Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all 1300 articles
Browse latest View live

Inilah Ajaran dan Pemikirian Illuminati yang sejatinya: Divine Natural World of View

$
0
0

Man Arofa Nafsahu fa qod arofa Rabbahu” (Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan memgenal Tuhan Rabbnya).

Suryaning Dewanti 

Foto Suryaning Dewanti. 26 foto baru. Kemarin pukul 14:43 · 

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

 

 

 

 

 

Foto Suryaning Dewanti.Sehingga benar kata pepatah, untuk bisa melihat jagat raya yang sangat jauh di luar sana, kita hanya memerlukan ketelitian dan pengenalan terhadap diri kita sendiri. Apa yang bergerak disana adalah apa yang bergerak disini, seharusnya jika dengan kesadaran penuh kita menggerakan apa yang ada di jagat alit, maka bisa jadi kita dapat menggerakan apa yang yang ada di jagad agung, jauh yang tak terjangkau di luar sana.

TERJADILAH MENURUT KEHENDAKMU.. kehendak yang berjalan dalam hukum-hukum semesta alam, bukan dalam hukum manusia, karena manusia adalah bagian dari alam semesta, sama seperti yang lain.
Dan.., marilah kita merasakan MU yang terdalam pada diri kita tanpa melibatkan EGO

And everything written in code.
We all just fragmented energy form the same source. Once I searched for God and I found only my self.. and I searched for my self and I found only God.

Foto Suryaning Dewanti.

 

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

Foto Suryaning Dewanti.

 


Rahasia Bangunan Piramida

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

Unsur Penciptaan Manusia

Misteri Emas dari Planet Bumi

Gus Muwafiq: Kalau Bukan Kita Yang Menghargai Presiden Kita, Siapa Lagi yang akan menghargai?

Permainan Geostrategis ala Jokowi

$
0
0

Permainan Geostrategis ala Jokowi
( politik dan ekonomi)

Teman saya bilang bahwa China dan AS dibuat bingung oleh Jokowi. Bahkan beberapa kementrian yang terlibat dengan kebijakan pelayaran utama ( selat Malaka ) dan Alur Laut Kepulauaan Indonesia (ALKI) melalui Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi juga bingung menterjemahkan kebijakan Jokowi . Dalam pertemuan APEC di Beijing Jokowi dengan tegas akan memberikan ruang ALKI kepada AS. Dengan demikian tidak berdesakan dengan China di Malaka. Untuk itu Jokowi akan membangun pelabuhan check point di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi. Waktu itu baik China dan AS setuju untuk mengakhiri konplik laut china selatan.

Atas kesepakatan itu China merasa aman dengan program OBOR untuk menghubungkan china ASEAN. Pembangunan kereta logistik digelar dari Guangxie melalui Vietnam, Thailand, Malaysia Singapore dan rencana dengan jembatan laut Malaka akan terhubung dengan Indonesia ( Dumai ). Saat sekarang jalur kereta sudah sampai di Malaysia. Dan sedang membangun tunel ke Singapore. Sementara AS sedang memperkuat investasi explorasi gas di blok santa fee dan marsela ( laut arapuru- Maluku ) dan Mahakam, kalimantan timur. Tetapi dalam perjalanannya Jokowi tidak pernah komit dengan kesepakatan APEC itu.

Jokowi tidak menanggapi proposal jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Dumai dengan Malaka. Program Toll laut Jokowi bukannya mendukung OBOR malah bersaing dengan OBOR. China pusing. Bagaimana dengan AS? Blok Mahakam di take over oleh Pertamina awal tahun ini dan Blok masela di bangun di darat dan sekarang justru Jokowi akan membangun pangkalan militer di Kepulauan arapuru. AS tambah pusing. “ Bagaimana mau kerjasama kalau tidak ada yang komit. Jokowi seenaknya mengabaikan komitment yang dibuatnya.” Kata teman konsultan Geostrategis kepada saya.

Saya hanya tersenyum. Saya katakan kepada teman bahwa OBOR tidak akan dapat peluang menyentuh Malaka sebelum Sumatera terkoneksi dengan toll laut maupun toll darat. Jokowi tidak mau mengorbankan Geostrategisnya untuk kepentingan asing. Janji china akan menggelontorkan dana USD 30 miliar untuk jalan toll Sumatera dan toll laut , nyatanya hanya 10% saja cair. Mau komit gimana? Amerika juga sama, engga ada niat baik menyelesaikan masalah freeport dengan mulus. Mau komit gimana ? Saya rasa ini hanya pertimbangan fairly. Kalau mau bersinergi , China dan AS harus tunjukan itikad baik.

Sekrang Indonesia, ada atau tidak ada china , AS pembangunan jalan terus sesuai agenda. Agenda Jokowi untuk Indonesia. Kata saya. “ jadi apa usul kamu ? Kata teman sambil mengerutkan kening. Menurut saya, china selesaikan aja komitment membiayai jalan toll Sumatera dan toll laut, dalam kuridor B2B. Kemudian AS gunakan Jepang dan Eropa bangun koneksitas Kalimatan dan Sulawesi. Selesaikan freeport. Nah kalau itu semua udah selesai, Jokowi akan komit. Mengapa ? Karena kalau infrastruktur terbangun, Indonesia juga siap bersaing atas program OBOR dan grand PAcific nya Amerika. Kan engga mungkin Indonesia hanya jadi penonton.”

“ Wah saya yakin Jokowi akan gagal Pilpres 2019. Terlalu banyak musuh. Apalagi proxy China dan AS ada disemua Partai. “ kata teman. Saya hanya tersenyum. “ Negeri kami merdeka berkat rahmat Tuhan. Engga ada yang kami takuti dengan asing apalagi proxy kodok. Karena yang menjaga kami adalah Tuhan. Apakah ada yang lebih hebat dari Tuhan. Camkan itu”

Semoga paham
Kisah dibalik kebijakan Jokowi dapat dibaca buku “Jalan sepi “.

Ingin Indonesia Jaya….
Bantu Broadcast spy masyarakat sgt paham siapa yg hrs dipilih di 2019……

Salam 2 Periode
Jokowi Presiden
2019 – 2024
🙏🙏🙏🙏🙏

PERAN MASYARAKAT MADANI   DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

$
0
0

PERAN MASYARAKAT MADANI   DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

Oleh : Dr. Artidjo Alkostar, SH, LLM

Hakim Agung/Ketua Kamar Pidana MA RI.

Berbagai corak tantangan masyarakat yang  berdampak pada menurunnya daya saing sumberdaya manusia Indonesia yang langsung maupun tidak langsung mempunyai hubungan kausal dengan kewibawaan negara dan martabat bangsa Indonesia. Tantangan Masyarakat Madani baik secara lokal, nasional, maupun internasional harus direspon secara elegan, anggun, bermartabat.

Masyarakat madani yang berspirit kerakyatan perlu dipupuk bagi rakyat lemah dalam menuju keadilan (access to justice) dan mampu menghilangkan kendala-kendala ketidakadilan.  Potensi intelektual, moral dan spiritual Masyarakat Madani harus selalu digerakkan dan diefektifkan dalam posisi sosial bersama dengan pemangku kepentingan  seperti penegak hukum dan masyarakat, PESANTREN, MADRASAH, SEKOLAH, PERGURUAN TINGGI, ORMAS, dan RAKYAT.

Para tokoh masyarakat harus dapat mengadvokasi dan memberdayakan masyarakat serta merespon kemunkaran yang menimbulkan kemiskinan bagi rakyat banyak. Setiap elemen masyarakat Madani harus bersinergi  dengan segenap PEMANGKU KEPENTINGAN (Stakeholder) seperti pesantren Ormas, LSM, Mass Media, perguruan tinggi, tokoh masyarakat untuk  melepaskan masyarakat dari ketiadkadilan hukum, ekonomi, sosial-politik.

Kewibawaan hukum harus dapat mengembalikan arah pendulum kedaulatan hukum kepada rakyat yang menjadi korban ketidakadilan  dan kemunkaran yang berdampak multi dimensi yang merampas hak-hak sosial ekonomi rakyat dan beroperasi secara sistemik dan meluas, sehingga perlu diperkuat peran MASYARAKAT MADANI atau CIVIL SOCIETY atau Masyarakat Kewargaan. Sebagai pemegang saham kekuasaan dalam kedaulatan rakyat rakyat Indonesia, MASYARAKAT MADANI memiliki tanggungjawab (moral, sosial, politik, yuridis) untuk menegakkan dan meluruskan parktek kenegaraan dalam merealisasikan tujuan negara RI.

Masyarakat madani memiliki modal dasar yang sangat kuat yaitu keyakinan kebenaran yang tertuang dalam AL-QUR’AN dan SUNNAH RASULULLAH SAW.   Keyakinan kebenaran yang tertuang dalam FIRMAN ALLAH SWT baik dalam ayat-ayat kauliyah maupun dalam ayat-ayat kauniyah telah menuntun perjalanan ummat manusia dan alam semesta ke arah yang sesuai dengan fitrahnya.  Maha Benar ALLAH SWT dengan segala Firman-NYA.

Mkalah pak Artijo Alkostar

 Masyarakat Madani

1) Bertaukhid 2) Keummatan 3) Berspirit amal ma’ruf  nahi munkar 4) Berkeadilan 5) Solidaritas Sosial

I.Tantangan skala lokal.

Dalam keadaan tertentu ada pertentangan antara hukum nasional, dengan hukum lokal.Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2007 DKI tentang Ketertiban Umum, menentukan sanksi denda bagi barangsiapa yang memberi uang kepada pengemis di Jakarta.Tuntutan untuk mengefektifkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 (Indopos, 31 Juli 2010) juga ditujukan pada jumlah pengemis yang mencapai 8.000. Masalah ini juga terkait dengan peran aktor yang bertindak sebagai koordinator sindikat pengemis, yang pada saat yang bersamaan juga terkait dengan eksploitasi anak di bawah umur, sehingga ada korelasi dengan hukum Perlindungan Anak  yang diatur dalam UU No. 23 tahun 2002.Sedangkan pasal 504 KUHP menentukan ancaman kurungan paling lama 6 minggu bagi barangsiapa melakukan pengemisan; kalau dilakukan 3 orang atau lebih yang umumurnya diatas 16 tahun diancam kurungan paling lama 3 bulan.

Pasal 505 KUHP menentukan ancaman bagi barangsiapa melakukan pergelandangan. Padahal dalam pasal 34 UUD 1945 ditentukan bahwa fakir-miskin dan anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Dan pasal 27 UUD l945 menentukan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hubungan ini ada dilemma yuridis yang merugikan masyarkat kurang mampu.  Para tokoh masyarakat sebagai kompenen Masyarakat Madani memiliki kewajiban asasi untuk memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan pemerintahan daerah, baik melalui regulasi, advokasi, litigasi, dan adjudikasi dalam pelaksanaan hidup bermasyarakat dan bernegara.

Termasuk dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda) agar peraturan tersebut secara substansial BERSUKMA KEADILAN dan BERSPIRIT KERAKYATAN.  Dan secara struktural TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN YANG LEBIH TINGGI, TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM, DAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN. Dan demi kebaikan bersama baik PEMANGKU KEWENANGAN maupun PEMANGKU KEPENTINGAN dalam praktek pelaksanaan pemerintahan Masyarakat Madani berkewajiban untuk memberikan kontribusi positif secara anggun (elegan) agar masyarakat yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan dapat terwujud.

  1. Tantangan skala Nasional:

Akses terhadap keadilan memerlukan penguatan bidang regulasi, advokasi, litigasi dan adjudikasi___yang mengarah kepada perlindungan dan peningkatan martabat kemanusiaan rakyat yang masih lemah secara sosial-ekonomi, sehingga hukum harus memainkan fungsi dan peran protektifnya bagi kewibawaan dan kedaulatan negara dan melindungi sumber daya alam agar dapat dipergunakan bagi kemakmuran rakyat. Penegakan hukum harus mencerminkan perwujudan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, karena di dalam hukum selalu ada ruang The Golden Rule atau akal semesta atau Sunnatullah yang dapat menyinari masyarakat yang senantiasa berupaya menggapai kemajuan peradabannya.

Tegaknya keadilan selalu menuntut adanya bahan bakar sinar keadilan   yaitu kejujuran, keberanian, dan dan persistensi (ketekunan). Penegakan keadilan menuntut adanya perpaduan antara modern knowledge dengan wisdom yang hal itu ada dalam energi mental, energi emosional, dan energi spriritual.Optimalisasi penggunaan energi-energi yang dianugerahkan oleh ALLAH YANG MAHA BENAR dan MAHA ADIL tersebut akan menyentuh akal,perasaan dan keyakinan, sehingga akan memunculkan putusan pengadilan yang berkualitas puncak kearifan. Masyarakat Madani harus mebendung dan menolak secara pro-aktif terhadap terjadinya segala bentuk korupsi, suap, gratifikasi, pencucian uang, dan sejenisnya. Benteng moral-spiritual dan jaringan sosial Masyarakat Madani harus terus diperkokoh melalui pendidikan, silaturahiem, majelis taklim, pengajian, penyuluhan hukum dan lain sejenisnya.

Kendatipun banyak rakyat tidak tahu secara harfiah bunyi undang-undang, tetapi secara naluriah rakyat memiliki hati nurani dan akal sehat (common sense) dalam merespon praktek perlakuan hukum terhadap koruptor.Cita rasa keadilan rakyat banyak akan terluka manakala ada pemegang kekuasaan politik menjual harga dirinya demi memperolah kekayaan dan keuntungan.

Dalam negara demokrasi, sejatinya pemangku jabatan politik dan pemegang kekuasaan elektoral menjadi transmisi asprirasi rakyat.  Banyaknya korupsi politik menjadi ironi demokrasi, apalagi proses pemilihan langsung oleh rakyat telah menelan biaya sosial-ekonomi yang sangat mahal. Dampak kejahatan korupsi yang multi dimensi, antara lain menimbulkan kesenjangan ekonomi, yang kemudian akan melahirkan berbagai bentuk kejahatan dan kekerasan.

Konsekuensi etisnya, negara harus membayar biaya sosial politik yang mahal.       Pelaku korupsi politik  merupakan pembajak  keadilan sosial dan menodai perjalanan peradaban bangsa.  Buah kemerdekaan dan demokrasi ekonomi harus dijaga agar jangansampai hanya dinikmati oleh  koruptor.  Akan terjadi the death of justice (matinya keadilan), jika terjadi hanya beberapa gelintir orang yang dapat menikmati kemajuan ekonomi dan mendapat perlindungan politik (Oligarki).

Bertemunya kepentingan  ekonomi dengan aktor pelaku korupsi politik, untuk mengambil secara ilegal keauangan negara atau perekonomian negara  lalu berusahamenghindar dari tanggungjawab hukum.  Penanggulangan korupsi politik tidak dapat dilakukan setengah hati, karena akan menimbulkan budaya sinisme dan apatisme dalam memberantas korupsi. Penegak hukum tidak boleh permisif atau bahkan berkolaborasi dengan koruptor.Sebagai pemegang kedaulatan dalam negara demokrasi, rakyat Indonesia tidak boleh “mati rasa” dalam upaya menumpas korupsi.Alangkah malangnya rakyat dan negara Indonesia jika otoritas kekuasaan negara dalam berperang melawan pencuri kekayaan negara.

Maraknya korupsi politik berkorelasi dengan rentannya sumber daya  ekonomi rakyatdan kedaulatan politik rakyat.  Pelaku korupsi politik dan kroninya akan berusaha membelokkan arah kebenaran kepada kesesatan dan mempengaruhi penegak hukum menjadi bias nurani.Aparat yang terpengaruh olek pelaku korupsi politik berarti mengidap kolesterol moral dan kehilangan daya tahan independensinya.

Cahaya kedaulatan hukum harus selalu dinyalakan karena korupsi  selalu berlangsung di tempat yang “gelap” dan bersembunyi dari sorotan media.  Spirit penanggulangan  korupsi para Hakim harus selalu diasah, karena menyangkut pertaruhan masa depan bangsa.  Koruptor per se mencuri hak-hak anak bangsa yang belum lahir, karena porsi persedian dan potensi masa depannya telah dikurangi secara tidak sah.

Tindakan para koruptor, menimbulkan iklim sosial predatory society atau masyarakat saling memangsa, karena tidak menghormati hukum dan kehilangan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.   Tugas seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat madani saat ini adalah merevitalisasi fungsi protektif hukum, agar hukum dapat memberi lorong keadilan  bagi rakyat miskin yang tidak sanggup merasa mampu menuntut hakhak konstitusionalnya untuk hidup layak bagi kemanusiaan.

Pelaku korupsi politik yang bekualifikasihat-top crimes biasanya juga melakukan kejahatan HAM (Hak Asasi Manusia), selain mencuri kekayaan negara.

Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan bertujuan antara lain mengakhiri kemiskinan dan kelaparan pada tahun 2015 ternyata sulit dicapai jika masih terjadi korupsi vertikal yang sistemik. Sedangkan STRUKTUR EKONOMI menjadi sumber ketidakadilan (Republika, 27-2-2017).

Korupsi politik pada pangkalnya ditimbulkan oleh pikiran, sikap dan tindakan yang tidak bernilai dari pemegang kekuasaan politik.Dalam arti pula tidak positif, destruktif, merugikan perjalanan politik negara. Lebih dari itu tindakan negatif tersebut juga bertentangan dengan akal sehat (common sense), kaidah sosial, norma moral dan aturan hukum yang berlaku. Untuk meluruskan tindakan yang bersifat koruptif tersebut diperlukan adanya kontrol (sosial, politik, hukum)yang memadai secara kuantitas dan kualitas.

Keberadaan kontrol terhadap oligarki politik dan ekonomi, tidak hanya merupakan hak individu warga negara tetapi lebih merupakan kewajiban asasi kolektif dalam negara demokrasi. Pemegang kekuasaan atau suatu rezim yang otoriter, memperluas dan memperlama kekuasaan pada dasarnya melanggar Sunnnatullah atau menentang hukum alam, seperti halnya yang terjadi di Mesir, Yaman, Tunis, Libya, dan negaranegara lain di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika, Asia,  karena  penguasa atau rezim ditakdirkan harus tunduk kepada keterbatasan ruang dan waktu.

Nafsu keserakahan ekonomi dan hegemoni politik secara historis tidak pernah langgeng dan runtuh serta tunduk pada hukum keabadian NILAI KEBENARAN HAKIKI. Korupsi politik bertentangan dengan sensitifitas moral politik bangsa beradab. Korupsi politik banyak muncul dari pusat kekuasaan suatu bangsa yang rentan taerhadap virus nafsu kekuasaan politik dan/atau keserakahan ekonomi yang dilakukan dengan cara menerobos tatanan moral.hukum, dan etika politik. Tingkah laku hukum pemegang kekuasaan politik, merupakan bagian dari proses pendidikan bangsa dan efektif bagi peningkatan tingkah laku hukum rakyat secara kolektif, karena representatif memberikan contoh yang baik bagi penyelesaian korupsi politik, sehingga seorang pemimpin dengan jiwa besar mau diadili dan kemudian secara kesatria mengakui kesalahannya.

Karakter pemimpin seperti ini mempermudah proses penyelesaian krisis ekonomi bangsa dan tidak menelan biaya politik yang tinggi seperti yang terjadi di Korea Selatan dalam menyelesaikan korupsi politik dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Chun Doo-Hwan.  Kemunkaran berkorelasi dengan mental dan hawa nafsu, sehingga dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.  Bisa terjadi di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Australia, juga terjadi di negara yang berideologi kapitalis, komunis, sosialis, juga terjadi di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Katholik, Protrestan, Hindu, Budha, Sinto, Kong Hu Chu dan lain sebagainya.  Kekuasaan politik cenderung jahat, tetapi diperlukan untuk mengatur negara.Tugas masyarakat (LSM, ormas, perguruan tinggi, mass media) adalah melakukan kontrol sosial, kontrol politik, dan kontrol hukum berupa AMAL MA’RUF NAHI MUNKAR agar kekuasaan tidak busuk, kalau kekuasaan sudah busuk, akan sangat sulit dan membutuhkan waktu lama menegarkan dan menyembuhkan kembali, karena obatnya terpencar dimana-mana, bertebaran di hati rakyat yang dirugikan secara ekonomi, dikecewakan secara politik dan DIRAMPAS HAK ASASINYA.

Dalam bukunya BLBI EXTRA ORDINARY CRIME, Djoni Edward, antara lain memaparkan: BPK dalam hasil audit investigasinya kurang akurat dalam menentukan total kerugian negara pada keseluruhan bank penerima maupun pada individual bank penerima BLBI, yakni sebesar 95,78% atau sebesar Rp. 138,44 Triliun angka itu adalah angka yang sifatnya moving target atau selalu bergerak sesuai kemampuan BPPN dalam melakukan penjualan aset, penarikan tagihandan penjualan saham bank yang diambil alih. Kalau mengacu padatotal dana penyehatan perbankan sebesar Rp.650 trilun dimanatingkat recovery ratenya 28% maka kerugian negara adalah 72% atau sebesar Rp. 468 Triliun. Sementara khusus dalam kasus dana BLBI sebesar Rp.144,54 triliun diketahui recovery rate-nya sebesar 18,35% atau Rp.26,52 triliun, dengan kata lain kerugian negara dalam penyaluran dana BLBI hingga BPPN ditutup pada 27 Februari 2004 adalah 81,65% atau sebesar Rp.118,02 triliun. Hanya saja, dugaan basil audit investigasi BPK soal adanya penyimpangan dalam penggunaan dana BLBI sebesar Rp.144,54 triliun, yakni sekitar 58,70%-nya atau Rp.84,84 triliun layak ditindaklanjuti dalam proses hukum dengan memanggil dan mengkonfirmasi sekitar 100 pejabat BI dan 203 pejabat bank-bank penerima. Analis-analis lain juga banyak mengemukakan tentang kasus BLBI yang menyengsarakanrakyat Indonesia. Di kemudian datang lagi kasus yang menyangkut perbankan yaitu Bank Century dengan terdakwa antara lain Robert Tantular.

Oleh karena penyimpangan itu melibatkan jumlah bankHasil gambar untuk skandal bank century yang besar (48 bank), melibatkan banyak pejabat (BI 100 pejabat, perbankan 203 pejabat), dan melibatkan banyak uang (Rp84,84 triliun), serta dampaknya harus dibebankan kepada rakyat banyak berupa bunga obligasi dalam rangka BLBI. Karena itu penulis berkesimpulan bahwa BLBI bukanlah sebuah kejahatan biasa, ini kejahatan luar biasa.BLBI, Extra Ordinary Crime.

 

 

 

 

Tabel diatas menunjukkan kerugian negara yang demikian besar, hal baru memperhitungkan korupsi yang dilakukan 5 orang pengemplang BLBI saja. Dari pengucuran BLBI tahap pertama tersebut (posisi per 29 januari 2009), 5 obligor BLBI diatas setidaknya telah menyimpangkan uang negara sebesar Rp. 62,84 Triliyun atau 43,5 % dari total penyimpangan yang terjadi. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 tercatat sebanyak 28,59 juta jiwa, meningkat dari bulan yang sama tahun lalu sebanyak 28,28 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi oleh masih tingginya inflasi dan turunnya rata-rata upah buruh tani di pedesaan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menjelaskan, sebenarnya persentase penduduk miskin turun. Namun, hal itu terjadi karena peningkatan jumlah penduduk lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk miskin. Masyarakat madani harus mencegah agar jangan sampai terjadi kelalaian atau pengkhianatan pemimpin terhadap rakyat yang membuat rakyat tidak berdaya, membiarkan rakyat dikelabui oleh kapitalis dengan menjadikan rakyat sebagai pasar bagi produk-produk asing. Kebakaran lahan dan kabut asap yang melanda sebagian wilayah Indonesia menunjukkan pemerintah gagal dalam melindungi hak-hak warga atas lingkungan yang sehat. Pemerintah juga belum menindak perusahaan-perusahaan yang melakukan pembakaran lahan skala besar.Padahal, masyarakat banyak yang menjadi korban.Termasuk korporasi nya harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Paket Kebijakan September I, antara lain: 1. Penguatan pembiayan ekspor . 2. Penetapan harga gas untuk industri tertentu di dalam negeri. 3. Kebijakan pengembangan kawasan industri. 4. Kebijakan memperkuat fungsi ekonomi koperasi. Menurut Menko Perekonomian, deregulasi ini menyangkut Keputusan Menteri Koperasi dan UKM. Termasuk menciptakan produk-produk ekspor  ekonomi kreatif yang mampu bersaing di pasar lokal, nasional, maupun global. 5. Kebijakan simplikasi perizinan perdagangan. 7

 

  1. Kebijakan simplifikasi visa kunjungan dan aturan pariwisata. 7. Kebijakan elpiji untuk nelayan. 8. Stabilitas harga komiditi pangan, khususnya daging sapi. 9. Melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan menggerakkan ekonomi pedesaan. Serta mengarahkan penggunaan dari Dana Desa. Ada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 (tiga) menteri yaitu Mendagri; Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, serta Menteri Keuangan yang membuat aturan dan penyederhanaan. 10. Pemberian Raskin atau Beras Kesejahteraan untuk bulan ke-13 dan ke-14

 

Berulangnya pengungkapan kasus penipuan oleh warga negara asing yang menjadikan Indonesia sebagai basis operasi mengindikasikan lemahnya penegakan hukum di negeri ini. Harus ada langkah tegas dan koordinasi antar lembaga agar Indonesia tidak menjadi “surga” KEJAHATAN LINTAS NEGARA. Antara lain tertangkapnya 95 warga Tiongkok dan Taiwan atas dugaan penipuan melalui teknologi siber, juga dalam KEJAHATAN NARKOTIKA yang dilakukan oleh PERMUFAKATAN JAHAT BANDAR NARKOTIKA, PENCUCIAN UANG, PERDAGANGAN ORANG, KORUPSI, PEMBALAKAN HUTAN, PENCURIAN IKAN, dlsb. RELEVANSI KEHADIRAN elemen masyarakat Madani untuk menyalakan cahaya keadilan  memberdayakan masyarakat Madani memerlukan bahan bakar __kejujuran,  keberanian, persistensi, dan keikhlasan.  Tugas Hakimdalam proses pengadilan__mengejawantahkan sukma hukum berupa keadilan dalam relasi sosial kehidupan masyarakat, mengaktifkan MINDSET sehingga hukum yang hidup itu menjadi hukum yang bergerak memenuhi kewajiban asasinya melindungi dan meninggikan martabat kemanusiaan bangsa Indonesia.

 

III. Tantangan skala Internasional.

Memperluas wawasan pengetahuan, merupakan prasyarat aktualisasi diri sebagai warga masyarakat madani menghadapi tantangan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era global. Badan amal Oxfam menunjukkan bahwa SEPARUH HARTA DUNIA DIKUASAI 80 ORANG TERKAYA. Proporsi kekayaan yang dimiliki segelintir orang terkaya itu meningkatdari 44 persen pada 2009 manjadi 48 persen pada 2014.  Pada tahun 2016 akan meningkat menjadi 50 persen yang berarti 80 orang terkaya di dunia memiliki harta setara dengan harta 3,5 miliar orang. Kaum Yahudi jelas sudah mendominasi perekonomian dunia. Menurut kalangan penganut teori konspirasi, dinasti perbankan internasional Rothschild dan Rockefeller adalah anggota-anggota Freemasonry. Keluarga Rothschild mengendalikan Bank of England dan keluarga Rockefeller menguasai minyak dunia melalui perusahaan minyak Standard Oil.Perusahaan minyak ini kemudian memecah diri menjadi ExxonMobil dan Chevron. Adapun para petinggi Chevron antara lain Dick Cheney dan Condeleeza Rice. 8

 

 

 

 

 

 

Para petinggi di AS berambisi menjadi penguasa dalam satu ”PEMERINTAHAN DUNIA”. Mereka merasa memiliki legitimasi untuk memerintah dan mengeksploitasi sumber-sumber alam di berbagai belahan dunia untuk dinikmati bersama dengan rakyat lokal.Tentu saja bagian terbesar dari sumber daya alam tersebut DIBAWA KE AS.  Penguasaan ekonomi global dan pembentukan “PEMERINTAHAN DUNIA” di bawah kendali kaum kapitalis itu,setidaknya dalam perspektif konspirasi, juga tampak dari kenyataan dominasi mata uang dolar AS di dunia sekarang.Berbagai transaksi perdagangan dunia menggunakan dolar.Sepertinya, tujuan diciptakannya dolar untuk menguasai dunia melalui dominasi mata uang.SISTEM KAPITALISME di AMERIKA SERIKAT sendiri sudah banyak dikecam oleh orang AMERIKA SERIKAT baik kaum intelektual maupun dari gerakan rakyat melalui gerakan massa Occupy Wallsreet.  Seorang mantan Angkatan Udara Amerika Serikat bernama Jerry D.Gray dalam bukunya Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia, terkait Flu Burung, Aids, Senjata Biologi, Antrax, Fluoride, dll memaparkan tentang berbaga ihal yang membahayakan masyarakat beradab internasional.  Dewasa ini, media massa bukan saja merupakan sumber informasi mengenai dunia tempat kita hidup. Tetapi ia juga merupakan sumber 9

 

penyelewengan informasi dan senjata yang mahal untuk memanipulasi pikiran. Media di Amerika hampir semua dikendalikan oleh Yahudi dan pemerintah AS. Enam perusahaan milik Yahudi memiliki dan mengendalikan 96% media dunia. Ini merupakan senjata yang berbahaya di tangansatu kelompok saja yang digunakan untuk memengaruhi pikiran dan kepercayaan seseorang. Sebagai contoh, diopinikan Islam mendukung terorisme. Ribuan jika bukan jutaan orang di dunia memercayai hal ini.Mereka mengembangkan pemahaman ini dari media internasional. Jika Anda pernah membaca Al-Qur’an, Anda akan melihat bahwa Islam melarang terorisme dan mengajarkan kedamaian, kebalikan dari kebohongan-kebohongan dan propagandapropaganda yang disebarkan di media internasional. Terima kasih pada media, sehingga banyak orang (terutama orang-orang Amerika) menjadi takut terhadap Islam dan tidak mempercayai orang-orang Muslim. Terima kasih kepada media dan lembaga-lembaga pemerintah seperti FDA AS (Food and Drug Administration), orang-orang di seluruh dunia percaya bahwa banyak makanan dan obat-obatan yang mereka konsumsi setiap harinya aman untuk dikonsumsi. Dan mereka tidak pernah lebih salah dari itu! Di Amerika sendiri ada sekitar 50 juta orang minum air yang diizinkan oleh pemerintah yang sengaja dikontaminasi oleh fluoride. Fluoride adalah zat beracun dan bahkan dalam jumlah yang sedikit, dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kondisi kesehatan tubuh kita. Banyak air minum di Amerika Serikat yang diberi label “aman untuk diminum” juga dikontaminasi oleh Klorida (suatu zat beracun juga) dan bahkan sejumlah kecil arsenik (sudah pasti sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan). • Mengapa zat-zat ini dimasukkan ke dalam air minum warga Amerika oleh lembaga-lembaga sah pemerintah? • Mengapa lembaga lain seperti FDA memberi persetujuan bahwa zat-zat kimia ini aman, padahal mereka tahu pasti bahwa tidak? • Mengapa media AS hanya diam saja dan tidak memperingatkan warga? • Mengapa jutaan manusia di dunia divaksinasi dengan zat-zatberbahaya oleh WHO? (World Health Organization) • Mengapa media internasional tidak melaporkan ketidakberesan ini dan malah diam saja?

 

 

10

 

 

Saya akan menjawabnya untuk Anda. Itu disebut ‘pengendalian jumlah penduduk’, mengurangi keturunan-keturunan yang kurang diharapkan dan membuka jalan bagi ras yang unggul. Mengapa kedengarannya sangat tidak asing? Ya memang. Karena Adolf Hitler memiliki kebijakan luar negeri yang sama. Sejarah sedang berulang kembali dengan konsekuensi yang jauh lebih dahsyat. Sejarah yang berulang ini dikelola oleh New World Order! Tatanan Dunia Baru. George H.W. Bush membicarakan masalah “New World Order” 2 berkali-kali ketika ía menjadi Presiden Amerika Serikat.Tujuan serta Misi dari New World Order sangat sederhana. • Menciptakan Satu-Pemerintahan dunia • Satu-Pemimpin dunia • Satu-Kepercayaan (baru) dunia • Menjaga dan melindungi ras unggul (orang-orang kulit putih sehat) melalui pengendalian jumlah penduduk. • Warga Negara Dunia Ketiga akan menjadi pembantu dan buruh.

