Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

India (Bharatavarsa dari Dinasti Candra (Klan Melayu)

$
0
0

INDIA (BHARATAVARSA) DARI DINASTI CANDRA

(KLAN MELAYU)

———————————————
Gurudev dalam “Geographical Span of Ancient India – Jambudveepe Bharathavarshe Bharathakhande” menjelaskan bahwa Bharatawarsha adalah istilah dengan jangkauan yang lebih luas, yang digunakan untuk menyebut India Raya(termasuk kawasan yang mendapat pengaruh Asia Selatan, yaitu sebagian Asia Barat dan Asia Tenggara).
.
Susastra Hindu seperti Purana dan Itihasa ( Ramayana dan Mahabharata) menyebutkan berbagai nama kerajaan beserta ciri-ciri geografisnya, dengan ruang lingkupnya adalah Bharatakhanda atau Bharatawarsha.
.
Bharatakhanda atau Bharataksetra adalah istilah yang digunakan dalam susastra Hindu, meliputi Weda, Mahabharata, Ramayana, dan Purana, untuk merujuk kepada area geografis yang pada masa kini merupakan bagian dari negara Afghanistan,Bangladesh , India , Pakistan, Nepal, Bhutan, Sri Lanka, dan Myanmar; secara singkat, sebagian besar daerah yang kini termasuk Asia Selatan. Konteks sejarah dalam penggunaan istilah tersebut adalah periode Weda (1700–600 SM), Mahajanapada (600 SM) dan daerah-daerah pasca Kemaharajaan Maurya (322 SM), sebagai permulaan bagi zaman keemasan sastra Sanskerta klasik. Banyak hal mengenai situasi politik dan keadaan geografi Bharatakhanda yang dapat disimak dalam kitab Mahabharata,Kitab Ramayana juga dapat memberikan sedikit informasi.

Mahabharata merupakan kisah kilas balik yang dituturkan oleh Resi Wesampayana untuk Maharaja Janamejaya. Sesuai dengan permohonan Janamejaya, kisah tersebut merupakan kisah raja-raja besar yang berada di garis keturunan Maharaja Yayati, Bharata, dan Kuru, yang tak lain merupakan kakek moyang Maharaja Janamejaya. Kemudian Kuru menurunkan raja-raja Hastinapura yang menjadi tokoh utama Mahabharata. Mereka adalah Santanu, Chitrāngada, Wicitrawirya, Dretarastra, Pandu, Yudistira, Parikesit dan Janamejaya.
.
Mahabharata banyak memunculkan nama raja-raja besar pada zaman India Kuno seperti Bharata, Kuru, Parikesit (Parikshita), dan Janamejaya. Mahabharata merupakan kisah besar keturunan Bharata, dan Bharata adalah salah satu raja yang menurunkan tokoh-tokoh utama dalam Mahabharata.
.
Kisah Sang Bharata diawali dengan pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari pertapaan Bagawan Kanva, kemudian menurunkan Sang Bharata, raja legendaris. Sang Bharata lalu menaklukkan daratan India Kuno. Setelah ditaklukkan, wilayah kekuasaanya disebut Bharatawarsha yang berarti wilayah kekuasaan Maharaja Bharata (konon meliputi Asia Selatan).
.
Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra (terletak di negara bagian Haryana, India Utara). Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru atau Wangsa Kaurawa.Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang menjadi ayah Santanu, leluhur Pandawa dan Korawa.Kerabat Wangsa Kaurawa (Dinasti Kuru) adalah Wangsa Yadawa, karena kedua Wangsa tersebut berasal dari leluhur yang sama, yakni Maharaja Yayati, seorang kesatria dari Wangsa Chandra atau Dinasti Soma, keturunan Sang Pururawa.
.
Dalam silsilah Wangsa Yadawa, lahirlah Basudewa, Raja di Kerajaan Surasena, yang kemudian berputera Sang Kresna, yang mendirikan Kerajaan Dwaraka. Sang Kresna dari Wangsa Yadawa bersaudara sepupu dengan Pandawa dan Korawa dari Wangsa Kaurawa.
.
Wash Edward Hale dalam “Ásura in Early Vedic Religion, Motilal Barnarsidass halaman 5-11, 22, 99-102 menjelaskan : “Dalam susastra Hindu yang ditulis setelah penyusunan Weda, para dewa yang baik disebut Dewa, sedangkan asura yang jahat kerap diidentikkan sebagai musuh para dewa, atau raksasa”.
.
Menurut Mahabharata, Di Bharatawarsha terdapat berbagai macam ras dan tempat-tempat yang eksotik. Meskipun ras yang tinggal di Bharatawarsha sebagian besar merupakan manusia, beberapa di antaranya memiliki kemampuan luar biasa seperti makhluk supernatural, dan memang tergolong makhluk non-manusia. Makhluk tersebut di antaranya : asura (meliputi klan Detya, Danawa, dan Kalakeya), pisaca, gandarwa, kimpurusa, kinara, wanara, raksasa, buta dan yaksa.
.
Menurut kitab-kitab Purana, Detya merupakan keturunan Kasyapa dan Diti. Dalam mitologi Hindu, Detya merupakan salah satu keluarga atau klan bangsa asura. Kitab Manusmerti (XII – 48) menggolongkan Detya sebagai makhluk yang memiliki kekuatan setara dengan dewa, tetapi golongannya lebih rendah daripada dewa.
.
Dalam mitologi Hindu,Danawa atau Dānava merupakan keluarga asura yang diturunkan oleh Danu dan Kasyapa. Asura merupakan makhluk sakti yang setara dengan dewa, tetapi golongannya lebih rendah. dalam mitologi Legenda menggambarkan Pisaca sebagai putra Kroda. Gandharva atau gandarwa suami dari para Apsaras, Mereka menjaga Soma. Mitologi tentang Kinnara banyak muncul di wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Indonesia. Di candi Borobudur terdapat relief yang menggambarkan Kinnara. Relief Kinnara juga dapat ditemukan di candi Mendut, Pawon, Sewu, Sari, dan Prambanan.
.
Menurut Ramayana “para Wanara umumnya tinggal di Kiskenda, di tengah hutan Dandaka, di mana Sri Rama menjumpai mereka saat berpetualang mencari Sita. Para wanara menolong Rama mencari Sita, dan juga turut bertarung melawan Rahwana”.Yaksa adalah sejenis makhluk dalam mitologi Hindu setengah manusia setengah dewa. Yaksa seringkali dihubungkan dengan raksasa.

Keterangan foto tidak tersedia.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300