Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all 1300 articles
Browse latest View live

Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Letusan Krakatau  

$
0
0

Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah, 20 April 570 lahir waktu setelah penyerangan pasukan gajah yang dipimpin Abrahah ke kota Makkah. Peristiwa ini diabadikan didalam sebuah surat dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Al-Fiil (105).

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah? 2. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? 3. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, 4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, 5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)

Beberapa bulan sebelum Nabi dilahirkan, beberapa gunung berapi didunia ini meletus, termasuk Gunung Krakatau di Selat Sunda.

Peristiwa ini terjadi pada sekitar tahun 535 Masehi. Akibat letusan hebat dari gunung-gunung berapi tersebut, untuk beberapa tahun sesudahnya, hampir diseluruh negara didunia, mengalami hujan abu, dan sinar matahari tidak dapat menembus ketebalan awan debu vulkanik yang terbawa angin. Selat Sunda telah berkali-kali terjadi bencana tsunami yang tercatat dalam katalog tsunami. Tsunami yang terjadi ini disebabkan oleh beberapa fenomena geologi, di antaranya erupsi gunung api bawah laut Krakatau, Ledakan Gunung Krakatau yang sangat dasyat yang menyebabkan tsunami yang sangat besar dan berdampak pada seluruh dunia, bahkan menghancurkan dapat wilayah terdekat yaitu Jawa Barat ketika zaman Kerajaan Tarumanegara

David Keys, Ken Wohletz, and others have postulated that a violent volcanic eruption, possibly of Krakatoa, in 535 may have been responsible for the global climate changes of 535–536.[15] Keys explores what he believes to be the radical and far-ranging global effects of just such a putative 6th-century eruption in his book Catastrophe: An Investigation into the Origins of the Modern World. Additionally, in recent times, it has been argued that it was this eruption which created the islands of Verlaten, Lang, and the beginnings of Rakata —all indicators of early Krakatoa’s caldera’s size. To date, however, little datable charcoal from that eruption has been found.

Thornton mentions that Krakatoa was known as “The Fire Mountain” during Java’sSailendra dynasty, with records of seven eruptive events between the 9th and 16th centuries.[16] These have been tentatively dated as having occurred in 850, 950, 1050, 1150, 1320, and 1530.

Fenomena bumi “yang murka”. Dari sisi agama,kita menyebutnya sebagai Bumi yang sedang menjalankan perintah Tuhan yang Maha Hakim menghukum suatu masyarakat karena pembangkangan atas perintah-Nya. Refleksi yang senada dapat kita tangkap dari tulisan tentang letusan Krakatau jauh di masa lalu (kemungkinan tahun 535 M) yang mengubah peradaban dunia. (Oman Abdurahman : Geomagz Volume 1 No. 313 December 2011) Dalam cuaca seperti inilah Nabi dilahirkan, yaitu pada tanggal 12 rabi’ul Awal tahun Gajah, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 20 April 570 M, di kota Makkah. Ayah Nabi bernama Abdullah, sedangkan ibunya adalah Aminah. Ayahnya termasuk keluarga Bani Hasyim yang sangat dihormati dalam Suku Quraisy. Adikayahnya adalah Abu Thalib, yang juga ayahanda dari Ali bin Abu Thalib kw. Sedangkan ayah dari Abdullah bernama Abdul Muthalib.

Islam Masuk Nusantara

Nabi Muhammad SAW tatkala lagi hajat hadhrat yang maha mulia itu, maka sabda ia pada sahabat baginda di Mekkah, demikian sabda baginda Nabi: “Bahwa sepeninggalku ada sebuah negeri di atas angin samudera namanya. Apabila ada didengar khabar negeri itu maka kami suruh engkau (menyediakan) sebuah kapal membawa perkakas dan kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat. Syahdan, (lagi) akan dijadikan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam negeri itu terbanyak daripada segala Wali Allah jadi dalam negeri itu“….
Negeri samudra yang dimaksud adalah Kerajaan Samudra Pasai, namun pendapat ini bukan tidak ada kelemahan, hal ini dikarenakan Kerajaan Samudra Pasai baru muncul 600 tahun setelah wafatnya Rasulullah. Terlepas apakah memiliki hubungan dengan keberadaan Hadis Rasulullah maupun tidak, Nusantara (yang merupakan daerah dikelilingi Samudra), telah dijadikan lahan dakwah, di masa ketika Rasulullah masih hidup. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya nisan Syeikh Rukunuddin di Barus (Fansur), yang diperkirakan merupakan salah seorang sahabat Rasulullah. Dan ketika negeri maritim muncul, dakwah Islamiyah semakin di-intensifkan lagi. Salah satu bukti tertulis, adalah ditemukannya surat, yang berisikan korespodensi antara Raja Sriwijaya dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pada sekitar tahun 100H.

Pemeluk Islam Pertama di Nusantara Sejarawan asal Italia, G. E. Gerini di dalam bukunya Futher India and Indo-Malay Archipelago, mencatat bahwa sekitar tahun 606-699M telah banyak masyarakat Arab, yang bermukim di Nusantara. Mereka masuk melalui Barus dan Aceh di Swarnabumi utara. Dari sana menyebar ke seluruh Nusaantara hingga ke China selatan. Sekitar tahun 625M, sahabat Rasulullah Ibnu Mas’ud bersama kabilah Thoiyk, datang dan bermukim di Sumatera. Di dalam catatan Nusantara, Thoiyk disebut sebagai Ta Ce atau Taceh (sekarang Aceh). (Sumber : Akar Melayu, Kerajaan Melayu Islam Terawal di Nusantara, Kesultanan Majapahit, Realitas Sejarah Yang Disembunyikan [Hermanus Sinung Janutama]). Berdasarkan catatan-catatan yang ada, mari kita coba mengungkap misteri, siapa sesungguhnya pemeluk Islam pertama asal Tanah Jawi. 1. Penganut Islam pertama, Berasal dari Nusantara, kemungkinan adalah Para Leluhur Bangsa Aceh, yang ikut serta menghantar Ibnu Mas’ud ra. bersama kabilahnya. Di dalam buku Arkeologi Budaya Indonesia, karangan Jakob Sumardjo, diperoleh informasi, berdasarkan catatan kekaisaran Cina, diberitakan tentang adanya hubungan diplomatik dengan sebuah kerajaan Islam Ta Shi di Nusantara. Bahasa Cina menyebut muslim sebagai Ta Shi. Ia berasal dari kata Parsi Tajik atau kata arab untuk Kabilah Thayk (Thoiyk). Kabilah Thoiyk ini adalah kabilahnya Ibnu Mas’ud r.a, salah seorang sahabat Nabi, seorang pakar ilmu Alquran (Sumber : Arkeologi Semiotik Sejarah Kebudayaan Nuswantara).

2. Penguasa Nusantara, Pertama memeluk Islam adalah Raja Sriwijaya yang bernama Sri Indravarman. Pada sekitar awal abad ke 8, orang-orang Persia Muslim mulai berdomisili di Sriwijaya akibat mengungsi dari kerusuhan Kanton. Dalam perkembang selanjutnya, pada sekitar tahun 717 M, diberitakan ada sebanyak 35 kapal perang dari dinasti Umayyah dengan hadir di Sriwijaya, dan semakin mempercepat perkembangan Islam di Sriwijaya (Sumber : Sejarah Umat Islam; Karangan Prof. Dr. Hamka). Ditenggarai karena pengaruh kehadiran bangsa Persia muslim, dan orang muslim Arab yang banyak berkunjung di Sriwijaya, maka raja Srivijaya yang bernama Sri Indravarman masuk Islam pada tahun 718M (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979). Sehingga sangat dimungkinkan kehidupan sosial Sriwijaya adalah masyarakat sosial yang di dalamnya terdapat masyarakat Buddha dan Muslim sekaligus. Tercatat beberapa kali raja Sriwijaya berkirim surat ke khalifah Islam di Syiria. Bahkan disalah satu naskah surat adalah ditujukan kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) dengan permintaan agar kholifah sudi mengirimkan da’i ke istana Srivijaya (Sumber : Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII & XVIII; Karangan Prof. Dr. Azyumardi Azra MA) (Sumber : Wikipedia : Kerajaan Melayu Kuno dan Hadits Nabi, Negeri Samudra dan Palembang Darussalam).

3. Penduduk pulau Jawa, Penduduk yang pertama memeluk Islam adalah Pangeran Jay Sima (Suku Jawa) dan Rakeyan Sancang (Suku Sunda).

1) Pangeran Jay Sima Hubungan komunikasi antara tanah Jawa dan Jazirah Arab, sudah terjalin cukup lama. Bahkan di awal Perkembangan Islam, telah ada utusan-utusan Khalifah, untuk menemui Para Penguasa di Pulau Jawa. Pada tahun 654M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, beliau mengirimkan utusannya Muawiyah bin Abu Sufyan ke tanah Jawa, yakni ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Kalingga pada saat itu, di pimpin oleh seorang wanita, yang bernama Ratu Sima. Dan hasil kunjungan duta Islam ini adalah, Pangeran Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya Menurut Carita Parahyangan Cicit Ratu Shima adalah Sanjaya yang menjadi Raja Galuh, dan menurut Prasasti Canggal adalah pendiri Kerajaan Medang di Mataram. Berdasarkan Naskah Wangsakerta disebutkan bahwa Ratu Shima berbesan dengan penguasa terakhir Tarumanegara 2. Rakeyan Sancang Rakeyan Sancang (lahir 591 M) putra Raja Kertawarman (Kerajaan Tarumanagara 561 – 618 M). Raja Suraliman Sakti ( 568 – 597 M ) Putra Manikmaya cucu Suryawarman Raja Kerajaan Kendan adalah saudara sepupu Rakeyan Sancang inilah yang sering dirancukan dengan putraSri Baduga Maharaja, yaitu Raja Sangara, yang menurut Babad Godog di Garut terkenal dengan sebutan Prabu Kiansantang atau Sunan Rohmat Suci. Kertawarman merasa dirinya mandul, tahta Kerajaan diwariskan kepada adiknya Prabu Sudhawarman padahal sesungguhnya tanpa disadari sempat memiliki keturunan dari anak seorang pencari kayu bakar (wwang amet samidha) Ki Prangdami bersama istrinya Nyi Sembada tinggal di dekat Hutan Sancang di tepi Sungai Cikaengan Pesisir Pantai selatan Garut. Putrinya Setiawati dinikahi Kertawarman yang hanya digaulinya selama sepuluh hari, setelah itu ditinggalkan (dan mungkin dilupakan). Setiawati merasa dirinya dari kasta sundra, tidak mampu menuntut kepada suaminya seorang Maharaja, ketika mengandung berita kehamilannya tidak pernah dilaporkan kepada suaminya hingga melahirkan anak laki-laki yang ketika melahirkan meninggal dunia. Anaknya oleh Ki Parangdami dipanggil Rakeyan mengingat keturunan seorang Raja, kelak Rakeyan dari Sancang itu pada usia 50 tahun pergi ke tanah suci hanya untuk menjajal kemampuan “kanuragan” Syaidina Ali bin Abi Thalib (599661) yang dikabarkan memiliki kesaktian ilmu perang/ ilmu berkelahi yang tinggi. Rakeyan Sancang disebutkan hidup pada masa Imam Ali bin Abi Thalib. Sumber lainnya menyebutkan (640 M) Rakeyan Sancang tidak sempat berkelahi dengan Syaidina Ali bin Abi Thalib. namun menyatakan kalah akibat tidak mampu mencabut tongkat Syaidina Ali yang hanya menancap di tanah berpasir. Sejak itulah Rakeyan Sancang menyatakan dirinya masuk Islam kemudian meneruskan berguru kepada Syaidina Ali, Rakeyan Sancang diceritakan, turut serta membantu Imam Ali bin Abi Thalib dalam pertempuran menalukkan Cyprus, Tripoli danAfrika Utara, serta ikut membangun kekuasaan Muslim di Iran, Afghanistan dan Sind (644650M) mendapatkan bantuan dari seorang tokoh asal Asia Timur Jauh. Di pesisir selatan wilayah Tarumanagara (Cilauteureun, Leuweung / Hutan Sancang dan Gunung Nagara) secara perlahan Islam diperkenalkan oleh Rakeyan Sancang yang ketika itu yang mau menerima Islam sedikit sekali. Upaya Rakeyan Sancang menyebarkan Islam terdengar oleh Prabu Sudhawarman, yang dinilai bisa mengganggu stabilitas pemerintahan, timbulah pertempuran yang ketika itu Senapati Brajagiri (anak angkat Sang Kertawarman) turut memimpin pasukan. Rakeyan Sancang unggul, Prabu Sudhawarman sempat melarikan diri yang dikejar Rakeyan Sancang, tapi tusuk konde Rakeyan Sancang jatuh pertempuran terhenti kemudian mereka saling menceriterakan silsilah sehingga ada pengakuan Rakeyan Sancang anak Sang Kertawarman. Peristiwa tersebut berkembang menjadi ceritera dari mulut ke mulut yang menyatakan Kean Santang/ Kian Santang/ Prabu Kiansantang mengejar bapaknya Prabu Siliwangi untuk di Islam-kan. Mengenai siapa pemeluk Islam pertama di tataran Sunda, Pangeran dari Kerajaan Tarumanagara, yang bernama Rakeyan Sancang.

Sumber:
http://indonesian-treasury.blogspot.com/2015/01/kelahiran-nabi-muhammad-saw-dan-gunung.html WaLlahu a’lamu bishshawab


Kapal Jung Jawa 2-3 Kali Lipat Dari Kapal Pusaka Cheng Ho

$
0
0
Kapal Jung Jawa 2-3 Kali Lipat Dari Kapal Pusaka Cheng Ho
Irawan Djoko Nugroho |  Jum’at, 24 Januari 2014
Jong adalah sebuah kata Jawa Kuno yang berarti sebangsa perahu (P.J. Zoetmulder, 1995: 427). Dalam khazanah Melayu, kata Jong disebut juga dengan istilah Jung (SM.V: 47 dan SM. X: 77). Menurut khazanah Melayu pula, Jong adalah kapal yang hanya dimiliki oleh Jawa (HRRP: 95, HHT: XII: 228). Keterangan ini sangat berbeda dengan keterangan sejarawan Eropa umumnya. Mereka menyebut kapal-kapal Cina juga dengan istilah jung. Para sejarawan Eropa dan nasional menengarai kapal-kapal Majapahit dalam beberapa penelitian, menggunakan cadik sebagaimana kapal Borobudur.Di dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung disebutkan bila pada abad ke-15 hingga ke-16 kapal Jung tidak hanya digunakan pada pelaut Jawa. Para pelaut Melayu dan Tionghoa juga menggunakan kapal layar jenis ini. Keterangan itu tidak sepenuhnya tepat. Para pelaut Melayu menggunakan kapal Jung dicatat dalam Hikayat Hang Tuah setelah Putri Raja Majapahit menikah dengan Sultan Malaka. Kapal yang dimilikinya pun hanya 1. Kapal yang digunakan pelaut Melayu adalah kapal Ghali atau Galleon. Sedangkan kapal yang digunakan pelaut Cina dalam catatan Melayu baik Sejarah Melayu dan Hikayat Banjar adalah Pilu dan Wangkang.

Menurut catatan para penulis Portugis, Jong disebut dengan Junco. Sedangkan para penulis Italia menyebut dengan istilah zonchi. Istilah jung dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung).

Secara umum, kapal Junco merupakan sebuah kapal yang memiliki 4 tiang. Kapal Junco memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan jenis-jenis kapal Portugis umumnya. Dinding Jong terbuat dari 4 lapis papan tebal, (Paul Michel Munoz, 2009: 396-397). Kapal Jong juga memiliki dua dayung kemudi besar di kedua buritan kapal. Kedua dayung kemudi itu hanya bisa dihancurkan dengan meriam. Dinding Jong mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis yang mengepungnya dalam jarak yang sangat dekat, (Robert Dick-Reid, 2008: 69).

Dimensi Jong Jawa

Ukuran Jong menurut catatan Tome Pires dan Gaspar Correia sangat besar. Menurut Tome Pires, kapal Jong tidak dapat merapat ke dermaga karena besarnya. Perlu ada kapal kecil yang diperlukan untuk memuat atau membongkar muatannya. Menurut Gaspar Correia, Jong memiliki ukuran melebihi kapal Flor de La Mar, kapal Portugis yang tertinggi dan terbesar tahun 1511-1512. Menurut Gaspar Correia pula, bagian belakang kapal Flor de La Mar yang sangat tinggi, tidak dapat mencapai jembatan kapal yang berada dibawah geladak kapal Junco.

Saat menyerang Malaka, Portugis dicatat menggunakan 40 buah kapal menurut Hikayat Hang Tuah, atau 43 buah kapal menurut Sejarah Melayu. Setiap kapal mampu mengangkut 500 pasukan dan 50 buah meriam. Dengan demikian saat menyerang Malaka Portugis mengerahkan pasukan sebanyak 20.000 – 21.500 pasukan. Kapal Flor de La Mar dicatat memiliki ukuran di atas kapal-kapal itu.

Menurut Irawan Djoko Nugroho, kapal Junco memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi 4-5 kali kapal Flor de la Mar. Dengan kata lain panjang Junco Jawa adalah 313,2 m – 391,5 m. Hal ini karena kapal Flor de La Mar diperkirakan memiliki panjang 78,30 m dan kapal-kapal yang menyerang Malaka menurut Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu memiliki ukuran panjang 69 meter, (Irawan Djoko Nugroho, 2011: 304-307).

Kapal Jong atau Jung atau Junco merupakan kapal kayu operasional terbesar dunia hingga abad ke 20 awal, bahkan hingga saat ini. Kapal terbesar Amerika Serikat pada abad ke-19 bernama Great Republik pun hanya mampu dibuat sepanjang 100,5 m (John R. Hale, 1984: 86). Tehnologi kapal ini hingga kini menjadi misteri. Seperti misalnya: tehnik sambung seperti apa yang digunakan sehingga kapal Jong tahan akan tembakan meriam. Selain itu, bahan apa yang digunakan untuk merapatkan kayu sehingga kapal Jong aman dari merembesnya air. Juga seperti apa operational maintenance kapal Jong itu karena sifat kapal yang dapat di knock down.

Fungsi Jong Jawa

Kapal Jong Jawa adalah kapal dagang dan dapat digunakan sebagai kapal angkut militer. Kapal ini merupakan kapal utama pengangkut perdagangan hingga abad ke-16. Menurut catatan Duarte Barosa, kapal Jong Jawa ini membawa barang perdagangan seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur untuk diperdagangkan hingga ke Asia Barat (Arab). Dari Arab, barang dagangan tersebut disebarkan ke Eropa, ((Paul Michel Munoz, 2009: 396-397).

Rute perdagangan ke Asia Barat yang dilalui Jong Jawa menurut Duarte Barosa adalah Tenasserim, Pegu, Bengal, Palicat, Coromandel, Malabar, Cambay, dan Aden, (Paul Michel Munoz, 2009: 396-397). Barang dagangan yang dibawa Jong Jawa menurut Duarte Barosa pula, diantaranya adalah: beras, daging sapi, kambing, babi, dan menjangan yang dikeringkan dan diasinkan, ayam, bawang putih, dan bawang merah, senjata seperti tombak, belati, dan pedang-pedang yang dibuat dari campuran logam dan terbuat dari baja yang sangat bagus, pewarna kuning atau cazumba (Kasumba), emas, lada, sutra, kemenyan, kamper serta kayu gaharu.

Perbandingan Kapal Jong Jawa dengan Kapal Pusaka Cheng Ho

Dalam Sejarah Dinasti Ming Kapal Pusaka, Kapal yang dinaiki Cheng Ho dicatat memiliki panjang 138 meter dan lebarnya sekitar 56 meter (http://muslimdaily.net/artikel/home/laks…lcNL-Jko).Jika dibandingkan dengan kapal Jong Jawa, kapal Pusaka Cheng Ho tidak ada apa-apanya. Kapal Jong Jawa 2,2-2,8 kali lebih besar dari Kapal Pusaka Cheng Ho. Kapal Pusaka Cheng Ho pun hanya 1 buah. Sedangkan Kapal Jong Jawa yang dimiliki Majapahit sebanyak 400 buah.

Berbeda dengan Kapal Pusaka Cheng Ho yang hilang sebelum kedatangan Portugis, Kapal Jong Jawa tetap berlayar hingga Jaman Portugis. Hilangnya Kapal Jong Jawa karena politik Isolasi Diri masa Mataram.

Meluruskan Catatan Diego de Couto

Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645 mengatakan sebagai berikut.

“Orang Jawa adalah orang-orang yang sangat berpengalaman dalam seni navigasi, sampai mereka dianggap sebagai perintis seni paling kuno ini, walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Cina lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa. Tetapi yang pasti adalah orang Jawa yang dahulu berlayar ke Tanjung Harapan dan mengadakan hubungan dengan Madagaskar, dimana sekarang banyak dijumpai penduduk asli Madagaskar yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan orang Jawa”, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung).

Pernyataan Diego de Couto itu menarik. Namun demikian pernyataan “walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Cina lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa”, sangat menyesatkan.

Hal ini karena tehnologi kapal Cina demikian terbelakang. Ketika menyerang Jawa pada akhir abad ke 13, Kubhilai Khan yang mengerahkan pelaut-pelaut Cina hanya memiliki kapal kapasitas 30 penumpang. Kapal ini sangat kecil dibanding dengan kapal yang dimiliki Jawa abad ke-3. Pada abad ke-3, kapal Jawa telah memiliki kapal dengan kapasitas 500 orang dengan ukuran kapal 61 m.

Ketika Cheng Ho di abad ke-15 melaut dengan kapal sepanjang 136 m, Kapal Jong Jawa milik Majapahit telah jauh lebih besar dan lebih banyak. Kurang lebih 2,2-2,8 kali lipat lebih besar dan 400 buah lebih banyak dari Kapal Pusaka Cheng Ho.*

Acuan

Armando Cortesao The Suma Oriental of Tome Pires. London, Hakluyt Society: 1944.
Irawan Djoko Nugroho Majapahit Peradaban Maritim, Jakarta: Suluh Nuswantara Bakti, 2012.
John R. Hale Abad Penjelajahan. Jakarta: Tira Pustaka, 1984.
Kasim Ahmad, M.A Hikayat Hang Tuah. Menurut Naskhah Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Kuala Lumpur, 1964
Paul Michel Munoz Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia. Yogyakarta: Mitra Abadi, 2009.
Robert Dick-Read Penjelajah Bahari. Pengaruh Peadaban Nusantara di Afrika. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008.
Sitor Situmorang dan A. Teeuw Sejarah Melayu. Djakarta/Amsterdam: Penerbit Djambatan.
Zoetmulder, P.J. Kamus Jawa Kuno-Indonesia. Vol. I-II. Terjemahan Darusuprapto-Sumarti Suprayitno. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Sumber: http://suluhnuswantarabakti.org/ysnb/artikel.php?newsid=72

 


Tanah Punt, Sundaland, dalam Legenda Leluhur Bangsa Nusantara?

Batu Akik dan Asal-usul dari Magma yang Diciptakan Allah SWT yang Maha Indah

$
0
0

Alhamdulillah, trend dan booming Batu Akik di Ibnoensia ternyata telah menjedi karunia Allah SWT kepada bangsa kita kita ini, karena menjadi katup pengaman ekonomi kerakyatan bagi mereka, membuka lapangan pekerjaan dan sumber rizki yang sangat luas, mengurangi pengangguran dan mensejahterakan rakyat yang skillnya terbatas.

Batu Akik dan Asal-usul dari Magma

Minggu, 8 Februari 2015 | 16:00 WIB

KOMPASKoleksi batu akik

 Terkait

Indyo Pratomo, geolog dari Museum Geologi Bandung, mengatakan, sebagaimana mineral alam lainnya, pembentukan batu mulia terjadi melalui proses geologi sebagaimana batuan lainnya, misalnya melalui diferensiasi magma, metamorfosa, atau sedimentasi.

Awalnya adalah aktivitas dapur magma di perut Bumi. Batuan cair bersuhu di atas 1.000 derajat celsius ini terus bergerak dalam selubung atau mantel Bumi. Di luar mantel ini adalah lapisan kerak Bumi, yang tersusun dari lempeng-lempeng yang terus bertumbukan dan menyisakan banyak retakan. Tekanan yang kuat dari dalam cenderung mendorong magma untuk mencari jalan keluar ke permukaan.

Ketika cairan superpanas dan bertekanan tinggi ini mulai naik, cairan ini akan melarutkan berbagai batuan lain yang telah ada. Terjadilah proses pelarutan atau ubahan hidrotermal.

Intan merupakan batuan yang terbentuk di lapisan luar mantel Bumi, di kedalaman hingga 161 kilometer. Di kedalaman ini, tekanan mencapai 4 gpa dan suhu hingga lebih dari 1.350 derajat celsius. Tekanan yang luar biasa kuat dan suhu yang luar biasa panas kemudian mengubah mineral karbon anorganik di kerak Bumi (beda dengan karbon organik yang membentuk batubara) yang dilewati hidrotermal ini menjadi kristal intan.

Kebanyakan intan yang kita temukan sekarang merupakan hasil pembentukan proses jutaan-miliar tahun yang lalu. Erupsi magma yang sangat kuat membawa intan-intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah Kimberley, Afrika Selatan.

Intan merupakan bagian dari batuan mulia yang memiliki keistimewaan karena kekerasannya. Dalam jajaran batu mulia, skala kekerasan intan mencapai 10 mohs, disusul batuan safir dan rubi (mirah delima) yang mencapai 9 mohs, zamrud mencapai 7-8 mohs. Batuan akik atau yang dalam istilah gemstone digolongkan sebagai batuan setengah mulia memiliki kekerasan kurang dari 7 mohs.

Berbeda dengan intan, batuan akik terbentuk saat larutan hidrotermal semakin mendingin karena semakin dekat permukaan. Sambil berjalan ke atas, dia mengisi rekahan dan pori-pori batuan, dan bahkan mengisi fosil kayu sehingga membatu. “Batuan akik terbentuk oleh tudung-tudung silika atau larutan hidrotermal, yang tidak terlalu jauh dari permukaan. Temperaturnya kira-kira 300 derajat celsius,” kata Sujatmiko, geolog yang juga Sekretaris Jenderal Masyarakat Batu Mulia Indonesia.

Menurut Sujatmiko, batuan akik ini bisa ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya Jakarta tidak mempunyai batuan akik. Sementara intan, sejauh ini hanya ditemukan di Kalimantan. “Intan yang ditemukan di Kalimantan sejauh ini bukan berasal dari intinya, melainkan batuan intan yang dari sumber sekunder yang diendapkan atau dibawa oleh air dari tempat lain. Para geolog sudah sejak zaman Belanda memburunya, tetapi tidak ketemu sumber primernya seperti yang ditemukan di Kimberley,” katanya.

Kekayaan batuan mulia dan setengah mulia ini karena aktivitas geologi Indonesia sejak jutaan tahun lalu. Sejauh ini, aktivitas geologis tertua di Indonesia yang terlacak terjadi sekitar 400 juta tahun lalu, ditemukan dari fosil sejenis kerang yang berada di puncak gunung-gunung di Papua. Ini menandai adanya aktivitas tektonik luar biasa sehingga bisa mengangkat dasar laut hingga membentuk pegunungan tertinggi di Indonesia. (AIK)


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

http://sains.kompas.com/read/2015/02/08/16000041/Batu.Akik.dan.Asal-usul.dari.Magma

Bacalah, ini Penjelasan Nabi Muhammad SAW soal Cincin Batu Permata

TRIBUN-TIMUR.COM – Demam batu permata yang melanda Sulsel sejak Desember 2014 bukan fenomena baru. Ini fenomena berulang. Bahkan, demam batu permata sudah terjadi di zaman Rasulullah SAW, 1.400 tahun silam.

Hadis riwayat Imam Muslim yang menjelaskan bahwa cincin Rasulullah SAW terbuat dari perak dan batu mata cincinya berasal dari negeri Habasyi.

Beberapa riwayat menerangkan bahwa Nabi sendiri juga mengenakan cincin yang terpasang di jari kelingkingnya sebagaimana hadis riwayat Anas bin Malik mengatakan, Cincin Rasulullah terbuat dari perak dan batunya merupakan batu Habasyi, (HR Muslim dan Tirmidzi), hadis ini diderajatkan hasan sahih, dan dishahihkan oleh Al-Albani.

Bacalah, ini Penjelasan Nabi Muhammad SAW soal Cincin Batu PermataDari Anas bin Malik ra ia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu terbuta dari perak dan mata cincinya itu mata cincin Habasyi.” (HR Muslim)

Dalil di atas juga menunjukkan bahwa batu cincin Rasulullah berjenis Habsyi, sejenis batu berwarna hitam kemerah-merahan yang berasal dari Afrika, riwayat lain menyebutkan, Batu Akik Yaman. Jenis batu ini dapat ditemui di Afrika dan Yaman, dan ciri-cirinya dikenali dengan warna merah tua pekat atau merah darah, walau terlihat kehitam-hitaman, jika diliat dengan cahaya laser akan terpancar merah tua pekak, tidak jauh beda dengan batu bacan asal Indonesia.

Dalam hadis lain riwayat Imam Muslim dikisahkan, cincin Rasulullah bertuliskan ‘Muhammadur-Rasulullah’. Model penulisannya menempatkan nama beliau di bawah kalimat Allah yang berada di atas. Setelah Nabi wafat, cincin itu dipakai oleh Umar bin Al-Khattab lalu diwariskan kepada Utsman bin Affan. Suatu ketika, Utsman tak sengaja menjatuhkannya di sumur dan hilang. Akhirnya, sumur itu pun dinamai “khatam” yang berarti cincin.

Istilah khatam juga umum dipakai sebagai penutup sebuah surat yang dilegalisasi sebuah stempel, karena itu pula orang Arab menyebut khatam sebagai stempel, dan cincin Nabi memang berfungsi sebagai stempel surat menyurat.

Hadis tentang batu permata itu sudah diulas Ilham Kadir, Peneliti MIUMI & Kandidar Doktor Pascasarjana UIKA Bogor, dalam rubrikOpini Tribun Timur, edisi 9 Januari 2015. [Baca Kemaruk Cincin Batu Akik]

Batu Akik ditemukan di banyak negara termasuk di Indonesia, India, Iran, dan China dalam beragam warna merah, kuning, abu-abu condong ke warna biru, dan putih.

Ibnu Shahr Ashub meriwayatkan: Pada satu hari malaikat jibril turun menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Tuhanku menyampaikan salam kepadamu dan berfirman untuk memakai cincin di tangan kanan dan memasang batunya dari Akik dan katakan kepada sepupumu (anak pamanmu; Imam Ali as) untuk memakai cincin di tangan dan memasang batunya dari batu Akik, kemudian Ali as bertanya, Ya Rasulullah SAW apa itu Akik? Rasulullah SAW berkata, “Akik adalah sebuah gunung di Yaman.”(*)

//

//


7 Kesalahan berpikir

$
0
0

7 Kesalahan berpikir

Menurut Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal) ada tujuh kesalahan berfikir:

1. Fallacy of Dramatic Instance

Fallacy of dramatic instance berawal dari kecendrungan orang untuk melakukan apa yang dikenal dengan over-generalisation. Yaitu, penggunaan satu dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general atau umum. Kerancuan berfikir semacam ini banyak terjadi dalam berbagai telaah sosial. Argumen yang overgeneralized ini biasanya agak sulit dipatahkan. Karena, satu-dua kasus rujukan itu seringkali diambil dari pengalaman pribadi seseorang (individual’s personal experience). Contoh supaya lebih memudahkan kita memahami Fallacy of dramatic instance ini:

Joni adalah mahasiswa UGM
Dedi adalah mahasiswa UGM
Joni berperangai jelek
Jadi, dedi juga berperangai jelek
(karena keduanya mahasiswa UGM)

Kadang-kadang, overgeneralisasi terjadi dalam pemikiran kita saat memandang seseorang, sesuatu, atau tempat. Padahal, orang itu selalu berubah, sehingga hal yang sama tidak bisa kita terapkan pada orang yang sama terus menerus dan selamanya.

2. Fallacy of Retrospective Determinism

Istilah yang panjang ini sebetulnya hanya untuk menjelaskan kebiasaan orang yang menganggap masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat dari sejarah yang cukup panjang. Determinism selalu saja lebih memperhitungkan masa silam ketimbang masa mendatang.

Misalnya, ada sesuatu masalah sosial yang bernama pelacuran alias prostitusi. Sebagian orang mengatakan: “mengapa pelacuran itu harus dilarang? Sepanjang sejarah pelacuran itu ada dan tidak bisa dibasmi. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan bukan menghilangkan pelacuran, melainkan melokalisasikannya agar terhindar dari dampak-dampak yang tidak diinginkan. Karena, sekali lagi, pelacuran itu sudah ada sepanjang sejarah.”

Dengan demikian, cara berfikir ini selalu mengambil acuan “kembali ke belakang” atau “sistem”. Karena itu, kesalahan berfikir ini disebut restrospective (melihat kebelakang). Determinisme restrospektif adalah upaya kembali pada sesuatu yang seakan-akan sudah ditentukan (determined) di dalam sejarah yang telah lalu.

Contoh lainnya adalah perkara kemiskinan. Orang yang berpendirian seperti di atas, akan mengatakan bahwa kemiskinan sudah ada sepanjang sejarah. Dari dulu ada orang kaya dan miskin. Mengapa orang sekarang mesti rebut-ribut memberantas kemiskinan. Padahal, kemiskinan tidak bisa diberantas, sudah ada sejak jaman dahulu . ini juga termasuk kesalahan berfikir Karena selalu melihat kebelakang.

3. Post Hoc Ergo Prropter Hoc

Istilah ini berasal dari bahasa latin: post artinya sesudah; hoc artinya demikian; ergo artinya karena itu; propter artinya disebabkan; dan hoc artinya demikian. Singkatnya: sesudah itu-karena itu-oleh sebab itu. Jadi, apabila ada peristiwa yang terjadi dalam urutan temporal, maka kita menyatakan bahwa yang pertama adalah sebab dari yang kedua. Misalnya si X datang sesudah Y . maka X dianggap sebagai sebab dan Y sebagai akibat. Alasannya apa? Karena, urut-urutan waktunya begitu. Misalkan ada orangtua yang lebih mencintai seorang anak dibandingkan anak yang lain hanya karena orangtua itu kebetulan naik pangkat atau ekonominya menjadi menjadi lebih stabil setelah memperoleh anak kesayangannya itu. Dulu, ketika zaman anak pertama, orangtua ini sengsara. Maklum, kehidupan berkembang. Tapi, malangnya, yang kena getah malah anak pertama. Orangtua itu berkata: “ ini anak membawa sial. Dulu, zaman anak ini saya sengsara. Nah, anak saya yang terakhir ini yang membawa keberuntungan.” Lagi-lagi, itu adalah contoh post hoc ergo propter hoc.

4. Fallacy of Misplaced Concretness

Misplaced berarti salah telak. Concretness artinya kekonkretan. Jadi, kesalahan berfikir ini muncul karena kita mengkonkretkan sesuatu yang pada hakikatnya abstrak. Misalnya, mengapa orang Islam secara ekonomi dan politik lemah? Mengapa kita tidak bisa menjalankan syariat Islam dengan baik? Lalu ada orang menjawab : “kita hancur karena kita berada pada satu sistim jahiliyah. Kita hancur karena ada thagut yang berkuasa.” Tetapi, sistem jahiliyah dan thagut itu adalah dua hal yang abstrak. Sehingga jika jawabannya seperti itu, lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita harus mengubah sistem! Tetapi, “siapa” system itu? Sistem yang abstrak itu kita pandang sebagai sesuatu yang konkret.

Dalam istilah logika, kesalahan seperti di atas itu disebut reification. Yaitu, menganggap real sesuatu yang sebetulnya hanya berada dalam pikiran kita.

5. Argumentum ad Verecundiam

Berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun otoritas itu tidak relevan atau ambigu. Kata-kata di atas memang abstrak semua: otoritas;relevan; dan ambigu. Otoritas itu sesuatu atau seseorang yang sudah diterima kebenarannya secara mutlak, seperti Al-Qur’an dan Rasulullah Saw.

Ada orang yang menggunakan otoritas untuk membela paham dan kepentingannya sendiri. Dengan mengutip suatu peristiwa dalam sirah (perjalanan) Nabi, dia bermaksud membenarkan paham dan kepentingannya sendiri. Padahal, peristiwa yang dikutipnya itu belum tentu relevan dengan maslah atau tema yang sedang dibincangkan.

6. Fallacy of Composition

Fallacy of Composition adalah dugaan bahwa terapi yang berhasil untuk satu orang pasti juga berhasil untuk semua orang.

Sebagai contoh, di suatu kampung ada yang memelihara ayam. Ayam petelur negeri itu berhasil mendatangkan uang banyak bagi pemiliknya. Melihat itu, dengan serta-merta penduduk kampung menjual sawahnya untuk dijadikan modal bisnis ayam petelur. Akibatnya, semua penduduk kampung itu bangkrut lantaran merosotnya permintaan dan membanjirnya pasokan barang.

7. Circular Reasoning

Circual reasoning artinya pemikiran yang berputar-putar; menggunakan konklusi (kesimpulan) untuk mendukung asumsi yang digunakan lagi untuk menuju konklusi semula. Misalnya, terjadi perdebatan tentang rendahnya prestasi intelektual umat Islam di Indonesia. Orang pertama membuktikan konklusi tersebut dengan membandingkan presentase mahasiswa Islam dan non-Islam pada program S2 dan S3. hasilnya, makin tinggi tingkat pendidikan, maka makin menurun trend kehadiran orang Islam di dalamnya. Padahal, di tingkat sekolah dasar, presentase siswa Muslim adala 95 %. Kesimpulanya, umat Islam di Indonesia menduduki posisi intelektual yang rendah.

Lalu, orang kedua menyatakan bahwa hal ini terjadi lantaran orang-orang Islam diperlakukan tidak sederajat dengan orang-orang non-Islam. Jadi, ada perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang Islam. Sampai-sampai, orang-orang Islam sering dicoret dari program-program pendidikan tinggi.

Orang pertama menjawab lagi, “Ya, orang Islam itu dicoret karena orang meragukan kemampuan intelektualnya.” Dengan jawaban ini, kita kembali pada pokok masalah. Akhirnya, perdebatan itu terus-menerus berputar di sekitar itu. Inilah yang disebut circual.

Daftar Pustaka : Jalaluddin Rakhmat, Rekayasa Sosial, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999

 


Sundaland – Shindu – Sunda/Nusantara….

$
0
0

Posted by on Mei 18th, 2015

Adakah, kaitan hubungannya dengan situs Batu jaya di karawang Jawa Barat, bila melihat ada kesamaan cara membangun struktur bangunannnya?

Sumber: slideshare.net

Mohenjo daro salah satu propinsi di Pakistan saat ini. Di tempat tersebut dijumpai peninggalan yang sangat luar biasa. Suatu peradaban yang bisa dikatakan modern. Baik jalan yang lebar, saluran pembuangan air yang tertata rapi. Bahkan jika dibandingkan dengan Jakarta yang katanya kota metropolitan, tata kota yang berusia 4600 tahun yang lalu lebih baik.

Reruntuhan Mohen-jo-Daro

Peninggalan yang ditemukan pada tahun 1921 oleh Alexander Cunningham diindikasi bahwa Peradaban Mohen-jo-Daro telah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Diperkirakan 2600 – 1900 BC.

Dari hasil temuan ada sesuatu yang menakjubkan. Para arkeolog tidak menemukan satupun bangunan yang memberikan tanda bahwa bangunan tersebut merupakan tempat untuk ritual agama atau keyakinan/kepercayaan tertentu.

Hal lain adalah bahwa reruntuhan yang ada tidak membuktikan adanya suatu kerajaan. Artinya bahwa masyarakat saat itu hidup dalam suatu tingkatan yang sama. Mungkin ada seorang yang dituakan karena dianggap bijak. Bijak dalam arti adalah mereka yang sudah bebas dari kegelisahan diri karena nafsu duniawi. Merekalah yang sudah bisa hidup selaras dengan sifat alam semesta. Mereka juga sadar bahwa hidup manusia bergantung pada alam.

Inilah sebabnya pada reruntuhan Peradaban Shindu bangunan di Mohen-Jo-Daro ditemukan kanal lebar untuk pembuangan air membuktikan bahwa mereka sadar bahwa dari alam kembali ke alam. Dan tidak ada genangan yang membuktikan bahwa mereka sadar akan bahaya genangan terhadap kesehatan. Air perlu diberikan jalan sehingga mengurangi bahaya banjir yang pada umumnya mengakibatkan penyakit.

Cikal bakal Peradaban Sindhu

Dari manakah asal penduduk Mohenjo daro yang telah memiliki peradaban unggu pada 400 tahunan yang lalu? Untuk itu kita mesti memahami hubungan antara Sudaland atau daratan besar tanah Sunda, yaitu yang disebut nusantara saat ini.

Peta tersebut di bawah ini bisa memberikan gambaran tentang tanah Sunda besar:

Sumber: jayzigelji.blogspot.com

Kalimantan, Sumatra, dan Jawa dahulunya satu daratan. karena terjadi banjir besar, maka terpisahkanlah jadi pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan seperti sekarang ini. Inilah sebabnya laut Jawa saat ini hanya memiliki kedalaman paling dalam 100 meter.

Dan daratan yang ada saat ini dahulunya daerah pegunungan sehingga terselamatkan dari banjir besar. Kita tahu bahwa daerah yang biasa di huni sebagai pusat pemerintahan dan hunian masyarakat pada umumnya di sekitar sungai atau di dataran rendah. Hal ini menjadi satu kemungkinan besar hilangnya banyak peninggalan hilang. Banyak peninggalan kerajaan atau wilayah hunian hilang terendam air bah.

Untuk menyelamatkan diri, sebagian penduduk melakukan migrasi. Ada 3 kali gelombang migrasi akibat bencana banjir. Migrasi paling awal dan paling besar adalah:

‘Gelombang migrasi pertama berkisar 14.000 tahun yang lalu menuju anak benua India. Mereka sedemikian traumanya terhadap banjir di Paparan Sunda sehingga mereka terus bergerak ke utara sampai dihadang sungai besar bagaikan laut, Indus yang megah, atau Sindhu.

Sebetulnya juga Sindhu dalam bahasa Sansakerta berarti “laut”. Sungai besar ini merupakan gabungan dari Sungai Sengge dan Gar yang berhulu di Himalaya Tibet mengalir melalui India dan Pakistan, bermuara di Laut Arab.

Rombongan para filsuf, ahli kitab, dan pemikir tersebut memilih satu tempat aman di pinggir sungai dan menamakan sungai itu Saraswati untuk merayakan Dewi pembimbing mereka, Dewi Ilmu Pengetahuan, Seni dan Musik.

Di pinggir Sindhu Saraswati mereka merenungkan apa yang mereka bawa yang merupakan warisan kuno nenek moyang mereka, yang kemudian warisan ini semakin diperkaya dengan inspirasi-inspirasi segar. Jauh di kemudian hari, sejumlah besar ilmu pengetahuan, seni dan musik ini kemudian disistematisasi oleh Begawan Vyasa dalam Kisah Mahabharata, yang juga dikenal sebagai Kitab-kitab Weda (Kebijaksanaan Utama).

Jadi sebetulnya, yang mengawali Peradaban Lembah Indus, atau Sindhu adalah orang-orang Tatar Sunda, dimana reruntuhannya di Mohen-jo-Daro, Pakistan, dan beberapa tempat di India masih sedang diteliti oleh arkeolog dan antropolog dari seluruh dunia. (Wisdom of Sundaland by Anand Krishna)

Sumber:

http://www.marhento.com/ayur-hypnotherapist/hipno-terapi/kesehatan/meditasi/sundaland-shindu-sundanusantara.html

link terkait:

http://id.wikipedia.org/wiki/Mohenjo-daro

http://en.wikipedia.org/wiki/Mohenjo-daro

Mohenjo-daro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Reruntuhan arkeologis Moenjodaro
Mohenjo-daro
Situs Warisan Dunia UNESCO
Negara  Pakistan
Tipe Kultural
Kriteria ii, iii
Nomor identifikasi 138
Kawasan UNESCO Asia-Pasifik
Tahun pengukuhan 1980 (sesi Ke-4)

Mohenjo-daro bahasa Urdu: موئن جودڑو, bahasa Sindhi : موئن جو دڙو, Bahasa Hindi : मोहन जोदड़ो adalah salah satu situs dari sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus, yang terletak di provinsi Sind, Pakistan. Dibangun pada sekitar tahun 2600 SM, kota ini adalah salah satu permukiman kota pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia dan Yunani Kuno. Reruntuhan bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia. Arti dari Mohenjo-daro adalah “bukit orang mati”. Seringkali kota tua ini disebut dengan “Metropolis Kuno di Lembah Indus”.[1]

Penemuan kembali dan penggalian[sunting sumber]

Lokasi Mohenjo-daro di LembahSungai Indus

Mohenjo-daro dibangun sekitar tahun 2600 SM, tetapi dikosongkan sekitar tahun 1500 SM. Pada tahun 1922, kota ini ditemukan kembali oleh Rakhaldas Bandyopadhyay[2] dari Archaeological Survey of India. Ia dibawa ke sebuah gundukan oleh seorang biksu Budha yang mempercayai bahwa gundukan tersebut adalah sebuah stupa. Pada 1930-an, penggalian besar-besaran dilakukan di bawah pimpinanJohn Marshall, K. N. Dikshit, Ernest Mackay, dan lain-lain.[3] Mobil John Marshall yang digunakan oleh para direktur situs masih berada di museum Mohenjo-daro sebagai tanda untuk memperingati perjuangan dan dedikasi mereka terhadap Mohenjo-daro. Penggalian selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Hasan Dani dan Mortimer Wheeler pada tahun 1945.

Penggalian besar terakhir di Mohenjo-daro dipimpin oleh Dr. G. F. Dales pada tahun 1964-65. Setelah itu, kerja penggalian di situ dilarang karena kerusakan yang dialami oleh struktur-struktur yang rentan akibat kondisi cuaca. Sejak tahun 1965, hanya proyek penggalian penyelamatan, pengawasan permukaan, dan konservasi yang diperbolehkan di situ. Meskipun proyek arkeologi besar dilarang, namun pada 1980-an, tim-tim peninjau dari Jerman dan Italia yang dipimpin oleh Dr. Michael Jansen dan Dr. Maurizio Tosi, menggabungkan teknik-teknik seperti dokumentasi arsitektur, tinjauan permukaan, dan penyelidikan permukaan, untuk menentukan bayangan selanjutnya mengenai peradaban kuno tersebut.[4]

Lokasi[sunting sumber]

Mohenjo-daro terletak di Sindh, Pakistan di sebuah bubungan zaman Pleistosen di tengah-tengah dataran banjir Sungai Sindhu. Bubungan tersebut kini terkubur oleh pembanjiran dataran tersebut, tetapi sangat penting pada zaman Peradaban Lembah Indus. Bubungan tersebut memungkinkan kota Mohenjo-daro berdiri di atas dataran sekelilingnya. Situs tersebut terletak di tengah-tengah jurang di antara lembah Sungai Sindhu di barat dan Ghaggar-Hakra di timur. Sungai Sindhu masih mengalir ke timur situs itu, tetapi dasar sungai Ghaggar-Hakra kini sudah kering.[5]

Pembangunan antropogenik selama bertahun-tahun dipercepat oleh kebutuhan memperluas tempat. Bubungan tersebut diluaskan melalui platform bata lumpur raksasa. Akhirnya, penempatan tersebut meluas begitu besar sehingga ada bangunan yang mencapai 12 meter di atas permukaan dataran masa kini.[6]

Kepentingan[sunting sumber]

Pada zaman dahulu, Mohenjo-daro merupakan salah satu pusat administratif Peradaban Lembah Indus kuno.[7] Pada puncak kejayaannya, Mohenjo-daro adalah kota yang paling terbangun dan maju di Asia Selatan, dan mungkin juga di dunia. Perencanaan dan tekniknya menunjukkan kepentingan kota ini terhadap masyarakat lembah Indus.[8]

Peradaban Lembah Indus (c. 3300-1700 SM, f. 2600-1900 SM) adalah sebuah peradaban sungai kuno yang berkembah di lembah sungai Indus di India Kuno (kini di Pakistandan India Barat Laut). Peradaban ini juga dikenal sebagai “Peradaban Harappa.”

Kebudayaan Indus berkembang berabad-abad lamanya, lalu mengalami kebangkitan sekitar tahun 3000 SM. Peradaban tersebut menjangkau wilayah yang kini diduduki negaraPakistan dan India Utara, tetapi tiba-tiba mengalami kemerosotan sekitar tahun 1900 SM. Pemukiman Peradaban Indus tersebar sejauh pantai Laut Arab di Gujarat di selatan, perbatasan Iran di barat, dengan kota perbatasan di Bactria. Di antara permukiman-permukiman itu, pusat kota utama berada di Harappa dan Mohenjo-daro, dan juga Lothal.

Puing-puing Mohenjo-daro adalah salah satu pusat utama dalam masyarakat kuno ini. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa Peradaban Indus mencapai jumlah lima juta penduduk pada puncaknya.

Saat ini, lebih dari seribu kota dan permukiman telah ditemukan, terutama di lembah Sungai Sindhu di Pakistan dan India barat laut.

Arsitektur dan prasarana kota[sunting sumber]


Mohenjo-daro, 25 km di barat dayaLarkana, adalah pusat Peradaban Lembah Indus 2600 SM1900 SM

Mohenjo-daro memiliki bangunan yang luar biasa, karena memiliki tata letak terencana yang berbasis grid jalanan yang tersusun menurut pola yang sempurna. Pada puncak kejayaannya, kota ini dihuni sekitar 35.000 orang. Bangunan-bangunan di kota ini begitu maju, dengan struktur-struktur yang terdiri dari batu-bata buatan lumpur dan kayu bakar terjemur matahari yang merata ukurannya.

Bangunan-bangunan publik di kota ini adalah lambang masyarakat yang sangat terencana. Bangunan yang bergelar Lumbung Besar di Mohenjo-daro menurut interpretasi Sir Mortimer Wheeler pada tahun 1950 dirancang dengan ruang-ruang untuk menyambut gerobak yang mengirim hasil tanaman dari desa, dan juga ada saluran-saluran pendistribusian udara untuk mengeringkannya. Akan tetapi, Jonathan Mark Kenoyer memperhatikan bahwa tidak ada catatan mengenai keberadaan hasil panen dalam lumbung ini. Maka dari itu, Kenoyer mengatakan lebih tepat untuk menjulukinya sebagai “Balai Besar”.