11

 

“Narkoba datang kepada kita dari berbagai macam basis penyelundupan, terutama dari Eropa, Republik Dominika, dan !Canada… Kelompok-kelompok kriminal yang diorganisasi oleh Israel mendominasi perdagangan ini…” Berezovsky, melarikan diri ke London agar tidak ditangkap di Rusia dan mengalihkan urusan bisnisnya kepada pelindungnya, seorang Yahudi Rusia lainnya, Roman Abramovich, yang kemudian membeli Chelsea Football Club. Pada 1 Oktober, Rome Observer menampilkan sebuah cerita tentang bagaimana polisi Italia memutus jaringan pedofilia yang telah menculik anak-anak non-Yahudi berusia antara dua dan lima tahun dari panti asuhan, lalu memerkosa dan membunuh mereka. Jaringan pedofil ini telah memfilemkan pemerkosaan dan pembunuhan tersebut demi keuntungan industri film porno sadis dan sudah menjual salinannya lebih dari 1.700 pelanggan yang telah membayar sebanyak $20.000 untuk melihat anak-anak berusia dua sampai lima tahun ini diperkosa secara brutal dan dibunuh. Orang-orang Yahudi tertampar. Masalahnya adalah jaringan pedofil ini terdiri dari sebelas anggota geng Yahudi, dan media siaran Italia telah sangat berani untuk memberitahukan hal ini kepada lebih dari sebelas juta penontonnya, bahkan sampai menayangkan adegan penangkapan para anggota geng Yahudi ini! Sudah pasti, alihalih berusaha menutupi atau meminta maaf atas kejahatan saudara mereka, komunitas Yahudi di Italia justru berang dan mengkiaim ini sebagai “fitnah ras”. Mereka juga menuntut agar kelompok elit Yahudi yang duduk di dewan jaringan TVyang bertanggung jawab, tidak mengejutkan di sini, memecat para eksekutif berita yang mengizinkan kisah ini disiarkan. Tentu saja ini dilakukan, dan kebetulan tidak satu pun jaringan berita Amerika menyiarkan laporan apa pun perihal kisah jaringan pedofil Yahudi ini. Kita bisa bertanya-tanya apakah kitab paling suci Yahudi, “Talmud”, punya pengaruh terhadap pedofil Yahudi ini. Talmud jelas menyatakan bahwa hubungan seks antara pria dewasa dan anak perempuan di bawah usia tiga tahun “dibolehkan”, juga bahwa orang-orang terbaik di antara non-Yahudi “pantas dibunuh”. Dengan demikian, tindakan para pedofil Yahudi ini memuaskan kedua hukum ini. IMF mengharuskan Argentina mengurangi defisit anggaran pemerintah dari $5,3 miliar pada saat itu menjadi $4,2 miliar pada tahun berikutnya, 2001. Pengangguran Argentina setinggi 20% penduduk usia kerja. Lalu mereka menambah tuntutannya menjadi defisit harus dihapuskan.IMF menawari Argentina beberapa gagasan untuk mencapai ini.Kurangi program ketenagakerjaan darurat pemerintah dari $200 sebulan menjadi $160 sebulan. Mereka juga meminta pemotongan gaji 12%-15% bagi pegawai negeri dan pemotongan pensiun bagi orang tua sebanyak 13%.Keduanya berdampak bagi banyak orang. Pada Desember 2001, orang-orang Argentina kelas menengah secara harfiah muak berburu di jalanan mencari sampah untuk dimakan. Mereka mulai rusuh dan membakar Buenos Aires. Pada Januari Peso (mata uang Argentina) mengalami penurunan nilai sehingga banyak tabungan rakyat tersapu. Kecewa bahwa mereka tidak bisa menjarah negara itu lebih lanjut, James Wolfensohn, Presiden Yahudi Bank Dunia, menyatakan dengan suram, “Hampir semua kebutuhan hidup utama telah diprivatisasi.” 12

 

 

 

 

Kamis, 11 September 2003

Artidjo Alkostar: Hakim Agung yang Melawan Arus

Dalam Laporan Tahunan MA kepada MPR, ketua MA Bagir Manan mengucapkan terima kasih atas terbitnya Keppres yang memberikan fasilitas kendaraan dinas bagi hakim agung. Maklum, sejak dilantik pada akhir 2000, Bagir bersama belasan hakim agung lainnya belum mendapatkan fasilitas kendaran dinas. Termasuk hakim agung Artidjo Alkostar

Nay

120  

Karena tidak mendapat fasilitas kendaraan dinas, Artidjo selalu naik bajaj atau taksi dari rumahnya ke gedung Mahkamah Agung dan sebaliknya. Bahkan karena belum juga mendapat fasilitas rumah dinas dari MA, Artidjo mengontrak sebuah rumah di perkampungan di Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, di belakang deretan bengkel las.

Seorang hakim agung naik bajaj atau taksi ke kantornya memang bukan pemandangan yang lazim. Begitu pula hakim agung mengontrak rumah di perkampungan belakang bengkel las. Terlebih, dalam kondisi saat ini ketika  kendaraan dan barang mewah lainnya seakan menjadi ukuran prestise tidaknya seseorang. Melihat panitera Pengadilan Negeri di Jakarta mengendarai mobil mewah adalah suatu hal yang biasa. Siapakah Artidjo, sosok yang mampu melawan arus ini?

Lahir di Situbondo, Jawa Timur, ayah dan ibu Artidjo berasal dari  Sumenep. Karena  itu, darah Madura mengalir deras di tubuhnya. Sampai lulus SMA, Artidjo mengenyam pendidikan di Asem Bagus, Situbondo. Ia kemudian masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Dari kecil, Artidjo sama sekali tidak pernah berencana untuk berkecimpung di dunia hukum. Kisah masuknya Artidjo ke FH UII merupakan suatu kebetulan, yang menurut Artidjo adalah kisah yang aneh. Alkisah, ketika duduk di bangsu SMA di Situbondo, Artidjo mengambil jurusan eksakta dan ingin masuk Fakultas Pertanian.

Alasannya sederhana saja, karena ayahnya seorang petani yang juga guru agama. Agar  menghemat ongkos, Artidjo menitipkan pada seorang kenalannya di Asem Bagus yang kuliah di Yogya untuk mendaftarkannya di Fakultas Pertanian. Rencananya pada saat tes, Artidjo akan datang ke Yogya.

Apa lacur, ternyata pendaftaran untuk fakultas pertanian sudah ditutup. Kenalan Artidjo yang mahasiwa Fakultas Hukum UII menyarankan Artidjo agar masuk ke FH UII, kemudian tahun berikutnya baru mendaftar lagi di Fakultas Pertanian. Akhirnya, Artidjo mendaftar di FH UII yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. Namun, ternyata Artidjo merasa betah di Fakultas Hukum dan tidak berminat lagi mendaftar di Fakultas Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa, Artidjo aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga Dewan Mahasiwa (Dema). Bahkan, ia sempat menjadi ketua Dema. Karena aktivitasnya itu, Artidjo “terpaksa” menjadi dosen di almamaternya. Ketika aktif di Dema, ia sering berdemonstrasi memprotes kegiatan belajar mengajar di UII, yang menurutnya masih banyak masalah.

Seorang profesor di UII mengatakan pada Artidjo, “Kamu jangan hanya protes, tunjukkan juga bahwa kamu juga punya dedikasi sama UII,” kata Artidjo menirukan. “Akhirnya saya termakan sama ucapan sendiri. Saya memberikan sebagian ilmu saya sampai saat ini,” ujar Artidjo.

Sampai saat ini, walau telah menjadi hakim agung, Artidjo masih mengajar di kampus almamaternya. Artidjo mengajar setiap Sabtu, dari pagi sampai malam. Ia mengajar hukum acara pidana dan etika profesi serta mengajar matakuliah HAM untuk S2. Artidjo biasa pulang ke Yogyakarta Jumat sore dan dijemput keponakannya di bandara dengan menggunakan motor. Di Yogya, Artidjo juga tidak memiliki mobil. Senin pukul enam pagi ia sudah kembali ke Jakarta.

Di Jakarta, Artidjo tinggal sendiri di rumah kontrakannya di Kramat Kwitang. Rumah yang disewa Artidjo itu terletak di perkampungan, di belakang deretan tukang las. Artidjo mengaku senang tinggal di situ, apalagi rumahnya tepat di depan musala. Ia juga mengaku akrab dengan jamaah musala di situ. Istri Artidjo, Sri Widyaningsih  yang dinikahinya pada 1998 atau 1999 — Artidjo lupa tahun persisnya — tinggal di Yogya.

Walaupun seharusnya mendapat rumah dinas dari MA, Artidjo terpaksa mengontrak rumah karena belum ada rumah dinas yang kosong. Penyebabnya, ada sebagian pejabat MA yang sudah pensiun, tetapi tidak mau pergi dari rumah dinasnya. “Itu penyakit orang Indonesia. Bagaimana lagi, nggak mungkin saya ngeyel memaksanya pergi,” ujar Artidjo enteng. Akhirnya, ia terpaksa mengeluarkan uang dari sakunya sendiri untuk mengontrak rumah.

Lulus dari FH UII pada 1976, sejak itu Artidjo mengajar di FH UII sampai saat ini. Tahun 1981, ia menjadi wakil direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta sampai 1983. Selanjutnya, 1983 sampai 1989 ia menjadi orang nomor satu di LBH Yogyakarta.  Artidjo berada di New York antara 1989 tahun 1991 untuk mengikuti pelatihan untuk lawyer mengenai Hak Asasi Manusia di Columbia University selama enam bulan. Saat yang bersamaan, ia juga bekerja di Human Right Watch divisi Asia di New York selama dua tahun.

Pulang dari Negeri Paman Sam, AS, Artidjo mendirikan kantor hukumnya yang bernama Artidjo Alkostar and Associates sampai 2000. Pada tahun itu juga ia harus menutup kantor hukumnya karena terpilih sebagai hakim agung. Sebenarnya, pertama kali ditawari oleh Menkeh HAM saat itu Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi calon hakim agung, Artidjo menolak. “Karena saya tahu dunia peradilan itu hitam, di mata saya. Karena sering ada suap-menyuap. Itu dari pengalaman saya sebagai pengacara,” ujar Artidjo tentang alasannya menolak tawaran itu.

Tapi, Yusril meyakinkan bahwa Artidjo dicalonkan oleh banyak orang di Jakarta, seperti Abdul Hakim Garuda Nusantara, Asmara Nababan, dan Bismar Siregar. Artidjo kemudian menyatakan akan mempertimbangkan terlebih dahulu. Artidjo ragu karena dalam agama Islam tugas hakim itu berat.

Bahkan, Artidjo pernah mendengar, Imam Hanafi — salah satu mazhab dalam Islam — pernah dipaksa sampai digebuki agar mau menjadi hakim. Namun, Imam Hanafi bersikukuh tidak mau karena beratnya tugas itu. Karena itu, sebelum memutuskan, Artidjo melakukan konsultasi dengan kyai dari Madura. Kyai Madura menyatakan bahwa amanat itu harus diterima. Akhirnya, Artidjo bersedia dan kemudian mengikuti fit and proper test sampai kemudian terpilih menjadi hakim agung.

Pertama menjadi hakim agung, Artidjo sempat merasa kaget. Penyebab pertama adalah perubahan dari seseorang yang biasa bebas menjadi pejabat negara yang terikat formalitas kekantoran.  Namun, ada banyak hal lain yang membuat ia lebih kaget dan  prihatin. Sampai pada sekitar bulan kedua setelah menjadi hakim agung, Artidjo pernah menempel tulisan di pintu ruang kerjanya. Tulisan itu berbunyi, “Tidak menerima tamu yang ingin membicarakan perkara”. Artidjo terpaksa memasang tulisan itu karena banyak tamu yang datang menawarkan uang dan tawaran-tawaran menggoda lainnya.

Salah satu persitiwa yang membuatnya kaget adalah ketika seorang pengusaha dari Surabaya datang menemuinya di ruang kerjanya dan menyatakan, “Pak Artidjo, ini uang, yang lain sudah”. Saya terkejut betul, kok vulgar betul. Karena terkejut, spontan Artidjo menjawab, ” Saya merasa sangat terhina dengan ucapan Anda. Itu ucapan yang tidak layak Anda ucapkan. Saya merasa terhina. Tolong saudara keluar saja sebelum saya marah. Anda orang Jawa Timur, saya juga orang Jawa Timur”. Merasa kaget,  pengusaha itu segera meninggalkan ruangan.

Artidjo menyatakan, ia tidak akan memberikan dispensasi moril kepada tamu yang ada hubungannya dengan perkara. Motivasinya, bukan karena ia sok suci, tetapi justru karena ia merasa lemah sebagai manusia. Godaan seperti itu, jika dituruti akan menjadi kebiasaan dan memperburuk tingkah laku sebagai hakim.

Sewaktu menjadi pengacara, Artidjo ingin mencari kawan sebanyak-banyaknya. Namun sejak menjadi hakim agung, ia membatasi diri dan menjaga jarak. Saat ini, yang bisa bertamu ke kantornya hanya mahasiswanya, wartawan, dan kyai dari Madura. Selain itu, mereka dapat diterima, tapi di luar ruang kerja pribadi agar pembicaraan mereka dapat didengar oleh staf-stafnya. “Saya bukan sok moralis. Tapi karena saya merasa lemah, jadi saya harus menjaga jarak dengan godaan-godaan,” tegas Artidjo.

Walau begitu, Artidjo pernah juga “kecolongan”. Salah satu orang yang ia kenal,  justru menawari uang, mobil, dan apartemen agar ia memenangkan suatu kasus tertentu. Tentu saja, kenalan itu dimarahi oleh Artidjo.

Karena menempel tulisan di depan ruang kerjanya, salah seorang hakim agung karir pernah berkata pada mahasiswa S2 UII yang berkunjung ke MA. “Itu dosen kamu, Artidjo, masa nulis-nulis di pintunya tidak menerima tamu yang ingin membicarakan perkara. Gimana itu, masa kalau orang datang ke sini, mau ngasih telor ditolak”. Padahal menurut Artidjo, tidak mungkin ada orang berperkara datang ke MA dan memberi telur pada hakim agung, kecuali mungkin telur dari emas.

Artidjo sadar bahwa bekerja sebagai hakim tidak akan lepas dari godaan dan tantangan. Godaan berupa iming-iming sogokan dari pihak yang berperkara. Sedang tantangan merupakan ancaman yang bisa mengancam keselamatan hakim agung, seperti penembakan yang terjadi terhadap almarhum hakim agung Syafiuddin Kartasasmita.

Artidjo pernah memutus perkara korupsi yayasan dengan terdakwa mantan presiden Soeharto bersama almarhum Syafiuddin. Waktu itu, Syafiuddin dan Sunu Wahadi menginginkan agar perkara itu dihentikan. Namun, Artidjo berbeda pendapat dengan kedua hakim itu. Ia menginginkan agar perkara dilanjutkan. Karena tidak dicapai kesepakatan, akhirnya sebagai komprominya, disebutkan dalam putusan bahwa Soeharto dalam status sebagai tahanan dirawat dengan biaya negara sampai sembuh dan ketika sembuh harus segera dihadapkan ke pengadilan.

Perbedaan pendapat antara Artidjo dengan hakim agung lainnya dalam memutus perkara bukan hanya terjadi satu kali itu. Artidjo malah tercatat sebagai satu-satunya hakim yang memberikan dissenting opinion dalam putusannya. Hal ini ia lakukan ketika memutus perkara korupsi Bank Bali dengan terdakwa Joko Tjandra.

Ketika itu, kedua koleganya dalam majelis sudah menyetujui untuk membebaskan Joko Tjandra. Artidjo yang menolak untuk membebaskan Joko bersikeras agar pendapatnya masuk ke dalam putusan, bukan hanya dilampirkan dalam putusan seperti lazimnya selama ini. Akhirnya, pendapat Artidjo yang berlainan dengan dua hakim lainnya itu dimasukkan dalam putusan.

Mengenai alasannya meminta dissenting opinion, Artidjo menyatakan bahwa itu dilakukan karena ia tidak mau ikut bertanggungjawab atas putusan yang membebaskan Joko Tjandra. Lagi pula, sebagai hakim hasil fit and proper test, Artidjo merasa dissenting opinion itu adalah bentuk pertanggungjawabannya terhadap publik dan DPR.

Artidjo beralasan bahwa saat menjalani fit and proper test di DPR, ia menyatakan bahwa ia akan melakukan dissenting opinion bila menemui masalah seperti di atas dan ia melakukan tandatangan di kertas bersegel ketika menjalani tes.  Ia juga berharap terobosan yang ia lakukan itu akan menjadi suatu kajian dan kontribusi dalam khazanah keilmuan hukum.

Ketika ada kabar bahwa Artidjo pergi belajar ke AS tanpa izin, setelah memutus perkara Joko Tjandra, banyak orang mengkaitkan kepergian itu dengan kekecewaan Artidjo terhadap keadaan di MA.  Namun, Artidjo menolak dengan tegas dugaan itu. “Tidak benar saya kecewa. Itu saya kira bukan sikap saya. Saya akan fight dalam keadaan itu”. Pemasangan tulisan di pintu ruang kerjanya merupakan salah satu indikator bahwa ia melawan ketidaknyamanan di MA.

Artidjo membantah bahwa ia telah pergi tanpa pamit. Menurutnya, yang terjadi hanyalah masalah miskomunikasi dan akibat sikapnya yang tidak official. Menurutnya, ia telah mengirim surat permohonan untuk mengambil beasiswa yang diterimanya dari Fullbright kepada ketua MA sejak 22 Juli 2001. Namun, sampai lama surat itu tidak mendapat respons. Pada 20 Agustus, setelah rapat pleno ketua MA Bagir Manan memberitahu bahwa ia diizinkan untuk berangkat dan disuruh mengurus urusan administrasi dan keuangan.

Anggapan Artidjo, urusan administrasi dan keuangan akan diselesaikan oleh Sekjen MA dan bagian keuangan. Karena itu, ia mengirim surat yang menyatakan bahwa ia telah diijinkan untuk berangkat dengan tembusan kepada sekjen dan bagian keuangan. Setelah itu, berangkatlah ia mengambil LLM tentang international human right law di North Western University Chicago selama sembilan bulan.

Ternyata di tanah air, kepergian Artidjo dipermasalahkan karena dianggap belum mendapat ijin. Bagi Artidjo, miskomunikasi itu luar biasa merugikannya. Tapi di sisi lain, karena menyandang gelar LLM di bidang hukum internasional tentang HAM, Artidjo ditunjuk menjadi salah seorang hakim agung HAM, di samping hakim agung ad hoc HAM.

Tantangan yang berupa ancaman, bagi Artidjo bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai bekas ketua LBH dan pengacara, Artidjo kenyang dengan berbagai ancaman dan teror. Ketika menjadi pembela kasus Santa Cruz di Dili, Timor-Timor, pada 1992, Artidjo menemui berbagai acaman. Dari mulai ke mana-mana diikuti oleh intel sampai diancam oleh supir taksi.

Bahkan pernah suatu malam di hotel di Dili, seorang berpakaian ninja berniat menyatroni kamar hotelnya. Namun, si pencuri keliru ke kamar sebelahnya yang digunakan oleh salah seorang staf Artidjo. Meski begitu, Artidjo bertahan sampai enam bulan di Dili untuk membela sekitar lima sampai enam orang demonstran. Para demonstran itu diadili dan dijatuhi hukuman berkisar enam tahun, delapan tahun, duabelas tahun, sampai penjara seumur hidup.

Sewaktu di LBH, Artidjo sering masuk keluar berbagai kota untuk menolong orang yang disangka sebagai penembak misterius (petrus). Kala itu, tahun 1985, banyak orang yang dituduh sebagai gali atau residivis yang langsung ditembak ditempat. Kadang, tidak jelas apa alasan seseorang ditembak. Hal itu menjadi diskresi dari kodim setempat.

Pernah seorang pria di Lumajang, Jawa Timur, dikejar-kejar tentara hendak dieksekusi, sehingga akhirnya ia bersembunyi selama empat bulan di kebun tebu. Ketika Artidjo bertanya pada Kodim, mengapa pria itu dikejar-kejar, mereka menyatakan bahwa pria itu keras kepala. Ternyata walau perkaranya kalah di MA, pria itu  menolak untuk dilakukan eksekusi terhadap hartanya.

Karena aktivitasnya membela korban petrus, ayah ibu Artidjo sempat khawatir sewaktu Artidjo pulang ke Situbondo. Pasalnya, ada berita yang menyatakan sudah ada tim yang sudah mengincar Artidjo dan ia akan ditembak ketika kembali ke Yogyakarta. Saat itu, di Situbondo sudah tidak ada orang yang mau makan ikan. Sungai di desa itu airnya berwarna merah, karena menjadi tempat pembuangan orang yang ditembak. Banyak mayat mengambang di sungai, dan itu terjadi juga di daerah-daerah lain.

Meski pernah mempunyai kantor pengacara di Yogyakarta, kekayaan Artidjo ketika menjadi hakim agung tidak mencolok. Maklum, Artidjo sering tidak tega menarik bayaran dari kliennya yang tidak mampu. Kalau dihitung-hitung, penghasilan dari kantornya — setelah untuk membayar gaji lawyer-nya dan membeli buku — tinggal pas-pasan.

Sebagian besar penghasilan Artidjo memang ia habiskan untuk membeli buku, terutama literatur asing. Sebagai dosen, Artidjo merasa jika tidak rajin membaca,  ia tidak akan bisa mengajar dengan baik dan tidak menambah ilmu muridnya. Karena itu, koleksi buku penggemar buku-buku filsafat sampai novel John Grisham dan Agatha Cristie ini banyak sekali.

Sebagai pengacara, Artidjo juga menghadapi berbagai godaan. Salah satunya adalah tawaran pihak lawan agar Artidjo tidak bersungguh-sungguh membela kliennya di persidangan sambil ditawari segepok uang. Tawaran itu ditolak karena ia tidak mau menghianati hati nuraninya dan kliennya. Karena merasa tidak pernah menyogok hakim atau jaksa, Artidjo berani mengajukan protes pada hakim atau jaksa jika ia melihat ada yang tidak beres dalam persidangan.

Karena sebagai pengacara lebih sering kalah daripada memenangkan suatu perkara,  untuk mengusir stress Artidjo  mempunyai beberapa hobi, seperti memelihara ayam bekisar dari Madura, memelihara ikan koi, serta bonsai. Ketika diperiksa Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Artidjo pernah ditanya pemeriksa, berapa hektare kolam ikan yang dimilikinya.

Tentu saja Artidjo tertawa, karena ikan koinya hanya beberapa ekor di akuarium. Artidjo juga pernah shock ketika suatu majalah memberitakan kekayaannya sebesar Rp5 miliar.  Bukan apa-apa, ia khawatir jika familinya di Madura membaca majalah itu, mereka semua akan minta sumbangan.

Ketika ditanya bagaimana ia bisa konsisten dengan sikapnya, jawaban Artidjo simpel saja. Menurutnya, kekayaan hanya sementara dan tidak berguna ketika seseorang sudah meninggal. Ia bersikap seperti itu agar ia tidak mempunyai beban. “Kalau kita lurus saja sering tergelincir. Apalagi belok-belok, yang tidak halal,” cetusnya.

Ia sering melihat hakim atau penegak hukum yang semasa hidup tidak lurus, ketika meninggal tidak beres keadaannya. Artidjo berpendapat, orang tidak dihormati karena pakaiannya atau hartanya. Justru kehormatan yang harus menjadi pakaian. Karena dalam dirinya tidak ada beban, Artidjo bisa berdiri dengan mata tegak. “Keluar dari MA meski jalan kaki, tetapi dengan tegak,” ujarnya mantap. Artidjo menikmati perannya sebagai hakim agung dengan kesederhanaan dan kejujuran.

TANGGAPAN

Semoga pak Artijo tidak terlena oleh pujian

– Bambang Sugeng

08.10.16 23:40

Pujian bisa membuat lupa. Kita doakan pak Artijo tetap istiqomah dlm bekerja. Tidak terlena oleh pujian. Perlu juga beliau dikritik jangan dipuji terus.

Balas Tanggapan

salut

– ibnu darpito

04.12.08 23:56

sangat salut atas perjuangan bapak selama ini

Balas Tanggapan

cahaya dalam lumpur

– wahyu priyanka

27.01.04 17:02

betapapun buruknya hukum dinegara ini,dan betapa brengseknya aparat penegak hukum dinegara ini, pasti akan dapat diperbaiki yakni salah satunya dengan sosok orang seperti artidjo ini, betapa tidak ia tetap teguh berdiri di atas relnya, tetaplah kau menjadi cahaya walaupun didalam lumpur, kami yakin kalau kalo artidjo seperti ini akan banyak penegak hukum yang akan meneladaninya,maju terus guru ku, menegakkan satu keadilan sama dengan ibadah 60 tahun. teruss….berjuang

Balas Tanggapan

terharu

– joemantoro

15.04.04 11:37

selama ini saya sudah anggap semua pejabat brengsek, apalagi di jajaran pengadilan.ternyata saya salah.saya terharu dengan prinsip dan kehidupan bapak.maafkan saya pak,saya mendukung Bapak.

Balas Tanggapan

salut..!!!

– jabal altariq

08.04.04 19:53

alhamdullilah… ada orang seperti bpk artdijo, saya sangat kagum, beliau bisa menggabungkan antara hubnya dgn tuhan dan sesamanya. saya berharap perilaku ini dapat dicontoh oleh seluruh masyarakat kita, terutama petinggi negeri ini. alangkah ndah nya hidup negara kita jika smua orang bisa bersikap seperti bapak. teruskan perjuangan bapak! semoga apa yg dilakukan diridhai Allah Swt. Amien.

Balas Tanggapan

Benar-benar salut

– EFAN APTUREDI

07.04.04 23:30

Awalnya saya penasaran dengan nama artijo yg banyak diceritakan oleh senior saya di HMI, karena keingin tahuan saya, akhirnya saya mengambil mata kuliahnya walau harus nunggu satu semester karena semester sebelumnya pak artijo gak ngajar, setelah saya ngambil saya benar-benar takjub melihat sosok seorg hakim agung yg sangat sederhana, dan saya benar-benar termotivasi saat membaca artikel pak artijo, Allahu akbar…semoga allah mengaruniai artijo-artijo lagi, demi tegaknya keadilan dibumi pertiwi ini, semoga panjang umur dan selalu diberikan kesehatan untuk anda wahai guru favoritku.amin

Balas Tanggapan

Tularkan ke semua pejabat

– Masse Tinto

06.04.04 09:49

Semoga apa yang dilakukan oleh Pak Artijo akan membuat pejabat negara yang lain menjadi malu karena banyak dari mereka merupakan koruptor. tapi yang lebih penting membuat mereka bertobat dan menjadi pejabat yang jujur dan menjalankan tugas negara tanpa meminta imbalan haram. Maju terus Pak Alkostar, semua orang jujur akan berada di belakang Anda.

Balas Tanggapan

Thanks for Mr. Artidjo

– Cipi Perdana

03.04.04 22:33

ayo siapa lagi hakim agung yang ikhlas ngontrak rumah di jakarta….

Balas Tanggapan

artidjo alkostar:hakim agung yg melawan arus

– dwi auliani

30.04.04 10:18

saya salah satu mahasiswa dari bapak artidjo di UII yogyakarta fak.hukum prog.international. Beliau merupakan dosen yg sekaligus hakim agung yang sangat low profile tetapi berdedikasi tinggi.Sangat sulit mencari sosok seperti beliau pada era seperti skr ini. Saya salut pada pendirian beliau dlm menengakkan supremasi hukum dinegara kita.Mudah2an ada generasi akan datang yang mengikuti jejaknya. HIDUP PAK ARTIDJO!!!

Balas Tanggapan

masuk surga

– Ade

18.04.04 23:27

Saya BANGGA dengan Bapak, semoga bapak menjadi Hakim yang masuk surga, amien… Dan saya ingiiiiiin sekali Bapak bagi-bagi ilmu di kampus saya(FH Universitas Al-Azhar Indonesia)

http://m.hukumonline.com/berita/baca/hol8790/artidjo-alkostar-hakim-agung-yang-melawan-arus

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baru-baru ini Claims Conference berupaya mendapatkan kembali apa yang pernah menjadi milik orang-orang Yahudi di bekas negara jerman Timur, yang bernilai ratusan juta dolar dan sebenarnya adalah milik yang sah dan para ahli waris orang-orang yahudi tersebut. Sementara pihak Conference mendapatkan serangan dari orang-orang Yahudi yang merasa tertipu oleh berbagai  penyelewengan, Rabbi Arthur Hetsberg membuat pernyataan yang merendahkan kedua belah pihak, dengan berkata, “ semua ini bukan masalah uang”. Ketika Jerman dan Swiss menolak untuk membayar kompensasi, kaum Yahudi Amerika menjadi sangat marah. Tapi ketika para elite Yahudi merampas hak orang-orang Yahudi yang selamat, masalah etika justru tidak muncul: yang ada adalah sekedar masalah uang. Kekalahan Barat dalam Perang Salib menyisakan trauma mendalam.  Sampai berabad-abad kemudian, pelbagai peristiwa di Barat dalam hubungannya dengan dunia Islam masih sering dikaitkan dengan motif Perang Salib. Ketika George W. Bush mendeklarasikan perang melawan terorisme pada awal 2000-an, ia menggunakan istilah Perang Salib (Holy War). Perang melawan terorisme dianggap sebagai kelanjutan dari perang Salib. Perang Salib diserukan Paus Urbanus II pada 1095 M untuk menaklukkan Yerussalem dari kaum Muslim. Edward Gibbon dalam bukunya History of the Decline and Fall of the Roman Empire mengatakan, seruan perang suci itu telah menyentuh syaraf perasaan yang sangat halus dari masyarakat Eropa. Lembaga keagamaan masih menduduki posisi sentral di tengah masyarakat. Dipimpin para pendeta dan bangsawan, pasukan salib berangkat melewati Konstantinopel menuju ke Yerussalem. Kasus Internasional lainnya yang memerangi para teroris, bahwa sampai ke Indonesia adalah kasus Myanmar, di mana minoritas Muslim Rohingya berada tegang dengan kaum mayoritas Buddha. Plot pemboman Kedutaan Myanmar serta pemboman sebuah wihara di Jakarta merupakan aksi balas dendam para teroris di Indonesia terhadap kasus Rohingya. 13

 

14

Selain kasus Myanmar, yang perlu diperhatikan juga adalah perkembangan situasi di China, terutama di provinsi Xian Jian yang mayoritas penduduknya berasal dari etnik Uigur beragama Islam di sana. Karen Armstrong dalam bukunya Perang Suci memaparkan: Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk menambahkan, peristiwa 11 September merupakan era baru Perang Suci di zaman modern. Dalih memerangi ekstremisme dijadikan pembenaran oleh Amerika Serikat untuk melakukan invasi ke negara-negara Muslim, seperti Perang Teluk dan Invasi Irak 2003. Jika dirunut ke abad pertengahan, kata Armstrong, invasi Amerika terhadap negara-negara Muslim ini tak ubahnya sebuah Perang Salib era modern. Sebelum kedatangan tentara Salib, tutur Armstrong, umat tiga agama hidup dengan harmonis selama 460 tahun di kota suci Yerussalem. Tentara Salib tiba di kota ini pada Juli 1099, kemudian melakukan pembantaian puluhan ribu umat Muslim dan Yahudi. Peristiwa itu mengubah lanskap hubungan ketiga agama besar ini secara signifikan. Upaya rekonsiliasi, seperti yang terjadi masa Shalahuddin AlAyyubi, masih tetap menyisakan kewaspadaan antar pemeluk agama.

 

 

 

 

 

 

ARMSTRONG melanjutkan, konflik Amerika dengan negara-negara Timur Tengah sekarang ini adalah kelanjutan Perang Salib di abad pertengahan, sedangkan pendudukan Israel atas Muslim adalah kelanjutan perang suci antara Yahudi dan Islam. Motifnya tidak lagi sebatas agama, tetapi semakin kompleks dengan berbagai kepentingan politis, ideologis, dan penguasaan sumberdaya alam.

 

 

 

PALESTINA BISA MENGIBARKAN BENDERA DI KANTOR PUSAT PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) setelah memenangkan pemungutan suara. Keputusan itu sebagai kemenangan diplomatik Palestina yang memperjuangkan pengakuan sebagai negara yang berdaulat.Resolusi tersebut didukung 119 anggota PBB dan delapan negara menentang termasuk Israel dan Amerika Serikat (AS) pada pemungutan suara di Sidang Umum PBB, Kamis (10/9) waktu setempat.Sedangkan, 45 negara lain memilih abstain. Dengan begitu, bendera Palestina bisa berkibar bersama dengan anggota PBB lainnya. Selain Palestina, resolusi tersebut juga mengizinkan bendera Vatikan dikibarkan di PBB Perang antara Yahudi dan umat Islam Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum Muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim). 15

 

Dalam hal menjaga marwah dan martabat bangsa Indonesia, Masyarakat Madani sebagai komponen bangsa dituntut untuk mengaktualisasi potensi diri termasuk meningkatkan EMPATI SOSIAL terhadap masyarakat lemah  dan melakukan imunisasi mental dengan menyalakan bahan bakar keadilan, yaitu kejujuran, keberanian, dan persistensi (ketekunan). Sun Tzu, dalam bukunya, The Art of War pernah menulis bahwa untuk menghancurkan peradaban suatu bangsa, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tetapi cukup dengan cara menghapuskan pengetahuan mereka atas kejayaan leluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya. Begini terjemahan teks aslinya: “Untuk mengalahkan bangsa yang besar, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tetapi cukup dengan cara menghapuskan pengetahuan mereka atas kejayaan para Ieluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya.” Sebuah fakta sejarah bahwa banyak dan dokumen, buku-buku dan manuskrip kuno Nusantara yang dirampok dan dibawa kabur oleh para penjajah Barat selama mereka menguasai negeri kita tercinta ini. Seorang teman dosen FRSD ITB yang menyelesaikan studi magister dan doktoralnya di Universitas Leiden, Belanda, pernah menceritakan bahwa 5 dan 7 Iantai Gedung perpustakaan Universitas itu terisi penuh dengan naskah, kitab, dan manuskrip milik para Raja dan bangsawan serta para Pujangga-Cendikiawan dan Para Ulama Nusantara. (vide, Agung Prabowo: 2014: 9) Sebagai warga negara Indonesia, masyarakat Madani dituntut untuk selalu memperbarui amal ibadah yang telah kita capai dan meningkatkan amal ibadah dalam menuju dataran idaman  yaitu menjadi  INSAN YANG BERTAQWA dan warga masyarakat Madani yang adil berkemakmuran. Masing-masing di antara kita dituntut secara moral untuk membangun langkah-langkah menuju sukses sesuai posisi sosial dan porsi tugas kita masingmasing.

