Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

LAPORAN KEGIATAN TEMU AKBAR II MUFAKAT BUDAYA INDONESIA FGD SE SULAWESI & KALIMANTAN DI MANADO

$
0
0

PENDAHULUAN

Adalah tugas kebudayaan menjaga peradaban, di mana kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaannya bertumbuh. Kita tidak mungkin menarik mundur peradaban, lalu menyerahkan seluruh upaya mengatasi persoalan hidup pada kebiasaan menghalalkan pelbagai  cara untuk berkuasa, atau menguasai.

Kita harus merayakan kehidupan, melanjutkan hidup, memaknai nilai-nilai kemanusiaan, keadaban dalam keseimbangan harmoni untuk mencapai hidup yang berkelanjutan. Cita-cita kita, adalah Indonesia masa depan dengan peradaban kebangsaan, persaudaraan sejati, kemerdekaan berdaulat, keadilan bagi semua, dan perdamaian abadi.

Multikulturalisme adalah kenyataan hari ini, yang kemudian mempertemukan kita dengan sikap-sikap yang kontradiksi dan ambiguitas, ketidakadilan yang memisahkan dan melemahkan kita. Namun, fakta ini, disadari atau tidak, ternyata sudah mengajarkan kita, bertumbuh menjadi dewasa sebagai sebuah bangsa: memahami perkembangan identitas, solidaritas antar-manusia, pemikiran kritis, dan aksi nyata.

Untuk itulah, dipandang perlu pada tingkat regio Sulawesi dan Kalimantan, diadakan Focus Group Discussion guna merumuskan makna: “Multikulturalisme sebagai Resolusi Konflik dan Pembangunan Harmoni” sebagai bagian dari Temu Akbar II Mufakat Budaya Indonesia, yang kemudian akan merumuskan pokok-pokok pikiran berdasarkan tema regional untuk disumbangkan dalam World Culture Forum II di Bali, pada tahun 2015 ini.

 

TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan, sebagai berikut:

  • Mencapai konsensus tentang sifat/karakter dari kebudayaan nasional kita, lengkap dengan

definisi, ciri-ciri, potensi maupun peluang-peluangnya.

 

  • Merumuskan kebudayaan sebagai landasan atau basis dari pembangunan atau

pengembangan negara dan bangsa Indonesia dalam segala dimensinya termasuk dalam

peneguhan eksistensinya sebagai individu maupun kelompok komunitas.

 

  • Merumuskan ide-ide dasar bagi sebuah strategi kebudayaan yang harus diupayakan oleh

penyelenggara negara.

 

  • Mencapai konsensus tentang nilai, etik, atau moralitas kebudayaan yang dapat menjadi

acuan perilaku dalam kehidupan praktis masyarakat pada  umumnya.

 

NAMA KEGIATAN

Temu Akbar II 2014 Mufakat Budaya Indonesia

Focus Group Discussion se Sulawesi & Kalimantan

menuju World Culture Forum II 2015. di Bali

TEMA

“Multikulturalisme Sebagai Resolusi Konflik dan Pembangunan Harmoni.”

 

WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT

Rabu – Jumat, 3 – 5 Desember 2014

Hotel Aryaduta Manado, Sulawesi Utara

 

SUSUNAN ACARA

Rabu, 3 Desember 2014

 

Sidang Pleni I

Pengantar: Radhar Panca Dahana

Pembicara I: Dr. Marko Mahin

Pembicara II: Prof. Dr. H. Juraid Abdul Latief, M.Hum

Pembicara III: Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc

 

Sidang Pleno II

Pembukaan

Sambutan Penanggung Jawab oleh Pendiri Mufakat Budaya Indonesia, dan Anggota Komite Pengarah World Culture Forum, Bapak Radhar Panca Dahana

Sambutan dan Pembukaan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Bapak Prof. Dr. Kacung Marijan.

 

Kamis, 4 Desember 2014

Sidang Pleno III

– Menyepakati isu dan agenda utama

– Pembentukan kelompok diskusi

– Pemilihan anggota kelompok diskusi

– Penetapan Moderator, Pengembang/Pemrasaran/Pencatat Proses dan Logistik

– Focus Group Discussion I oleh Pengembang/Pemrasaran

– Focus Group Discussion 2: Pembahasan Isu, Agenda/Tema

– Focus Group Discussion 3: Pembahasan dan Perumusan

– Pemaparan Hasil Rumusan Kelompok Diskusi

– Perumusan Hasil Akhir FGD se Sulawesi dan Kalimantan.

 

Sidang Pleno IV

– Pembacaan Deklarasi.

– Penutupan oleh Pendiri Mufakat Budaya indonesia/Anggota Komite Pengarah WCF,

Bapak Radhar Panca Dahana.

 

Jumat, 5 Desember 2014

Penyelesaian Akhir

 

PESERTA

Temu Akbar II Mufakat Budaya Indonesia – Focus Group Discussion se Sulawesi dan Kalimantan ini, mempertemukan 40 ilmuwan, cendekiawan, seniman dan budayawan di kawasan ini dalam satu forum, di mana mereka dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman untuk membahas dan merumuskan hal-hal yang dianggap fundamental bagi keberlangsungan kebudayaan. Ke-40 orangpeserta tersebut adalah sebagai berikut:

 

Pontianak

  1. Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc. – Gurubesar di FISIP Univ. Tanjung-pura, Pontianak.
  2. Dr. Donatianus, BSEP., M.Hum – Pengajar/peneliti independen di Pontianak.

