Wahabisme berasal dari Illuminati
Sheikh Nazim, pada tanggal 18 May 2012, telah membuat sebuah analisis yang vital dan berbobot tentang asal-usul sebenarnya dari Wahabisme yang telah mengganggu dunia muslim, sebagai berikut[i]:
Menurut Sheik Nadzim, faksi radikal Islam yang kini dikenal sebagai Salafi Wahabi, sebenarnya adalah gerakan yang diciptakan melalui intrik oleh Inggris dan koordinasi dengan masyarakat rahasia okultisme (illuminati-Freemasonry), yang bertujuan mengobarkan “Benturan Peradaban ” (Clash of Civilizations). Dan meskipun sebagian besar orang Barat tidak menyadarinya, mereka hampir sepenuhnya bertanggung jawab atas ekstremisme yang secara keliru dituduhkan kepada Islam.
Zarqawi, dalam suratnya kepada Osama bin Laden, menggambarkan bahwa sebenarnya mereka yang mengaku Mujahidin adalah orang-orang yang telah ditipu oleh CIA untuk percaya bahwa mereka seolah-olah sedang bertempur dalam “perang suci/jihad”, sebagai berikut: “Ini adalah intisari dari Sunni dan saripati kebaikan negeri ini. Secara umum, mereka memiliki doktrin Sunni dan secara alami terkait dengan keyakinan Salafi . ”
Menariknya, respon terbaru mereka terhadap orang lain yang mempertanyakan keasliannya, justru mereka telah mengakui asal-usul Masonik mereka, meskipun mereka meminta maaf kepada orang-orang yang diklaimnya sebagai pendirinya, yaitu agen Freemason dan Inggris seperti Jamaluddin al-Aghani, dan Mohammad Abduh, yang sebenarnya bukan perwakilan wahabi yang sebenarnya. Tapi ini adalah usaha yang lemah untuk menyamarkan kejahatan mereka yang sesungguhnya dan pelayanan mereka kepada kekuatan-kekuatan Barat. Sebaliknya, Salafi sekarang hanya mengaku sebagai pengikut setia saja dari Abdul Wahhab, pendiri Wahhabisme, dimana mereka belum menyadari bahwa sebenarnya dia bekerja sebagai agen Inggris.
Umat Islam pada dasarnya telah terkonsolidasi selama jangka waktu sekitar 1000 tahun, sampai munculnya Wahhabisme. Umat Islam telah mengembangkan empat aliran dasar pemikiran hukum, yang disebut Mazhab. Hal Ini telah dikembangkan dari sikap toleran yang memungkinkan untuk sampai pada kesimpulan yang berbeda walau berdasarkan penilaian bukti yang sama. Pada titik tertentu, bagaimanapun juga, perkembangan hukum Islam akhirnya dihentikan dengan apa yang disebut “Penutupan Pintu Ijtihad “, untuk menghindari kontroversi lebih lanjut. Maka mapanlah empat mazhab fiqh.
Berbagai mazhab pemikiran-pemahamam fiqh tersebut tidak dianggap sebagai sekte keagamaan. Mereka adalah aliran pemahaman pendapat hukum, dan masing-masing dianggap sebagai ortodoks dan saling kompatibel .
Begitulah, sampai awal abad ke-19, dengan munculnya kolonialisme dan strategi umum penjajah Inggris melakukan politik “Divide and Rule” (Devide et impera/Pecah Belah dan Kuasai) telah mengganggu situasi ini.
Menurut artikel Wikipedia tentang Syariah :
Selama abad ke-19 sejarah hukum Islam mengalami perubahan yang tajam karena adanya tantangan baru yang dihadapi dunia Muslim, yaitu:
- kenyataan bahwa negara-negara Barat telah meningkat menjadi kekuatan global dan menjajah sebagian besar dunia, termasuk wilayah Muslim;
- Masyarakat telah berubah dari tahapan budaya pertanian ke tahap industry;
- Munculnya ide-ide sosial dan politik yang baru sehingga model tatanan sosial perlahan-lahan bergeser dari hirarki ke arah egaliter;
- Kekaisaran Ottoman (Kekhalifahan Turki Ustmaniyah) dan seluruh dunia Muslim sedang melemah sehingga tuntutan untuk reformasi menjadi lebih keras.
- Di negara-negara Muslim, hukum negara yang dikodifikasikan mulai mengganti atau menggeser peran pendapat hukum dari para ulama. Negara-negara Barat penjajah kadang memberi inspirasi, kadang juga malah menekan, dan kadang-kadang memaksa negara-negara Muslim untuk mengubah system hukum mereka. Gerakan sekulerisme mendorong diberlakukannya undang-undang Negara, yang menyimpang dari pendapat para ahli hukum Islam. Walau para ulama hukum Islam tetap diberi otoritas tunggal untuk memberi bimbingan dalam hal ritual, ibadah, dan hal-hal spiritualitas, sementara di sisi lain mereka dipreteli kewewenanganya untuk mengatur urusan politik kenegaraaan.