 

 

 

 

 

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki VISI dan MISI untuk memberikan kontribusi peran dalam pembangunan negara. Visi sebagai warga negara yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Sedangkan Misi adalah pelaksanaan peran dalam mentranfer suistem nilai ke dalam tujuan dan program.  Secara kolektif sebagai bangsa Indonesia, kita berkewajiban membangun kesadaran kolektif bernegara hukum menuju negara yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan.

 

Amien. Wassalamu’alaikumWrWb.

8 Sifat untuk Sukses (vide Richard St.    John 2010)

  1. Mencintai pekerjaan 2. Bekerja keras 3. Fokus,intens pada kegiatan yang disukai 4. Motivasi=keluar dari comfort zone 5. Ide=berijtihad 6. Pengembangan Diri=keep improving 7. Melayani=melayani orang lain 8. Tekun=persistensi membutuhkan waktu

Referensi:

Alkostar, Artidjo, Korupsi Politik di Negara Modern, FH.UII Press, Yogyakarta, 2008.

Armstrong, Karen, MUHAMMAD, Sang Nabi, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya, 2001.

Baskara, Nando, “MAFIA” BisnisYahudi, PenerbitNarasi, Yogyakarta, 2008.

Basyar, Ibnu, Menjadi Bijak & Bijaksana, Penerbit Gema Insani, Jakarta, 2016.

Covey, Stephen R, Everyday Greatness, (Alih bahasa: Sofia Mansoor), Penerbit  PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.

Edward, Djony, BLBI Extra Ordinary Crimes,, Satu Analisis Historis dan Kebijakan, LKIS, Yogyakarta, 2010.

Gore, Albert, The Future, Six Drivers of Global Change, Random House, New York, 2013.

Gray, Jerry D, Daely Mist, FuluBurung, Aids, SenajataBiologi, Antrax, Flouride, UpayaAmerikaMerusakKesehatanManusia, PenerbitSinergi, Jakarta,  2009.

Greenberg, Theodore S, et al, Stolen Asset Recovery, A Good Practices Guide For Non-Coviction Based Asset Forfeiture, The World Bank, Washington DC, 2009.

Groopman, Jerome,MD&Hartzband, Pamela, MD, Your Midical Mind, How to Decide What is Right for You, The Penguin Press, new York, 2012.

Hadi, Syamsul, dkk, Kudeta Putih, Reformasi dan Pelembagaan Kepentingan Asing dalam Ekonomi Indonesia, Penerbit Indonesia Berdikari, Jakarta, 2012.

Hoed, Benny H, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya, Komunitas Bambu, Depok, Jakarta, 2011.

Klaus, Peggy, The hard Truth About Soft Skill, HarperCollin Publisher, New York, 2007.

Koran Tempo, 21 Januari 2015.

Muthahhari, Murtadha, Mengenal Epistimologi (penerjemah: Muhammad JawadBafaqih), Penerbit PT Lentera Basritama, Jakarta, 1989.

Pieth, Mark (ed), Collective Action: Innovative Strategies to Prevent Corruption, Die Deutsche Bibliotiek.

Peters, Steve, Dr, The Mind Management, Vermilion, London, 2011.

Porter, Eduardo,  The Price of Everithing, The True Cost of Living, Windmill Books, Random House, London, 2012.

Prabowo, Agung, The Pakubuwono Code, Penerbit PT. Ufuk Publishing House, Jakarta, 2014.

Sassen, Saskia, A Sociology of Globalization, W.W.Norton & Company, New York, 2007.

Sitompul, Chudry, dkk,  Skandal Bank Century, Rekayasa Bail-out Rp 6,7 Triliun, Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 20012.

Sitompul, Chudry, dkk, Skandal Bank Century, Lolosnya Pemegang Saham Pengendali, Black List 188 Negara Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al-Warraq, Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2012.

Soyomukti, Nurani  &  Nurwidiyatmoko, Happy, Occupy Wall Street, Intrans Publishing, Malang, 2012.

Stiglitz, joseph E, The Price of Inequality, How Today’s Divided Society Endangers Our Future, W.W.Norton& Company, New York, 2012.

Suhadi, Muhammad, FenomenaMenakjubkanAyat-Ayat Al-Qur’an,  PenerbitAhad Books, Surakarta, 2014.

Sutrisno, Eddy & Tara, Elizabeth, Buku Pintar 100 Pahlawan Nasional, dan Sejarah Perjuangannya, Penerbit Ladang Pustaka & Intimedia, Jakarta, 2001.

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Convention Against Transnational Organized Crime and The Ptotocols Thereto, United Nations, New York, 2004.

United Nations Office on Drugs and Crime(UNODC), Uinited Nations convention against Corruption, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Anti Korupsi, (terjemahan), UNODC Kontor Proyek Jakarta, 2009.

Ursal, Sofronio B, Good Governance Books, Quezon City, Phlippines.

 


Kunjungan Ki Edi Salakanagara

$
0
0

http://tatarsunda.com/prof-ahmad-y-samantho-menerima-kunjungan-ki-edi-salaka-guru-besar-ps-tatar-sunda/

Prof.Ahmad y Samantho menerima kunjungan Ki Edi Salaka guru besar PS.TATAR SUNDA

Published on March 3, 2018 by    ·   No Comments

ki edi&prof ahmad

Bogor 1/3-18  Ki Edi Salaka Guru Besar PS.SALAKA MACAN PUTIH yang Juga Ketua PS.SATRIA TATAR SUNDA mengunjungi kediaman Prof.Ahmad y Samantho yang berada dibilangan Kabupaten Bogor, Dalam kunjungan tersebut, Ki Edi hadir bersama  Dewan Guru Besar KSJ-ZM Kampung Silat Jampang dengan Perwakilannya A.Permadi Saputra.

kehadiran mereka di terima dengan ramah dan begitu antusias oleh Prof.Ahmad yang begitu bersahaja. kunjungan dan silaturahmi ini jauh dari kesan formil tidak seperti pada jam kerja beliau di kesehariannya.

ki edi&prof ahmad3

Prof Ahmad  telah banyak menulis buku seri KONSPIRASI dan Seri ATLANTIS, kecintaanya pada dunia tulis menulis membuat karya karyanya telah di akui baik di Indonesia bahkan Internasional. beliau pernah mengajar di Universitas PARAMADINA Jakarta dan Universitas lainnya, serta kini aktif di berbagak Seminar Nasional dan Internasional, yang membahas tentang  Kebudayaan dan Agama.

buku buku hasil goresan tangan dingin beliau di antaranya “9 NAGA THE ASIA SECRET SOCIETY, SEJARAH ISIS &ILLUMINATI, ILLUMINATI NUSANTARA, ATLANTIS NUSANTARA, GARUT KOTA ILLUMINATI, JOURNALISTIK ISLAMI, TRADITIONAL SACRED SCINCE AND SOPHIA PRENNIALISM dll.

ki edi&prof ahmad2

Ki.Edi Salaka yang mewakili Diansyah Putra Gumay selaku Ketua LEMBAGA TATAR SUNDA dan Juga Mewakili KAMPUNG SILAT JAMPANG KSJ-ZM Zona Madina Parung, mengharapkan kerjasama antara dua komunitas tersebut.

Ki Edi berharap agar  Profesor Ahmad pada satu kesempatan bersedia memberikan atau membagi pengetahuannya tentang Budaya Nusantara atau tentang Peradaban ATLANTIS yang Saat ini di gelutinya  kepada semua anggota Tatar Sunda dan anggota KAMPUNG SILAT JAMPANG KSJ-ZM Zona Madina . dan ternyata Sang Profesor begitu Respek terhadap Wacana tersebut.

Ahmad y samantho mengatakan bahwa meskipun Arisio d Shantos telah wafat namun kajian Nusantara dan Atlantis tetap berjalan bersama Santhos Junior Putra Arisio d Shantos yang pernah mengunjungi kediaman beliau beberapa tahun silam.

Di akhir pertemuan, beliau menutup dengan kata kata yang membangkitkan Semangat, Banggalah menjadi anak bangsa, Cintalah pada NKRI, karna Indonesia adalah Nusantara sebuah Bangsa yang Besar dan ATLANTIS dengan Peradaban tingginya, dan kemudian Prof Ahmad y Samantho menghadiahkan beberapa buku hasil karya dan kajian ilmiahnya.

Edi.s/Hera/Red.

http://tatarsunda.com/prof-ahmad-y-samantho-menerima-kunjungan-ki-edi-salaka-guru-besar-ps-tatar-sunda/

Buku Best Seller karya Ahmad Yanuana Samantho

Islam dan Musik ?

$
0
0
Video Rihlah Budaya Spiritual Islam Jawa/Nusantara di Ponpes Al-Wafa, Tempurejo Jember, Jawa Timur, 2-4 Maret 2018😍😍😍Video .
“Kaum Wahabi anti musik dan budaya tradisional. Islam dan Muslim Nusantara Tidak seperti Wahabi, Islam Nusantara sangat suka musik tradisional Budaya Jawa dan Sunda serta budaya Etnis Nusantara lainnya.”



 https://www.facebook.com/pandjisoekarnoputra/videos/1663820277017495/

 

Maraknya kegiatan musik di kalangan orang Islam di Barat maupun di Timur dapat dilihat betapa dalam setiap perayaan keagamaan dan upacara kemasyarakatan tidak pernah tidak disertai nyanyian dan musik. Pada bulan Ramadhan hampir di seluruh negeri Islam terdapat kebiasaan membangunkan orang untuk bersahur dengan menggunakan musik dan nyanyian. Sejak lama pula setiap pemberangkatan tentara Islam menuju medan perang selalu diiringi bunyi-bunyian yang menggugah keberanian. Salah satu musik militer yang terkenal di dunia adalah Mars Turki, yang dicipta pada masa kekuasaan Bani Usmaniah abad ke-15 sampai 19 M.

Semua itu telah menjawab keraguan sebagian orang bahwa musik sukar berkembang dalam Islam karena adanya semacam larangan. Dalam menjawab keraguan itu pula Seyyed Hossein Nasr (1992:168) mengemukakan bahwa “sebaiknya persoalan-persoalan yang berhubungan dengan musik dicari dalam tasawuf dan falsafah; sebab persoalan tentang arti penting musik bukanlah persoalan hukum atau fuiqih, melainkan berkenaan dengan psikologi dan keruhanian yang merupakan lapangan pembahasan ahli tasawuf dan filosof.”

Di antara arti penting musik dalam kehidupan dikemukakan oleh Ruzbihan al-Baqli dalam bukunya Risalat al-Quds. Menurut Ruzbihan al-Baqli musik keruhanian mampu membantu jiwa mempertahankan kelangsungannya, sebab ia merupakan makanan yang sehat bagi jiwa. Musik berperan menentramkan pikiran dan membebaskannya dari beban dunia, serta memberi hiburan. Ia adalah perangsang mata hati untuk menyaksikan rahasia ketuhanan. Bagi sementara orang, musik merupakan godaan dan gangguan disebabkan ketidaksempurnaan jiwa mereka sendiri. Sedangkan bagi orang lan, yang telah mencapai kesempurnaan jiwa, musik merupakan perumpamaan dan tangga naik menuju alam malakut. Peranan penting musik yang lain, menurut Ruzbihan, adalah tajarrud,membebaskan jiwa dari hal-hal yang bersifat material melalui yang material itu sendiri, yaitu menjadikan nada, irama dan bunyi yang berasal dari alam dunia.

Teosofi, Atlantis, dan Gunung Padang

$
0
0

Teosofi, Atlantis, dan Gunung Padang

by Shanti Jehan N

IMG_0001

“Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia.”

Kira-kira demikianlah hipotesis yang dipercaya oleh DR Danny Hilman Natawidjaja, menguatkan pendapat Dr. Arisiyo Santos dan Stephen Oppenheimer yang lebih dahulu menyebutkan kemungkinan tersebut. Untuk membuktikan pendapatnya, Danny Hilman dan timnya hingga saat ini sibuk menggali Gunung Padang yang menurutnya merupakan peninggalan Atlantis. Seorang tokoh lain bernama Dicky Zainal Arifin atau akrab disapa Kang Dicky (KD) memiliki keyakinan lain, menurutnya pembangun Gunung Padang adalah bangsa Lemurian, bangsa yang menurunkan suku suku di Nusantara sekarang ini. Kang Dicky mendapatkan teori tersebut berdasarkan metode time travel atau ngimpleng yang tentunya akan menjadi tertawaan ilmuwan-ilmuwan yang lebih mempercayai metode ilmiah untuk membuktikan suatu teori. Bagaimanapun, kedua teori tersebut memiliki pengikut fanatiknya sendiri-sendiri. Aku pernah berdebat dengan salah satu dari mereka hingga akhirnya aku dituduh “tidak nasionalis” karena tidak mempercayai keagungan leluhur nusantara.

Aku pernah membahas polemik ini dalam tulisanku beberapa tahun yang lalu. Kali ini aku tertarik untuk membahasnya kembali karena sejak tulisan itu kubuat, kontroversi mengenai Gunung Padang masih hangat terjadi, bahkan menjurus kepada perdebatan politis mengingat motor pengungkapan Gunung Padang adalah Andi Arief, Staff Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang notabene tidak memiliki latar belakang keilmuan sejarah/arkeologi/geologi sama sekali. Di sisi lain para penentangnya adalah para akademisi yang mewakili bidang-bidang geologi, arkeologi dan sejarah. Aku tertarik sekali mengamati perdebatan di antara kedua kubu, yang menurutku mewakili dua karakter orang Indonesia pada umumnya. Mereka yang mempercayai takhayul dan mereka yang rasional. Kelompok pertama bisa saja mengaku rasional, tapi sejauh ini keyakinan mereka lebih didasari oleh emosi semata dibanding pikiran sehat. Buktinya kepercayaan bangsa atlantis sebagai nenek moyang bangsa Indonesia dipercaya begitu saja tanpa bukti nyata. Hanya buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization” karya Prof. Dr. Aryso Santos dan Eden in the East karya Stephen Oppenheimer-lah yang menjadi pegangan mereka.

Lewat tulisan ini aku ingin menambah beberapa referensi untuk mereka, bahwa kepercayaan bahwa nenek moyang bangsa ini merupakan bangsa atlantis / lemuria ternyata bukan barang baru lagi. Teori ini sudah dikemukakan sekitar seratus tahun lalu oleh para penganut ajaran Teosofi. Bagaimana kepercayaan mereka terhadap keberadaan bangsa atlantis tersebut selayaknya menjadi pertimbangan bagi para pendukung teori atlantis masa kini karena ternyata kepercayaan akan garis keturunan atlantis / lemuria membawa konsekwensi tertentu. Apa konsekwensinya ? Untuk itu aku akan mengisahkan kembali sejarah Pulau Jawa menurut kalangan Teosofi, sebagaimana dimuat dalam buku “Sejarah Gaib Pulau Jawa” karya C.W. Leadbeater. Buku ini diterbitkan Pustaka Theosofi Jakarta tahun 1976, merupakan terjemahan dari buku “Occult History of Java” yang diterbitkan tahun 1951. Teks versi bahasa inggris dapat dilihat di link ini.

Image
C. W. Leadbeater (1854-1934)

C. W. Leadbeater (1854-1934) adalah tokoh utama di balik gerakan Teosofi yang juga merangkap sebagai Uskup Gereja Katolik Bebas tahun 1923-1934. Gerakan Teosofi sendiri adalah gerakan internasional yang didirikan tahun 1875 oleh H. Blavatsky dan Colonel Olcott. Gerakan ini kemudian dikomandoi oleh Annie Besant, Rudolf Steiner dan C.W. Leadbeater. Gerakan Teosofi singkatnya adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan agung suatu super religion, dimana Agama dan Ilmu Pengetahuan bisa dijembatani. Siapapun yang mengaku umat Islam, Kristen, Hindu, Agnostik dan lain-lain bisa memasuki organisasi ini asalkan mengakui Teosofi sebagai Agama Super yang menaungi semua agama tersebut.  Selain mengadopsi ajaran-ajaran Agama khususnya Hindu dan Budha, Teosofi juga  mengambil beberapa aspek pemikiran Hermes Trismeistos, Phytagoras, Plato, Tarot, Freemason, Darwin, hingga Ignatios Donnely. Teosofi juga mempercayai adanya pertentangan antara “tuhan baik” dan “tuhan jahat” seperti ajaran Gnostik Zoroaster dan Manikeanisme.

Menurut teosofi, peradaban dunia terbagi atas 7 zaman dengan masing-masing bencana yang menghancurkannya. Ketujuh zaman tersebut didiami oleh ras manusia yang berbeda, yang hingga kini sisanya masih bisa ditemukan berdasarkan ciri fisik tertentu. C. Jinaradjasa dalam buku “First Principle of Theosophy” (Madras, 1922) tampak menghubungkan ajaran Budha, Darwin, dan Budha dalam penentuan periode tersebut. Terbukti dari kepercayaannya atas keberadaan strata berdasarkan ciri fisik manusia, yang uniknya menempatkan bangsa Arya sebagai ras yang lebih “sempurna” dibandingkan Lemurian atau Atlantean.

…The Aryan or Caucasian races we have probably the highest forms, not only in beauty of structure, but also for quick response to external stimuli and high sensitiviness to the finer philosophical and artistic thougts and emotions…

IMG_0002_Fotor

Menurut Jinaradjasa, bangsa Lemuria mendiami benua Australasia (Gabungan Asia dan Australia) sekitar 1.000.000 tahun yang lalu. Nama Lemuria sendiri berasal dari seorang Naturalis bernama Scalter yang mempercayai keberadaan benua Australasia berdasarkan keberadaan  Monyet Lemur yang tersebar di sepanjang kawasan Pasifik. Ditambahkannya, sisa dari keturunan Lemuria ini bisa dilihat pada penduduk asli  Ethiopia dan kepulauan Pasifik.

C.W. Leadbeater menyebutkan bahwa orang-orang ras Polinesia (Lemuria) inilah yang pertama kali menduduki pulau Jawa. “Mereka belum memiliki indra perasa pada lidahnya dan dipercaya melakukan dosa buruk antara lain melakukan hubungan sex dengan binatang-binantang dengan monyet-monyet sebagai saksi bisunya,” tambah Leadbeater.

Kedatangan bangsa Lemuria disusul oleh kedatangan penduduk Atlantis yang membawa beserta mereka kepercayaan-kepercayaan jahat dari negara mereka. Pandangan Leadbeater dalam hal ini sejalan dengan mitos Atlantis Plato yang menyebutkan penduduk Atlantis sebagai pemilik peradaban tinggi namun pendosa sehingga mendapat azab dari Zeus.  Jinaradjasa mengutip Flower dan Lydekker menyebutkan bahwa keturunan Bangsa Atlantis adalah mereka dengan ciri fisik orang-orang Mongolia atau China. Mereka mendiami benua raksasa yang dahulunya terletak di samudera Atlantis (cukup masuk akal).

Benua ini tenggelam pada tahun 9564 S.M. , menghasilkan legenda “Banjir Besar” yang masih dikenal hingga sekarang. Ketika Atlantis tenggelam, munculah padang pasir seperti Sahara di Afrika dan Gobi di Asia.

IMG_0005b

IMG_0005_Fotor

IMG_0006

Leadbeater menyebutkan bahwa pendatang dari Atlantis di Pulau Jawa menyembah dewa-dewa yang kejam dan menjijikan, oleh karena itu penduduk terus menerus dituntut untuk melakukan persembahan-persembahan lewat pengorbanan manusia. Ini mungkin menjelaskan adanya situs-situs punden berundak yang tersebar di jawa, tempat persembahan kepada dewa. Para penduduk terus hidup dalam bayangan kekuasaan jahat tanpa mampu melarikan diri darinya. Mereka dipimpin oleh seorang Imam Agung yang sangat fanatik dalam kepercayaanya terhadap dewa-dewa jahat. Di sisi lain ia juga sangat mencintai Pulau Jawa sehingga ia beranggapan bahwa hanya dengan jalan pengorbanan darah setiap hari dan pengorbanan nyawa manusia setiap minggu dan hari perayaan tertentu, pulau Jawa bisa bebas dari bencana alam. Menurutnya, kemarahan dewa ditunjukan salah satunya dengan letusan gunung berapi yang kerap terjadi di Jawa. Untuk menjaga agar sistem pengorbanan ini tetap terlaksana, ia menempatkan penjaga-penjaga gaib (hantu-hantu) di berbagai tempat di pulau Jawa, terutama di kawah-kawah dan gunung berapi.

Selanjutnya sejalan dengan teori professor Veth,  penjajahan Atlantis atas Jawa mulai berakhir ketika pulau didatangi oleh bangsa Melayu utamanya dari Kamboja. Setelah itu, Jawa mengalami kolonialisasi oleh bangsa kulit putih dari Kalinga (India), yang mana masih meninggalkan jejak hingga saat ini.

Bangsa kulit putih tersebut merupakan kelompok bangsa Arya di bawah komando Chakshusha Manu dan Vaivasvata Manu yang tiba sekitar tahun 1200 SM. Awalnya pendatang Hindu ini berprofesi sebagai pedagang-pedagang yang cinta damai dan bertempat tinggal di pantai hingga lama kelamaan membentuk negeri-negeri kecil. Ketika kekuasaan mereka semakin kuat, mereka mulai memaksakan pengaruh dan penerapan hukum-hukum Hindu kepada penduduk asli pulau Jawa. Namun pengaruh Hindu tidak berhasil menghilangkan prosesi-prosesi keagamaan jahat yang selama ini dipraktikan oleh penduduk asli. Mereka tetap melakukan kegiatan tersebut secara rahasia. Karena tidak berhasil menghilangkan praktek gelap ini, Vaivasvatu Manu mengajukan kepada Raja India Karishka untuk mengirimkan ekspedisi ke Jawa tahun 78 M.

Pemimpin ekspedisi itu dikenal sebagai Aji Saka. Misinya adalah memusnahkan semua upacara jahat dan kanibalisme serta menerapkan kembali berlakunya hukum dan budaya Hindu seperti sistem Kasra, vegetarisme, epos Hindu, dan abjad Jawa. Untuk melawan warisan kutukan yang dulunya disimpan Raja Atlantis di Pulau Jawa, Aji Saka menanam benda-benda yang dapat menetralisir kekuatan jahat. Dalam bahasa Jawa, benda-benda tersebut dikenal sebagai “Tumbal”. Tidak hanya itu, Aji Saka juga memindahkan gunung-gunung dan memberikan nama-nama Sansekerta pada mereka. Salah satunya adalah sebuah gunung di Japara yang paling tinggi dan dulunya disebut Mahameru, dinamainya sebagai Mauria yang diambil dari nama Dinasti Maurya (322 SM.). Raja Ashoka adalah salah satu anggota dinasti Maurya.

Catatan-catatan orang Cina pada waktu itu melaporkan mengenai sebuah semburan lumpur yang menyembur di Grobogan, di sebelah selatan Gunung tersebut/ Semburannya itu demikian tingginya sehingga pelaut-pelaut tersebut dapat melihatnya.

Lagi di dekatnya Tuban (yang berarti “memancar”), catatan itu mengatakan bahwa ada sumur berapa mil dari pantai yang mengeluarkan demikian banyak air segar, sehingga air laut di dekatnya dapat diminum karena tak lagi asin rasanya.

Aji saka memilih tempat penanaman tumbalnya yang paling penting dan paling kuat pada sebuah bukit yang rendah, bukit terakhir dari deretan bukit yang berhadapan dengan sungat Progo (Diambil dari nama daerah Praga di India).  Di atas lokasi penempatan tumbal itu nantinya akian dibangun sebuah monumen luar biasa oleh dinasti Shailendra – bernama Borobudur.

Borobudur dirancang oleh seorang bernama Gunadharma, seorang Hindu Budha dari perbatasan Nepal, sedangkan pelaksananya adalah orang Jawa. Pembangunan ini dipengaruhi sekte Budha bernama Vrajasana.

IMG_0003

Borobudur ditujukan sebagai tempat ziarah orang-orang Budha dari seluruh dunia.  Ketika Syailendra berkuasa, pulau Jawa dan Sumatra masih bersatu , adalah letusan gunung Krakatau pada tahu 915 yang memisahkan kedua pulau tersebut.  Sejak itu pedagang dari India dan Tiongkok mulai menggunakan selat sunda yang terbentuk di antara dua pulau.

Kerajaan Syailendra termasuk monumen Borobudur kebanggaanya mengalami kejatuhan setelah tertimbun  letusan gunung Merapi. Setelah itu keturunan Syailendra mengungsi ke Jawa Timur dan membangun kerajaan baru bernama Kediri.

Borobudur ditemukan kembali oleh Raffles di abad-19 yang kemudian direstorasi oleh pemerintah kolonial Belanda. Sejak itu Borobudur menjadi relik utama kaum Teosofi. Kaum yang mempercayai keunggulan ras arya ini sangat memuja Candi Borobudur, sehingga boleh dibilang mereka merupakan kelompok pertama yang mengadakan upacara Waisak di Borobudur.

Leadbeater berusaha menguatkan teorinya dengan mengatakan bahwa bangsa Arya yang tiba di Jawa berusaha untuk menjaga jarak dengan penduduk asli (Lemuria/Atlantean) namun tidak begitu sukses. Pemisahan pergaulan tersebut tetap memunculkan adanya perbedaan fisik, penggunaan bahasa dan tradisi antara kalangan Aristokrat Jawa dan orang-orang desa yang tinggal di pegunungan.

Demikianlah sedikit penggalan kepercayaan kaum Teosofis terhadap teori Atlantis dan sejarah Jawa menurut salah satu uskupnya, C.W. Leadbeater. Dari pandangannya tersebut setidaknya kita bisa mengambil  point penting bahwa kita jangan dulu bangga disebut keturunan bangsa Atlantis karena apabila kita konsisten dengan konteks cerita Plato, mereka adalah penduduk dengan  peradaban tinggi yang gemar melakukan banyak dosa  dan kesesatan sehingga mereka mendapat hukuman dewa. Kepercayaan ini masih tersisa oleh kepercayaan penduduk Jawa yang gemar memberikan persembahan-persembahan bernama “sajen” untuk memuaskan kehendak “dewa-dewa Jahat.”

Selain itu Leadbeater juga berusaha menjelaskan perilaku masyarakat Jawa yang gemar meng-kramatkan gunung-gunung dan tempat tertentu. “Dewa-dewa jahat” yang menguasai tempat tersebut harus dinetralisir  dengan menggunakan tumbal. Menurutnya kepercayaan terhadap Atlantis tidak selamanya perlu dibuktikan oleh bukti-bukti fisik situs semata, keberadaan mereka juga harus ditelusuri lewat peninggalan-peninggalan non fisik seperti “okultisme hitam” warisan Imam Agung Atlantis yang selama ini masih dipraktekkan sebagian masyarakat di pulau Jawa. Entah mengapa,  Perilaku orang-orang yang mengkeramatkan Gunung Padang seakan-akan menguatkan kepercayaanku terhadap pandangan tersebut.

Terakhir, buku Sejarah Gaib Pulau Jawa tampaknya harus dibaca semua orang yang mempercayai teori atlantis di Nusantara, bahwa baik bangsa Atlantis atau Lemuria ternyata sama-sama memiliki nama yang kurang baik di kalangan orang barat yang diwakili pandangan Leadbeater. Sekeras apapun kita menyuarakan keunggulan nenek moyang kita, orang lain akan tetap membanggakan nenek moyangnya. Sehingga pandangan Budi Dalton, seorang budayawan di Bandung yang mengatakan bahwa pengungkapan Gunung Padang akan menunjukan bahwa “Indonesia bukanlah bangsa ketiga seperti yang diyakini saat ini” adalah omong kosong menurutku.  Negara lain tidak peduli seberapa hebat nenek moyang kita atau seberapa kaya negara ini di masa lalu, yang mereka pedulikan hanyalah kemajuan masyarakatnya saat ini terutama dalam hal ekonomi.  Apabila pengungkapan sejarah atlantis di Nusantara bisa dengan otomatis menghapus hutang-hutang negara ini maka lain ceritanya…

Secara umum memang buku Leadbeater ini tidak ilmiah dan sangat bias sama seperti halnya teori-teori lain yang berusaha menjelaskan fenomena Atlantis. Semuanya hanya didasarkan asumsi-asumsi belaka tanpa bukti karena hingga saat ini tidak ada buku sejarah dunia yang mengakui keberadaan atlantis.

Mengenai sikapku terhadap Gunung Padang, aku mendukung segala penelitian terhadap situs tersebut selama dilakukan secara ilmiah oleh orang-orang yang kompeten, bukan oleh sekelompok pemburu atlantis yang gemar berspekulasi.

Post navigation

35 thoughts on “Teosofi, Atlantis, dan Gunung Padang”

  1. Apakah arti pentingnya jika Atlantis itu ada di wilayah Indonesia? apa keuntungannya? apakah kita kan senang disebut bangsa yang maju pada dahulu kala dan musnah karena perbuatan tercela..lalu kalau memang dulu menjadi bangsa yang maju, kok sekarng ceritanya lain? kenapa bangsa kita “saat ini” malah semakin tertinggal…? bangganya di mana?

    1. Begitulah mas, kalau menurut istilahku ini seperti seorang Mahasiswa yang bangga terhadap nilai sekolahnya sewaktu TK tapi IPK-nya saat kuliah jeblok… Tidak terlalu penting sehebat apapun kita di masa lalu kalau keadaan kita sekarang melarat. Apakah lantas negara2 maju akan menyembah kita misalnya, apabila benar negeri ini dulunya atlantis ? Selain itu mengapa sih kita harus membuat-buat sejarah yang luar biasa tetapi melupakan aspek ilmiah.

  2. jadi intinya masa lalu itu ngga penting ya, lebih penting masa sekarang ????
    saya sendiri memaknai ini sebagai bukti kebesaran ayat-ayat Tuhan di kitab suci kepercayaan saya, akan adanya bangsa besar yg kemudian musnah karena perbuatan buruknya
    dari segi ekonomi jika situs ini sudah utuh bukankah akan jadi tujuan wisata bahkan dari penjuru dunia mengingat usianya sangat tua & ukurannya sangat besar
    mungkin juga akan banyak melahirkan para geolog & arkeolog handal negri sendiri
    soal mitos atlantis atau lemuria biarlah menjadi daya tarik sendiri :)
    karena tanpa rasa penasaran takan ada penlitian

    1. Masa lalu itu penting sebagai pembelajaran saja, bukan untuk membuat kita terlena dan sombong… Penelitian bagaimanapun harus dilakukan atas dasar ilmiah bukan legenda/mitos. Aku setuju sekali pemanfaatan situs2 sejarah seperti gunung padang untuk kepentingan pariwisata atau ekonomi…

  3. kalo atlantis itu ada di dasar laut Indonesia, kemungkinan adanya di Laut dalam,, wisatanya gimana ya? hehehhe,,,, blm kebayang… 😉 bikin monorail aja gak jadi-jadi, kalau jauh sama Thailand 😉 apalagi membangun wahana wisata ke laut dalam…
    sebetulnya, lebih baik pemerintah sekarang fokus ke perbaikan ekonomi Indonesia, tingkatkan mutu pendidikan, entaskan kemiskinan, tambah lapangan pekerjaan,, dan,, dan,, dan,, masih banyak PR, ketimbang mengurusi mitos

    1. Setuju sekali… lebih baik mengoptimalkan potensi wisata gunung padang atau situs sejarah lainnya untuk kepentingan masyarakat daripada sibuk “membuktikan” keberadaan atlantis di indonesia… negeri ini butuh pemimpin yang memiliki visi masa depan, bukan visi masa lalu… peace…

  4. wah terimakasih ibu Santi, saya sudah lama mencari buku ini… eh tiba2 ada yang ngasih link-nya. terimakasih sekali lg

  5. kalo menurut saya, sejarah masa lalu itu amat penting, kalo dijadikan sebagai acuan untuk menjadi lebih baik kedepannya, dan dapat dijadikan sebagai pelajaran amat berharga, agar tidak melakukan hal-hal buruk seperti nenek moyangnya dan kita ambil yg baik baiknya saja , misalnya ilmu pengetahuan nya , sebagaimana perintah Allah kpd kita, agar berjalanlah dimuka bumi ini utk memperhatikan dan meneliti bagaimana akibat atau kesudahan perbuatan atau kesalahan-kesalahan dimasa lalu dan tidak mengulangnya kembali. Kesimpulannya : ambil yg baiknya dan buang yg buruknya. Yang baiknya kita banggakan yg buruknya kita tinggalkan. Hidup sundaland.