Palangkaraya

  1. Dr. Marko Mahin – Pengajar dan peneliti di Universitas Kristen/STT GKE, Palangkaraya.

Banjarmasin

  1. Dr. Nasrullah, S.Sos.I., MA. – Pengajar di FISIP Univ. Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
  2. Syahlan Mattiro, SH., M.Si. – Pengajar di FISIP Univ. Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Kupang

  1. Bara Pattirajawane – Pemangku adat/Penyair di Kupang NTT.

Kendari

  1. Prof. Dr. H. Nasruddin Suyuti, M.Sc. – Gurubesar di FISIP Univ. Halu Oleo, Kendari.
  2. Dr. Syamsumarlin, M.Si. – Pengajar di FISIP Univ. Halu Oleo, Kendari.

Makassar

  1. Prof. Dr. Rasyid Asba, MA. – Gurubesar di Univ. Hasanuddin, Makassar.
  2. Prof. Dr. Edward Poelinggomang, MA. – Gurubesar di Univ. Hasanuddin Makasasar,

dan STT Intim, Makassar.

  1. Prof. Dr. Hamka Napping, MA – Gurubesar di Univ. Hasanuddin, Makassar.

Palu

  1. Dr. Haliadi Sadi. – Pengajar di FISIP Univ. Tadulako, Palu.
  2. Prof. Dr. H. Juraid Abdul Latief, M.Hum. – Gurubesar di FISIP Univ. Tadulako, Palu.

Gorontalo

  1. Prof. Dr. Nani Tuloli. – Gurubesar di FISIP Univ. Negeri Gorontalo.
  2. Basri Amin, Ph.D. – Pengajar di FISIP Univ. Negeri Gorontalo.
  3. Dr. Alim S Niode, M.Hum. – Pengajar di Fakultas Pertanian Univ. Negeri Gorontalo.

Jakarta

  1. Radhar Panca Dahana – Pendiri MBI/Anggota Komite Pengarah WCF.
  2. Prof. Dr. Edy Sedyawati – Anggota Komite Pengarah WCF.
  3. Krisniati Marchellina – Seniman.
  4. Bambang Prihadi – Seniman.
  5. Rima Nurmeida – Seniman.
  6. Ita Siregar – Seniman.
  7. Mirzan Insani – Seniman.
  8. Mario Purwanto – Seniman.
  9. Lanny – Staf Sekretariat WCF.
  10. Gani – Staf Ditjen Kebidayaan Kemendikbud.
  11. Syahrial – Staf Ditjen Kebudayaan Kemendikbud.

Manado

  1. Prof. Dr. Richard AD Siwu. – Gurubesar di Univ. Kristen Tomohon.
  2. Drs. Alex J. Ulaen, DEA. – Pengajar di Univ. Sam Ratulangi, Manado.
  3. Prof. Dr. Kamajaya Al Katuuk. – Gurubesar di Univ. Negeri Manado.
  4. Dr. Veronica Adeline Kumurur. – Pengajar di Univ. Sam Ratulangi, Manado
  5. Dr. Ivan RB Kaunang, SS., M.Hum. – Pengajar di Univ. Sam Ratulangi, Manado.
  6. Drs. Rusli Manorek. – Kepala BPNB Sulutenggo.
  7. Drs. Max Sudirno – Pengajar/Peneliti Sosial Independen di Sulawesi Utara.
  8. Resimalfah Monantun, SS. – Peneliti Sosial Independen di Sulawesi Utara.
  9. Lerri Adrian Ruus, SS. – Peneliti Sosial Independen di Sulawesi Utara.
  10. Febiyanti Mattheis, S.Sos. – Peneliti Sosial Independen di Sulawesi Utara.
  11. Nita Syamsuddin. – Seniman
  12. Vick Chenorree. – Seniman

 

TIM KERJA 

Penanggungjawab                                          : Radhar Panca Dahana.

Koordinator                                                     : Eric MF Dajoh.

Sekretariat & Urusan Keuangan                     : Budi Kristanto.

Urusan Acara & Persidangan                         : Max Sudirno

Febiyanti Mattheis

Nita Kansil.

Urusan Publikasi-Dokumentasi & Humas       : Ronny Buol

Allan Zefo Umboh.

Urusan Akomodasi & Logistik-Perlengkapan  : Vick Chenorre

Budi Kristanto.

 

Lampiran-lampiran:

  1. Makalah Prof. Dr. H. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc.
  2. Makalah Prof. Dr. H, Djuraid Abdul Latief, M.Hum.
  3. Makalah Dr. Marko Mahin, MA.
  4. Makalah Prof. Dr. Richard Siwu, MA.
  5. Makalah Prof. Dr. H. Rasyid Asba, MA.
  6. Notulen Hasil Diskusi Kelompok I – IV.
  7. Naskah Deklarasi.
  8. Foto-foto kegiatan.
  9. Pemberitaan Media.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300