Di dekat lumbung tersebut ada sebuah bangunan publik yang pernah berfungsi sebagai permandian umum besar, dengan tangga yang turun ke arah kolam berlapis bata di dalam lapangan berderetan tiang. Wilayah permandian berhias ini dibangun dengan baik, dengan lapisan tar alami yang menghambat kebocoran, di samping kolam di tengah-tengah. Kolam yang berukuran 12m x 7m, dengan kedalaman 2.4m ini mungkin digunakan untuk upacara keagamaan atau kerohanian.

Di dalam kota, air dari sumur disalurkan ke rumah-rumah. Beberapa rumah ini dilengkapi kamar yang terlihat ditetapkan untuk mandi. Air buangan disalurkan ke selokan tertutup yang membarisi jalan-jalan utama. Pintu masuk rumah hanya menghadap lapangan dalam dan lorong-lorong kecil. Ada berbagai bangunan yang hanya setinggi satu dua tingkat.

Sebagai kota pertanian, Mohenjo-daro juga bercirikan sumur besar dan pasar pusat. Kota ini juga memiliki sebuah bangunan yang memiliki hypocaust, yang kemungkinan digunakan untuk pemanasan air mandi.

Mohenjo-daro adalah sebuah kota yang cukup terlindungi. Walau tak ada tembok, namun terdapat menara di sebelah barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan di selatan. Perbentengan tersebut, dan struktur kota-kota lain di Lembah Indus seperti Harappa, menimbulkan pertanyaan apakah Mohenjo-daro memang pusat administrasi. Harappa dan Mohenjo-daro memiliki arsitektur yang mirip, dan tidak berbenteng kuat seperti situs-situs lain di Lembah Indus. Jelas sekali dari tata ruang di semua situs-situs Indus, bahwa ada suatu pusat politik atau administrasi, hanya saja tidak jelas lagi sejauh mana jangkauan dan fungsi pusat administrasi tersebut.

Mohenjo-daro telah dimusnahkan dan dibangun kembali setidaknya tujuh kali. Setiap kali, kota baru dibangun terus di atas kota lama. Banjir dari Sungai Indus diduga menjadi penyebab utama kerusakan.

Kota ini terbagi atas dua bagian, yaitu benteng kota dan kota hilir. Kebanyakan wilayah kota hilir masih belum ditemukan. Di benteng kota terdapat sebuah permandian umum, struktur perumahan besar yang dirancang untuk menempatkan 5.000 warga, dan dua buah dewan perhimpunan besar.

Mohenjo-daro, Harappa dan peradaban masing-masing, lenyap tanpa jejak dari sejarah sampai ditemukan kembali pada 1920-an. Penggalian besar-besaran dilakukan di situ pada 1920-an, namun tidak ada penggalian secara mendalam yang dilakukan lagi sejak tahun 1960-an.

Artefak “gadis menari” yang ditemukan di Mohenjo-daro

Patung “raja pendeta”

Masyarakat[sunting sumber]

Orang-orang Dravida yang diperkirakan merupakan pendiri kota kuno ini sendiri menjadi tanda tanya bagi para arkeolog. Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara yang mereka gunakan dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih belum dapat dipecahkan hingga sekarang. Uniknya di kota tersebut tidak ditemukan bangunan untuk kegiatan religius dan tanda-tanda sistem kasta. Hal ini mengakibatkan para peneliti berspekulasi kalau masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa merupakan peradaban yang hidup bergantung sepenuhnya pada ilmu pengetahuan (sudah meninggalkan praktek keagamaan) dan memiliki filosofi hidup yang tinggi (terlihat dari ketiadaan sistem kasta dalam hierarki sosial).[9]

Artefak[sunting sumber]

Patung “gadis menari” yang ditemukan di Mohenjo-daro adalah sebuah artefak yang berusia sekitar 4500 tahun. Patung perunggu dengan panjang 10,8 cm ini ditemukan di sebuah rumah di Mohenjo-daro pada tahun 1926. Patung kecil ini adalah patung favorit arkeolog InggrisMortimer Wheeler, seperti yang dipetik dari sebuah acara televisi tahun 1973:

“Muka kecilnya gaya Balochi dengan bibir yang cemberut dan paras yang terlihat tidak sopan. Saya rasa umurnya tak lebih lima belas tahun, tetapi tidak memakai apa-apa selain gelang di lengan. Seorang gadis yang benar-benar percaya diri terhadap dirinya dan dunianya. Saya rasa patung ini tidak ada duanya di dunia ini. “

John Marshall, salah seorang penggali di Mohenjo-daro, menggambarkan gadis tersebut sebagai kesan jelas seorang gadis muda, berpostur kurang sopan dengan sebelah tangan mencekak pinggul, sambil mengikuti rentak musik dengan tangan dan kaki.[10]

Sebuah patung lelaki duduk dengan tinggi 17,5 cm yang bergelar “Raja Pendeta” (walaupun tiada bukti pendeta atau raja memerintah kota ini), adalah satu lagi artefak yang menjadi lambang peradaban lembah Indus. Patung ini ditemukan oleh para arkeolog di Kota Hilir Mohenjo-daro pada tahun 1927. Patung tersebut ditemukan di sebuah rumah yang arsitektur batanya berhias dan berceruk dinding, terlantar di antara dinding dasar bata yang pernah menampung tingkat rumah. Patung berjanggut ini memakai pita rambut, lilitan lengan, dan mantel berhias pola trefoilyang aslinya berisi pigmen merah.

Status UNESCO[sunting sumber]

Pemeliharaan Mohenjo-daro ditunda pada Desember 1996 setelah berhentinya pendanaan dari pemerintah dan organisasi internasional. Pada April 1997, Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) membiayai proyek $10 juta untuk perlindungan situs dan struktur-struktur yang masih bertahan dari banjir selama 20 tahun.

Lihat pula[sunting sumber]

Referensi[sunting sumber]

  1. ^ Mohenjo-Daro An Ancient Indus Valley Metropolis
  2. ^ Ancientindia.co.uk
  3. ^ “Mohenjo-Daro: An Ancient Indus Valley Metropolis”. Diakses 2008-05-19.
  4. ^ “Mohenjo-Daro: An Ancient Indus Valley Metropolis”. Diakses 2008-05-19.
  5. ^ “Mohenjo-Daro”.
  6. ^ “Mohenjo-Daro”.
  7. ^ Beck, Roger B.; Linda Black, Larry S. Krieger, Phillip C. Naylor, Dahia Ibo Shabaka, (1999). World History: Patterns of Interaction. Evanston, IL: McDougal Littell. ISBN 0-395-87274-X.
  8. ^ A H Dani (1992), Critical Assessment of Recent Evidence on Mohenjodaro, Second International Symposium on Mohenjodaro, 24–27 Februari.
  9. ^ Kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa, India
  10. ^ Possehl, Gregory (2002). The Indus Civilization: A Contemporary Perspective. AltaMira Press. hlm. 113. ISBN 978-0759101722.

Pranala luar[sunting sumber]

Kesalahan dalam belajar sejarah….

Posted by on Juni 2nd, 2014 with 0 Comments

Teknologi begitu cepat berkembang. Menurut informasi, i-phone 5 saat ini menggunakan teknologi virtual. Sejenis hologram. Nukilr sudah dikenal sebagai alat membunuh juga untuk digunakan di bidang kedokteran, pertanian dan lain-lain. Semua bidang perkembangannya begitu pesat teknologinya. Pertanyaannya, “Apakah dulu belum ada?”

Jawabannya sangat sederhana. Dulu bahkan sudah lebih maju dari teknologi yang sekarang ‘tampaknya’ modern.

Buktinya sangat banyak. Di Bagdad, ibukota Irak pernah ditemukan daerah atau wilayah yang masih mengandung radiasi nuklir. Fakta ini pernah diungkapkan pada National Geographic. Kemudian, hasil penelitian ahli dari ITB, puncak stupa Borobudur tersebut merupakan jarum penunjuk waktu sesuai dengan pergerakan matahari. Artinya pembuatan Borobudur sudah memeperhitungakan dengan teliti geografisnya. Pernahkah terpikirkan oleh kita, bagaimana memotong batu piramida? Apakah dengan tangan? Jika betul, apakah bisa presisinya sedemikian sempurna dan halus. Hanya dengan teknologi maju pekerjaan pemotongan batu seperti ini bisa dilakukan. Dan juga hanya teknologi maju yang bisa mengangkat batu seberat puluhan, ratusan bahkan ada yang mencapai ribuan ton bisa dipindah dan disusun dengan rapi…

Dari pelajaran ini, kita maknai bawa sesungguhnya teknologi leluhur atau kakek moyang kita sudah sangat maju. Artinya, dahulu kala telah ada peradaban yang sangat maju dan kemudian terjadi bencana atau peperangan sehingga punah. Dan sebagaimana digambarkan dalam film yang sering kita tonton, terdapat anak kecil yang terselamatkan, kemudian baru mulai belajar membuat api dan berbutru untuk mencari makan. Karena yang ada di sekitarnya hanya batu dan kayu, mereka mulai peradaban dari batu.

Semua hanya pengulangan. Nothing is new under the sun, kata nabi Sulaeman…

Apa yang kita banggakan? Sebagai manusia yang memahami bahwa semua hanya pengulangan, jangan-jangan keberadaan kita pun hanya pengulangan masa lalu. Who knows? Tetapi sesungguhnya jika kita mau belajar dari sejarah, kita bisa saja menghindar dari kejadian buruk yang bisa saja menimpa diri kita.

Sejarah adalah pelajaran yang baik. Ada pepatah:

‘Barang siapa yang tidak mau belajar dari sejarah, ia akan dimusnahkan oleh  sejarah itu’

Pepatah ini sangat benar. Mengapa?

Selama ini kita tidak tahu mempelajari sejarah. Sejarah yang kita pelajari hanya tahun kejadian. Tetapi tidak pernah menyinggung makna pelajaran yang bisa ditarik dari sejarah. Misalnya suatu kejadian. Kita hanya disuruh menghapal tahun kejadian dan tempat. Tidak satu pun buku sejarah yang mengulas akar permasalahan kejadian dan kemudian kita gunakan untuk mengantisipasi kejadian yang sangat besar kemungvkinan terjadi di masa akan datang. Sekali lagi semua kejadian hanya pengulangan. Karena sesungguhnya sifat dasar manusia masih sama. Serakah dan irihati.

Dua sifat ini yang menjadi akar permasalahan kejadian-kejadian di sekitar kita. So,sesungguhnya kita mesti belajar sejarah untuk mengantisipasi kejadian buruk yang bakal menimpa kita.

Anand Krishna melalui E-Learning atau Distance Learning mengulas tentang The Ancient History and Culture, http://www.booksindonesia.com. Dalam materi ini akan disuguhi sesuatu nya membuat diri takjub dan bangga terhadap leluhur kita. Sobats, kita bukan bangsa tempe sebagaimana dihembuskan orang. Kita adalah cikal bakal budaya dunia…

Bangga jadi Orang Indonesia!!!!!

Mari kita belajar sejarah benar dan tepat untuk kebaikan diri sendiri.


Sepenggal Jejak dalam Sebingkai Selfie

$
0
0
menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya http://www.facebook.com/fxmuchtar fxmuchtar.blogspot.com twitter @fxmuchtar selengkapnya

 Sepenggal Jejak dalam Sebingkai Selfie

REP | 21 May 2015 | 08:04 Dibaca: 24   Komentar: 0   0

Hidup itu adalah untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain kata Baginda Nabi (dokumen di Mesjid Baiturahman Banda Aceh, setahun setelah Tsunami)

Setelah gegar hati karena jaringan internet di rumah sedang kacau balau dan belum ada perbaikan dari Telkom, saya ngacak ngacak cd dokumentasi lama yang membuat saya menemukan beberapa foto yang mengingatkan saya pada beberapa perjalanan ke Aceh, pada tahun 2005-2006 pasca Tsunami.

Tahun segitu ya, istilah selfie kayaknya belumlah seramai sekarang ini.  Tahun-tahun ini adalah masa kejayaan Multiply yang sekarang sudah almarhum (duuh, jadi kangen deh sama MP). Kamera yang dipakai juga masih kamera biasa. Sehingga membidiknya membuat kesulitan tersendiri. Beberapa foto malah tidak kelihatan wajahnya.

Mungkin kalau menggunakan kamera Hp android seperti produk Smartfren tidak akan sesulit saat itu. Pada Smartphone Smartfren seperti Andromax C3s telah ditanami chipset Qualcomm Snapdragon serta ditenagai prosesor bertenaga Dual Core dengan kecepatan 1.2GHz Cortex A7 yang menjamin kecepatan penggunaan. Pada segi desain grafis Smartfren Andromax C3s, menggunakan prosesor grafik dari Adreno 301 yang mampu menghasilkan graphic yang bagus. Apalagi jika kita melihat spesifikasi Andromax C3s yang memiliki kamera depan 5 MP dengan dual LED Flash, sehingga nyaman dipakai malam hari atau ketika cahaya depan sangat minim.

Foto di atas merupakan foto saat saya dan Bapak saya meninjau ke lokasi pembangunan sekolah di beberapa tempat di Aceh. Yang pertama adalah aceh besar dan yang kedua adalah Aceh Barat (Meulaboh). Tahun itu, Bapak sudah mendekati umur 70 tahunan namun semangatnya masih seperti pemuda-pemuda harapan bangsa. Kepiawaiannya menjaga kondisi tubuhnya diperlihatkan lewat foto ini. Durian Meulaboh yang memang matang di pohon bisa dilahap sendiri dan tidak ada pantangan dalam hal makanan. Padahal untuk umur seperti itu, beberapa makanan biasanya sudah menjadi pantangan. Mungkin saja kebiasaannya mengkonsumsi jamu dan dedaunan obat membuatnya tetap sehat dan bugar.

Orang muda adalah yang senantiasa mempunyai cita-cita, walaupun dia sudah di angka 70 tahun

Di tempat ini saya dipercaya untuk menjadi pimpro pembangunan sekolah. Di Gunung Mas Meulaboh ini sudah ada fondasinya. Namun selama bertahun-tahun, pembangunan tidak pernah diteruskan. Maklum saat itu sedang kondisi kampanye sehingga dana cukup besar untuk meraih simpati sesaat digelontorkan. Termasuk ke dayah (pesantren ini).  Maka ketika kami datang untuk melanjutkan kembali pembangunan yang tertunda sangat lama itu, Pak Kyai pengurus dayah di Gunung Mas sangat senang.

Bagi saya sendiri, perjalanan ke Aceh adalah sebuah perjalanan yang sarat dengan pembelajaran. Dari perjalanan ke Aceh (dan juga perjalanan membangund sekolah di tempat lain) saya mendapatkan pengalaman luar biasa.

mengunjungi kuburan ulama selain mengingatkan pada kematian juga menyerap semangatnya (berkunjung ke kubur Syiah Kuala)

Pelajaran paling utama yg saya dapat dalam perjalanan ini adalah tentang perjuangan membangun bangsa. Bapak sering bilang bahwa kalau bangsa ini ingin maju, maka sektor pendidikan haruslah digarap dengan serius.

Maka, dari semangat membangun bangsa itu kemudian lahir sekolah-sekolah di berbagai tempat. Yang membahagiakan, saya ikut merintis beberapa sekolah di pelosok Indonesia. Sebut saja Aceh, Nias dan Wakatobi. Ada jejak yang berhasil saya torehkan di tempat-tempat itu. Walaupun tidak kelihatan di sana, paling tidak ada beberapa fotonya. Termasuk yang pose-pose selfie.

Memang, kesempatan ke tempat-tempat itu saya pergunakan juga untuk mengunjungi tempat-tempat yang menarik. Di Banda Aceh, tentu saja Mesjid Baiturahman menjadi tempat yang harus dikunjungi. Saat Tsunami melanda, mesjid ini menjadi tempat penampungan mayat-mayat yang jumlahnya ribuan.

Dahsyatnya Tsunami menjadi pengigat akan kuasa Ilahi

Saya sempatkan juga mampir ke Makam ulama terkenal yang namanya diabadikan menjadi sebuah perturuan tinggi, yaitu Syiah Kuala.  Mengunjungi kuburan para ulama selain mengenang kematian, juga menyerap semangat perjuangannya.  Saat saya ke sana kondisinya memang masih berantakan dan belum ada perbaikan.

Selain tempat itu menarik, nama dari ulama terkenal itu sangat menarik perhatian. Namanya mengingatkan saya pada satu madzhab Islam yang banyak diikuti oleh orang-orang Iran. Apakah nama itu merujuk pada madzhab itu atau tidak, mungkin para ahli sejarah bisa mengurainya.

Tak lupa saya menginjakan kaki di Indonesia KM 0 Pulau Weh, Sabang. Dari Lampuuk, kami naik kapal fiber menuju Sabang. Lalu menggunakan mobil ke KM 0. Setelah melewati perjalanan cukup pangjang, kami tiba di Indonesia KM 0. Sebagai bukti kalau kami sudah ke sana, sebuah sertifikat diberikan setelah membayar sejumlah uang (saya lupa nominalnya).

(di depan mesjid yang menjadi saksi ketangguhan rakyat Aceh)

 


KH Aqil Siradj “Agama Perlu Menyatu dengan Budaya”

$
0
0

BERITA, BUDAYA, NASIONAL, WARTA NU 0


peta-sejarah-nusantaraIslamnusantara.com
– Agaknya tidak mudah untuk mendefinisikan budaya Islam secara menyeluruh. Namun, kita bisa saksikan kekuatan pengaruhnya hampir di belahan dunia manapun. Islam sejak masa Nabi Muhammad, Khulafaurrasyidin, hingga renaisans di Cordoba, Spanyol, telah mengembangkan suatu khazanah kebudayaan yang kaya dan beragam.

Sejarah Islam sebagai kekuatan budaya telah memunculkan apa yang disebut oleh Gustave von Grunebaum sebagai ”unity and variety”. Kekuatan budaya Islam telah melakukan ”sintesis” yang kaya dan adaptif dengan unit-unit kebudayaan lokal, dimana Islam dapat merambah masuk.

Dinamika kebudayaan tidak pernah berjalan linier. Setiap perkembangannya memiliki varian-varian yang kaya dan bernuansa. Tak ayal, kebudayaan dalam puspa ragam bentuk dan isinya telah dipahami sebagai ”jaringan-jaringan makna” hidup yang dikembangkan dan mengisi batin kehidupan sosial umat manusia.

Kekuatan Budaya

Islam di ranah budaya telah menunjukan dinamikanya yang unik. Di samping sebagai kekuatan budaya, Islam, misalnya, telah muncul sebagai gerakan perlawanan menghadapi kolonialisme. Di Indonesia, meski Islam telah menjadi ”wajah” bangsa, perjalanan sejarahnya telah melahirkan beberapa tafsiran pemikiran yang dipandang secara berbeda.

Tafsiran ini dengan sendirinya telah menunjukan bahwa khazanah kebudayaan Islam tidak terbatas pada pemahaman-pemahaman teologis yang kaku dan doktrinal belaka.
Bahkan, pengembangan kekayaan intelektual (turats) Islam yang berimplikasi pada pengembangan budaya telah banyak mengisi kekuatan-kekuatan spiritual Islam dalam budaya. Munculnya pemikiran Fazlur Rahman, Arkoun, Hasan Hanafi, Amir Ali, sampai Nurcholish Madjid menunjukan adanya pengayaan dalam mengembangkan pemikiran Islam dalam lintas budaya.

Lalu, bagaimana sejatinya hubungan agama dengan kebudayaan? Kita bisa melihat derasnya saling keterpengaruhan antara agama dan budaya. Agama memberi ajaran kepada penganutnya, tetapi juga berbicara mengenai alam. Misalnya, tentang kosmos dan hubungan antar manusia. Inilah yang membuat pendekatan agama dan budaya amat penting.

Pada sisi paradoks, Islam sebagai agama yang merupakan kekuatan budaya telah menimbulkan berbagai gejolak yang sering didakwa secara kurang adil. Dewasa ini kerap dikampanyekan bahwa Islam sebagai agama peradaban telah menjadi ”ancaman” bagi dunia barat kontemporer.

Pandangan ini pernah menimbulkan polemik memanas ketika Samuel Huntingtong mengungkapkan bahwa setelah Perang Dingin pupus dan perang ideologi antara Uni Soviet dan Amerika lenyap, Islam menjadi kekuatan potensial yang mengancam kehadiran peradaban lain.

Meski demikian, ada perkembangan positif di Barat: Islam dijadikan teman dialog yang akan membuka cakrawala baru untuk bisa saling memahami. Inilah salah satu upaya mencari apa yang disebut Fritjhof Schuon sebagai ”titik temu agama-agama” atau inter-religius.

Sebagai realitas kebudayaan, Islam selalu diklaim berdimensi universal dan melakukan berbagai adaptasi. Bahkan, dalam perkembangan sejarahnya, Islam sering melakukan persentuhan terbuka dengan berbagai wilayah budaya lokal yang menjadi sasaran syiarnya. Islam pun manjadi toleran terhadap budaya-budaya lokal.

Dalam pandangan lokal, kita tentu tak terlampau merasa heran, bagaimana Islam sebagai pandangan teologi, misalnya, mampu bersenyawa dengan paham sinkretisme Jawa dan Hindu yang sudah ratusan tahun saling memengaruhi. Islam sebagai kebudayaan telah memberi sentuhan ”luwes dan mesra” Terhadap nilai-nilai budaya lokal. Dengan sendirinya, ini menunjukkan Islam sebagai realitas budaya telah menampilkan dirinya.

Kebutaan budaya

Kini kerap muncul di kalangan Muslim pandangan ”antibudaya”. Mereka meneriakkan puritanisme dan hendak melenyapkan segala bentuk budaya. Radikalisme agama dan terorisme juga muncul akibat penolakan budaya. Inilah fakta bersemayamnya sikap ”kebutaan budaya”.

Sejauh yang dapat dipetakan ”kebutaan budaya” justru terjadi dalam wilayah dasarnya, yakni berada pada dimensi psikologis-mental, sehingga aktualitas berbudaya kebanyakan orang Islam yang justru banyak merugikan perkembangan kebudayaan Islam.

Bila Islam sungguh-sungguh sebagai agama yang diturunkan untuk kemaslahatan seluruh semesta alam beserta isinya, sudah saatnya batas-batas formal-struktural yang kaku dihindari. Maka, harus dihapus kesan bahwa ketika peradaban dan kebudayaan maju, justru agama (Islam) menghambatnya. Tugas agama (Islam) semestinya memicu kemajuan dan seraya membimbingnya.

Kita tak sekedar menghibur diri dan berapologi, dengan mengatakan bahwa kontribusi Islam dalam peradaban dunia sangatlah besar. Tetapi, kita sudah semestinya membuktikan bahwa agama Islam memicu peradaban sekaligus membela kepentingannya.

Dengan demikian, kita tidak akan menjalankan strategi kebudayaan yang keliru. Dalam konteks historis kenegaraan di negeri kita, misalnya, kalau kita menganggap kemerdekaan bangsa sangat diwarnai atau ditentukan oleh kontribusi umat Islam, maka tidak perlu menciptakan distansi antara negara dan negara secara frontal. Dalam arti lain, Islam tidak bertugas hanya memerdekakan bangsa dalam arti formal, tetapi juga harus bersama-sama mengolah kehidupan selanjutnya.

Sampai disini, sudah seharusnya segera dihindari klaim sosiologis yang menyesatkan. Slogan seperti ”Islam untuk Islam” tidak selalu tepat. Bahkan, dalam fase peradaban seperti sekarang bisa merugikan secara strategis ataupun subtantif karena misi Islam tidak pernah menganjurkan singularitas.

Dalam konteks ini, dakwah Islam bukan semata ”Islamisasi” dalam arti semua menjadi Islam, melainkan menjadi ”Islami”. Kearifan antroposentris jadi pertimbangan. Manusia adalah khalifah, karena itu harus mampu menjalankan prinsip-prinsip kepemimpinan yang benar.

Kecenderungan praktek memperebutkan status dan bukan substansi sepatutnya dihindari. Islam harus mendorong proses kedewasaan budaya. Prinsip nilai kelayakan karena kepantasan harus sama-sama dijalankan.

Dalam konteks kebangsaan, misalnya, tentu orang Islam dimana pun bangga kalau pemimpinnya beragama Islam, tetapi tidak berarti harus dipaksakan. Kepemimpinan yang Islami adalah berada dalam format dan alur kelayakan dan kepantasan. Seseorang yang menjadi pemimpin bukan karena dia Muslim, melainkan karena dia layak dan pantas.

Walhasil, agama memang perlu menyatu dengan budaya. Langgengnya agama karena menyatu dengan budaya.

Agama sebagai sesuatu yang sakral, datang dari tuhan, turun dari langit, kepada manusia yang parsial, lemah, terbatas, terikat ruang dan waktu. Maka, agama harus sesuai dengan kondisi manusia, bukan kondisi Tuhan. Agama untuk manusia, dan karena itu harus sesuai dengan tantangan yang dihadapi manusia.

Penulis adalah Ketua Umum PBNU

Sumber : Nu.Online



Cikeas ‘Diduga’ Gembong Mafia Migas & Pencuri Dalam Selimut dan Pembodohan ala Menteri Penerangan

$
0
0

Cikeas ‘Diduga’ Gembong Mafia Migas

“Patut diduga kuat bahwa kartel korupsi yang sebenarnya di Kementerian ESDM dan kementerian basah lainnya adalah jaringan Cikeas,” tegas Aminullah Siagian.

Jakarta, zonasatu.com – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliya (HIMMAH) melihat kasus yang menimpa Kepala SKK Migas, merupakan sorotan yang sangat penting karena bisa jadi, penghuni Cikeas termasuk gembong Mafia Migas di Negeri ini.

Diambil dari Komentar di akun facebook Hendrajit dari Global Future Institute mengulas banyak soal misteri mafia migas Di Indonesia. dijelaskan dia, mafia migas sebenarnya adalah perantara (trader) antara pemasok-pemasok minyak mentah untuk Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL).

“Bos dari perantara itu oleh kalangan bisnis Singapura disebut Gasoline Father, yaitu Mr. Mohammad Reza Chalid dari Global Energy Resource (GER). Mafia minyak yang disebut-sebut menguasai dan mengendalikan PETRAL adalah Muhammad Reza Chalid. Riza diduga menguasai PETRAL selama puluhan tahun,” katanya Hendrajit dalam laman facebook miliknya, Mas Hendradjit.

Geoge Aditjondro dalam bukunya menulis beberapa anggota keluarga besar SBY yang dibantu oleh kroni-kroni mereka memiliki bsni impor dan ekspor minyak mentah. Sekarang ia membayar komisi ke kelompok Cikeas sebesar 50 sen dollr per barel. kalau ekspor kita 900 ribu barel per hari, maka yang masuk ke keluarga SBY diperkirakan mencapai USD 450.000 perhari ditambah bonud boleh mengekspor minyak mentah sebesar 150 barel per hari.

Keberadaan sindikat Cikeas ini mendorong Karen Setiawan (Dirut Pertamina) mengancam untuk meletakkan jabatan karena tidak tahan menghadapai tekanan Cikeas.

“Patut diduga kuat bahwa kartel korupsi yang sebenarnya di Kementerian ESDM dan kementerian basah lainnya adalah jaringan Cikeas,” tegas Aminullah Siagian.

“Untuk mengamankan persekongkolan busuk ini, jaringan Cikeas tidak segan-segan mengorbankan anak-anak muda seperti Anas Urbaningrum dan Rudi Rubiandini yang dikhawatirkan akan mengganggu bisnis kotornya,” ujar Aminullah Siagian seperti dilansir Wartanews.

“Mengaitkan jaringan Cikeas dengan kartel migas sebenarnya tidak salah. Bukankah SBY sebelum jadi presiden pernah lama di ESDM, sebagai Mentamben di era Abdurrahman Wahid?”, sambungnya.

(Sumber: RimaNews) http://zonasatu.com/?p=1588

SABTU 21 JUNI 2014 15:29 WIB

Keterkaitan antara Militer, Mafia Perminyakan, dan Akun-Akun Penyebar Kebohongan

“Since Allah is the Truth of Life, seeking truth means seeking Allah.” -Team Hamba Allah

 (estimasi waktu membaca: 10-15 menit)

KATA SAMBUTAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Tulisan ini sudah dishare lebih dari 49.000 orang di Facebook, Adri Prakarsa “Nidji”, Kill The DJ (Marzuki Mohamad)Superman is DeadJFlowFadjroel RachmanUlin YusronM. Iqbal Lubekran (staf Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama)Ndorokakung (Wicaksono)Monstreza (Faizal Iskandar)Supermomo (Rama Baskoro)Badutromantis (Intan Anggita)Iman BrotosenoAgus NoorRahung NasutionKemal ArsjadKristina “KD”Nadine Alexandra Dewi Ames (Puteri Indonesia 2010, Miss Universe Indonesia 2011), dan masih banyak lagi di Twitter.

1. Tulisan ini mengharapkan Jusuf Kalla, Tomy Winata, Riza ChalidBambang Trihatmodjo, Hutomo Mandala PutraPrabowo Subianto, Surya Paloh, Ani Yudhoyono, dan Megawati Soekarnoputri agar bertobat, berhenti membegal Indonesia.

2. Tulisan ini menyanjung Buya Syafii Maarif, Gus Mus, Forum Rektor Indonesia, Kampus Bergerak, Iwan Fals, Slank, Koalisi Masyarakat Anti Korupsi, Satu Padu Lawan Koruptor, dan Perempuan Indonesia Antikorupsi dalam menguliti persekongkolan antara mafia dan elit oligarkis Indonesia.

Akhir kata, kami sadar bahwa tulisan ini tidak mungkin ada tanpa data dan bantuan dari Forum Studi Islam FEUI, Persekutuan Oikumene FEUI, Keluarga Umat Katolik Sivitas Akademika FEUI, Badan Otonom Economica FEUI, PO UI, KMK UI, SALAM UI, Masyarakat Desa Tulung Rejo Pare Kediri/”Kampung Inggris” (Smart, Elfast, Logico dan The Gravity), Team Pengajar pro bono Masjid Terminal Depok Program SBMPTN, Indonesia Mengajar, BTA Group (BTA 8 dan BTA 45), Open Government Indonesia, dan Indonesia Mengglobal. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih dan tanpa mengulur waktu lebih banyak, kami ucapkan selamat menikmati.


TEASER (PENGGODA)

 

MILITER

“Indonesia constitutes the greatest prize in the Southeast Asian area.” –Richard Nixon, “Asia After Vietnam”, Foreign Affairs, October 1967, p. 111.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, usai Indonesia ditolak Amerika Serikat dalam pembelian alutsista di zaman Perang Dingin dan Dr. (HC) Ir. Soekarno (Pendiri Partai PNI) memutuskan untuk membeli alutsista dari Uni Soviet, terjadi tiga peristiwa yang amat penting di Indonesia yakni “pemberian” Supersemar kepada Letnan Jenderal Soeharto,pengeksekusian UU Penanaman Modal Asing oleh Pendiri Partai Soska Indonesia Raden Mas Soemitro Djojohadikoesoemo (priyayi yang dididik di Belanda), dan penguasaan Pertamina oleh militer. Oleh karena itu, kami sangat yakin bahwa orang tua Anda masih mengingat dengan baik siapa Direktur Utama Pertamina tahun 1968-1976. Iya benar. Letnan Jenderal Ibnu Sutowo yang tinggal persis di samping Jalan Cendana, Menteng.

Ia mulai aktif di dunia perminyakan sejak tahun 1956, resmi menjadi Direktur Utama Pertamina sejak tahun  1968, dan sudah memiliki simpanan pribadi sekurang-kurangnya US$ 226,2 juta pada tahun 1970. Tahun 1976, beliau diganti karena marak diberitakan soal korupsi dalam jumlah yang sangat besar. Korupsi ini membuat Pertamina berutang sebesar US$ 10,5 miliar atau 30% total output (PDB) Indonesia saat itu. Luar biasa bukan?

*Selingan: Sejak tahun 1970, Ibnu Sutowo sering berpergian ke New York Amerika Serikat dan sering menyuruh Bob Tutupoly datang ke New York untuk membawa rendang dan menyanyi di restoran termahal di New York yang di-booking secara penuh oleh Ibnu Sutowo.

*Selingan: Gaya hidup mewah Ibnu Sutowo dan keluarga yang lain dapat dilihat di internet. Salah satu contohnya ada di http://www.merdeka.com/peristiwa/gay…-keluarga.html

*Selingan: Entah dimana hati nurani Ibnu Sutowo. Saat itu, Indonesia masih dilanda bencana kelaparan yang sangat besar. Namun karena cadangan devisa (/simpanan mata uang asing oleh Bank Indonesia) tak cukup untuk mengimpor bahan pangan, negara-negara sahabat terpaksa memberi bantuan pangan kepada Indonesia. Tak heran, tinggi rata-rata penduduk Indonesia (baik pria maupun wanita) jauh lebih rendahdaripada tinggi rata-rata penduduk Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan bahkan Kamboja.

Sayangnya, hingga detik ini ia tidak pernah diadili, keluarganya tetap tinggal di samping Keluarga Cendana dan masih saja kerap membuat ulah, seperti menipu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dan menipu Bank Indonesia.

*Selingan: Anak Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo, mendirikan PT Mugi Rekso Abadi (MRA)pada tahun 1993. MRA memiliki 35 anak perusahaan, antara lain: Hard Rock Café di Bali dan di Jakarta, Zoom Bar & Lounge, BC Bar, Cafe 21, Radio Hard Rock FM (Jakarta, Bandung, Bali), i-Radio, majalah Cosmopolitan, majalah FHM, Four Seasons Hotel dan Four Seasons Apartement di Bali, dealership Ferrari, Maserati, Mercedes Benz, Harley Davidson, Ducati, dan Bulgari.

*Selingan: Adiguna Sutowo dan istri gitaris Piyu “Padi” terlibat dalam penabrakan pagar rumah istri kedua Adiguna Sutowo.

*Selingan: Putra bungsu dari Adiguna Sutowo, Indraguna Sutowo (Pembalap), menikah dengan Dian Sastrowardoyo (lulusan Filsafat, mantan pacar anak pendiri Pemuda Pancasila) pada Mei 2010.

Titel Direktur Utama Pertamina boleh saja tidak lagi dipegang Ibnu Sutowo, namun kekuasaan militer pada sektor perminyakan tetap mendominasi hingga hari ini. (Direktur Utama Pertamina selanjutnya adalah Mayor Jenderal Piet Haryono, Mayor Jenderal Joedo Soembono, dan Mayor Jenderal Abdul Rachman Ramly) Maka, bukan suatu pemandangan yang langka di Indonesia, di samping kantor-kantor Pertamina terdapat markas-markas militer.

*Selingan: Usai reformasi 1998, KKN antara perminyakan dan militer tidak dapat dilenyapkan dan malah membantu militer berjaya kembali. Hal ini terwujud denganpenggunakan BIN dan TNI (termasuk di dalamnya Babinsa) untuk memenangkan Partai Demokrat di pemilu 2004, usai menantu Jenderal (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, Susilo Bambang Yudhoyono, menjabat sebagai Menteri ESDM di tahun 1999-2000. Bukti nyatanya adalah kehadiran petinggi-petinggi militer dalam jajaran tim sukses Jend. (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004. Di antaranya adalah Letjen Sudi Silalahi (Sesmenko Polhukam waktu itu), Kolonel Azis Ahmadi (sekretaris pribadi Menko Polhukam), Kolonel Kurdi Mustofa (Asisten Deputi Politik Dalam Negeri di Kemenko Polhukam), Mayor Jenderal Muhammad Yasin, dan Mayor Jenderal Setia Purwaka.

*Selingan: Hal di atas termasuk dalam lima pertanyaan yang diajukan Megawati sejak tahun 2006 yang hingga kini belum dijawab oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Untuk mengetahui seberapa seksinya perminyakan Indonesia, silakan cermati perhitungan KPK atas pemasukan potensial negara dari sektor perminyakan bila seluruh aktivitas mematuhi hukum (/tidak ada penyelundupan, penyuapan, gratifikasi, dan korupsi) Hasilnya adalah 20.000 triliun per tahun, 220% dari jumlah keseluruhan output (PDB) Indonesia per tahun 2013, atau 1.340% dari realisasi belanja negara tahun 2013.

*Fakta: Mahfud MD pernah menyebut Pertamina sebagai “sarang koruptor”.

*Fakta: Karena perminyakan sangat-sangat menarik, tak heran kalau fokus KPK saat ini adalah membersihkan Kementerian ESDM dari koruptor-koruptor. Contoh-contohnya adalah memvonis mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, dengan hukuman 7 tahun penjaramenetapkan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno, sebagai tersangkamenetapkan Ketua Komisi VII (Energi Sumber Daya Mineral) DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, sebagai tersangkamencegah staf Menteri ESDM, I Gusti Putu Ade Pranjaya, untuk ke luar negerimencegah Direktur Utama PT Rajawali Swiber Cakrawala, Deni Karmaina (teman Edhie Baskoro Yudhoyono), untuk ke luar negerimemanggil Triesnawati Wacik (istri Jero Wacik) dan Ayu Vibrasita (anak Jero Wacik) dan menetapkan Menteri ESDM dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik sebagai tersangka.

*Fakta: UU No. 22 Tahun 2001 mencabut hak Pertamina sebagai satu-satunya pemegang kuasa migas negara dan memposisikan Pertamina hanya menjadi kontraktor yang harus bersaing tanpa keistimewaan apapun dengan kontraktor-kontraktor asing dan swasta yang sudah jauh lebih besar. UU ini dimotori oleh Marsekal Madya (Purn.) Ginandjar Kartasasmita (Kader Golkar, Menteri ESDM zaman Soeharto, Tersangka Mark-Up Kilang Balongan, Wakil Ketua MPR tahun 1999-2004, Fraksi Golkar), Arifin Panigoro “MedcoEnergi” (Anak Didik Kesayangan Ginandjar Kartasasmita, Partner Bisnis Hatta Rajasa, sahabat Laksamana Sukardi tersangka kasus penjualan VLCC di bawah harga pasar, dan kader PDI-Perjuangan), dan Fuad Bawazier (Dirjen Pajak dari tahun 1993 sampai tahun 1998, Menteri Keuangan tahun 1998, Penyalur uang Keluarga Cendana ke Poros Tengah dan Amien Rais, Anggota MPR-RI dari PAN tahun 1999-2004, Anggota DPR dari PAN tahun 2004-2009, Satu dari Dua Calon Ketua Umum PAN tahun 2005-2010, dan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Prabowo-Hatta)

*Fakta: Menurut dokumen USAID pada tahun 2002, USAID mengakui bahwa institusinya lah yang membuat draft/naskah akademis Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 danmemperlancar pengesahannya. [Bila ingin dicermati, Menteri ESDM saat pengajuan adalah Kuntoro Mangkusubroto (teknokrat), Menteri ESDM saat pembahasan adalah Jend. (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono, dan Menteri ESDM saat pengesahan adalah Purnomo Yusgiantoro (kader Golkar).}

*Fakta: Menurut Prof. Sidharta Utama, C.F.A. (pakar tatakelola perusahaan/corporate governance ternama di Indonesia); ada fenomena pada perusahaan-perusahaan migas dan pertambangan di Indonesia yakni keberadaan anggota dewan direksi atau komisaris yang berlatar belakang militer, polisi, atau politikus.

*Fakta: Menurut David Ransom, warga negara Amerika Serikat lulusan Harvard, dalam laporannya di Majalah Ramparts bulan Oktober 1970 dan di Buku “The Trojan Horse: A Radical Look at Foreign Aid” tahun 1974, pada awal tahun 1949, di sekolah yang didanai oleh Yayasan Ford, School of Advanced International Studies di Washington, Raden Mas Soemitro Djojohadikusumo menjelaskan bahwa Partai Soska Indonesia yang didirikannya bersama K.R.T. Soedjatmoko Mangoendiningrat bermazhabkan sosialisme yang memperbolehkan “free access” kepada sumberdaya alam Indonesia dan memberikan “sufficient incentives” untuk investasi korporasi asing. Tak heran, pada 17 Juli 2013 di Washington, ananda Hashim tanpa tedeng aling-aling mengakui ia seorang kapitalis, membenarkan bahwa Prabowo sangat pro-Amerika, dan mengatakan AS akan tetap menjadi partner yang istimewa di pemerintahan Gerindra.

*Selingan: Laporan David Ransom ini diterjemahkan dan disebarluaskan olehKoalisi Anti Utang (KAU) pada tahun 2006.

*Fakta: Menurut majalah TIME tanggal 10 November 1967 dan dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia pada tahun 1969, pada tanggal 2-4 November 1967 Adam Malik, Sultan Hamengkubuwono IX (Triumvirat), Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan, Prof. Dr. Raden Mas Soemitro Djojohadikusumo, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Widjojo Nitisastro menemui “money kings” dalam acara “Indonesian Investment Conference: To Aid in the Rebuilding of a Nation” di Geneva, Swiss.

*Fakta: Menurut John Pilger (jurnalis investigatif kelahiran Australia dan warga negara Australia dan Inggris) dalam tulisan yang berjudul “Globalisation in Indonesia: Spoils of a Massacre” yang diterbitkan oleh Guardian pada 14 Juli 2001 dan buku yang berjudul “The New Rulers of the World” yang best-seller di Inggris pada tahun 2002,  para ekonom lulusan Universitas California, Berkeley menawarkan “unskilled labor” yang melimpah di Indonesia dan David Rockefeller (presiden Chase Manhattan Bank dan anak pelopor bisnis minyak dunia dan pendiri kerajaan minyak Standard Oil yang melahirkan perusahaan-perusahaan minyak raksasa, Exxon dan Chevron) memimpin sesi pembagian sektor usaha dan perencanaan hukum investasi di Indonesia. (Hal ini diamini oleh Bradley Simpsons dalam bukunya yang berjudul Economists with Guns: Authoritarian Development and U.S.-Indonesian Relations, 1960-1968 yang diterbitkan oleh Stanford University Press pada tahun 2008.)

*Fakta:  Menurut Greg Muttitt dalam Buku “A Game As Old As Empire: The Secret World of Economic Hit Men and the Web of Global Corruption” yang diterbitkan di Amerika Serikat, Production-Sharing Contract (PSC) Pertamina dengan Independent Indonesian American Petroleum Company (IIAPCO) yang ditandatangani Ibnu Sutowo lima bulan setelah “pemberian” Supersemar merupakan perjanjian PSC yang pertama di dunia dan menyebar dari Indonesia ke seluruh dunia. Keunggulan model PSC ini, lanjut Muttitt, adalah perlindungan kepada perusahaan minyak asing dari gelombang pasang nasionalisasi dan pemberian perusahaan minyak asing kontrol penuh pengembangan dan dominasi keuntungan hingga saat ini. (Hal ini diamini oleh konsultan manajemen syariah dan kontributor Jakarta Globe, Idries de Vries.)

*Fakta: Menurut John Perkins, konsultan ternama Parson Chas T. Main, Inc. (MAIN), dalam Buku “Confessions of an Economic Hit Man” yang diterbitkan pada Agustus 2004 dan menjadi New York Times Bestseller tahun itu; pertumbuhan yang berbasis PDomestikB (/jumlah keseluruhan output yang dihasilkan DI Indonesia-baik yang dihasilkan oleh asing maupun yang dihasilkan oleh Warga Negara Indonesia-, bukan PNasionalB/jumlah keseluruhan output yang dihasilkan OLEH Warga Negara Indonesia-baik yang di luar negeri maupun yang di dalam negeri-) sama sekali tidak menjamin apakah sesungguhnya ada pertumbuhan yang nyata pada pendapatan tiap warga negara Indonesia, sering sekali yang tumbuh malah pendapatan perusahaan asing atau hanya pendapatan segelintir pejabat negara saja. Tak heran, Amerika Serikat sendiri sekarang malah mengutamakan penggunaan indeks kesenjangan pendapatan dan tingkat pengangguran negaranya dalam meracik kebijakan fiskal dan moneter, alih-alih perubahan PDB dari tahun ke tahun.

*Selingan: Walaupun ditentang keras Prof. Sri-Edi Swasono (menantu pertama Bung Hatta, suami Prof. Meutia Hatta, dan Guru Besar Ekonomi Kerakyatan FEUI) karena dianggap mencuci otak dan menjauhkan mahasiswa FEUI dari amanah Pasal 33 UUD 1945; Prof. Sumitro Djojohadikusumo (besan Presiden Jenderal Besar Soeharto dan mertua Gubernur BI tahun 1993-1998 Sudrajad Djiwandono yang mengucurkan BLBI) tak pernah berhenti fanatik mengajarkan ICOR (Perubahan Savings dan Foreign Debt:Perubahan PDB) kepada mahasiswa-mahasiswa FEUI.

*Fakta: Menurut Dr. Hadi Soebadio dalam Buku “Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Dasawarsa Ke II tahun 1955-1965″ yang diterbitkan pada tahun 2005, Soekarno adalah penentang Nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme) dalam berbagai bentuk/”go to hell with your aid” dan bapak pendiri bangsa kita ini memandang bahwa Uni Soviet lebih bisa dipercaya ketimbang AS karena Uni Soviet belum pernah menjadi negara kolonial di luar negeri, sebaliknya Inggris dan Perancis adalah bekas negara-negara kolonial yang bersahabat dengan Amerika.

*Fakta: Menurut Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu/”Si Hadis” dalam bukunya yang berjudul “Bangsa Indonesia Terjebak Perang Modern” yang diterbitkan dua bulan sebelum ia diberhentikan Susilo Bambang Yudhoyono, penyelesaian konflik/separatisme daerah di Papua melibatkan Amerika Serikat.

*Fakta: Menurut profesor sejarah Universitas Amsterdam di Belanda, Prof. Frances Gouda, sejak tahun 1946, Washington mendukung Belanda dan kepemilikannya atas daerah-daerah jajahan melalui Marshall Plan, tidak mengakui nasionalisasi aset yang dilakukan kaum nasionalis Indonesia, dan diam-diam mengizinkan tentara Belanda untuk menggunakan peralatan militer AS. Tak heran, Soekarno melayangkan protes kepada Washington, yang menyatakan bahwa Belanda menyalahgunakan senjata, amunisi, dan baju seragam Amerika.

*Fakta: Menurut Ketua Dewan Koperasi Indonesia; Prof. Sri-Edi Swasono; Soekarno sangat menentang paham liberalisme dan bahkan, pada kuliah tahunan tahun 1958, beliau menegur BEM FEUI karena pandai mengutip Schumpeter dan Keynes tetapi melupakan literatur Marx.

*Fakta: Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 mewajibkan “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”, bukan “…dipergunakan untuk sebesar-besarnya beberapa dinasti yang tindakannya berkontradiksi dengan ucapannya”, seperti yang dirasakan oleh penduduk Sumbawa dan penduduk Rusia.

MAFIA PERMINYAKAN

Menilai niat? Biar itu urusan peniat dan Tuhannya. Nilai saja tindakannya.” –Anies Baswedan

Kezaliman

Foto: Riza Chalid “Gasoline Godfather”, Purnomo Yusgiantoro (Menteri ESDM selama 9 tahun, kader Golkar), dan Hatta Rajasa (sahabat Arifin Panigoro “MedcoEnergi”) pada acara pernikahan anak Riza Chalid

Karena semua kalangan berpendidikan telah mengetahui mengenai Riza Chalid “Gasoline Godfather” di Petral (Pertamina Energy Trading Limited), Hutomo Mandala Putra (Humpuss Group), Bambang Trihatmodjo (Bimantara Grup) (ipar-ipar Prabowo Subianto), dan Hatta Rajasa dalam memaling uang rakyat dan hak rakyat di perminyakan, kami hanya akan memberikan sedikit generous clues for non engineering or economics graduates:

1. Fakta: Pada 9 Juni 2014, Koran “Jakarta Post” memuat wawancara dengan Hatta Rajasa. Hatta Rajasa mengakui bahwa ia telah bersahabat dengan Riza Chalid selama beberapa dekade, mengatakan bahwa Riza Chalid mempunyai bisnis impor minyak, dan mengatakan bahwa ia kenal Riza Chalid dan Haji Harris Efendi Thahir (Ketua Umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam) dari Majelis Dzikir.

2. Fakta: Melihat sejarah Hatta Rajasa, ia dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sejak tahun 1980 bergabung dengan MedcoEnergi milik Arifin Panigoro (kader PDI-Perjuangan) di Singapura dan di Indonesia.

3. Fakta: Tabloid “Politic” Edisi 15 di Bulan Mei 2012 memaparkan bahwa Riza Chalid mempunyai bisnis impor minyak, mempunyai Kidzania (di Pacific Place, SCBD Tomy Winata), mendirikan Al-Jabr Islamic International School yang diresmikan oleh Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si., dan menempati rumah di Jalan Wijaya (di belakang Mabes Polri dan di kawasan SCBD Tomy Winata Bank Artha Graha).

4. Fakta: Pada Rabu, 2 Juli 2014, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Prof. Dr. Emil Salim, Ph.D (keponakan Haji Agus Salim, Pendiri Partai PAN) menegaskan bahwa “R” adalah sahabat Hatta Rajasa, R adalah keturunan Pakistan, R sangat ingin subsidi BBM tetap ada dan membesar karena akan semakin menguntungkan dirinya, dan terakhir kita membangun kilang penyulingan minyak (refinery) adalah pada sekitar zamanMarsekal Madya (Purn.) Ginandjar Kartasasmita (kader Golkar).

5. Fakta: Nama Riza Chalid makin ramai disebut-sebut sejak pemberitaan bahwa Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan hendak membubarkan Petral karena disinyalir jadi sarang korupsi. Namun, belum tuntas rencana Dahlan Iskan membubarkan Petral, ia keburu dipanggil dan ditegur keras oleh Presiden Jenderal (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono dan Hatta Rajasa di depan Karen Agustiawan. Isu pembubaran Petral pun kembali menguap.

6. Fakta: Laporan Utama di Majalah GEO ENERGI Indonesia edisi Januari 2014: “Ambisi Pertamina buat (Si)apa?” yang ditulis oleh Sri Widodo Soetardjowijono, Ishak Pardosi, Amanda Puspita Sari, Faisal Ramadhan, dan Indra Maliara menguraikan bagaimana 60 persen anggota kabinet Susilo Bambang Yudhoyono berasal dari rekomendasi Riza Chalid (dimasukkan melalui Hatta Rajasa-untuk mengamankan bisnis minyak Riza Chalid) dan bagaimana pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa diyakini hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia berfungsi untuk mempertebal dan mengembangkan dinasti Ny Ani Yudhoyono (anak Jend. Sarwo Edhie Wibowo) dan Hatta Rajasa di Indonesia.