- Komunitas Muslim dipecah menjadi berbagai kelompok yang bereaksi secara berbeda terhadap perubahan. Pemecahbelahan ini terus berlanjut sampai hari ini (Brown 1996, Hallaq 2001 Ramadan 2005, Aslan 2006, Safi 2003).
- Kaum Sekuler percaya hukum negara harus didasarkan pada prinsip-prinsip sekuler, bukan pada teori hukum Islam.
- Kaum Tradisionalis percaya bahwa hukum negara harus didasarkan pada mazhab pemahaman hukum tradisional. Namun, pandangan hukum Islam tradisional dianggap tidak dapat diterima oleh sebagian besar umat Islam modern, terutama di wilayah seperti hak-hak perempuan atau perbudakan.[6]
- Kaum Reformis percaya bahwa teori-teori hukum Islam yang baru dapat menghasilkan hukum Islam modern[7] dan menyebabkan pendapat yang dapat diterima di berbagai bidang seperti hak-hak perempuan.[8]
- Kaum Salafi berusaha untuk mengikuti Muhammad dan para sahabatnya, tabi’in (pengikut para sahabat ), tabiut tabiin ( pengikut tabi’in ) dan mereka yang mengikuti ini 3 generasi .
Namun, bagaimanapun juga sebuah artikel yang sangat baik sekarang telah diposting pada publikasi Salafi, yang tidak hanya mengakui, tapi benar-benar memaparkan asal-usul Masonik dan menyimpang dari pendiri gerakan Salafi, dan penerus mereka, Ikhwanul Muslimin .
Sebaliknya , mereka berpegang pada klaim bahwa Salafisme berasal dari abad awal Islam, dari zaman kaum salaf, yang berarti generasi awal, dan yang mengacu pada waktu sebelum pengembangan Mazhab. Bertentangan dengan klaim mereka, meskipun benar bahwa kata “Salaf” mengacu pada arti generasi awal ini, penggunaan istilah salafi dengan cara ini sebenarnya merupakan perkembangan modern.
Interpretasi sejarah yang menipu ini berasal dari Abdul Wahhab, yang muncul pada pertengahan abad ke-18. Menurut memoarnya, ada mata-mata Inggris bernama Hempher, yang ditugaskan ke Timur Tengah untuk menemukan cara-cara melemahkan Islam, dengan tujuan meningkatkan kontrol Inggris di kawasan ini. Misinya akhirnya difokuskan pada dukungannya terhadap Abdul Wahhab, dan mendukung dia melalui keluarga Saudi, melalui siapa ia menyisipkan pesan destruktif Inggris tentang Islam.
Pada dasarnya, inovasi Abdul Wahhab ini membuat alasan hukum bagi para pengikutnya untuk melawan umat Islam yang lainnya, dengan menuduh “kafir”, dengan dalih “memurnikan” Islam, tetapi dalam kenyataannya mereka malah melayani strategi Inggris untuk melawan kebesaran Kekaisaran Ottoman (Kekhalifahan Turki Ustmaniyah). Abdul Wahhab melakukannya dengan mengklaim bahwa semua sejarah Islam, kecuali untuk generasi salaf, yaitu, dari saat para Imam Mazhab dan seterusnya, telah keluar dari Islam.
Setelah kaum muslimin telah dilepaskan ikatannya kepatuhan dari para imam mazhab hukum tradisional mereka, memberi peluang bagi Inggris dan agen-agen mereka untuk datang sendiri. Dan ini adalah tujuan dari gerakan Salafi. Kerajaan Saudi Arabia kemudian secara resmi dipasang Inggris di Arabia pada tahun 1932, dan sejak itu bertindak sebagai pelindung kepentingan minyak Rockefeller, yang merupakan komandan kedua dalam Illuminati/Freemasonry, setelah Rothschild. Terutama sejak tahun 1973, ketika terjadi Krisis Minyak yang didalangi Zionis Masonik Inggris untuk memperkaya Saudi, mereka telah menggunakan kekayaan yang luar biasa yang mereka miliki untuk memajukan penafsiran menyimpang mereka terhadap agama Islam.
Sementara Saudi telah berada di bawah perjanjian dengan CIA untuk membiayai banyak kegiatan rahasianya, termasuk pendanaan bagi kaum Mujahidin di Afghanistan, dan dukungannya terhadap gerakan teroris Islam di seluruh dunia, banyak dari para ulama Saudi serta pemerintah Saudi Arabia menampakkan pada publik wajah yang seolah menolak terorisme dan Osama bin Laden. Mereka mengklaim bahwa kegiatan terorisme dan anti-pemerintah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip sejati Salafisme.
Klaim ini tidak benar. Pada saat ini tujuan Salafisme adalah untuk menanamkan terorisme, tetapi secara umum, sebenarnya tujuan Salafisme adalah untuk mendirikan Mazhab baru , untuk menjauhkan umat Muslim dunia dari para ulama Islam tradisional, dan dengan demikian memimpin mereka di mana saja untuk sesuai dengan kepentingan Barat.
[i] Courtesy: http://www.terrorism-illuminati.com/content/islamic-radicals-admit-masonic-origins
Reference Source: http://mybeliefs.co.uk/2012/05/18/illuminati-origins-of-wahabism/