      1. Nenek moyang mayoritas bangsa indo- sekarang ini perpaduan antara orang mongol & orang papua. Knp bukan ras arya sama orang mongol saja, ya ? Kan lebih keren jadinya. Si arya malah jaga jarak segala. Maaf, sedikit rasis. Trims.

  6. Teori ini menguatkan pengetahuan saya tentang nenek moyang mayoritas penduduk indo- sekarang ini (perpaduan antara ras asiatik mongoloid dengan malayan negroid). Karna itu ada yg saya sesalkan, knp bukan campuran ras arya & asiatik mongoloid saja yg menjadi mayoritas di negeri ini. Kan tampilanya jadi lebih keren. Si arya knp malah jaga jarak to ?! Maaf, sedikit rasis. Trims.

  7. IMHO, tidak ada salahnya kalau ada pihak-pihak yang notabene “bukan ilmuwan” tergerak untuk melakukan penelitian dengan pegangan teori Dr. Arisiyo Santos atau bahkan mitologi/legenda/dongeng sekalipun. Einstein sendiri mengatakan kalo imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi meliputi seluruh dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evolusi. Jadi gak usahlah merasa diri yang paling rasional dan paling benar, yang pikirannya rasional aja sering salah. Pengetahuan didapat dengan berbagai metode. Tanpa imajinasi yang jadi motivasi generasi selanjutnya, gak mungkin kita mengungkap kebenaran karena sekelompok orang yang merasa “paling rasional” bilang kalo itu “salah”. menyedihkan.

    1. Tidak ada yang melarang untuk melakukan penelitian apapun dengan dasar apapun… Namun apabila penelitian itu ingin disebut ilmiah dan menghasilkan sebuah “ilmu pengetahuan” maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti : objektif, metodis, universal, dan sistematis… Sejauh buku ini tidak memenuhi keempat unsur tersebut, maka adalah sah-sah saja untuk disebut “Tidak Ilmiah”

  8. Mohon maaf untuk semua…
    Saya berpendapat bahwa awal semua peradaban dunia berasal dari sini, Nusantara. Sebagai contoh bisa ditelusuri melalui google mengenai alasannya. Saat ini, Jepang, Korea bahkan Mesir telah menyatakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari Nusantara, dan telah dipublish resmi oleh para ilmuwannya dengan persetujuan dari pemerintahnya masing-masing.
    Ingat yang dikatakan Bung Karno “Jas Merah” = jangan sekali-kali melupakan sejarah, semua itu merupakan peringatan dan nasehat agar kita belajar dari sejarah, terutama hal-hal tentang kebaikan atau etika moral. Namun sejarah bangsa kita telah dipelintir oleh orang2 tertentu untuk kepentingan sesuatu yang tersembunyi, jadi hati2 dalam mempelajari sejarah.
    Saya mengapresiasi segala pendapat dari rekan2 semua, namun sekali lagi, lebih baik kita menelaah terlebih dahulu sebelum menentukan sikap.
    Lambat laun, sejarah sebenarnya akan terkuak, hanya tinggal menunggu waktu. Semoga dengan terkuaknya sejarah bangsa kita, kita bisa kembali kepada ajaran Allah SWT yang sesungguhnya, bukan ajaran yang telah direkayasa oleh orang2 tertentu.
    Sekian & Terima kasih

  9. Tidak berlindung tapi mempelajarinya. Karena nenek moyang Nusantara sangat arif & bijaksana dalam segala hal, hanya keturunannya yang telah keluar jauh dari ajarannya.

  10. Menurut saya sah2 saja orang mempercayai teori nya masing, namanya juga riset spt pembuktian bumi itu bulat (tidak datar) juga memakan waktu. Saya scr pribadi lbh percaya ahli2 yang berkompeten, Prof Santos, Ilmuwan LIPI, dan lain2 baik itu yg memperdebatkan teori ahli geolog kita, spt di MIT, maupun sependapat. Drpd referensi yg diambil oleh tulisan website ini, sgt bukan ahli sama sekali di bidangnya.
    Saya pribadi justru mempertanyakan peran government mestinya lebih besar thd arkeologi, dgn ilmuwan berkompeten, memang kita patut berterima kasih thd sebagian ilmuwan Belanda yg mendalami Indonesia, tetapi bukan berarti org Belanda selalu benar, atau Eropa, selalu “baik” dengan imperialismenya yg bertentangan dgn Pancasila.

    1. Tentu saja, semakin banyak seseorang memperkaya wawasan dengan membaca banyak referensi, biasanya tidak akan mudah mempercayai satu teori dan memiliki daya kritis yang tinggi. Yang perlu dilakukan adalah membebaskan diri dari prasangka dengan menyebutkan orang ini pasti benar atau orang itu pasti salah sebelum benar-benar mendalaminya…

        1. Tidak perlu memiliki peradaban tinggi di masa lalu untuk menjadi bangsa ya hebat. Yang penting adalah sikap dan kerja keras kita di masa sekarang dan masa depan.

  11. atlantis – the homeland of the jew
    jew = jawa
    yahudi – israel
    solomon – sulaiman suparman sudirman
    promised land of moses/israel egypt

    aku pernah mimpi bisa terbang,bisa pindah tempat dalam sekejap,dan itu benar2 aku rasakan seperti nyata,seperti aku aku dulu pernah hidup dijaman atlantis

    pokoknya seperti nyata,tapi waktu terbangun aku kecewa hanya mimpi,tapi dalam mimpi itu aku seperti sungguhan,bisa terbang dengan konsentrasi dan niat,juga bisa pindah tempat seperti goku dengan memusatkan pikiran dan gaya seperti goku(tangan diletakkan dijidat) dan mak cling,bisa pindah tempat,tapi itu ga selalu bisa,harus dengan konsentrasi yg tinggi

    dan ingin aku coba lagi dimasa sekarang tapi nampaknya sudah tak bisa karena sudah beda zaman,beda energi dan aura,sudah ga sinkron

  12. Menurut pendukung Atlantis, justru bangsa-bangsa lain di dunia ini termasuk Arya, Jewish dsb adalah keturunan Atlantis, bukan sebaliknya.
    Jadi memang berbeda sudut pandang.

    Dr Santos dan Dr. Oppenheimer bukannya berusaha membuktikan secara ilmiah ?
    BTW, bisa cek juga pendapat yang lain di turanggaseta.com

  13. ts sok mau analis tp tambah ngaco aja krn msh pake otak darwinisme landasan mikirnya, sgala lemurian ngesex sama kera dr sini aja ts ketauan ga paham arti Le Muria, muria (in sansekrit = mulia, org yg mulia disebut org yg luhur, yg maha luhur Le luhur karna bangsa yg taat kpd hukum Tuhan) makanya ada sosok wali sunan muria, gak ada hubungannya dgn hewan lemur, justru adanya hewan tsb mmg utk menjatuhkan moyang manusia sang Luhur/ Le luhur bangsa nusantara ini.

Leave a Reply

The Pakubuwono Code Agung Prabowo KATA PENGANTAR Ahmad Yanuana Samantho

$
0
0

Februari 08, 2017

PREVIEW BOOK: AGUNG PRABOWO – THE PAKUBUWONO CODE

The Pakubuwono Code
Agung Prabowo

KATA PENGANTAR
Ahmad Yanuana Samantho[1]

Bangsa Indonesia saat ini seperti kehilangan ingatan akan sejarah bangsanya sendiri. Lupa ingatan sejarah ini bukanlah hal bisa dianggap enteng, sebab sebagaimanaghalib-nya orang yang lupa ingatan, maka perilakunya menjadi tak terkendali, hilang kesadaran dan menjadi ngawur dalam melangkah dan menapaki proses kehidupan kekiniannya dan masa depannya.

https://ridhodanbukunya.files.wordpress.com/2015/02/Lupa terhadap Sejarah Nusantara “yang sebenarnya dan selengkapnya”, telah menyebabkannya penyakit mental kronis dari sebagian besar anak bangsa kita. Penyakit mental ini berlanjut kepada rusaknya karakter kebangsaannya, dan tak mampu memelihara National Character Building-nya. Mayoritas anak bangsa berjalan sebagaimana segerombolan manusia yang tak mempunyai kesadaran nurani dan tak punya jati diri, sehingga dengan mudah dipengaruhi oleh budaya asing dari luar, yang tak mengakar kepada sejarah dan tradisi leluhur bangsanya, dan lalu dikendalikan oleh sekelompok elit kekuasaan struktural politik-ekonomi dan budaya agen-agen modernitas materialisme yang menjadi perpanjangantangan neo-imperialis, neo-kolonialis, kapitalis, mematerialis-hedonis global untuk menjadi budak-budak konsumtif dan pembela kepentingan hegemoni budaya Barat.

Memang bukan sepenuhnya kesalahan internal bangsa kita. Tanpa mengabaikan kelemahan internal bangsa kita sendiri, ada baiknya juga kita waspada dan waskita terhadap pengaruh luar dan kesengajaan yang telah di-setting oleh para penjajah terhadap bangsa kita. Juri Lina, orang Swedia penulis buku “Architects of Deception: The Concealed History of Freemasonry” (2004) mengungkapkan adanya tiga cara kaum penjajah Barat (yang umumnya berideologi materialis-kapitalis dan dari kelompok Freemason-Illuminati Hitam Kabalistisme) yaitu:

  1. Dengan pengkaburan sejarah bangsanya, dengan membuat sebanyak mungkin anak-anak bangsa kita lupa (amnesia) akan sejarah bangsanya;
  2. Dengan menghancurkan bukti-bukti sejarahnya, sehingga kita bisa lagi dengan mudah membuktikan kebenaran sejarah bangsa kita;
  3. Penjajah telah berupaya memutuskan hubungan sebanyak mungkin putra bangsa dengan leluhurnya. Agen-agen penjajah telah merekayasa pelajaran sejarah, mereka mengatakan bahwa leluhur Nusantara adalah bangsa primitif dan tak beradab, manusia penghuni gua dari zaman batu yang tak berilmu pengetahuan tinggi dan sebagainya.

Sun Tzu, dalam bukunya The Art of War pernah menulis bahwa untuk menghancurkan peradaban suatu bangsa, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tetapi cukup dengan cara menghapurkan pengetahuan mereka atas kejayaan para leluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya. Begini terjemahan teks aslinya:

“Untuk mengalahkan bangsa yang besar, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tapi cukup dengan cara menghapuskan pengetahuan mereka atas kejayaan para leluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya.”

Sebuah fakta sejarah bahwa banyak dari dokumen, buku-buku dan manuskrip kuno Nusantara yang dirampok dan dibawa kabur oleh para penjajah Barat selama mereka menguasai negeri kita tercinta ini. Seorang teman dosen FRSD ITB yang menyelesaikan studi magister dan doktoralnya di Universitas Leiden, Belanda, pernah menceritakan bahwa 5 dari 7 lantai gedung perpustakaan universitas itu terisi penuh dengan naskah, kitab, dan manuskrip milik para Raja dan bangsawan serta para pujangga-cendekiawan, dan para ulama Nusantara.

Buku The Pakubuwono Code yang ditulis oleh Agung Prabowo ini adalah salah satu upaya penting untuk melawan hegemoni paradigma sejarah yang telah dipaksakan penjajah Barat (Belanda, Inggris & Amerika). Buku ini telah dengan gamblang mengungkapkan salah satu rahasia kemajuan dan khazanah ilmu pengetahuan matematika Jawa kuno.

Sementara kawan saya yang lainnya, seorang novelis dan sejarawan independen, Viddy A Daery, dengan getir bercerita kisah penyerbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta. Dia menceritakan kembali apa yang ditulis oleh Ramdhan Armtsrong:

Mengisi Sejarah Nusantara oleh Raffles

“RERUNTUHAN ini adalah sisa-sisa Bastion Benteng Keraton Yogyakarta, hancur diserang tentara Inggris tahun 1812 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono II. Peristiwa tersebut dikenal sebagai ‘GEGER SEPOY atau GEGER SPEI’. Tulisan di atas batu marmer berukuran satu setengah meter tertanggal 10 November 2000 ini berada di sebelah timur laut Keraton Yogyakarta.

Umumnya pengunjung yang melintas di depan tulisan ini, memaknai penyerbuan itu hanya bagian dari sejarah Indonesia. Sejarah yang penuh konfrontasi berdarah. Sesuatu yang wajar. Bukankah para pendiri bangsa ini mengatakan “Indonesia diperjuangkan dengan darah dan air mata?”

Tapi, itulah peristiwa yang sesungguhnya membuat coreng hitam bagi Thomas Stamfor Raffles, Letnan Gubernur Inggris di Jawa, yang namanya oleh para sejarawan dan penulis ditempatkan di posisi amat tinggi. Juga dalam buku terbaru yang ditulis Victoria Glendinning, Raffles and the Opportunity (2012). Ia, kian membesarkan pria yang meninggal pada 1826 itu. Raffles tak saja dikenal sebagai negarawan berkelas, tapi juga sosok yang mencintai kebudayaan (khususnya Jawa). Ia pengungkap Candi Borobudur, pendiri Kebun Raya Bogor, penulis buku The History of Java yang amat kondang itu. Pendiri Singapura.

Akibat perang di Eropa sangat berpengaruh terhadap perkembangan perebutan kekuasaan di India-Belanda. Ketika Napoleon Bonaparte berkuasa di Prancis, Belanda yang kalah perang berada di bawah kekuasaan Prancis dari tahun 1806 sampai tahun 1813. Napoleon menempatkan adiknya, Louis Bonaparte menjadi raja di Belanda. Perubahan situasi di Eropa juga berimbas ke kawasan Asia Tenggara, di mana terdapat persaingan dagang antara Belanda dan Inggris.

Louis Bonaparte mengangkat salah seorang perwira tingginya, Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di India-Belanda (pemerintah boneka Perancis). Daendels sebenarnya adalah seorang pengacara Belanda dan memimpin gerakan melawan Willem V dari Oranien. Setelah gerakannya dihancurkan, ia melarikan diri ke Prancis dan bergabung dengan tentara revolusi dan ikut mengambil bagian dalam penyerbuan Prancis ke Belanda tahun 1793. Tahun 1799 ia mencapai pangkat Letnan Jenderal tentara Perancis (bukan Belanda).

Untuk memperkuat pertahanan serta mempercepat gerakan pasukannya, Daendels membangun jalan dari Anyer di ujung barat Jawa Barat, sampai Panarukan di ujung timur Jawa Timur. Dalam pembuatan jalan tersebut, rakyat di pulau Jawa yang menjadi korban, karena pada dasarnya, mereka dipaksa untuk bekerja dengan kondisi yang sangat berat, sehingga pembangunan jalan tersebut yang memerlukan waktu sekitar empat tahun, diperkirakan telah menelan korban jiwa ribuan rakyat di Jawa, dan membawa kesengsaraan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Gilbert Elliot-Murray-Kynynmound, 1st Earl of Minto, Viscount Melgund Of Melgund, dikenal sebagai Lord Minto, Gubernur Jenderal Inggris di India (1807-1813), memimpin armada Inggris menyerbu Jawa, dan pada 6 Agustus 1811, bersama Thomas Stafford Raffles, 12.000 pasukan Inggris mendarat di Cilincing, Sunda Kelapa tanpa suatu perlawanan yang berarti dari tentara Belanda-Prancis, tentara Inggris menduduki pulau Jawa dan kemudian menguasai seluruh wilayah Belanda-Prancis. Pada 11 September 1811 Raffles, yang waktu itu baru berusia 30 tahun, diangkat menjadi Letnan Gubernur Jenderal untuk India-Belanda. Itulah awal penjajahan Inggris di Indonesia, yang juga disebut sebagai The Britih Interregnum.

Penyerbuan ke Keraton Yogyakarta itulah yang oleh Tim Hannigan, dalam buku terbaru, Raffles and the British Invasion of Java (2012) disebut sebagai sisi gelap sang penguasa itu. Bagi Hannigan, Raffles tidak hanya menyerbu keraton, tapi merampok dan menjarah semua isinya. Uang, perhiasan, benda-benda budaya (gamelan, wayang, keris) dan pusaka, termasuk sekian banyak naskah Jawa, dirampok tanpa adab seorang negarawan terhormat. Dan, Inggris sebagai “negeri aristokrasi kelas dunia”, belum ada tanda-tanda punya kesadaran ingin mengembalikan harta jarahannya itu.

Peristiwa hitam itu terjadi pada 20 Juni 1812. Sekitar 1200 tentara Inggris, separuh serdadu Eropa, separuh lagi Sepoi (India-Inggris)—membombardir Keraton Yogyakarta. Mereka di bawah komando Kolonel Rollo Gillespie. Mereka merampok penuh angkara seperti para durjana ketika menemukan jarahannya yang paling dicari.

Penyerbuan pasukan Inggris di bawah perintah Raffles meneruskan penyerangan ke Jogjakarta dengan membawa artileri untuk membombardir Keraton Jogjakarta. Tentara Inggris hanya kehilangan 23 nyawa tetapi ratusan prajurit Keraton yang tidak siap diserang tewas dibantai walau mereka telah menyatakan menyerah. Aksi perampokan di seantero Jogjakarta meluas diiringi pembakaran dan pembunuhan. Kemudian Sri Sultan HB II dipenjarakan oleh Raffles.

Sultan Hamengkubuwono II dan para pembantunya dengan berlinang air mata dilucuti perangkat kebesarannya, keris, mahkota dan berbagai pusaka berharga dirampas bahkan kancing pakaian Sultan yang terbuat dari emas-berlian tak pelak dilucuti oleh tentara Inggris. Hal lain yang sangat menyedihkan adalah dirampasnya seluruh catatan sejarah tertulis milik Keraton yang diangkut menggunakan 5 pedati penuh dengan puluhan yang diangkut kuli-kuli panggul dibawa ke Inggris, India dan sebagian tenggelam bersama kapal pengangkutnya di lepas pantai Singapura.

Catatan sejarah yang dirampas tersebut adalah milik bangsa ini yang bertutur tentang religi, falsafah hidup, undang-undang negara dan syair kebajikan. Raffles menggantikan catatan tertulis sejarah bangsa ini dengan tulisannya sendiri dan dinasti kerajaan yang mau bekerjsama dengan dirinya (Inggris) melalui tulisannya yang tersohor dan menjadi pustaka dasar ilmuwan sejarah masa kini “THE HISTORY OF JAVA”.

Menurut Hannigan, jurnalis independen Inggris yang pernah tinggal di Surabaya, 12 buku tentang Raffles yang pernah ditulis banyak pengarang menempatkan Raffles sebagai pemimpin berkelas. Tapi setelah membaca beberapa manuskrip asli tentang Raffles, ia berkesimpulan, sosok ini tak pantas dihormati. Ia tak lebih dari perampok tak bermoral.

Kini British Museum di Inggris menyimpan 1.150 benda milik Raffles. Sekitar 800 benda itu berasal dari Indonesia, 740 di antaranya dari Jawa. Tentulah di antara benda-benda itu sebagian hasil penjarahan dari Keraton Yogyakarta. Mungkin sebagian besar lagi juga jarahan dari banyak tempat di Nusantara.

Memang sejarah kerap menyimpan masa silam yang kelam. Ada yang mengungkap ada yang terus menguburnya dalam-dalam. Ada yang paham dan membiarkannya, tapi umumnya lebih banyak yang tak tahu dan tak mau peduli. Namun, Tim Hannigan tahu dan peduli. Tidak kurang dari puluhan cendekiawan Inggris telah mengetuk hati rakyat “Indonesia” untuk tergugah mencari jati dirinya sebenarnya dan tidak mengekor kepada cerita sejarah yang telah ditulis ulang oleh Raffles dan Kerajaan Inggris, yang tidak lebih hanya menutupi ketamakan mereka.

Kini tinggal Indonesia, apakah peduli? Di era Presiden Megawati upaya untuk meminta kembali benda-benda berharga itu pernah dilakukan. Tidak kurang dari Sultan Hamengkubuwono X sendiri yang meminta kepada Duta Besar Inggris di Jakarta untuk mengembalikan manuskrip-manuskrip tersebut dan hasilnya hanya diberikan 4 lembar fotokopi saja dan puluhan microfilm rusak. Upaya pengembalian harta tersebut kini sunyi kembali. Terlebih pada politisi di Senayan, mereka hanya sibuk urusannya sendiri. Momentum buku Tim Hannigan mestinya jangan dilewatkan tanpa “ARTI” bagi bangsa yang telah kehilangan jati diri dan falsafah hidupnya kini.

Sengkala dan Sistem Desimal dalam Matematika Jawa

Buku yang ditulis Agung Prabowo ini mengungkapkan sejarah ilmu pengetahuan Matematika asli Jawa. Jauh sebelum adanya Matematika yang dipelajari hari ini yang dikembangkan dan dibangun dari matematika Eropa, yang baru mengadopsi sistem basis 10 dengan nilai tempat pada masa Fibonacci (1202 Masehi). Sementara “Sengkala” sudah digunakan jauh sebelum masa Fibonacci. Sengkala Cruti Indria Rasa, menyatakan tahun 654 Saka (732 Masehi), ditemukan terdapat para prasasti Canggal. Kesimpulannya, basis bilangan 10 dengan nilai tempat yang digunakan pada sengkala tidak diambil dari matematika (Barat), tetapi diambil dari pengetahuan matematika yang dikembangkan sendiri secara genuine oleh manusia Jawa. Oleh karena itu, istilah Matematika Jawa layak dimunculkan.

********************o0o********************

SUMMARY:

Sirna Ilang Kertaning Bumi adalah cara rahasia orang Jawa menyatakan tahun terjadinya sebuah peristiwa. Itu merupakan sandi bilangan SENGKALA. Pastilah ada nilai historis teramat tinggi dan penting. Thomas Stamford Raffles pun memuatnya dalam karyanya “The History of Java”. Peristiwa kontroversial apa yang tersembunyi di baliknya? Anda dapat menemukan jawabannya dalam buku ini.

The Pakubuwono Code mengangkat perhitungan dalam bentuk gancaran (prosa naratif) berbagai hal MENCENGANGKAN dalam kehidupan manusia Jawa sejak masa prasejarah. Kode-kode rahasia pun bermunculan. Dalam literatur Barat, sengkala dinamakan kronogram (sandhiwarsa) dan kriptogram (sandiasma). Tak hanya The Raffles Code (Sirna Ilang Kertaning Bumi) tetapi juga kode lainnya seperti kode Sultan Agung seputar kontroversi keris berganja gajah singa, kode Ranggawarsita seputar ramalan Indonesia merdeka, atau kode Sukuh seputar kontroversi erotika Candi Sukuh.

Buku ini pantas mendapat penyimakan dari siapapun.

Tak terkecuali Anda.

Wacana kontroversial seputar peluang sengkala diangkat menjadi warisan dunia (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Masih ada lagi, Anda akan bertemu dengan tiga puluh zodiak Jawa yang akan mengajak Anda memprediksi kapan anak Anda lahir dan lainnya. Jika Anda pernah mendengar sebelumnya, itulah Pawukon yang merupakan produk ilmiah masyarakat Jawa pada masa prasejarah (sebelum 7 Maret 78 M).

********************o0o********************

This article is published only for commercial and advertisement purposes. No copyright is intended. Original work belongs to its respective owner. I own nothing. Please support the author by purchasing the book.

 

[1] Ahmad Yanuana Samantho adalah seorang dosen dan penulis yang dikenal melalui tiga buku bestseller-nya yaitu Peradaban Atlantis Nusantara (2010), Garut Kota Illuminati (2013), dan Sejarah ISIS & Illuminati (2014). Ketiga buku itu diterbitkan oleh Phoenix Publishing.

Buku Baru: “9 Naga: The Asia Secret Society”

$
0
0

Istilah 9 Naga banyak dialamatkan kepada mereka yang memiliki kekuatan finansial untuk dapat mengatur hukum dan permainan politik di Indonesia. Hanya salah kaprahnya, istilah itu justru tidak pernah menyebutkan siapa saja 9 Naga yang dimaksud. Sehingga julukan itu kerap membabi buta menunjuk pribadi tertentu.

Dalam buku ini Kang Ahsa nama panggilan akrab Penulis mencoba mendudukkan persoalan tersebut, sambil menceritakan kembali bagaimana kekuatan 9 Naga awalnya dapat menguasai Indonesia bahkan memiliki pengaruh jauh ke Negara-negara lainnya.

Benang merah buku ini kalau dihubungkan dengan buku Kang Ahsa lainnya adalah tetap tidak melepaskan sumber dari segala permasalahan yaitu keterlibatan Gedung Putih sebagai pusat kebijakan dunia. Banyak orang tahu, Amerika adalah sumber segala permasalahan, tapi yang banyak tidak diketahui yaitu BAGAIMANA AS M�MBUAT SEBUAH NEGARA TETAP KISRUH dan LUPA membangun dan mensejahterakan rakyatnya.

***

Ahmad Yanuana Samantho tinggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan telah banyak menulis buku Seri Konspirasi dan Seri Atlantis. Kecintaannya pada dunia tulis-menulis membuat karya-karyanya sudah diakui di Indonesia. Beliau pernah mengajar di Universitas Paramadina Jakarta, dan kini aktif di berbagai seminar- seminar yang membahas masalah kebudayaan dan agama.Istilah 9 Naga banyak dialamatkan kepada mereka yang memiliki kekuatan finansial untuk dapat mengatur hukum dan permainan politik di Indonesia. Hanya salah kaprahnya, istilah itu justru tidak pernah menyebutkan siapa saja 9 Naga yang dimaksud. Sehingga julukan itu kerap membabi buta menunjuk pribadi tertentu.

Dalam buku ini Kang Ahsa nama panggilan akrab Penulis mencoba mendudukkan persoalan tersebut, sambil menceritakan kembali bagaimana kekuatan 9 Naga awalnya dapat menguasai Indonesia bahkan memiliki pengaruh jauh ke Negara-negara lainnya.

Benang merah buku ini kalau dihubungkan dengan buku Kang Ahsa lainnya adalah tetap tidak melepaskan sumber dari segala permasalahan yaitu keterlibatan Gedung Putih sebagai pusat kebijakan dunia. Banyak orang tahu, Amerika adalah sumber segala permasalahan, tapi yang banyak tidak diketahui yaitu BAGAIMANA AS M�MBUAT SEBUAH NEGARA TETAP KISRUH dan LUPA membangun dan mensejahterakan rakyatnya.

***

Ahmad Yanuana Samantho tinggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan telah banyak menulis buku Seri Konspirasi dan Seri Atlantis. Kecintaannya pada dunia tulis-menulis membuat karya-karyanya sudah diakui di Indonesia. Beliau pernah mengajar di Universitas Paramadina Jakarta, dan kini aktif di berbagai seminar- seminar yang membahas masalah kebudayaan dan agama.

Toko Buku Online BukuKita.COM – Komunitas Buku Indonesia. Buku murah, banjir diskon dan hadiah. Buku 9 Naga The Asia Secret Society (Ekonomi dan Manajemen >> Ekonomi).
BUKUKITA.COM

Prof.Ahmad y Samantho menerima kunjungan Ki Edi Salaka guru besar Perguruan Silat TATAR SUNDA

$
0
0

Published on March 3, 2018 by    ·   No Comments

ki edi&prof ahmad

Bogor 1/3-18  Ki Edi Salaka Guru Besar PS.SALAKA MACAN PUTIH yang Juga Ketua PS.SATRIA TATAR SUNDA mengunjungi kediaman Prof.Ahmad y Samantho yang berada dibilangan Kabupaten Bogor, Dalam kunjungan tersebut, Ki Edi hadir bersama  Dewan Guru Besar KSJ-ZM Kampung Silat Jampang dengan Perwakilannya A.Permadi Saputra.

kehadiran mereka di terima dengan ramah dan begitu antusias oleh Prof.Ahmad yang begitu bersahaja. kunjungan dan silaturahmi ini jauh dari kesan formil tidak seperti pada jam kerja beliau di kesehariannya.

ki edi&prof ahmad3

Prof Ahmad  telah banyak menulis buku seri KONSPIRASI dan Seri ATLANTIS, kecintaanya pada dunia tulis menulis membuat karya karyanya telah di akui baik di Indonesia bahkan Internasional. beliau pernah mengajar di Universitas PARAMADINA Jakarta dan Universitas lainnya, serta kini aktif di berbagak Seminar Nasional dan Internasional, yang membahas tentang  Kebudayaan dan Agama.

buku buku hasil goresan tangan dingin beliau di antaranya “9 NAGA THE ASIA SECRET SOCIETY, SEJARAH ISIS &ILLUMINATI, ILLUMINATI NUSANTARA, ATLANTIS NUSANTARA, GARUT KOTA ILLUMINATI, JOURNALISTIK ISLAMI, TRADITIONAL SACRED SCINCE AND SOPHIA PRENNIALISM dll.

ki edi&prof ahmad2

Ki.Edi Salaka yang mewakili Diansyah Putra Gumay selaku Ketua LEMBAGA TATAR SUNDA dan Juga Mewakili KAMPUNG SILAT JAMPANG KSJ-ZM Zona Madina Parung, mengharapkan kerjasama antara dua komunitas tersebut.

Ki Edi berharap agar  Profesor Ahmad pada satu kesempatan bersedia memberikan atau membagi pengetahuannya tentang Budaya Nusantara atau tentang Peradaban ATLANTIS yang Saat ini di gelutinya  kepada semua anggota Tatar Sunda dan anggota KAMPUNG SILAT JAMPANG KSJ-ZM Zona Madina . dan ternyata Sang Profesor begitu Respek terhadap Wacana tersebut.

Ahmad y samantho mengatakan bahwa meskipun Arisio d Shantos telah wafat namun kajian Nusantara dan Atlantis tetap berjalan bersama Santhos Junior Putra Arisio d Shantos yang pernah mengunjungi kediaman beliau beberapa tahun silam.

Di akhir pertemuan, beliau menutup dengan kata kata yang membangkitkan Semangat, Banggalah menjadi anak bangsa, Cintalah pada NKRI, karna Indonesia adalah Nusantara sebuah Bangsa yang Besar dan ATLANTIS dengan Peradaban tingginya, dan kemudian Prof Ahmad y Samantho menghadiahkan beberapa buku hasil karya dan kajian ilmiahnya.

Edi.s/Hera/Red.

http://tatarsunda.com/prof-ahmad-y-samantho-menerima-kunjungan-ki-edi-salaka-guru-besar-ps-tatar-sunda/

TIGA (3) UTUSAN TUHAN

$
0
0

TIGA (3) UTUSAN TUHAN

by Ali Khan (Budayawan Bogor)

Di setiap peradaban, selalu saja ada Tiga utusan Tuhan.

Alquran berbicara tentang tiga utusan Tuhan ke suatu Negri/kota.
Sebelum melihat ayat nya, kita simak dulu Trinitas/tritunggal kepercayaan lintas peradaban.


*DI MESIR :
Di Mesir Kuno (sebelum jaman Pantheisme) sudah ada paham TRI-PARTITE…….Dewa Matahari yg berwujud tiga….yaitu :
-KHABIRE
-RE/RA
-ATOM
Di masa selanjutnya Mesir memuja
-ISIS
-OSIRIS
-HORUS

Hasil gambar untuk isis egyptian goddess

Isis Egyptian Goides

Hasil gambar untuk osiris egyptian goddessHasil gambar untuk ra egyptian god

Dewa Matahari-nya sudah tersendiri sebutan nya :
NABI RE/RA (mirip kata NIBIRU)
Dan di masa berikutnya lagi, ada THOT

*DI YUNANI
Dewa penguasa nya :
-ZEUS
-POSEIDON
-HYADES

Di masa sebelumnya ada tersebut 3 nama juga
-YUPITER
-APOLO
-BAACHUS

*DI INDIA:
Dikenal dengan sebutan TRIMURTI :
-SHIVA/SIWA
-BRAHMA
-WISHNU

 

*DI ARAB:
-LATA
-UZZA
-MANAT

Hasil gambar untuk Lata arabian god

 

*DI PERSIA
-MITHRA
-AHRIMAN
-OHRZMAD

Hasil gambar untuk mithra god persianHasil gambar untuk Ahriman god persianHasil gambar untuk Ormadz persian god

*NORDIC
-ODIN
-THOR
-LOKI

Hasil gambar untuk odin the viking god Hasil gambar untuk thor the viking god Hasil gambar untuk loki the viking god

DI JAVA(JAWA)
-MANIKMAYA (Batara guru)
-ISMAYA (Semar)
-TEJAMAYA (Togog)

Hasil gambar untuk sanghyang manikmayaHasil gambar untuk sanghyang tejamayaHasil gambar untuk semar

 

Dalam spirit Kristen jga terdapa Trinitas
-BAPAK
-ROH KUDUS
-PUTRA

Dalam spirit islam mengacu pada peradaban kuno jga terdapat 3 nama sebagai penerus pasca nabi SYIT/SYIS……yaitu anak-anak Syis as :

-ANWAR /NURCAHYA
-ANWAS
-HARITS

Hasil gambar untuk sanghyang nurcahya Hasil gambar untuk sanghyang anwas

http://sundalandgeografi.blogspot.co.id/2015/11/kisah-nabi-adam-dan-nabi-sis-sanghyang.html

Ajaran SUNDA pun memiliki 3 aturan,
-RAMA
-RATU
-RESI

Hasil gambar untuk Rama Ratu Resi

Hasil gambar untuk Rama Ratu Resi

Ini tujukan ajaran trisula vedha
Tapi jika dipelajari dari semua tokoh yg disebut di atas, ada kemiripan karakter dan tugasnya…..