7. Fakta: Dr. Drs. Theodorus M. Tuanakotta, M.B.A. (Mantan CEO Deloitte salah satu Big4 Kantor Akuntan Publik/Auditor Independen di dunia, MBA dari Harvard Business School, pendiri Ikatan Akuntan Indonesia – Seksi Akuntan PublikTenaga Ahli BPK,penulis bukuAkuntansi Forensik dan Audit Investigatif” dan “Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan” yang sangat populer, penerima Satyalancana Wira Karya, dan dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) menuturkan bahwa Hatta Rajasa memiliki influence amat sangat besar di Indonesia karena dimodali Riza Chalid “Gasoline Godfather” Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di Singapura.

Foto: Muhammad Riza Chalid “Gasoline Godfather” dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Burhanuddin di Rumah Polonia.

Foto: Riza Chalid “Gasoline Godfather” dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Burhanuddin di Rumah Polonia

Utama: Permainan antara Riza Chalid “Gasoline Godfather” di Petral dan Hatta Rajasa

*Fakta: Pada 11 Februari 2014, Wakil Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M. Fanshurullah Asa, kembali menegaskan fakta bahwa Indonesia mengimpor BBM dari Singapura, negara yang tidak ada eksplorasi (pencarian) dan eksploitasi (produksi) minyak.

*Fakta: Walaupun Singapura tidak memiliki sumur minyak, kapasitas penyulingan minyak (refinery) di Singapura adalah 1,4 juta barrel/hari, sedangkan kapasitas di Indonesia hanya 1,1 juta barrel/hari.

*Fakta: Majalah Intelijen edisi 5-18 November 2009 mengulas mengenai perusahaan induk Riza Chalid, Global Energy Resources, dan anak-anak perusahaannya Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum di British Virgin Island dan kongsi bisnisnya yang bersifat tidak transparan dengan Pertamina.

*Fakta: Pada Selasa 25 November 2014, Plt. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Naryanto Wagimin, mengakui bahwa Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) adalah salah satu pemegang saham Petral.

*Fakta: Dalam kesempatan wawancara Bareksa.com dengan Pak Faisal Basri (Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Dosen FEUI yang dikenal rasional-protektif, dan Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen); perkenalan Purnomo Yusgiantoro (Kader Golkar) dengan Riza Chalid bermula sejak Purnomo menjadi staf kepercayaan Ida Bagus Sudjana (Menteri ESDM 1993-1998.)

*Fakta: Direktur SDM Pertamina baru mengetahui bahwa gaji take home pay per bulan Dirut Petral adalah 572 juta rupiah (atau 372 juta rupiah lebih tinggi daripada gaji take home pay per bulan Dirut Pertamina.)

*Fakta: Berdasarkan “Laporan Rekomendasi Keberadaan PETRAL” yang dirilis oleh Tim Reformasi Tatakelola Migas (Teten Masduki, Chandra Hamzah, Darmawan Prasodjo, Rofikoh Rokhim, Fahmi Radi, dkk) pada 30 Desember 2014, PETRAL digunakan untukrent-seeking para penguasa Orde Baru, memilih menjadi price taker di pasar monopsoni (pembeli tunggal), tidak membeli secara langsung dari produsen/pemasok sebenarnya, tidak mengadakan tender secara lazim dan efisien (mewajibkan produsen/pemasok sebenarnya menghadapi para trader, agent, atau arranger), tidak menjalankan amanah yang diberikan negara untuk melakukan market intelligence atau due diligence terkaitultimate ownership para NOC yang sepatutnya dicurigai merupakan bentukan (vehicle) para trader, agent, atau arranger.

*Fakta: Sila melihat laporan keuangan Pertamina bagian Opini Auditor Independen PricewaterhouseCoopers, Petral di Singapura yang notabene berperan sangat penting bagi kita, negara raksasa pengimpor minyak, malahan tidak diaudit oleh PwC sendiri dengan alasan aset lancar (kas, piutang, dsb) dan aset tetap (bangunan, dsb)-nya kecil. Padahal dengan diauditnya Petral oleh PwC sendiri, mungkin dapat mengungkap kecurigaan harga beli BBM yang sesungguhnya yang selama ini memberatkan pos belanja negara sekali pakai habis/mengikat (subsidi).

*Fakta: Dengan menggunakan data yang paling konservatif dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan di zaman kyai haji yang gemar membaca, Dr. Rizal Ramli, Ph.D.; Guru Besar Departemen Manajemen FEUI, Prof. Rhenald Kasali, S.E., M.Sc., Ph.D.; peneliti PPE FEB UMS, Dr. Daryono Soebagyo, M.Ec.; peneliti senior Indonesian Resources Studies, Ir. Samsul Hilal, M.S.E.; dan Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies, Erwin Usman; Riza Chalid menghasilkan US$ 2,597 juta per hari setara 29,865 miliar rupiah per hari (Kalkulasi: Impor 700rb barrel/hari x 80% Petral x 41,67% Riza Chalid x 159 liter/barrel x US$ 0,07 mark-up/liter x Rp11.500/US$), sementara keluarga Ani Yudhoyono mendapat US$ 0,5 per barrel dari minyak mentah dan minyak olahan baik yang diimpor maupun yang diekspor setara 8,166 miliar rupiah per hari (Kalkulasi: Minyak Mentah [Ekspor 13.017.000 ton/tahun + Impor 16.015.600 ton/tahun = 29.032.600 ton/tahun * 7,418 barrel/ton = 215.363.826,8 barrel/tahun] + Minyak Olahan [Ekspor 5.914.700 ton/tahun + Impor 29.612.100 ton/tahun = 35.526.800 ton/tahun * 8,53 barrel/ton = 303.043.604 barrel/tahun] = 518.407.430,8 barrel/tahun * US$ 0,5/barrel = US$ 259.203.715,4/tahun * Kurs Rp11.500/US$ = Rp2.980.842.727.100/tahun = Rp8.166.692.403,01/hari.) Lebih jauh, bila Anda ingin melihat rincian jumlah barrel yang diimpor per masing-masing kategori minyak, Anda dapat melihatnya pada 3 publikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM yaitu Statistik Minyak dan Gas Bumi Tahun 2011, Statistik Minyak dan Gas Bumi Tahun 2012, dan The 2013 Edition of The Handbook of Energy & Economic Statistics. Ke depannya, kami sarankan audit working papers/audit files seluruh BUMN, seperti Pertamina, dapat dibaca oleh seluruh pembayar pajak/WNI.

*Fakta: Pak Faisal Basri melaporkan bahwa 6 juta kiloliter dari 7 juta kiloliter BBM jenis Premium yang harus diimpor Indonesia per bulan sudah dikunci oleh mafia minyak.

*Fakta: Pada unjuk rasa di depan Gedung KPK pada Selasa, 3 Juni 2014 , Direktur Riset Badan Pemerhati (BP) Migas, Syafti Hidayat; Koordinator Jaringan Aksi Mahasiswa (JAM) Indonesia, Anyonk Latupono; dan Koordinator Lapangan Koalisi Mahasiswa Jakarta (KMJ), Saefullah Muhammad menuntut KPK memeriksa Hatta Rajasa atas perannya sebagai mafia migas.

*Fakta: Pada Senin 16 Juni 2014, Direktur Pengolahan Solidaritas Kerakyatan Khusus (SKK) Migas, Ferdinand Hutahayan, telah melaporkan Hatta Rajasa kepada KPK dan menyampaikan bukti-bukti yang dimilikinya. Lebih jauh, Ferdinand mengatakan mafia perminyakan meraup untung sedikitnya Rp 100 miliar per hari atau Rp 36 triliun per tahun.

*Fakta: Pada Kamis 3 Juli 2014, ratusan massa Aliansi Zatapi SP3 mengadakan aksi teatrikal di Bundaran HI dan demo di depan Kantor Kemenko Perekonomian dan Kantor Kementerian BUMN menuntut pembubaran Petral karena melakukan mark-up paling sedikit US$ 5 per barrel.

*Fakta: Banyak kegeraman warga di twitter, facebook, dan instagram yang intinya menceritakan ambisi menggebu-gebu Riza Chalid agar Hatta Rajasa menjadi orang nomor 1 di negeri ini. Dimulai dari Riza Chalid berusaha sangat keras untuk mencomblangi Joko Widodo dengan Hatta Rajasa. Salah satunya adalah denganmendorong Amien Rais (sahabat karib Fuad Bawazier) untuk menyuarakan duet Joko Widodo-Hatta Rajasa dari jauh-jauh hari, membuat team desain untuk membuat gambar-gambar “JKW-HR” untuk di BBM, Twitter, Facebook, dan spanduk; dan bahkan, usai pileg, Riza Chalid dan Hatta Rajasa mendatangi pemenang Bung Hatta Anti-Corruption Award untuk mengajukan dana kampanye tidak terbatas dengan ganti Hatta Rajasa menjadi wakil dirinya dan platform pengelolaan Sumber Daya Alam akan diatur oleh PAN.

Tentu saja, hal ini ditolak mentah-mentah oleh Jokowi dan mereka pun terpaksa menciptakan duet dadakan Prabowo-Hatta dengan mahar 10 triliun. (Berbanding terbalik dengan Jokowi, Prabowo yang megap-megap keuangannya menerima duet dan uang ini). Usai transaksi tersebut, Bos Petral yang merugikan negara 75 triliun per tahun ini kemudian membeli rumah Yurike Sanger, istri ketujuh Soekarno, untuk memberi kesan Sukarnois melalui Haji Harris Efendi Thahir (Ketua Umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam). Dalam menjaga investasinya, Riza Chalid rutin mengunjungi Rumah Polonia, membiayai tabloid “Obor Rakyat” yang dipimpin Asisten Staf Khusus Presiden Setyardi Boediono (penulis buku “Hanya Fitnah dan Cari Sensasi, George Revisi Buku” atau buku tandingan “Membongkar Gurita Cikeas” pada tahun 2009) dan Muchlis Hasyim Jahya (CEO Inilah Group [http://www.inilah.com, http://www.inilahjabar.com dan Inilah Koran]), dan, bersama dengan Hatta Rajasa, menghalalkan segala cara untuk memenangi pilpres ini. Salah satu bentuk penghalalan segala cara yang dapat memicu Allah murka adalah menghilangkan makna suci “Perang Badar”, menggaet Pemuda Pancasila FPI FBR, mencuri start dengan memaparkan visi-misi di tvOne milik Aburizal Bakriemembentuk laskar cyber bayaran yang memelintir berita buruk tentang Prabowo dan Hatta Rajasa menjadi baik dan melancarkan kampanye jahat kepada Jokowi,mencoba menipu mereka yang tidak mempunyai akses internet yang memadai dengan berbagai kampanye hitam, membuat surat palsu pemanggilan Jokowi terkait Bus TransJakarta yang dibuat oleh Edgar S. Jonathan (Ketua Tunas Indonesia Raya yang dekat dengan CameoProject saat membuat flashmob baju kotak-kotak untuk kampanye Basuki-Jokowi di tahun 2012), mencatut nama KPK dalam transkrip palsu dan isu kepemilikan rekening di Bank Shangai (Update: Progres 98 pimpinan Faizal Assegaf sudah dituntut oleh KPK, Jaksa Agung, dan Megawati Soekarnoputri), menggunakan politik uang, menyulut emosi Pancasilais PDI-Perjuangan dengan mengatakan PDI-Perjuangan adalah jiplakan PKI melalui tvOne milik Aburizal Bakrie (Update: tvOne sudah minta maaf), mengganggu konsentrasi cawapres Jokowi sepanjang debat cawapres yang disiarkan di RCTI, Global TV dan MNC TV milik Hary Tanoesoedibjo dan Bambang Trihatmodjo yang ditonton oleh ratusan juta penduduk Indonesia, melarang moderator debat keempat Dwikorita Karnawati (Wakil Rektor UGM) melihat ke arah calon-calon menteri Prahara dan hadirin di belakang dirinya, dan Hatta Rajasa tidak dapat menahan senyum ketika menikmati hal ini.

*Kabar belum terkonfirmasi: Simson Panjaitan yang berlatar belakang hukum dan minim pengalaman ditempatkan menjadi kepala keuangan (Head of Finance) di Petral.

*Kabar belum terkonfirmasi: Wijasih Cahyasari “Wiwiek”, kakak Ani Yudhoyono, pernahmenerima US$ 400 ribu dari Riza Chalid sebagai ganti Riza Chalid membatalkan pertemuan Wiwiek dan Dirut Petral Nawazier.

*Kabar belum terkonfirmasi: Ari Soemarno (Alumni RWTH Aachen, Jerman) diberhentikan usai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina tahun 2006-2009 karena berhasil membentuk Integrated Supply Chain (ISC) untuk pembelian tender impor yang fair, ingin memindahkan Petral dari Singapura ke Batam, dan dikhawatirkan dekat dengan Megawati seperti adiknya, Rini Mariani Soemarno (Menperin tahun 2001-2004).

*Selingan: Walaupun diberi jabatan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa dianggap sangat tidak mengerti ekonomi dan menjadi bahan tertawaan oleh hampir seluruh dosen yang mengajar di FEUI. Satu dari sekian banyak contoh yang mudah adalah ucapan Hatta Rajasa pada tahun 2010 yang menargetkan PDB Nominal mencapai angka Rp 10.000 triliun per tahun 2014. Pak Chatib Basri (sebelum terpilih jadi menteri) mengatakan “Menko Ekuin kalian sekarang tol*l banget tuh.. Masa’ menggunakan PDB Nominal sebagai target.. Kalau saya jadi dia sih, gampang saja, saya naikan saja inflasi dua kali lipat.” Hal ini sontak disambut tawa menggelegar satu kelas besar. Bagaimana mungkin seorang menko ekuin tidak mengetahui perbedaan antara PDB Nominal dan PDB Riil (yang sudah di-adjust dengan inflasi/kenaikan harga); sesuatu yang telah diajarkan di Pengantar Ekonomi 1.

Utama: Keburukan Setahun sebelum Pilpres

*Fakta: Pada awal tahun 2013, PT Medco E&P Indonesia lah (bukan Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas/Negara) yang membuat Centralized Integrated Vendor Database (CIVD) seluruh kontraktor KKS (PSC Contractors) di Indonesia, MedcoEnergi diberi kewenangan untuk menyetujui/menolak suatu vendor yang hendak masuk dalam CIVD Pedoman Tata Kerja 007 PRS KKKS, Lukman Mahfoedz (Presiden Direktur MedcoEnergi) dipilih sebagai Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk periode Desember 2012-Desember 2014, dan pegawai MedcoEnergi diberi akses langsung ke ruang-ruang pekerja dan pimpinan SKK Migas.

*Fakta: Pada Maret 2013, Hatta Rajasa, Wakil Menteri ESDM, dan Karen Agustiawan berangkat ke Irak untuk membeli ConocoPhillips Algeria Ltd dengan harga US$ 1,75 miliar yang diklaim Pertamina menghasilkan 23.000 barrel per hari. Di lain sisi, Reuters mengatakan net carrying value ConocoPhillips Algeria Ltd hanyalah US$ 850 juta dan rata-rata produksinya hanya 11.000 barrel per hari. Maka bila kita hitung, terdapat kelebihan bayar US$ 900 juta atau setara 10,35 triliun rupiah (kurs Rp11.500/US$) dan selisih produksi 12.000 barrel per hari. Kemana larinya?

*Fakta: Pada Senin 9 Desember 2013, bersamaan dengan tragedi tabrakan KRL dan mobil tangki Pertamina di Bintaro, Pertamina melakukan ground breaking proyek pembangunan Pertamina Energy Tower setinggi 99 lantai dengan total biaya lebih dari US$ 850 juta atau 9,775 triliun rupiah (kurs Rp11.500/US$). Dalihnya adalah untuk menyaingi gedung Petronas setinggi 88 lantai.

*Fakta: Ari Soemarno (mantan Direktur Utama Pertamina, alumni RWTH Aachen Jerman) sangat tidak setuju tindakan Pertamina untuk membangun gedung yang menyaingi tinggi gedung Petronas bila 70 persen pendapatan Pertamina masih berasal dari penjualan BBM Bersubsidi. Lebih jauh, Direktur Eksekutif Indonesia Energi Monitoring, Zuli Hendriyanto, juga sependapat dan menyarankan agar Pertamina fokus memperbaiki kondisi internalnya terlebih dahulu.

*Fakta: Realisasi subsidi BBM tahun 2013 adalah 210 triliun rupiah (49% untuk mobil pribadi), sementara dividen Pertamina kepada Pemerintah Indonesia untuk tahun buku 2013 hanyalah 4,5%-nya (atau 9,5 triliun rupiah). Sedangkan, dividen Petronas kepada Pemerintah Malaysia untuk tahun buku 2013 adalah 101 triliun rupiah.

*Fakta: Kalangan akuntan publik/auditor independen tergelak terbahak-bahak usai melihat iklan-iklan pembodohan masyarakat khas Pertamina di Koran KOMPAS dan lain-lain atas “keberhasilan perusahaan” masuk Fortune 500 (500 perusahaan terbesar dari segi pendapatan, bukan laba bersih yang sudah dikurangi beban operasi) kendati Pertamina masih mendapat bantuan subsidi dari pemerintah dan tidak seefisien Shell, Total, dan Petronas.

Utama: Permainan oleh Keluarga Ani Yudhoyono dan Partai Demokrat

*Fakta: Hatta Rajasa, Marzuki Alie (Wakil Ketua Umum Majelis Tinggi Partai Demokrat, Ketua DPR tahun 2009-sekarang), dan Taufiq Kiemas (suami Megawati Soekarnoputri) lahir dan dibesarkan di Palembang.

*Fakta: Usai Purnomo Yusgiantoro (Kader Golkar) menjabat sebagai Menteri ESDM selama 9 tahun, ia langsung digantikan dengan pendiri dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (Darwin Zahedy Saleh) selama dua tahun dan, kemudian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (Jero Wacik) sampai sekarang.

*Fakta: Menurut buku “Cikeas Kian Menggurita” yang ditulis George Junus Aditjondro dan diterbitkan Galang Press, keluarga Ani Yudhoyono terlibat dalam sindikat mafia perminyakan guna menambah kekayaan dan kekuasaan. Untuk memastikan ini, silakan Anda mencari tahu alasan di balik grasi Schapelle Leigh Corby (Warga Negara Australia), usai santer diberitakan penyadapan Australia memperoleh bukti-bukti bahwa keluarga besar Ani Yudhoyono, khususnya Erwin Sudjono (kakak ipar Ani Yudhoyono), sangat aktif dalam mafia perminyakan.

*Selingan: Pada sebuah diskusi santai sivitas akademika FEUI, Prof. Dr. Anwar Nasution (Dekan FEUI tahun 1998-1999, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 1999-2004, dan Ketua BPK RI tahun 2004-2009) secara implisit mengatakan ia meragukan kekayaan Chairul Tanjung (Menko Ekuin tahun 2014 yang diberitakan telah mengangkat besan Hatta Rajasa sebagai Komisaris Utama Trans Corp pada Maret 2015.)

Foto: Erwin Sudjono, mantan Pangkostrad (kakak ipar SBY)

Foto: Erwin Sudjono, mantan Pangkostrad (kakak ipar Ani Yudhoyono, suami Wiwiek)

Foto: Gatot Mudiantoro Suwondo, CEO Bank BNI (adik ipar SBY)

 Foto: Gatot Mudiantoro SuwondoCEO Bank BNI (adik ipar Ani Yudhoyono)

Utama: Penistaan Rasa Keadilan oleh Keluarga Jend. Besar (Purn.) Soeharto dan Keluarga Ani Yudhoyono kepada Masyarakat Indonesia

*Fakta: Menurut Atmakusumah, Redaktur Pelaksana Harian Indonesia Raya (surat kabar yang paling keras menyoroti kebijakan-kebijakan Ibnu Sutowo saat itu), Ibnu Sutowo memegang kartu truf Letnan Jenderal Soeharto (mertua the American’s fair-haired boy.)

*Fakta: Selain kasus Ibnu Sutowo dan Rudi Rubiandini, sangat banyak sekali kasus di Kementerian ESDM yang merobek-robek rasa keadilan masyarakat Indonesia. Sedikit dari sekian banyak kasus yang dibiarkan pemerintah Orba dan “Orba bungkus baru” adalah Production Sharing Contract sejak “pemberian” SupersemarTriton (perusahaan Perancis) tahun 1989, Depo Balaraja sejak tahun 1996Mark-Up di Kilang Balongan sejak tahun 1998 oleh Marsekal Madya (Purn.) Ginandjar Kartasasmita (Kader Golkar),Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 yang melepas hak Pertamina sebagai pemegang kuasa pengelolaan migas negara dan memposisikan Pertamina tak jauh berbeda dari kontraktor swastaPetral dan Credit Suisse Singapura di tahun 2002penjualan VLCC di bawah harga pasar oleh Laksamana Sukardi (sahabat Arifin Panigoro “MedcoEnergi”, kader PDI-Perjuangan) di bulan Juni tahun 2004perjanjian sewa tanker Humpuss Intermoda (perusahaan Tommy Soeharto) untuk tahun 1990-2009 dan 2009-2014impor minyak Zatapi di tahun 2008, dan kelebihan Cost Recovery kepada Chevron di tahun 2012.

*Fakta: Dari tahun 2004 hingga tahun 2012, terdapat inkonsistensi data produksi minyak antara di SKK Migas dan di Kementerian ESDM.

*Fakta: Dari tahun 2002 hingga tahun 2012, trend jumlah lifting (produksi) minyak kita terus menurun namun trend cost recovery kita terus menanjak.

*Fakta: Negara superpower Amerika Serikat yang terunggul dalam penyadapan pun kewalahan dengan inkonsistensi data statistik perminyakan di negara kita. Hal ini dinyatakan secara gamblang oleh AS dalam pembukaan laporan 2005-2006 dan pembukaan laporan 2007-2008.

*Fakta: Defisit (/produksi dikurang konsumsi) minyak dimulai sejak awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004. Kala itu defisitnya 3,8 miliar dollar AS. Selama dua periode pemerintahan Yudhoyono, defisitnya sudah meroket lebih dari tujuh kali lipat.

*Fakta: Usai kedatangan Obama ke Indonesia pada 9-10 November 2010, suami Ani Yudhoyono menyerahkan Lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur yang memiliki kandungan minyak terbesar di dunia (produksi harian 30 ribu barrel, cadangan minyak 450 juta barrel) kepada Mobil Cepu Ltd. (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Corporation. Satu-satunya alasan yang masuk akal bagi kami adalah penyadapan Amerika telah berhasil menemukan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh keluarga Ani Yudhoyono dan menggunakannya dalam tawar-menawar (bargaining).

*Fakta: Dari tahun 2007 hingga tahun 2012, secara kasar terdapat kekurangan 654 triliun rupiah pada penerimaan negara bukan pajak (PNPB) migas di Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (Audited) bila PNPB migas dihitung sesuai Laporan Tahunan SKK Migas.

*Fakta: Menurut Laporan Rekonsiliasi EITI Indonesia Sektor Migas 2010 – 2011 yang dirilis pada 21 April 2014, Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk untuk melakukan rekonsiliasi penerimaan pajak dan non-pajak pemerintah dari PSC Contractors (KKKS) mengaku bahwa sulit untuk mengevaluasi konsistensi dan kebenaran Financial Quarterly Report (FQR) dengan Authorized for Expenditure (AFE), Work Program & Budget (WP&B), dan Plan of Development (POD.) Menurut salah satu manajer KAP Gideon Adi dan Rekan pada seminar di FEUI, hal tersebut disebabkan oleh perlakuan sangat tidak kooperatif para PNS (para pelayan publik) di Bidang Pengendalian Perencanaan SKK Migas. Oleh karena itu, beliau menyarankan agar mahasiswa FEUI mempelajari Temuan Audit BPK atas SKK Migas, menelaah kelemahan-kelemahan pada PTK PSC Contractors (KKKS) AFE 074, WP&B 073, dan POD 072, dan mengkritisi pengangkatan Aussie Gautama (Vice President Geoscience and Reservoir Total E&P Indonesie) sebagai Deputi Pengendalian Perencanaan oleh Hatta Rajasa (besan Ani Yudhoyono) dan Jero Wacik (Sekretaris Jenderal Majelis Tinggi Partai Demokrat, Menteri ESDM).

*Fakta: Ketua Umum MUI dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, M.A.; Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat; tokoh NU Dr. (H.C.) K.H. Salahuddin Wahid; K.H. Hasyim Muzadi; menantu Bung Hatta, Prof. Sri-Edi Swasono; Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila UGM, Dr. Revrisond Baswir; Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Dr. Hendri Saparini, Ph.D; Menteri Koordinator bidang Perekonomian di zaman kyai haji yang gemar membaca, Kwik Kian Gie; dan Rektor IBII, Anthony Budiawan mengatakan ada pemberian 85% pengelolaan (eksplorasi dan eksploitasi) migas Indonesia kepada asing secara transaksional.

*Fakta: Sepanjang tahun 2013, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan Serikat Pekerja Pertamina PWK (SPP PWK) mendemo Menteri ESDM Jero Wacik (Sekretaris Jenderal Majelis Tinggi Partai Demokrat) yang terus-menerus mengatakan Pertamina tidak mampu mengelola Blok Mahakam, memprotes mengapa Pertamina hanya mengelola 15 persen sektor migas Indonesia dan selebihnya dikelola oleh asing, dan mengecam penyerahan KSO Pertamina kepada perusahaan China.

*Fakta: Karena pada artikel International Herald Tribune New York Times tanggal 8 Agustus 2003 yang ditulis oleh pendiri dan ketua Business Executives for National Security, Menko Polhukam Jenderal (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan “I love the United States, with all its faults. I consider it my second country”; tak sedikit lansia yang mafhum ketika membaca pernyataan Jend. (Purn.) Pramono Edhi Wibowo, anak kandung Jend. (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, bahwa Demokrat dengan bulat mendukung the American’s fair-haired boy.

*Fakta: Ruhut Sitompul (Juru Bicara Partai Demokrat) dan Desmond Mahesa (Ketua DPP Partai Gerindra) adalah mantan pengacara Tomy Winata (Agen Amerika Serikat.)

*Fakta: Entah nafsu apa yang menyukai atmosfer Dwi-Fungsi ABRI zaman Orde Baru. Pada tanggal 24 November 2014, Panglima TNI Jend. Moeldoko (Panglima yang dikenal mendapat banyak “hibah” dan dilejitkan kariernya oleh Susilo Bambang Yudhoyono) memberhentikan kebijakan yang berlaku sejak zaman Panglima TNI Jend. Endriartono Sutarto (Ketua Tim Analisis & Advokasi KPK 2011-2012, Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar, dan Panglima TNI reformatif yang dilejitkan kariernya oleh kyai haji yang gemar membaca.) Hal tersebut dilakukan Moeldoko dengan memperbolehkan pasangan dan keluarga prajurit TNI untuk kembali aktif berpolitik; kendatipun masyarakat masih haqul yakin monitoring pergerakan pasukan dan proses hukum di pengadilan militer tidak jelas dan rumah dinas TNI rawan digunakan untuk politik transaksional.

*Fakta: Selain Moeldoko, Warisan Susilo Bambang Yudhoyono yang paling cemerlang adalah pengganjalan pengawasan transparansi dan kesahihan data statistik di BPS dan Elnusa (anak perusahaan Pertamina yang memiliki seluruh data mengenai sumberdaya energi) dengan pemasangan tarif mulai dari 1 – 10 juta rupiah per topik, BPK RI dipimpin oleh politikus-politikus Golkar, Demokrat, dan PAN, voting tertutup para representatif rakyat, kebijakan Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk representatif rakyat yang tidak mengikuti dengan kehendak ketua umum partai, dan pengujian calon kepala daerah melalui DPRD. #SaveSusilo

Utama: Penipuan kepada Konstituen dan kepada Allah

*Fakta: Menurut Risalah Rapat Panja RUU Pilkada tanggal 4-6 Februari 2014 yang diingat konstituen sebelum memilih para anggota legislatif, PKS, PPP, PAN, Demokrat, Golkar, Gerindra, PDI-Perjuangan, PKB, dan Hanura mendukung Pilkada Langsung.

*Fakta: Menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 5-7 September 2014, 81,25% Warga Negara Indonesia menghendaki pilkada langsung. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut PKS 80,23%, Gerindra 82,55%, PAN 85,11%, PPP 76,66%, PBB 87,65%, Golkar 81,20%, dan Demokrat 80,77%.

*Fakta: Menurut KPK, anggota DPRD yang terlibat kasus korupsi berjumlah 3.600 orang.

*Fakta: Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada tahun 2013, 69,7 persen anggota legislatif terindikasi tindak pidana korupsi.

*Fakta: Menurut Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK, pilkada melalui DPRD merupakan proses delegitimasi hak rakyat (political corruption) dan membuat korupsi anggota Dewan akan semakin sistematis (corruption by design).

*Fakta: Menurut survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), 62,4 persen masyarakat menganggap anggota DPR hanya mencari nafkah di Senayan dan hanya 29,1 persen yang menyatakan DPR mewakili rakyat.

*Fakta: Menurut pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW), TI Indonesia, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), KPPOD, Puskapol UI, Perludem, Correct, JPPR, KIPP Jakarta, PSHK, Pattiro, Yappika, Populi Center, Kopel, dan IPC, mereka mendukung Pilkada Langsung, menganggap dalih biaya kampanye pilkada langsung high-cost merupakan ketidakbecusan partai itu sendiri, dan menyalahkan proses rekrutmen partai politik yang selama ini tidak berbasis kompetensi lah yang membuat biaya kampanye high-cost, bukan rakyat.

*Fakta: Menurut Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) pada Maret 2014, rata-rata biaya kampanye caleg DPR adalah Rp1,18 miliar – Rp 4,6 miliar, sementara rata-rata biaya kampanye caleg DPRD adalah Rp 481 juta – Rp 1,55 miliar.

*Selingan: Sudah lebih dari tiga minggu terakhir kita disuguhi dengan berita anggota-anggota DPRD yang baru saja terpilih namun sudah menggadaikan SK Pengangkatannya. Oleh karena itu, izinkan kami membagi informasi mengenai tekanan untuk bertransaksi (pressure) dari gaji anggota DPRD per bulan dan pendapat dari pakar desentralisasi fiskal, Ibu Fauziah Zen.

*Selingan: Tak kalah aktif dengan pria, 141 organisasi wanita yang tergabung dalam Jaringan Indonesia Beragam dan 116 organisasi yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Indonesia juga turun ke garda terdepan penolakan terhadap RUU Pilkada melalui DPRD.

AKUN-AKUN PENYEBAR KEBOHONGAN DAN PEMBENTUK OPINI

Do you know why people like violence? It is because it feels good. Humans find violence deeply satisfying. But remove the satisfaction, and the act becomes… hollow.” -Alan Turing

1. FPI dibentuk oleh pensiunan militer sebagai attack dog yang memisahkan militer dan polisi dari tuduhan pelanggaran HAM. (Lihat dokumen-dokumen Wikileaks) Di samping itu, ingat saat tahun 1998, selain militer, ada unsur lain yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa dengan senjata-senjata yang tak lazim dengan pakaian-pakaian menyerupai santri-santri. Tak hanya sampai di situ, Pemuda Pancasila yang diboyong ke dalam tim kampanye Prabowo-Hatta untuk memikat korban utang luar negeri zaman Soeharto rupa-rupanya juga digunakan untuk membuat bangsa Indonesia pucat pasi, teringat akan The Act of Killing, kebiadaban peristiwa kerusuhan 13-15 Mei 1998, dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

*Japto Soerjosoemarno (Keturunan Yahudi, anak Mayor Jenderal (Purn.) Soetarjo Soerjosoemarno, Pendiri dan Ketua Umum Pemuda Pancasila, dan Ketua Geng 234SC);

*Yorrys Raweyai/Thung Hok Liong (Berasal dari Papua, Ketua Pemuda Pancasila, Politisi Golkar, Anggota 9 Naga, dan Anggota Komisi I DPR);

*Tomy Winata/Oe Suat Hong (Pemilik Bank Artha Graha, Mal Artha Gading, Mangga Dua Square, Hotel Borobudur dan Electronic City yang tinggal di Ancol Timur, Anggota 9 Naga, Pemilik tempat judi di ITC Mangga Dua, Pemilik Pulau Pantara, Pulau Sebaru, dan Pulau Matahari di Kepulauan Seribu, Pendiri Satelindo, Sahabat Tommy Soeharto, Agen Amerika Serikat dan Taiwan, Pemodal FPI, Pengguling Megawati dari kursi kepresidenan, Penyedia tempat di tahun 2001 saat Susilo Bambang Yudhoyono pertama kali mengutarakan keinginannya untuk maju sebagai presiden, dan Pemberi dana kepada Partai Demokrat);

*Sugianto Kusuma/Aguan (Mengenalkan Tomy Winata kepada Yayasan Kartika Eka Paksi sewaktu dipimpin Jenderal Edi Sudradjat, Senior Tomy Winata, Komisaris Utama Bank Artha Graha, bersama TB Silalahi dan Tomy Winata menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta International Hotel & Development, Tbk., Anggota 9 Naga, Agen Amerika Serikat dan Taiwan, Pemberi dana kepada Partai Demokrat, dan Pemilik Agung Sedayu Grup);

*Mayor Jenderal (Purn.) TB Silalahi/Tiopan Bernhard Silalahi (Pernah ditugaskan di Papua dan membantu Tomy Winata di Yayasan Kartika Eka Paksi, Bapak angkat Tomy Winata, Komisaris Bank Artha Graha, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 1993-1998, Penyalur uang Tomy Winata kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat, Anggota Dewan Majelis Tinggi Partai Demokrat, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden);

*Rudi Raja Mas (Pengelola kasino di Pulau Ayer Kepulauan Seribu, Pengelola berbagai tempat judi di Mangga Dua dan Glodok, Penggandeng FPI, dan Musuh Basuki Tjahaja Purnama karena menolak penutupan Diskotek Stadium);

*Abraham “Lulung” Lunggana (Preman Tanah Abang dan Pemilik Ratusan Kios di Tanah Abang, Pelindung Tomy Winata, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang kalah melawan Basuki Tjahaja Purnama, dan Ketua DPW PPP DKI Jakarta yang membawa Lamborghini);

*Eggi Sudjana (Sahabat Habib Rizieq FPI yang bermarkas di Petamburan Tanah Abang, Kuasa Hukum Bupati Garut Aceng Fikri yang memperingatkan akan kerusuhan, Ketua Tim Pengacara eks Kadishub DKI Udar Pristono yang tersangkut kasus korupsi bus TransJakarta, dan Ketua Tim Advokasi Pemenangan Prabowo-Hatta yang disemprot Ketua DKPP Jimly Asshiddique karena memanggilnya dengan sebutan “Abang”); dan

*Fuad Bawazier (Pendiri Al-Irsyad, Dirjen Pajak dari tahun 1993 sampai tahun 1998, Menteri Keuangan tahun 1998, Komisaris Utama Satelindo, Penyalur uang Keluarga Cendana ke Poros Tengah yang bersama Arifin Panigoro “MedcoEnergi” menjatuhkan Gus Dur, Sahabat karib Amien Rais, Anggota MPR-RI dari PAN tahun 1999-2004, Satu dari Dua Calon Ketua Umum PAN tahun 2005-2010, Anggota DPR-RI dari PAN tahun 2004-2009, dan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Prabowo-Hatta)

*Fakta: Setelah perang dingin selesai, dari negeri Paman Sam muncul pengakuan Howard Jones (Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun 1958-1965) dalam Buku “Indonesia: The Possible Dream”, pengakuan Marshall Green (Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun 1965-1969) dalam Buku “Indonesia: Crisis and Transformation: 1965-1968″, penelitian ilmiah Prof. John Roosa (Lulusan Universitas California, Berkeley) dalam Buku “Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement & Suharto’s Coup D’État in Indonesia”, dan hasil wawancara Tim Weiner (pemenang Pulitzer Prize) dengan beberapa mantan Kepala Stasiun CIA di Jakarta dalam Buku “The History of CIA: Legacy of Ashes” mengenai keterlibatan CIA di Indonesia selama tahun 1965-1968. Sementara setelah Orde Baru runtuh, dari dalam negeri muncul kesaksian dr. Soebandrio (tahanan politik selama 29 tahun, dokter pribadi Ir. Soekarno, Kepala Badan Pusat Intelijen Republik Indonesia 1959-1966, Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Uni Soviet) dalam Buku “Kesaksianku tentang G 30 S” dan hasil wawancara Team Tabloid DeTAK dengan para pelaku sejarah G 30 S/PKI dalam Tabloid DeTAK edisi 29 September 1998 – 5 Oktober 1998 mengenai keterlibatan CIA di Indonesia selama tahun 1965-1968. Keenam buku tersebut, walaupun menggunakan sumber data primer dan metodologi pengumpulan data yang berbeda, mempunyai benang merah yang sama dan disarankan Jajang C. Noer (istri sutradara film “Pengkhianatan G 30 S/PKI”, Alm. Arifin C. Noer) untuk dibaca.

*Fakta: Dalam memoirnya, Lee Kuan Yew (PM Singapura 1959-1990) mengungkapkan bahwa pada tanggal 7 Februari 1998, ia dan Goh Chok Tong (PM Singapura 1990-2004) menangkap sebuah pesan yang isinya “aneh” dari menantu Soeharto.

*Kabar belum terkonfirmasi: Informasi seberapa dekatnya Prabowo Subianto di Inggris dengan petinggi-petinggi Artha Graha dapat ditanyakan kepada Interpol.

2. Triomacan2000 (Syahganda Nainggolan [dulu Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa, sekarang Direktur Penggalangan Relawan Tim Sukses Prabowo-Hatta Rajasa], Abdul Rasyid [Staf Ahli Menko Ekuin Hatta Rajasa], dan Raden Nuh) selalu melindungi dan memuja setinggi langit Hatta Rajasa, besan Ani Yudhoyono.

*Selingan: Putra sulung Hatta Rajasa, Ihsan Rajasa (pengusaha minyak), dicerai istrinya, Kusuma Anggraini “Ninik” (cucu kesayangan Mooryati Soedibyo) karena Ihsan tidak setia. Dikabarkan pula, Ihsan gemar show-off (pamer) berselingkuh di depan istrinya dan tak jarang melakukan KDRT usai mengonsumsi narkoba. Tak heran, anak ketiga Bung Hatta, Ibu Halida Hatta, mengkritik peneriakan yel-yel “Bung Hatta, Bung Hatta!” kepada Hatta Rajasa.

TANGGAPAN KITA

Demi tumpah darah kita serta anak-cucu kita, mari kita bantu Tim 9, Forum Rektor Indonesia, dan Kampus Bergerak dalam menyengsarakan persekongkolan baru elit oligarkis Indonesia, melaporkan tiap dugaan tindak pidana korupsi dan pungli yang Anda ketahui kepada KPK atau Lapor!, dan, sejalan dengan penuntutan kasus-kasus di bidang migas dan minerba, penuntutan kasus Bank Century, penyidikan kasus BLBI, dan gelombang Indonesia Baru Lahir-Batin, mengawasi pula gerak-gerik pengusung Revisi KUHP dan KUHAP, Revisi UU KPK dan UU Tipikor, UU Administrasi PemerintahanUU Pilkada, dan UU MD3.

*Fakta: Seluruh kalangan terpelajar di Indonesia mengetahui bahwa Bareksrim mempunyai alat sadap.

*Fakta: Team Hamba Allah sangat memahami penggunaan uang cash (/tidak menggunakan bank) di lingkungan Bareskrim dan mendukung mekanisme operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK untuk menindas mafia dan pelindungnya.

*Fakta: Pada Seminar “Peradaban Polisi dan Politik”, Keluarga Besar Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Imam Santoso (Alm.), Irjen Polisi (Purn.) Prof. Dr. Farouk Muhammad, S.H., M.C.J.A. (mantan Gubernur Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian “PTIK”), dan Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ketua MK yang pertama, Guru Besar FHUI) berseru bahwa Negara Indonesia membutuhkan Reformasi Jilid II di Polri.

*Fakta:  Pada Indonesia Lawyers Club tanggal 3 Februari 2015, Prof. Dr. JE Sahetapy, S.H., M.A. (Ketua Komisi Hukum Nasional RI, Guru Besar Hukum Pidana) menyebutkan bahwa beliau banyak mendengar banyak hal terkait penaikan pangkat dan penempatan di tubuh Kepolisian RI.

*Fakta: Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan Komisi III DPR dapat bekerja sama dalam segala hal yang menyangkut karier personel Polri.

*Fakta: Bendahara Umum Partai Golkar dan Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengakui bahwa Komisi III DPR sengaja meloloskan Budi Gunawan karena anggota DPR tidak ingin menjadi alat Presiden dalam membunuh persekongkolan baru elit oligarkis Indonesia.

*Fakta: Buya Syafi’i Maarif membenarkan bahwa dua minggu sebelum Surat Presiden RI No. R-16/Pres/02/2015 diterbitkan, Jokowi mengatakan bahwa sejak awal ia tidak mau melantik bekas ajudan Mega.

*Fakta: Muhammad Busyro Muqoddas membeberkan bahwa di sektor migas dan minerba, KPK akan segera mengungkap korupsi sistemik dan terstruktur yang dilakukan oleh pebisnis busuk, politisi, dan birokrasi.

*Fakta: Prof. Dr. Emil Salim, Ph.D (Ketua Dewan Pertimbangan Presiden tahun 2010-2014, Pendiri Partai PAN) mengatakan bahwa yang memotori konflik KPK versus Polri adalah mafia dan meminta rakyat, KPK, dan Polri untuk fokus menghabisi mafia minyak.

*Fakta: Ir. Betti Alisjahbana (Ketua Majelis Wali Amanat ITB, Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni ITB, Ketua Dewan Juri Bung Hatta Anti-Corruption Award tahun 2003, 2004, 2008, 2010, dan 2013 dan CEO IBM Indonesia tahun 2000-2007) dan Chandra Motik, S.H. (Ketua ILUNI UI, Pengajar Hukum Maritim FHUI dan Staf Ahli Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Bidang Hukum Maritim) pada Gerakan Antikorupsi Lintas Almamater Perguruan Tinggi yang diinisiasi sivitas akademika dan alumni ITB, UI, UGM, IPB, Unpad, dan ITS menyarankan Bareskrim Polri untuk mengurus hal-hal yang menantang seperti pemberantasan mafia-mafia migas dan preman-preman di Tanjung Priok dan Tanah Abang, ketimbang melakukan sesuatu yang dicemooh disumpahi rakyat: mencari kesalahan pimpinan dan penyidik KPK.

*Fakta: Iwan Fals dan Yayasan Orang Indonesia (OI) mendukung KPK untuk membuka rekening gendut petinggi Polri.

*Fakta: Slank, Fadjroel Rachman, Trio Lestari, Addie MS, Imam Darto, René Suhardono, Indra Bekti, Riri Riza, dan Zaskia Adya Mecca mendorong KPK menuntaskan kasus rekening gendut dan suap di Kepolisian RI dengan menjerat semua yang terlibat rekening gendut tanpa pandang bulu.

*Fakta: Dewan Kesenian Jakarta, Koalisi Seni Indonesia, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Demokreatif, Endah N Rhesa, dan ribuan seniman lainnya ingin membinasakan mafia-mafia yang menyusupi tubuh lembaga negara.

*Fakta: Yunus Husein, mantan Kepala PPATK, mengatakan bahwa Budi Gunawan pernah diusulkan menjadi menteri, namun saat pengecekan di PPATK dan KPK, yang bersangkutan mendapat rapor merah.

*Fakta: Melalui Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Iman D. Nugroho; Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengatakan bahwa harta kekayaan penyelenggara negara merupakan informasi publik dan Majalah Tempo edisi ‘Bukan Sembarang Rekening Gendut’ memenuhi hak publik untuk mengetahui fakta tentang harta kekayaan penyelenggara negara.

*Fakta: Melalui Kepala Komisi Hukum Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo; Dewan Pers meyakini bahwa apa yang dilakukan Tempo dalam Majalah Tempo edisi ‘Bukan Sembarang Rekening Gendut’ adalah kerja investigasi dan normal dalam jurnalisme.

*Fakta: Pimpinan Universitas Indonesia, para Dekan, para Guru Besar, Ketua Program Pascasarjana dan Vokasi, serta lembaga-lembaga mahasiswa telah menyatakan bahwa putusan pra peradilan PN Jakarta Selatan atas Budi Gunawan tidak sesuai atau bertentangan dengan hukum acara pidana yang berlaku dan dan mengingkatkan Presiden akan amanahnya dalam menjaga KPK dari berbagai ancaman.

*Fakta: Berdasarkan Surat Pernyataan Tujuh (7) Rekomendasi Tim Konsultatif Independen, Tim 9 yang dibentuk oleh Presiden RI mengkhawatirkan pengabaian perintah oleh Bareskrim Polri.

*Fakta: Dr. Imam Prasodjo, anggota Tim 9, merasa bahwa ada lembaga negara yang mengancam freedom of speech, demokrasi, dan hak-hak asasi manusia.

*Fakta: Forum Pengajar dan Peneliti Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia, Asosiasi Studi Sosio-Legal Indonesia, Serikat Pengajar HAM Indonesia, dan Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia menilai bahwa upaya kriminalisasi kepada KPK adalah memalukan dan kezaliman tersebut telah melukai rasa keadilan masyarakat.

*Fakta: Gerakan “Cuci Bersih Koruptor” yang dipimpin Sinta Nuriyah Wahid (istri Presiden Abdurrahman Wahid) menegaskan bahwa kaum perempuan tak akan tinggal diam jika pemberantasan korupsi terancam lumpuh dan institusi penegak hukum dikuasai para mafia.

*Fakta: #SaveKPK telah merajai trending topic dunia (TTWW) dan puluhan ribu WNI yang berada di New York, Berlin, Amsterdam, Melbourne, Dubai, Hong Kong, dan kota-kota besar lainnya baik di luar negeri maupun di dalam negeri telah menggemakan dukungan kepada pemberantasan oligarki dan pemberantasan mafia.

*Fakta: Tim Pembela KPK, YLBHI, LBH Jakarta, ILR, MaPPI FH UI, PUSaKO FH Unand, LeIP, ILRC, KRHN, ICW, PUKAT UGM, TI Indonesia, Gusdurian, KontraS, HRWG, Elsam, PSHK, IMPARSIAL, Kemitraan, Yappika, dan Change.org mencatat bahwa Indriyanto Seno Adji (pengacara Keluarga Soeharto) mempunyai enam (6) track record buruk sebelum menjadi Plt. Pimpinan KPK.

*Fakta: Para Pegawai, Penyelidik, dan Penyidik KPK telah mendemo Taufiequrachman Ruki (mantan polisi, politisi dan anggota DPR) dan Indriyanto Seno Adji (pengacara Keluarga Soeharto) karena dianggap membuat para pegawai, penyelidik, dan penyidik KPK melacurkan diri kepada koruptor.

*Fakta: Koalisi Masyarakat Anti Korupsi, Perempuan Indonesia Antikorupsi dan jutaan elemen masyarakat lainnya di seluruh penjuru negeri telah mengadakan istighosah bersama untuk #SaveKPK #SaveIndonesia.

*Fakta: Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik Republik Indonesia, Ombudsman RI, telah menemukan 9 (sembilan) pelanggaran Bareskrim Polri dalam penangkapan Bambang Widjojanto.

*Fakta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam hasil investigasinya menyimpulkan bahwa seluruh prosedur formil dan material yang digunakan oleh Bareskrim Polri dalam perkara Bambang Widjojanto tidak didasari dengan itikad baik dan penanganan proses hukumnya dilakukan dengan proses yang tidak jujur.

*Fakta: Forum Dekan Fakultas Hukum se-Indonesia mengatakan bahwa pasal yang disangkakan kepada BW absurd dan upaya-upaya pelemahan terhadap KPK saat ini telah masuk dalam “penghalangan terhadap proses penegakan hukum (obstruction of justice).”‎

*Fakta: Dunia telah memandang bahwa institusi yang paling korup di Indonesia adalah Polri.

*Fakta: Michael Tjoajadi (Presiden Direktur Schroder Investment Management Indonesia) dan Edward Lubis (Presiden Direktur Bahana TCW Investment) mengatakan bahwa tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan risiko, menaikkan risk premium yang harus diberikan kepada penanggung risiko, membuat Indonesia relatif tidak semenarik negara-negara lainnya, menurunkan demand Rupiah, menurunkan supply Dollar, dan memperlemah nilai tukar rupiah terhadap dollar.

*Fakta: Riset Desember 2014-Februari 2015 menempatkan Jokowi pada posisi pertama untuk menjadi ketua umum partai berlambang banteng, menguak fakta bahwa tiga elit trah Soekarno telah berada di posisi terbawah, dan menyimpulkan bahwa nalar politik rakyat telah berbasis meritokrasi.

*Fakta: Sutarman mengakui bahwa rakyat berjumlah 251.772.800 jiwa dan polisi hanya 392.000 jiwa atau dengan kata lain, jumlah rakyat 575 kali lebih banyak daripada jumlah polisi.

*Fakta: Mahfud MD pada tweet peringatannya mengingatkan bahwa Allah telah memerintahkan ummat-Nya untuk terus berjuang menegakkan kebenaran.

*Fakta: Forum Rektor Indonesia telah mendeklarasikan sikap dan dukungan terhadap pemberantasan mafia dan pemberantasan elit oligarkis.

*Fakta: Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D; Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A.; Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.; dan Rektor Universitas Islam Indonesia sekaligus Ketua APTISI Prof. Dr. Edi Suwandi Hamid, M.Ec. telah menyiagakan 3.200 kampus se-Indonesia untuk mendukung janji mulia Presiden dalam meremukkan mafia.

*Fakta: Persatuan Advokat Indonesia, Kongres Advokat Indonesia, YLBHI, LBH Jakarta, MaPPI FH UI, TI Indonesia, ICW, SAPU Koruptor (Satu Padu Lawan Koruptor), Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, Perempuan Indonesia Antikorupsi, PUKAT UGM, Publish What You Pay Indonesia, FITRA, SPEAK STAN, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Forum Indonesia Muda, Sinergi Muda, Gerakan Alumni Lintas Perguruan Tinggi, KM ITB, BEM UI, KontraS, Komnas Perempuan, dan 300 institusi dan/atau organisasi lainnya telah mengumandangkan kesiapan membunuh persekongkolan mafia dan oligarki.

BONUS SELINGAN

Apakah para pencinta selingan setanah air mau dikasih selingan lagi?

Pertama, tegakkan badan. Kedua, tarik napas secara mendalam. Ketiga, senyum…..Iya, senyum. Seriusan. Karena ketenangan dan senyuman akan menaikkan testosterone dan menurunkan cortisol yang baik untuk kesehatan dan kehidupan.

Oke kita balik lagi ke selingan ekonomi level SMP ya.

Anda masih ingat polemik PP Mobil Murah yang ditandatangani Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Mei 2013?

Saat itu, Indonesia telah mulai merasakan twin deficit [defisit di APBN & defisit di transaksi berjalan (current account), sehingga nilai tukar Rupiah ke US$ sangat lemah dan rentan] dan pembenahan kemacetan Jakarta dan sekitarnya masih mengalami banyak sekali resistensi.

Ibarat azab kemurkaan Allah yang tidak ada hentinya, pelaku pasar dan industri selain otomotif dibuat makin gemetar dengan kabar bahwa besan Hatta Rajasa menandatangani PP Mobil Murah, sesuatu policy yang memicu meledaknya jumlah pos belanja negara sekali pakai habis/mengikat (subsidi) dan jumlah impor bahan baku otomotif dan BBM yang membuat nilai tukar makin runyam mencekam. Dalih yang digunakan besan Hatta Rajasa, Hatta Rajasa, dan Menperin MS Hidayat (kader Golkar) saat itu tak lain dan tak bukan adalah mobil murah adalah angkutan untuk pedesaan yang akan menggunakan Pertamax, dan, karena telah menyematkan embel-embel “ramah lingkungan” pada mobil pribadi, mobil murah harus mendapat penghapusan PPn-BM.

Nyatanya, statistik/fakta lebih berjaya daripada pidato yang berkontradiksi dengan perbuatan. Lantas, Pak Chatib Basri selaku Menteri Keuangan secara emosional menagih janji MS Hidayat. Namun, penagihan janji itu dijawab sendiri oleh suami Ani Yudhoyono secara tidak langsung dengan penunjukkan Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia di Jepang (Dulu penyalur uang Tomy Winata Bank Artha Graha kepada Partai Demokrat), sebagai Menteri Perdagangan.

Keambrukan pengurusan ekonomi negara dan ketamakan kebijakan pro-mobil pribadi ternyata tak berhenti sampai di situ. Usai kader yang amat sangat dibanggakan Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama, dan Dewan Transportasi Kota Jakarta diserang oleh Hatta Rajasa dan Jero Wacik (Sekretaris Jenderal Majelis Tinggi Partai Demokrat) ketika mengusulkan pencabutan subsidi BBM di DKI Jakarta untuk penguraian kemacetan dan pengalokasian dana yang lebih tepat sasaran; Joko Widodo yang merasa membanjirnya mobil murah membuat penguraian kemacetan makin berat malahan ditolak dalam pengajuan penghapusan bea impor untuk bus dan pemasangan pembatas jalan TransJakarta yang tangguh di jalan Thamrin-Sudirman dan Gatot Subroto-Tomang, dan diganjal dalam penerbitan PP Electronic Road Pricing.

*Selingan: Berbagai direktur institusi internasional seperti Asian Development Bank dan World Bank; berbagai Chief Economist bank-bank terbesar di dunia seperti Citibank dan HSBC; dan berbagai Chief Economist bank-bank terbesar di regional seperti BII Maybank yang diundang ke FEUI pada acara Economix menuturkan bahwa kebijakan Mobil Murah merupakan a misguided policy, usai mereka memastikan tidak ada wartawan/jurnalis yang hadir. Lebih jauh, mereka mengatakan sebaiknya masyarakat awam melakukan pengukuran dampak policy pemerintahan negara-negara maju yang pro-transportasi publik dan dampak policy pemerintah Indonesia yang pro-mobil pribadi.

*Selingan: Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor, Sudirman Maman Rusdi, dengan bangga mengklaim bahwa 65-70 persen konsumen Ayla berada di wilayah Jabodetabek.

*Selingan: Pada kuliah tamu di FEUI, salah satu direktur Salim/Liem Sioe Liong Group pernah menyarankan mahasiswa FEUI untuk mencari hubungan antara Penjualan 39,5% saham Astra International, Tbk. (perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia) milik Pemerintah ke C&C Mauritius (Jardine Cycle & Carriage) (Update: Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional saat itu, Syafruddin Temenggung, sudah ditetapkan sebagai tersangka), Kasus korupsi IT KPU tahun 2004 yang dimenangkan oleh Astra Graphia (Integrasi Teknologi), Keputusan Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengubah tradisi merk mobil Kabinet dari Volvo (Swedia) ke Toyota (Jepang) yang dipegang oleh Astra International, Tbk.  (milik Jardine International UK HK SG), Pemberian jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua Divisi Komunikasi Politik/Wasekjen Partai Demokrat masing-masing kepada Anas Urbaningrum (satu dari sebelas Anggota KPU tahun 2001-2005) dan Andi Nurpati (satu dari delapan Anggota KPU tahun 2007-2010), dan Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan peluang Astra International, Tbk.

*Selingan: Walaupun digunakan oleh hampir seluruh rakyat menengah ke bawah, transportasi darat publik di Indonesia hanya diberi 3% dari total subsidi BBM, sementara mobil pribadi menikmati porsi terbesar yakni 49% dari total subsidi BBM.

*Selingan: Karena 68,3% rumah tangga golongan bawah tidak memiliki kendaraan, 93% subsidi BBM dinikmati oleh rumah tangga golongan atas dan rumah tangga golongan menengah.  Atau dengan kata lain, rumah tangga golongan bawah cuma diberi 7% dari total subsidi BBM, sedangkan rumah tangga golongan menengah kecipratan 30% dari total subsidi BBM dan rumah tangga golongan atas, dengan senang hati dan riang gembira, mengeruk 63% dari total subsidi BBM.

*Selingan: Jumlah penduduk Indonesia yang berpenghasilan di bawah US$ 2 per hari (atau dapat dikategorikan Bank Dunia sebagai “miskin”) berjumlah 103 juta penduduk.

*Selingan: Rumah tangga miskin hanya mengeluarkan 7% dari total pengeluarannya untuk transportasi, sementara yang terbesar bagi rumah tangga miskin (65% dari total pengeluaran) adalah makanan.

*Selingan: Sudah sejak lama, Prabowo Subianto konsisten dengan komitmennya untukmencabut 2/3 anggaran subsidi BBM dan subsidi listrik, meminimalkannya dengan mekanisme subsidi tetap pada per satuan harga ekuilibrium, dan mengalihkannya ke BLSM (targetted subsidy) untuk mengurangi koefisien Gini (ketimpangan), ke transportasi publikuntuk mengurangi dependensi pada mobil pribadi dan kemacetan, dan ke infrastruktur (belanja negara produktif) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perekonomian negara.

*Solusi Tidak Berbohong (“Tepat Sasaran”): Usai momentum konversi minyak dan Liquefied Petroleum Gas ke Compressed Natural Gas dan Liquefied Natural Gas dimanfaatkan; standar ketepatan waktu, kenyamanan, dan keamanan transportasi publik ditingkatkankelangkaan penyelidik dan penyidik di KPK ditangani; pelayan publik (khususnya TNIPolri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian ESDMDitjen Pajak, dan Kementerian Pendidikandirestrukturisasi dan hanya diisi oleh insan-insan yang berkualitas, memuaskan, dan jujurmanajemen pengawasan (monitoring) dan pengendalian (controlling) secara tegas mengacu pada best practice; dan angka ketergantungan impor hortikultura (khususnya kedelai) dan sapi ditekan tanpa dimanipulasirumah tangga miskin dan rumah tangga rentan diberi BLT, Raskin, Jamkesmas, BSM Pendidikan, PNPM, dan KUR agar tak hanya mampu catch-up dengan kenaikan harga, tetapi juga melampaui daya beli sebelumnya (/kuantitas barang yang didapat menjadi lebih banyak.)

*Sambil Menyelam Minum Air: Tak hanya transportasi publik dan kesenjangan pendapatan yang terbenahi, infrastruktur (/belanja negara produktif) Indonesia yang saat ini di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam (atau berada pada peringkat keenam di ASEAN) pun mendapat pendanaan dan pembangunan yang serius sehingga biaya logistik dan transportasi menurun (/deflasi, barang lebih murah) dan, sesuai visi-misi Joko Widodo yang berorientasi pada Pembangunan Manusia, lima tantangan bangsa di bawah ini didanai dan diselesaikan:

1. Kesehatan dan Pendidikan Dasar Indonesia yang di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam (atau berada pada peringkat kelima di ASEAN);

2. Kemampuan membaca, matematika, dan sains Indonesia yang terendah di antara 40 negara paling berpengaruh di dunia;

3. Pendidikan Menengah, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Tinggi Indonesia yang di bawah Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia (atau berada pada peringkat keempat di ASEAN);

4. Persentase undangan untuk Jabodetabek, keluarga militer, polisi, kemendiknas, dan politikus yang melambung tinggi sejak periode terakhir kabinet transaksional. Hal ini berhasil membuat sia-sianya eskalator sosial ekonomi dan mewujudkan terkuburnya UI, UGM, ITB, Unair, IPB, Unibraw, dan ITS di dasar pentas persaingan global.

5. Rata-rata pengangguran muda Indonesia yang saat ini sudah 5 kali lebih tinggi daripada rata-rata pengangguran nasional (FYI, rata-rata pengangguran muda Indonesia juga merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik.) Hal ini terjadi karena kurikulum dan mata ajar tidak disesuaikan dengan permintaan pemberi kerja (demand-driven curriculum) dan best practice.

*Selingan: Tidak hanya aspek operasional dan outputnya yang mengecewakan, aspek finansialnya juga sangat membuat geram. Kendati anggaran pendidikan kita tiap tahun sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan Kementerian Pendidikan diisi oleh guru-guru/pendidik/suri teladan character buildingKementerian Pendidikan mendapat opini terburuk BPK yakni TMP (/Tidak Memberikan Pendapat) pada tahun 2010 dan 2011 dan opini WDP (/Wajar Dengan Pengecualian) pada tahun 2009 dan 2012. Tak heran, berdasarkan data Kemendiknas yang dilansir pada 1 Desember 2014, 75% sekolah di Indonesia ternyata tidak memenuhi standar layanan MINIMAL pendidikan dan nilai rata-rata kompetensi guru-guru di Indonesia hanya 44,5 (atau jauh di bawah standar yang ditetapkan Negara: 70).

Mantap tidak selingannya? All praise is to Allah.

LAMPIRAN 1: PENJAWAB PANGGILAN

“How could we not talk about family when family’s all that we got?” –Wiz Khalifa

Slank, Addie MS, Trio Lestari (Glenn Fredly, Tompi, Sandhy Sondoro), Erwin Gutawa, KLA Project, Oppie Andaresta, Once, JFlow, Barry Likumahuwa, Banyu Biru, Dewa Budjana, Gerald Situmorang, Mohammad Ridwan Hafiedz, Yeppy Romero, Setiawan Djody, Mario Marcella, Ian Antono, Robi Navicula, Andre Hehanusa, Titi “Film Jalanan”, Giring Ganesha “Nidji”, Adri Prakarsa “Nidji”, Kikan Namara, Cokelat, Ho Katarsis, Edo Kondologit, Ivan Nestorman, Nina Tamam, Titiek Puspa, Yuni Shara, Krisdayanti, Gita Gutawa, Sherina Munaf, Tika Panggabean, Kartika Jahja, Dira Sugandi, Bonita Adi, Tata Tangga, Monita Tahalea, Sashi Gandarum, Lea Simanjuntak, Bernadeta Astari, Sari Simorangkir, Tina Toon, Melanie Ricardo, Sonia Eryka, Dewi Lestari, Afgan Syahreza, Yovie Widianto, Bams, Yukie PasBand, Aditya Anugrah, Aqi “Alexa”, Ronny Waluya, Joe Saint Loco, Indra Aziz, Ello, Michael IDOL, Judika IDOL, Delon IDOL, Melly Manuhutu, Anugrah Aditya, Sawarna “Warna”, Kristina, Aura Kasih, Sruti Respati, Kadri Jimmo, Kahitna, 3 Composers, Yovie & Nuno, Kerispatih, Stereocase, Five Minutes, Wali, Lyla, Samsons, Tendostar, 5 Romeo, Superman is Dead, Soul ID, CJR, Cherrybelle, Hotma “Meng” Roni Simamora, Jalu Pratidina, Saykoji, Deejay Cream, Billy BeatBox, Yacko, Tabib Qiu, Lady Gan, Kill The DJ, Jogja Hip Hop Foundation, Dochi ‘Pee Wee Gaskins’, Pop the Disco, Homogenic, Widi ‘Vierratale’, Josaphat ‘Killing Me Inside’, Che Cupumanik, Ajul & Rekan, /rif, Roy Jeconiah, Ahmad Albar, Donny Fatah, Otong Koil, Willy “Sket”, Well Willy, Krisna Sadrach, ARockGuns, Ananda Sukarlan, Irsa Destiwi, Indra Lesmana, Levi Gunardi, Doadibadai Hollo “Badai Kerispatih”, Dameria Hutabarat, Adi Adrian, Reynold Silalahi, Dimas Pradipta, TP. Thomas, Nita Aartsen, Jordy Waelauruw, Ivan Saba, Marco Kusumawijaya (Arsitek), Amir Sidharta (Kurator Museum), Ong Harry Wahyu, Samuel Indratma (Community Visual Artist), Fiki Satari, Wahyu Aditya (Kartunis), Sweta Kartika, Beng Rahadian, Kemal Arsjad, Arief Widhiyasa (CEO Agate Studio-Indonesian Game Developer), Maudy Ayunda (mahasiswi Oxford University), Cinta Laura (asisten dosen di Columbia University), Chelsea Olivia, Marsha Timothy, Lala Timothy, Acha Septriasa, Vanessa Angel, Vino G Bastian, Ringgo Agus Rahman, Gading Marten, Ibnu Jamil, Richard Kevin, Ari Wibowo, Gusti Randa, Anwar Fuady, Chicco Jerikho Jarumillind, Joshua Suherman, Sunny Soon, Aron Ashab, Ricky Harun, Rieke Diah Pitaloka, Feby Febiola, Sophia Latjuba, Alice Norin, Putri Patricia, Prisia Nasution, Adinda Thomas, Arzetti Bilbina Huzaimi Setiawan, Nadine Alexandra Dewi Ames, Aline Adita, Melanie Subono, Erikar Lebang, Andreas Prasadja, Reza Gunawan, Nicky, Kemal Desmo Nasution, I Gede Siman Sudartawa, Richard Sambera, Chris John, Rudy Hartono, Taufik Hidayat, Joko Supriyanto, Rexy Mainaky, Ivana Lie, Susy Susanti, Gerak Cepat, Generasi Optimis, Yayasan Puteri Indonesia, HKTI, #99Movement (@PartaiSocmed) Leonardo Kamilius, Melanie Tedja, Niwa Dwitama, Ignasius Ryan Hasim, dan Iman Usman.

Ketua Umum MUI dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, M.A., Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif, Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc., Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, Prof. Dr. Bambang Setiaji, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, M.A., Dr. Alwi Abdurrahman Shihab, Ketua PBNU KH. M. Imam Aziz, Ketua KBNU Sultonul Huda, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua GP Ansor Nusron Wahid (caleg Golkar dengan perolehan suara tertinggi [234.021 suara], calon pimpinan DPR RI), Ketua Umum PBNU 1999-2010 KH. Ahmad Hasyim Muzadi, Ketua PB HMI 2009-2011 M. Chozin Amirullah, Juru Bicara Keluarga (Alm.) Gus Dur dan Ketua Pengurus Pusat Lesbumi NU, Dr. Zastrow Al Ngatawi, Savic Ali, Akhmad Sahal, Nono A. Makarim (Komite Etik KPK), Teten Masduki, Todung Mulya Lubis, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Ir. Tri Rismaharini, M.T., Billy Boen, Andy F. Noya, Ketua Dewan Guru Besar FEUI Prof. Prijono Tjiptoherijanto, Ph.D (pakar Ekonomi Demografi/Kependudukan), Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D, Onno W Purbo, Tita Larasati, Deni Rodendo, Maulana M. Syuhada, Goenawan Mohamad (Pendiri PAN, Jurnalis), Faisal Basri (Pendiri PAN, Ekonom), Abdillah Toha (Pendiri PAN, Komisaris Penerbit Mizan), Fadjroel Rachman, Adian Napitupulu, Wanda Hamida, Ulin Yusron, Arief Budiman (kakak Alm. Soe Hok Gie, pemimpin Gerakan Golput di era Orde Baru), Poltak Hotradero (Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia), Ari Perdana, Haryo Aswicahyono, Arianto Patunru, Guru Besar Akuntansi UI Wahjudi Prakarsa, Guru Besar Ekonomi UGM Tony Prasetiantono, Mardi Wu, Yoris Sebastian, René Suhardono, Indra Jaya Piliang (Ketua Balitbang DPP Partai Golkar dan Ketua Departemen Kajian dan Kebijakan Partai Golkar), Ricky Setiawan (Wikipedia Admin), Enda Nasution, Wicaksono (@ndorokakung), Henry Manampiring (@newsplatter), Ainun Chomsun (@pasarsapi), Agung Mahardilan (@AgungMahardilan), Blontank Poer (@blontankpoer), Rama J Baskoro (@supermomo), Faizal Iskandar (@monstreza), Alexander Thian (@aMrazing), Satria Ramadhan (@satriaoo), Intan Anggita (@BadutRomantis), Paramita Mohamad (@sillysampi), Gabriel Montadaro, Shafiq Pontoh, Adi S. Noegroho (@sheque), Satrio Utomo, Ario Pratomo, Dolly Lesmana, Ricky Setiawan, Doni Priliandi, Dondi Hananto, Nukman Luthfie, Yunarto Wijaya, Yopie Suryadi, Yan Hendry Jauwena, Bunga Mega, Riana Bismarak, Vanya Sunanto, Pramudya Oktavinanda, Wimar Witoelar (Kolumnis), Lin Chi Wei (Kata Data), Arsendo Atmowiloto (Wartawan), Yenni Kwok, Danny Wirianto, Adib Hidayat, Lisa Luhur, Aulia Masna, Didi Nugrahadi, Karaniya Dharmasaputra, Abi Hasantoso, Iwan Piliang, Coen Husain Pontoh (Editor IndoPROGRESS), Metta Dharmasaputra (Penulis “Saksi Kunci”), Wishnutama (CEO PT Net Mediatama), Mira Lesmana, Riri Riza, Nia Dinata, Rayya Makarim, Joko Anwar, Slamet Rahardjo Djarot, Eros Djarot, Hanung Bramantyo, Denis Adhiswara, Jay Subiakto, Jajang C. Noer (istri sutradara film “Pengkhianatan G 30 S/PKI”, Arifin C. Noer), Nazyra C. Noer, Edward Suhadi, Iman Brotoseno, Monty Tiwa, Darwis Triyadi, Arbain Rambey, Ayu Utami, Leila S. Chudori, Djenar Maesa Ayu, Alanda Kariza, Marina Silvia, Avianti Armand, Ben Sohib, Zen Hae, Adjie Silarus, Putu Aditya Nugraha, Agus Noor, Iksaka Banu, Yan Widjaya, Kurnia Effendi, Amin Kamil, Prita Laura, Olga Lidya, Butet Kartaredjasa, Happy Salma, Sarah Sechan, VJ Cathy Sharon, Artasya Sudirman, Sandrina Malakiano, Imam Darto, Charles Bonar Sirait, Nico Siahaan, Joe Taslim, Darius Sinathriya, Valentino Jebret, Caesar Gunawan, Indra Bekti, Gofar Hilman, Sys NS, Boy William, Indra Birowo, Desta, Ananda Omesh, Sasha Stevenson, Arie Keriting, Ge Pamungkas, Andovi da Lopez, Jovial da Lopez, Cak Lontong, Muhadkly Acho, Jhody Bejo, Eddi Brokoli, Dedi Gumelar “Mi’ing”, Genrifinadi Pamungkas, Andi Wijaya, Dimas Yudhistira, Danny Jayawardhana, Krisnanjaya Harefa, Boris T Manullang, Mohamad Ali Sidik Zamzami, Mongol Stres, Bene Dion Rajagukguk, Kemal Pahlevi, David Nurbianto, Soleh Solihun, Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, dan kamu.

#KitaBikinRame #SatuPaduLawanKoruptor #KPKadalahKita

LAMPIRAN 2: STRATEGI

The International Human Rights Rank Indicator

The Corruption Perceptions Index 2013

The 2014 World Press Freedom Index

The Internet Speed Index  (Solution) (Threat) (Benefits)

Income Inequality Index (GINI Index) (Explanation)

Gross National Income per Capita (Constant 2000 US$) (Japan, Australia, Singapore, Brunei, Korea, Malaysia, China, Thailand, Indonesia, the Phillipines, Vietnam, Lao PDR)

The Human Development Report 2013

OECD Factbook 2013

The Global Index of Cognitive Skills and Educational Attainment 2014

The SCImago Journal & Country Rank

The Times Higher Education World Reputation Rankings 2014

QS World University Rankings 2013/2014

The Global Competitiveness Index 2013-2014

The WJP Rule of Law Index 2014

The Ease of Doing Business Index 2013

Backup:

http://hambaallahyangsetia.blogspot.com/2014/06/keterkaitan-antara-militer-mafia.html

BONUS DATA

Deutsche Bank – Oil & Gas for Beginners

UBS Investment Research – Introduction to the Oil Industry

Thomas O. Miesner, Martin S. Raymond & William L. Leffler – Oil & Gas in Nontechnical Language

OPEC – World Oil Outlook

Energy Information Administration – International Energy Statistics

BP – Statistical Review of World Energy

HSBC – Sector Structure in Oil & Gas

Vault, ShaleNET, Glassdoor, Qerja, Jobstreet, LinkedIn, JobsDB, & Hays – Qualifications, Salaries, and Vacancies

ITB Career Center, CDC UI, ECC UGM, CDC Unpad, & CDC BINUS – Vacancies

“Hidupmu indah bila kau tahu jalan mana yang benar. Harapan ada, Harapan ada bila kau mengerti.” ~Salam Bagi Sahabat – Glenn Fredly

The Economist – Skills Shortages in Indonesia

World Bank – Trends in Demand, Gaps, and Supply of Indonesia’s Labor Market

Boston Consulting Group – Growing Pains, Lasting Advantage: Tackling Indonesia’s Talent Challenges

McKinsey & Company – Unleashing Indonesia’s Potential

International Labour Organization – Labour and Social Trends in Indonesia

Business Monitor International (Fitch Group) – Quarterly Report: Industry Report & Forecasts Series

Tips – Sample of Resume (Curriculum Vitae)

Gene Zelazny – Say It with Chart

Direktorat Kemahasiswaan UI, Tim Beasiswa Keluarga Mahasiswa ITBBeasiswa Dirmawa UGMITS Scholarship & Career Center (SCC), Pejuang Beasiswa di Dalam & Luar Negeri untuk WNIUI International OfficeITS International OfficeBINUS International OfficeIndonesia Mengglobal, InternID, Good Jobs IDKampus Update, & Young Leaders for Indonesia – Scholarships, Internships, and Competitions

Quora, TED TalksToastmasters IndonesiaKelas InspirasiAkademi Berbagi,Indorelawan.orgIndo Runners, Bike to Work IndonesiaBLU TransJakarta, PT KAI Commuter Jabodetabek, Nebengers, Lewat Mana, TMC Polda Metro Jaya, dan PT Jasamarga – Equipments

BONUS SELINGAN (EXTENDED VERSION)

Apakah para pecinta selingan setanah air mau sedikit selingan tentang ketulusan PKS? Apa? Kurang kencang suaranya.!

Oke, cukup-cukup. Kami akan berikan sedikit selingan untuk Anda. Apakah Anda siap?

Selingan kita dimulai pada awal tahun 2013 saat BMKG dan KADIN memperingatkan PKSakan dua hal penting ini:

1. Maret-Agustus 2013 merupakan puncak kemarau basah yang akan mengakibatkan kegagalan panen Hortikultura yang sangat masif.

2. Populasi sapi jantan dewasa di Indonesia hanya 1,45 juta ekor dan sapi betina produktif (indukan) tidak boleh dipotong karena akan mengganggu keberlanjutan produksi dan populasi sapi lokal.

Namun rupa-rupanya, hal ini malah dimanfaatkan dengan kejam oleh PKS untuk mengumpulkan pundi-pundi kampanye Pileg dan Pilpres 2014 dengan mengeluarkanlarangan impor hortikultura dan sapi. (Suatu larangan yang segera direspon dengan pengurangan jumlah produksi oleh negara-negara penghasil hortikultura dan sapi untuk mencegah kemubaziran.)

Hal yang dinanti-nantikan PKS pun datang. Terjadi kegagalan panen hortikultura yang sangat masif di Indonesia dan kepunahan supply sapi Indonesia karena pemotongan sapi betina produktif untuk memenuhi permintaan masyarakat. Akibatnya, belum memasuki bulan suci Ramadhan 2013 saja, harga hortikultura dan harga sapi sudah mencekik masyarakat Indonesia.

Usai ada lonjakan harga dari tingginya demand dalam negeri (demand-pull inflation) dan dari tingginya biaya pemroduksian mendadak (cost-push inflation), dengan senyum yang amat sangat sumringah seperti habis berpoligami tanpa izin istri pertama PKS mengimpor hortikultura dan sapi dengan besar-besar.

Jadi jangan lagi Anda heran. Atas rent-seeking tanpa rasa belaskasihan pada kegetiran hidup dan tanpa rasa takut akan bulan suci Ramadhan, KPK menangkap mafia pangan 12 triliun rupiah berpencitraan wahabi (/ahistoris, narsis, dan ingin hidup sendiri, sepertiWalikota Depok.)

*Fakta: Menurut UNICEF, sekitar 40% balita Indonesia menderita gizi buruk/malnutrisi. Hal ini tentu saja mengerikan karena 95 persen pertumbuhan otak dan kognitif berada pada masa ini. Tak heran, jika malnutrisi ini menyebabkan Indonesia kehilangan 62 triliun rupiah per tahun dalam produktivitas yang hilang melalui kepandaian yang buruk dan kemampuan fisik yang kurang.

*Fakta: Menurut Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pelaku korupsi atas penanggulangan keadaan bahaya dapat dijatuhi hukuman mati.

*Fakta: Menurut Surat Keputusan Pimpinan Pusat (SKPP) Muhammadiyah Nomor: 149/Kep/I.0/B/2006, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai politik yang memanfaatkan Muhammadiyah demi kekuasaan politik. Karena itu, SKPP menyerukan para anggota dan pimpinan Muhammadiyah agar membebaskan diri dari misi, kepentingan, kegiatan, dan tujuan PKS.

*Selingan: Menurut Juru Bicara Partai PKS dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, pada akhir Desember 2013; pasangan Jokowi-Aher berpeluang besar memenangkan Pilpres 2014.

*Kabar belum terkonfirmasi: Kepercayaan bahwa “Cinta Otoriter Lebih Baik Daripada Cinta Allah” telah sukses dilambungkan Nur Mahmudi Ismail (Presiden PKS 1998-2000, Walikota Depok), Tifatul Sembiring (Presiden PKS 2005-2010, Menteri Komunikasi dan Informatika), Luthfi Hasan Ishaaq (Presiden PKS 2009-2014, Terpidana 18 Tahun Penjara), Ridwan Hakim (Putra Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin), Hidayat Nur Wahid (Presiden PKS 2000-2004), dan Ahmad Fathanah (Terpidana 16 Tahun Penjara).

Senang dengan selingan di atas? All praise is to Allah.

Untuk menutup artikel ini, perkenankanlah Team Hamba Allah menyampaikan harapan kami. Kami mengharapkan Anda selalu setia pada segala perintah Allah, tanpa ragu melaporkan tiap dugaan tindak pidana korupsi dan pungli yang Anda ketahui kepada KPK atau Lapor!, dan rajin meningkatkan pengetahuan Anda agar Indonesia tidak tenggelam di ASEAN Economic Community, terhindar dari malapetaka demografi, dan masuk surga dengan mudah.

TRIBUTE (PENGHORMATAN)

Tulisan ini didedikasikan untuk (alm.) Kapolri Hoegeng Imam Santoso, (alm.) Jaksa Agung RI Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H., dan (alm.) Dokter Forensik dr. Abdul Mun’im Idries, Sp.F.

“Innallaaha laa yughayyiru maa biqawmin, hattaa yughayyiruu maa bi-anfusihim”

Selamat menjalankan misi yang Allah beri.

#KPKadalahKita

Sumber:

http://indonesiana.tempo.co/read/17921/2014/06/21/pencariilmuseumurhidup/keterkaitan-antara-militer-mafia-perminyakan-dan-akun-akun-penyebar-kebohongan


‘Ayah Prabowo Sempat Buron, Akan Kah Prabowo Mengikut Jejak Ayahnya?’“Like Father Like Son”

$
0
0

Home » Opini » ‘Ayah Prabowo Sempat Buron, Akan Kah Prabowo Mengikut Jejak Ayahnya?’ “Like Father Like Son”

25/05/2015

Lensaberita.Net, Opini – Siapa tidak kenal (alm.) Soemitro Djojohadikoesoemo. Ya, dia adalah ayah kandung Prabowo Subianto. Publik mungkin lebih mengenal beliau dengan sebutan ‘Begawan Ekonomi Indonesia’.

Soemitro memang seorang ekonom kesohor di zamannya. Tak tanggung-tanggung, ia ikut mendirikan Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.

 
Foto Semasa Hidup :

Tapi, tak banyak yang tahu sejarah kelam doktor lulusan Nederlandse Economise Hogeschool, Rotterdam, Belanda ini.Soemitro merupakan salah satu tokoh penting dalam pemberontakan PRRI-Permesta pada 1958.

Ia merupakan orang yang mengendalikan dan mengorganisir pasokan kebutuhan pemberontakan dari Amerika Serikat. Semua persenjataan serta alat komunikasi modern disalurkan kepada gerombolan pemberontak melalui Singapura. AS menyuplai persenjataan canggih seperti LMJ 12,7 mm, bazoka, granat semi otomatis, persenjataan infanteri dan senjata-senjata penangkis serangan udara, dll.

Bukan rahasia lagi kalau AS saat itu amat membenci Sukarno, Presiden Indonesia. Berbagai cara mereka tempuh untuk menggulingkan kekuasaan Sang Proklamator. Termasuk di antaranya dengan menyokoh penuh pemberontakan PRRI-PERMESTA. Sulit dibantah bahwa ada hubungan amat erat antara Soemitro dengan CIA. Namun, upaya makar dari PRRI-PERMESTA berhasil ditumpas.

Soemitro pun sempat ‘buron’ keluar negeri walaupun sebetulnya Bung Karno tak pernah mendendam pada para pemberontak.

Saat akhirnya Bung Karno lengser –yang juga sulit diingkari adanya keterlibatan AS dalam skenario G30S/PKI—peruntungan Soemitro berubah. Ia sempat jual mahal kendati Presiden Soeharto memintanya pulang. Adam Malik diutus oleh Soeharto untuk membujuk Soemitro di Bangkok. Sebelumnya misi itu dijalankan oleh Ali Moertopo namun gagal.

Pada 29 Mei 1968, Sumitro beserta keluarganya kembali ke tanah air, langsung menuju Cendana disambut oleh Soeharto. Tanggal 6 Juni 1968, susunan menteri Kabinet Pembangunan I diumumkan, Sumitro menjabat sebagai Menteri Perdagangan Orde Baru. Di kemudian hari hubungan Soemitro dengan Soeharto kian dekat lantaran anak mereka (Prabowo dan Titik) terikat perkawinan.

Jangan heran kalau di hampir semua buku pelajaran sekolah tak pernah kita jumpai cerita buruk soal Soemitro. Istilah Begawan Ekonomi Indonesia mulai dipopulerkan untuk menyebut Soemitro.

Soemitro lantas mengontak teman lamanya (baca: Amerika Serikat) untuk memberikan beasiswa pada para calon ekonom-ekonom muda Indonesia. Sekarang paham kan kenapa ekonomi kita berkiblat ke liberalisme.

Nah, sekarang berselang 56 tahun setelah pemberontakan memalukan itu, Prabowo berpeluang mengulangi ‘pengkianatan’ ayahnya kepada republik tercinta. Dulu, Soemitro menjadi antek asing dan rela melihat perang saudara di Tanah Air. Apakah Prabowo sudi sejarah buruk itu terulang di Indonesia, hanya demi mengejar kekuasaan? Bisa saja, seperti kata pepatah : like father like son.

Saat pemberontakan PRRI terjadi dan disusul aksi minggat keluar negeri, Prabowo masih kecil. Tentu semua memori itu membekas di otaknya dan membentuk kepribadiannya. Makanya, saya sering tertawa sendiri kalau melihat dia dengan lantang menuding pihak lawan sebagai antek asing. Lucu juga kalau dia suka membawa-bawa sosok Soekarno dalam agitasi murahannya.

Ya sudahlah, semoga kekhawatiran saya berlebihan. Mudah-mudahan saja Prabowo benar-benar cinta terhadap Tanah Air sehingga tidak konyol membiarkan ‘perang saudara’ terjadi. Tak boleh ada setetes pun darah tertumpah di Bumi Pertiwi hanya karena perebutan kekuasaan.

Penulis : Shendy Adam Kompasianer


Mengenalkan Produk GMO dan Efek Negatifnya Terhadap Manusia

$
0
0

Image

 Dessy An 

untuk yg belum tahu ttg GMO :

Normalnya sebuah tanaman akan menghasilkan biji yang kemudian biji tersebut dapat ditanam kembali, sehingga keberlanjutan kehidupannya dapat terjaga. Tetapi hal tersebut merupakan ancaman bagi produsen benih. Petani tidak
akan membeli benih lagi ke produsen tersebut, karena petani dapat membudidayakan tanaman dari benih yang pertama ia tanam. Untuk itu, produsen benih kemudian membuat benih yang steril, dimana biji yang dihasilkan oleh tanaman dari benih tersebut tidak dapat ditanam kembali, yang membuat petani menjadi bergantung pada benih tersebut.

Cara berpikir itulah yang digunakan oleh Monsanto dalam memproduksi benih “terminator”. Tidak hanya itu pula, tanaman dari benih terminator juga dapat mengubah tanaman lain yang berdekatan dengan dirinya menjadi steril (karena bias pollen-serbuk sari ). Cara seperti itu dapat merusak keanekaragaman hayati yang ada di bumi, karena hanya benih tanaman dari pabrik penghasil benih-lah yang dapat hidup (memonopoli tanaman). Kita tahu bahwa ketika kita menghancurkan keanekaragaman hayati, pada akhirnya akan menghancurkan spesies binatang dan kehidupan kita sendiri.

GMO-Food-300x300Selain kejahatan diatas, Monsanto juga memproduksi benih yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk mendukung penggunaan herbisida Roundup dalam dosis yang tinggi, dimana herbisida tersebut juga diproduksi olehnya. Pada awalnya Roundup digunakan petani untuk membunuh gulma. Tetapi jika terlalu banyak menggunakan herbisida, akan membunuh tanaman yang ingin dilindungi . Dengan begitu, Monsanto mendapat keuntungan ganda dari penjualan Roundup dan benih hasil bioteknologi tersebut

Apa itu GMO?

GMO singkatan dari Genetically Modified Organisms, yaitu mahluk hidup yang telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Tanaman lain yang sudah jelas transgenik yang ada di Indonesia adalah jagung dan kedelai. Sedangkan tanaman lainnya yang juga termasuk GMO : kentang, tomat, alfalfa, daging, ayam, susu dari hewan yang diberi pakan non organik, beras (lihat keterangan di bawah ciri-ciri mengenali produk GMO).

Apa akibatnya untuk manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya jika mengonsumsi produk GMO dan hasil olahannya?

Menurut jurnal kesehatan, akibat makanan transgenik ini tidak begitu kelihatan jika dikonsumsi oleh manusia, oleh karena itu ahli biologi menguji cobakan terhadap tikus, dan hasilnya mencengangkan : tikus menjadi mandul, lemah, gerak lakunya lamban, terdapat sel kanker di otak dan saluran cernanya. Lantas apakah ini juga harus terjadi terhadap manusia? Belum ada yang menjelaskan di negara saya.

Apakah produk GMO juga sudah ada di swalayan, pasar tradisional, dan toko-toko makanan di Indonesia?

Tidak ada yang meneliti! dan tidak dipedulikan! :(  Konsumen di Indonesia hanya fokus terhadap label “HALAL” yang dikeluarkan oleh MUI, dan pernyataan MUI pun katanya “belum pernah mengeluarkan izin halal bagi produk GMO” benarkah?

halal-ilustrasi-_120127154605-405

Simak artikel di bawah ini, yang dipostingkan oleh : GFI yang diterbitkan tanggal 9 Januari 2014, bersumber dari “storify.com”

Kedelai yang dikonsumsi di Indonesia sebagian besar adalah impor dari AS. Padahal kedelai AS hasil rekayasa genetik (GMO) dari Monsanto. GMO (Genetically Modified Organism) atau Makhluk Hidup hasil Rekayasa Genetik sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit baru. Selain itu rekayasa genetik juga melanggar hukum Sunatullah (hukum dasar penciptaan) karena merusak susunan keseimbangan alam semesta.

Sudah banyak tragedi dalam sejarah manusia yg ditimbulkan oleh GMO, contohnya adalah penyakit Kanker, AIDS, dan berbagai virus flu. Saat ini 90% produk pertanian dan perternakan dunia dikendalikan oleh Monsanto yg merupakan hasil GMO yang berbahaya bagi manusia.
Saat ini 90% produk pertanian dan perternakan dunia dikendalikan oleh Monsanto yg merupakan hasil GMO yang berbahaya bagi manusia. Berikut ini adalah contoh ayam hasil dari rekayasa genetik (GMO) yang juga biasa dikonsumsi penduduk Indonesia:
Ayam GMO

Enam tahun lalu saya sudah memperingatkan kepada IPB (Institut Pertanian Bogor) tentang bahaya Monsanto & GMO tapi tidak dianggap serius.
Penjelasan lengkap tentang GMO atau Makhluk Hidup hasil Rekayasa Genetik bisa dilihat di gambar ini:

projek gmo

Sudah lebih dari 200.000 petani di seluruh dunia bunuh diri karena gagal panen. Bibit mereka adalah GMO yang diperoleh dari Monsanto. Juga produk pestisida yg mereka distribusikan sangat berbahaya bagi hewan dan manusia karena dapat menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh.

Produk pestisida yang banyak digunakan pada pertanian saat ini sangat berbahaya bagi manusia:
pestisida gmo

Di Eropa dan Jepang, produk GMO (hasil rekayasa genetik) sudah dilarang dan mereka kembali pada produk organik. Bagaimana dgn Indonesia?
Mau aman dari produk GMO dan Monsanto? Tanam dan peliharalah makananmu sendiri, gunakan pupuk dan pestisida alami.
Oh iya, jangan lupa hindari makan makanan dari restauran siap saji dan produk instan. Bahan-bahannya dari GMO:

makanan gmo

Apakah produk GMO juga sudah ada di swalayan, pasar tradisional, dan toko-toko makanan di Indonesia?

Tidak ada yang meneliti! dan tidak dipedulikan! :( :( :( Konsumen di Indonesia hanya fokus terhadap label “HALAL” yang dikeluarkan oleh MUI, yang lain? hmm kembali saya menarik nafas dalam-dalam.. :(

Renungan : “Makanlah makanan yang baik dan diizinkan”

Kedengarannya sederhana, “makanlah makanan yang baik dan diizinkan”, benarkah sesederhana itu? Dalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia diatur oleh agama untuk menjalaninya agar bisa menentukan pilihan hidupnya, toh banyak orang bijak mengatakan “hidup itu pilihan”. Pilihan yang dimaksudkan adalah tentu yang akan berakhir di Surga, bukan di Neraka. Coba renungkan adakah orang bejat, orang penuh dusta, orang jahat, suka menipu, suka mencuri, suka ‘ngemplang’ utang, suka bohong, manipulatif, berhianat, dan suka suka lainnya yang tidak terpuji itu mengatakan bahwa tujuan akhir hidupnya adalah ingin di Neraka? Jawabannya pasti TIDAK! Lalu mereka ‘ngeles’ bahwa hidup di dunia hanya sekali, maka nikmatilah! Hmmmm… :(

Isu adanya “Dunia Baru” sudah seringkali saya dengar dan saya baca, baik di buku yang dijual bebas, mau pun di media elektronik, bahwa kelak penduduk dunia ini hanya tinggal sedikit saja, istilah lainnya adalah “misi pengurangan penduduk bumi” dan pemimpin dunia baru ini adalah “mereka” yang membuat peraturan untuk semua penduduk dunia. Caranya? membuat orang sakit, dan cepat atau lambat mati atau dimatikan saja. Siapa kira-kira yang akan mengalami hidup dipendekkan di dunia dengan sengaja ini? Saya tidak mau berspekulasi, dan tidak mau mengungkapkan, masih menunggu bukti? Hidup saya hanya untuk ZATyang menciptakan saya, tapi tenaga saya di dunia adalah untuk orang-orang di sekitar saya, membutuhkan atau tidak, tetap saya akan berusaha berbuat terbaik yang bisa dilakukan dengan segala keterbatasan. Masih pertanyaan : Mengapa Monsanto membuka agen di Indonesia, sehingga para petani diharuskan membeli bibit GMO? Sejak saya kecil sampai sekarang, makanan yang saya sukai adalah tempe, tahu, dan jagung. Saya pikir hampir semua penduduk Indonesia ini mengonsumsinya. Mengapa jagung dan kedelai adalah dari bibit GMO? Mengapa sekarang jarang sekali di swalayan ada jagung organik, tapi selalu jagung transgenik yang manis? RRC negara sejuta produk menolak mentah-mentah jagung GMO, dan negara ini “perang” melawan transgenik yang diekspor oleh AS. Indonesia bagaimana? adakah yang peduli? mengapa rakyat Indonesia harus sakit dan berpenyakitan?

Sakit adalah tanda.

Mengapa orang sakit? Ah.. tentu saja semua juga bisa menjawabnya… :) Umumnya dan paling banyak menjawab : karena kurang makan, makanannya tidak cukup bergizi, terlalu banyak kerja jadi sering lupa, tidak olah raga, karena merokok dan minuman keras, kecelakaan, telat makan, pola hidupnya tidak baik, sakit turunan, ketularan sakit… :( Tapi hanya sedikit sekali yang menjawab: “makan apa saja selama ini?”

“Hak kita untuk memakan makanan yang baik”

Bagi orang yang sangat mendalami masalah agama, tentu orang sakit akan dikaitkan dengan “dosa”, dan ini adalah bisa berarti “hukuman” atau “teguran”. OK, saya bukan ulama yang berkompeten masalah ini, tapi saya hanyalah manusia biasa yang mencoba mengukur tanda-tanda datangnya orang menjadi sakit saja. Jadi instruksi atau nasihat “makanlah makanan yang halalan dan thoyiban” itu adalah penuh makna, jangan menganggap enteng masalah ini…  Ini yang saya jalankan agar saya terhindar dari sakit. Bukan berarti saya tidak pernah sakit, pasti setiap orang pernah mengalaminya. Sakit di sini adalah sakit yang dibuat sendiri akibat perbuatan kita yang salah, bisa salah karena ketidak-tahuan, ketidak-pedulian, dan tidak ada orang di sekitarnya yang mengingatkan atau di lingkungannya dia berada sama tidak tahu, sama tidak pedulinya. Kalau ada satu orang yang peduli dan menyebarkan informasi ini,  mereka pun hanya mencibir, dan mengatakan “ah kau sok tahu” buktinya apa? Orang juga pada makan tuh! Lihat! Ini makanan ada label halal dari MUI, ada Izin edarnya, ada keterangan BPOM segala. Masa iya sih Pemerintah ini akan menjerumuskan rakyatnya? masa iya sih MUI membolehkan umatnya kalau memang ini makanan tidak baik? Berat ya kalau jadi orang terlalu banyak tahu? =D saya juga tidak ingin mendiamkan saja ada sesuatu yang dianggap tidak beres di tempat di mana saya menjalani kehidupan ini. Saya merasa beruntung atas informasi yang bisa saya dapatkan dengan hanya “klik” dan semua pengetahuan terbuka untuk kita. Kewajiban saya adalah memberitahukannya lagi kepada semuanya. Ini sama dengan informasi berantai, tidak sembunyi dan tidak menggunakan cara intel, memata-matai gerak laku dengan tujuan tertentu. Ini adalah forum bebas berpendapat dengan santun dan beretika.

Kesimpulan : Jangan membiasakan diri membeli produk impor dan produk domestik kalau tidak cukup tahu bahaya dan manfaatnya, meski pun Anda cukup uang untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Tingkatkan wawasan pengetahuan belanja  Anda.  

Ini penting untuk menjaga keberlangsungan hidup sehat keluarga Indonesia

4-sht-5-sempurna

Anda semua memiliki hak untuk tahu apa yang ada di makanan Anda.

Informasi yang saya dapatkan dari salah satu blog yang saya ikuti tentang produk makanan GMO, mari simak tulisan di bawah ini Pada bulan Maret 2013, Whole Foods Market di Amerika mengumumkan bahwa  akan memberikan label GMO terhadap semua produk  yang dijual di semua toko makanan di Amerika Serikat dan Kanada yang mengandung Genetically Modified Organisms (GMO).

Karena GMO, mayoritas jagung, kedelai, kanola, biji kapas dan gula bit dihasilkan dari tanaman GMO di AS. Whole Foods Market bekerja keras dan telah berkomitmen untuk memiliki pelabelan untuk semua produk pada tahun 2018. (Whole Foods Market adalah rantai toko makanan nasional pertama di AS untuk menetapkan batas waktu untuk transparansi GMO). Menjual lebih dari 4.800 produk diverifikasi Non-GMO dari 250 merek yang ada.

Pertanyaan saya : Apakah Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pertanian memperhatikan kesehatan rakyat Indonesia sehubungan dengan peringatan mengenai bahaya produk GMO?

Beberapa tips tentang cara menghindari transgenik.

11 Cara Belanja Untuk Menghindari transgenik, lihat label di bawah ini

  1. GO ORGANIK! Standar Organik Nasional USDA melarang penggunaan GMO.
  2. CARILAH SEGEL NON-GMO VERIFIED PROJECT
  3. Verifikasi pihak ketiga produk tanpa penggunaan dsengaja dengan bahan transgenik.

PILIH 365 EVERYDAY NILAI MEREK ® PRODUK MAKANANSemua bahan tanaman yang diturunkan dalam produk makanan yang bersumber untuk menghindari GMO. (Catatan: Jika produk daging, telur atau bahan dasar susu, mereka bisa dari hewan yang diberi pakan transgenik – kecuali produk organik atau Non-GMO Verified Project.)4. Saat ini, satu-satunya tanaman AS ditanam secara komersial dari biji transgenik: alfalfa, canola, jagung, kapas, pepaya Hawaii, kedelai, gula bit, musim panas kuning, squash dan zucchini.

5. MAKAN BUAH DAN SAYURAN ANDA

Sebagian besar produk segar adalah non-transgenik, TAPI jagung manis, pepaya Hawaii, edamame, zucchini dan squash kuningadalah item produk saat ini yang ditanam secara komersial dari GMO seed.

6. PERTIMBANGKAN ADITIF

Lima tanaman transgenik yang paling umum dari jagung, kanola, kedelai, kapas dan gula bit berakhir sebagai aditif dalam semua jenis makanan kemasan sebagai sirup jagung, minyak, gula, penyedap masakan, pengental dan zat aditif lainnya. Lebih dari 70% dari produk makanan dalam kemasan di Amerika Utara mengandung GMO. Pilih organik atau Non-GMO Proyek Verified.

7. PERIKSA SUMBER DARI DAGING, TELUR DAN SUSU

Susu, keju, telur, daging sapi, ayam dan babi semua bisa dari hewan yang diberi makan pakan transgenik.Pilih organik atau Non-GMO Proyek Verified.

Cari lebih dari 4800 produk Non-GMO Proyek Verified di toko kami.8. PILIH IKAN YANG LIAR, TIDAK DIKONDISI DIBUDIDAYAKAN!

Beberapa ikan budidaya makan pakan transgenik. Pilih makanan laut liar hasil tangkapan nelayan atau petani tiram, kerang dan kerang yang tidak diberi pakan tambahan.

9. MAKANAN BEKU

Sebagian besar buah-buahan dan sayuran beku yang non-transgenik. Buah-buahan dan sayuran beku tanpa aditif baik pilihan non-transgenik kecuali dari salah satu dari lima tanaman berisiko tinggi: jagung manis, pepaya Hawaii, edamame, zucchini dan squash kuning. Pilih organik atau Non-GMO Project Verified.

10. BIJI- BIJIAN KERING, DAN KACANG-KACANGAN KERING

Selama Anda menghindari jagung dan kedelai,  dan memilih kacang kering, biji-bijian, adalah non-GMO.

11. MINUMAN

Semua anggur dan bir berlabel baik “organik” atau “dibuat dengan organik” atau “Non-GMO Project Verified” harus menggunakan ragi non-transgenik. Anggur anggur dan biji-bijian yang digunakan untuk membuat bir biasanya tidak GMO.

Beberapa versi GMO apel dan tanaman lainnya sedang diuji, tetapi saat ini tidak disetujui untuk ditanam untuk produksi komersial. Versi GMO tomat dan kentang telah disetujui untuk penanaman, tetapi saat ini tidak dalam produksi komersial.

ANDA MEMILIKI HAK UNTUK TAHU APA YANG ADA DI MAKANAN ANDA!

Sumber : The Global Review

 

20 pemikiran pada “Mengenalkan Produk GMO dan Efek Negatifnya Terhadap Manusia”

  1. Tolong di-review lagi, apakah GMO melanggar sunatullah, dan apa keseimbangan yang dirusak? sesungguhnya GMO bukan seperti itu. sama halnya dengan penelitian2 lain, pada prinsipnya, GMO hanya mengubah susunan DNA. Dengan ilmu yang sudah diberikan oleh Allah kepada manusia, hal itu tidak sulit. penelitian2 lain seperti kloning juga tidak melanggar sunatullah, karena buktinya hal itu dapat terjadi. Perlu adanya pemahaman tentang sunatullah. Sunatullah untuk alam TIDAK MUNGKIN dilanggar. pelanggaran tidak mungkin terjadi. Allah sudah menciptakan dunia dengan aturannya, yang biasa kita sebut ilmu pasti dan ilmu alam. siapa yang bisa melanggar ketetapan Allah? Semua hukum-hukum fisika, kimia, ilmu rekayasa biologi termasuk dalam sunatullah, dan bisa dipelajari manusia. sehingga apa yang dilanggar oleh manusia adalah aturan hidup yang telah Allah ciptakan, dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
    Yang bermasalah dari apa yang dilakukan manusia adalah, tolong dicatat, dengan ilmu mereka, manusia merasa bisa menyaingi Allah, padahal, tanpa ilmu dari-Nya, semua teknologi yang mereka ciptakan, semua kloning yang mereka buat, semua organisma yang mereka rubah gen-gennya tidak akan mungkin ada.
    terima kasih.