Karakter pertama:
-tugas di dunia atas-alam para Dewa-angkasa-udara -mengawasi-spirit-dll.

Karakter kedua
-Di dunia tengah-permukaan bumi- fisikal-dll.

Karakter ke tiga
-di dunia bawah- alam bawah-bawah bumi, dll.

Dan dalam cerita Wayang Jawa….yg di utus pertama itu DUA ORANG lebih dulu……yaitu:

ISMAYA yg mewujud jadi SEMAR
Dan TEJAMAYA yg mewujud jdi TOGOG.

Kedua nya sama2 punya tugas mengayomi manusia Bumi, yg diperintahkan oleh SANGHYANG TUNGGAL……

Sedangkan MANIKMAYA atau Batara Guru, bertugas di atas, tetap mengawasi…. Ia turun sewaktu2 saja……akan berwujud menjadi SHIVA (sang pelebur) jika manusia bumi sudah terlalu membangkang……

Saya tidak bermaksud “men-COCOKOLOGI-kan” ke al-Qur’an……hanya, selintas saya terpikir……berita 3 tokoh utusan TUHAN dalam membimbing dan mengelola manusia Bumi ini kok ternyata sudah diberitakan oleh Alquran……

Simak ayat-ayat dibawah ini:

36.Yaasiin : 13
ﻭَﺍﺿْﺮِﺏْ ﻟَﻬُﻢْ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏَ ﺍﻟْﻘَﺮْﻳَﺔِ ﺇِﺫْ ﺟَﺎﺀَﻫَﺎ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠُﻮﻥَ
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.

36.Yaasiin : 14
ﺇِﺫْ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢُ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻓَﻜَﺬَّﺑُﻮﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﺰَّﺯْﻧَﺎ ﺑِﺜَﺎﻟِﺚٍ ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻣُﺮْﺳَﻠُﻮﻥَ
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu”.

*konsep ajaran dan pemerintahan pun demikian…
Eksekutif, yudikatif,legislatif
Tri tangtu, tri hirata, dll
Tri sula….

#ini kajian 4 tahun yg lalu,, lumayan buat iseng baca,, buat bahan diskusi… Ini cuma garis besar nya sja…

@ALI KHAN


KISAH NABI ADAM DAN NABI SIS (SANGHYANG ESIS) DALAM BERBAGAI VERSI JAWA

$
0
0

SEKILAS NABI ADAM DITURUNKAN KE BUMI

Menurut Carita Cipaku “Ada di turunkan di India, palebah Himayala, pami Ibu Hawa di Arab”

 وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ
 وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي  أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

1. Nabi Adam Alahi salaam (Sanghyang Janmawalijaya/Sanghyang Adhama) Usia 960 Tahun.

a. pertama kali sareat shalat subuh 2 rakaat diturunkan kepada Nabi Adam Alahi Salaam
b. Beristeri Dengan Siti Hawa (Dewi Janmawanujawa/Sang Dewi Kawahnya)

Dimanakah Nabi Adam Diturunkan? 

Hadits-hadits yang menguatkan teori Nabi Adam AS, diturunkan di Al Hind.

1. Dari Qatadah RA, beliau berkata bahwa: “Allah SWT meletakkan Baitullah (di bumi) bersama Nabi Adam AS. Allah SWT telah menurunkan Nabi Adam AS di bumi dan tempat diturunkannya adalah di tanah AL HIND. Dan dalam keadaan kepalanya di langit dan kedua kakinya di bumi, lalu para malaikat sangat memuliakan Nabi Adam as, kemudian Nabi Adam AS pelan-pelan berkuranglah tinggi beliau.” (H.R Musonif Abdur Razaq)

2. Dari Ibnu Abbas RA, telah berkata: “Sesungguhnya tempat pertama dimana Allah SWT turunkan Nabi Adam AS di bumi adalah di AL HIND”. (H.R Hakim)

3. Dari Ali RA, telah berkata: “Bumi yang paling wangi adalah tanah AL-HIND, disanalah Nabi Adam AS diturunkan dan pohonnya tercipta dari wangi surga.” (Kanzul Ummal).

4. Dari Ibnu Abbas RA, telah meriwayatkan Ali Bin Abi Thalib RA telah berkata : “Di bumi tanah yang paling wangi adalah tanah AL HIND (karena) Nabi Adam AS telah diturunkan di AL HIND, maka pohon-pohon dari AL HIND telah melekat wangi-wangian dari surga.” (HR. Hakim)

5. Dari Ibnu Abbas RA telah berkata bahwa jarak antara Nabi Nuh AS dengan hancurnya kaumnya adalah 300 tahun. Dari tungku api (tannur) di AL HIND telah keluar air dan kapalnya Nabi Nuh AS berminggu-minggu mengelilingi Ka’bah. (H.R.Hakim). Riwayat ini penting karena kita telah tahu bahwa Nabi Nuh kemungkinan besar berasal dari Sundaland.

6. Dari Abu Sa’id Al Khudri RA mengatakan bahwa seorang Raja dari AL HIND telah mengirimkan kepada Nabi Muhammad SAW sebuah Tembikar yang berisi Halia. Lalu Nabi SAW memberi makan kepada sahabat–sahabatnya sepotong demi sepotong dan Nabi SAW pun memberikan saya sepotong makanan dari dalam tembikar itu. (HR. Hakim)

7. Dari Ali RA berkata bahwa dua lembah yang paling baik di kalangan manusia adalah lembah yang ada di MAKKAH dan lembah yang ada di AL HIND, dimana Nabi Adam AS diturunkan. Di dalam lembah itu ada satu bau yang wangi, yang darinya bisa membuat kamu jadi wangi.

8. Dari Ibnu Abbas RA meriyawatkan dari Nabi Muhammad SAW telah bersabda bahwa Sesungguhnya Nabi Adam AS telah pergi haji dari AL HIND ke Baitullah sebanyak seribu kali dengan berjalan kaki tanpa pernah naik kendaraan walau sekalipun. (HR. Thabrani). Mengapa? Karena dulu tanah AL HIND dan ARAB adalah satu daratan.

9. Dari Ubay bin Ka’ab RA mengatakan: “Saya berkeinginan untuk keluar di jalan Allah ke AL HIND”. Ubay bin Ka’ab RA bertanya kepada Hasan RA: “Berilah saya nasihat!”. Hasan RA berkata: “Muliakanlah perintah Allah dimanapun kamu berada maka Allah akan memuliakan kamu.” (H.R. Baihaqi fii Syu’bul iman)

1o. Dari Sauban RA dari Rasulullah SAW beliau bersabda: “Dua golongan dari ummatku yang diselamatkan Allah dari Neraka yaitu golongan yang berperang di AL HIND dan golongan yang berkumpul bersama Isa Alahis Salaam” (Riwayat Nasai dan Ahmad)

Jadi AL HIND disini adalah Nusantara dan bukanlah India yang seringkali banyak ditafsirkan orang. Bahkan justru India pada masa dahulu adalah bagian kecil dari wilayah AL HIND atau sekarang Indonesia.

Namun ini hanya teori yang masih banyak harus ditahkik. Akan tetapi FAKTANYA adalah, di dunia ini, dimanakah yang paling banyak penghasil kayu wangi? Gaharu, Kemenyan, Cendana, kayu manis  dan kayu-kayu wangi lainnya? Dan negara manakah penghasil gaharu di dunia?

Wartawan atau budayawan atau pengembara yang ingin melakukan perjalanan untuk tujuan menulis reportase yang menarik, sebaiknya berkaca kepada Empu Prapanca dan Bujangga Manik. Mereka adalah “wartawan purba” yang mengajari prinsip-prinsip jurnalisme yang hebat, yang mencatat secara teliti hampir semua aspek yang ditemui dalam perjalanannya, sehingga ratusan tahun kemudian—di zaman kini—kita dapat dengan jelas merasakan dan memahami apa yang terjadi di zaman dulu, zaman yang dikisahkan oleh dua “jurnalis pioner” itu.

Kalau Prapanca mencatat kondisi Jawa (plus Nusantara) pada abad 13 dan 14 M, maka Bujangga Manik mencatat kondisi Jawa dan Bali pada abad 15 dan 16 M menjelang menyebarnya agama Islam oleh jasa para Wali. Sejarah Jawa sudah sangat lama, namun jangan khawatir, pencatatan sejarah Jawa paling lengkap justru bukan dilakukan oleh bangsa asing seperti yang anda-anda duga dan yakini selama ini.

Pencatatan paling lengkap justru oleh pujangga kuno asli Nusantara dalam KITAB BABAD TANAH JAWI. Dan jika selama ini, kitab tersebut kita tertawakan dan kita hina, justru para sarjana barat, terutama sarjana mutakhir, seperti D R.Arysio Santos dan DR. Stephen Oppenheimer justru mengakui keabsahan KITAB-KITAB KUNO JAWA.


SEJARAH JAWA VERSI BABAD TANAH JAWI

Kitab “Babad Tanah Jawi” banyak dikutip oleh Kitab-kitab turunannya, misalnya : “Kitab Pustaka Raja Purwa”,“Serat Paramayoga”, “Serat Kandha”, “Serat Jitapsara” dan sebagainya.

Kitab-kitab tersebut menyebutkan bahwa Nabi Adam memiliki anak 40 pasang kembar dampit ditambah 2 yang tidak lahir secara kembar. Yang laki-laki Sayidina Sis, sedang yang perempuan Siti Hanun. Diceritakan bahwa nabi Adam berkehendak menjodohkan anak-anak kembar dampitnya dengan cara silang. Namun Siti Hawa, isterinya, menentang dan ingin menjodohkan anak kembar dampitnya dengan pasangan masing-masing.

Alasannya sudah merupakan ketentuan takdir dijodohkan sejak dalam kandungan. Dari silang sengketa antara Adam dan Hawa tersebut kemudian sama-sama marah dan sama-sama mengeluarkan rahsa yang diterjemahkan sebagai darah. Penulis (Ki Sondong Mandali) sendiri menterjemahkan sebagai “dayaning urip” (daya hidup).

Rahsa tersebut kemudian ditempatkan dalam cupumanik (cupu = wadah, manik = inti) dan sama-sama dipanjatkan doa. Rahsa dalam cupumanik Nabi Adam berubah menjadi orok bayi namun hanya ragangan, atau tubuh yang belum bernyawa. Atas kemurahan kodrat dan iradat Allah, bayi yang ada pada cupumanik milik Nabi Adam menjadi lengkap perwujudannya sebagai manusia yang sempurna, kemudian cahaya nurbuwah (kenabian) yang ada di badan Nabi Adam berpindah ke dalam tubuh bayi hingga dapat hidup sempurna.

Adam mendapatkan bisikan dari Allah agar bayi tersebut dinamakan Sayidina Sis (Nabi Sis) alias Seth atau Set-yang dalam Jitapsara (Kitab susunan Begawan Palasara, Jawa) disebut Sang Hyang Sita. Nabi Adam memanjatkan syukur kepada Allah dan menjalankan bisikan gaib tersebut dan bayi digendongnya. Tiba-tiba datang badai (angin ribut) yang ikut menerbangkan cupu tempat bayi hingga jatuh di tengah Samudera Hijau dan diterima malaikat Ngazazil. Malaikat Ngazazil atau Ajajil ini nantinya akan berubah menjadi Iblis.

Cerita tersebut diatas secara samar-samar telah menjelaskan bagaimana Adam (dalam pengertian “ilahi” sebagai Hyang Adhama, Atman, Dzat Sejatining Urip) beremanasi atau bertajalli menjadi Sang Hyang Sita (Nabi Sis). Jelasnya, kelahiran Sang Hyang Sita (Nabi Sis) bukan melalui proses biologis antara Adam dan Hawa. Namun oleh sebab keluarnya rahsa atau “dayaning urip” dan atas kemurahan kodrat dan iradat Allah.

Namun diambil logikanya saja, saya Viddy Ad Daery menyimpulkan, Nabi Sis adalah keturunan Nabi Adam hasil pernikahan dengan Siti Hawa dalam wujud istimewa, disebut-sebut Nabi Sis itu mempunyai sifat dan fisik mirip Nabi Adam, dan bahkan segalanya mirip Nabi Adam, terutama dari segi kecerdasan dan kebijaksanaannya.

Nabi Sis mendapatkan jodoh dari Allah berupa bidadari bernama Dewi Mulat. Malaikat Ngazazil mengetahui dan mendengar bahwa kelak di kemudian hari keturunan Adam akan sangat dikasihi Allah.

Maka Ngazazil selalu berdoa kepada Allah dan selalu berupaya agar keturunan Adam dan keturunannya bisa menyatu. Maksudnya, agar dirinya dapat menurunkan raja-raja bagi manusia. Doa Ngazazil dikabulkan, kemudian anaknya, Dlajah atau Dajjal, dibuat mirip dengan Dewi Mulat untuk menggantikan isteri Nabi Sis tersebut. Sedang Dewi Mulat disembunyikan. Setelah Ngazazil mengetahui nutfah Nabi Sis (Sang Hyang Sita) jatuh di telanakan (rahim) Dlajah, maka cepat-cepat Dlajah dibawa pulang ke kahyangannya dan Dewi Mulat dimunculkan kembali.

Dewi Mulat melahirkan anak kembar pada waktu julungwangi atau saat matahari terbit. Yang satu berwujud bayi laki-laki dan yang satunya berwujud Cahya (Nur).

Pada waktu yang sama Dlajah juga melahirkan, tepat saat julungpujut atau saat matahari tenggelam. Yang dilahirkan Dlajah berwujud Asrar (rahsa) yang berkilauan memancarkan cahaya laksana embun pagi di daun talas. Selanjutnya Asrar tersebut dibawa Ngazazil ke Kusniyamalebari dan dipersatukan dengan anak Nabi Sis dengan Dewi Mulat yang berwujud Cahya (Nur).

Kemudian berubah menjadi laksana bayi laki-laki yang masih diliputi cahaya dan tidak dapat dipegang. Kakek bayi-bayi tersebut, Nabi Adam (Hyang Adhama), memberi nama Anwas (Nasa, dalam Jitapsara) kepada cucunya yang berwujud bayi laki-laki (dari Dewi Mulat) dan Anwar (Nara, dalam Jitapsara) kepada cucunya yang berwujud cahya (persatuan antara anak Dewi Mulat dan anak Dlajah).

Sayid Anwas tekun beribadah kepada Allah SWT., sedang Sayid Anwar gemar bertapa dan berkelana hingga bertemu dengan Malaikat Ngazazil , kakeknya, dan berguru kepadanya. Sayid Anwar mendapatkan berbagai ilmu kesaktian. Bisa berubah sebagai laki-laki atau perempuan, bisa menghilang dan kasat mata (tidak bisa diindera). Juga bisa terbang ke angkasa dan masuk ke perut bumi. Logikanya, saya Viddy Ad Dery menyimpulkan, bahwa Sayid Anwar adalah seorang liberalis atau menghalalkan segala cara.

Ketika Sayid Anwar pulang dan bertemu Nabi Adam, maka kakeknya melihat berubahnya perilaku cucunya itu. Nabi Adam paham bahwa perubahan itu dikarenakan ulah Ngazazil dan berkata kepada Nabi Sis, bahwa kelak Sayid Anwar akan murtad dari ajaran agama yang dipeluk kakek dan ayahnya.

Paramayoga tidak secara jelas menguraikan tentang malaikat Ngazazil dan bagaimana ceritanya bisa punya “anak” bernama Dlajah. Disinilah “kehalusan” pujangga Jawa dalam menukil ajaran Islam tentang Allah Swt. dan Malaikat.

Para pujangga Jawa menghormati ketauhidan Islam dengan menempatkan Allah Swt. pada wilayah “tan kena kinayangapa”. Serta tetap membuat misteri tentang posisi Malaikat. Secara samar-samar memposisikan kesetaraan Malaikat dengan Hyang Adhama, sehingga disebutkan bahwa Malaikat Ngazazil berkehendak ikut menurunkan raja-raja penguasa manusia. Secara tersirat menyatakan bahwa Malaikat (sebagai Kuasa Allah) ikut mengatur “uriping manungsa”. Maksudnya, ikut terlibat dalam proses beremanasinya Dzat Sejating Urip selanjutnya.

Namun saya Viddy Ad Daery lebih suka melogik-kan kisah ini, karena toh bisa dilogik-kan, kalau kita mempretheli “kisah-kisah mistis”nya.

Kisah Nabi Adam dan Sis
Di dalam Taman Surga lahir seorang manusia yang diberi nama Adam. Ketika Tuhan memilihnya sebagai khalifah, para malaikat yang dipimpin Ajajil mengajukan keberatan karena umat manusia mereka anggap hanya bisa berbuat kerusakan saja. Maka, Tuhan pun mengajari Adam berbagai macam ilmu pengetahuan yang membuatnya mampu mengalahkan kepandaian para malaikat.

Di hadapan para malaikat, Tuhan menguji kepandaian Adam. Para malaikat akhirnya mengakui keunggulan Adam. Tuhan kemudian memerintahkan semua malaikat untuk bersujud menghormat kepadanya. Para malaikat serentak bersujud melaksanakan perintah Tuhan, kecuali makhluk bernama Ajajil. Dialah yang nantinya dikutuk menjadi “Iblis”.

Ajajil menolak bersujud kepada Adam karena baginya hanya Tuhan semata yang pantas disembah. Meskipun mengajukan berbagai alasan, tetap saja Ajajil dianggap sebagai pembangkang. Ajajil kemudian dikeluarkan dari Taman Surga dan dijuluki sebagai Sang Iblis.

Nabi Adam kemudian menikah dengan wanita pilihan Tuhan yang bernama Hawa. Keduanya diizinkan menikmati segala macam isi Taman Surga kecuali buah dari sebuah pohon larangan.

Sementara itu Ajajil Sang Iblis datang menyusup ke dalam Taman Surga dengan menyamar sebagai seekor ular. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa Adam tidak sempurna dan bisa dikalahkan. Melalui kepandaiannya berbicara, ular samaran Ajajil berhasil menghasut Adam dan Hawa sehingga keduanya memakan buah pohon larangan tersebut. Mengetahui hal itu, Tuhan pun menghukum pasangan tersebut keluar dari Taman Surga.

Adam kemudian membangun tempat tinggal baru di daerah Asia Barat Daya bernama Kerajaan Kusniyamalebari. Setelah memimpin selama 129 tahun, barulah Adam dan Hawa memiliki keturunan. Setiap kali melahirkan mereka mendapatkan putra dan putri sekaligus. Putra yang tampan lahir bersama putri yang cantik, sedangkan putra yang jelek lahir bersama putri yang jelek pula.

Setelah lahir lima pasangan, Adam dan Hawa berniat menikahkan putra dan putri mereka itu. Adam memutuskan untuk menikahkan putra yang tampan dengan putri yang jelek, serta sebaliknya. Sementara itu, Hawa mengusulkan agar putra yang tampan dinikahkan dengan putri yang cantik, serta putra yang jelek dengan putri yang jelek, sesuai pasangan kelahiran masing-masing.

Adam dan Hawa sama-sama saling mempertahankan pendapat. Keduanya sepakat mengeluarkan rahsa untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan. Atas kehendak Tuhan, rahsa milik Adam tercipta menjadi bayi namun hanya berwujud ragangan, sementara rahsa milik Hawa tetap berwujud darah. Menyaksikan hal itu Hawa pasrah terhadap keputusan Adam.

Beberapa waktu kemudian, cahaya nubuwah Adam keluar dari dahinya dan berpindah pada tubuh ragangan bayi tersebut. Akibatnya, ragangan bayi itu hidup menjadi bayi normal. Tuhan memberi petunjuk supaya bayi tersebut diberi nama Syits, di mana kelak ia akan menurunkan para pemimpin dunia. Adam sangat bersyukur dan membawa bayi Syits pulang.

Setelah Adam pergi, cupu yang tadinya digunakan sebagai wadah rahsa terhempas oleh angin kencang sehingga jatuh di dekat Samudera Hijau. Cupu tersebut ditemukan oleh Malaikat Ajajil dan disimpannya sebagai pusaka, dan diberi nama Cupumanik Astagina.

Beberapa tahun kemudian Syits tumbuh menjadi manusia istimewa yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Selain memiliki lima pasang kakak, Syits juga memiliki 35 pasang adik dan seorang adik perempuan yang lahir tanpa pasangan bernama, Siti Hunun.

Pada suatu hari Nabi Adam mengutus Nabi Syits untuk mengambil buah di Taman Surga. Nabi Syits berhasil memasuki tempat tersebut dan mendapatkan buah yang diinginkan ayahnya. Selain itu, Syits juga mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa seorang bidadari bernama Dewi Mulat.

Syits kemudian menikah dengan Mulat. Keduanya hidup berumah tangga di negeri Kusniyamalebari.
==================
sumber : pelita online

Keturunan Nabi Syis (Sanghyang Esis) 

Kisah Lain dalam Naskah Medang Kamulyan (Jagat Raya)  yang di Darmaraja Sumedang Sebagai Berikut :

“KARAJAN MEDANG LARANGAN ANU NGAGEULARKEUN MANUSA LINUHUNG TURUNAN TAPEL ADAM BABU HAWA JENENG RATU DI KARAJAAN MEDANG LARANGAN NGALAKONAN DARMA PANCEN GAWENA TI ALLAH TAALA JADI RATU TI ALAM MEDANG KAMULYAN…HIRUPNA RUNDAYAN TI SAIDINA ANWAR NGABOGAAN TURUNAN RATU DI KARAJAAN MEDANG LARANGAN….BAGENDA SYAH JENENG RATU DI KARAJAAN MEDANG LARANGAN, ANU KARATON NA DI CIPTA KU SAYIDINA SIS AS DI CAI PAKU SATUTASNA SURUTNA CAI SAGARA NGEUEUM ALAM MEDANG KAMULYAN…ARI DI SEBUT CAI PAKU IEU MANGRUPA PANGELING ELING IEU TEMPAT ANU GEUS OROT TINA CAI SAGARA LOBA TANGKAL PAKU KU AYANA PRAHARA ALAM MEDANG KAMULYAN KA KEUEUM KU CAI SAGARA….”

Artinya : Kerajaan Medang larangan yang mengeluarkan Manusia Luhur keturunan Nabi Adam dan Hawa jadi pengisi alam dunia melakukan darma dari Allah jadi Ratu/Raja di Alam Dunia…Hidupnya merupakan silsilah dari Saidina Anwar mempunyai keturunan Ratu (pemimpin) di kerajaan Medang Larangan…Raja Syah bersama ratu di Kerajaan Medang Larangan yang keratonnya diciptakan oleh Nabi Sis alahis salam di CIPAKU sesudah surutnya air laut menenggelamkan alam Dunia, yang disebut CIPAKU ini merupakan tempat peringatan yang sudah surut dari air lautan banyak pohon Paku.

Berdasarkan Naskah Sewaka Darma Kabuyutan Ciburuy yang dibuat pada tahun 1405 Saka (1484 Masehi) dan mengacu kepada konsep  Papat Kalima Pancer maka di Tatar Sunda ada Lima Daerah Cipaku yang terdiri dari Satu Cipaku sebagai pusatnya/Pancer dan Empat Cipaku lainnya tersebar sesuai arah penjuru mata angin yaitu Cipaku Timur, Cipaku Barat, Cipaku Utara, dan Cipaku Selatan. Kata “Tji” (Ci) yang artinya CAHAYA di berbagai wilayah. Lima kualitas Cahaya tersebut sesungguhnya merupakan nilai waktu dalam hitungan  Wuku Lima di Bumi.

Dari naskah-naskah Sansekerta kuno Vastu Sastra, yang berpedoman pada keempat arah mata angin dan ditata menurut dua poros besar yang saling berpotongan di tengah-tengah sesuai dengan pola mancapat (kiblat papat lima pancer).

Berdasarkan Konsep Papat Kalima Pancer tersebut maka lokasi 5 Cipaku yang merupakan Mandala/Kabuyutan Tatar Sunda dengan masing-masing dihuni oleh hyang pelindung dunia adalah sebagai berikut:

~  Cipaku Timur (Purwa) Sumedang : Mandala Timur Sunda yang memiliki simbol warna PUTIH, dengan material perak tempat Hyang Iswara. Merupakan penanda pagi hari, namun sekaligus sebagai penanda awal peradaban manusia, jaman para leluhur bangsa, berlokasi di Situs Lemah Sagandu Cipaku Darmaraja Sumedang yang ditenggelamkan oleh Proyek Bendungan Jatigede.

~ Cipaku Barat (Pasima) Bogor : Mandala Barat Sunda yang memiliki simbol warna KUNING dengan material emas/bokor tempat tinggal Hyang Mahadewa, merupakan penanda senja hari (sore), tetapi juga sebagai penanda menurunnya masa kejayaan atau lunturnya jaman kemakmuran, berlokasi di Cipaku Prasasti Batutulis Bogor.

~ Cipaku Utara (Utara) Subang  : Mandala Utara Sunda yang memiliki simbol warna HITAM dengan material besi/Tarum, tempat tinggal Hyang Wisnu. Merupakan penanda malam hari, yang juga menunjukan keruntuhan kejayaan manusia atau kehancuran peradaban manusia untuk menyelamatkan kehidupan mahluk-mahluk lain (non-manusia) di Bumi, berlokasi di Situs Eyang Taruma Jaya Cipaku Subang.

~ Cipaku Selatan (Daksina) Garut : Mandala Selatan Sunda yang memiliki simbol warna MERAH dengan material tembaga atau api/Braja, tempat tinggal Hyang Brahma. Merupakan penanda siang hari, namun juga sebagai penanda jaman beradab atau masa kejayaan (kemakmuran), berlokasi di Cipaku Garut Kabuyutan Ciburuy dan sekitarnya.

~ Cipaku Tengah (Madya) Bandung : Mandala Tengah Gunung Sunda Purba yang memiliki simbol SEGALA WARNA Cahaya di Pusat yang merupakan tempat tinggal tempat Hyang Siwa. adalah penanda penguasa waktu/era/jaman yang mengembalikan segala kehidupan di Bumi seperti pada mulanya, jaman sebelum manusia menguasai (merusak) planet Bumi, berlokasi berpencar di Rajamandala, Dago Pakar dan Gunung Puntang.

Silsilah Para Nabi :

sebagai catatan Nabi Adam menurut riwayat memiliki putra dan putri yang dilahirkan secara berpasang-pasangan, setiap pasangan memiliki fisik yang mencolok, ada yang terlahir dengan jasmani yang biasa biasa saja,adapula yang fisiknya elok elok, bunda siti Hawa menginginkan perjodohan diantara yang elok dengan yang elok sedangkan yang biasa saja fisiknya dinikahkan dengan pasangan yang biasa pula, namun nabi Adam as menginginkan adanya silang perkawinan supaya adil, yang bagus rupa dengan yang biasa saja kemungkinan agar terjadi keseimbangan…diantara anak-anak Nabi Adam yang terlahir senantiasa berpasang pasangan ( putra dan putri ) ada anak nabi yang yang terlahir sendiri , konon dia memiliki wajah dan fisik mirip Nabi Adam as, baik kecerdasan maupun sikapnya sangat mirip Bapaknya….Namanya Nabi Seith/nabi sis/sanghyang esis…dari keturunan nabi sis as, terjadilah 2 golongan besar yang membedakan diantara keduanya, satu sisi keturunan nabi sis menurunkan para Nabi Allah, satu sisi menurunkan para sanghyang …

Putra nabi sis as, kanjeng Anwas menurunkan para nabi seperti Nabi Idris as, Nabi Nuh as, Nabi Soleh as, Nabi Ibrahim sebagai Bapaknya Para Nabi, kemudian dari Nabi Ibrahim terlahirlah Nabi Ismail dan  Ishaq…Dari nabi ishaq terlahirlah Nabi Israel/Nabi Ya’qub…. Nabi Ya’qub / Israel melahirkan bangsa yang paling cerdas sedunia yang disebut Bani Israel.

 

Kisah Sayid Anwar (Sang Hyang Nurcahya) tersebut juga dengan samar-samar mengisahkan proses beremanasinya Sang Hyang Sita (Nabi Sis) menjadi Sang Hyang Nuircahya (Sayid Anwar). Meskipun kelahirannya melalui ibu : Dewi Mulat dan Dlajah, namun jelas sekali bahwa Dewi Mulat bidadari pemberian Allah, sedang Dlajah “anak” malaikat Ngazazil. Paramayoga tidak secara jelas menguraikan tentang malaikat Ngazazil dan bagaimana ceritanya bisa punya “anak” bernama Dlajah. Disinilah “kehalusan” pujangga Jawa dalam menukil ajaran Islam tentang Allah SWT dan Malaikat. Para pujangga Jawa menghormati ketauhidan Islam dengan menempatkan Allah Swt. Pada wilayah “tan kena kinayangapa”. Serta tetap membuat misteri tentang posisi Malaikat. Secara samar-samar memposisikan kesetaraan Malaikat dengan Hyang Adhama, sehingga disebutkan bahwa Malaikat Ngazazil berkehendak ikut menurunkan raja-raja penguasa manusia. Secara tersirat menyatakan bahwa Malaikat (sebagai Kuasa Allah) ikut mengatur “uriping manungsa”. Maksudnya, ikut terlibat dalam proses beremanasinya Dzat Sejating Urip selanjutnya.

Asal-usul 
Serat Paramayoga merupakan karya sastra berbahasa Jawa yang isinya merupakan perpaduan unsur Islam, Hindu, dan Jawa asli. Tokoh Sanghyang Wenang misalnya, disebut sebagai leluhur dewa-dewa Mahabharata sekaligus keturunan dari Nabi Adam.

Sanghyang Wenang merupakan putra Sanghyang Nurrasa, putra Sanghyang Nurcahya, putra Nabi Sis, putra Nabi Adam. Ia memiliki seorang kakak bernama Sanghyang Darmajaka dan seorang adik bernama Sanghyang Pramanawisesa.

Setelah dewasa, Sanghyang Wenang mewarisi takhta Kahyangan Pulau Dewa dari ayahnya. Kahyangan ini konon sekarang terletak di negaraMaladewa, di sebelah barat India.

Set menurut kepercayaan Islam Set (Syits) (sekitar 3630-2718 SM), hidup selama kurang lebih 912 tahun, meninggal pada usia 1042 tahun. Menikah dengan Azura (Hazurah), kemudian mengandung seorang anak yang bernama Enos pada usia 105 tahun. Ia salah seorang anak Adam, yang dianggap sebagai salah satu dari nabi-nabi dalam Islam. Ia juga termasuk guru Nabi Idris yang pertama kali mengajarkan baca-tulis, ilmu falak, Menjinakkan kuda dan lain-lain.

Dalam kisah lain di riwayatkan :

Nabi Adam berketurunan Nabi Sis, Nabi Sis mempunyai 2 anak

Yang pertama Sayid Anwar, beliau menurunkan para dewa yg menurunkan keluarga Barata, dimana ada Pandawa, salah satunya Arjuna yg mempunyai cucu bernama Parikesit, dari Parikesit ini menurunkan Angling Darma, Sri Aji Joyoboyo (Kediri), lalu keturunan-keturunan mereka di Majapahit, Demak, Mataram, sampai sekarang menyebar dimana-mana di Nusantara . Tidak sedikit raja-raja keturunan Sayid Anwar yang menguasai bangsa-bangsa lain di permukaan bumi.

Yang ke 2 adalah Sayid Anwas, yang besar dalam asuhan Nabi Adam. Keturunannya, Nabi Idris, Ibrahim, Musa, Isa sampai Muhammad saw. Keturunan Sayid Anwas juga menumbuhkan suku-suku bangsa superior seperti bangsa Israil, bangsa Arab, bangsa Arya dan bangsa-bangsa besar lainnya.

Nabi adam punya anak nabi sis, nabi sis kawin sama Dewi mulat (bidadari dari langit) punya anak 2 sayid Anwas (menurunkan nabi-nabi) dan sayid Anwar (menurunkan dewa-dewa). sayid anwar alias Nurcahya kawin sama anak raja jin punya anak Nurrasa. Nurrasa kawin sama anak raja jin punya anak sanghyang Wenang. sanghyang wenang kawin sama anak raja jin punya anak Sanghyang Tunggal. sanghyang tunggal punya anak dari istri pertama namanya Rancasan, dari istri kedua punya anak Antaga, Ismaya dan Manikmaya


Putra Nabi SYS : Sayyid Anwar, Meminum Maul Hayat

Dalam riwayat yang lain dikisahkan bahwa Sayid Anwar sempat diasuh oleh Nabi Adam, Sayid Anwar melanggar pantangan dengan meminum air kehidupan yang membuat hidupnya abadi. Mengetahui itu, Nabi Adam marah lalu mengusir Sayid Anwar.

Sayid Anwar sangat kecewa dengan sang kakek lalu pergi berkelana. Di tengah perjalanan dia bertemu Malaikat Harut dan Marut yang menyesatkannya menuju ke arah Sungai Nil dan bertemu dengan beberapa anak Adam lainnya. Dengan sang paman, Sayid Anwar belajar ilmu melihat masa depan (semacam ilmu laduni) dan berbagai ilmu hebat lain. Usainya, Sayid Anwar melanjutkan perjalanan ke arah timur menuju pulau kecil di antara Pulau Maldewa dan Laksdewa, yang bernama Lemah Dewani.