    1. Kalau dikaitkan dengan agama, mohon maaf saya tidak memahami kecuali sedikit, hanya saja saya akan memilih makanan yang dibolehkan dan baik untuk kesehatan. Jika saja GMO ini ada yang mengklaim membuat perubahan perilaku atau perubahan organ tubuh, tentu saja GMO jadi tidak baik untuk dikonsumsi.

    2. sama seperti orang bisa bikin racun tikus untuk manusia (ilmu jg nih), jelas akibatnya, krn langsung reaksinya, kalau dimakan oleh manusia. Adanya istilah GMO yg sdh ada penelitiannya merusak secara perlahan-lahan & pasti msh mau makan ya resiko tanggung sendiri. Hubungannya
      dng sunatullah . . . g gitu kalee. Walau makannya bergizi tak mengandung GMO tp belinya pake uang colongan . . . di hub-kan kesini jg ya kurang menarik jg ya.

  2. Saya setuju, dengan uji apapun, tidak ada yang bisa menjamin keamanan menggunakan produk GMO. dengan begitu seharusnya tidak ada produk GMO yang bisa masuk Indonesia. artinya ketahanan pangan harus jadi prioritas dalam program-program pemerintah.

    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Harapan saya pun demikian agar makin banyak orang memahami dampak GMO untuk kesehatan.

    1. Terima kasih pak Rustam.. Semoga makin banyak yang memahaminya, sehingga orang selalu menjaga kesehatan melalui asupan makanan yang baik. Salam, sukses selalu :)

  3. Terimakasih sharingnya saya baru saja sadar bahwa tempe yang saya konsumsi setiap hari adalah berasal dari kedelai import yang dipastikan hasil produk GMO, namun bersyukur saya baru saja dapat berkenalan dengan salah seorang dosen di Fakultas Teknologi Pertanian UGM jurusan teknologi industri yang sedang mengembangkan bisnis tempe sehat berbahan baku kedelai lokal .Rasanya saya tertarik untuk memulai ikut mengkonsumsi tempe sehat dan mengkampanyekan kedelai dan bahan pangan lain yang non GMO.Salam

    1. Bpk Haenry terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Betul saya dan keluarga pun penyuka tempe, tempe yang favorit keluarga saya justru tempe kacang koro asli Jogya. Semoga Jogya khususnya bisa menjadi andalan pertanian kedelai lokal. Salam

  4. Terimakasih sharing nya…..GMO product juga jadi kajian di Gerai Dinar. Dan Gerai Dinar juga dalam proses mencari solusi agar masyarakat mudah mendapatkan produk non GMO, terutama kedelai yang volume impor nya tinggi karena diperlukan utk pembuatan tahu dan tempe

  5. Sekhilas penambahan:

    Herbisida Roundup Memiliki Kandungan Pemicu Kankerhttp://demo.analisadaily.com/health/news/herbisida-roundup-memiliki-kandungan-pemicu-kanker/119620/2015/03/27

    San Diego Gugat Monsanto Karena Cemari Teluk
    http://demo.analisadaily.com/health/news/san-diego-gugat-monsanto-karena-cemari-teluk/118142/2015/03/22

    Sayangnya, sepertinya cuma satu surat kabar di Indonesia yang membahas berita2 ini.

    Sumber: http://marinki.org/2014/02/01/mengenalkan-produk-gmo-dan-efek-negatifnya-terhadap-manusia/


Ahmad Y. Samantho dan buku-bukunya

$
0
0

Samantho dan buku bukunya

Buku terbaru yg penting buat bangsa: “ISIS dan Illuminati”.

Prof. Dr. Alwi Shihab: ISIS dan Ancaman Ideologi Transnasional terhadap Keutuhan NKRI

Sejarah ISIS dan Illuminati

BENARKAH AL-BAGHDADY KETURUNAN RASULULLAH? BENARKAH GENOCIDA YANG DILAKUKAN ISIS ADALAH CARA UNTUK MENAMBAH KEKUATAN HITAM? APA SAJA TANDA-TANDA ILLUMINATI DI TIMUR TENGAH?

 DETAIL

Judul ISIS dan Illuminati
ISBN/EAN 9786027689800 / 9786027689800
Pengarang Ahmad Yanuana Samantho
Penerbit Phoenix Publishers
Terbit 27 Agustus 2014
Pages 372
Berat 420 gram
Dimensi(mm) 150 x 230
KategoriFilsafat

http://www.grazera.com/book/detail/9786027689800/ISIS-dan-Illuminati

Prof. Dr. Alwi Shihab: ISIS dan Ancaman Ideologi Transnasional terhadap Keutuhan NKRI

9786027689800ISLAMTOLERAN.COM– Akhir bulan Agustus lalu, bertempat di KJRI Frankfurt-Jerman telah dilaksanakan pertemuan rutin diskusi bulanan yang diadakan oleh Komunitas Reboan Frankfurt beserta masyarakat Indonesia dan warga Jerman di Frankfurt dari berbagai latar belakang. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Alwi Shihab, dengan tema diskusi: ISIS dan Ancaman Ideologi Transnasional terhadap Keutuhan NKRI. Berikut saya sampaikan resensi ceramah dan diskusi bersama beliau terkait fenomena ISIS yang sangat jelas dan begitu rinci. Paparan beliau mencakup tinjauan historis-sosiologis, tantangan-tantangan kedepan, dan analisa tajam serta rekomendasi-rekomendasi terkait upaya pencegahan ISIS dan gerakan radikalisme di Indonesia.

Rilis Resensi Ceramah/Presentasi Prof. Dr. Alwi ShihabTema: ISIS dan Ancaman Ideologi Transnasional terhadap Keutuhan NKRI

Sejak Indonesia diproklamirkan sebagai suatu bangsa yang merdeka, semua pemuka agama bersepakat menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa, dimana tidak ada suatu agama atau komunitas agama yang bisa memaksakan kehendaknya kepada agama lain. Artinya sekecil apapun minoritas, mereka tidak boleh merasa sebagai warga negara kelas dua. Semuanya sama dan setara.14107076231349564426

Pernah tercetus ada sekelompok kecil komunitas islam ingin mendirikan negara islam, tapi hal itu tidak terwujud karena telah ada kesepakatan semua pemuka agama dan tokoh politik bahwa negara kita adalah bukan negara agama, dan juga bukan negara sekulerisme, tapi negara pancasila dimana semangat keagamaan ada didalamnya. Dimana kerukunan serta persatuan bangsa adalah bagian penting dalam tatanan negara kita.

Tantangan-tantangan masa sekarang adalah munculnya kelompok-kelompok radikal, buka11188164_10206530933381990_1034039540001638782_n (1)n saja di Indonesia tapi di seluruh dunia. Radikalisme ini bukan monopoli suatu negara. Di Amerika pernah ada Waco Texas, di Irlandia ada konflik antara katholik dan protestan, di Israel menteri Rabin dibunuh oleh kelompok radikal, dan lain sebagainya. Jadi radikalisme ada dimana-mana, dan banyak sebab munculnya radikalisme ini.

Di kelompok Islam penyebab radikalisme ada dua hal. Pertama adalah ideologi; dan yang kedua adalah realita politik.

– Realita Politik

Negara-negara yang beragama islam merasa mendapatkan tekanan dari pihak-pihak barat. Realita politik yang dirasakan oleh banyak kelompok radikal adalah Amerika dan Israel bersama-sama tidak mengupayakan sedemikian rupa sehingga perdamaian bisa tercapai. Karena itu kelompok radikal selalu menunjuk ke barat sebagai kelompok yg memusuhi islam. Kelompok ini merasa islam masih mengalami kehidupan yang marginal di dunia ini, dan tidak mendapatkan perhatian, malah mendapat pressure dari barat sehingga radikalisme tumbuh. Lalu menjadikan Israel, Barat, Amerika sebagai kambing hitam atas apa yang terjadi di negara-negara islam. Jadi radikalisme ini tumbuh subur akibat realita politik, dan terlebih lagi apabila ditopang oleh ideologi.

– Ideologi

Pada perang salib pada abad 11 hubungan antara islam-kristen tidak harmonis, mereka saling perang dan bunuh membunuh. Setelah perang salib dan setelah runtuhnya Baghdag pada abad ke-12, ada kelompok dari cendekiawan islam yang berusaha merefleksikan keadaan umat islam. Tokoh sentral dalam reformasi ideologi dan puritanisme dalam islam tersebut adalah Ibnu Taimiyah (IT).

IT melihat keadaan islam pada abad 12 porak poranda dan berusaha untuk merefleksikan dan memetakan keadaan bahwa islam pernah berjaya sampai India, Spanyol dlsb. Hanya dalam waktu 100 tahun islam sudah mengalahkan teritori romawi dan persia. Namun kenapa abad ke-12 terpuruk? Ibnu Taimiyah menyimpulkan bahwa keadaan umat islam pada masa itu dibandingkan masa sebelumnya, penerapan ajarannya tidak sesuai.

Oleh karena itu menurut IT, ajaran islam harus dimurnikan kembali ke orisinalitasnya yang tidak terpengaruh budaya luar dan tidak terkontaminasi oleh ajaran lain. Menurut IT, ajaran islam tetap, tapi pemahamannnya yang berbeda dari waktu ke waktu.

Sebagai pembanding, dalam paparannya Prof Alwi juga menjelaskan bahwa usaha pemurnian agama atau puritanisme tidak hanya di islam, di kristen juga ada. Misalnya adanya pemurnian agama yang ditujukan terhadap kelompok Mormon di masa lalu yang mengatakan ada wahyu melalui Joseph Smith.

Kembali ke Ibn Taimiyah (IT), Ada 4 hal menurut IT agar islam tetap murni:

1. Islam tidak boleh terkontaminasi oleh filsafat. Karena menurut IT, filsafat dimulai dengan pertanyaan, sedangkan agama dimulai dari keyakinan. Sehingga dikuatirkan kalau bertanya terus, seseorang yang tadinya percaya akan goyah kepercayaannya. Selain itu menurut IT, filsafat adalah kebudayaan Yunani. Pemahaman islam tidak boleh terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran philosopis.

2. Sufisme (Tasawwuf dan Tarekat) Hal ini dianggap sebagai infiltrasi dari kebudayaan dan kepercayaan hindu dan budha. Meditasi menyendiri dan hubungan langsung dengan Tuhan.

3. Syiah Syaih dianggap mengganggu kemurnian islam. Dan terjadi friksi dalam pemerintahan islam antara khalifah Ali dan Muawiyah Gubernur Irak-Syam.

4. Komunitas Kristen Hal ini dianggap tidak asli sehingga jangan mendekat supaya ajarannya murni/puritan. IT kuatir jika umat islam berhubungan dengan umat kristen bisa-bisa menganggap Muhammad juga anak Tuhan.

Menurut Ibnu Taimiyah (IT), empat hal ini harus dibersihkan dari komunitas islam. Kemudian pada abad 18 ada tokoh agama bernama Muhammad bin Abdul Wahab, yang dikenal dengan kelompok Wahabi. Muh bin Abdul Wahab mengadopsi pandangan Ibnu Taimiyah sebagai ajaran yang perlu disebarluaskan agar tidak terkontaminasi oleh ajaran dari luar. Itu sebabnya pendidikan seperti kedokteran, engineering dll dimajukan di Saudi Arabia.

Tapi tidak ada fakultas/jurusan philosophy, apalagi mengajar tasawwuf. Dan terhadap umat kristen sedikit dimarginalkan, bukan karena masalah benci tapi karena takut terkontaminasi. Sementara syiah jadi musuh besar karena dianggap mengganggu kemurnian islam.

Masuk ke ISIS, ISIS adalah kombinasi dari ideologi puritan yang menjadi sangat radikal dan realitas politik yang ada. Ini yang harus dibendung menurut Prof. Alwi Shihab. Ketika Mekkah dan Madinah dikuasai oleh Wahab dan House of Saud, semua kelompok yang mengajarkan selain Wahabism diusir, dibunuh dan dipenjara. Hasyim Ashari kakek Gus Dur dulu sekolah di Mekkah dan Madinah.

Mendengar bahwa guru-guru disana diusir dan dibunuh, beliau mengumpulkan kyai-kyai dan mendirikan NU. NU ini didirikan sebagai reaksi dan sikap protes atas keadaan politik dan keagamaan kelompok Wahab yang ingin memurnikan islam dan mengusir serta membunuh kelompok-kelompok diluar mereka.

ISIS adalah kelompok wahabi juga tetapi yang keras dan super-radikal, yang memaksakan kehendak serta menggunakan kekerasan dalam upaya mencanangkan ajarannya. Prof Alwi mengingatkan bahwa wahabi secara ideologi adalah bagian dari Islam dan bisa di terima oleh komunitas islam selama mereka dapat menerima perbedaan pemahaman. Yang menganggu adalah mereka yang wahabi radikal yang mengkafirkan kelompok islam yang di luar kelompok mereka dan yang sekarang di kenal sebagai kelompok wahabi/salafi takfiri yang sejalan dengan kelompok ISIS.

Pertanyaannya, kenapa Saudi sekarang tidak merestui ISIS padahal ideologi dasarnya mereka sama , Saudi adalah wahabi dan ISIS adalah Wahabi/Salafi Takfiri? Karena ISIS punya prinsip untuk kembali ke zaman nabi. Hal ini dianggap mengancam kedaulatan House of Saud. Kalau kembali ke zaman nabi maka kerajaan tidak boleh ada, karena kerajaan itu baru ada setelah pertempuran khalifah ke-4 dan Gubernur yang memberontak. Sedangkan di Saudi dan Emirate, turun temurun adalah kerajaan. Sehingga ISIS ini adalah ”unintended consequence” dari suatu doktrin yang pada dasarnya ingin memurnikan agama, tapi kalau mau konsekuen maka kerajaan tidak boleh ada.

Untuk itu ISIS harus dihentikan perjalanannya oleh mereka. Karena kalau ISIS berkuasa, ia akan mengganggu kedaulatan kerajaan (saudi). Oleh karena itu Ikhwanul Muslimin dan Wahabi radikal yang ada di mesir diperangi oleh Saudi Arabia. Itu sebabnya mengapa mereka mendukung militer dan mengabaikan proses demokrasi terhadap kelompok IM meski ideologi mereka sama. Disisi lain masyarakat tidak siap dengan ideologi kelompok-kelompok wahabi ini. Rakyatnya tidak siap dengan pemaksaan kehendak.

Pada umumnya di Mesir ada filsafat, tasawwuf, dan syiah diajarkan. Akan tetapi bagi kelompok wahabi ini adalah hal yang berseberangan. Sehingga ketika kelompok wahabi berkuasa yang pertama ia lakukan adalah menjatuhkan posisi Syeik Azhar oleh ulama dari mereka. Ini kemudian menjadikan rakyat merasa tidak sesuai dengan kehendaknya.

Menurut Prof Alwi, ini juga yang terjadi di Indonesia. Siapapun tidak bisa menerima ideologi ISIS. karena:

1. Kita punya ideologi bernegara pancasila tentang kerukunan. Sementara ISIS tidak bisa ada kerukunan. Kelompok yang lain dari mereka dituding kafir, kalau perlu dibunuh. Syiah dan Sunni yang Islam saja dibunuh bila dianggap tidak sejalan dengan mereka,apa lagi non-muslim.

2. Konsep khilafah artinya loyalitas kepada pemimpin diluar Indonesia.

3. ISIS akan menimbulkan ketegangan antar komunitas agama yang beragam. Menurut Prof Alwi, ISIS terlalu jauh dalam menerapkan ideologi mereka. Kita bisa tidak sepaham dengan ideologi lain tapi tidak berarti harus membunuh kelompok tersebut. Kita bisa berdampingan satu sama lain karena islam mengajarkan demikian.

Nabi menciptakan pemerintahan di Medinah dan mengundang semua kelompok yahudi-kristen untuk bersama-sama membangun kota itu tanpa mempermasalahkan apa agama kamu dan apa agamaku. Akan tetapi mari kita membangun bersama-sama. Ini sebenarnya adalah semangat pancasila.

Maka itu dalan Alquran dikatakan Lakum dinukum Waliyadin. Masih menurut Prof Alwi, tidak ada satu kelompokpun yang diberikan mandat oleh Tuhan untuk menjadi ”Acting God” bahwa kalian orang sesat untuk itu harus saya bunuh.Hanya Tuhan yang bisa mengatakan demikian. Inilah akal sehat yang tidak bisa menerima ISIS dalam kehidupan kita sekarang ini. Prof Alwi mengatakan terkait fenomena ISIS ini, hari ini namanya ISIS besok hari bisa jadi muncul nama lain lagi, tapi dengan ideologi yang sama.

Oleh karena itu, ideologi harus di-counter dengan ideologi, dan Pancasila harus dijaga. Jadi jangan hanya mengejar ’produknya’ (ISIS dan kelompok radikal), selama ’pabriknya’ (doktrin/ideologi) masih ada, pabrik ini akan ’berproduksi’ terus. Prof Alwi juga berharap agar pemerintah memperhatikan hal ini, ancaman ideologi ini berbahaya bagi keutuhan NKRI.

PENULIS: Izhar Gouzhary (SEORANG KOMPASIANER) 

LINK TERKAIT

Apa Hubungan ISIS dan Illuminati?

Jumat, 12/09/2014 20:05 WIB

Apa Hubungan ISIS dan Illuminati?

Nala Edwin – detikNews

Jakarta – Mungkin Anda bertanya-tanya dan menerka-nerka, apa kaitan ISIS dan Illuminati. ISIS saat ini tengah menjadi topik di berbagai pemberitaan dunia, terkait sepak terjang mereka yang keji di kawasan Irak dan Suriah. ISIS yang mendeklarasikan diri sebagai kekhalifahan Islam ini terus merangsek merebut sejumlah wilayah di Irak dan sekitarnya.

Lalu soal Illuminati yakni gerakan rahasia yang antara ada dan tiada dan menjadi pembicaraan sejak beberapa abad yang lalu. Dalam buku Ahmad Yanuana Samantho terbitan PT Ufuk Publishing House coba diungkap jejak hubungan ISIS dan Illuminati.

Memang buku itu tak hanya berdasarkan data ilmiah, hanya berdasarkan sebaran informasi yang ada. Sang penulis merangkai dan mengaitkan serpihan antara ISIS dan Illuminati. Paling tidak buku itu menjadi informasi yang bisa dibaca.

“Ironis sekali gelombang gerakan Islam militan yang menyerang Irak, Suriah, dan Iran itu bernama ISIS. Namun semua tentu sudah tahu kalau nama Dewi ISIS adalah salah satu tokoh paling penting dalam freemansonry dan illuminati,” tulis Ahmad Yanuana dalam bukunya halaman 10 seperti dikutip detikcom, Jumat (12/9/2014).

Dengan analisanya, penulis buku ‘Garut Kota Illuminati’ ini mengutip analisa Snowden, eks pegawai NSA yang menyebut ISIS merupakan bentukan AS dan Israel, yang disebut dia digunakan sebagai pintu masuk untuk ke Suriah dan Iran.

“Munculnya fenomena ISIS di Timur Tengah bukanlah kebetulan bersifat akronim dari Islamic State of Irak and Syiria, tetapi lebih sebagai pengakuan atas simbol-simbil Illuminati,” terang dia.

Buku ini beberapa kali juga mengutip nukilan-nukilan nubuwat Ali Bin Abi Tholib tentang kelompok di masa depan yang akan muncul dan malah menjadi bumerang untuk Islam. ISIS memang jelas-jelas sudah berbuat kejam dan di luar Islam. Misalnya saja membunuh jurnalis yang meliput perang Ahmad juga mengungkapkan soal sosok Al Bahgdadi pemimpin ISIS yang bertikai dengan Al Zawahiri pemimpin Al Qaeda, hingga sosok Bahgdadi yang meragukan rekam jejaknya.

“Yang paling menarik dari itu semua, kelompok ISIS selalu mendokumentasukan pembunuhan massal, praktik penyembelihan, dan penyiksaan terhadap tawanan sendiri melalui jejaring media sosial dan sejumlah media milik mereka,” tulis Ahmad Yanuana.

Penulis juga menambahkan berbagai informasi dari berbagai pemberitaan soal ISIS. Seperti disebutkan tadi buku ini bukan buku ilmiah, jadi hanya analisis penulis semata. Jadi apa ada hubungan ISIS dan Illuminati, silakan Anda menilai di buku itu.

Kamis, 11/09/2014 17:48 WIB

Jokowi: Kita Punya Cara dan Pendekatan yang Berbeda Tangani ISIS

 Sukma Indah Permana – detikNews

Jakarta – Amerika Serikat (AS) kini sedang menggalang koalisi sejumlah negara untuk memerangi ISIS. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menilai, Indonesia memiliki cara yang berbeda dengan AS dalam masalah ini.

“Kita mempunyai cara sendiri. Kita memiliki pendekatan yang berbeda,” ujar Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di rumah dinas Gubernur, Jalan Taman Suropati No 7, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).

Pendekatan yang dimaksud Jokowi adalah pendekatan budaya, agama, dan keamanan. “Jadi nggak cuma security approach,” jelasnya.

“Kita punya cara sendiri, ada pendekatan sendiri,” imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, AS sedang membangun koalisi anti-ISIS yang terdiri dari lebih dari 40 negara. Menlu AS John Kerry juga telah melakukan pertemuan dengan 10 negara Arab dan Turki.

Kerry berupaya untuk mendapatkan dukungan kampanye militer AS terhadap ISIS. Negara-negara tersebut di antaranya Mesir, Irak, dan Yordania.

Link Terkait:

https://ahmadsamantho.wordpress.com/2015/04/29/asal-usul-wahabisme/

—————————–

Review Buku “Peradaban Atlantis Nusantara” di Good Reads

Peradaban Atlantis NusantaraPeradaban Atlantis Nusantara

Kenyataan bahwa sebuah peradaban besar pernah mengambil tempat di bumi Nusantara kini bukan hanya cerita belaka. Berbagai penemuan spektakuler dan mencengangkan terbaru, diungkap dalam buku ini. Penulisnya adalah orang Indonesia, dan pembahasannya pun dikaitkan dengan beberapa teks yang termuat pada Kitab Suci. Sehingga siapa pun yang membacanya dapat mengambil  manfaat besar dari berbagai sudut pandang. Sangat Lengkap, dan sesuatu yang direkomendasikan untuk dibaca. Ditemukan:

• Piramida di Jawa Barat yang lebih besar dari piramida Mesir
• Situs Gunung Padang di Cianjur
• Situs Batujaya di Kerawang-Bekasi
• Situs Pasemah di Pagar Alam, Sumatra
• Relief-relief di Candi Penataran, Blitar.
• Berbagai situs purba yang belum tereksplor, dll

Paperback, 560 pages

Published by Ufuk Press
ISBN : 6029159305 (ISBN13: 9786029159301)
edition language:  Indonesian
original title : Peradaban Atlantis Nusantara, Paperback, 560 pages, Oct 18, 2011
 —–

Review Buku: Peradaban Atlantis Nusantara Karya Ahmad Y. Samantho, et.all

 Penemuan spektakuler dua sarjana terkemuka dunia: Prof.Dr. Aryisio Nunes des Santos dan Prof.Dr.Stephen Oppenheimer terhadap bukti-bukti faktual sejarah besar Nusantara kuno tentu saja sudah kontroversial dan mengguncangkan kemapanan dominasi paradigma ilmu pengetahuan Barat moderen saat ini. Melalui ketekunan dan kegigihan penelitian mereka berdua –walau masing-masing menggunakan pendekatan interdisipliner dan fokus penelitian yang berbeda– ditemukan fakta bahwa tanah Nusantara adalah tanah kelahiran Induk Peradaban besar dunia.
Santos dengan bukunya “Atlantis, The Lost Continent Has Finaly Found, The Definitive Localization of Platos’s Lost Civilization” yang dalam edisi terjemahan Indonesianya bertajuk: “Indonesia Ternyata Tempat Lahir Peadaban Dunia”. Sedangkan Oppenheimer dengan bukunya: “Eden in The East, Benua Tenggelam di Asia Tenggara” dengan fokus utama pada hasil penelitian penelusuran jejak genetika umat manusia, akhirnya menyimpulkan bahwa Indonesia atau tepatnya Nusantara adalah lokasi Tanah Surga-nya Nabi Adam dan Siti Hawa, Bapak dan Ibu Agung Umat manusia se-dunia, serta habitat tempat persemaian peradaban, budaya dan ilmu pengetahuan awal umat manusia cerdas yang menjadi lahan garapan para Nabi Allah SWT.
Namun demikian kedua hasil penelitian para profesor tersebut terasa belum lengkap dan komprehensif karena belum menyertakan sumber-sumber dan data mutakhir dari khazanah pemikiran filsafat dan agama, khususnya sejarah filsafat Islam dan pendekatan mistisisme atau ilmu Tasawuf (Irfan/islamic Mysticism) sebagai sebuah disiplin ilmu dan kajian interdisipliner bidang kearifan lokal dan sejarah Nusantara dari anak-anak warga pribumi Nusantara itu sendiri. Nah, pada dimensi yang terakhir inilah buku karya Ahmad Y. Samantho  ini mengambil peran dan posisi strategisnya dalam wacana dan upaya penelitian lanjutan terhadap “Misteri Sejarah Agung Peradaban Kuno Nusantara”.
Lebih dari itu, dari kajian yang dilakukan Samantho  dalam buku ini, ditemukan warisan Peradabaan Agung dan Luhur Nusantara yang sangat berharga dan bernilai tinggi, yaitu kearifan filsafat dan kebijaksanaan abadi dan universal (Perennial Wisdom) berupa “Kesadaran dan Ajaran Ketuhanan-Kemanusiaan” yang abadi, lintas peradaban-budaya bangsa-bangsa, lintas zaman dan tradisi-tradisi agama-agama.Inilah signiikansi pentingnya buku PERADABAN ATLANTIS NUSANTARA, yang menyingkap Hikmah di balik dilema ANTARA MITOS DAN REALITAS yang berada di alamnya.
Sekali lagi buku ini dengan jelas telah mengupas secara kritis kelemahan dan kegalatan atau kerancuan serta kegagalan dominasi paradigma sains (ilmu pengetahuan) Barat Modern yang masih kental dengan Modernisme-nya yang sekular-materalistis dan “bermata sebelah” dalam memandang dan mengungkap Realitas Mutlak Ketuhanan dan manifestasi-Nya dalam Sejarah Induk Peradaban Umat Manusia.Buku ini juga mengungkap kecenderungan kontroversial berbagai sarjana dan pemikir dunia Barat yang kini telah berpaling dan berupaya menengok kembali kepada Nilai-nilai dan Tradisi Luhur Ilmu Pengetahuan dan Kearifan Timur sebagai suatu “Jalan Alternatif” dalam menyongsong “Fajar Kebangkitan Spiritual Dunia Baru” di Milenium ketiga di Timur.
Hal ini diyakini sebagai solusi terbaik untuk menanggulangi krisis multidimensional global umat manusia saat ini, melalui jalan kembali ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan-Perwakilan, serta Keadilan Sosial, berdasarkan kesadaran penuh dan kearifan “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hanna Dharma Mangrwa”(“Keaneka-ragaman dalam Kesatuan ‘sumber dan Tempat Kembali’, dan Tiada Kebenaran yang Mendua”).
Tentu saja apa yang dibahas dalam buku ini masih harus ditindaklanjuti dengan berbagai penelitian interdisipliner dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dan metodologi, karena masih banyak misteri yang belum terungkap dengan jelas. Salah satunya, misalnya dengan diketemukannya beberapa bentang alam bukit atau gunung berbentuk piramida di Nusantara, seperti bukit Lalakon, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, dan bukit Sadahurip, kabupaten Garut, Jawa Barat, baru-baru ini. Juga berbagai penemuan situs-situs bersejarah lainnya di berbagai penjuru Nusantara yang berusia ribuan tahun seperti fosil hutan mangrove di kedalaman laut Jawa dan perairan pantai selatan Kalimantan Selatan.
1920473_10201720312188958_834802114_n
Sudah tentu, sejarah nasional Indonesia harus ditulis dan disusun ulang kembali. Tulis ulang tersebut bukan sekedar untuk penelitian dan pengembangan ilmu sejarah itu sendiri, tapi demi kepentingan banyak aspek dan dimensi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam maupun humaniora (ilmu-ilmu kemanusiaan), dan lain-lain aspek peradaban bangsa.Lebih dari itu, pengungkapan sejarah peradaban Nusantara kuno, yang menurut beberapa peneliti terkait dengan fakta sejarah Atlantis-Lemuria atau negeri Eden in The East (Surga di Timurl) jelas sangatlah penting dalam membangun kembali “National Character Buiding”. Yaitu, membangun kembali jati diri dan watak bangsa, kebanggaan dan harga diri sebagai sebuah bangsa besar dengan peradaban unggul dan mulia, yang menjadi contoh dan prototype bagi semua peradaban besar lainnya di dunia.
12592-1467187_10152195217262354_660008389_nKesadaran dan kebanggaan baru ini bukanlah untuk menjadikan kita sombong dan takabur, melainkan untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara giat dan tekun bekerja dan berbuat kebaikan bagi seluruh alam semesta dan dunia. Bersyukur dengan giat dan tekun belajar dari sejarah, agar dapat meneruskan semua kebaikan dan kemajuan leluhur Nusantara, dan tidak lagi mengulangi berbagai kesalahan dan keburukan mereka. Untuk kembali bersatu dengan alam, bersatu dengan penuh cinta kasih dan tanggung jawab memelihara dan menjaga kelestariannya, memanfaatkannya dengan penuh kearifan dan hikmah serta membagikannya bagi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat dan bangsa dengan penuh keadilan dan kemanusiaan. Terhindar dari keserakahan dan kerakusan egois pribadi, keluarga dan kelompok sendiri yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI karena itu akan merusak sendi-sendi nilai keadilan, kemanusiaan dan ketuhanan.

 OLYMPUS DIGITAL CAMERATentang buku ini, budayawan Indonesia terkemuka, Dr. Radhar Panca Dahana berkomentar: “Bahwa negeri kepulauan ini memiliki kejayaan sejak dulu, sebenarnya semakin terang dalam tahun-tahun belakangan ini. Bukan hanya melulu karena imajinasi dan ilusi sebagian dari kita, tapi juga karena fakta ilmiah yang berurutan membuktikannya. Sehingga kini tiadalah alasan bagi siapa pun untuk tidak mempercayai kemampuan, keberdayaan dan potensi luar biasa yang terpendam dalam diri kita, sebagai manusia, juga sebagai bangsa. Terlalu banyak alasan untuk meyakini: bahwa kita memiliki semua modal untuk menjadi besar. Buku Ahmad Samantho (dan Oman Abdurahman) ini menelisik dengan rajin dari mulai isyu, fakta, hingga opini tentang semua persoalan itu. Ia menyiapkan banyak alasan bagi siapa pun manusia Indonesia untuk meyakini dan mengembalikan kejayaan itu. Kecuali bagi mereka yang tidak mempercayai diri sendiri, lebih mempercayai pihak lain, mendustai, memanipulasi dan mengkhianati realitas historisnya ini. Semoga buku ini menjadi obat bagi mereka.”

75915_811566535526965_1028038864_n Prof.Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, yang pernah menyarankan agar tema tentang Atlantis di nusantara ini agar dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional, berkomentar: “Saya bersyukur bahwa melalui buku ini saudara Ahmad Samantho turut memperkenalkan teori Profesor Santos mengenai benua “Atlantis Indonesia” kepada khalayak pembaca yang semakin luas. Kadang-kadang, sejarah memang bukan hanya soal salah dan benar. Untuk mendorong impian warga bangsa menuju masa depan, kita memerlukan kesadaran sejarah tentang kebesaran-kebesaran masa lalu, makin jauh kita menghargai masa lalu, makin terbuka peluang dan tantangan bagi kita untuk berusaha mewujudkan mimpi tentang masa depan. Hanya dengan kesediaan dan kemampuan menghargai masa lalu itulah, kita berhak untuk bermimpi untuk membangun peradaban bangsa kita di masa depan.”

GKI dan Cahyana Ahmad Jayadi 2 Sementara, Dr. Ir. Cahyana Ahmad Jayadi, MH, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, menyatakan: “Mengenal dan memahami peradaban masa lalu bagi setiap bangsa, merupakan salah satu kunci keberhasilan membangun karakter bangsanya. Hanya bangsa yang memiliki karakter-lah yang bisa survive menghadapi tantangan zaman di era globalisasi hari ini dan esok. Oleh karena itu, penerbitan buku karya Kang Ahmad Samantho  ini, merupakan salah satu iktiar menyediakan referensi tentang sebuah peradaban yang pernah hadir di wilayah Nusantara ini, di mana dengan memahami keunggulan dan kelemahan peradaban Atlantis, kita dapat jadikan modal dasar untuk mengembangkan peradaban maju berbasis keunggulan budaya dan karakter bangsa Indonesia, Insya-Allah, Amin.”

1511317_811567185526900_453370397_nProf.Dr. Abdul Hadi WM, budayawan, Sastrawan dan Penyair Sufi Nusantara yang juga dosen PMIAI Universitas Paramadina-ICAS Jakarta, mengungkapkan: “Buku ini mempunyai pandangan apokaliptik, sebagaimana beberapa buku lainnya. Dari pandangan apokaliptik itu kemudian dikembangkan menjadi pandangan sejarah. Di antara buku seperti ini, misalnya oleh Ibnu Khaldun, Hegel, Oswald Spengler dan Toynbee. Mengikuti jejak Ibn Khaldun dan Spengler, Toynbee melihat sejarah dalam perputaran musim. Suatu peradaban berkembang subur dan marak pada mula pertamanya, ibarat tetumbuhan di musim semi. Lalu datanglah musim panas, peradaban mulai kerontang. Kemudian disusul musim gugur, krisis dan kerontokan mulai mengancam peradaban, antara lain ini disebabkan oleh dekadensi moral dan dehumanisasi, sehingga akhirnya tiba masa kematiannya di musim dingin. Perputaran musim berikutnya terus bergulir, menanti fajar musim semi.”

Dion Yulianto rated it 5 of 5 stars false

Judul : Peradaban Atlantis Nusantara, Berbagai Penemuan Spektakuler yang makin Meyakinkan KebenarannyaPenulis :Ahmad Yanuana Saamantho dkk.
Penyunting : Mayang Sari Ariawan
Tebal : 540 halaman
Cetakan I: 1, Juli 2011, Cetakan Kedua:  Oktober 2013
Penerbit : Ufuk Press
Harga : Rp 89.000,00

Membicarakan mengenai Atlantis seolah memang tidak akan pernah ada habisnya.1463041_549068048512282_2049824817_nAtlantis sendiri secara tiak langsung melambangkan masyarakat utopis yang luar biasa ideal, dan inilah sebabnya peradaban ini menjadi salah satu yang paling menarik untuk terus diteliti dan diperbincangkan.

Tempat ini disebutkan pertama kali oleh filsuf Plato dari Yunani Kuno sekitar abad 4 SM, dan sampai sekarang tidak kurang dari 500 buku dan film telah ditulis dan diangkat berdasarkan benua legendaris yang konon ditenggelamkan di dasar samudra.

Selain keberadaannya yang seolah “ada tapi tiada”, kontroversi ini juga berkaitan dengan letak sesungguhnya dari benua yang ditenggelamkan ini. Plato sendiri dalam karyanya Timeaus and Critias (ditulis pada 360 SM) menjelaskan bahwa pulau Atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Hercules (yang selama ini dianggap sebagai semenanjung Gibraltar karena menghadap langsung ke samudra Atlantik).

Pulau makmur ini tenggelam ke laut hanya dalam waktu satu malam akibat hukuman para dewa yang murka kepada penduduk Atlantis. Entah Atlantis versi Plato ini hanya melambangkan suatu konsep Philosopher King dalam Republic-nya, ataukah dulu Atlantis ini memang benar-benar ada, yang jelas pencarian terhadap lokasi Atlantis tidak pernah berhenti.Beragam dugaan tentang letak tepat dari benua Atlantis pun bermunculan. Berbagai klaim dan perkiraan diajukan, di antaranya di Samudra Atlantik, di laut Mediterania, di pulau Siprus, hingga di laut Karibia di benua Amerika. Masalahnya, pada masa Plato (dan juga pada masa Herodotud dan Aristoteles), Atlantik digunakan untuk merujuk pada seluruh samudra atau lautan di seluruh dunia.

Bahkan, Plato merujuk kata “Atlantik” ini kepada Samudra Hindia sekarang. Seolah semua kontroversi itu belum cukup, pada tahun 2005 seorang profesor geologi dari Brazil yang bernama Prof. Dr. Aryo Santos meluncurkan bukunya Atlantis, the Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Ufuk) yang tidak kalah menghebohkan dunia. Santos, melanjurkan hipotesis Oppenheimer, mengajukan klaim bahwa Atlantis itu terletak di Nusantara, tepatnya di paparan Sunda atau laut dangkal antara pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan India.Alkisah, sekitar 10.000 tahun SM, ketika Bumi mengalami zaman es yang terakhir, diperkirakan memang ada sebuah peradaban besar yang maju.

Karena saat itu kawasan Amerika Utara, Asia, Timur Tengah, Eropa dan sebelah Selatan Afrika masih tertutup oleh tudung es yang luas, maka satu-satunya daratan yang memungkinkan munculnya peradaban adalah di wilayah tropis yang suhu udaranya hangat di samping datarannya yang luas. Dugaan ini lah yang digunakan Santos untuk mengajukan klaim bahwa Atlantis dulunya berada di kawasan Sundaland, sebuah dataran luas yang menyatukan India, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.

164703_1710666839517_1023504567_31882230_4525865_nKondisi geografis Indonesia yang bergunung-gunung serta keadaan alamnya yang subur juga semakin menguatkan klaim Santos. Ledakan Megavolcano Toba, Krakatao, Tambora dan gunung-gunung lain di Nusantara Purba inilah yang kemudian menyebabkan tenggelamnya Atlantis.Buku Peradaban Atlantis Nusantara karya Ahmad Y. Samantho  et.All ini ibarat bunga rampai yang sangat komprehensif untuk menguak misteri keberadaan benua Atlantis, terutama kaitannya dengan klaim bahwa Atlantis dulunya memang berada di Nusantara Purba.

Bagi Anda yang merasa buku Oppenheimer dan Santos—yang harganya di atas ratusan ribu—terlalu mahal, maka buku ini bisa menjadi semacam penghalang dahaga keingintahuan yang sangat memuaskan. Di dalamnya, kita bisa membaca rangkuman atau mungkin malah pemaparan secara lebih komprehensif mengenai karya Oppenheimer Eden in the East dan karya Santos Atlantis, Lost Continent finally Found. Lebih keren lagi, di buku ini juga ditampilkan sejumlah tulisan yang lebih lokal, yakni terkait dengan dugaan-dugaan dan/atau temuan-temuan sejumlah pakar Indonesia dari beragam ranah keilmuwan yang intinya hendak mendukung klaim bahwa Atlantis itu berada di Nusantara atau Sundaland. Misalnya saja, adanya kemiripan bentuk candi Sukuh yang menyerupai piramida bangsa Aztec, juga sebuah bukit di Jawa Barat yang diperkirakan adalah sebuah piramida yang tertimbun tanah karena bentuknya yang sangat simetris.

Bagian paling menarik dari buku ini bisa ditemukan pada bab 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, dan 13. Dengan tidak memungkiri pentingnya bab-bab yang lain; membaca bab-bab favorit di atas bisa diibaratkan seperti memutar film tentang Atlantis, mulai dari kemunculannya dalam karya Plato, hingga klaim bahwa Atlantis itu memang berada di Sundaland. Dalam bab-bab ini, pembaca akan menemukan jawaban dari mengapa peradaban yang besar itu bisa musnah tanpa meninggalakn jejak, sedahsyat apa bencana yang terjadi kala itu, apa keterkaitan antara tenggelamnya Atlantis dengan penyebaran atau diaspora penduduk dunia, benarkan nenek moyang bangsa-bangsa India dan Mesopotamia itu berasal dari Nusantara, bagaimana kisah terbentuknya selat Sunda terkait dengan tenggelamnya Atlantis, apakah pilar-pilar Herkules yang dimaksud Plato itu adalah gunung-gunung di Sumatra dan Jawa, dan masih banyak lagi tema-tema menarik seputar Atlantis yang luar biasa menarik untuk dibaca.

Karena formatnya yang berupa bunga rampai, mungkin sejumlah pembaca agak kecewa karena buku setebal 540 halaman ini tidak melulu membahas Atlantis. Beberapa bab di bagian belakang, bahkan membahas ranah filsafat ala Yunani yang mungkin sengaja dimasukkan dalam buku ini karena keterkaitan erat antara Atlantis, Plato, dan Yunani. Selain itu, masih dijumpai typo serta kekurangsempurnaan editan di halaman 70–90. Namun, secara garis besar, buku ini sangat memuaskan dahaga intelektual para pembaca yang mengidam-idamkan tema-tema Atlantis yang dibahas secara komprehensif dan ilmiah. Dan, para penyusun yang turut menyumbangkan tulisannya dalam buku ini pun sudah terbukti keandalannya dalam ranah masing-masing. Inilah yang membuat buku ini begitu bermutu dan berbobot. Sungguh sebuah karya yang mengajak kita untuk meneguhkan diri kita kembali sebagai bangsa yang besar. Dengan membaca buku ini, sejarah Nusantara mungkin harus sedikit direvisi kembali.

Ahmad Yanuana Samantho: Garut Kota Illuminati!

Garut Kota Illuminati

Garut Kota Illuminati

Ada apa dengan Garut? Bukankah Garut merupakan kota yang bertradisi melahirkan para ulama? Mengapa dianggap memiliki keterlibatan dengan gerakan Illuminati? Lalu ada apa dengan Sadahurip? Bukankah itu adalah gunung ciptaan Tuhan di tanah Pasundan? mengapa kini dianggap sebagai piramid mahakarya para penantang Tuhan? Melalui buku ini penulis coba mengungkapkan segala keterlibatan Illuminati di bagian Timur belahan bumi ini. Gerakan yang sebenarnya berawal dari ajaran kebijaksanaan perrenial mengacu kepada Nabi Idris (Hermes Trimegistus), buku ini berusaha melacak jejak tersebut. Sensasional dan dipenuhi data-data terbaru!

Melalui buku ini, Ahmad Yanuana Samantho mencoba mengungkap keterlibatan Illuminati di belahan Bumi Nusantara. Gerakan yang sebenarnya bersumber dari kebijaksanaan kuna (perenial) yang bertautan dengan Hermes Trimegistus, Thoth, atau Nabi Idris, ternyata banyak meninggalkan jejak universal di tanah air kita!

Buku ini berusaha melacak jejak tersebut, dan merupakan penelitian pendahuluan untuk mengungkap dan memahami benang merah sejarah luhur peradaban Nusantara

Yang diungkap di buku Garut Kota Illuminati adalah versiyang berbeda dari versi umum yg sudah banyak diketahui orang, Buku ini mengupas kajian kritis plus-minus dan hitam-putih Illuminati, serta mengapa bisa terjadi pembajakan Gerakan dan simbol-simbol Illuminati-freemasonry oleh kaum elit Zionis-Akhenazi

Ada banyak Rahasia dan Misteri Purba terpendam, yg ditulis di buku ini baru sebagian kecilnya saja, yang lainnya masih tersimpan di memori suprasadar penulis dan memori para leluhur, sesepuh Pasundan (Poseidon) dan keturunan Lemurian-Atlantean Nusantara. Nusantara,Timur Tengah, dan China adalah Segitiga Piramida Spiritual Kebijaksanaan kuna Perennial, tempat para Nabi dilahirkan dan berkarya

Tentang Penulis

Ahmad Y Samantho: peneliti dan penulis buku best seller Peradaban Atlantis Nusantara, mantan aktivis Masjid Salman ITB, Jurnalis, Dosen ICAS-Universitas Paramadina Jakarta, pembina komunitas Atlantis Indonesia dan Direktur Bayt Al-Hikmah Institute

Garut Kota Illuminati 001

klik untuk memperbesar

Judul Garut Kota Illuminati
No. ISBN
Penulis Ahmad Yanuana Samantho
Penerbit Phoenix
Tanggal terbit 4 Oktober 2013
Jumlah Halaman
Berat Buku
Jenis Cover Soft Cover
Dimensi(L x P)
Kategori
Harga 89.900
Text Bahasa Indonesia ·

https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=FQPdaLo721I

Link Berkaitan:

http://sikumbangtenabang.com/?p=1182#more-1182

http://annunaki.me/2013/10/03/ahmad-yanuana-samantho-garut-kota-illuminati/

Download E-book langka Tarekat Mason Bebas (Freemason) di Indonesia

Ahmad Yanuana Samantho: Garut Kota Illuminati

Garut Kota Illuminati

03-05-2014 11:18

Salah satu wacana dan indikasi bahwa kota Garut menyimpan jejak peradaban Illuminaty-Freemasonry ini diungkapkan oleh Bapak Ucep Jamhari, pensiunan TNI-AD kelahiran Garut, yang saat ini (April-September2013) sedang mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Garut. Ucep Jamhari bercerita bahwa ternyata bangunan Masjid Agung Garut dan area sekitarnya pun menyimpan jejak-jejak simbol Illuminati dan Freemasonry.Para pegawai toko buku seperti Gramedia atau lainnya pasti akan kebingungan dimana harus menyimpan buku “Garut Kota Illuminati” (Ufuk, 2013) ini, di bagian non-fiksi atau fiksi. Itu karena isi buku ini benar-benar samar, bahasanya seakan-akan ilmiah tapi isinya jauh dari hal demikian. Sebagai seorang awam, aku memiliki cara jitu dalam menentukan kualitas sebuah buku ilmiah, caranya mudah saja – cek bagian daftar pustaka buku itu. Semakin kaya dan berkualitas referensi yang digunakan penulis, maka boleh dibilang kualitas ilmiahnya juga semakin baik, apalagi kalau berkaitan dengan sejarah. Nah, Buku ini sama sekali tidak mencantumkan daftar pustaka, melainkan hanya catatan kaki di setiap bab yang kebanyakan mengambil dari situs web di internet atau buku-buku yang tidak terlalu berhubungan dengan objek bahasan buku. Sehingga wajar saja kalau aku menilai buku ini tidak akan mendapatkan nilai baik apabila disajikan sebagai tugas mahasiswa sekalipun.Adalah cukup mengagumkan bahwa penerbit sekelas Ufuk mau menerbitkan buku seperti ini. Tapi itu lagi-lagi dapat dimaklumi karena buku semacam ini lagi laris manis di pasaran. Buku-buku bertema konspirasi, freemasonry, illuminati, atlantis, atau apalah memang lagi banyak diburu mereka yang lagi mengalami euforia teori atlantis nusantara berkat beredarnya buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization” karya Prof. Dr. Aryso Santos dan “Eden in the East” karya Stephen Oppenheimer. Dua buku ini menjadi kitab suci bagi mereka yang mempercayai keberadaan benua Atlantis di Nusantara, tak peduli ada puluhan teori lain yang menyebutkan atlantis di daerah lain. Teori ini semakin heboh saja karena Ahmad Y. Samantho, penulis buku “Garut Kota Illuminati” ini, membumbui teori tersebut dengan kisah-kisah Freemasonry, Hitler, Yahudi, CIA, dan lain-lain. Memang benar apa yang dikatakan orang bijak bahwa “satu kebohongan akan ditutupi oleh kebohongan-kebohongan lainnya”.

Sebenarnya aku tidak rela menghabiskan uang sebesar Rp. 89.000,- untuk membeli buku ini mengingat beberapa review lain di internet sudah mengingatkan betapa kecewanya mereka yang terlanjur membeli buku ini. Untunglah ada sahabatku yang baik, yang bersedia membelikanku buku ini agar aku bisa menelaahnya berdasarkan pengetahuan awam yang kumiliki. Aku mengucapkan banyak terima kasih untuk sahabatku yang baik itu. Buku pemberiannya sama sekali tidak percuma.

Kekecewaan mereka yang membaca buku ini sangat beralasan. Bagaimana tidak, dari 490 halaman isi buku, hanya sekitar 6 halaman yang benar-benar membahas indikasi keberadaan illuminati di Garut. Itupun hanya mendasarkan dugaan kepada seorang Ucep Jamhari, seorang “pensiunan TNI-AD kelahiran Garut, yang saat itu (April-September2013) sedang mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Garut”. Apa latar belakang Ucep Jamhari, bagaimana kompetensinya di bidang sejarah, dan ke-freemasonry-an, tidak dijelaskan sama sekali. Dalam metode penelitian sejarah, jangankan ia bisa dianggap sebagai sumber primer, sebagai sumber sekunder pun tidak !

Sisa buku (90%) berisi kisah-kisah yang banyak beredar di internet atau buku-buku konspirasi lainnya, tidak ada yang benar-benar baru. Aku akan membahasnya satu per satu untuk memudahkan bayangan anda yang belum membacanya.

Bab pertama membahas teori Yahudi keturunan Jawa, atau sebaliknya. Penulis mengutip teori Pebri Mahmud al-Hamdi (entah siapa dia) yang pernah dimuat dalam buku terdahulunya yang berjudul “Peradaban Atlantis Nusantara” (Ufuk, 2011), bahwa di Lubuk Jambi pernah berdiri sebuah kerajaan tua yang dibangun oleh pasukan Alexander the Great pada abad ke-3 SM.. Kerajaan itu dibangun sebagai replika kerajaan Atlantis, sebagaimana yang diceritakan oleh Plato (347 SM). Apa saja dasar hipotesis tersebut ? Tidak disebutkan sama sekali. Kisah-kisah ini berlanjut dengan gaya penceritaan khas Babad yang merujuk nenek moyang nusantara kepada Adam dan Hawa. Dengan asumsi-asumsi yang lemah disebutkan bahwa salah satu keturunan Adam yang bernama Sis diutus untuk menempati tanah Jawa.

“Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di ‘tanah Jawa’ ini”

Sebelumnya perlu kuingatkan bahwa keterangan kronologis waktu tidak penting dalam buku ini. Kisahnya bisa melompat-lompat antara satu zaman ke zaman lain, antara satu nabi ke nabi lainnya, untuk mendukung teori nusantara sebagai induk peradaban. Mulai dari mengangkat teori “Candi Borobudur sebagai karya Nabi Sulaiman” hingga nabi Daud yang “membuat gamelan dengan tangannya”.

Perlu diketahui bahwa satu-satunya nabi yang termaktub dalam Al Qur’an, yang menggunakan nama depan “SU” hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Soekarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah.

Kalau boleh berkomentar, aku ingin mengajukan teori lain yang sepertinya lebih sempurna, bahwa sebenarnya dulu Sulaiman berkuasa di Solomon Island. Mengapa ? Karena namanya kebetulan sama. Itulah yang dinamakan ilmu kirata alias “kira-kira tapi nyata”. Dengan cara inikah bangsa kita ingin disebut sebagai induk peradaban dunia ?

Di bagian yang sama, penulis membahas teori kesamaan beberapa kata dalam Bahasa Minang (Melayu) dengan Bahasa Eropa. Seperti awak (kita) dengan our, biduak (biduk) dengan boat, ituak (itik) dengan duck, hati dengan heart, dan lain-lain. Semua itu berujung kepada kesimpulan bahwa Alexander the Great pernah menetap di Sumatra pada akhir hidupnya. Menakjubkan bukan ?

Bab II membahas kemungkinan Indonesia sebagai “The Promised Land“-nya orang Yahudi. Apa yang mendasarkan pendapat tersebut ? Ternyata karena ada kesamaan antara kata “Jawa” dengan “Jewish”. Untuk menguatkan pendapat tersebut penulis mengutip beberapa tulisan yang berasal dari Internet sepenuhnya. Banyak hal-hal yang cukup menarik di sini, tapi tetap saja masih jauh dari pembahasan “Garut Kota Illuminati”.

Bab ketiga mulai membahas Illuminati dan Freemason di Nusantara. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa alasan kedatangan kaum Teosofi seperti Helena Blavatsky dan kaum Freemason ke Nusantara dan mendirikan banyak loji bersama para pengusaha kolonialis Barat di berbagai kota penting di Nusantara antara lain adalah kemungkinan bahwa mereka sudah mengetahui secara spiritual maupun ilmiah mengenai lokasi imperium atlantis yang sebenarnya. Untuk itu kembali diungkapkan materi-materi yang sudah dimuat dalam buku Ahmad Samantho sebelumnya mengenai kesamaan-kesamaan beberapa peninggalan sejarah di Indonesia dengan negara lainnya, yang lagi-lagi menyampingkan periodisasi sejarah sama sekali. Bayangkan saja caranya membandingkan Piramida Maya dengan Candi-candi di Bali yang usianya terpaut ribuan tahun. Mungkin menurut asumsinya kedua bangunan tersebut dibangun di zaman yang sama. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa kesamaan arsitektur kubah mushola yang ada dekat rumahku dengan arsitektur Hagia Sophia di Turki telah membuktikan adanya peradaban yang sama di kedua tempat.

Nah, bab keempat mulai membahas jejak Illuminati dan Freemasonry di kota Garut dan Indonesia umumnya. Apa yang menjadi bukti awal ? Tidak lain adalah “piramid-piramid” di nusantaram berupa punden-punden berundak dan candi-candi yang menurut sang penulis “merupakan ikon sumbolik daripada sekte atau okultisme illuminati dan Freemason sejak periode awalnya”. Dengan kata lain ia menyimpulkan bahwa pembangun punden-punden berundak dan candi-candi di Indonesia merupakan kaum illuminati. Khusus untuk Garut, penulis kembali mengangkat kasus “Gunung Sadahurip” yang bentuknya seperti piramida. Untuk itu ia memuat kembali secara mentah-mentah artikel online yang membahas gunung tersebut sekaligus komentar dan diskusi orang-orang tak dikenal yang membahas hal2 diluar konteks atau tidak nyambung. Tidak tanggung-tanggung, artikel yang jelas-jelas membantah teori piramida tersebut pun juga dimuatnya. Sehingga di akhir bisa disimpulkan bahwa gunung tersebut tidak punya kaitan apa-apa dengan piramida atau freemasonry. Tidak lupa, penulis turut memasukkan tulisannya yang berisi pengalamannya melakukan “gowes” atau bersepeda ke daerah Gunung tersebut. Untuk apa kisah tersebut dimuat dalam buku ini? Mungkin hanya untuk menambah ketebalan buku saja.

IMG_0006

Halaman 196 – 200 merupakan inti utama buku ini : jejak Illuminati di Pusat Kota Garut. Setelah dibawa “berputar-putar” lamanya, akhirnya kita tiba pada inti buku yang hanya beberapa lembar ini. Menurut penulis, yang merujuk pada pendapat Bapak Ucep Jamhari, jejak ini antara lain ditunjukkan oleh Masjid Agung Garut yang desain arsitekturnya mirip gedung Loji Freemason. Tidak kurang tidak lebih. Lalu mengapa kaum Illuminati atau Freemason ini tertarik untuk “tinggal” di Garut ?

Keberadaan beberapa peninggalan bangunan dan ciri-ciri simbolis sekte Illuminati dan Freemasons di Kota Garut, mengindikasikan kehadiran mereka di kota ini sejak zaman penjajahan Belanda. Mungkin salah satunya adalah karena keindahan panorama alamnya yang dilingkungi pegunungan dan udaranya yang sejuk, membuat orang-orang Eropa Barat : Belanda, Inggris dan Jerman sering berkunjung dan berlibur di Kota Garut.

Bayangkanlah, organisasi sebesar Freemasonry atau Illuminati yang katanya menguasai dunia, tinggal di Garut karena kota tersebut pemandangannya indah dan udaranya sejuk. Itulah kesimpulan daripada buku ini.

Sebagai seorang penggelut teori konspirasi atau sejarah freemasonry di Indonesia, penulis buku ini tampaknya hanya bisa mengakses narasumber yang terlalu dangkal atau tidak berkualitas sama sekali. Padahal masih ada pemerhati masalah freemasonry di Indonesia seperti Sophie Trianaparamitha atau Iskandar P. Nugraha, penulis buku sejarah Gerakan Teosofi di Indonesia, yang lebih kompeten sebagai narasumber. Ahmad Samantho sebagai penulis buku ini bahkan sama sekali tidak mengindahkan buku paling komprehensif mengenai sejarah Freemason di Indonesia, yaitu karangan Th. Stevens yang berjudul “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962″ (Sinar Harapan, 2004). Buku yang mudah didapatkan karena ebooknya bisa diunduh dengan bebas ini bahkan tidak digunakannya sama sekali, padahal banyak informasi penting mengenai Freemason Indonesia yang bisa digali di sana. Mungkin karena semua sumber tersebut tidak membahas hal-hal berbau “atlantis” sehingga sang penulis enggan menggunakannya, dan lebih memilih seorang narasumber bernama Ucep Jamhari yang entah pernah membuat karya apa tentang Freemasonry.

Andai mau capek sedikit, aku yakin Ahmad Samantho sang penulis buku “Garut Kota Illuminati” ini bisa mendapatkan lebih banyak info mengenai kegiatan Freemason di Indonesia yang tidak seheboh yang dibayangkannya. Aku bisa memperlihatkan buku kenang-kenangan 150 tahun sejarah Freemason di Hindia Belanda / Gedenkboek van de Vrijmetselarij in Nederland Oost Indie 1767 – 1917 (Van Dorp, 1917), buku terlengkap yang menyajikan sejarah 150 tahun Freemason di Hindia Belanda secara cukup lengkap, dan merupakan sumber sekunder yang sangat berharga. Anehnya buku ini sama sekali tidak pernah menyebutkan Garut sebagai salah satu lokasi kegiatan Freemasonry. Mereka mendirikan Loge secara terbuka di Batavia, Semarang, Surabaya, Bogor, Magelang, Bandung, Salatiga, Tegal, Malang, Jember, Sukabumi, Purwokerto bahkan sampai Padang, Makassar, Medan dan Palembang tapi tidak pernah di Garut. Apakah itu berarti mereka kurang menyukai pemandangan indah dan hawa sejuk Garut ?

IMG_0004
Suasana Pertemuan Freemason di Gedung Het Star in de Oosten Batavia

IMG_0003
Para pengurus loji Freemason di Buitnzorg (Bogor) (Sumber : Gedenkboek Vrijmetselarij 1676 – 1917)

Selanjutnya sisa buku ini tidak terlalu penting untuk kuulas kembali, karena hanya mengulang kembali kisah mengenai kunjungan Hitler ke Indonesia, teori-teori konspirasi mengenai Freemasonry, sejarah perbankan, dinasti Rothschild, dan lain-lainnya yang tidak berhubungan sama sekali dengan Garut sebagai “Kota Illuminati”. Kisah-kisah itu banyak terdapat di thread-thread atau grup-grup yang membahas teori konspirasi di Internet.

Apabila aku mencoba menarik benang merah dari buku ini, maka yang kudapat adalah : Dahulunya negeri ini merupakan pusat peradaban dunia yang didiami oleh nabi-nabi, tetap kemudian tersapu banjir besar sehingga tenggelam. Kalangan Freemason bermaksud menguasai kembali pusat peradaban tersebut dan berusaha menancapkan kekuasaannya kembali, salah satunya di Garut. Sehingga kota tersebut menjelma menjadi “Kota Illuminati”. Mohon dikoreksi apabila kesimpulanku tersebut kurang tepat.

Akhir kata bukan maksudku merendahkan buku ini maupun penulisnya. Aku sangat menghargai upaya penulisan dalam bentuk apapun, karena berdasarkan pengalamanku menulis dan menerbitkan buku bukanlah hal yang mudah. Tapi yang perlu dipikirkan adalah, apakah kiranya tulisan kita akan mencerahkan banyak orang atau malah menyesatkan. Juga perlu dipikirkan strategi pemilihan judul buku yang baik sehingga isi buku bisa sesuai dengan ekspektasi pembeli. Buku “Garut Kota Iluminati” ini menurutku bisa mewarnai khazanah literasi di Indonesia, tapi alangkah lebih baiknya apabila sang penulis tidak tergesa-gesa mencantumkan judul buku demikian apabila isi buku tidak sama sekali atau kurang mewakili judul tersebut. Ini hanya pendapat seorang awam yang tidak perlu dipikirkan sama sekali.

(Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/53646e180f8b465a1b8b463c/garut-kota-illuminati?goto=newpost)

Disertasi Mengungkap Asal-usul dan Pembangun Borobudur

$
0
0

Ikon jumlah hit 5978 dibaca Ikon komentar 0 komentar

Candi Borobudur merupakan candi Buddha yang terletak di Jawa Tengah. Pada Mei 2004, dalam desertasinya, Hudaya Kandahjaya, mengungkap asal-usul, mengapa bangunan itu dibangun dan siapa pembangunnya. Hudaya meraih gelar PhD (Doctor of Philosopy) di Berkeley, California, Amerika Serikat.

Candi Borobudur
KOMPAS/EDDY HASBYCandi Borobudur

Menurut Hudaya, Candi Borobudur adalah tempat ibadah penganut agama Buddha dan bukannya istana raja. Candi itu dibangun oleh Raja Samaratunga dan putrinya, Pramodawarddhani, anggota kerajaan yang menyokong pembangunan Borobudur, dan selesai pada 26 Mei 824.

Borobudur merupakan sebuah struktur bangunan dari sebuah altar yang ditinggikan (altar panggung). Di atasnya terletak kediaman para Buddha yang menyerupai jari-jari sebuah altar yang dibentuk seperti sebuah roda.

Demikian pendapat Hudaya Kandahjaya, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1952, dalam disertasi PhD di Graduate Theological Union, Berkeley. Dengan demikian, Hudaya menjawab keraguan tentang asal-usul Borobudur dan mengapa bangunan itu didirikan.

Selama ini, penelitian tentang Candi Borobudur sudah banyak dilakukan oleh para ahli, baik dari Indonesia, seperti Prof Nurhadi Magetsari, Prof Soekmono, dan Prof Satyawati Suleiman, maupun para ahli Belanda, seperti NJ Krom dan Th van Erp, pada kuartal pertama abad ke-20. Namun, penelitian tersebut yang jumlahnya sudah mencapai 500 buah belum bisa menjawab teka-teki candi Buddha terbesar di muka bumi ini secara tuntas.

Menurut Hudaya, pendapat dalam disertasinya itu banyak didasarkan pada prasasti Kayumwungan yang ditemukan tergeletak di kantor Residen Kedu sebelum akhirnya diboyong ke Museum Nasional Jakarta. Prasasti yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda pada tahun 1950 oleh Prof Casparis itu sebelumnya ditolak banyak pakar sebagai sumber informasi penting tentang Borobudur karena tidak didukung oleh cara dan bukti yang kuat.

Namun, Hudaya yang pernah jadi dosen agama Buddha di almamaternya, Institut Pertanian Bogor (IPB), membuktikan bahwa prasasti Kayumwungan sesungguhnya berisi informasi penting tentang Borobudur. Selama ini, penelitian para ahli lebih banyak dilakukan melalui relief-relief yang ada di dinding candi tersebut dan belum menyentuh prasasti yang dikenal juga dengan sebutan prasasti Karangtengah itu.

DALAM proses pembangunannya, Borobudur mengalami berbagai hambatan, yang kemudian memicu perubahan penting pada arsitektur Borobudur. Dua di antaranya adalah modifikasi bagian bawah oleh Raja Samaratunga serta perubahan pada bagian puncaknya oleh Pramodawarddhani.

content
Berdasarkan informasi yang terdapat dari prasasti Kayumwungan, Borobudur adalah sebuah biara yang mengandung berlipat-lipat kebajikan Sugata atau Buddha. Namun, istilah biara ini terasa janggal bila dipahami mengikuti pengertian tentang sebuah biara sebagaimana dikenal umum sekarang.
Wisatawan menikmati senja di antara stupa Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Candi yang diperkirakan berdiri pada abad IX di masa wangsa Syailendra ini merupakan monumen mahakarya peradaban budaya sekaligus ikon wisata Indonesia.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Perayaan Waisak Umat Buddha merayakan Waisak 2557 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/13) malam.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Menurut Hudaya, istilah biara di sini sebenarnya merujuk ke istilah teknis lainnya yang memungkinkan orang memahami rancangan arsitektur Borobudur. “Istilah yang dimaksud adalah sebuah bentuk biara khusus yang dikenal sebagai sebuah bangunan-atap (kumagara), yang punya sejarah panjang dan mengalami banyak perubahan makna sepanjang sejarah agama Buddha,” katanya. Borobudur, tegasnya, adalah sebuah struktur tempat Buddha Sakyamuni tinggal selama berada di dalam rahim ibunya. Struktur itu terbentuk sebagai hasil dari berlipat-lipat kebajikan Sakyamuni (Buddha).

Selama ini ada anggapan bahwa pembangunan Borobudur dipimpin oleh para arsitek dari India, bukan oleh para arsitek pribumi. Menurut Hudaya, sampai saat ini belum bisa dipastikan bahwa para arsitek India yang memimpin pembangunan Borobudur karena penelitiannya masih belum dilakukan. Begitu juga mengenai jumlah tenaga kerjanya, masih harus diungkapkan lebih lanjut melalui penelitian yang saksama.

Katanya, para pendiri Borobudur melalui Borobudur bermaksud untuk membuat ajaran-ajaran Buddha tersajikan secara visual. Selain itu, para pendiri juga memberi sugesti tentang kehadiran Sakyamuni di Borobudur karena hanya dengan kesaktiannya orang baru mampu melihat bangunan ini.

Umat, para biksu dan pemuka agama Budha mengikuti penyalaan lampion setelah menjalani ritual detik-detik menyambut Waisak di Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/5/14) dini hari. Trisuci Waisak yang memperingati peristiwa agung Sang Buddha dari kelahiran, penerangan sempurna hingga wafatnya ini membawa pesan perdamaian bagi umat manusia.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASAUmat, para biksu dan pemuka agama Budha mengikuti penyalaan lampion setelah menjalani ritual detik-detik menyambut Waisak di Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/5/14) dini hari. Trisuci Waisak yang memperingati peristiwa agung Sang Buddha dari kelahiran, penerangan sempurna hingga wafatnya ini membawa pesan perdamaian bagi umat manusia.

Prasasti Kayumwungan yang menjadi sumber penelitian Hudaya juga menyebutkan ciri kemahakuasaan Buddha. Karena itu, di benak para pendirinya, “Buddha kosmis” yang memiliki kekuatan tanpa batas hadir di situ.

“Dengan dapat memperoleh lebih banyak sumber dan data, kajian selanjutnya tentang Borobudur akan bisa mengukuhkan penerangan atas monumen Buddha yang akbar, tetapi sampai kini masih penuh teka-teki itu,” katanya.

HUDAYA, yang saat berita ini ditulis bekerja di Numata Center for Buddhist Translation and Research di Berkeley, sejak muda punya hobi yang unik, yaitu belajar. Ia mengantongi tak kurang dari enam gelar kesarjanaan. Ia meraih gelar S1 dan S2 untuk Statistika dari IPB (1981), MBA (Master of Business Administration) dan MSIS (Master of Science in Information Systems) dari Hawaii Pasific University di Honolulu, Hawaii (1994). Di Graduate Theological Union, Berkeley, sebelum meraih gelar PhD, lebih dahulu dia menyabet gelar MA (Master of Arts) pada tahun 1998, juga dalam bidang agama Buddha.

(IRWAN GUNAWAN)

Sumber: Kompas, 10 Juni 2004


SITUS MEGALITH DI SULAWESI YG MIRIP PATUNG DI EASTER ISLAND

$
0
0
Foto Atlantis Indonesia (AI).
Foto Atlantis Indonesia (AI).
Foto Atlantis Indonesia (AI).
Foto Atlantis Indonesia (AI).
+2

SITUS MEGALITH DI SULAWESI YG MIRIP PATUNG DI EASTER ISLAND

Satulagi situs megalitik yg layak dikaji di sulawesi tengah, di sebuah lembah di sulteng ini kita akan menyaksikan arca-arca atau patung batu unik yang terhampar luas di padang savana.

Di lembah ini ratusan arca batu bisa kita temukan. Jarak dari satu arca ke arca lainnya bervariasi. Ada yang jaraknya mencapai 50 meter, bahkan ada pula yang sampai 100 meter. Tapi, yang paling mudah dicapai adalah situs arca Tadulako yg menurut crita setempat adalah arca panglima perang.

Berdiri di atas sebuah bukit, arca ini menghadap ke arah barat, yakni ke arah matahari terbenam. Menurut Munis Taro totua adat Besoa, Tadulako adalah panglima perang yang tersisa dari sebuah perang suku di zaman sekitar 3.000 Sebelum Masehi. Ia dikutuk menjadi batu setelah dipukul kepalanya oleh seorang perempuan musuh dengan batang alu.


Itu kisah turun-temurun yang diketahui sampai kini tentang Tadulako. Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan kisah ini muncul, tapi dari perhitungan peneliti, kisah ini ada sejak ribuan tahun lalu, tutur Munis Taro yang kini berusia 72 tahun .
Saking terkenalnya arca ini, sebuah perguruan tinggi negeri di Palu, Sulawesi Tengah dinamai Universitas Tadulako. Tadulako merujuk pada gelar pemimpin perang atau orang yang sangat dihormati. Tadulako sama dengan Senopati dalam tradisi Jawa.

Lembah Megalitikum Besoa terletak sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju ke situs purbakala yang menyimpan cerita dari zaman prasejarah itu, kita harus berjalan kaki kurang dari 1 kilometer melewati pesawahan dan menyaksikan kerbau-kerbau petani yang sedang berkubang.

Di dekat arca Tadulako sekitar 50 meter kita juga akan menemukan Kalamba. Ini yang menarik. Menurut cerita, arca ini dulunya adalah bak mandi para putri raja. Bentuknya seperti ember besar. Kalamba ini mempunyai tutup yang juga terbuat dari batu alam.
Berkunjung ke lembah Megalitum bak terlempar jauh ke masa prasejarah di mana manusia belum mengenal tulisan. Selain Tadulako, salah satu arca yang fenomenal adalah Patung Sepe, yang biasa disebut pula Arca Miring, karena posisinya berdiri seperti Menara Pisa di Roma, Italia. Tak ada yang tahu pasti kenapa Patung Sepe ini posisinya miring.
Untuk menuju ke situs ini, kita bisa menempuhnya dengan kendaraan roda empat atau roda dua. Lalu dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki sekira 300 meter dari jalan utama di Lembah Napu.
Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Tengah saat ini terdapat 432 objek situs megalit di Sulawesi Tengah. Tersebar di Lore Utara dan Lore Selatan, Kabupaten Poso. sebanyak 404 situs dan di Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi sebanyak 27 situs.

Saat ini, sebagian besar arca yang ditaksir berusia sekitar 3000 4000 SM itu masih berada di situs alamnya di Lembah Napu, Bada dan Besoa di Kecamatan Lore Utara dan Lore Selatan, Kabupaten Poso. Sementara sebagiannya sudah dibawa ke Museum Negeri Sulawesi Tengah.
Arca megalitikum semacam ini adalah hal yang langka di dunia karena hanya terdapat di Napu, Besoa, Bada dan di Marquies Island, Amerika Latin.
Dr Albertus Christiaan Kruyt (1869-1949) dan Dr Nicolaus Adriani yang tiba di Poso pada 1895, dua orang misionaris dan juga ahli etnografer Belanda, mencatat sebelum masuknya Belanda ke Poso pada 1908, masyarakat Poso masih memperlakukan penguburan mayat-mayat anggota suku mereka di dalam batu maupun kayu. Sebagai bukti, sampai sekarang kita masih bisa menyaksikan Goa Latea, salah satu situs penguburan di dalam kubur batu dan goa-goa di Tentena, Sulawesi Tengah, sekitar 300 kilometer dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Menurut Martin, salah seorang juru pelihara situs megalitikum di Lembah Besoa, dari sejumlah situs megalitikum di Kabupaten Poso itu terdapat beragam peninggalan zaman megalitikum. Ada yang berupa arca, menhir atau dolmen.
Jadi arca-arca megalitikum di sini sangat beragam. Bisa jadi situs ini yang paling beragam di Indonesia. Sayangnya, kita memang kurang promosi, sehingga kurang dikunjungi oleh wisatawan. Paling yang datang ke sini adalah peneliti.
Dibanding situs-situs arkeologi lainnya, situs ini kurang mendapat perhatian. Padahal kita tahu usia arca-arca megalitikum itu lebih tua daripada Borobudur.
Sulteng memiliki 1.451 buah arca dari situs megalitikum yang terseber di Lembah Napu, Lembah Bada dan Lembah Besoa, Kabupaten Poso. Diperkirakan situs megalitikum Sulteng adalah yang terluas di Indonesia.

 


Nabi Adam Berasal Dari Borneo (Kajian Al-Quran)

$
0
0
12 Oktober 2014
Adam Berasal Dari Borneo (Kajian Quran)

Kisah perjalanan Dzulqarnayn di surat Al-kahfi disebutkan sebagai “‘atba’a sababan”, dapat diartikan secara sederhana sebagai perjalanan menelusuri sebab atau asal-usul. Selain berjalan ke wilayah yang disebut “diantara dua ngarai” yang dikenal dengan kisah Yajuj Majuj-nya, Dzulqarnayn juga menelusuri dua sebab lainnya, yaitu ke lokasi tempat terbenam dan tempat terbit matahari. Dimanakah letak dua wilayah tersebut?

Untuk menentukan suatu wilayah berada di timur atau barat, maka kita wajib mengetahui titik pusatnya terlebih dahulu, yaitu titik koordinat nol longitudinal. Selama ini koordinat nol longitudinal ditetapkan hanya berdasarkan kesepakatan yaitu di Greenwich. Tidak seperti koordinat latitude yang dengan mudah diketahui titik nol-nya di garis katulistiwa sesuai garis edar matahari, maka titik nol longitudinal selama ini hanya berupa garis khayali. Namun quran secara jelas menyebutkan ciri-ciri lokasi titik nol tersebut, sebagai berikut:

Pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya hampir-hampir menerangi walau tak disentuh api (QS An-nur : 35)

Tidak di timur tidak di barat = titik nol longitudinal. Dimanakah tepatnya?

Zaitun, tak bisa dipungkiri berasal dari Yunani. Beberapa hal yang memperkuatnya adalah sebagai berikut: – Kuatnya mitologi yunani kuno tentang zaitun – Budidaya zaitun masih sangat kuat di negeri ini dan Yunani menjadi produsen minyak zaitun terbesar ke-3 dunia. – Banyak terdapat pohon zaitun yang sangat tua yang berusia 4000 tahun lebih, yang hingga kini masih terus berproduksi, salah satunya adalah “Olive Tree of Vouves”. – Frasa “minyaknya hampir-hampir menerangi” dan “cahaya” di QS 24:35 adalah simbol dari petunjuk, artinya lokasi tumbuhnya pohon zaitun ini pernah menjadi pusat peradaban, dan Yunani adalah pusat peradaban Eropa dan dunia, yang bahkan hingga kini, ajaran-ajaran filsufnya terus menerus dipelajari. – Dalam sejarah Yunani Kuno, terdapat ratusan filsuf, diataranya yang terkenal adalah : Socrates, Plato, Aristoteles. Sumber:http://en.m.wikipedia.org/wiki/List_of_ancient_Greek_philosophers – Adanya peninggalan arkeologi berupa batu Omphalos di situs  Delphi, Yunani. Kata Omphalos artinya adalah navel (tali pusar), dan disebut sebagai : “The Bellybutton of Earth” (titik pusat bumi). Omphalos ini menjadi bukti kuat dan sekaligus menjadi ayat  yang dilestarikan. (Sumber :http://en.m.wikipedia.org/wiki/Delphi)

Berikut gambar Omphalos yang terdapat di situs arkeologi Delphi, Yunani:

Berdasarkan karakter-karakter tersebut, maka Yunani, atau lebih tepatnya Situs Delphi, memiliki bukti-bukti kuat sebagai titik koordinat nol longitudinal, menggantikan Greenwich yang hingga kini ditetapkan hanya berdasar kesepakatan. Adapun koordinat longitudinal Situs Delphi berdasarkan titik Greenwich adalah 38°29′N dan 22°30′E. Dalam koordinat desimal dituliskan 38.5N 22.5E

Dalam kisah perjalanan Dzulqarnayn ini, titik barat dan timur ditetapkan berdasarkan garis edar matahari melalui garis katulistiwa, dimana barat adalah titik terbenam matahari, dan timur adalah titik terbit matahari. Proses terbit hingga terbenam matahari di katulistiwa meliputi durasi 12 jam, atau melintasi setengah bulatan bumi, yaitu 180 °.  Dan titik pusatnya, yaitu Delphi, membagi tepat dua lokasi masing-masing di bentangan 0 – 90 °W dan 0 – 90 °E. Dengan demikian dapat dihitung titik koordinat paling timur dan paling barat, berdasarkan acuan Delphi, dengan formula sebagai berikut:

Titik Terbenam  : 90 °W –  (Longitude Coordinate Greenwich) Titik Terbit          : 90 °W + (Longitude Coordinate Greenwich)

TITIK TERBENAM MATAHARI (TITIK PALING BARAT)

Berdasarkan formula, maka titik terbenam matahari berada di koordinat:

(((  =  90°W –  (Long. Coord.Greenwich) = 90 ° – 22.5 ° = 67.5 °W )))

Dengan menggunakan mobile app “Maps Coordinates” , lokasi yang tepat berada di koordinat (0°N  67.5°W) adalah: STATE OF AMAZONAS, BRAZIL.

Berikut capture dari lokasi tersebut dari mobile app Map Coordinates:

141303421022359865

Untuk membuktikan kajian ini, maka lokasi tersebut harus memenuhi karakter sesuai yang disebutkan dalam ayat quran, sebagai berikut:

(Al-Kahf):86 – Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia mendapati matahari terbenam di  ‘ainin hami’atin”dan dia mendapati di situ segolongan kaum. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

Aynin         : spring (mata air, sumber air) Hami’atin : sludges, black-mud (lumpur hitam) Aynin Hami’atin : sumber air yang berlumpur hitam.

Di wilayah Amazonas Brazil, banyak terdapat  aliran-aliran air kecil yang berasal dari beberapa springs, yang bertemu menjadi sungai yang disebut BLACK RIVER atau RIO NEGRO. Sesuai dengan namanya Rio Negro yang berarti “Sungai Hitam,” namun tidaklah sehitam yang dibayangkan melainkan terlihat seperti warna teh kental. Warna hitam tersebut berasal dari asam organik yang tidak terurai dengan sempurna oleh vegetasi yang ada di sekitar sungai.

Kemudian, aliran air berwarna hitam yang berasal dari Rio Negro ini bertemu dengan aliran lumpur berwarna coklat yang berasal dari Upper Amazona River, menjadi fenomena yang menarik yang disebut “Encontro das Águas” (Meeting of the Waters). Sumber : http://en.m.wikipedia.org/wiki/Meeting_of_Waters

1413034267422357098

Frasa “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka”;

menunjukkan bahwa Dzulqarnayn, karena kekuasannya, memiliki freewill (kehendak bebas),  sehingga boleh menetapkan sesuatu yang diinginkannya atas kehendak sendiri. Nama Amazona sendiri berasal dari kata Ahamsana yang berarti : “obtaining or claiming for one’s self and will (hak memperoleh sesuatu atau mengklaim sesuatu untuk dirinya sendiri dan atas keinginan sendiri). Dengan demikian, dari kajian etimologi, nama “amazona” memenuhi karakter yang disebutkan di ayat QS 18:86.

Adapun yang disebut sebagai segolongan kaum, adalah beberapa suku indian asli (native american tribes), yang berada di wilayah ini, beberapa diantaranya berada di lokasi terisolasi yang hingga kini belum pernah mengalami contact dengan manusia. Daat dibaca di beberapa sumber berikut: –  http://www.survivalinternational.org/tribes/uncontacted-brazil –  https://archive.org/stream/narrativeoftrave00wall

Nampak pada foto berikut, suku terisolasi ini menembakkan panah ke helicopter yang meliputnya.

1413034307706393377

Rumah panjang suku Indian di Amazona:

14130343621768947624

TITIK TERBIT MATAHARI (TITIK PALING TIMUR)

Berdasarkan formula, maka titik terbit matahari berada di koordinat:

(((  =  90°E +  (Long. Coord.Greenwich) = 90 ° + 22.5 ° = 112.5 ° E )))

Lokasi yang tepat berada di koordinat (0°N  112.5°E) adalah : TANJUNG ANDAN, AMBALAU, SINTANG, KALIMANTAN BARAT.

Berikut capture dari lokasi tersebut:

1413034407281992563

Capture Google Earth:

1413034454980380783

Untuk membuktikan kajian ini, maka lokasi tersebut harus memenuhi karakter sesuai yang disebutkan dalam ayat quran, sbb:

Al-Kahfi:90 – Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari dia mendapati matahari itu terbit atas kaum yang Kami tidak menjadikan bagi mereka (kaum itu) dari bawahnya, suatu tudung/penutup (arabic : sitra).

Beberapa tafsir sebelumnya, menyimpulkan bahwa wilayah ini mestinya berada di suatu gurun tanpa pepohonan, dimana sinar matahari menerpa langsung kaum ini, sehingga sekilas tidak akan cocok dengan wilayah Sintang yang dipenuhi hutan (jannah).

Namun tafsir tersebut masih berupa persepsi (prasangka), sedangkan kita meyakini bahwa quran sebagiannya menjelaskan sebagian yang lain, dan sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.

Di ayat manakah kita mendapatkan penjelasan atas frasa:

“Kami tidak menjadikan bagi mereka dari bawah (sinar matahari), suatu tudung/penutup”?

Satu-satunya penjelasan atas keadaan terpapar sinar matahari dapat ditemukan di ayat berikut:

Maka Kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya Ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi pasanganmu. Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari JANNAH, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan TELANJANG. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan TIDAK AKAN DITIMPA PANAS MATAHARI di dalamnya (QS 20: 117-121)

Artinya, ayat tersebut menjelaskan dua keadaan sekaligus (before and after) sebagai berikut:

(BEFORE) SEBELUM melakukan pelanggaran, Adam berada di jannah (kebun/hutan), TIDAK TELANJANG dan TERLINDUNG dari panas matahari, tubuh Adam dan Hawa tak bisa merasakan panas karena teduh meliputi seluruh jannah.

(AFTER) SETELAH melakukan pelanggaran Adam menjadi TELANJANG dan TIDAK TERLINDUNGI dari panas matahari. Meskipun berada di hutan belantara, saat terkena sinar matahari, tubuh mereka merasakan panas.

Keadaan sesudah pelanggaran inilah yang dijumpai Dzulqarnayn di Sintang. Dzulqarnayn hendak menjelaskan kepada kita sebuah sebab (asal-usul), bahwa di lokasi inilah dahulu Adam diturunkan. Frasa: “tanpa tudung/penutup” adalah synonim dari terpapar/telanjang ( عري ).

Hingga kini, mungkin belum ditemukan prasasti atau temuan arkeologi lainnya yang dapat menjadi bukti dari kajian ini. Namun, menurut kepercayaan seluruh suku Dayak, terutama yang di pedalaman Kalimantan yang disampaikan turun-temurun, nenek moyang mereka diturunkan dari langit ke tujuh ke dunia ini dengan sebuah wahana yang disebut Palangka Bulau. Palangka artinya suci, bersih,  sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas yang diturunkan dari langit. Palangka Bulau sebagaimana diyakini oleh orang-orang dayak terbuat dari emas, mempunyai kesamaan dengan Vimana, yang disebutkan dalam text vedic india kuno. Referensi : http://www.bibliotecapleyades.net/vimanas/esp_vimanas_2a.htm

Jadi sesuai kepercayaan kuat suku Dayak, mereka-lah suku asli kalimantan, mereka bukanlah pendatang, dan Adam adalah manusia pertama yang menjadi datuknya orang-orang dayak yang diturunkan di Tantan Puruk Pamatuan, yang diberi nama: Antang Bajela Bulau atau Tunggul Garing Janjahunan Laut.

Dari Antang Bajela Bulau maka terciptalah dua orang laki-laki yang gagah perkasa yang menteng ureh mamut bernama Lambung atau Maharaja Bunu dan Lanting atau Maharaja Sangen.

Dari cerita ini, terdapat kesesuaian dengan kisah Adam di bible dan Quran yang mempunyai 2 (dua) orang anak, yaitu Qabil dan Habil. Maka, dari kajian quran ini, keyakinan beberapa pihak bahwa Adam berasal dari nusantara, memperoleh tambahan bukti yang menguatkan.

Artikel terkait asal-usul suku Dayak, dapat dibaca di link berikut: – http://humabetang.web.id/dayak/2014/tetek-tatum-asal-mula-suku-dayak– http://dayakofborneo.blogspot.com/2013/05/palangka-bulau-lambayung-nyahu.html

Rumah Panjang suku Dayak:

14130344842008136824

KAJIAN ETIMOLOGI

Nama asli Kalimantan adalah BORNEO, berasal dari origin yang sama dengan BRUNEI;  yang dalam bahasa sanskrit disebut sebagai BHRUNA, yang berarti : – embryo – pregnant woman – child – very learned brahman (manusia yang mempunyai intelejensia tinggi /cerdas, menggambarkan keunggulan Adam sebagaimana disebutkan di Quran, bahwa Adam menguasai ilmu nama-nama).

Artinya, di Borneo inilah awal mula kejadian manusia pertama yang berintelejensia tinggi , yaitu Adam.

Sedangkan nama Kalimantan sendiri, secara etimologi dapat diartikan sebagai berikut:

KALI: – goddess of time (dewi keabadian, mengingatkan kita pada khuldi yang disebut iblis sebagai rahasia keabadian) – censure (celaan, hinaan) – kind of clay (hami’atin = lumpur hitam) – black colour

MANTAN berasal dari kata manthani, yang artinya: – bejana, wadah, tempat (vessel)

Kajian etimologi dari ke-2 kata tersebut, semakin memperkuat bukti bahwa Adam berasal dari Borneo dan Nusantara adalah negeri matahari terbit.

KAJIAN DNA SUKU INDIAN VS SUKU DAYAK

Uji DNA terhadap fosil tulang-tulang manusia di wilayah Amazona menemukan bahwa suku Indian mempunyai DNA yang sama dengan ras Polynesia. Suku Dayak juga mempunyai DNA Polynesia, selain kesamaan-kesamaan kultur lainnya. Antara lain dari penggunaan bulu burung besar yang mereka kenakan di kepala, menghiasi wajah dengan coretan di wajah dan lain sebagainya ketika melaksanakan pertunjukan adat maupun kesenian.

Temuan ini menjadi pertanyaan besar, bagaimana suku indian amerika mempunyai DNA yang sama dengan ras polynesia yang berlokasi sangat jauh, bagaimana cara mereka bermigrasi? Apakah mereka benar-benar bermigrasi ataukah dulu mereka sama-sama mendiami sebuah benua besar yang tenggelam?

Referensi: Polynesian DNA found in old Native American boneshttp://firstlook.pnas.org/polynesian-dna-found-in-ancient-native-american-bones/

Migrasi akibat banjir besar yang melanda peninsula “SundaLand” diyakini hingga kini, adalah jawaban yang paling masuk akal untuk menjelaskannya. Dahulu, wilayah Sundaland menyatu dengan benua asia hingga Borneo, Sumatra, dan Jawa, sebelum banjir menenggelamkannya dan menjadikannya ribuan pulau-pulau kecil di samudra pasifik, sekitar 15,000 hingga 7,000 tahun yang lalu.

Referensi : Oppenheimer outlines how rising sea levels in three massive pulses caused flooding and the submergence of the Sunda Peninsula, creating the Java and South China Seas and the thousands of islands that make up Indonesia and the Philippines today.http://en.m.wikipedia.org/wiki/Polynesian_culture

Perkiraan peta Polynesia (warna ungu):

14130345191321831962

LEMURIA Referensi :http://dunia-sazali.blogspot.com/2008/01/lemuria-peradaban-yang-hilang-karena_1952.html

Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75.000 SM – 11.000 SM. Jika dilihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat diperoleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucata. Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menerjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya. Dari hasil terjemahan, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga, bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dashyat meluluh-lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.

Hingga saat ini, letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang). Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island atau Pulau Paskah yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.

Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap di pulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahulu kala pernah ada sebuah daratan besar di Pasifik yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dashyat (tsunami), namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan. Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam.

1413034550108948116

Peta Lemuria ini, menjelaskan bahwa Indonesia adalah sebagian kecil dari negeri Saba yang dikisahkan di Quran ditenggelamkan oleh banjir besar. Dan yang disebut lokasi Saba yang berada di antara dua jannah, adalah sebuah benua besar yang terletak di antara hutan besar amazon di benua amerika dan hutan-hutan di Indonesia.

14130345851658080128

Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Quran) kepadamu dengan terperinci? (QS 6:114)

Mudah-mudahan Rabb-ku memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini:” (QS 18:24)

Salaam

 

Sumber:

http://www.kompasiana.com/tvespasianus/adam-berasal-dari-borneo-kajian-quran_54f431957455137e2b6c89d3



A New Theory of Atlantis Disclosed

$
0
0
Heading

A New Theory of Atlantis Disclosed

Atlantis: The lost city is in Java Sea

After a comprehensive research, the author discloses a new theory hypothesizes that the lost island and city of Atlantis is located in Java Sea, Indonesia, as written in a bookAtlantis: The lost city is in Java Sea, published in April 2015.

The Sundaland or specifically Indonesia has been advocated as a site for Atlantis. Key to this argument is that the Ocean of Atlantic refers to the ocean which encircles Eurasia and Africa, which was the historical understanding until the time of Christopher Columbus. Proponents of this idea claim that natives of Sundaland who fled the rising waters or volcanic explosions eventually had contact with Ancient Egyptians, who later passed the story onto Plato who gets some but not all of the details correct, including location and time period.

The first suggested linkage between Atlantis and Indonesia came from the leading theosophist, CW Leadbeater, in a booklet, The Occult History of Java, published in 1951. An American polymath William Lauritzen and about the same time a Brazilian nuclear professor Arysio Nunes dos Santos also made the Sundaland internationally known hypothesis. Zia Abbas, a computer scientist, claims to prove that Plato’s Atlantis is to be found in the South China Sea. Other high-profile representative of this Atlantis-localization is an Indian molecular biologist Sunil Prasannan who has worked in London. In 2013, joined also the Indonesian geologist Danny Hilman Natawidjaja after its discovery that the Mount Padang in the province of Cianjur, West Java, was apparently brought by people in pyramid form about 13,000 years ago, the adoption of Atlantis was in the greater of the present-day Indonesia located.

The Sundaland theory about the origin of civilization is postulated by a British molecular biologist Stephen Oppenheimer. He makes a case that the rise in ocean levels that accompanied the waning of the Ice Age – as much as 150 m – during the period 14,000 – 7,000 years ago, must be taken into account when trying to understand the flow of genes and culture in Eurasia. Citing evidence from geology, archaeology, genetics, linguistics, and folklore, he hypothesizes that the Southeast Asian subcontinent of Sundaland was home to a rich and original culture that was dispersed when Sundaland was mostly submerged and its population moved westward. Sundaland’s culture may have reached India and Mesopotamia, becoming the root for the innovative cultures that developed in those areas. He also suggests that the Austronesian languages originate from Sundaland and that a Neolithic Revolution may have started there. The Sundaland hypothesis is also flanked by the studies of the geologist and geophysicist Robert M Schoch, together with Robert Aquinas McNally, in 2003 published a book in which to express the two authors have reasons to suspect the concept of pyramid construction had been developed by a lost civilization, which formerly existed in Sundaland.

Last Glacial Period of SundalandSee it in youtube

Atlantis is The Drown Continent of Sundaland

Plato describes that “… nine thousand was the sum of years which had elapsed since the war which was said to have taken place between those who dwelt outside the Pillars of Heracles and all who dwelt within them …” and “… the island was larger than Libya and Asia [Minor] put together, and was the way to other islands, and from these you might pass to the whole of the opposite continent which encompasses the true ocean …”. 9,000 years before Solon’s day (ca 600 BC) means approximately 11,600 years BP; the sea level at this time was around 60 meters below the present-day sea level. The map showing the lands at 11,600 BP is extracted by the author from the GTOPO30 elevation grids published by USGS.

Continents

Traveling further from Sundaland, one may reach some islands like Nusatenggara Islands, Sulawesi, Maluku Islands, Mindanau and Luzon. Passing through these islands, one may reach the opposite continent, ie the large “Sahul Continent” combining the Australian Continent, Papua and the land connecting them. This continent encompassed Pacific and Indian Oceans. So that Plato’s statement: “… was the way to other islands, and from these you might pass to the whole of the opposite continent which encompasses the true ocean …” is true to point that Atlantis is hypothesized located in Sundaland.

Looking at the map, we will see that Sundaland is larger than Libya and Asia Minor, precisely what Plato affirms in his discourse on Atlantis.

The description that “At the first place then the general condition of the landscape of the region on the side of the ocean was said to be very lofty and precipitous, …” does paint a reasonably accurate picture of the Sundaland region as it would have been during the Ice Age.

Plato's Critias 118a

Plato’s words of “benefit of the annual rainfall”, “abundance of water”, “excellently attempered climate”, “summer and winter” and “twice in the year … in winter … and in summer” are strongly interpreted as characteristics of a tropical climate. Plato uses the words “summer” and “winter” to describe the “dry season” and “wet season” as there are no such seasons and there were no such words in Greece.

The Plato’s Atlantis, as in Critias, was characterized as being an agricultural country. The country was full of rich earth, abundance of wood, cultivated by true husbandment, had a noble nature, had a best soil in the world, abundance of water, had an excellently attempered climate, abundance of animals including elephants; roots, herbage, woods or essences which distil from fruit and flower; and two harvests each year, in the winter fed by the rains and in the summer fed by irrigation from the canals. It had similar characteristic as the present-day Indonesia and Malaysia, characterized by major global key producers of a wide variety of agricultural tropical products, high levels of biodiversity and endemicity of flora and fauna, dense tropical forest, and rice cultivation cultures. It is also known that agriculture was started in the Far East over a ten thousand years ago, which proves the abundance of food needed to sustain a civilization large enough to create an army matched only by Plato’s Atlantean army.

In Critias, Plato informs us: “they dug out of the earth whatever was to be found there, solid as well as fusil” and, also, that the citadel in the capital city was coated in various kinds of metals: “The entire circuit of the wall, which went round the outermost zone, they covered with a coating of brass, and the circuit of the next wall they coated with tin, and the third, which encompassed the citadel, flashed with the red light of orichalcum.” Sundaland, until today, is the producer of various minerals with relatively large quantities due to its geological and tectonic conditions that favor the formation of the mineral resources. Brass (an alloy of copper and tin), and tin itself, suggests that the Atlanteans had a considerable amount of both copper and tin available. Modern Indonesia and Malaysia are two of the world’s largest producers of tin, as well as having significant copper reserves, along with several other metals. In fact, the Southeast Asian countries produce approximately one third of all the tin metal in the world.

The Atlantis Plain

Plato describes the plain as a level plain, surrounded by mountains which descended towards the sea, smooth and even, rectangular and oblong shaped, three thousand stadia (about 555 kilometers) long, two thousand stadia (about 370 kilometers) wide, looked towards the south, sheltered from the north, surrounded by mountains celebrated for their number, size and beauty; and had wealthy villages of country folk, rivers, lakes, and meadows. These descriptions are exactly fit with the geographical conditions configured on map generated by the author as shown on the following figure.

Atlantis Plain (1)

A level plain, smooth and even, descended towards the sea – The slope of the ground surface is mostly less than 1% declining southward towards the Java Sea and no visible mound on the whole plain. One may consider this as a very flat plain. The present-day conditions of the plain above the sea water level consist of swampy areas, tidal swamp irrigation practices, housing over water, water transportation, mangroves and peat land.

Surrounded by mountains celebrated for their number, size and beauty – There are two mountainous areas around the northern part of the plain, Muller-Schwaner and Meratus Mountains. The highest peak on the Muller-Schwaner Mountain  nearest to the plain is the Liangapran Hill with a height of 2,240 meters above the present day sea water level, while the one on the Meratus Mountain is the Mount Besar with a height of 1,890 meters. These mountains are mostly covered by primary forest, inhabited by enormous kinds of animals and as the inhabitations of the native Dayak tribes.

Looked towards the south and sheltered from the north – These are true that the plain is open on the south and sheltered by mountains on the north.

Rectangular and oblong shaped, about 555 kilometers long and 370 kilometers wide – The shape of the plain is rectangular on the southern part and oblong (elliptical arc) on the northern part. The size is almost exactly 555 kilometers long and 370 kilometers wide. Of course, the nature never gives an exactly regular shape to the geography of the land so that Plato’s descriptions are approximate to show the conditions in general.

Wealthy villages of country folk, rivers, lakes, and meadows – The area of the plain in present-day conditions is located in a tropical rain forest region, has high precipitation rate over the year, has warm temperature over the year, mostly swampy and has many large rivers and tributaries so that the region is fertile and rich of food and daily necessity resources.

Atlantis Plain (2)

The Atlantis Channel System

Concerning the water conveyor system on the plain, Plato describes that there were four kinds of channels: the circular (perimeter) ditch, the inland channels, the transverse passages and the irrigation streams. The perimeter ditch was artificial, 100 feet (about 30 meters) deep, 1 stadium (about 185 meters) wide, 10,000 stadia (about 1,850 kilometers) long, carried round the whole plain, received streams from the mountains, winding around the plain, meeting at the city and let off into the sea. The inland canals were straight, 100 feet (about 30 meters) wide, 100 stadia (about 18.5 kilometers) intervals, let off into the perimeter ditch and as means for transporting wood and products in ships. The transverse passages were cut from one inland canal into another. The irrigation streams tapping from the canals were meant to irrigate the land in the summer (dry season) while in the winter (rainy season) had the benefit of the rains. These descriptions are exactly fit with the present-day water conveyor system conditions on the plain.

Atlantis Plain (3)

The perimeter ditch was artificial, about 30 meters deep and 185 meters wide – One of the river hypothesized as the perimeter ditch is the Barito River and probably the Negara River situated on the eastern side of the plain. Since this “ditch” had the nearest distance to the capital, the Egyptian was apparently passing it and reported. Barito River is the largest and the longest river in southern Kalimantan, which are about 1,000 kilometers long, 600 – 800 meters wide and an average of 8 meters deep. Flooding and sedimentation of the river on a very flat plain over the past 11,600 years have changed the regimes of the river but calculating the conveying capacity (area × velocity and assuming the same flow velocity because of the same gravitational energy slope), the cross section area of the flow (width × depth) as described by Plato is about 185 × 30 = 5,550 square meters while the area today is amazingly almost precise, 700 (average) × 8 = 5,600 square meters.

The perimeter ditch was about 1,850 kilometers long, winding around the plain, meeting at the city and let off into the sea – Measuring the length on the map but considering the windingness factor from the topography, the resulted length is almost precisely the same as in Plato’s Critias, ie 1,850 kilometers. While measuring the square and oblong shape of the plain, which is 555 kilometers long and 370 kilometers wide, a perimeter length of 1,656 kilometers is obtained, also logically correct if the windingness factor is not considered. So, it is obvious that Plato is true.

The perimeter ditch received streams from the mountains – This is true as the present-day rivers on the plain are originated from the Muller-Schwaner and Meratus Mountains.

The inland canals were straight, about 30 meters wide, 18.5 kilometers intervals and let off into the perimeter ditch – The present-day rivers represent the inland canals are the Kapuas, Murung, Kahayan, Upper Barito, Mangkatip and probably Sebangau Rivers. The regimes of these rivers should have been changed over the past 11,600 years due to any processes of flooding, sedimentation, river bed movement and meandering on a very flat plain. Interchanges of flows and orders among the rivers might also occur. However, in general view the straightness and elongation of the rivers are preserved until today being parallel to each other and in the north-south direction, and in similar case as the Barito River, the widths have been widened. The average distance of these rivers is approximately 20 kilometers, also considered in close agreement to the Plato’s figure of 18.5 kilometers.

The inland canals were means for transporting wood and products in ships – This custom is alive until today. Rivers are an integral part of everyday life of people in this region. Most of the rivers in southern Kalimantan are navigable. The traditional ship or vessel is locally known as “jukung” having many types or forms. These rivers and all their tributaries are a network of transportation system and become very important means for the people as every district is accessible by rivers. Since ancient times, the river network supports economic and social activities of the population of southern Kalimantan. Moreover, the river network has been the economic lifeblood of population because most of their economic activities are carried out through and in the rivers. Communications among regions in the hinterlands, the towns and ports in particular are also done via the river. The rivers become mainstays for the smooth distribution of goods and people from upstream to downstream and vice versa. Various types of forest, mining and agricultural products abundant in rural areas such as wood, rubber, gutta-percha, rattan, resin,jelutung (gum sap), wax, coal, gold, pepper, bird’s nest, woven material, dried or salted fish, deer jerky, fruits and many others are transported to collection points or ports through the river network. Instead, a variety of daily necessities such as rice, sugar, salt, flour, corn, palm oil, tobacco, gambier, pottery, household appliances, copper wire, fabric (linen) and so on are also transported from the ports to various areas in the hinterlands through the river network.

The transverse passages were cut from one inland canal into another – This is exactly precise. Looking at the maps we can see numerous transverse passages exist in the region, some of them were built or rehabilited in recent times. The passage is known locally as “anjir”, a canal linking two rivers as part of the transportation network. The canals are also used as primary tidal swamp irrigation canals supplying water to and draining from the cultivated lands.