Di situlah Sayid Anwar melakukan tapa brata dengan cara melihat matahari mulai terbit sampai tenggelam. Setelah tujuh tahun bertapa, daya linuwih pada Sayid Anwar terolah hebat sehingga bisa menghilang (kasat mata). Dalam pengembaraannya di Lemah Dewani, Sayid Anwar banyak bertarung dengan para jin dan membuat mereka tunduk di bawah kekuasaannya. Mendengar kehebatan Sayid Anwar, lama-lama banyak kaum jin yang memilih mengabdi padanya.

Kejadian tersebut sangat mengganggu Prabu Nuradi, raja para jin yang menguasai Lemah Dewani. Prabu Nuradi melabrak Sayid Anwar dan mengajaknya bertarung. Dalam pertarungan itu Orabu Nuradi kalah dan tunduk pada kekuasaan Sayid Anwar. Prabu Nurani memilih turun tahta lalu mengangkat Sayid Anwar menjadi raja para jin dan menyerahkan putrinya menjadi isteri. Ketika menjadi raja jin, Sayid Anwar mendapatkan gelar Prabu Nurasa.

Prabu Nurasa yang telah memiliki kehidupan abadi, kemudian tinggal di tempat tinggi dan meminta izin pada Yang Mahaesa untuk mengangkat diri sebagai Tuhan Semesta Alam. Yang Maha esa mengabulkan dan membiarkan Prabu Nurasa murtad dari ajaran keturunan Nabi Adam. Ketika menjadi raja, Lemah Dewani diubah nama menjadi Tanah Jawi (Tanah Jawa).

Dari Prabu Nurasa lahirkan keturunan-keturunannya yang kemudian menjadi para dewa mulai dari Batara Guru sampai raja-raja di Tanah Jawi.

Tambahan Menurut Versi Islam 

Kisah Nabi Syits A.S (Putra Nabi Adam A.S)

Menurut kisah Islam, setelah kematian Habil, Adam sangatlah marah kepada Qabil. Kemudian Adam memiliki anak kembar kembali bernama Syits dan ‘Azura. Syits memiliki arti “hadiah”, karena Allah telah memberikan hadiah kepada Adam berupa seorang anak soleh, setelah kematian anaknya yang bernama Habil. Syits selain sebagai anak yang berbakti, ia diyakini sebagai seorang nabi dan rasulallah. Sebagai seorang nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang ditulis dalam 50 suhuf/sahifah.

Menurut keterangan Ibnu Abbas, ketika Syits dilahirkan, Adam sudah berusia 930 tahun. Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Adam mengajarkan semua pengetahuan yang ia miliki kepada Syits. Ia mengajarkan bagaimana menyembah Allah dan beribadah yang lainnya. Setelah kematian Adam, Syits memimpin anak cucu Adam. Ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan di antara orang-orang disekitarnya.

Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Adam meninggal, Syits telah berusia 400 tahun. Syits telah diwasiati oleh Adam untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syits memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil. Syits kemudian memimpin anak cucu Adam dan ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan di antara orang-orang disekitarnya.

Setelah terbunuhnya Habil oleh saudaranya, Qabil, kemudian Siti Hawa melahirkan anak kembar lagi. Yang laki-laki diberi nama Syits (dalam bahasa Arab dan ‘Ibrani) atau Syats (dalam bahasa Suryani). Sedangkan yang perempuan diberi nama ‘Azura.

Pengarang kitab Qasas al-Anbiya (hal. 59) menyebutkan bahwa setelah menderita sakit selama 11 hari, Nabi Adam wafat. Ketika masih sakit, Nabi Adam berwasiat kepada Syits untuk menggantikan posisi kepemimpinannya. Nabi Adam juga mengingatkan Syits untuk menjaga kerahasiaan pelimpahan mandat ini agar jangan sampai diketahui oleh Qabil, si pendengki.

Menurut keterangan Ibnu ‘Abbas, ketika Syits dilahirkan, Nabi Adam sudah berusia 930 tahun. Nabi Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain.

Sebagai Nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang tertulis dalam 50 sahifah. Demikian keterangan dari Hadits Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari sebagaimana dikutip dalam Tarikh Thabari (Jil. I, hal. 152).

Patut kita perhatikan bahwa dalam memilih pemimpin, Nabi Adam menjadikan ketakwaan, kecerdasan dan ketaatan sebagai kriteria utama. Nabi Adam mengebawahkan faktor usia, postur tubuh, kekuatan fisik dan aspek-aspek lainnya.

Nasehat Nabi Adam A.S kepada Syits A.S

~ Janganlah kamu merasa tenang dan aman hidup di dunia. Karena aku merasa tenang hidup di surga yang bersifat abadi, ternyata aku dikeluarkan oleh Allah daripadanya.

~ Janganlah kamu bertindak menurut kemauan hawa istri-sitri kamu. Karena aku bertindak menurut kesenangan hawa istriku, sehingga aku memakan pohon terlarang, lalu aku menjadi menyesal.

~ Setiap perbuatan yang kamu lakukan, renungkan terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan. Seandainya aku merenungkan akibat suatu perkara, tentu aku tidak tertimpa musibah seperti ini.

~ Ketika hati kamu merasakan kegamangan akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia. Karena ketika aku hendak makan syajarah, hatiku) merasa gamang, tetapi aku tidak menghiraukannya, sehingga aku benar-benar menemui penyesalan.

~ Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, karena seandainya aku bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa musibah.

Semua yang terurai di atas adalah cara dan sarana. Pembaca, bisa mencari cara dan sarana di tempat yang lebih baik. Namun menjaga hati, wajib bagi kita. Karena, hatilah yang akan mewarnai seluruh anggota badan lainnya, berikut output yang dihasilkannya.

Dalam Kisah Lain di ceritakan 

Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Adam meninggal, Syits telah berusia 400 tahun. Dia telah diberi tabut, tali, pedang, dan kudanya yang bernama Maimun yang telah diturunkan kepadanya dari surga. Apabila kuda itu meringkik, semua binatang yang melata di bumi menyambutnya dengan tasbih. Syits telah diwasiati untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi untuk memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syits memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil.

Qabil sebagai tawanan berkata, “Wahai Syits, jagalah persaudaraan di antara kita.” Syits berkata, “Mengapa engkau sendiri tidak menjaganya? Engkau telah membunuh saudaramu, Habil.” Kemudian Qabil ditawan oleh Syits; kedua tanganya dibelenggu di atas pundaknya, dan dia ditahan di tempat yang panas sampai meninggal. Anak-anak Qabil bermaksud menguburkannya. Tiba-tiba Iblis datang kepada mereka dalam rupa malaikat. Iblis berkata kepada mereka, “Jangan dikubur di dalam bumi.”

Iblis membawakan dua batu hablur yang telah dilubangi tengah-tengahnya. Dia menyuruh mereka memasukkan Qabil ke dalam ruang antara dua batu hablur itu, memakaikannya pakaian terindah dan meminyakinya dengan ramuan-ramuan tertentu sehingga dia tidak akan mengering. Lalu Iblis menyuruh mereka menyimpannya di sebuah rumah, diletakkan di atas kursi yang terbuat dari emas dan memerintahkan kepada setiap orang yang masuk ke rumah itu untuk bersujud kepadanya sebanyak tiga kali. Iblis memerintahkan kepada mereka untuk merayakan upacara setiap tahun untuknya dan berkumpul di sekitarnya. Kemudian Iblis mewakilkan urusan ini kepada setan. Setan itulah yang kemudian berkomunikasi dengan mereka sehingga manusia terus-menerus sujud kepada Qabil.

Sementara Syits, setelah dia menunaikan tugasnya memerangi Qabil, pulang ke negeri Hindi (India) dan menetap di sana sebagai juru pemutus yang adil di antara manusia.

Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa Hawa, istri Adam, meninggal di zaman anaknya, Syits. Setelah meninggalnya Adam, Hawa tidak hidup lama, hanya setahun, dan meninggal di hari Jumat dalam waktu yang sama ketika dia diciptakan. Diriwayatkan bahwa Hawa dikuburkan berdekatan dengan Adam. Setelah kepergian mereka, Allah menurunkan 50 sahifah kepada Syits. Dialah orang pertama yang mengeluarkan kata-kata hikmah. Dialah yang pertama kali melakukan transaksi dengan emas dan perak dan orang pertama yang memperkanalkan jual beli, membuat timbangan, dan takaran. Dan dialah orang pertama yang menggali barang tambang dari dalam bumi.

Selanjutnya, Syits mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Anusy. Di kening Syits terdapat cahaya Muhammad saw yang berpindah kepadanya dari Adam. Setelah Anusy lahir, cahaya tersebut berpindah ke keningnya. Oleh karena itu, Syits tahu bahwa ajalnya sudah dekat. Dia melihat rambut-rambut yang diberikan oleh Adam dan ternyata dia melihat rambut-rambut tersebut telah memutih. Maka, pada tahun itu Syits meninggal dunia dalam umur 900 tahun.

Wahab bin Munabbih mengatakan, setelah Syits meninggal, dia digantikan oleh anaknya, Anusy. Sebelum meninggal, Syits menyerahkan tabut, tali, suhuf, dan cincin kepada Anusy. Anusy berperilaku dengan baik dan memutuskan dengan benar. Kemudian dia menikah dengan seorang wanita yang kemudian mengandung seorang anak. Setelah anak itu lahir, cahaya Muhammad saw yang ada pada Anusy pindah ke wajahnya. Anak tersebut diberi nama Qainan. Anusy terus melakukan kebiasaannya sampai dia menemui ajalnya. Sebelum meninggal, dia serahkan tabut dan shuhuf kepada anaknya, Qainan. Dia memberi wasiat dan mengangkatnya sebagai pengganti setelahnya.

Wahab bin Munabbih mengatakan, setelah Qainan diangkat menjadi pemimpin setelah bapaknya, dia muncul di antara manusia dengan adil. Menjalankan perilaku yang baik, kemudian menikah dengan seorang wanita yang bernama Uthnuk. Dari pernikahan tersebut, Uthnuk mengandung seorang anak laki-laki. Setelah lahir, anak tersebut diberi nama Mahlaila dan cahaya Muhammad saw pindah ke keningnya. Selanjutnya, Qainan sakit, yang membawanya kepada kematian. Maka, dia serahkan tabut dan suhuf kepada anaknya dan mengangkatnya sebagai penggantinya. Berikutnya Mahlaila meninggal dan cahaya beralih ke anaknya yang bernama Yarid. Yarid pun meninggal dan cahaya itu berpindah ke anaknya yang bernama Ukhnukh, yang kemudian dikenal dengan Idris.

Ajaran dan Pemerintahan Tertua di Dunia Ada di Nusantara

$
0
0
Menurut cerita yang beredar di kalangan para sesepuh Sunda, runtutan para Buyut dan Rumuhun (Karuhun/Leluhur/Nenek Moyang) perjalanan bangsa Sunda di awali dari daerah Su-Mata-Ra.

Mereka membangun kebudayaan selama beribu-ribu tahun di kawasan Mandala Hyang (Mandailing) daerah Ba-Ta-Ka-Ra sampai ke daerah Pa-Da-Hyang (Padang) pada periode 100.000 – 74.000 SM. Pada masa tersebut para Karuhun tersebut telah memeluk ajaran yang disebut dengan nama “Su-Ra-Yana” atau ajaran Surya (Matahari). Hingga satu masa Gunung Batara Guru meletus hingga habis, dan meninggalkan sisa Kaldera yang sekarang menjadi danau (Toba) yang sangat luas (100 Km/2). Diberitakan dunia tertutup awan debu selama 3 bulan akibat meletusnya gunung tersebut.


Masa berganti cerita berubah, pusat kebudayaan bangsa Sunda yang disebut dengan mandala Hyang bergeser ke arah Selatan ke gunung Sunda, yang sekarang terkenal dengan nama Gunung Krakatau (Ka-Ra-Ka-Twa). Pada saat itu belum dikenal konsep Negara, tapi lebih kepada konsep Wangsa (bangsa).

Wilayah Mandala Hyang pada masa itu dikenal dengan sebutan “Buana Nyungcung” karena terletak pada kawasan yang tinggi. Sementara Maya Pa-Da (Jagat Raya) dikenal dengan sebutan Buana Agung/Ageung/Gede dan Buana Alit (Jagat Alit), kata buana di jaman yang berbeda mengalami metaformosis kata menjadi “Banua” atau “Benua”.

Puncak Pertala di Buana Nyungcung Gunung Sunda dijadikan Mandala Hyang, begitu juga dengan gelar Ba-Ta-Ra Guru yang menggantikan petilasan/tempat yang sudah hilang menghilang. Pada masa ini kehidupan wangsa menunjukan kemajuan yang luar biasa, perkembangan budaya serta aplikasinya mencapai tahap yang luar biasa, dengan berbagai penemuan teknologi di darat dan laut. Daerah ini terkenal dengan sebutan “Buana A-ta” (Buana yang kokoh dan tidak bergeming). Oleh bangsa luar dikenal dengan sebutan “Atalan”(mungkin maksudnya Ata-Land).

Kembali kemajuan disegala bidang tersebut terhenti kembali ketika Gunung Sunda meletus (Gunung Ka-Ra-Ka-Twa), daratan terbagi menjadi dua (Sumatra dan Jawa), dan mengakibatkan banjir besar dan berakhirnya zaman es pada sekitar 15.000 SM. Semua bukti kemajuan jaman wangsa tersebut hilang dan tenggelam. Paska peristiwa banjir besar tersebut, bangsa Sunda kembali membangun peradabannya hingga menurut cerita dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sindhu (Sang Hyang Tambleg meneng, putra Sang Hyang Watugunung Ratu Agung Manikmaya) yang kemudian mengajarkan kepercayaan Sundayana (Sindu ~ Sandi ~ Sunda). Ajaran tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Perjalanan Prabu Sindu ke wilayah Jepang membuat ajarannya diberi nama Shinto, ajaran Surya (matahari), bahkan ajaran tersebut kemudian dijadikan bendera bangsa. Perjalanan penyebaran ajaran tersebut kemudian bergerak sampai ke daerah India, sampai kepada sebuah aliran sungai besar yang membelah sebuah lembah yang nantinya dikenal dengan Lembah Sungai Sindu (Barat mengenalnya dengan nama Lembah sungai Hindus), tepatnya di daerah Jambudwipa. Perkembangan ajaran tersebut sangat luar biasa sehingga menghasilkan sebuah peradaban tinggi “Mohenjodaro dan Harapa” yang memiliki kemiripan nama dengan “Maharaja-Sunda-Ra dan Pa-Ra-Ha/Hu persis dengan sebuah tempat di wilayah Parahyangan sekarang. Ajaran Prabu Sindu yang selanjutnya disebut agama Hindu asalnya merupakan ajaran Surayana-Sundayana, yang hingga kini masih tersisa di wilayah Nusantara ada di daerah Bali sekarang, serta agama Sunda Wiwitan yang isinya sama menjadikan Matahari serta Alam sebagai panutan hidup, dan bila dikaji lebih mendalam ajaran ini merupakan ajaran ”Monotheisme” atau percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kebudayaan bangsa Sunda yang berlokasi di sekitar Gunung Sunda (Gunung Ka-Ra-Ka-Twa), dibuktikan dengan ditemukannya fakta sejarah, dan penemuan arkeologis yang ada daerah Sumatera bagian Tengah dan Jawa bagian Barat, sebagai berikut:

1. Kota Barus di pesisir Barat Sumaetara

Merupakan satu-satunya kota di Nusantara yang namanya telah disebut sejak awal abad Masehi oleh literatur-literatur dalam berbagai bahasa, seperti dalam bahasa Yunani, Siriah, Armenia, Arab, India, Tamil, China, Melayu, dan Jawa. Berita tentang kejayaan Barus sebagai bandar niaga internasional dikuatkan oleh sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolemaus, seorang gubernur dari Kerajaan Yunani yang berpusat di Alexandria, Mesir, pada abad ke-2. Di peta itu disebutkan, di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang menghasilkan wewangian dari kapur barus. Diceritakan, kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dari Barousai itu merupakan salah satu bahan pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II, atau sekitar 5.000 tahun SM.

2. Kerajaan Melayu Tua di Jambi
Meliputi : kerajaan Kandis yang terletak di Koto Alang, wilayah Lubuk Jambi, Kuantan, Riau. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada periode 1 Sebelum Masehi. Di samping itu, di daerah Jambi terdapat tiga kerajaan Melayu tua yaitu: Koying, Tupo, dan Kantoli. Kerajaan Koying terdapat dalam catatan Cina yang dibuat oleh K’ang-tai dan Wan-chen dari wangsa Wu (222-208) tentang adanya negeri Koying. Tentang negeri ini juga dimuat dalam ensiklopedi T’ung-tien yang ditulis oleh Tu-yu (375-812) dan disalin oleh Ma-tu-an-lin dalam ensiklopedi Wen-hsien-t’ung-k’ao. Diterangkan bahwa di kerajaan Koying terdapat gunung api dan kedudukannya 5.000 li di timur Chu-po (Jambi). Di utara Koying ada gunung api dan di sebelah selatannya ada sebuah teluk bernama Wen. Dalam teluk itu ada pulau bernama P’u-lei atau Pulau.

3. Kerajaan Salakanagara.
Kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan ini berkedudukan di Teluk Lada Pandeglang namun ada juga yang menyatakan kerajaan ini berkedudukan di sebelah Barat Kota Bogor di kaki gunung Salak, konon nama gunung Salak diambil dari kata Salaka. Tidak diketahui pasti sejak kapan berdirinya kerajaan Salakanagara, namun berdasarkan catatan sejarah India, para cendekiawan India telah menulis tentang nama Dwipantara atau kerajaan Jawa Dwipa di pulau Jawa sekitar 200 SM, yang tidak lain adalah Salakanagara. Naskah Wangsakerta menyebutkan bahwa sejak ± tahun 130 Masehi pada saat itu sudah ada pemerintahan kerajaan Salakanagara di Jawa Barat. Salakanagara (kota Perak) pernah pula disebutkan dalam catatan yang disebut sebagai ARGYRE oleh Ptolemeus pada tahun 150 M. Kerajaan Salaka Nagara, memiliki raja bernama Dewawarman (I – VIII), yang menjadi asal muasal kemaharajaan Sunda Nusantara.

4. Situs Gunung Padang, Cianjur.
Merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Luas kompleks “bangunan” kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Menurut legenda dan cerita para leluhur, Situs Gunungpadang merupakan tempat pertemuan berkala (kemungkinan tahunan) semua ketua adat dari masyarakat Sunda Kuna. Dan ada juga yang mengatakan bahwa situs ini merupakan tempat penobatan para raja yang ada di dalam wilayah kemaharajaan Sunda Nusantara. Saat ini situs ini juga masih dipakai oleh kelompok penganut agama asli Sunda (Sunda Wiwitan) untuk melakukan upacara. Berdasarkan Naskah Bujangga Manik dari abad ke-16 menyebutkan adanya suatu tempat “kabuyutan” (tempat leluhur yang dihormati oleh orang Sunda) di hulu Ci Sokan, yang tidak lain adalah situs ini.

Diduga situs gunung padang sesungguhnya bukanlah gunung, melainkan bangunan berbentuk mirip dengan piramida yang telah terkena timbunan debu vulkanik, sehingga terlihat seperti gunung yang sudah ditumbuhi pepohonan. Di dalam situs gunung padang dipercaya memiliki ruang didalamnya yang kini telah tertimbun tanah. Dalam situs gunung padang ditemukan alat musik yang berupa batu persegi panjang yang bergelombang pada bagian atasnya. Jika setiap gelombang dipukul, maka akan mengeluarkan bunyi yang berbeda antar gelombang satu dengan yang lain. dan alat musik dari batu itu dapat dimainkan dengan benar.

Laboratorium Beta Analytic Miami, Florida, Amerika Serikat merilis usia bangunan bawah permukaan dari Situs Gunung Padang, sebagai berikut :

1). Pada lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter (diduga man made stuctures/struktur yang dibuat oleh manusia) dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2, adalah sekitar 7.600-7.800 SM. Usia bangunan ini jauh lebih tua dibandingkan dari Piramida Giza di Mesir yang berumur 2.560 SM.

2). Sedangkan umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter, adalah sekitar 14.500–25.000 SM. Ini sangat mengejutkan!!! Artinya Situs Gunung Padang ini telah ada sebelum peristiwa banjir besar (berakhirnya zaman es).

Kontroversi merebak setelah Tim Katastropik Purba merilis ada sejenis piramida di bawah Gunung Padang. “Apa pun nama dan bentuknya, yang jelas di bawah itu ada ruang-ruang”. “Selintas tak seperti gunung, seperti manmade.” Kecurigaan ini berawal dari bentuk Gunung Padang yang hampir segitiga sama kaki jika dilihat dari Utara.

Bangsa kita ini begitu aneh, mau saja didikte oleh para ilmuwan Barat bahkan hampir 100% turut menyepakati pendapat bangsa lain, misalnya ketika negara dan bangsa Indonesia dikategorikan sebagai bangsa kelas tiga ataupun ketika disebut sebagai negara berkembang. Barat menetapkan bahwa kebudayaan Mesir dan Yunani (6000 – 5000 SM) sebagai peradaban tertua di bumi, ilmuwan negeri kita ikut mendukung propaganda ‘ilmiah’ itu. Entah kenapa, ilmuwan sejarah dan kepurbakalaan bangsa kita sepertinya takut untuk melahirkan teori baru tentang peradaban atau memang otaknya kurang cerdas. Namun pada umumnya takut untuk berhadapan dengan argumentasinya sejarawan Barat (salut untuk Prof. Primadi Tabrani).

Berdasarkan catatan yang tertulis di alam sebagai “situs sejarah” baik yang berupa penamaan wilayah serta objek-objek lain yang ada di negara kita sebenarnya menunjukan kemungkinan sangat besar bahwa peradaban manusia berawal dari negara ini (30.000-12.000 SM).

Paradigma sejarah dunia harus dirombak total…

Indonesia tidak pernah mengalami jaman es (Ice Age) sebab berada di atas permukaan pegunungan berapi (ring of fire) dengan titik lintasan matahari paling ideal. Berbeda dengan negara-negara lain yang pernah tertutup es, terutama kawasan Eropa.

1. Awal peradaban dimulai dari daerah Gunung Bata-Ra Guru (Danu Toba), kini kita mengenali masyarakatnya dengan sebutan Bataka-Ra (Batak Karo). Wilayah tersebut sering disebut sebagai “Mandala Hyang” (Mandailing). Ajarannya bernama Surayana (SU-RA-YANA) dengan kiblat Matahari atau Batara Guru (kita menyebutnya sebagai Batara Surya) hingga kita mengenal istilah Satu Sura (Suro). Adapun Batara Durga adalah wakil Matahari (Batara Guru) di Bumi yaitu API.

2. Setelah Gunung Bata-Ra Guru meletus peradaban bergeser ke Gn. Sunda (Gn. Ka-Ra Katwa), biasa disebut sebagai Bwa-Na Ataan (Banten). Plato menyebutnya sebagai Benua Atalan atau Sundaland, ajarannya disebut Sundayana (sama dengan Surayana). Maka, kata “SUNDA” itu bukan nama sebuah etnis di Jawa Barat melainkan nama ajaran yang juga menjadi nama wilayah besar. Sunda merupakan asal kata Su-Na-Da dan itu bukan singkatan tapi kesatuan kalimat.

SU = Benar/Baik,
NA = Api,
 DA = Besar/Gede/Agung.
Kata Sundayana oleh Barat digunakan menjadi “Sunday” dan matahari nya disebut “Sun”.

3. Letusan Krakatau menyebabkan pindahnya peradaban menuju daerah Lamba Hyang atau Lambang (Lembang). Konsep kenegaraan pertama di muka bumi berawal dari wilayah ini Gn. Agung (Tangkuban Parahu) dengan konsep “Salaka Domas dan Salaka Nagara” (Dvi-Varna yaitu MERAH = Sinar/RA/BUR/Maha Cahaya/Matahari dan PUTIH = Naga/Penguasa wilayah Gunung Api dan Lautan, sistem kenegaraan berupa Keratuan yang dimulai oleh Sang Hyang Watugunung Ratu Agung Manikmaya kemudian dilanjutkan oleh Maharatu Resi Prabhu Sindu La Hyang yang kelak dikemudian hari diteruskan oleh dinasti Warman (Mulawarman) atau dengan konsep kenegaraan SITUMANG (Resi-Ratu-Rama dan Sang Hyang) yang menaungi Da Hyang Su-Umbi (Wilayah Hyang Bumi yang Benar atau PA-DA-HYANG)

Sebutan “Ratu/RA-TWA” tidak sama dengan queen, Ratu artinya sama dengan Rajya (bahasa India). Ratu merupakan kedudukan di Ka-Ra-Twa-an (Keraton) dan gelar penguasanya disebut RA-HYANG untuk wilayah PA-RA-HYANG (Parang).

Di wilayah PA-DA-HYANG (Padang) penguasanya bergelar DA-HYANG berkedudukan di Kedaton (Ka-Da-Twa-an), bertugas sebagai pengelola wilayah besar di luar Parahyang. Datu = Resi.

4. Setelah Tangkuban Parahu meletus pemerintahan berpindah ke Gunung Brahma (Bromo) dengan dua gerbang besar Gunung Sundoro (Sunda-Ra) dan Gunung Sumbing (Su-Umbi Hyang) serta pelataran Dieng (Da Hyang/Padang). Lalu Gununh Su-Meru menjadi penanda puncak kejayaan ajaran Salaka Domas dan Salaka Naga-Ra.

5. Letusan Gunung Bromo menyebabkan pusat pemerintahan berpindah ke Gununh Gede (Gunung Agung-Bali), ajaran Sundayana terus berkembang seperti yang disampaikan oleh Prabhu Sindu La-Hyang, dan menjadi semakin pesat dengan nama Udayana (Sundayana).

6. Peradaban pemerintahan Purwanagara ini diakhiri dengan ditetapkannya Gunung Tambo-Ra di Pulo Su-Bawa di masa Maharaja Resi Prabhu Tarus Bawa pada jaman Dwipanta-Ra (jauh sebelum era Nusanta-Ra).

Ajaran Sundayana yang disampaikan oleh Maharatu Resi Prabhu Sindu La Hyang oleh bangsa Jepang disebut Sinto (Shinto). Cikal bakal ajaran Matahari ditetapkan di Su-Mate-Ra sedangkan di Jepang menjadi A-Mate-Ra-Su.

Di Cina konsep ajaran La-Hyang ini dikenal dengan sebutan “Liong” (Naga dan Ra), kemudian di India ajaran itu disebut Hindu yang diawali dari daerah Jambudwipa, bisa jadi disimbolkan dalam kisah RAMAYANA (RAMA dan SINTA/Shinto/Shindu).

Di Mesir kita mengenal tokoh Dewa Ra. Sebutan itu sesungguhnya tidak tepat, sebab DEWA = Cahaya, dan RA = Pusat Cahaya/Maha Cahaya/Matahari. Jadi : RA adalah INTI dari DEWA. atau RA = MAHADEWA/MAHA CAHAYA.

Keberadaan RA di Mesir merupakan ‘pengakuan’ bangsa Mesir terhadap ajaran KETUHANAN bangsa NUSANTA-RA. Bukankah patung Budha yang ada di Borobudur-pun tidak diartikan bahwa Sidharta Gautama ada di Indonesia? demikian pula dengan adanya RA di Mesir.

Walaupun hal tersebut masih berupa “aku-akuan” namun perlu ditelaah lebih lanjut oleh para ahli sejarah, budaya dan kepurbakalaan yang memiliki KECERDASAN. Diluar nantinya “benar atau salah” tentu saja tidak usah khawatir sebab ilmu pengetahuan harus tetap hidup dan berkembang walaupun mengakibatkan terjadinya perobahan besar yang melahirkan paradigma baru.

Profesor Dr Arysio Santos dari Brazil seorang ahli fisika nuklir telah mencoba meneliti tentang keberadaan Benua Atlantis yang kesimpulannya mengarah ke negara Indonesia namun penelitian Santos ditentang keras oleh para sejarawan Barat hingga bukunya dilarang terbit, lebih goblok dan celakanya lagi ilmuwan kita yang bangsa Indonesia asli malah ikut menentang teorinya profesor Brazil itu yang secara tidak langsung memberikan semangat dan mengangkat sedikit derajat bangsa maling ini.

Pasti banyak yang tidak setuju yah…! Bisa dimaklum sebab kita adalah bangsa keturunan ubur-ubur yang selalu kalah cerdas oleh bangsa lain keturunan filsuf yunani dan babilonia dan para nabi.

=====================
Budayan Sunda Lucky Hendrawan (Kang Uci)

https://sundalandgeografi.blogspot.co.id/2017/01/ajaran-dan-pemerintahan-tertua-di-dunia.html

Peran Masayarakat Madani dalam Penegakan Hukum di Indonesia

$
0
0

PERAN MASYARAKAT MADANI DALAM PENEGAKAN HUKUM
DI INDONESIA

Oleh : Dr. Artidjo Alkostar, SH, LLM
Hakim Agung/Ketua Kamar Pidana MA RI.

Berbagai corak tantangan masyarakat yang berdampak pada menurunnya daya saing sumberdaya manusia Indonesia yang langsung maupun tidak langsung mempunyai hubungan kausal dengan kewibawaan negara dan martabat bangsa Indonesia. Tantangan Masyarakat Madani baik secara lokal, nasional, maupun internasional harus direspon secara elegan, anggun, bermartabat.

Masyarakat madani yang berspirit kerakyatan perlu dipupuk bagi rakyat lemah dalam menuju keadilan (access to justice) dan mampu menghilangkan kendala-kendala ketidakadilan. Potensi intelektual, moral dan spiritual Masyarakat Madani harus selalu digerakkan dan diefektifkan dalam posisi sosial bersama dengan pemangku kepentingan seperti penegak hukum dan masyarakat, PESANTREN, MADRASAH, SEKOLAH, PERGURUAN TINGGI, ORMAS, dan RAKYAT.

Para tokoh masyarakat harus dapat mengadvokasi dan memberdayakan masyarakat serta merespon kemunkaran yang menimbulkan kemiskinan bagi rakyat banyak. Setiap elemen masyarakat Madani harus bersinergi dengan segenap PEMANGKU KEPENTINGAN (Stakeholder) seperti pesantren Ormas, LSM, Mass Media, perguruan tinggi, tokoh masyarakat untuk melepaskan masyarakat dari ketiadkadilan hukum, ekonomi, sosial-politik. Kewibawaan hukum harus dapat mengembalikan arah pendulum kedaulatan hukum kepada rakyat yang menjadi korban ketidakadilan dan kemunkaran yang berdampak multi dimensi yang merampas hak-hak sosial ekonomi rakyat dan beroperasi secara sistemik dan meluas, sehingga perlu diperkuat peran MASYARAKAT MADANI atau CIVIL SOCIETY atau Masyarakat Kewargaan. Sebagai pemegang saham kekuasaan dalam kedaulatan rakyat rakyat Indonesia, MAYARAKAT MADANI memiliki tanggungjawab (moral, sosial, politik, yuridis) untuk menegakkan dan meluruskan parktek kenegaraan dalam merealisasikan tujuan negara RI. Masyarakat madani memiliki modal dasar yang sangat kuat yaitu keyakinan kebenaran yang tertuang dalam AL-QUR’AN dan SUNNAH RASULULLAH SAW.

Keyakinan kebenaran yang tertuang dalam FIRMAN ALLAH SWT baik dalam ayat-ayat kauliyah maupun dalam ayat-ayat kauniyah telah menuntun perjalanan ummat manusia dan alam semesta ke arah yang sesuai dengan fitrahnya. Maha Benar ALLAH SWT dengan segala Firman-NYA.

I.Tantangan skala lokal.

Dalam keadaan tertentu ada pertentangan antara hukum nasional, dengan hukum lokal.Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2007 DKI tentang Ketertiban Umum, menentukan sanksi denda bagi barangsiapa yang memberi uang kepada pengemis di Jakarta.Tuntutan untuk mengefektifkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 (Indopos, 31 Juli 2010) juga ditujukan pada jumlah pengemis yang mencapai 8.000. Masalah ini juga terkait dengan peran aktor yang bertindak sebagai koordinator sindikat pengemis, yang pada saat yang bersamaan juga terkait dengan eksploitasi anak di bawah umur, sehingga ada korelasi dengan hukum Perlindungan Anak yang diatur dalam UU No. 23 tahun 2002.Sedangkan pasal 504 KUHP menentukan ancaman kurungan paling lama 6 minggu bagi barangsiapa melakukan pengemisan; kalau dilakukan 3 orang atau lebih yang umumurnya diatas 16 tahun diancam kurungan paling lama 3 bulan. Pasal 505 KUHP menentukan ancaman bagi barangsiapa melakukan pergelandangan. Padahal dalam pasal 34 UUD 1945 ditentukan bahwa fakir-miskin dan anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Dan pasal 27 UUD l945 menentukan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hubungan ini ada dilemma yuridis yang merugikan masyarkat kurang mampu.