The irrigation streams tapping from the canals supplied water to the land in dry season but rainfall in the rainy season yielding two crops in a year – This is also exactly precise. Today’s practices of tidal swamp irrigation system in southern Kalimantan is traditionally known as “anjir system” where primary canals called “anjir” or “antasan” were constructed connecting two tidal rivers, also used as navigation purpose. Inland canals were built to irrigate and drain the fields from and to the anjir: secondary canals called “handil” or “tatah” and tertiary canals called “saka”. During low tides, the canals drain the toxic water while during high tides fresh water enters the canals and conveyed to the fields. The system yields two rice crops in a year. This system is also used to cultivate other crops or fish. Southern Kalimantan is today an exporter of rice to other regions.

Atlantis Plain (4)

The author concludes that the canal system described by Plato turns out precisely the present-day river transportation network and the “anjir” irrigation system in southern Kalimantan region.

Kahayan RiverAnjir SarapatAnjir Irrigation System

The Island and the City of Atlantis

According to Plato, the Atlantis Island where there was a harbor with a narrow entrance was in a sea surrounded by a boundless continent. The hypothesized boundless continent is the main land of Sundaland attached to the Asian Continent, and the only sea surrounded by it was in those days the ancient Java Sea. Therefore, the author hypothesizes that the Atlantis Island is located in Java Sea.

The Atlantis Island, where there was a central hill, was an island located near the main land identified from the elevation grids, where the sea water level was around 60 meter below the present-day sea water level, as shown on the figure below. As seen on the map, the island was situated in front of a strait separating the island and the main land. There was a relatively flat plain on the north; part of it is now the southern part of Kalimantan Island. The “real sea” surrounding the island is the ancient Java Sea which is a gulf with the entrance forms a strait.

Atlantis Geography

Crantor’s commentary as reported by Proclus stated that “… according to them, there were seven islands in that sea in their time …” and “… the extent of which was a thousand stadia [185 km]; …” is about right in describing the geography of the region in the Java Sea in those days. He describes that there were seven small islands and other three large islands, so in total there were ten islands in any sizes. Although the number as seen on the map is not exactly the same due to the unknown process of sedimentation, scouring, littoral drift, limestone solution and tectonic movement over the past 11,600 years, the elevation grids have low accuracy and the author discards the small islands, the regional geography is generally true. The statement that “the extent of which was a thousand stadia (about 185 km)” is in general also about true. One of the large islands is identified as Bawean Island.

The author hypothesizes the location of Atlantis Island and reconstructs the city based on Plato’s descriptions, as shown on the following figure. The site is identified by the sailors as Gosong Gia or Annie Florence Reef, a coral reef described as small in extent and dries at low water.

Atlantis Island

The Plato’s description that “they had fountains, one of cold and another of hot water, in gracious plenty flowing; and they were wonderfully adapted for use by reason of the pleasantness and excellence of their waters” is noticeable. Bawean Island off in the Java Sea is a prototype of the Atlantis Island as it has the same environment, geological formation and tectonic processes, as well as situated close to Atlantis Island. There are several hot and cold springs in the island resulted from the tectonic activities in the region.

Bawean ArcBawean Stones

The description that “the stone which was used in the work they quarried from underneath the center island, and from underneath the zones, on the outer as well as the inner side, one kind was white, another black, and a third red, and as they quarried, they at the same time hollowed out double docks, having roofs formed out of the native rock” is also noticeable. The white, black and red colored stones mentioned by Plato are apparently similar to the igneous rock that is deposited in Bawean Island with white (acidic), black-grey (alkaline) and red (ferro-oxide) colors, known among others as Leucite, Phonolite, Trachyte and Onix. The igneous rock just like in the Bawean Island is hard and strong so that it has enough natural strength to stand as roofs of the hollowed out double docks.

The Java Sea depth at the time of Atlantis (11,600 BP) was around 20 – 30 meters so that it was sufficient to enable the navigation of large ships.


God Poseidon

God Poseidon worshiped by the people of Atlantis is identical to Baruna, a pre-dharmic god, given the nickname the “Water God” or the “Sea God” in Nusantara (the archipelago) mythologies. So, Solon translated Baruna into Poseidon, a Greek “Sea God”, apparently.

Kalimantan Island was formerly known as Warunapura or the place of the god Baruna. Next, Nagarakretagama manuscript mentions an ancient state that was within the Majapahit spheres of influence called Baruné, later identified as Barunai, a kingdom of the modern state Brunei. European sources further in the 16th century AD showed the name of the island as Burné by Antonio Pigafetta  or Bornei by Duarte Barbosa. The Dutch and British colonials named the island as Borneo.

Kalimantan Island

Pillars of Heracles

Within the dialogues, Plato does not mention the Pillars of Hereacles as the hills around the Strait of Gibraltar; the latter were known later and originally called Calpe and Habila. In addition, the Egyptian priest called them “like the Pillars of Heracles”, so they are not necessarily the pillars known by the Athenians. Plato does not call them “pillars” but are “monuments” (Greek stêlas) which are located in the border and a strait to mark the boundary of the two countries at war.

Heracles is identical to Kala (a pre-dharmic god) because both have similar conducts. Each of them is a child of a supreme god, either Batara Guru or Zeus. Their births were outrageous; Kala was born from an uncontrolled lust of Batara Guru on Dewi Uma while Heracles was from a seduction of Zeus on Alcmene. They are having insatiable appetites and being very rude, brutal, and violent in their whole lives. Apparently, Solon translated “Kala” into “Heracles” (Greek Hēraklēs, Ἡρακλῆς).

The author hypothesizes the Pillars of Heracles as boundary monuments, locally known as “tugu”, decorated with the faces of Kala, such kinds ubiquitous in Java and Bali.

Pillars of HeraclesCandi Singosari, Singosari, Malang, Jawa Timur.

Later on the author found an interesting chapter here.

Orichalcum

Orichalcum is composed from the Greek syllables oros (mountain) and chalkos (ore), simply means “mountain ore”. We could speculate that the Plato’s orichalcum is actually the zircon as this mineral can be “dug out of the earth in many parts of the island” or abundant in southern Kalimantan where the Atlantis plain is hypothesized. This material is really valuable second to gold; it has gemstone quality and is popular as diamond simulant. Zircon ore requires to be processed through extraction, refinement and heating to bring out different colors of zircon products.

Plato mentions that the ring of wall of the Temple to Poseidon and Cleito was covered and flashed with the “red light” of orichalcum. No known metal or its alloy has a red color so that orichalcum is not a metal but is possibly the hyacinth (the red zircon). When finished, its nature is sparkling like diamond that metals do not possess, which why Plato describes it with the words “flashed” and “light”, in particular.

In “being more precious in those days than anything except gold”, Plato comparesorichalcum with gold; while “zircon” derives from the Persian zargun, meaning “golden-colored”, corrupted into “jargoon”, a term applied to light-colored zircons which the Germans adapt to Zirkon. Allegedly, Plato or Solon mistranslated zargun, the golden-colored material into orichalcum as there was no such word in Ancient Greek.

Orichalcum

ZirconRed Zircon

Buffalo Sacrifices

At the end of the Critias, it is described that in every five or six years alternately, the kings of Atlantis gathered to discuss and make arrangements, topped off with plenty of water buffalo sacrifice. The tradition of buffalo sacrifices as offerings to the god exist only in Southeast Asia and southern part of Central Asia. Of course, Plato does not refer to them as “buffalos” because the animals are found only in those area, but as beasts resembling those of “bulls”.

Water buffalo sacrifice

Temples and Pyramids

As well as menhirs, stone tables, and stone statues, Austronesian megalithic culture in Nusantara also featured earth-and-stone step pyramid structure, referred to as “punden berundak”, regarded as one of the characteristics of the original culture of the archipelago. These structures have been found and spread throughout Nusantara as far as Polynesia. Among them are found in Hyang-Argapura Mountains, Lebak Sibedug, Basemah, Pangguyangan, Cisolok and Gunung Padang; the latter of which is the biggest and the oldest megalithic site in Southeast Asia dated ca 23,000 BC or older (Natawidjaja, 2013). The Sukuh and Cetho temples in Central Java (dates are debated) show the Austronesian indigenous elements of step pyramid that somewhat resemble Mesoamerican pyramids. The step pyramid is the basic design of the Borobudur temple in Central Java.

As said in Plato’s Critias, the temple to Poseidon and Cleito was built in the center island which was a hill, encircled by rings of waters. To reach the temple from the innermost ring of water, steps on the hill slope were definitely required. This could mean that the temple is featuring an earth-and-stone step pyramid structure, characterizes the original culture of Nusantara that is referred to as “punden berundak”.

Pyramids

Any others discussed in the book:

  • Earthquake and tsunami
  • Traces of Atlantis
    • Hyang concept
    • Rice cultivation
    • Boat and ship building
    • Kalimantan elephant
    • Bawean Island
    • Jamu and bumbu
    • Tape or tapai
  • Correlated or just coincident?
  • Athens and Austronesian connection
  • Origins of post-deluge civilization

Dhani Irwanto, 24 May 2015


Buy the book:

Websites:

 

2 thoughts on “A New Theory of Atlantis Disclosed”

  1. Reblogged this on Fill-in-the-blank-ness… and commented:
    Since I’m doing a series of posts about Atlantis, I thought this share would be appropriate. This has some really interesting information! Take a look, and we’ll continue our Did You Know…About Atlantis next time! Enjoy.


Hubungan Jawa dengan Jewish ???

$
0
0

 Catatan Penulis

(Anonim dari Blog http://atlantis-lemuria-indonesia.blogspot.com/2013/10/jawa-jewish-yahudi-dan-benang-merah.html): “Sengaja saya melengkapi olah pikir dari KH. MH. Ainun Najib, Utusan Kaisar Tiongkok, KH. Fahmi Basya, kelompok peneliti muda Turangga Seta dan pendapat saya sendiri dalam hipotesa dibawah ini.”

Emha Ainun Najib bercerita:

“Anda tidak akan paham bila menemukan peta Indonesia Raya dijadikan center display di sebuah web Israel dan Amerika Serikat (www.us-israel.org).  Juga agak miris melihat tanda warna merah pada daerah tertentu dari Nusantara” ujar Kyai (“mbeling”) MH. Ainun Najib.”

“Di Belanda November 2008 saya ngobrol panjang dengan pemimpin Yahudi internasional Rabi Awraham Suttendorp yang sangat mengenal Indonesia lebih detail dari kebanyakan orang Indonesia sendiri, sebagaimana di kantor Perdana Menteri Israel Anda bisa dolan (“main”) ke sana dan melirik ruangan khusus yang berisi segala macam data tentang Indonesia segala bidang yang di-update setiap minggu.”

“Israel juga punya situs berbahasa Indonesia. Kepada Rabi saya tanyakan kenapa disain tengah atas atau puncak mahkota keagamaan yang beliau pakai memimpinperibadatan di Synagogue (rumah ibadah Yahudi) sama dengan disain bagian atasrumah-rumah di Pulau Jawa bagian Utara. Kenapa ibukota Israel tidak Tel Avivsaja tapi Java Tel Aviv. Kenapa kantor-kantor Yahudi di berbagai Negara pakai kata Java. Apa pula hubungan dua konsonan yang sama itu: J dan W. Jewish dan Jawa.

“Mana yang lebih tua: Jewish atau Jawa. Kalau Sampeyan keturunan Nabi Ibrahim, apakah nenek moyang kami manusia Nusantara yang seluruhnya berpuluh abad yang lalu disebut Jawa atau Jawi adalah ‘keponakan’nya Ibrahim ataukah lebih tua dari Ibrahim.Dari dunia Jawa dimunculkan sedikit informasi bahwa beberapa waktu yang akandatang akan terjadi hasil “taruhan” antara Yahudi (Jewish) dengan Jawa (bukanJawa non-Sunda non-Batak dalam pengertian 100 tahun terakhir):  ‘Kalau Yahudi yang memenangkan persaingan memimpin dunia, maka mereka akan ajak Jawa menjadi rekanan kerja. Kalau Jawa yang ‘juara’ mereka akan berguru kepada Jawa.’

(Dan hari ini kompetisi Jawa vs Jewish ini sedang terjadi dimana skor terunggul masih dipegang Jewish alias Yahudi alias Israel-imbuh admin NHD/Nusantara Historical Discovery). Hari ini mayoritas asset moneter global dan segala jenis modal perekonomian, bank dunia, dan institusi-institusi keuangan primer dunia dipegang oleh turunan beliau (Yahudi Israel), dan strategi pengelolaannya sampai ke Kongres Amerika Serikat berada di genggaman turunan yang lain dari beliau juga.

“Sejumlah futurolog ekonomi menganjurkan anak-anak kecil sekarang mulailah diajari berbahasa Arab karena akan menjadi bahasa utama dunia: pergilah cari kerja ke Negeri koalisi 16 Pangeran di Jazirah Arab. Bahasa Ibrani tak perlu dipelajari, karena para fungsionaris dari Israel mungkin lebih pandai berbahasa Arab dibanding Raja Saudi dan lebih mlipis berbahasa Indonesia dibanding orang Indonesia” imbuh MH. Ainun Najib.

“Perlu diketahui, harta kekayaan yang ada (yang tersimpan di Federal Reserve USA, Herritage Foundation, UBS, Swiss, Inggris, Rusia dan 400 Bank besar di dunia) ini berkaitan dengan (sejarah penyatuan kekayaan hasil pernikahan) Nabi Sulaiman dan Ratu Syeba (Bilqis/Ratu Boko?), dan setelah Sulaiman wafat, maka kekayaan ini dikelola oleh mereka yang berdarah Sulaiman di tanah Nusantara ini, termasuk PB X.  Jadi kalau mau dikata, mereka ini adalah keturunan Yahudi juga, dan (asal) para turunan raja-raja yang ada di dunia (saat) ini, adalah keturunan yang berhubungan darah dengan Raja Sulaiman ini, yang notabene Yahudi juga.”

Namun sejarah mencatat adanya cloning (penggandaan/pembajakan) berupa dokumen keuangan ini yang kemudian diputar dan dikelola oleh organisasi di bawah Freemason, yang dilakukan secara arus keras untuk kepentingan mereka, sedang para pemegang fisik asli bergerak secara tersembunyi. Saat ini sudah mencapai tahap krusial, tatatan dunia baru pasti terjadi, mereka yang memegang perputaran uang menggunakan dokumen telah diputihkan. Namun rencana mereka membuat negara-negara kecil setelah perang dunia ke-2 telah berjalan, termasuk Indonesia yang boleh dikatakan sebenarnya “kudeta” kepada Kerajaan saat berdirinya.

Ini yang menyebabkan absurd, dan negara kita adalah negara dagelan saat ini, Sorry Indonesia di mata para sesepuh (Nusantara) tidak pernah benar disebut negara, karena bukan negara, namun pemerintahan administratif, sama seperti Belanda dan Jepang saat menduduki Nusantara kita ini” tukas Sang Utusan Tiongkok ini (Benyamin Fulford ??).

Di sisi lain jejak Jewish dari Babi Sulaiman/Solomon King, ditemukan jejaknya secara teoritis hipotetis oleh Hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, mantan dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa sebenarnya “Candi Borobudur” adalah bangunan yang dibangun oleh “Tentara Nabi Sulaiman” termasuk di dalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Al Qur’an sebagai “Arsy Ratu Saba”. Menutut Fahmi Basya, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah“RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa. Sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebaga imodel dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsaYahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang batu (Masonry)  dan berambut keriting (perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Kesimpulan hipotetis Fahmi Basya, bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Al Quran. Argument Fahmi Basya: “Dan satu-satunya nabi yang termaktub dalam Al Quran, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan negerinya diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan “SU” yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah.”

Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan di dalam Al Quran dijadikan Khalifah di Bumi (menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis [?]  sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan adalah raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung.

Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”. Menurut Dr. Daoed Yoesoef, nama Syailendra berasal dari kata Saila dan Indra. Saila = Gunung, dan Indra = Raja. (Negeri yang dikelilingi oleh gunung berapi aktif satu-satunya di dunia hanya INDONESIA, dan penguasanya disebut RAJA GUNUNG dan sebutan sebelumnya ialah RAJA API untuk Ravhana.

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (asalnya dari Asia Tengah/Khazaria/Georgia/di Utara Iran, selatannya Rusia, ed.) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia.

Sedang Yahudi asli menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yg hilang “The Lost Tribes”,  di mana mereka pergi ke timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu negara INDONESIA ini. Kembali sebagai penguasa asset dunia Yahudi Israel yang kini dikuasai kaum Yahudi Khazar Israel menguasai 100% perekonomian dunia menjadikan mereka tuan dari perbudakan baru (yang tidak terlihat) yaitu menghisap produktivitas manusia yang ditukarkan dengan uang yang mereka atur nilai tukarnya sekehendak hati mereka. Dengan demikian semakin giat anda kerja nilai tukarnya senantisa melorot hingga tak terpenuhi impian anda sedangkan keuntungan mereka (pembuat uang) semakin meroket bertambah kaya dan arogan berkuasa.

Hanya dengan mengenali kejahatan mereka maka kejahatan mereka dapat dihentikan dan menggantikan peran mereka. Hanya Bangsa Indonesia yang punya perjanjian sakti Green Hilton Agreement (GHA) 1963 antara JF Kennedy dengan Soekarno yang dapat membuka mata manusia dunia atas kejahatan yang ada di balik sandiwara ekonomi-politik-sosial-budaya-keamanan di panggung mimpi dunia saat ini (yang kekal nanti di akherat).

Kekuatan terpendam dari tuntutan bangsa Indonesia tentang EMAS yang dikangkangi Yahudi Khazar Israel (yang diaku-akunya sebagai modal bisnis mereka) melalui gugatan GHA 1963 inilah yang dapat menghentikan ketidak-adilan, peperangan, keserakahan dan perilaku a-susila/ a-moral/ anti-sosial manusia di hari ini, dengan membuka kebobrokan Yahudi Israel dan sekutunya maka kepercayaan masyarakat ekonomi dunia akan runtuh dan meninggalkan mereka menuju ke pemilik yang baru.

Dan pemilik itu tak lain adalah Bangsa Melayu Nusantara  (Indonesia). Efek domino dari gugatan ini adalah berhenti beroperasinya FED dari gugatan modal mereka 57.147 ton emas 24 karat, lalu diikuti gugatan kepada Herritage Foundation yang memiliki saham di lebih dari 400 bank sentral dan bank besar di dunia, mereka akan bangkrut dalam satu malam, Armagedon pun terjadi esok paginya bagi orang-orang serakah yang masih berharap bisa menindas orang dalam perbudakan 500 tahun terakhir dan armagedon berakhir dengan kelelahan dan kepasrahan untuk mengikuti system ekonomi tolong menolong tanpa bunga uang riba.

Yang pertama menyebabkan Yahudi Khazar Israel senantiasa cemas akan gerakan di Indonesia yang mulai menyatu-nyatukan puzzle-puzzle sejarah yang kian nyata dibuktikan dari temuan arkeologi, temuan catatan-catatan sejarah hingga gugatan atas siapa arsitek kekacauan dunia saat ini.

Inilah yang menyebabkan Israel dan sekutunya menempatkan Indonesia sebagai target intelejen dan perang psikologis-nya. agar Bangsa Melayu Nusantara ini tidak terbangun atas kesadaran siapa jati dirinya yang bisa merusak status quo zona kenyaman mereka memperbudak manusia bangsa Melayu Nusantara dan dunia atas nama ekonomi kapitalis liberal dan elemen doktrin pendukungnya (seperti republik, demokrasi, emansipasi, tatanan dunia baru dsb.).

Sedangkan di satu-sisi mereka ingin mempertahankan posisinya sebagai Yahudi jadi-jadian yang diterima keturunan Suku Yahudi asli yang tersisa serta intregritas masyarakat dan hukum dunia, dengan membawa budaya dari asal-usul nenek moyang asli Yahud idari Asia Timur, Melayu Nusantara, inilah kenapa symbol-simbol budaya Jawa dibawa kepada instrument keagaamaan mereka.

Sikap ini diambil untuk menutupi kebohongan mereka tentang asal-usul suku Yahudi Khazar Israel sesungguhnya hingga kebinasaan mereka kelak.

Yahudi asli mengetahui dengan pasti dan jelas bahwa cepat atau lambat mereka akan pulang ke negerinya yaitu JAVA the Promised Land karena di sana mereka akan bertemu saudara tuanya bangsa Lemuria, suatu benua tersembunyi di muka bumi ini yang hanya terbuka bila mereka berhasil menguasai cara berpikir Jawa yang akan membuka pintu gerbang “Star Gate” menuju teknologi ultra-canggih yang dimiliki oleh negeri fatamorgana di Selatan laut Jawa ini.

Negeri Lemuria masih ada hingga kini dan berhubungan dengan penguasa Jawa trah Sulaiman terakhir dan keyakinan Yahudi kuno inilah yang ditunggangi Yahudi Khazar Israel untuk menguasai tanah Indonesia tanpa diketahui maksudnya sama si Empunya negeri.

Semua yang ada didunia telah dikuasai Yahudi Khazar Israel kecuali SATU yaitu KEABADIAN di dunia dan mereka ingin menguasai TEKNOLOGI bangsa Lemuria yang diyakini dapat menghindari Kiamat dari Tuhan sebagaimana yang mereka idam-idamkan untuk menghindari siksa api neraka.

Teknologi Lemuria sebanding dengan teknologi Atlantis yang telah terkubur ratusan meter dibawah tanah Indonesia akibat prahara bencana letusan gunung berapi di sekelilingnya. Keunggulan teknologi Lemurian tak terbayangkan oleh manusia yang hidup di sisi benua lainnya, padahal mereka eksis tapi tak mau diketahui manusia di sisinya.

Salah satu kemampuan mereka adalah pengendalian pikiran (yang kata orang kita disebut santet),berbicara dengan telepati, berbicara dengan binatang, menembus batas dimensi jin dan setan hingga mereka mampu berinteraksi dan hal ini yang dikatakan orang kita terhadap aksi agen Lemurian di sekitar “Star Gate” sebagai hal ghaib, sakral, mistis semua ini buah dari ilmu yang mereka warisi dari Nabi Sulaiman (Attala)yang mempermaisuri ratu Lemuria.

Teknologi Lemuria lainnya adalah tele-transportasi (memindahkan materi tanpa pesawat), teknologi anti-materi dan re-strukturisasi materi yang menyebabkan tubuh mereka mampu mengikuti perjalanan berjelajah dengan kecepatan cahaya dalam perjalanan antar galaksi (hal ini hanya diberikan Allah kepada para Nabi-Nya dan terakhir adalah peristiwa Isra-Miraj Nabi Muhammad SAW).

Teknologi reaksi nuklir air sebagai bahan bakar, teknologi heksagram yang memberikan manfaat keseimbangan fungsi organ tubuh dan usia yang panjang dengan perawatan yang tepat.

Yahudi Khazar bukan bangsa yang bodoh mereka sedikit mewarisi kecerdasan Nabi-Nabi Allah dari hasil pernikahan paksa dengan wanita dari 12 suku asli Yahudi yang kini telah menjelma menjadi warga Afrika, Ambon, Papua hingga Austronesia. Sedikit yang diinformasikan asal-usul keturunan Yahudi asli mereka, karena para leluhur mereka takut akan adanya pengejaran oleh para ksatria templar (Templar Knight/Tentara Bayaran Perang Salib Eropa, yang hendak membunuh mereka hingga mereka diselamatkan oleh kapal-kapal saudagar Nusantara yang berlabuh di Andalusia dan pelabuhan lain di Spanyol.

Kelak pengejaran ini berubah menjadi perampokan dengan dalih 3G; Gold, Gospel, Glory didukung politik Yahudi Khazar yang telah berubah wujud baru organisasi berstruktur modern yang dipelopori keturunan ambisius mereka bernama Rohtschild, pendiri gerakan persaudaraan persekutuan manusia dan setan: Illuminati dan melengkapinya dengan mendirikan front humas mereka: Freemason, agar sepak terjang berdarah dalam sejarah +2100 tahun peradaban manusia sebelumnya tertutup oleh aksi pura-pura membela kemanusiaan dan sejarah tertulis yang mereka karang sendiri.

Apakah segala perbuatan Yahudi Khazar ini diketahui leluhur Nusantara? Ya pasti, karena para leluhur Nusantara yang merupakan pemimpin asli dari garis keturunan Nabi Sulaiman dibantu saudaranya Lemurian melakukan hijrah sementara ke alam trans-media disebut moksa bersama pengikut setianya.

Menurut para aktifis Tutangga Seta: “Kemampuan bangsa Lemurian dalam menghilangkan pandangan daratan seluas 2 juta kilometer persegi dari pantauan deteksi canggih NASA dan alat super canggih yang mereka miliki adalah kemampuan olah hologram raksasa dan kemampuan menghilangkan 2/3 Pulau Jawa dari pandangan manusia awam adalah kemampuan olah elektro-magnetik (kini sebagianorang awam menyebutnya daerah angker karena banyak orang yang tersesat tanpa disadarinya dalam pandangan 1 meter mereka telah berpindah sisi dimensi yang tak terlihat orang awam).

Benua Lemurian juga menyerap benda asing yang melintasinya pada interval terbuka maka orang Barat menyebutnya misteri segitiga Bermuda. Teknologi Lemuria ini yang dicari Illuminati dan Negara sekutu atas petunjuk informasi dari setan dan jin murtad yang didukung sedikit mahluk sebelum Lemurian yang telah berada di galaksi lain yang berkomunikasi dengan bahasa sandi “Crop Circle” yang menginformasikan berita dari sinyal-sinyal korespondensi Lemurian yang disadap UFO dan diteruskan kepada rezim Illuminatidi dimensi bumi yang lain.”

Trah Atlantis terakhir adalah Raja Prabu Siliwangi yang “dihilangkan” dan kelak mengawal keluarnya Sang Imam Mahdi pemimpin spiritual penunjuk arah bagi manusia yang beriman kepada Allah dari kepanikan Armagedon.

Intelejen Lemuria kini ini banyak berbaur di tengah masyarakat Jawa dan Indonesia, oleh karenanya banyak cerita misteri hari ini terdengar suara-suara derap kaki tentara, ringkik kuda dan tetabuhan pengiring namun masyarakat awam tak dapat melihat. Kemampuan komunikasi dengan hewan mempermudah mereka melacak keberadaan musuh Nusantara, hal ini yang mendorong Barat mempropagandakan dorongan pertumbuhan ekonomi dengan industri perusak hutan-hutan di Jawa dan Nusantara agar agen intelejen Lemuria semakin terjepit dan minim informasi.

Agen Illuminati sengaja menyebarkan cerita yang menakut-nakuti manusia awam agar mereka menjauhkan diri dari kunjungan Lemurian yang kerap mendadak.

Ketakutan Illuminati-Zionis dan Negara-negara Sekutu untuk tidak menyerang langsung Indonesia (yang mayoritas muslim terbanyak di dunia) bukan terletak pada segan kepada Bangsa ini tetapi karena mereka yakin 1000% akan kalah di medan perang Nusantara. Kenapa? Bangsa Indonesia hari ini dipandang seperempat mata oleh Illuminati dan Sekutu karena mereka telah dilemahkan dari dalam yaitu buta identitas, mengejar harta dunia, merusak akidah agama Islam-Indonesia, merusak moral dan persatuan dan krisis harga diri, tapi yang sangat ditakuti adalah campur tangan trah Attala (dikenal berhasrat militansi tinggi dan berpengetahuan spiritual tinggi) yang hingga kini belum “turun arena” dan didukung sekutunya bani Lemurian dengan persenjataan teknologi sangat tinggi (belum terbayangkan) berjumlah 3 milyar pasukan siap tempur dan didukung angkatan perang antar galaksi di mana bermukim makhluk khalifah ciptaan Allah Yang Maha Besar (surah Ar-raar) yang ingin jihad fisabillilah bersama saudara mudanya di bumi.

Mereka (muslim-ET: Extra Terrestrial) berpegang pula pada Al-Qur’an dan hadist akan tibanya Kiamat dan diawali dari armagedon=goro-goro=kekisruhan terbesar di jagat raya, yang menentukan puncak keimanan mahluk hidup berakal kepada Sang Maha Penciptanya: Allah SWT. Perang ini adalah perang makhluk berakal dari semua dimensi ciptaan Allah.

Agen Illuminati melacak keberadaan “Star Gate” di Pulau Jawa khususnya guna menguasai system pertahanan Lemuria. Illuminati mengimbangi teknologi pertahanan kubah elektro-magnet Lemuria-Attala yang akan melindungi Jawa khususnya dan Malaya Nusantara umumnya dari serangan udara/laut dari Sekutu yang diyakini 100% pasti gagal.

Karena tahu kelemahannya maka Illumianti menyebarkan teknologi pangan transgenik (MGO Food industry) yang akan mereka gunakan sebagai ultimatum terakhir bila Bangsa Indonesia kelak memaksakan melakukan gugatan terhadap system perekonomian Illuminati dengan menggugat Green Hilton Agreement pada tahap awalnya.

Bila pada saatnya mereka belum mampu menemukan “Star Gate” dan takdir mendekati mereka, maka Illuminati akan menggunakan teknologi HAARP (gelombang Radio listrik microwave) untuk membinasakan manusia trah “Attala Nusantara” ini dengan mengaktifkan zat radioaktif yang ada d itubuh orang Indonesia hari ini dari bahan pangan transgenik yang mereka makan sehari-hari, maka serangan pembantaian bukan seperti strategiperang di Afganistan, Irak, Suriah dan lainnya yang menggunakan perang ekternalnamun perang armagedon kelak akan menggunakan senjata biologis yang mereka tanam bertahun-tahun di dalam tubuh musuhnya (tanpa disadari) memakan, meminum dan menghirup udara beracun, di mana hancurnya tubuh itu tak akan mampu dilindungi oleh kubah pelindung elekto-magnet Lemuria-Attala sekalipun.

Hanya bagi orang yang mampu berpuasa tak makan dan tak minum di bawah kubah pelindung yang kelak akan bertahan hidup hingga jaman kemashyuran dengan datangnya Nabi Isa AS. menyudahi perdebatan manusia terpanjang tentang agama mana yang paling benar dan diterimaTuhan.

Penempatan pangkalan militer dan pasukan AS beserta sekutunya. Mengelilingi Nusantara.

Inilah olah pikir kenapa ke-absurd dunia terjadi di hari ini tanpa ada pihak yang berani menentangnya dari sekutu setan ini karena kita lebih takut kepada setan dan realita kebenaran tersembunyi tentang AGAMA kita masing-masing dibandingtakutnya kita kepada TUHAN.

Akankah kita rela mempertahankan kebusukan berkehidupan yang melelahkan, menyakitkan dan mengkhawatirkan ini dibanding kehidupan sehat dunia-akherat karena EGO KITA tidak mau memakan obat PIL PAHIT KEBENARAN yang dapat memperbaiki kehidupan kita lebih TERHORMAT dari hanya menjadi BUDAK SETAN ABADI DUNIA-AKHERAT???

Sumber:  dari artikel yang Diposkan oleh admin (anonim)  Sabtu, Oktober 26, 2013 di

 http://atlantis-lemuria-indonesia.blogspot.com/2013/10/jawa-jewish-yahudi-dan-benang-merah.html

 komentar:

Anonim mengatakan…

DISINYALIR ADA 60 RIBU AGEN INTELIJEN ASING BEROPERASI DI INDONESIA https://www.facebook.com/notes/nusantara-historical-discovery/disinyalir-ada-60-ribu-agen-intelijen-asing-beroperasi-di-indonesia/588953537802826

26 Oktober 2013 16.15

Anonim mengatakan…

Kak, tau dari manasih informasi ini? Hebaaat..

4 November 2013 16.57

Dunia Ramal dan Prediksi mengatakan…

ini adalah pengetahuan yang akan sulit diterima oleh akal manusia, pengetahuan ini sama seperti angin yang meniup kulit kita tanpa melihat zatnya tapi ada karena terasa. Jujur saya menambahkan kalau pasukan Negeri Lemuria memang masih ada hingga kini dan sebagian berganti-ganti tempat. Mereka hadir ketika ada pengrusakan ALAM NUSANTARA Seperti Hutan atau alam yang mereka keramatkan diataranya tambang minyak,emas dan tambang2 lainnya. Pasukan ini kerap kali hadir dengan armada yang canggih dan semua pasukannya mengenakan pakaian merah darah, seperti merah baret KOPASUS. Termasuk pimpinan. Anehnya pakaian mereka ada lencana GARUDA di dada kiri dengan bintang emas. Hubungan pimpinan ini tidak lepas dengan RATU PANTAI SELATAN dan seluruh pemimpin Indonesia seperti SOEKARNO.. Sungguh, kekayaan yang tidak dapat anda bayangkan saat ini, yaitu emas batangan gambar SOEKARNO. Saudara2 kita diluar Pulau Jawa seperti eks daerah Kesultanan di Indonesia,meyakini kelak akan kembalinya kejayaan Indonesia,saat dunia dilanda KRISIS dan Nilai Uang sudah tdk bernilai!!!!

15 November 2013 00.50

rizal ubaidillah mengatakan…

Ampe gemes ane baca nye.. subhanallah.
Hebat gan, thanks info nya.

9 Desember 2013 17.32

fika’s vita mengatakan…

Terimakasih banyak atas iLmu yang InsyaALLah sangat bermanfaat..

25 Desember 2013 22.58

Anonim mengatakan…

yg penting kita juga taat kepada allah

28 Desember 2013 02.59

beezack’s blog mengatakan…

:) :) :)

Super…. I enjoy it…. hanya waktu yang akan membuktikan semuanya…..mean while lakukan yang terbaik untuk anda dan keluarga anda

28 Desember 2013 14.50

Werdyzta Lawu mengatakan…

ak percaya bahwa bangsa lemuria adalah bangsa yg oleh org2 jawa sebut sbg kanjeng ratu pantai selatan.

5 Januari 2014 12.45

Senin, 03 Januari 2011

Benarkah Tanah Yang Dijanjikan Bukanlah Palestina, Indonesia/Nusantara adalah “THE PROMISED LAND” yang sebenarnya?

Tentang Peradaban Jawa (Peradaban Atlantis) dikaitkan dengan kiprah Bani Israel, ada fakta yang menarik apabila anda berkunjung ke situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO JAWA. Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa ? Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa2 dunia antara lain bangsa India, Cina ( termasuk Jepang ), Eropa, Israel, Arab, dan Indian ( silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan Gramedia ).

Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”, sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik2 sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa.

Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.

Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia.

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai dengan ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah. Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yg asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli Telah menghilang yg dikenal sebagai suku-suku yg hilang “The Lost Tribes” yang mana mereka pergi ke timur dan banyak yg menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia

Download Ebook “Rahasia Terbesar (Tersembunyi) Bani Jawi (Melayu/Nusantara) -Siapakah Bani Jawi? – Apa Misi rahasia Bani Jawi? Siapakah bani Jawi/Jawa/Melayu? bangsa Pemegang Rahasia Akhir Jaman. Pemilik “THE PROMISED LAND” yang sebenarnya?”http://www.ziddu.com/download/7601401/Rahasia_Bani_Jawi.PDF.html
http://ebooksdownload.110mb.com/Rahasia-Terbesar-Bani-Jawi.PDF

Diposkan oleh admin di Senin, Januari 03, 2011

Label: atlantisatlantis nusantaraindonesia

79 komentar:

Anonim mengatakan…

mistery hilangnya benua Atlantis emang sangat menarik untuk dibaca.. data2 dari sumber Plato sampai dengan cerita peradaban dunia lainnya dari India, Cina Indonesia… Lemuria adalah benua dari peradaban bangsa Atlentiskah? dengan menimbang konsep feminim dengan ditandai dengan pemujaan dewi2 (dewi Sri, Nyi Roro Kidul, Bunda Kaduang sampai dngn 5 sultan Aceh dan Ratu Sima)beda dengan belahan barat yang lebih Maskulin betulkah? hehe… nanti malah buat spekulasi lagi bahwa Lemuria itu Pegunungan Muria (soalnya disitu juga ada situs-situs tua di Patiayam)

22 Februari 2010 20.51

Anonim mengatakan…

Suatu hari saya pernah berdialog dengan seseorang yang menguasai ajaran “jawa” dari beliau saya mendapat penjelasan bahwasanya taurot dan zabur adalah ajaran yang dianut orang jawa sampai sekarang, terus saya merenung dan bertanya “apa Adam dan Hawa diturunkan di Jawa? beliau hanya tersenyum dan berkata ” carilah jawabanya sendiri”, dan beliau menambahkan kalau kita memahami Al’Quran sejaca benar dan runtut jelas tidak ada perbedaan dengan ajaran “Jawa” dimana ajaran kejawen mutlak mempelajari masalah kehakikian Yang Maha Esa dan penuh dengan ajaran perdamaian…..dari teman – teman beliau saya juga mendapat keterangan bahwasanya Indonesia besok akan jaya dan berganti nama menjadi “Nusantara”, Nusantara lah besok yang akan menjadi mercusuar dunia, sebenarnya hal ini telah dirintis oleh Presiden Kita yang pertama Soekarno, coba kita ingat seorang Soekarno yang pada masa itu menentang amerika dan mendirikan perkumpulan Asia Afrika yang nota bene jumlah anggotanya melebihi jumlah anggota dalam PBB, inilah awal ketakutan amerika dan kelompoknya dan juga menjadi awal keruntuhan Soekarno, saat itu Bung Karno cenderung dekat dengan Cina yang nyata musuh dari Amerika, maka dengan segala upayanya dengan operasi intelgen berusaha menggulingkan pemerintahan Bung karno, dan Soeharto yang mendapat kesempatan dan dukungan dari Amerika, sejarah telah diputar balikkan, kita sengaja dibutakan oleh penguasa….semoga kita semua bisa segera intropeksi diri dan mewujudkan kejayaan ” Nusantara” seperti sumpah amukti PALAPA

24 Februari 2010 09.20

SetanKocak mengatakan…

NGAPUSI THOKKK!!!

OMONG KOSONG!!

TEORI KONSPIRASI!!

RA PAYUUUU…!!!

23 Maret 2010 19.28

Anto mengatakan…

jembut nih…
crap!

23 Maret 2010 19.29

iwan-agustinus.blogspot.com mengatakan…

kebanyakan nonton film2 n novel2. tanah perjanjian org yahudi ya di kanaan sana. tanah perjanjian orang jawa ya di pulau jawa hehehehehehe aya2 wae bro

24 Maret 2010 20.06

handjati mengatakan…

kalau memang org jawa keturunan Yahudi, mereka pasti membawa peradaban dari kuno dari nenek moyang mereka. Salah satunya yg. global adalah mengenai hari.

Penerapan 7 hari seminggu merupakan peradaban nabi Adam yang dapat ditemukan di Alkitab dan diterapkan oleh seluruh bangsa2 di Timur Tengah dan Eropa.

Sementara di Asia, untuk bangsa Cina, mereka membagi jenis hari menjadi 12 berdasarkan Shio. Sehingga bangsa cina libur bekerja setahun sekali selama 1 bulan (menjelang imlek s.d cap gomeh).
Bangsa India yang menurunkan peradaban jawa kuno membagi hari menjadi 5 jenis mengkuti unsur2 bumi (api, air, tanah, angin dan logam). Yang kemudian kita kenal di jawa menjadi 5 hari pasar.

Kesimpulannya dari cara membagi hari saja sudah tidak ada keterkaitan peradaban antara Yahudi dengan Jawa.

28 Maret 2010 03.57

alfakir mengatakan…

yang percaya ambil-lah………
yang ingkar tinggalkan-lah…….

20 Mei 2010 13.34

Anonim mengatakan…

sumpah…bingungi..semacam dipas-pasin ya..(maaf..ini pendapat pribadi saya)

16 Juli 2010 11.42

Anonim mengatakan…

hmmmm menarik juga kebetulan saya pecinta ilmu pengetahuan.. ini menjadi koleksi saya.. izin sedot ya mas? matur nuwun..

22 Juli 2010 20.14

wisdomgod mengatakan…

dibantah di http://kask.us/4498073
wakakakakakakaka

29 Juli 2010 16.20

asterorism mengatakan…

Wkwkwk
hebat nian ngarang’a
kyax bhasa indonesia dpt 10
yg begini ni nu ngarusak sejarah
sekalian j kaitin noh d jemuran
wkwkwk
bersama segitiga emas n kaca mata item

30 Juli 2010 00.53

awan ukaya mengatakan…

Nabi Nuh saja yang nabi jauh sebelum nabi sulaiman menurut penelitian hidup dijaman 3000SM, sementara atlantis 11.000. Kan tidak nambung… apalagi ajarannya nabi ibrahim di kait-kaitkan sama nabi sulaiman yang tentunya jauh sekitar 3000SM. Piye to? harusnya di hubungkan dengan fakta sejarah dong… M

15 Agustus 2010 11.29

abu fauzan mengatakan…

  1. Sejarah yg valid harus punya SANAD (jalur periwayatan) yg bersambung.

    2. Semua rowi (periwayat) harus orang yg terpercaya, tidak pernah didapati berbohong, kuat hafalan, amanah, sholeh, dsb.

    3. Hanya sejarah Muhammad SAW yg bisa dibuktikan kevalidannya. bahkan hanya 1 kata perbedaan riwayat pun dibahas ilmiah.

    4. 100% fakta, tanpa memasukkan setitikpun sesuatu yg belum jelas, apalagi praduga2.

    5. Umur kita terbatas, rugi belajar sesuatu yg nggak karuan dan nggak valid. Mari belajar hadist…

    6. Praduga, kebodohan dan pembicaraan yg tidak ilmiah adalah sumber munculnya kesesatan demi kesesatan. Jauhi perkara2 semacam ini.

    7.Beramallah (berbuatlah) atas dasar Ilmu yg shohih.

24 Agustus 2010 17.26

Steve mengatakan…

hebat bener mas… dulu pelajaran sejarah sama bahasa indonesia semua dapet 10 yah? baca artikel sampeyan saya sampe sakit perut karena ketawa gak habis2
saya tau maksud sampeyan itu membangkitkan semangat nasionalisme bangsa kita. tapi tolong jangan pake hoax kayak ginian hahahahahaha

25 September 2010 14.58

Anonim mengatakan…

medus kabe……jawa disamakan dengan israel. udah jelas di alkitab dijelaskan batas batas wilayah untuk setiap suku israel yang terdiri dari 12 suku. Sampe sekarang batas itu masih jelas dan letaknya di middle east. Jawa sama israel jauh benar letaknya. gemblung nih artikel. menghayal gak karuan. bangun dari mimpi oeiii

19 November 2010 15.06

imam syafi’i mengatakan…

mbohh… nulis apa ja silahkan ,, tapi jangan membodohi masyarakat….
By: Syafi’i Adnan

27 Desember 2010 03.15

brown energy indonesia mengatakan…

join disini utk info ttg Atlantis yg fenomenal scara ilmiah

http://www.facebook.com/group.php?gid=133676386682283

21 Januari 2011 14.20

herry mengatakan…

hidung pesek pengen diakui orang semit wah… tahun nabi sulaiman kapan, borobudur kapan, wah betul2 nih rasisme jawa

4 Februari 2011 18.36

Anonim mengatakan…

promise land jelas di palestina lah……
yahudi tu kan menggali kerajaan nabi sulaiman yg terpendam di sana… di bawah masjid al-aqsha….
nggak ada hubungannya, sama sekali dgn tanah jawa…
jangan di sambung2in dulu….

9 Februari 2011 19.45

Anonim mengatakan…

kalau benar dakwaan kamu mengapa prasasti-prasasti lama, batu bersurat atau apa-apa dokumen lama mahupun catatan-catatan tidak dicatatkan di dalam bahasa jawa?

Bahkan prasasti kedukan bukit dan lain-lain prasasti ditulis dalam bahasa melayu kuno dan sanskrit.

25 Februari 2011 19.59

Lucifer in Love mengatakan…

Guys, hormatilah pendapat orang lain,,,
Jangan cuma bisa mencemooh doang,,,
Tulisan diatas, itukan pendapat sang penulis?
Atau kapasaitas OTAK kalian (para pencemooh) tidak sampai untuk mencapai kata-kata ataupun istilah2 dalam tulisan diatas?
Ohh,,,mungkin mesti lebih banyak membaca lagi deh,,,
PERBANYAK dan PERLUAS ilmu pengetahuan kalian,,, latihlah daya imajinasi kalian,,,
dan belajarlah menjadi manusia yang (benar2 manusia).

28 Februari 2011 11.01

Anonim mengatakan…

waktu akan menjawabnya saudara-saudara
Jika kehancuran telah datang di situlah letak awal munculnya kejayaan.
Munculnya prasasti2 kuno akan menjawabnya
Munculnya kejayaan lama akan terlihat
Merenung, berpikir, dan insikomah

Sesuatu yg benar banyak yg tak terduga, dan selalu diperdebatkan juga mendapat hinaan…..

6 Maret 2011 20.35

Abe Sagara mengatakan…

hahaha, sebaiknya sebelum mengkritik dan mencemooh pendapat orang lain tuh dalami dulu ilmu yang akan kalian cemooh,

si penulis juga merujuk pada beberapa referensi buku terkait, si penulis hanya menyimpulkan sesuai apa yang didapatkannya dari referensi2 yang didapatkannya,

7 Maret 2011 00.44

Anonim mengatakan…

Sesat yang benar2 nyata.
Seharusnya malu untuk menyatakan “MIRIP” atau “SAMA” dengan YAHUDI(ISRAEL).
Bangsa Yahudi adalah bangsa yg di setiap masa selalu INGKAR terhadap Allah SWT.
Mengacu pada penelitian Prof.Santos, saya yakin beliau tidak mengambil sedikitpun dari Al Quran ataupun Al Hadist.

JELAS SUDAH FITNAH TERSEBAR SECARA MELUAS SEBAGAI TANDA-TANDA KIAMAT AKAN TIBA.
DAN PENULIS BLOG INI MERUPAKAN KAKI-TANGAN DAJJAL YG AKAN MUNCUL SESUAI JANJI ALLAH SWT

Seandainya penulis blog ini seiman dengan saya, pesan saya : Istighfar mas/om/tante/pakde/bukde/mbah.
Seandainya berbeda keimanan dengan saya,pesan saya : ANDA SALAH BESAR BUNG……!!!!!

7 Maret 2011 17.43

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

Terima kasih atas komentar sahabat2 atas tulisan sy di atas, mengapa sy berpendapat bahwa Nusantara ini adalah “TANAH ISRAEL” yg dinisbatkan pada julukan Nabi Ya’qub, arti Israel adalah “YANG DISAYANGI ALLAH” karena beliau sabar dan pengampun walau dijahati oleh kesepuluh putra2nya. Dalam Alqur’an dikatakan bahwa Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub mempunyai ilmu2 yang tinggi (kedigdayaan), ilmu ini kemudian diturunkan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman berupa “ZABUR”. Istilah zabur dalam Alqur’an mempunyai arti “KESAKTIAN” yg secara simbolik di ekspresikan dalam bentuk “BINTANG DAUD”, simbol ini banyak bertebaran dalam prinsip2 arsitektural candi2 di tanah Jawa, khususnya Candi Prambanan, Borobudur dan Istana Ratu Boko. Di Jawa bagian utara ada “GUNUNG MURIA” dimana nama Muria ini berasal dari kata Ibrani “MORIAH” yang artinya gunung yg disukai Allah, orang2 zionis menyebut gunung yg berada di Israel Utara ini dengan sebutan “GUNUNG ZION”, ini hanyalah klaim sepihak kaum zionis sebagai “PEMBAJAK SEJARAH” para Nabi Bani Israel. Sebagai muslim kita mesti adil terhadap anak cucu Nabi Ya’qub, boleh jadi mereka sdh menjadi muslim turun menurun spt halnya Suku Pathan di Afganistan, Suku Kashmir di India, Suku Minangkabau dan Suku Jawa di Nusantara. Sebagai contoh kata “MINANGKABAU” adalah kosa kata Ibrani “BAENANG KA YAKUBU” atau Ibrani aslinya “BNAI YAKUB” yang artinya “KETURUNAN YA’QUB”, panggilan “UDA” untuk kakak laki2 berasal dari kata”YEHUDZA”, nama kakak tertua 12 Suku Bani Israel, demikian pula “SUKU BATAK” yg sampai saat ini masih harus melengkapi dokumen2 untuk diakui sebagai salah satu suku Israel di perantauan, komunitas mereka di Tel Aviv telah mengajukan proposal ketika “YITZAK RABIN” menjadi perdana menteri Israel. Apakah semua data ini kebetulan, atau sebuah rekayasa, atau karena kita selama ini memahami Alqur’an dari sumber “ARAB” yg sdh mendominasi dunia Islam dalam waktu yg lama, hingga kitapun secara tidak sadar menjadi pembajak sejarah seperti halnya kaum zionis ?

9 Maret 2011 11.34

Jimo mengatakan…

Setelah membaca tulisan diatas,, saya jadi penasaran.. Khususnya mengenai kata (JAVA TEL AVIV) JAVA, JEWISH, JAWA, Pokoknya yg berhubungan dengan kata-kata itu lah..!!

Karena ingin tahu lebih banyak, saya pun langsung browsing cari artikel yg sama dengan isi blog ini.. Eeeehhhh setelah googling kesana-sini ternyata rasa penasaran saya malah bertambah 10x lipat, hehehe..

Apa yg saya dapat? Sebuah situs tentang GRUP MUSIK yg bernama “JAVA JEWS”, dan juga video dari JAVA JEWS yg ada di youtube.

http://javajews.tripod.com/

10 Maret 2011 02.51

Ardanari mengatakan…

Okelah, mengenai pendapat dan keyakinan anda. Hanya saya berharap kita tidak hanya membesar-besarkan diri. Menganggap diri terlalu besar karena jadilah kita takabur nantinya. Kalau pun itu semua benar, itu bukan kita.. itu nenek moyang. Saat ini kita adalah bangsa yang kacau.
Mari buktikan bahwa kita bangsa yang besar dengan memperbaiki diri keluar dari carut marut negeri ini.

19 Maret 2011 16.46

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

@Ardanari, saya setubuh dengan statemen anda, terima kasih komennya !

21 Maret 2011 12.22

Anonim mengatakan…

enak baca tulisan nya, tapi lebih enak lagi kalo d cantumin sumbernya bro..

30 Maret 2011 04.53

Najib mengatakan…

wah lucu yang coment diatas ngatain sesat,,, soal keturunan ibrahim,,, ahahahaha,,, om yang ngatain sesat baca surat Al-imran ayat 65-70 yah,,, baca sejarah lagi om,, yahudi itu bukan agama, itu nama suku israel(israel ada 12 suku—>anak-anak yaqub)
surat Al- baqarah 130-134

9 April 2011 17.41

Anonim mengatakan…

ada-ada aja ya komen nya…pro dan kontra itu kesepasangan..tapi lucu aja kalo baca komen yang kontra itu…hehehe..
maju terus om..