Para tokoh masyarakat sebagai kompenen Masyarakat Madani memiliki kewajiban asasi untuk memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan pemerintahan daerah, baik melalui regulasi, advokasi, litigasi, dan adjudikasi dalam pelaksanaan hidup bermasyarakat dan bernegara. Termasuk dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda) agar peraturan tersebut secara substansial BERSUKMA KEADILAN dan BERSPIRIT KERAKYATAN. Dan secara struktural TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN YANG LEBIH TINGGI, TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM, DAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN. Dan demi kebaikan bersama baik PEMANGKU KEWENANGAN maupun PEMANGKU KEPENTINGAN dalam praktek pelaksanaan pemerintahan Masyarakat Madani berkewajiban untuk memberikan kontribusi positif secara anggun (elegan) agar masyarakat yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan dapat terwujud.

II. Tantangan skala Nasional:

Akses terhadap keadilan memerlukan penguatan bidang regulasi, advokasi, litigasi dan adjudikasi___yang mengarah kepada perlindungan dan peningkatan martabat kemanusiaan rakyat yang masih lemah secara sosial-ekonomi, sehingga hukum harus memainkan fungsi dan peran protektifnya bagi kewibawaan dan kedaulatan negara dan melindungi sumber daya alam agar dapat dipergunakan bagi kemakmuran rakyat.

Penegakan hukum harus mencerminkan perwujudan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, karena di dalam hukum selalu ada ruang The Golden Rule atau akal semesta atau Sunnatullah yang dapat menyinari masyarakat yang senantiasa berupaya menggapai kemajuan peradabannya. Tegaknya keadilan selalu menuntut adanya bahan bakar sinar keadilan yaitu kejujuran, keberanian, dan dan persistensi (ketekunan).
Penegakan keadilan menuntut adanya perpaduan antara modern knowledge dengan wisdom yang hal itu ada dalam energi mental, energi emosional, dan energi spriritual.Optimalisasi penggunaan energi-energi yang dianugerahkan oleh ALLAH YANG MAHA BENAR dan MAHA ADIL tersebut akan menyentuh akal,perasaan dan keyakinan, sehingga akan memunculkan putusan pengadilan yang berkualitas puncak kearifan.

Masyarakat Madani harus mebendung dan menolak secara pro-aktif terhadap terjadinya segala bentuk korupsi, suap, gratifikasi, pencucian uang, dan sejenisnya. Benteng moral-spiritual dan jaringan sosial Masyarakat Madani harus terus diperkokoh melalui pendidikan, silaturahiem, majelis taklim, pengajian, penyuluhan hukum dan lain sejenisnya.

Kenadatipun banyak rakyat tidak tahu secara harfiah bunyi undang-undang, tetapi secara naluriah rakyat memiliki hati nurani dan akal sehat (common sense) dalam merespon praktek perlakuan hukum terhadap koruptor.Cita rasa keadilan rakyat banyak akan terluka manakala ada pemegang kekuasaan politik menjual harga dirinya demi memperolah kekayaan dan keuntungan. Dalam negara demokrasi, sejatinya pemangku jabatan politik dan pemegang kekuasaan elektoral menjadi transmisi asprirasi rakyat. Banyaknya korupsi politik menjadi ironi demokrasi
apalagi proses pemilihan langsung oleh rakyat telah menelan biaya sosial-
ekonomi yang sangat mahal. Dampak kejahatan korupsi yang multi dimensi, antara lain menimbulkan kesenjangan ekonomi, yang kemudian akan melahirkan berbagai bentuk kejahatan dan kekerasan.Konsekuensi etisnya, negara harus membayar biaya sosial politik yang mahal.

Pelaku korupsi politik merupakan pembajak keadilan sosial dan menodai perjalanan peradaban bangsa. Buah kemerdekaan dan demokrasi ekonomi harus dijaga agar jangansampai hanya dinikmati oleh koruptor. Akan terjadi the death of justice (matinya keadilan), jika terjadi hanya beberapa gelintir orang yang dapat menikmati kemajuan ekonomi dan mendapat perlindungan politik (Oligarki). Bertemunya kepentingan ekonomi dengan aktor pelaku korupsi politik, untuk mengambil secara ilegal keauangan negara atau perekonomian negara lalu berusahamenghindar dari tanggungjawab hukum. Penanggulangan korupsi politik tidak dapat dilakukan setengah hati, karena akan menimbulkan budaya sinisme dan apatisme dalam memberantas korupsi. Penegak hukum tidak boleh permisif atau bahkan berkolaborasi dengan koruptor.Sebagai pemegang kedaulatan dalam negara demokrasi, rakyat Indonesia tidak boleh “mati rasa” dalam upaya menumpas korupsi.Alangkah malangnya rakyat dan negara Indonesia jika otoritas kekuasaan negara dalam berperang melawan pencuri kekayaan negara.

10.tif

Maraknya korupsi politik berkorelasi dengan rentannya sumber daya ekonomi rakyatdan kedaulatan politik rakyat. Pelaku korupsi politik dan kroninya akan berusaha membelokkan arah kebenaran kepada kesesatan dan mempengaruhi penegak hukum menjadi bias nurani.Aparat yang terpengaruh olek pelaku korupsi politik berarti mengidap kolesterol moral dan kehilangan daya tahan independensinya.Cahaya kedaulatan hukum harus selalu dinyalakan karena korupsi selalu berlangsung di tempat yang “gelap” dan bersembunyi dari sorotan media. Spirit penanggulangan korupsi para Hakim harus selalu diasah, karena menyangkut pertaruhan masa depan bangsa. Koruptor per se mencuri hak-hak anak bangsa yang belum lahir, karena porsi persedian dan potensi masa depannya telah dikurangi secara tidak sah.

Tindakan para koruptor, menimbulkan iklim sosial predatory society atau masyarakat saling memangsa, karena tidak menghormati hukum dan kehilangan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Tugas seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat madani saat ini adalah merevitalisasi fungsi protektif hukum, agar hukum dapat memberi lorong keadilan bagi rakyat miskin yang tidak sanggup merasa mampu menuntut hak-hak konstitusionalnya untuk hidup layak bagi kemanusiaan.

Pelaku korupsi politik yang bekualifikasihat-top crimes biasanya juga melakukan kejahatan HAM (Hak Asasi Manusia), selain mencuri kekayaan negara.Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan bertujuan antara lain mengakhiri kemiskinan dan kelaparan pada tahun 2015 ternyata sulit dicapai jika masih terjadi korupsi vertikal yang sistemik. Sedangkan STRUKTUR EKONOMI menjadi sumber ketidakadilan (Republika, 27-2-2017).

Korupsi politik pada pangkalnya ditimbulkan oleh pikiran, sikap dan tindakan yang tidak bernilai dari pemegang kekuasaan politik.Dalam arti pula tidak positif, destruktif, merugikan perjalanan politik negara. Lebih dari itu tindakan negatif tersebut juga bertentangan dengan akal sehat (common sense), kaidah sosial, norma moral dan aturan hukum yang berlaku. Untuk meluruskan tindakan yang bersifat koruptif tersebut diperlukan adanya kontrol (sosial, politik, hukum)yang memadai secara kuantitas dan kualitas. Keberadaan kontrol terhadap oligarki politik dan ekonomi, tidak hanya merupakan hak individu warga negara tetapi lebih merupakan kewajiban asasi kolektif dalam negara demokrasi.

Pemegang kekuasaan atau suatu rezim yang otoriter, memperluas dan memperlama kekuasaan pada dasarnya melanggar Sunnnatullah atau menentang hukum alam, seperti halnya yang terjadi di Mesir, Yaman, Tunis, Libya, dan negara-negara lain di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika, Asia, karena penguasa atau rezim ditakdirkan harus tunduk kepada keterbatasan ruang dan waktu. Nafsu keserakahan ekonomi dan hegemoni politik secara historis tidak pernah langgeng dan runtuh serta tunduk pada hukum keabadian NILAI KEBENARAN HAKIKI. Korupsi politik bertentangan dengan sensitifitas moral politik bangsa beradab. Korupsi politik banyak muncul dari pusat kekuasaan suatu bangsa yang rentan taerhadap virus nafsu kekuasaan politik dan/atau keserakahan ekonomi yang dilakukan dengan cara menerobos tatanan moral.hukum, dan etika politik.

Tingkah laku hukum pemegang kekuasaan politik, merupakan bagian dari proses pendidikan bangsa dan efektif bagi peningkatan tingkah laku hukum rakyat secara kolektif, karena representatif memberikan contoh yang baik bagi penyelesaian korupsi politik, sehingga seorang pemimpin dengan jiwa besar mau diadili dan kemudian secara kesatria mengakui kesalahannya. Karakter pemimpin seperti ini mempermudah proses penyelesaian krisis ekonomi bangsa dan tidak menelan biaya politik yang tinggi seperti yang terjadi di Korea Selatan dalam menyelesaikan korupsi politik dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Chun Doo-Hwan.

Kemunkaran berkorelasi dengan mental dan hawa nafsu, sehingga dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Bisa terjadi di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Australia, juga terjadi di negara yang berideologi kapitalis, komunis, sosialis, juga terjadi di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Katholik, Protrestan, Hindu, Budha, Sinto, Kong Hu Chu dan lain sebagainya. Kekuasaan politik cenderung jahat, tetapi diperlukan untuk mengatur negara.Tugas masyarakat (LSM, ormas, perguruan tinggi, mass media) adalah melakukan kontrol sosial, kontrol politik, dan kontrol hukum berupa AMAL MA’RUF NAHI MUNKAR agar kekuasaan tidak busuk, kalau kekuasaan sudah busuk, akan sangat sulit dan membutuhkan waktu lama menegarkan dan menyembuhkan kembali, karena obatnya terpencar dimana-mana, bertebaran di hati rakyat yang dirugikan secara ekonomi, dikecewakan secara politik dan DIRAMPAS HAK ASASINYA.

Dalam bukunya BLBI EXTRA ORDINARY CRIME, Djoni Edward, antara lain memaparkan: BPK dalam hasil audit investigasinya kurang akurat dalam menentukan total kerugian negara pada keseluruhan bank penerima maupun pada individual bank penerima BLBI, yakni sebesar 95,78% atau sebesar Rp. 138,44 Triliun angka itu adalah angka yang sifatnya moving target atau selalu bergerak sesuai kemampuan BPPN dalam melakukan penjualan aset, penarikan tagihandan penjualan saham bank yang diambil alih. Kalau mengacu padatotal dana penyehatan perbankan sebesar Rp.650 trilun dimanatingkat recovery ratenya 28% maka kerugian negara adalah 72% atau sebesar Rp. 468 Triliun. Sementara khusus dalam kasus dana BLBI sebesar Rp.144,54 triliun diketahui recovery rate-nya sebesar 18,35% atau Rp.26,52 triliun, dengan kata lain kerugian negara dalam penyaluran dana BLBI hingga BPPN ditutup pada 27 Februari 2004 adalah 81,65% atau sebesar Rp.118,02 triliun.
Hanya saja, dugaan basil audit investigasi BPK soal adanya penyimpangan dalam penggunaan dana BLBI sebesar Rp.144,54 triliun, yakni sekitar 58,70%-nya atau Rp.84,84 triliun layak ditindaklanjuti dalam proses hukum dengan memanggil dan mengkonfirmasi sekitar 100 pejabat BI dan 203 pejabat bank-bank penerima.
Analis-analis lain juga banyak mengemukakan tentang kasus BLBI yang menyengsarakanrakyat Indonesia. Di kemudian datang lagi kasus yang menyangkut perbankan yaitu Bank Century dengan terdakwa antara lain Robert Tantular.

Oleh karena penyimpangan itu melibatkan jumlah bank yang besar (48 bank), melibatkan banyak pejabat (BI 100 pejabat, perbankan 203 pejabat), dan melibatkan banyak uang (Rp84,84 triliun), serta dampaknya harus dibebankan kepada rakyat banyak berupa bunga obligasi dalam rangka BLBI. Karena itu penulis berkesimpulan bahwa BLBI bukanlah sebuah kejahatan biasa, ini kejahatan luar biasa.BLBI, Extra Ordinary Crime.
Tabel diatas menunjukkan kerugian negara yang demikian besar, hal baru memperhitungkan korupsi yang dilakukan 5 orang pengemplang BLBI saja. Dari pengucuran BLBI tahap pertama tersebut (posisi per 29 januari 2009), 5 obligor BLBI diatas setidaknya telah menyimpangkan uang negara sebesar Rp. 62,84 Triliyun atau 43,5 % dari total penyimpangan yang terjadi.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 tercatat sebanyak 28,59 juta jiwa, meningkat dari bulan yang sama tahun lalu sebanyak 28,28 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi oleh masih tingginya inflasi dan turunnya rata-rata upah buruh tani di pedesaan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menjelaskan, sebenarnya persentase penduduk miskin turun. Namun, hal itu terjadi karena peningkatan jumlah penduduk lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk miskin.

Masyarakat madani harus mencegah agar jangan sampai terjadi kelalaian atau pengkhianatan pemimpin terhadap rakyat yang membuat rakyat tidak berdaya, membiarkan rakyat dikelabui oleh kapitalis dengan menjadikan rakyat sebagai pasar bagi produk-produk asing.

Kebakaran lahan dan kabut asap yang melanda sebagian wilayah Indonesia menunjukkan pemerintah gagal dalam melindungi hak-hak warga atas lingkungan yang sehat. Pemerintah juga belum menindak perusahaan-perusahaan yang melakukan pembakaran lahan skala besar.Padahal, masyarakat banyak yang menjadi korban.Termasuk korporasi nya harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Paket Kebijakan September I, antara lain:

1. Penguatan pembiayan ekspor .
2. Penetapan harga gas untuk industri tertentu di dalam negeri.
3. Kebijakan pengembangan kawasan industri.
4. Kebijakan memperkuat fungsi ekonomi koperasi.
Menurut Menko Perekonomian, deregulasi ini menyangkut Keputusan Menteri Koperasi dan UKM. Termasuk menciptakan produk-produk ekspor ekonomi kreatif yang mampu bersaing di pasar lokal, nasional, maupun global.
5. Kebijakan simplikasi perizinan perdagangan.
6. Kebijakan simplifikasi visa kunjungan dan aturan pariwisata.
7. Kebijakan elpiji untuk nelayan.
8. Stabilitas harga komiditi pangan, khususnya daging sapi.
9. Melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan menggerakkan ekonomi pedesaan. Serta mengarahkan penggunaan dari Dana Desa.
Ada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 (tiga) menteri yaitu Mendagri; Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, serta Menteri Keuangan yang membuat aturan dan penyederhanaan.
10. Pemberian Raskin atau Beras Kesejahteraan untuk bulan ke-13 dan ke-14

Berulangnya pengungkapan kasus penipuan oleh warga negara asing yang menjadikan Indonesia sebagai basis operasi mengindikasikan lemahnya penegakan hukum di negeri ini. Harus ada langkah tegas dan koordinasi antar lembaga agar Indonesia tidak menjadi “surga” KEJAHATAN LINTAS NEGARA. Antara lain tertangkapnya 95 warga Tiongkok dan Taiwan atas dugaan penipuan melalui teknologi siber, juga dalam KEJAHATAN NARKOTIKA yang dilakukan oleh PERMUFAKATAN JAHAT BANDAR NARKOTIKA, PENCUCIAN UANG, PERDAGANGAN ORANG, KORUPSI, PEMBALAKAN HUTAN, PENCURIAN IKAN, dlsb.

RELEVANSI KEHADIRAN elemen masyarakat Madani untuk menyalakan cahaya keadilan memberdayakan masyarakat Madani memerlukan bahan bakar __kejujuran, keberanian, persistensi, dan keikhlasan. Tugas Hakimdalam proses pengadilan__mengejawantahkan sukma hukum berupa keadilan dalam relasi sosial kehidupan masyarakat, mengaktifkan MINDSET sehingga hukum yang hidup itu menjadi hukum yang bergerak memenuhi kewajiban asasinya melindungi dan meninggikan martabat kemanusiaan bangsa Indonesia.

III. Tantangan skala Internasional.

Memperluas wawasan pengetahuan, merupakan prasyarat aktualisasi diri sebagai warga masyarakat madani menghadapi tantangan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era global.

Badan amal Oxfam menunjukkan bahwa SEPARUH HARTA DUNIA DIKUASAI 80 ORANG TERKAYA. Proporsi kekayaan yang dimiliki segelintir orang terkaya itu meningkatdari 44 persen pada 2009 manjadi 48 persen pada 2014. Pada tahun 2016 akan meningkat menjadi 50 persen yang berarti 80 orang terkaya di dunia memiliki harta setara dengan harta 3,5 miliar orang.

Kaum Yahudi jelas sudah mendominasi perekonomian dunia. Menurut kalangan penganut teori konspirasi, dinasti perbankan internasional Rothschild dan Rockefeller adalah anggota-anggota Freemasonry. Keluarga Rothschild mengendalikan Bank of England dan keluarga Rockefeller menguasai minyak dunia melalui perusahaan minyak Standard Oil.Perusahaan minyak ini kemudian memecah diri menjadi ExxonMobil dan Chevron. Adapun para petinggi Chevron antara lain Dick Cheney dan Condeleeza Rice.

Para petinggi di AS berambisi menjadi penguasa dalam satu ”PEMERINTAHAN DUNIA”. Mereka merasa memiliki legitimasi untuk memerintah dan mengeksploitasi sumber-sumber alam di berbagai belahan dunia untuk dinikmati bersama dengan rakyat lokal.Tentu saja bagian terbesar dari sumber daya alam tersebut DIBAWA KE AS.

Penguasaan ekonomi global dan pembentukan “PEMERINTAHAN DUNIA” di bawah kendali kaum kapitalis itu,setidaknya dalam perspektif konspirasi, juga tampak dari kenyataan dominasi mata uang dolar AS di dunia sekarang.Berbagai transaksi perdagangan dunia menggunakan dolar.Sepertinya, tujuan diciptakannya dolar untuk menguasai dunia melalui dominasi mata uang.SISTEM KAPITALISME di AMERIKA SERIKAT sendiri sudah banyak dikecam oleh orang AMERIKA SERIKAT baik kaum intelektual maupun dari gerakan rakyat melalui gerakan massa Occupy Wallsreet.

Seorang mantan Angkatan Udara Amerika Serikat bernama Jerry D.Gray dalam bukunya Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia, terkait Flu Burung, Aids, Senjata Biologi, Antrax, Fluoride, dll memaparkan tentang berbaga ihal yang membahayakan masyarakat beradab internasional. Dewasa ini, media massa bukan saja merupakan sumber informasi mengenai dunia tempat kita hidup. Tetapi ia juga merupakan sumber penyelewengan informasi dan senjata yang mahal untuk memanipulasi pikiran. Media di Amerika hampir semua dikendalikan oleh Yahudi dan pemerintah AS. Enam perusahaan milik Yahudi memiliki dan mengendalikan 96% media dunia. Ini merupakan senjata yang berbahaya di tangansatu kelompok saja yang digunakan untuk memengaruhi pikiran dan kepercayaan seseorang. Sebagai contoh, diopinikan Islam mendukung terorisme. Ribuan jika bukan jutaan orang di dunia memercayai hal ini.Mereka mengembangkan pemahaman ini dari media internasional. Jika Anda pernah membaca Al-Qur’an, Anda akan melihat bahwa Islam melarang terorisme dan mengajarkan kedamaian, kebalikan dari kebohongan-kebohongan dan propaganda-propaganda yang disebarkan di media internasional. Terima kasih pada media, sehingga banyak orang (terutama orang-orang Amerika) menjadi takut terhadap Islam dan tidak mempercayai orang-orang Muslim.

Terima kasih kepada media dan lembaga-lembaga pemerintah seperti FDA AS (Food and Drug Administration), orang-orang di seluruh dunia percaya bahwa banyak makanan dan obat-obatan yang mereka konsumsi setiap harinya aman untuk dikonsumsi. Dan mereka tidak pernah lebih salah dari itu! Di Amerika sendiri ada sekitar 50 juta orang minum air yang diizinkan oleh pemerintah yang sengaja dikontaminasi oleh fluoride. Fluoride adalah zat beracun dan bahkan dalam jumlah yang sedikit, dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kondisi kesehatan tubuh kita. Banyak air minum di Amerika Serikat yang diberi label “aman untuk diminum” juga dikontaminasi oleh Klorida (suatu zat beracun juga) dan bahkan sejumlah kecil arsenik (sudah pasti sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan).
• Mengapa zat-zat ini dimasukkan ke dalam air minum warga Amerika oleh lembaga-lembaga sah pemerintah?
• Mengapa lembaga lain seperti FDA memberi persetujuan bahwa zat-zat kimia ini aman, padahal mereka tahu pasti bahwa tidak?
• Mengapa media AS hanya diam saja dan tidak memperingatkan warga?
• Mengapa jutaan manusia di dunia divaksinasi dengan zat-zatberbahaya oleh WHO? (World Health Organization)
• Mengapa media internasional tidak melaporkan ketidakberesan ini dan malah diam saja?

Saya akan menjawabnya untuk Anda. Itu disebut ‘pengendalian jumlah penduduk’, mengurangi keturunan-keturunan yang kurang diharapkan dan membuka jalan bagi ras yang unggul. Mengapa kedengarannya sangat tidak asing? Ya memang. Karena Adolf Hitler memiliki kebijakan luar negeri yang sama. Sejarah sedang berulang kembali dengan konsekuensi yang jauh lebih dahsyat. Sejarah yang berulang ini dikelola oleh New World Order! Tatanan Dunia Baru. George H.W. Bush membicarakan masalah “New World Order” 2 berkali-kali ketika ía menjadi Presiden Amerika Serikat.Tujuan serta Misi dari New World Order sangat sederhana.
• Menciptakan Satu-Pemerintahan dunia
• Satu-Pemimpin dunia
• Satu-Kepercayaan (baru) dunia
• Menjaga dan melindungi ras unggul (orang-orang kulit putih sehat) melalui pengendalian jumlah penduduk.
• Warga Negara Dunia Ketiga akan menjadi pembantu dan buruh.

“Narkoba datang kepada kita dari berbagai macam basis penyelundupan, terutama dari Eropa, Republik Dominika, dan !Canada… Kelompok-kelompok kriminal yang diorganisasi oleh Israel mendominasi perdagangan ini…”

Berezovsky, melarikan diri ke London agar tidak ditangkap di Rusia dan mengalihkan urusan bisnisnya kepada pelindungnya, seorang Yahudi Rusia lainnya, Roman Abramovich, yang kemudian membeli Chelsea Football Club.

Pada 1 Oktober, Rome Observer menampilkan sebuah cerita tentang bagaimana polisi Italia memutus jaringan pedofilia yang telah menculik anak-anak non-Yahudi berusia antara dua dan lima tahun dari panti asuhan, lalu memerkosa dan membunuh mereka. Jaringan pedofil ini telah memfilemkan pemerkosaan dan pembunuhan tersebut demi keuntungan industri film porno sadis dan sudah menjual salinannya lebih dari 1.700 pelanggan yang telah membayar sebanyak $20.000 untuk melihat anak-anak berusia dua sampai lima tahun ini diperkosa secara brutal dan dibunuh.

Orang-orang Yahudi tertampar. Masalahnya adalah jaringan pedofil ini terdiri dari sebelas anggota geng Yahudi, dan media siaran Italia telah sangat berani untuk memberitahukan hal ini kepada lebih dari sebelas juta penontonnya, bahkan sampai menayangkan adegan penangkapan para anggota geng Yahudi ini! Sudah pasti, alih-alih berusaha menutupi atau meminta maaf atas kejahatan saudara mereka, komunitas Yahudi di Italia justru berang dan mengkiaim ini sebagai “fitnah ras”. Mereka juga menuntut agar kelompok elit Yahudi yang duduk di dewan jaringan TVyang bertanggung jawab, tidak mengejutkan di sini, memecat para eksekutif berita yang mengizinkan kisah ini disiarkan. Tentu saja ini dilakukan, dan kebetulan tidak satu pun jaringan berita Amerika menyiarkan laporan apa pun perihal kisah jaringan pedofil Yahudi ini.

Kita bisa bertanya-tanya apakah kitab paling suci Yahudi, “Talmud”, punya pengaruh terhadap pedofil Yahudi ini. Talmud jelas menyatakan bahwa hubungan seks antara pria dewasa dan anak perempuan di bawah usia tiga tahun “dibolehkan”, juga bahwa orang-orang terbaik di antara non-Yahudi “pantas dibunuh”. Dengan demikian, tindakan para pedofil Yahudi ini memuaskan kedua hukum ini.

IMF mengharuskan Argentina mengurangi defisit anggaran pemerintah dari $5,3 miliar pada saat itu menjadi $4,2 miliar pada tahun berikutnya, 2001. Pengangguran Argentina setinggi 20% penduduk usia kerja. Lalu mereka menambah tuntutannya menjadi defisit harus dihapuskan.IMF menawari Argentina beberapa gagasan untuk mencapai ini.Kurangi program ketenagakerjaan darurat pemerintah dari $200 sebulan menjadi $160 sebulan.

Mereka juga meminta pemotongan gaji 12%-15% bagi pegawai negeri dan pemotongan pensiun bagi orang tua sebanyak 13%.Keduanya berdampak bagi banyak orang. Pada Desember 2001, orang-orang Argentina kelas menengah secara harfiah muak berburu di jalanan mencari sampah untuk dimakan. Mereka mulai rusuh dan membakar Buenos Aires. Pada Januari Peso (mata uang Argentina) mengalami penurunan nilai sehingga banyak tabungan rakyat tersapu. Kecewa bahwa mereka tidak bisa menjarah negara itu lebih lanjut, James Wolfensohn, Presiden Yahudi Bank Dunia, menyatakan dengan suram,

“Hampir semua kebutuhan hidup utama telah diprivatisasi.”

Baru-baru ini Claims Conference berupaya mendapatkan kembali apa yang pernah menjadi milik orang-orang Yahudi di bekas negara jerman Timur, yang bernilai ratusan juta dolar dan sebenarnya adalah milik yang sah dan para ahli waris orang-orang yahudi tersebut. Sementara pihak Conference mendapatkan serangan dari orang-orang Yahudi yang merasa tertipu oleh berbagai penyelewengan, Rabbi Arthur Hetsberg membuat pernyataan yang merendahkan kedua belah pihak, dengan berkata, “ semua ini bukan masalah uang”. Ketika Jerman dan Swiss menolak untuk membayar kompensasi, kaum Yahudi Amerika menjadi sangat marah. Tapi ketika para elite Yahudi merampas hak orang-orang Yahudi yang selamat, masalah etika justru tidak muncul: yang ada adalah sekedar masalah uang.

Kekalahan Barat dalam Perang Salib menyisakan trauma mendalam. Sampai berabad-abad kemudian, pelbagai peristiwa di Barat dalam hubungannya dengan dunia Islam masih sering dikaitkan dengan motif Perang Salib. Ketika George W. Bush mendeklarasikan perang melawan terorisme pada awal 2000-an, ia menggunakan istilah Perang Salib (Holy War). Perang melawan terorisme dianggap sebagai kelanjutan dari perang Salib.

Perang Salib diserukan Paus Urbanus II pada 1095 M untuk menaklukkan Yerussalem dari kaum Muslim. Edward Gibbon dalam bukunya History of the Decline and Fall of the Roman Empire mengatakan, seruan perang suci itu telah menyentuh syaraf perasaan yang sangat halus dari masyarakat Eropa. Lembaga keagamaan masih menduduki posisi sentral di tengah masyarakat. Dipimpin para pendeta dan bangsawan, pasukan salib berangkat melewati Konstantinopel menuju ke Yerussalem.

Kasus Internasional lainnya yang memerangi para teroris, bahwa sampai ke Indonesia adalah kasus Myanmar, di mana minoritas Muslim Rohingya berada tegang dengan kaum mayoritas Buddha. Plot pemboman Kedutaan Myanmar serta pemboman sebuah wihara di Jakarta merupakan aksi balas dendam para teroris di Indonesia terhadap kasus Rohingya.

Selain kasus Myanmar, yang perlu diperhatikan juga adalah perkembangan situasi di China, terutama di provinsi Xian Jian yang mayoritas penduduknya berasal dari etnik Uigur beragama Islam di sana.

Karen Armstrong dalam bukunya Perang Suci memaparkan: Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk menambahkan, peristiwa 11 September merupakan era baru Perang Suci di zaman modern. Dalih memerangi ekstremisme dijadikan pembenaran oleh Amerika Serikat untuk melakukan invasi ke negara-negara Muslim, seperti Perang Teluk dan Invasi Irak 2003. Jika dirunut ke abad pertengahan, kata Armstrong, invasi Amerika terhadap negara-negara Muslim ini tak ubahnya sebuah Perang Salib era modern.

Sebelum kedatangan tentara Salib, tutur Armstrong, umat tiga agama hidup dengan harmonis selama 460 tahun di kota suci Yerussalem. Tentara Salib tiba di kota ini pada Juli 1099, kemudian melakukan pembantaian puluhan ribu umat Muslim dan Yahudi. Peristiwa itu mengubah lanskap hubungan ketiga agama besar ini secara signifikan. Upaya rekonsiliasi, seperti yang terjadi masa Shalahuddin Al-Ayyubi, masih tetap menyisakan kewaspadaan antar pemeluk agama.

ARMSTRONG melanjutkan, konflik Amerika dengan negara-negara Timur Tengah sekarang ini adalah kelanjutan Perang Salib di abad pertengahan, sedangkan pendudukan Israel atas Muslim adalah kelanjutan perang suci antara Yahudi dan Islam. Motifnya tidak lagi sebatas agama, tetapi semakin kompleks dengan berbagai kepentingan politis, ideologis, dan penguasaan sumberdaya alam.

PALESTINA BISA MENGIBARKAN BENDERA DI KANTOR PUSAT PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) setelah memenangkan pemungutan suara. Keputusan itu sebagai kemenangan diplomatik Palestina yang memperjuangkan pengakuan sebagai negara yang berdaulat.Resolusi tersebut didukung 119 anggota PBB dan delapan negara menentang termasuk Israel dan Amerika Serikat (AS) pada pemungutan suara di Sidang Umum PBB, Kamis (10/9) waktu setempat.Sedangkan, 45 negara lain memilih abstain. Dengan begitu, bendera Palestina bisa berkibar bersama dengan anggota PBB lainnya. Selain Palestina, resolusi tersebut juga mengizinkan bendera Vatikan dikibarkan di PBB

Perang antara Yahudi dan umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum Muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim).

Dalam hal menjaga marwah dan martabat bangsa Indonesia, Masyarakat Madani sebagai komponen bangsa dituntut untuk mengaktualisasi potensi diri termasuk meningkatkan EMPATI SOSIAL terhadap masyarakat lemah dan melakukan imunisasi mental dengan menyalakan bahan bakar keadilan, yaitu kejujuran, keberanian, dan persistensi (ketekunan).

Sun Tzu, dalam bukunya, The Art of War pernah menulis bahwa untuk menghancurkan peradaban suatu bangsa, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tetapi cukup dengan cara menghapuskan pengetahuan mereka atas kejayaan leluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya. Begini terjemahan teks aslinya:

“Untuk mengalahkan bangsa yang besar, tidak perlu dengan mengirimkan pasukan perang, tetapi cukup dengan cara menghapuskan pengetahuan mereka atas kejayaan para Ieluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya.”

Sebuah fakta sejarah bahwa banyak dan dokumen, buku-buku dan manuskrip kuno Nusantara yang dirampok dan dibawa kabur oleh para penjajah Barat selama mereka menguasai negeri kita tercinta ini. Seorang teman dosen FRSD ITB yang menyelesaikan studi magister dan doktoralnya di Universitas Leiden, Belanda, pernah menceritakan bahwa 5 dan 7 Iantai Gedung perpustakaan Universitas itu terisi penuh dengan naskah, kitab, dan manuskrip milik para Raja dan bangsawan serta para Pujangga-Cendikiawan dan Para Ulama Nusantara. (vide, Agung Prabowo: 2014: 9)

Sebagai warga negara Indonesia, masyarakat Madani dituntut untuk selalu memperbarui amal ibadah yang telah kita capai dan meningkatkan amal ibadah dalam menuju dataran idaman yaitu menjadi INSAN YANG BERTAQWA dan warga masyarakat Madani yang adil berkemakmuran.

Masing-masing di antara kita dituntut secara moral untuk membangun langkah-langkah menuju sukses sesuai posisi sosial dan porsi tugas kita masing-masing.

(vide Richard St.
John 2010)

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki VISI dan MISI untuk memberikan kontribusi peran dalam pembangunan negara. Visi sebagai warga negara yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Sedangkan Misi adalah pelaksanaan peran dalam mentranfer suistem nilai ke dalam tujuan dan program.

Secara kolektif sebagai bangsa Indonesia, kita berkewajiban membangun kesadaran kolektif bernegara hukum menuju negara yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan.

Amien.
Wassalamu’alaikumWrWb.

Referensi:

Alkostar, Artidjo, Korupsi Politik di Negara Modern, FH.UII Press, Yogyakarta, 2008.

Armstrong, Karen, MUHAMMAD, Sang Nabi, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya, 2001.

Baskara, Nando, “MAFIA” BisnisYahudi, PenerbitNarasi, Yogyakarta, 2008.

Basyar, Ibnu, Menjadi Bijak & Bijaksana, Penerbit Gema Insani, Jakarta, 2016.

Covey, Stephen R, Everyday Greatness, (Alih bahasa: Sofia Mansoor), Penerbit PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.

Edward, Djony, BLBI Extra Ordinary Crimes,, Satu Analisis Historis dan Kebijakan, LKIS, Yogyakarta, 2010.

Gore, Albert, The Future, Six Drivers of Global Change, Random House, New York, 2013.

Gray, Jerry D, Daely Mist, FuluBurung, Aids, SenajataBiologi, Antrax, Flouride, UpayaAmerikaMerusakKesehatanManusia, PenerbitSinergi, Jakarta, 2009.

Greenberg, Theodore S, et al, Stolen Asset Recovery, A Good Practices Guide For Non-Coviction Based Asset Forfeiture, The World Bank, Washington DC, 2009.

Groopman, Jerome,MD&Hartzband, Pamela, MD, Your Midical Mind, How to Decide What is Right for You, The Penguin Press, new York, 2012.

Hadi, Syamsul, dkk, Kudeta Putih, Reformasi dan Pelembagaan Kepentingan Asing dalam Ekonomi Indonesia, Penerbit Indonesia Berdikari, Jakarta, 2012.

Hoed, Benny H, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya, Komunitas Bambu, Depok, Jakarta, 2011.

Klaus, Peggy, The hard Truth About Soft Skill, HarperCollin Publisher, New York, 2007.

Koran Tempo, 21 Januari 2015.

Muthahhari, Murtadha, Mengenal Epistimologi (penerjemah: Muhammad JawadBafaqih), Penerbit PT Lentera Basritama, Jakarta, 1989.

Pieth, Mark (ed), Collective Action: Innovative Strategies to Prevent Corruption, Die Deutsche Bibliotiek.

Peters, Steve, Dr, The Mind Management, Vermilion, London, 2011.

Porter, Eduardo, The Price of Everithing, The True Cost of Living, Windmill Books, Random House, London, 2012.

Prabowo, Agung, The Pakubuwono Code, Penerbit PT. Ufuk Publishing House, Jakarta, 2014.

Sassen, Saskia, A Sociology of Globalization, W.W.Norton & Company, New York, 2007.

Sitompul, Chudry, dkk, Skandal Bank Century, Rekayasa Bail-out Rp 6,7 Triliun, Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 20012.

Sitompul, Chudry, dkk, Skandal Bank Century, Lolosnya Pemegang Saham Pengendali, Black List 188 Negara Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al-Warraq, Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2012.

Soyomukti, Nurani & Nurwidiyatmoko, Happy, Occupy Wall Street, Intrans Publishing, Malang, 2012.

Stiglitz, joseph E, The Price of Inequality, How Today’s Divided Society Endangers Our Future, W.W.Norton& Company, New York, 2012.

Suhadi, Muhammad, FenomenaMenakjubkanAyat-Ayat Al-Qur’an, PenerbitAhad Books, Surakarta, 2014.

Sutrisno, Eddy & Tara, Elizabeth, Buku Pintar 100 Pahlawan Nasional, dan Sejarah Perjuangannya, Penerbit Ladang Pustaka & Intimedia, Jakarta, 2001.

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Convention Against Transnational Organized Crime and The Ptotocols Thereto, United Nations, New York, 2004.

United Nations Office on Drugs and Crime(UNODC), Uinited Nations convention against Corruption, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Anti Korupsi, (terjemahan), UNODC Kontor Proyek Jakarta, 2009.

Ursal, Sofronio B, Good Governance Books, Quezon City, Phlippines.

Gerakan Pemberontakan HTI yang berbahaya buat keutuhan NKRI

$
0
0
Yanuana Samantho membagikan kiriman ke linimasa Anda.
Foto Yusa Mortheza.

Yusa Mortheza menambahkan sebuah foto dan sebuah video.Ikuti

Sebuah Penelitian Cerdas Terhadap Gerakan Pemberontakan HTI yang berbahaya buat keutuhan NKRI…Mari kita simak 👍

Kupas Tuntas Pemberontakan Hizbut Tahrir di Libya, Suriah dan Indonesia

Pengamat politik Timur Tengah, Dina Sulaeman dalam akun fanpage Facbooknya mengupas tuntas gerakan Hibut Tahrir di berbagai negara, HT adalah gerakan politik tapi yang mengklaim sebagai gerakan dakwah, HT dibalik kehancuran di beberapa negara, karena mereka ingin menegakkan ‘Khilafah’ ala mereka, berikut ulasannya:

Sebenarnya yang paling awal berperan mengobrak-abrik Suriah adalah kelompok Ikhwanul Muslimin (mengaku berjihad, padahal dapat suplai dana dan senjata dari Barat). Saat inipun pasukan “jihad” terkuat di Suriah selain ISIS dan Al Qaida adalah yang berhaluan IM. IM ini ada cabangnya di Indonesia dan mendirikan partai.

HTI selalu mengklaim diri sebagai semata-mata organisasi dakwah Islam dan atas alasan itu, UU Ormas (kini UU) secara salah kaprah disebut anti Islam. Padahal yang disasar UU Ormas adalah ormas yang ideologinya membahayakan NKRI (anti Pancasila, pro kekerasan, dll). Tokoh ex-HTI Mereka pun mengajukan gugatan ke PTUN minta pencabutan pembubaran ormas mereka.

Untuk argumen teologis, para pakar sudah dihadirkan pihak pemerintah dalam persidangan. Tentu saja, para pakar ini dibully di medsos oleh para pembela HTI, bahkan dengan cara dan tuduhan yang sangat kasar.

Untuk argumen politik, saya bisa menjelaskan, dimana bahayanya HTI, dengan cara menyimak rekam jejak mereka dalam isu Timteng.

HTI selalu mengklaim sebagai organisasi dakwah. Ini bertentangan dengan pernyataan yang dimuat di situs-situs HT di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang secara jelas menyatakan bahwa Hizbut Tahrir adalah partai politik yang memiliki tujuan untuk mendirikan kekhalifahan Islam.

Saat diwawancarai oleh Aiman dari Kompas TV (12/6), Ismail Yusanto mengelak menjawab, bagaimana proses terbentuknya kekhilafahan serta siapa dan dari negara mana asal sang khalifah.

Pertanyaan bagaimana proses terbentuknya khilafah adalah poin yang amat krusial dalam mengetes kesahihan klaim-klaim anti kekerasan yang disampaikan oleh HTI. Bila kita melacak jejak digital pernyataan-pernyataan HTI terkait upaya pendirian khilafah di Libya dan Suriah, kita justru mendapati bahwa organisasi ini menyebarkan narasi yang menyerukan kekerasan. Menurut HTI, rezim Qaddafi dan Assad adalah rezim taghut, karenanya perlu jihad untuk mendirikan khilafah di kedua negara itu.

HTI dan Libya

Pada 23 Februari 2011, Ismail Yusanto merilis siaran pers berjudul “Seruan HTI untuk Kaum Muslimin di Libya Tumbangkan Rezim Diktator, Tegakkan Khilafah”. Dalam siaran pers itu Ismail menyatakan, “penguasa Libya memimpin dengan penuh kezaliman, menggunakan tekanan, paksaan dan kekangan… rakyatnya hidup dalam kemiskinan yang sangat dan kelaparan yang tiada terkira.”

Lalu pada Agustus 2011, situs HTI merilis siaran pers ucapan selamat atas tumbangnya “rezim tiran Qaddafi”.

HTI mengabaikan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa sebelum 2011, Libya adalah negara dengan Human Development Index (HDI) tertinggi di Afrika. Pada tahun 2010, HDI Libya berada di peringkat 57 dunia. Ini adalah posisi yang jauh lebih baik darpada Indonesia yang baru sampai di peringkat 112.

Dalam situs UNDP dicantumkan bahwa pengukuran HDI dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kehidupan manusia, dengan berbasis tiga hal berikut ini: kehidupan yang sehat, panjang umur, dan kreatif; memiliki pengetahuan, serta memiliki akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk memiliki kehidupan yang layak.

Pada 2010, pendapatan penduduk per kapita Libya adalah US$ 14.582. Bandingkan dengan Indonesia pada saat itu yang hanya US$ 2.149. Warga Libya menikmati pendidikan dan layanan kesehatan gratis, serta subsidi berlimpah di sektor energi dan pangan.

Dan ironisnya, di balik seruan-seruan jihad serta gegap-gempita HTI pasca tergulingnya Qaddafi, yang terjadi di Libya sesungguhnya adalah agenda penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh NATO. Prosesnya diawali dengan demo-demo anti pemerintah oleh para “mujahidin” Libya yang berafiliasi dengan Al-Qaidah. Lalu, setelah terjadi bentrokan senjata dengan tentara pemerintah, mereka meminta kepada PBB untuk turun tangan, mengklaim telah terjadi “kejahatan kemanusiaan”.

Hanya dalam waktu sebulan, di luar kewajaran, Dewan Keamanan PBB merilis Resolusi 1973/Maret 2011, yang memberikan mandat kepada NATO untuk memberlakukan no fly zone. Praktis resolusi ini memberi kesempatan kepada NATO untuk membombardir Libya. Negara yang pernah dijuluki “Swiss-nya Afrika” itu pun luluh lantak. Qaddafi terguling dan korporasi multinasional pun berpesta-pora karena mendapatkan proyek-proyek rekonstruksi dan eksplorasi minyak di negara yang amat kaya sumber daya alam itu.

HTI dan Suriah

Peran “mujahidin” sebagai proksi NATO di Libya kembali terulang di Suriah. Bahkan tokoh-tokoh Al-Qaidah Libya-lah yang merintis pembentukan milisi-milisi jihad Suriah. Laporan jurnalis Mary Fizgerald dari Foreign Policy menyebutkan bahwa salah satu komandan pemberontak Libya yang paling terkenal, Al-Mahdi Al-Harati, bersama lebih dari 30 milisi Al-Qaidah Libya datang ke Suriah untuk mendukung Free Syrian Army (FSA) serta membentuk milisi Liwaa Al-Ummah.

Lalu, di mana peran HTI? Sama seperti Libya, HTI menjadi cheerleader yang sangat aktif dalam menyerukan jihad Suriah. Pada Januari 2013, HTI bahkan sangat optimistis menyatakan bahwa “khilafah di Suriah sudah dekat”. Hafidz Abdurrahman, Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI, menyatakan, “Hizbut Tahrir terus bekerja keras untuk mengawal Revolusi Islam ini hingga mencapai tujuannya, yaitu tumbangnya rezim kufur Bashar, kemudian menggantikannya dengan khilafah.”

Menurut Hafidz, proses berdirinya khilafah di Suriah bisa dipercepat dengan “…melumpuhkan kekuasaan Bashar. Bisa dengan membunuh Bashar, seperti yang dilakukan terhadap Qaddafi, atau pasukan yang menopang kekuasaan Bashar.”

Dari kalimat ini terlihat bahwa metode yang diusung HTI dalam mendirikan kekhalifahan adalah metode destruktif.

Bila diamati rekam jejak narasi HTI terkait Suriah di situs-situs mereka: sangat jelas mereka memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok teror. Ini pun sudah diakui juga secara terbuka oleh Ismail Yusanto bahwa Hizbut Tahrir pernah mengikuti sumpah setia dengan banyak kelompok “mujahidin” Suriah, termasuk dengan Al-Nusra. Pada 9 September 2014, situs HTI memuat ucapan duka cita atas tewasnya pimpinan pasukan “jihad” Ahrar Al-Sham.

Jabhah Al-Nusrah dan Ahrar Al-Sham adalah organisasi teror yang sangat brutal, yang lahir dari rahim Al-Qaidah. Situs counterextrimism.com menyebutkan bahwa Al-Nusra didirikan oleh Abu Mus’ab Al-Zarqawi yang merupakan mantan anggota HT. Kelompok Al-Muhajirun, yang dituduh bertanggung jawab atas 50% aksi-aksi teror di Inggris sejak 1995, didirikan oleh Omar Bakri Muhammad, yang juga mantan pimpinan HT.

Di Indonesia, kita mengenal nama Muhammad Al-Khaththath yang ditangkap polisi dengan tuduhan makar, serta Bahrun Naim, yang disebut-sebut sebagai dalang bom Sarinah. Keduanya adalah mantan anggota HTI.

Suriah dan Indonesia

Sejak perang Suriah dikobarkan para “mujahidin”, di Indonesia pun muncul gerakan masif mengusung narasi kebencian kepada Syiah (dan parahnya, setiap orang/pihak yang sepakat dengan mereka langsung distempel Syiah). Aksi-aksi penggalangan donasi untuk Suriah dilakukan sangat gencar, dengan membawa narasi kebencian, perang Sunni lawan Syiah, mencaci ulama-ulama Suriah yang menentang “jihad”, menyebarkan foto dan video palsu, dll.

Ini jelas membawa masalah besar buat Indonesia. Apa masalahnya? Karena kebencian itu bagai api, akan membakar ke segala penjuru. Dampaknya sudah sangat terasa di atmosfir Indonesia: kebencian meruyak ke segala arah; melebar ke semua isu. Fasisme atas nama agama dengan cara mengusung kebencian semakin merajalela. Isu yang dimanfaatkan bukan cuma Syiah, tapi PKI, China, dll. Dan siapa yang membawa narasi kebencian ini? Tak lain mereka yang berafiliasi dengan ormas-ormas radikal yang angkat senjata di Suriah.

Kalau mau diperdalam lagi, silahkan cek, kelompok-kelompok yang sering membawa hoax soal Suriah adalah kelompok-kelompok yang sama yang juga aktif menyebarkan hoax soal pemerintah. Karena itu, sepatutnya melawan hoax soal Suriah gencar dilakukan, terutama oleh mereka yang mengaku aktivis anti Hoax. (SFA)

http://www.salafynews.com/kupas-tuntas-pemberontakan-hizbut…

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

Komentari

1 Komentar
Komentar
Dikdik Adinusa

Dikdik Adinusa Agak dungu juga nih….Pancasila tdk berubah dr dulu , malah jaman pa De mau di kuatkan.. , yg sakral dan diubah2 itu UUD lewat amandemen…jika itu dipandang salah maka UUD bisa diamandemen lg oleh MPR,….jd tdk ada alasan merubah pancasila dan tdk ada alasan merubah menjadi hilafah….jd jelas ini makar mau merubah falsafah dan bentuk negara,…….Harus ditangkap orang ini sebelum menularkan ide2 makar lbh lanjut

1

Kelola

 · Balas · 1h

FASE KEHIDUPAN MANUSIA BERDASARKAN TEMBANG ATAU PUPUH.

$
0
0
Foto Fanny Sofyanda Tanuwidjaja.

Fanny Sofyanda Tanuwidjaja

FASE KEHIDUPAN MANUSIA BERDASARKAN TEMBANG ATAU PUPUH.

1. Maskumambang
Simbol fase kandungan di mana kita masih “mengapung” (kumambang) di alam kandungan ibu.

2. Mijil
Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.

3. Sinom
Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

4. Kinanthi
Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

5. Asmaradhana
Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.

6. Gambuh
Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

7. Dhandang Gula
Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.

8. Durma
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial.

9. Pangkur
Pangkur adalah menghindar, fase menyepi, fase kontemplasi

10. Megatruh
Ini fase penutup kehidupan dunia, meninggalkan dunia (megat: memisahkan). Fase perjalanan menuju keabadian.

11. Pucung
Fase kembali kepada Sanghyang Taya., Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Fase menuju kebahagiaan sejati.

Kumpulan Tembang Macapat Terlengkap beserta Makna dan Wataknya

Tembang Macapat – Masih ingatkah Anda? Dulu, ketika kita masih Sekolah Dasar (SD), kita pernah belajar Bahasa Jawa. Di dalam pelajaran tersebut salah satunya mengenai tembang macapat. Lalu, apa tembang macapat itu?

Tembang berarti lagu atau puisi, sedangkan macapat berarti perjalanan hidup. Ya, tembang macapat adalah salah satu warisan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan baik di lembaga sekolah maupun di ranah keluarga Jawa.

Asal-usul Tembang Macapat

Tembang macapat berasal dari suku Jawa. Menurut beberapa pendapat, tembang macapat ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Tepatnya di masa-masa akhir. Setelah itu, Islam kemudian datang dan diarransemen ulang para Walisongo untuk berdakwah.

Arti Tembang Macapat

Dari berbagai pendapat mengenai arti tembang macapat. Dapat disimpulkan bahwa tembang macapat adalah penggambaran proses kehidupan manusia dari mulai ditiupkannya ruh Illahi sampai batas waktunya berakhir.

Oleh karena tembang macapat merupakan proses yang terjadi pada manusia, tembang ini berurutan dalam pengartian maknanya. Bisa dibilang, bila susunan tembang macapatnya kurang tepat, maka prosesnya pun kurang rapi.

Watak Tembang Macapat

Di dalam tembang macapat, bukan hanya mendefinisikan proses terjadinya kehidupan manusia dari lahir sampai berakhir. Di dalam tembang tersebut juga dipaparkan mengenai watak dari tembang-tembang tersebut.

Tentu saja, watak tersebut menggambarkan fitrah manusia yang cenderung merasa bahagia, was-was, sedih dan segala perasaan lainnya.

Watak tembang macapat pun bukan hanya menggambarkan suasana hati saja, namun di dalamnya juga terdapat banyak hikmah yang perlu dipetik bagi setiap manusia.

11 Tembang Macapat

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengajak Anda untuk menyelami lebih dalam mengenai tembang macapat. Tembang yang di dalamnya terdapat petuah-petuah guna menjaga karakter keaslian prang Jawa yang mencintai kebijaksanaan, lembut, tegas dan ramah. Sumonggo.

1.Tembang Macapat Maskumambang

tembang macapat maskumambang
sumber gambar: ibudanbalita.com

Tembang macapat maskumbang merupakan tahap pertama dalam perjalanan hidup manusia. Maskumambang melambangkan berawalnya ruh ditiupkan di dalam rahim.

Inilah salah satu anugerah tak terkira. Ruh yang ditiupkan Illah adalah ruh-ruh pemenang. Sebelumnya, telah bertarung berbagai ruh untuk mendapatkan kesempatan hidup di dunia.

Maka bersyukurlah sebab kita semua saat ini adalah pemenang yang telah ditakdirkan oleh Allah sebagai khalifatullah fil ardh.

Arti Tembang Macapat Maskumambang

Secara arti, maskumambang berasal dari dua kata yang berbeda yakni mas dan kumambang. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “emas terapung”. Selain maskumambang, tembang macapat tahap pertama ini juga sering disebut sebagai tembang macapat maskentir. Artinya “emas terhanyut”.

Watak Tembang Macapat Maskumambang

Adapun watak yang terdapat dalam tembang macapat maskumambang ini adalah ketidakberdayaan. Maksud dari ketidakberdayaan adalah ruh yang masih di dalam janin belum bisa melakukan aktivitas apapun.

Selanjutnya, ketidakberdayaan juga menyiratkan bahwa sebelum ruh menggunakan jasa, manusia belum bisa banyak bergerak.

Dari segi nasehatnya, tembang macapat maskumambang ini memberikan petuah kepada manusia hendaknya manusia sadar bahwa daya manusia memang kecil. Maka dari itu, hendaknyalah Allah menjadi tempat kebergantungan sebab kebergantungan kepada Allah adalah kekuatan yang sebenarnya.

Modal inilah yang harus dimiliki setiap anak adam yang bila melanjutkan watak tembang macapat maskumambang adalah rasa harap-harap cemas.

Dengan kebergantungan kepada Allah, harap-harap cemas akan hilang karena manusia sudah sadar semua hanyalah milik-Nya dan bisa kapan saja diambil-Nya.

2. Tembang Macapat Mijil

Fase dalam tembang macapat selanjutnya biasa disebut mijil. Fase ini adalah fase ketika anak manusia lahir ke dunia. Dalam istilah Jawa, tempat lahirnya disebut gua garba. Adapun istilah dasanamanya wijil ada wiyos, wijil, raras, medal, sulastri.

Arti Tembang Macapat Mijil

Arti tembang macapat ini adalah keluar. Dari dasanama di atas semua berarti keluar. Nah di sinilah penulis tekankan bahwa Jawa mempunyai banyak persamaan kata, bukan hanya sinonim, namun juga dasasinonim.

Adapun makna dari tembang macapat mijil ini meberitahukan kepada kita bahwa Allah-lah yang Maha Berkehendak. Dialah yang berkehendak setiap manusia lahir dari ayah ibu siapa. Anak adam tak bisa memilih dengan siapa ayah ibu yang melahirkannya.

Karena kehendak manusia yang nihil, maka sepatutnyalah manusia taat kepada Allah dengan mematuhi segala perintahnya. Salah satunya bila mengambil contoh di atas adalah berbakti kepada kedua orang tua.

Ya, siapapun bapak ibu kita, dalam Jawa berbakti kepada orang tua menjadi sebuah keharusan. Siapa yang durhaka, maka akan mendapatkan hitamnya dosa dan murka.

Watak Tembang Macapat Mijil

Watak tembang macapat sendiri adalah welas asih, laku prihatin, pengharapan dan nasehat penuh cinta. Watak welas asih merupakan watak lemah lembut kepada alam maupun kepada manusia.

Hal ini juga merupakan contoh telada Nabi dan jelas pula di perintahkan dalam Al Quran. Ya, berlemah lembut merupakan kunci mengapa orang Jawa selalu di terima di mana saja.

Watak yang kedua adalah pengharapan. Harapanlan yang membuat bahagia. Dengan harapan, gairah hidup manusia akan senantiasa bertambah. Harapan-harapan inilah yang nantinya akan menghiasai perjalanan anak adam, akankah menagrah ke syurga atau ke neraka.

Nah watak selanjutnya adalah watak laku prihatin. Laku prihatin adalah mengkonsumsi sesuatu dengan secukupnya. Arti cukup sendiri bukan sejahtera, namun cukup di sini adalah kesederhaan dalam hal berperilaku.

Contoh dari laku prihatin sendiri bila dikaitkan dengan pengharapan adalah sebuah usaha. So, semakin laku prihatin seseorang tinggi, maka akan semakin berhasil pula pengharapan yang selama ini didamba-dambakan.]

3. Tembang Macapat Sinom

tembang macapat sinom
youtube.com

Tahap selanjutnya dari tembang macapat adalah sinom. Tahap ini merupakan tahap ketiga dalam tembang macapat yang mengarah pada masa muda.

Semua orang tahu bahwa masa muda adalah masa produktif. Masa yang tak akan berulang dua kali. Di masa ini tembang macapat menggambarkan arti pentingnya seorang pemuda. Bisa dikatan masa muda adalah masa-masa untuk bersusah payah. Maka dari itu, setiap pemuda harus seproduktif mungkin.

Arti Tembang Macapat Sinom

Dari segi arti istilah, sinom berarti daun yang muda. Sinom juga berarti enom, si enom atau isih enom (masih muda). Nah, jika sinoman bisa beda lagi, sinoman merupakan aktivitas anak muda untuk menghibur pengantin baru sebelum menjelang pernikahannya atau pas pernikahannya.

Watak Tembang Macapat

Watak tembang mocopat ada beberapa, di antaranya yaitu watak semangat dan bijaksana. Watak semangat ini tentu saja berkaitan dengan masa muda. Masa mudalah masa yang digunakan untuk mencoba apa saja. Hikmahnya, masa muda adalah masa untuk menghabiskan kegagalan. Jangan sampai sudah tua baru mencoba-coba.

Watak yang kedua adalah watak kebijaksanaan. Ya, masa muda memang sering mencoba, sering salah namun semua itu tidak lain digunakan untuk mencari sebuah kebijaksanaan.

Dalam tembang macapat sinom, pemuda dalam pandangan Jawa adalah pemuda yang digambarkan dengan gagah perkasa, bijaksana dan sakti.

4. Tembang Macapat Kinanthi

tembang macapat kinanti
hipwee.com

Fase selanjutnya dalam tahapan orang Jawa adalah kinanthi. Kinanthi bahasa sederhananya adalah masa-masa pembimbingan menjadi manusia utuh. Dalam proses pembimbingannya, fase ini memerlukan kesabaran bagi para orang tua untuk menemukan karakter yang tidak lupa akan Jawanya namun juga mampu bersaing dengan dunia global.

Ya, di masa kinanthi ini, seorang pemuda bukan hanya labil, Ia bahkan meniru sana-sini untuk menemukan jati dirinya. Dalam perjalanannya, manusia mempunyai peran penting yakni otak sebagai laboratorium pengalaman yang akhirnya nanti akan diputuskan menjadi sebuah sikap. Nah, sikap itulah yang nantinya terbiasa dan akan menjadi karakter.

Watak Tembang Macapat Kinanthi

Watak dari tembang macapat kinanthi ini adalah kasmaran. Ya, masa-masa muda menuju perbaikan diri seperti inilah masa-masa yang di dalamnya ada perasaan terhadap lawan jenis.

Bila Anda mau mengingat masa lalu, tentu saja masa-masa itu juga pernah kita alami sebelumnya. Sewaktu bertemu dengan lawan jenis pasti kita ingin tampil sempurna baik dari fisik maupun akhlaknya.

tembang macapat asmaradhana
m.tempo.co

Hal inilah yang menitikberatkan mengapa dalam tembang macapat kinanthi watak kasmaran ada tambahannya dengan watak senang dan asih.

5. Tembang Macapat Asmaradhana

Tahap kelima dari proses perjalanan hidup manusia adalah asmaradhana. Proses ini merupakan puncaknya asmara. Ya, hati bergejolak ingin mengungkapkan cinta. Di dalam proses ini, pemuda mengalami jatuh hati kepada lawan jenis.

Arti Tembang Macapat Asmaradhana

Arti tembang macapat ini tidak lain adalah gejolak asmara. Hikmahnya, bagi orang Jawa cinta itu adalah lumrah dan pasti terjadi. Rasa cinta itu menjadi pemantik semangat bagi para lelaki untuk bersikap ksatria.

Adapun sikap ksatria mempunyai pengertian sebagai sikap yang berani face to face dalam menghadapi masalah, termasuk dalam hal asmara. Maka, bagi pemuda Jawa mengungkapkan perasaan itu juga merupakan suatu yang penting, tentu saja melamar langsung ke rumah lawan jenisnya.

Dalam tembang gejolak asmara, hal yang dibahas bukan hanya cinta kepada manusia, lebih dari itu cinta yang dibahas juga meliputi cinta alam semesta terlebih cinta kepada Yang Maha Kuasa.

Watak Tembang Macapat Asmaradhana

Sebagaimana tahap-tahap tembang Jawa di atas, tembang macapat asmaradhana pun memiliki watak yang menggambarkan seorang pemuda berbunga-bunga karena cintanya diterima, namun ada pula yang memberikan petuah karena cintanya di tolak.

6. Tembang Macapat Gambuh

tembang macapat gambuh
hipwee.com

Tahap keenam menginjak tahap pencarian telah selesai. Ya, menemukan tambatan hati memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Sigaring nyawa terkadang membutuhkan pengorbanan yang lebih, bahkan bagi pemuda perjuangannya itu merupakan sebuah bukti yang ingin dibuktikannya.

Arti Tembang Macapat Gambuh

Arti dari gambuh sendiri sebenarnya mengandung arti cocok. Jodoh adalah soal kecocokan, dengan kecocokan dua insan akan mengarungi hidup dengan seiring sejalan. Konkritnya, rumah tangga yang dibangun bukan hanya sebatas rumah tangga tanpa visi, namun rumah tangga yang berdasarkan planning membentuk keluarga bahagia.

Di dalam tembang ini juga menyiratkan pesan bahwa kecocokan bukan hanya kecocokan antar individu. Terlebih merupakan kecocokan antara dua keluarga besar karena haikatnya menyatukan dua hati sama saja menyatukan dua keluarga besar.

Watak Tembang Macapat Gambuh

Watak tembang macapat gambuh salah satunya bijaksana. Maksud bijaksana adalah melakukan secukupnya, atau istilah sederhananya sesuai porsinya.

Maksud cocok dan sesuai ukurannya tentulah mengarah pada hubungan yang ritmenya tetap namun langgeng. Ya, jodoh adalah hal yang pertama dan terakhir.

7. Tembang Macapat Dhandang Gula

Tembang macapat Dhandang Gula merupakan mas di mana seorang pemuda memiliki sebuah harapan. Harapan itu tentu saja yang akan membuat hatinya gembira.

Nah di dalam tembang macapat Dhandang Gula tersendiri proses untuk mencapai kebahagiaan itulah setiap manusia harus melakukan laku prihatin. Artinya, setiap harapan yang ingin diraih memerlukan pengorbanan yang lebih.

Arti Tembang Macapat Dhandang Gula

Arti dhandang sendiri bukanlah mengacu pada dhandang untuk masak air. Bukan itu. Dhandang merupakan kata Jawa yang berarti gegadhangan yang berarti cita-cita.

Namun, adapula yang mengartikan lain yakni dhandang adalah burung gagak. Dalam mitos irang Jawa, burung gagak merupakan burung yang bila datang ia membawa kabar duka.

Sedangkan gula adalah makanan sehari-hari yang rasanya manis. Maka dari kata itu pulalah makna gula adalah  hidup yang indah, manis dan bahagia.

Watak Tembang Dhandang Gula

Adapun sikap dari tembang seperti luwes. Ya, manusia pasti diuji baik dalam keadaan senang maupun sedih. Dhandang gula mngajarkan kepada anak adam bahwa sedih bahagia itu seperti roda yang bergiliran menunggu waktunya. Selain watak luwes, tambang ini juga mempunyai watak yang senang, indah dan sangat cocok.

8. Tembang Macapat Durma

Tahap kedelapan adalah durma. Tahap ini adalah tahap yang melalaikan. Sebelumnya, anak adam pastilah sering mengadu kepada Tuhan-Nya sebab Ia rajin meminta. Giliran semua sudah dituruti, hal-hal keduniawian perlahan-lahan mulai menggerogoti hati tuk cenderung berfoya-foya.

Tembang macapat durma ini sering disebut-sebut sebagai tembang yang menggambarkan manusia kufur. Di dalam kekufurannya, manusia sudah tidak lagi memperhatikan etika. Dalam Istilah Jawa keadaan semacam ini disebut dengan istilah munduring tata krama.

Terkadang, kekuasaan sering melupakan kekuasaan Yang Mahas Esa. Ya, dengan kekuasaan dan jabatan yang dimiliki manusia, manusia seakan-akan menjadi angkuh dan berpendapat bahwa kehendak dirinyalah yang bisa merubah semuanya.

Keadaan semacam ini menjadi noda yang akan melahirkan sikap-sikap sombong, congkak, ingin menang sendiri, egois dan watak-watak kasar lainnya karena merasa dirinya paling berkuasa.

9. Tembang Macapat Pangkur

Tembang macapat pangkur adalah proses sampainya manusia pada titik keinsyafan. Di sini, manusia perlahan-lahan mulai menyadari diri bahwa ada sebagian organ yang pela-pelan mulai rapuh. Bahkan tidak berfungsi.

Pangkur bisa disamakan dengan kata mungkur yang artinya undur diri. Ya, di saat-saat usia senja seperti itu, manusia sudah tidak ingin menuruti hawa nafsunya lagi, kala itu seakan-akan semua yang bersumber dari jasadiyah ingin beralih kea rah spiritual kejiwaan.

Watak dari tembang pangkur itu sendiri adalah tembang yang sering digunakan oleh orang Jawa sebagai pitutur (nasehat), pertemanan dan kasih sayang. Ya, di masa-masa itu nasehat bisa masuk tanpa halangan, tentu saja dengan kasih sayang.

10. Tembang Macapat Megatruh

Proses megatruh adalah proses megat dan ruh. Megat berarti pisah sedangkan ruh itu yang jiwa. Jadi, tahapan itu adalah proses berpisahnya ruh di dalam tubuh manusia.

Yang perlu mendapat perhatian dari pesan tembang macapat tahap ini ialah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Oleh karena tembang ini adalah tembang kesedihan, penyesalan dan getun maka alangkah lebih baiknya bila setiap manusia bisa mengambil hikmahnya, yakni menyesal di awal.

11. Tembang Macapat Pucung

Fase terakhir dalam tembang macapat adalah pucung. Pucung bisa diartikan pocong/pengkafanan jenazah. Bisa juga berarti ketika jenazah sudah dikucir untuk dikembalikan kepada sang penciptanya.

Tahap terakhir kehidupan manusia ini merupakan sebuah talqin akan datangnya kepastian bernama kematian. Maka dari itu, hendaknya setiap manusia senantiasa nyepakke bekal buat perjalanan panjang di kampung akhirat.

Adapun watak tembang macapat pucung ialah sembrana parikena. Maksudnya, watak tembang ini menceritakan hal-hal yang ringan, jenaka atau teka-teki. Ya, meskipun ringan, namun di dalamnya mengandung nasehat-nasehat bijak bagaimana menjalin relasi antara alam, lingkungan, manusia dan Tuhan-Nya.

Artikel terkait lebih lengkap:

https://sabdalangit.wordpress.com/2009/06/01/makna-tembang-macapat/

https://www.kaskus.co.id/thread/55f2790e56e6af56658b456b/memahami-arti-perjalanan-hidup-dengan-tembang-macapat/

https://www.kompasiana.com/rudisetiawan1976/filsafat-dibalik-tembang-macapat_54ffae2ea333110f455113ff

https://id.wikipedia.org/wiki/Macapat

Viewing all 1300 articles
Browse latest View live