12 April 2011 03.04

Anonim mengatakan…

ngarangnya nguawur buanget.

13 April 2011 12.53

Anonim mengatakan…

untuk menyimak tulisan ini nampaknya memang perlu lepas dari pakem2 standar..

10 Mei 2011 22.22

pangeran mengatakan…

Prof Santos mengatakan”mencari ditempat yang salah pasti tidak ketemu” kenapa Israel ingin kembali ke tanah yang dijanjikan ? itu perintah di dalam Taurat…kalo begitu coba simak “surat Al Balat dan kesimpulan dari artinya semuanya Negeri yang dijanjikan atau tanah yang diberkahi”
Dalam tafsir Alqur’an disebut Mekah, akan tetapi arti yang tepat tidak menyebut adanya penyebutan kota mekah disana,hanya tanah yang diberkahi, so bangsa Israel memang salah mencari tanah yang dijanjikan itu, masak palestina yang gersang diributin melulu dan mau ngusir penghuninya ,,,ya repot terus donk.
Dan penulis topik itu tidak mengada ngada dan nyambung nyambungkan sesukanya jadi yang komentar agak dikurangi cuek bebek itu, biarkan saja ,ada yang nambah khasanah ilmu yang perlu dipikirkan bukan direnungkan, kalau direnungkan maka berabe, cuma nunggu cicak bunyi..alias nunggu peruntungan. Salah satu kelemahan kita bersama adalah, ngerasa lebih pintar daripada orng lain, apa yang ditulis oleh bangsa sendiri…ngawur, ngaco, menghayal dsbnya..terus kalo bangsa luar bikin ini baru…kenapa harus selalu begitu…sih ?
cerita diatas saya pikir memang ada benang merahnya, anda kalau ngikuti budaya wayang orang jawa, maka disana ada cerita mengenai nabi sit keturunan adam, ada cerita tentang kalima sodo, apakah itu bukannya cerita tauhid ketuhanan dan memang memang (nenek moyang) kita sudah bertauhid sejak dulu kala hanya belum diturunkan sebuah kitabpun, dan mereka membuatnya sendiri berdasarkan keyakinan mereka bahwa ada yang menciptanya,dan itu sangat tua sekali, jauh sebelum muhammad lahir tentunya.
Saya bertanya kepada orang yang mumpuni dibidang agama (kiay yang sudah sepuh, bukan kiay sepuh sekarang) katanya memang….bila ditanyakan mengenai asal usul perdapan itu.
dan kenapa tidak pernah diomongkan oleh bangsa sendiri, siapa yang mau percaya dengan omongan kiay…apalagi kiay tahunya mengaji doank…anehnya saya diminta membuka surat Al Balad tersebut….boleh jadi bangsa Israel salah mencari…..makanya tidak berhasil menguasai bangsa dan tanah palestina itu, tentunya penguasa bumi menjaganya juga, terus dia bilang ke bangsa itu……gobloooooooooook lu, dunia boleh lu kuasai, kalau menyangkut milik gueeee…buta lu…yeeeeeee. itulah Yahudi.

11 Mei 2011 15.37

Anonim mengatakan…

menurut gue,,lemuria dan atlantis memang ada di indonesia,,hingga akhirnya letusan gunung toba mengubur semua dan membagi2nya mnjadi pulau yg trpisah pisah..tul ga..??

16 Mei 2011 12.35

drilyas mengatakan…

Pernah dengar nama kitab “Malaiyana Mulayanam” (Ajaran MLY Mula Ajaran)atau The Root of All Knowledge is the Malay Knowledge? Who are the Malays (atau Malai, atau Malayu, atau Melayu)? Ia dicipta oleh Mahasiddha Svayana lebihkurang 790,000 tahun dahulu di Tanah Sunda (sebahagian daratan ini tenggelam di dalam laut yang menjadi Laut China Selatan, Laut Jawa, Laut Sulu dan Teluk Siam). MLY (Malai atau Malayu)bermakna M=Manutaram atau Manusia; L=Lokataram atau Bersatu; Y=Yugataram atau Tempat. Pada asalnya bangsa MLY ini bersatu padu. Lama kelamaan, mereka berpecah menjadi suku atau puak, seperti Jawa, Melayu Deli, Batak, Iban, Kadazandusun, Banjar, Bugis, Minang, Sunda, dsb. Kemudian mereka berpecah lagi menjadi negara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, Kampuchea, Hong Kong dan Taiwan. Kemudian berpecah lagi kerana agama, bermula dengan agama Hindu, lepas itu Buddha, lepas itu Islam, dan akhirnya Barat. MLY sudah hilang identiti MLYnya dan mengambil identiti bangsa/hak orang lain. “Malaiyana Mulayanam” mengandungi 173 buah kitab. Salah satu bernama, “Malaiyavahasarahsarahsiyahannamvahasapulatsyaviramaningrattanam” (memang panjang nama-nama kitab Bangsa MLY. Kenapa banjaran gunung tertinggi di dunia dinamakan Himalaya? Apa erti “Hi” dan “Malaya?” Baca blog saya: drilyasharunmalaysia.blogspot.com

20 Mei 2011 03.28

THE PROMISED LAND mengatakan…

“…sent them away from his son Isaac to the land of the east.”

(Genesis 25:6 New International Version)

Di atas adalah petikan dari Kitab Kejadian dari Kitab Injil yang merupakan penyimpan rahsia terbesar berkenaan satu bangsa yang bergerak ke Timur dunia bagi mengembangkan keturunan manusia seperti yang diperintahkan Tuhan.

…..

Alter inilah yang tersembunyi di dalam setiap orang Melayu/nusantara yang kenal dirinya,asal-usulnya dan siapa dirinya yang sebenar.’Melayu’ adalah bangsa misteri yang dimaksudkan,telah banyak berubah dari karakter asal mereka ketika berada di wilayah Kanaan dan Sumeria (Mesopotamia) akibat perjalanan masa yang amat panjang selama beribu-ribu tahun dahulu,serta perubahan akibat cuaca dan pengembaraan yang merentasi beratus kilometer menuju ke arah timur untuk menuju ke arah ‘The Promised Land’ seperti yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi Ibrahim a.s.

ada sebuah blog yg isinya sangat berhubungan dan mendukung artikel ini :
http://mistisfiles.blogspot.com/2009/03/alter-terahsia-bangsa-melayu-bhg-1.html

22 Mei 2011 20.32

The Lost Fragrance in The Promised Land mengatakan…

“Abraham left everything he owned to Isaac.But while he was still living, he gave gifts to the sons of his wife and sent them away from his son Isaac to the land of the east”

(Genesis 25:5-6)

Nabi Ibrahim pun memberikan sesuatu yang amat berharga kepada anak-anaknya.Sesuatu yang menjadi rahsia kepada keturunan Keturah.Kunci-kunci rahsia.Atau permata.

Emas.

http://mistisfiles.blogspot.com/2009/03/alter-terahsia-bangsa-melayu-ii.html

22 Mei 2011 20.36

‘The Promised Land’ mengatakan…

anda semua ribut tapi orang israel sudah tau

Mengapa Israel bersusah-payah membina pangkalan dan pengaruhnya di Singapura?Apa kaitan Cina Singapura dengan Yahudi Zionis?Adakah terdapat apa-apa perancangan ketika Stamford Raffles menjejakkan kakinya di Pulau Singapura?Apa hubungan Bangsa Melayu dengan Bangsa Yahudi?Apakah dia alter terahsia Bangsa Melayu?.Apa yang terjadi 2000 tahun sebelum Masehi di antara Melayu dan Yahudi?

http://mistisfiles.blogspot.com/2009/03/alter-terahsia-bangsa-melayu-bhg-1.html

22 Mei 2011 20.45

Anonim mengatakan…

yahudi dah berusaha menguasai nusantara tapi gagal kan orang belanda sbagian besar yahudi

15 Juni 2011 15.56

Anonim mengatakan…

kok argumennya “maksa” ya

19 Juni 2011 14.45

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

Sahabat Drilyas & The Promised Land, terima kasih atas penyempurnaan artikelnya, mari kita kaji bersama-sama sejarah besar Nusantara ini tanpa prejudice kesukuan yg selama ini dinisbatkan dengan sengaja oleh para penjajah, referensi yg kita miliki jadikanlah sumber pengayaan atas ketekunan kita untuk mencari kebenaran informasi yg diberikan Allah dalam ‘ALQUR’AN”, kerendah hatian adalah “ILMU TINGGI” yg diwariskan “LELUHUR” kita di Nusantara ini, yaitu Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub, dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Alqur’anul Kariim.
Untuk sahabat Anonim, memang selama kira2 350 th “Tanah Jawa” ini dijajah oleh “VOC” yg tidak lain adalah perusahaan etnik “YAHUDI”, dan kini perusahaan yg sama dengan baju perusahaan2 “MULTI NASIONAL” semisal Coca Cola, Mc Donald, Unilever dll, dimana perusahaan2 ini secara etnik milik keluarga Yahudi Azkenazi, bahkan saat ini keluarga2 Azkenazi ini telah investasi triliunan rupiah di Indonesia khsusnya di bidang pertanian untuk mengantisipasi kelangkaan pangan dunia, yang diprediksi akan terjadi pada interval 2010 – 2014. Ternyata saat inipun Yahudi Azkenazi ini sejatinya telah menjajah secara ekonomi Negeri Nusantara ini melalui loby2 mereka baik di Amerika Serikat maupun di Eropah.

21 Juni 2011 11.17

Anonim mengatakan…

tatet:
sebelum saya membaca artikel ini,sudah lama saya heran kok sebagian budaya orang papua (dimana saya tinggal)sama dengan hukum taurat yaitu kepala ganti kepala, mata ganti mata,darah ganti darah dalam hal terjadinya tindak pidana misalnya dan itu hampir merata berlaku diseluruh suku suku yang ada didaratan papua yang sangat luas ini bahkan pada suku yang masih terasing sekalipun dan bukan hanya itu menilik bentuk fisik orang papua mereka lebih mirip dengan orang timur tengah yaitu badan tegap,berbulu pada wajah (Brewok)dan sebagian besar tubuh serta hidung tinggi dan mancung meski dari tampak kulit(hitam) dan rambut(keriting)mereka lebih tampak seperti orang afrika, oleh karena itu ada yang menggolongkan mereka pada ras negroid.
yang menjadi pertanyaan seandainya benar mereka ras negroid bagaimana mereka bermigrasi ribuan tahun yang lalu melewati jarak ribuan kilometer padahal kita tahu sebagian mereka sampai saat ini ada yang hidup seperti zaman batu dan bagaimana mejelaskan sebagian hukum addat mereka yang hampir sama dengan yang ada pada taurat

24 Juni 2011 11.59

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

Sahabat TATET, terima kasih infonya, berikut ini sy bandingkan dg info yg sy dapatkan dari Al Qur’an, berdasarkan peta karya KH. FAHMI BASYA yaitu “BUMI ITU ALQUR’AN” dimana pada peta tsb tergambar manusia yg sedang “SHALAT” pada posisi “TASYAHUD AKHIR”, Negeri “NUSANTARA” kita terletak pada “RAHIM” sbg simbol bahwa dari negeri kitalah “ASAL USUL PERADABAN” di muka Bumi ini, sedang “PAPUA” terletak persis pada “TELUNJUK” sebagai simbol informasi bahwa di Papua ada jejak “NABI MUSA”, dimana dlm Alqur’an digambarkan sebagai sosok yg kuat dan kekar hingga seorang Qibthi Mesir mati ditangan Musa dalam sekali tinju, tentu sosok ini adalah “SOSOK NEGRO”, maka tidak heran kalo dalam 12 suku Israel ada “YAHUDI HITAM” yg sebenarnya adalah cikal bakal “BANGSA NEGRO”. Di Papua juga ada situs purba yaitu “12 MATA AIR PURBA” dimana Alqur’an memberi info tentang perintah Allah kepada Nabi Musa agar menancapkan tongkatnya ke tanah, maka muncul di daerah tsb 12 mata air yg dikatakan dalam ayat tsb sebagai “TEMPAT MINUM 12 SUKU ISRAEL”, artinya secara simbolik bisa dikatakan bahwa “NUSANTARA” ini adalah tempat 12 Suku Israel “BERMATA PENCAHARIAN” dengan pembahagian “ISRAEL SELATAN” didiami oleh “SUKU YEHUDZA & BENYAMIN”, sedang “ISRAEL UTARA” didiami oleh “10 SUKU ISRAEL”, sepuluh suku Israel yg hilang ini menyebar ke seluruh dunia akibat banjir besar yg melanda “NUSANTARA” yg dikenal dalam Alqur’an sebagai “SYAILAL ‘ARIM” atau “BANJIR NEGERI SABA” dimana dalam terminologi Prof Santos “NEGERI SABA” dikenal dengan “ATLANTIS”. Para pengungsi “TANAH JAWA” inilah yg menjadi cikal bakal bangsa2 di muka Bumi. Hukum Taurot sebagaimana anda kemukakan di atas yaitu kepala ganti kepala, mata ganti mata,darah ganti darah dalam hal terjadinya tindak pidana pada suku-suku di Papua, juga termaktub dalam Alqur’an sebagai syari’at bagi Bani Israel dengan redaksi yang sama. Ada lagi yg menarik info dari Alqur’an, pada zaman Nabi Musa tsb ada sebagian Bani Israel yg ingkar terhadap ajaran Nabi Musa kemudian Allah mengutuk mereka menjadi “BABI”, ternyata berdasarkan hasil penelitian ilmu kedokteran, serat daging babi sama dengan serat daging manusia dan “DNA BABI” mendekati “DNA MANUSIA”. Sementara kalau kita membaca mitos2 suku Papua, diantara mereka ada yg mempunyai keyakinan bahwa nenek moyang mereka adalah “BABI”, yang jadi pertanyaan saya adalah apakah semua info ini ada keterkaitan baik factual maupun substantial, bahwa sejatinya suku2 di Papua adalah bagian dari Bani Israel, khususnya dari garis keturunan Nabi Musa ? Mohon mas Tatet membantu tim kami untuk meneliti lebih lanjut, kita bisa berbagi info !

28 Juni 2011 16.19

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

Sahabat TATET, terima kasih infonya, berikut ini sy bandingkan dg info yg sy dapatkan dari Al Qur’an, berdasarkan peta karya KH. FAHMI BASYA yaitu “BUMI ITU ALQUR’AN” dimana pada peta tsb tergambar manusia yg sedang “SHALAT” pada posisi “TASYAHUD AKHIR”, Negeri “NUSANTARA” kita terletak pada “RAHIM” sbg simbol bahwa dari negeri kitalah “ASAL USUL PERADABAN” di muka Bumi ini, sedang “PAPUA” terletak persis pada “TELUNJUK” sebagai simbol informasi bahwa di Papua ada jejak “NABI MUSA”, dimana dlm Alqur’an digambarkan sebagai sosok yg kuat dan kekar hingga seorang Qibthi Mesir mati ditangan Musa dalam sekali tinju, tentu sosok ini adalah “SOSOK NEGRO”, maka tidak heran kalo dalam 12 suku Israel ada “YAHUDI HITAM” yg sebenarnya adalah cikal bakal “BANGSA NEGRO”. Di Papua juga ada situs purba yaitu “12 MATA AIR PURBA” dimana Alqur’an memberi info tentang perintah Allah kepada Nabi Musa agar menancapkan tongkatnya ke tanah, maka muncul di daerah tsb 12 mata air yg dikatakan dalam ayat tsb sebagai “TEMPAT MINUM 12 SUKU ISRAEL”, artinya secara simbolik bisa dikatakan bahwa “NUSANTARA” ini adalah tempat 12 Suku Israel “BERMATA PENCAHARIAN” dengan pembahagian “ISRAEL SELATAN” didiami oleh “SUKU YEHUDZA & BENYAMIN”, sedang “ISRAEL UTARA” didiami oleh “10 SUKU ISRAEL”, sepuluh suku Israel yg hilang ini menyebar ke seluruh dunia akibat banjir besar yg melanda “NUSANTARA” yg dikenal dalam Alqur’an sebagai “SYAILAL ‘ARIM” atau “BANJIR NEGERI SABA” dimana dalam terminologi Prof Santos “NEGERI SABA” dikenal dengan “ATLANTIS”. Para pengungsi “TANAH JAWA” inilah yg menjadi cikal bakal bangsa2 di muka Bumi. Hukum Taurot sebagaimana anda kemukakan di atas yaitu kepala ganti kepala, mata ganti mata,darah ganti darah dalam hal terjadinya tindak pidana pada suku-suku di Papua, juga termaktub dalam Alqur’an sebagai syari’at bagi Bani Israel dengan redaksi yang sama. Ada lagi yg menarik info dari Alqur’an, pada zaman Nabi Musa tsb ada sebagian Bani Israel yg ingkar terhadap ajaran Nabi Musa kemudian Allah mengutuk mereka menjadi “BABI”, ternyata berdasarkan hasil penelitian ilmu kedokteran, serat daging babi sama dengan serat daging manusia dan “DNA BABI” mendekati “DNA MANUSIA”. Sementara kalau kita membaca mitos2 suku Papua, diantara mereka ada yg mempunyai keyakinan bahwa nenek moyang mereka adalah “BABI”, yang jadi pertanyaan saya adalah apakah semua info ini ada keterkaitan baik factual maupun substantial, bahwa sejatinya suku2 di Papua adalah bagian dari Bani Israel, khususnya dari garis keturunan Nabi Musa ? Mohon mas Tatet membantu tim kami untuk meneliti lebih lanjut, kita bisa berbagi info !

28 Juni 2011 18.35

pribumi asli mengatakan…

hehehe rame bunget kynya ngebahas sjarah? tapi jngn lupa? prinsip2 ilahiah? yaitu janganlah kamu mengambil allah2 lain selain allah??

23 Juli 2011 02.37

ijal mengatakan…

saya setuju dg penulis,tapi menurut saya sriwijaya, palembang adalah atlantis tsbt.

29 Juli 2011 22.07

Anonim mengatakan…

hahaha…. mbuh ki opo… tapi aku penggemar berat national treasure… mending buatke lanjutan national treasure versi indonesia tentang atlantis ato borobudur. jangan lupa minta ijin sama orang2 dulu yaa…
wis indonesia akeh bakat dadi sutradara dan penulis ternama kok.
ojo misteri gunung merapi wae sing akeh grandonge…
males nonton aku..
mari jadikan indonesia lebih berguna, dibanding melototi koruptor tertangkap dan diadili yang kayak semut di tv, mending kita berkarya, tidak menghakimi dan tidak memandang rendah bangsa lain.
saya nanti2kan versi national treasure of indonesia dari agan2 sekalian to… hohoho :)

3 Agustus 2011 21.33

Anonim mengatakan…

kebenaran tidak benar-benar mutlak datang dari tulisan-tulisan sejarah manusia, sejarah bisa direkayasa tergantung kepentingan penulisnya. fakta adalah apa yang ada di depan mata, tugas kita hanya senantiasa bertafakur, berpikir secara terbuka, menerima berbagai fakta bahkan yang mungkin bertolak belakang dengan mainstream sejarah yang selama ini dikenal dan ditulis. terus lakukan eksplorasi, gali ilmu seluas-luasnya insyaallah kita bisa menemukan hikmah. sebagai muslim alquran dan hadits adalah tetap syarat mutlak sebagai penuntun, kaji yang tersirat bukan saja yang tersurat. semoga tuhan senantiasa memberkahi kita dengan ilmu dan hikmah, dan menuntun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih beradab. wassalam

7 Agustus 2011 13.16

Anonim mengatakan…

Allah dalam kitab Yahudi adalah JHWH. Entah bagaimana membaca ejaan tersebut….

18 Agustus 2011 02.16

Anonim mengatakan…

sesungguhnya sejarah manusia yg telah berumur jutaan tahun ini, yg kita ketahui hanyalah 1% saja. Maka menolak sesuatu kajian sejarah hanyalah sebuah kebodohan semata. Karena yg tidak kita ketahui lebih besar drpd yg kita ketahui.

Sekarang ini ras Austronesia (leluhur bangsa melayu) adalah ras yg paling menarik untuk dikaji oleh ilmuwan2 genetika seluruh dunia. Maka negeri Indonesia merupakan negara yg menarik untuk kajian sejarah, karena di sinilah negeri terbesar yg didiami oleh rumpun melayu.

Disamping itu fakta menunjukkan bahwa perwakilan Israel di luar negeri yg terbesar justru terdapat di Singapura!

Marilah kita bangga menjadi orang Melayu karena latar belakang sejarahnya yg besar.
Cek http://www.mistisfiles.blogspot.com sebagai referensi mempelajari misteri ras Melayu dan hubungannya dgn nabi Ibrahim.sesungguhnya sejarah manusia yg telah berumur jutaan tahun ini, yg kita ketahui hanyalah 1% saja. Maka menolak sesuatu kajian sejarah hanyalah sebuah kebodohan semata. Karena yg tidak kita ketahui lebih besar drpd yg kita ketahui.

Sekarang ini ras Austronesia (leluhur bangsa melayu) adalah ras yg paling menarik untuk dikaji oleh ilmuwan2 genetika seluruh dunia. Maka negeri Indonesia merupakan negara yg menarik untuk kajian sejarah, karena di sinilah negeri terbesar yg didiami oleh rumpun melayu.

Disamping itu fakta menunjukkan bahwa perwakilan Israel di luar negeri yg terbesar justru terdapat di Singapura!

Marilah kita bangga menjadi orang Melayu karena latar belakang sejarahnya yg besar.
Cek http://www.mistisfiles.blogspot.com sebagai referensi mempelajari misteri ras Melayu dan hubungannya dgn nabi Ibrahim.

26 Agustus 2011 02.33

Anonim mengatakan…

para pengeritik blog ini telah terjebak dlm perangkap konspirasi yahudi. Yaitu membatasi sejarah seperti yg terdapat dalam teks2 semata. Padahal sejarah sebenarnya yg mereka sembunyikan di manuskrip2 kuno di gudang perpustakaan Vatikan jika terungkap akan menjungkirbalikkan fakta sejarah dunia.para pengeritik blog ini telah terjebak dlm perangkap konspirasi yahudi. Yaitu membatasi sejarah seperti yg terdapat dalam teks2 semata. Padahal sejarah sebenarnya yg mereka sembunyikan di manuskrip2 kuno di gudang perpustakaan Vatikan jika terungkap akan menjungkirbalikkan fakta sejarah dunia.

26 Agustus 2011 02.41

Bani Jawi mengatakan…

Wahai bani Jawi, dibumi yang kita pijak ini TELAH ujud pemimpin Agung bangsa kita. Kita akan mendengar seruan dari langit untuk kita pulang ke tanah asal kita. Kita ada tugas besar menghapuskan bangsa penderkaha iaitu Bani Israel Laknatullah. Mereka pembunuh Nabi-nabi2. Kita akan menuntut bela. Kita akan pulang membawa panji-panji hitam mengiringi YM Imam Al-Mahadi Al-Muntazar. Jangan dirisaukan keselamatan Imam Mahadi. Baginda tetap dalam peliharaan Allah. Yang perlu kita lakukan sekarang ialah memperkukuhkan iman dan meneguhkan amalan. Tingkatkan keyakinan kita kepada Allah dan sempurnakan sunnah Rasululah saw dalam kehidupan seteliti mungkin. Jadilah ahli sembahyang dan jangan ditinggal sembahyang malam dan pelajarilah ilmu fadhail dan masail. Jangan pisahkan lagi nama Allah dari lidah-lidah dan hati kamu. Jangan lalai berselawat ke atas Rasulullah saw dan beristighfarlah belasan ribu kali setiap hari. Murnikanlah lagi akhlak-akhlak kamu dan berakhlaklah dengan akhlak Allah. Perbaikilah niat kamu sehari-hari semata-mata hidup ini mencari redha Ilahi. Bersiap sedialah untuk satu perjalanan yang jauh. Kita akan pulang ke tanah asal kita mengiringi pemimpin akhir zaman. Kita akan melindungi Mahadi dengan nyawa kita. Dunia akan melihat kebangkitan semula kaum yang hilang ini. Seruan dari langit pasti akan kedengaran. Masanya sudah tersangat hampir untuk kita meninggalkan” promised land” ini.
Bersiaplah untuk pulang ke tanah asalmu wahai Bani Jawi.
Bersiaplah untuk pulang wahai bangsa mulia mengiringi Al-Mahadi pemimpin Agung akhir zaman.
Bersiaplah untuk pulang ke tanah asal kita iaitu bumi suci nabi-nabi.
Pertempuran Bani Jawi dengan Bani Israel tidak dapat dielakkan lagi.
Musuh Bani Israel yang sebenarnya bukanlah Palestin tetapi Bani Jawi.
bgus2….inilah yg d katakan bani jawi

27 Agustus 2011 16.22

Anonim mengatakan…

Isteri pertama bernama Siti Sarah (Sarah saja sbb Siti itu istilah maksud nenek).
Dari Siti Sarah, mereka ada 1 anak lelaki iaitu Nabi Ishak AS.
Dari ini Nabi Ishak keluarnya keturunan bangsa Yahudi yg juga digelarkan sebagai Bani Levi.
Juga Allah SWT istilah bangsa yahudi sebagai keturunan Nabi Yaakub AS kerana anak Nabi Isyak AS adalah Nabi Yaakub AS.
.
Isteri kedua Nabi Ibrahim AS adalah bernama Siti Hajar (Hajar). Mereka mendapat seorang anak lelaki dinamakan Nabi Ismail AS. Dari keturunan Nabi Ismail AS inilah dikeluarkan keturunan Bangsa Arab.
Nabi kita Muhammad SAW adalah dari keturunan Nabi Ismail AS.
.
Isteri ketiga Nabi Ibrahim AS dikenali sebagai Qatura. Dan dgn Qatura inilah lahirnya bangsa melayu yg dikenali sebagai Bani Jawi.
.
Oleh kerana Nabi Ibrahim telah berdoa dgn doa yg selalu kita baca spt dlm alquran iaitu lebihkurang maksud agar anak isteri keturunannya menjadi org2 yg beriman or ikutan org2 beriman. Dan doa ini dikabulkan Allah SWT.
.
Oleh sbb itu jika diperhatikan hanya 3 bangsa2 dunia yg komitted dgn ugama illahi ataupun ugama samawi yakni dari langit iaitu bangsa2 yahudi, arab dan melayu.
.
Nabi Ibrahim juga dikenali sebagai bapak ugama selain khalilullah, kerana dari sulbinyalah kebanyakan nabi2 dan rasul2 di keluarkan.
.
Mungkin cuma keturunan dari Qatura tidak diketahui ada rasul etc. tetapi Bani Jawi ini pula ramai wali2 Allah SWT. Adapun wali2 ini jika tidak sbb terputusnya kenabian dgn sebab lahirnya Nabi Muhammad SAW, wali2 itu seumpama (bukan sama taraf) Nabi2 juga.. Allahua’lam.

27 Agustus 2011 16.33

Bani Jawi mengatakan…

Catatan sejarah 3 bani keturunan Nabi Ibrahim AS iaitu Bani Arab, Bani Israel dan Bani Jawi. Bani Israel tahu bahawa riwayat Bani mereka akan ditamatkan oleh Bani Jawi. Pemimpin Bani Jawi adalah gabungan benih Bani Arab dan Bani Jawi iaitu Imam Mahadi. Justeru Bani Israel berusaha bermati-matian mencari Imam Mahadi. Bani Jawi adalah pengembara hebat membawa misi ke Semenanjung di Hujung dunia yang di panggil oleh Ptolemy sebagai Semenanjung Emas dan kemudian dikenali sebagai Tanah Melayu. Bani Jawi menerima Islam tanpa peperangan dan mendukung Islam dengan sempurna. Di bumi Jawi ini Imam Mahadi dilahirkan ke dunia dan membesar menanti hari untuk pulang ke tanah asal nenek moyangnya . Telah lama Yahudi Illuminati mencari bani Jawi@ kaum yang hilang. Kini Yahudi telah mengetahui di mana kah “promised land” iaitu Bumi Malaysia@Tanah Melayu@Tanah Jawi. Sekarang Yahudi berusaha sedang menjejaki lokasi Imam Mahadi. Yahudi tahu Imam Mahadi ada di bumi Jawi ini. Tetapi ketentuan Allah mengatasi segalanya. Sebagaimana Allah selamatkan Nabi Musa di dalam istana Firaun, sebagaimana Allah selamatkan Nabi Ibrahim di dalam api, sebagaimana Allah selamatkan Nabi Isa dari kepungan Yahudi , sebagaimana Allah selamatkan Nabi Muhammad saw dari kepungan kafirin begitulah Allah akan selamatkan Imam Mahadi dari konspirasi Bani Israel dan kuncu-kuncunya.
Bacalah catatan pengembaraan bani misteri ini mencari “promised land”untuk menunaikan misi suci wasiat ayahanda Nabi Ibrahim a.s.

Adakah Bangsa Melayu merupakan salah satu bangsa yang dicari-cari oleh Yahudi selama ini
kerana menurut kitab Yahudi..di akhir zaman nanti bangsa Yahudi akan disembelih oleh saudara mereka yang lain… iaitu Bangsa Jawi !!

Siapakah Melayu? Dari manakah asal usulnya bangsa Melayu itu? Ketika ramai pengkaji memperdebatkan kaum-kaum yang hilang seperti The Lost Tribe of Israel, Atlantis, Lemuria, Sodom and Gomorrah malah masih mencari-cari siapakah Gog and Magog ,rahsia bangsa misteri ini masih terpelihara di dalam Kotak Tabut rahsia sejak beribu-ribu tahun.Tiada siapa yang tahu dari mana asalnya bangsa ini. Bagaimana bangsa ini boleh wujud di tanah paling selatan benua Asia,’di penghujung dunia’. Bangsa yang hilang masih tidur dan ditidurkan ‘Di hujung dunia’, setelah penat mengembara, bangsa misteri berehat dan berehat…tidur dengan lenanya…senyap sunyi tanpa siapa mengganggu walaupun Hitler telah pergi ke Tibet menjejak bangsa misteri ini, tetapi dia juga kehilangan jejak mereka…dimanakah bangsa misteri ini meneruskan perjalanan mereka? Masih adakah masa lagi untuk menjejaki mereka?

‘Di ujung Dunia’ bangsa ini masih nyenyak bertapa!

27 Agustus 2011 16.37

SERUAN UNTUK BANI JAWI mengatakan…

Wahai Bani Jawi, wahai keturunan kaum yang hilang. Ketahuilah bahawa kehadiran kita di bumi Jawi ini adalah ketentuan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim a.s.. Sebelum meninggal dunia Nabi Ibrahim a.s. telah mewasiyatkan kepada anak-anaknya untuk mencari satu tanah semenanjung di hujung dunia. Kerana di sana nanti akan zahir dari keturunan ini satu Raja akhir zaman bernama Al-Mahadi. Diceritakan juga Imam Mahadi akan pulang semula ke tanah asal bersama kaumnya dan akan memusnahkan bangsa Yahudi. Wasiyat ini dilaksanakan oleh anak-anak Nabi Ibrahim dan kisah ini dicatit dalam kitab-kitab Yahudi. Sejarah berlalu zaman berzaman. Kisah ini juga diceritakan oleh Rasulullah saw kepada para sahabat. 60 para sahabat mengembara ke Timur mencari Bani Jawi. Akhirnya Bani Jawi menerima Islam tanpa peperangan. Bani Jawi terkenal dengan akhlak dan kelemahlembutan mereka kerana mereka berdarah bangsawan dan kesatria perang yang dihormati.
Manakala kaum Yahudi sejak sekian lama, mencari merata-rata lokasi kaum yang hilang ini. Bani Jawi mesti dicari dan dihapuskan. Imam Mahadi adalah sasaran utama yang mesti dimusnahkan. Mereka meracuni keturunan Rasulullah saw supaya tiada zuriat akan diperturunkan pada generasi suci dan dengan itu Mahadi tidak dilahirkan. Ketentuan Ilahi tiada siapa boleh menghalang. Mahadi tetap dizahirkan oleh Allah swt. Yahudi laknatullah tahu Mahadi telah ujud dan zahir di tanah jawi ini tetapi di negeri mana, di daerah mana, di kampong mana dan di rumah mana?
Untuk mencari Mahadi, Yahudi telah membuat pengkalan di Singapura. Telah berapa puluh tahun Yahudi bertapak di Singapura. Dari situ berbagai rancangan dan teknik pencarian dijalankan. Rancangan jangka panjang telah dan sedang dilaksanakan. Manakala di Israel, Yahudi telah mula membina Kuil Suci untuk meyambut kedatangan Dajjal. Yahudi telah menanam pokok Ghardaqah untuk bersembunyi andai bala tentera Imam Mahadi menyerang. Yahudi diberitakan juga telah menempah pedang-pedang titanium dari United Kingdom untuk peperangan menentang tentera Mahadi.
Masa sudah amat singkat pada perkiraan Yahudi. Di mana Mahadi? Mahadi mesti di jejaki walaupun ke lobang cacing. Terhapusnya Mahadi maka akan selamatlah seluruh bangsa Yahudi di Israel. Jika tidak penyembelihan Yahudi tidak dapat dielak lagi. Tahun 2010, APCO sebuah syarikat perunding Yahudi berjaya menyusupi menjadi perunding untuk kesinambungan UMNO sebagai pemerintah di Malaysia. Manakala sistem komunikasi polis Malaysia pula di bangunkan oleh sebuah syarikat dari Singapura yang dikendalikan oleh Yahudi. Adakah ini kebetulan? Tidak. Ini adalah perancangan licik illimunati untuk memudahkan Yahdi menjejaki seorang bernama Muhammad bin Abdullah melalui sistem komputer bersepadu. Setiap yang bernama Muhammad bin Abdullah pasti akan dijejaki satu persatu dan diselidiki latar belakangnya. Seorang Muhammad bin Abdullah mesti ditemui dan dihapuskan dengan apa cara jua pun. Ini adalah kemuncak pencarian Yahudi di bumi Jawi ini.

27 Agustus 2011 16.40

http://akhzaman.blogspot.com mengatakan…

Dari mana asalnya salsilah “Melayu” apa kaitan dengan : JAWI. Siapa sebenarnya Yahudi Zionis? Kenapa mereka memburu saki baki keturunan Nabi Yusuf? MAHADI berasal dari darah keturunan Nabi Ibrahim = Ishaq+Ismail+ “Q” ? Siapa Q? Siapa Pemuda Bani Tamim? Apakah itu “3Mim”?
Tiada NABI diutus ke Nusantara? Islam bertapak kukuh dikelilingi Hinduism dan Budhism…

YAHUDI ZIONIS yang memerintah Israel sekarang ini bukan keturunan NABI ISHAQ. Mereka menipu seluruh penduduk dunia dengan mengaku sebagai Bani Israel padahal mereka ialah bangsa Khazars yang ganas dan bengis dari selatan Russia, induk Yakjuj dan Makjuj yang telah dilepaskan dari tembok Zulkarnain seperti yang dijanjikan di dalam alQuran? Misteri ini kian terbongkar.

SATU KEGANJILAN diakhir zaman……… Penemuan kajian, Melayu Nusantara ialah Bani Ishaq beragama Islam sementara Yahudi Zionis ialah Bangsa Khazar yang berugama Yahudi. ??? Kaum Phastuns di Afghanistan dan Pakistan juga adalah Bani Ishaq??? Misteri yang semakin nyata.

27 Agustus 2011 17.33

TANAH JAWA : TANAH KERAMAT, TANAH PARA NABI mengatakan…

Sebagian besar ummat Islam saat ini terkecoh oleh keyakinan bahwa ” Palestina” adalah negeri yang diberkahi dan Yerusalem adalah kota suci Islam ketiga setelah Makkah dan Madinah, hal ini karena ummat Islam banyak terpengaruh hadits2 Israeliyat khususnya tentang Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Perlu ekstra hati2 dlm mengutip hadits tentang Isra’ Mi’raj karena sebagian besar hadits palsu dan dibuat oleh kaum munafik dari kalangan Bani Israel, para ahli hadits menyebutnya sebagai HADITS ISRAILIYAT. Karena hadits2 inilah ummat Islam di luar Palestina terseret dalam permusuhan dengan Israel dan menjadikan Yerusalem sebagai kota suci ketiga ummat Islam, padahal waktu kanjeng Nabi Isra’ Mi’raj apa yang disebut Masjidil Aqsa masih berupa Gereja, waktu itu Yerusalem masih dikuasai Roma. Kalo waktu itu dikatakan Nabi menjadi imam shalat berjamaah dengan para Nabi, pertanyaannya shalat apakah gerangan ? Sementara dalam hadits2 Israiliyat tsb dikatakan Isra’ Mi’raj dalam rangka menjemput perintah shalat 5 waktu sebagai hasil transaksi antara Nabi dengan Allah SWT dengan Nabi Musa sebagai konsultannya, seolah mengesankan ummat Yahudi lebih kuat dari ummat Muhammad, kemudian pertanyaan berikutnya adalah mengapa harus Nabi Musa yang menjadi rujukan Nabi Muhammad ? Inilah cerdasnya Bani Israel yang telah berhasil menusuk jantung aqidah ummat Islam melalui hadits2 palsunya hingga ummat Islam terpecah belah, energi terkuras habis karena terseret dalam pusaran “Konflik Israel – Palestina”, sementara Bani Israel karena ketekunannya telah berhasil menguasai dunia melalui infiltrasi kesegenap lini kehidupan. Saat ini fokus mereka adalah Indonesia khususnya Tanah Jawa, mengapa Jawa ? Dalam Alqur’an dikatakan bahwa “ULAMA2 (ILMUWAN) BANI ISRAEL” mengenal Alqur’an sebagaimana mereka mengenal anak2nya sendiri, cobalah kita mengambil ibrah dari kemampuan Nabi Daud As dalam teknologi peleburan besi dan manajemen pengelolaan gunung yang diwariskan di Tanah Jawa ( Atlantis ) banyak meninggalkan bangunan2 misteri semisal Candi Borobudur, Piramida2 Mesir dan Piramida Aztek. Dalam peradaban ini para pendirinya adalah 3 sosok yang luar biasa yaitu Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis yang masing2 diberi kelebihan oleh Allah SWT. Sampai saat ini negeri kita adalah satu2nya negeri yang paling banyak diwarisi gunung berapi dan deposit besi titanium tak terbatas, yang tersebar di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa. Besi titanium ini sejak zaman Nabi Daud sampai sekarang digunakan sebagai bahan baku pembuatan senjata khususnya KERIS, besi titanium ini juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan “PESAWAT RUANG ANGKASA”, dan saat ini disekitar Candi Borobudur sedang dipersiapkan berdirinya Perguruan Tinggi Nuklir yang akan mempersiapkan desain dan pembuatan “PESAWAT PIRING TERBANG” oleh Tim SSQ, hanya dengan menguasai teknologi pesawat piring terbang, ummat Islam bakal mampu mengalahkan Zionis Israel dan para pendukungnya yang cenderung semakin destruktif di muka Bumi, Yahudi memang hanya bisa dikalahkan oleh Yahudi beriman karena memang kecerdasan dan ilmunya juga sepadan. Tapi aneh bin ajaib, sekarang ini banyak perusahaan2 skala dunia yang secara tersembunyi berafiliasi dengan Israel berlomba-lomba mengajukan ijin untuk mendirikan pabrik peleburan besi titanium di pantai selatan Jawa ( saat ini di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta sedang dibangun pabrik peleburan besi titanium terbesar di Asia Tenggara oleh perusahaan asal Australia ), sementara perusahaan2 besar lainnya yang sebagian besar juga milik orang Yahudi, baik Yahudi Eropa maupun Amerika sudah malang melintang menguasai hajat hidup bangsa Indonesia, sepertinya mereka akan mengembalikan penjajahan ala VOC tempo dulu (VOC adalah perusahaan milik Yahudi Belanda yang berhasil menjajah Indonesia).

27 Agustus 2011 23.43

jey mengatakan…

pada pinter menghayal,,…………. Chadist isro’ mi’roj kan tercantum dibukhori,tentunya soheh bung !! Trus kenapa Nabi musa,karena nabi Musa menghawatirkan umat Nabi Muhammad akan berat melaksanakan solat seperti umat Nabi Musa.

11 Oktober 2011 17.06

Anonim mengatakan…

Wallahu a’lam. mbok jngan pada ribut. si penulis menulis ini sesuai dengan teorinya, kalau klian semua puny teori lain, bicaralah dengan bahasa sopan dan dengan analisa kalian. kita tidak bisa memaksakan pikiran atau ideologi seseorang. intinya, jika kamu menyangkal hal ini, kalian juga harus menggali penyangkalan ini dengan ilmu pasti yang daalm, bukan hanya omong doang dan memarahi atau menghujat penulis. namun jika kalian meyakini ini, jngn lah percaya 100% carilah bukti – bukti pendukung. terima kasih.

31 Oktober 2011 11.00

prabugaluh mengatakan…

salam, kenapa saudara Malay kusayang tak merubah nama kaummu menjadi sama seperti kami sahja bani jawi / jawa jadi tak perlulah bayar ringgit kalian yang didapat dari berhamba dengan Inggris tuk laksanakan penghancuran bani Jawi atau Indonesia. Marilah bertaubat lah puak Melayu, dan gabunglah dengan kami nii bani jawi dan janganlah mahu jadi berhamba dengan INggris dan couba menyanyikan Dinar dan dorong Kilafah yang sesuai dengan HUttington punya tulisan jahat tu.

2 Desember 2011 14.08

Pratman mengatakan…

Betul… sesuatu yang tertulis dan menulis itu pasti ada alasanya, diambil dari buku2 dan tajuk referensi, maka dari itu bagi rekan yang mencemooh adalah perbutatan yang bodoh, karena bertolak dari satu tiang saja, ilmu itu luas bahterahnya, maka jangan mengatakan yang itu dalam kalau kita belum pernah tenggelam

10 Desember 2011 17.14

Anonim mengatakan…

Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk esok hari dan selanjutnya ??? Setelah kita bicara sejarah jauh kebelakang sampai ribuan tahun itu ??? sejarah mencatat akan hancurnya negeri-negeri yang sudah dipimpin oleh orang” jahil , koruptor , penipu dan lain” akankah negeri kita Indonesia ini akan tenggelam kembali lagi tenggelam seperti atlantis ??????

18 Desember 2011 18.04

aristawati mengatakan…

slam damai sejahtera untuk kita semua.
ternyata sudah ramai tentang kabar ini,atas ijinnya semua akan dibukakan, tentang kejayaan nusantara ini, karena ini sudah janji Allah kpd ibrahim bahwa keturunannya akan dijadikan pemimpin duunia. dan yg akan mengembalikan kejayaan itu adl keturunan dristri ke 3 ibrahim yaitu ketura ( bani jawi). bagi yang percaya mari kita bersama2 memperjuangkan, bagi yang mengelak tunggulah.
peradapan lama sdh akan terganti, ini sdh sunatulloh. maka berhati2lah.

2 Januari 2012 14.07

Anonim mengatakan…

Kalian sangat Berbobot

3 Januari 2012 02.35

Anonim mengatakan…

open minded saja deh, dulu bnyak hal yg dikira salah ternyata sekarang menjadi sebuah kebenaran.
contoh >> Galileo mengatakan “matahari adalah pusat tata surya, bukan bumi sebagai pusat … dan Galileo secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik hingga di hukum mati. sekarang ternyata Galileo yg benar

3 Januari 2012 07.47

Anonim mengatakan…

Suka dngan apa yg dituliskan diatas. Salam knal…

10 Januari 2012 23.03

Anonim mengatakan…

Assalam. Maaf kerana ingin memperbetulkan sedikit tentang Nabi Sulaiman a.s…..menurut pentarikhan arkeolog, Candi Borobudur itu dibina pada Abad ke 9 Masehi dan sudah dipersetujui oleh ketiga2 agama(termasuk Islam – Lihat Atlas Al-Qur’an) dan ahli arkeolog bahwa Nabi Sulaiman a.s. hidup di abad ke 9 Sebelum Masehi iaitu perbezaan masa hampir 2 ribu tahun. Dengan itu, sudah tentu Nabi Sulaiman a.s. tidak terlibat dalam pembinaan Candi Borobudur. WAllahua’lam.

11 Januari 2012 20.17

pakpu mengatakan…

waduh…pemirsa, semoga ilmu yang lagi di share ini bermanfaat.
ilmu ada buat dikaji….
pro dan kontra itu suatu keharusan.
namun mari kita kembali ke ilmu itu sendiri.
karena orang yang beruntung adalah orang yang bisa mengambiil segi positifnya…untuk kemaslahatan ummat.
jadikan kontra sebagai tantangan. karena suatu jawaban ada setelah timbul pertanyaan.
ilmu itu asalnya bisa darimana saja…karena dunia ini adalah ilmu.
kadang ada baiknya tidak terlalu taat pada logika…soalnya logika akan mengurung kamu dari luasnya imajinasi ilmu pengetahuan.
ada sedikit perbedaan mendasar antara orang jenius dan gila.
karena kadang2 orang jenius berpikir diluar logika.
jadi semua kemungkinan itu ada.
namun kita harus punya prinsip kuat yang bisa menjadi pegangan kita untuk sebagai dasar.
buat aku sih islam.
kalo kamu??? terserah…aja. Alloh ku Maha Tahu.dan Dia adalah Jawaban dari semua pertanyaan.
aku yakin itu.
kalo kamu???
TERSERAH… karena kita orang yang diberi wewenang untuk hidup bebas. dan merdeka.
itulah hebatnya Alloh ku.
kamu???? terserah.
hehe…

11 Januari 2012 23.48

Anonim mengatakan…

Saya ada satu soalan siapakah yang menetapkan tarikh atau kejadian yang berlaku sebelum masihi….tidak tertulis pun dalam Alqur’an bahawa nabi Sulaiman hidup sekitar 2000SM…Perlu dia ingat kan bahawa banyak Hadis dan sunnah yang telah diselewengkan oleh kaum Yahudi

8 Maret 2012 04.00

rana musika mengatakan…

artikel yang sangat menarik

12 Maret 2012 21.04

nandy ahmed mengatakan…

indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia ….mercusuarnya dunia…d u n i a ….

14 Maret 2012 09.13

Anonim mengatakan…

Dari hasil riset terhadap lumpur danau purba disekeliling lembah Candi Borobudur, ternyata umur dating karbon lumpur tersebut adalah 2000 th sebelum masehi. Penelitian tersebut mengasumsikan bahwa dulunya Candi Borobudur tersebut adalah bangunan yg dibangun di tengah2 danau seperti “BUNGA TERATAI”.

Wassalam, Abdul Aziz Basyaruddin

21 Maret 2012 09.08

Abdul Aziz Basyaruddin mengatakan…

Sahabat Nandy Ahmed, sy setuju dengan pendapat anda, insya Allah pasca bencana 2012 Indonesia akan menjadi “MERCUSUAR DUNIA”

24 Maret 2012 15.41

Anonim mengatakan…

menarik artikelnya, melahirkan perdebatan membuat kita lebh penasaran dan jadi ingin mekuan riset sejarah kecil2lan. ada kemungkinan Nusantara/Indonesia ini slah satu bagian penting peradaban dunia.Tapi harus dibuktikan dengan berbagai kajian ilmu.contohnya waktu jaman nabi dan rosul dulu di tanah arab di nusantara ini sedang dalam periode apa? jaman hindu kunokah? sapa rajnya dimana kerajaannya? tapi ojo mekso nek ternyata bukan yo ojo di buat2. koyone altikel iki sedikit memaksakan. tapi yo terserah awakmulah seng gawe artikel aku mek melok moco.

20 Mei 2012 21.15

Anonim mengatakan…

Benar, Indonesia akan menjadi mercusuar Dunia, dimulai di tanah jawa bagian timur. Waktunya tidak akan lama lagi, akan terjadi kehebohan yang luar biasa. Tanda-2nya sudah saya lihat dan saya alami, Insya Allah tidak lama lagi kita akan sama2 tahu..

29 November 2012 14.59

Anonim mengatakan…

itu memang benar adanya, kalau mau jelasnya silahkan telusuri asal mulanya Aji Saka :)

8 Desember 2012 18.05

Anonim mengatakan…

Ada benarnya tulisan di Atas.. Hargai kariya dan pendapat oranglain…apa lagi diakhir dasawarsa sekarang ini..banyak sekali Orang arab bawa payung hitam ke Jawa(indonesia)…payung hita yg di maksut adalah..hadist-hadist yg tidak jelas sanatnya dan banyak aliran yg suka mengkafirkan sesamanya tanpa..memikirkan kafirnya sendiri…OJO DUMEH….LAN OJO GUMUN kalau suatu saat indonesia bakal berjaya di dunia..

21 Desember 2013 21.50

Anonim mengatakan…

bisa ga lebih banyak lagi di share datanya , saya membaca masih belum puas, kebenaran atau bukan kebenaran itu tidak masalah buat saya, blog ini harus mengupas lebih dalam karena banyak istilah

20 Desember 2014 08.23

Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Daftar Blog Menarik

Blog Misterius

Jasa Kirim Mobil – Jasa Kirim Mobil Assalamuallaikum…Bismillah.. Kami adalah perusahaan ekspedisi jasa pengiriman mobil dari dan keseluruh wilayah di indonesia. dengan berbag…

4 bulan yang lalu

Buku dan Ebook Gratis

Panduan Membuat Tas Unik dan Menarik – Panduan Kreatif Membuat Tas Unik dan Menarik Nah kali ini coba-coba buat tas sendiri yuk ! Ada beberapa ebook yang bisa dijadikan panduan untuk membuat tas…

6 bulan yang lalu

Blognya Jose

13 Bentuk Tubuh Wanita Yang Menggoda Pria – Dari data yang dilansir oleh datingsas.com banyak pria membuka mulutnya alias `curhat` , mengenai bagian dari tubuh wanita yang membuat mereka tergoda. Hasil…

1 tahun yang lalu

Misteri Alien UFO

mengungkap KONSPIRASI Planet MARS – Kenyataan Sebenarnya yang Disembunyikan NASA Penyelidikan yang dilakukan para peneliti muda yang tergabung dalam Jet Propulsion Laboratory (JPL) menunjukkan …

1 tahun yang lalu

Misteri Tembok Besi Dzulqarnain

Video Ya’juj wa Ma’juj DzulQarnain – Subhanallah, ketetapan Allah pasti terlaksana. Saya fikir, Ya’juj dan Ma’juj sudah turun, dan sudah berbaur dengan bangsa arab sampai hari kiamat. Silahkan …

3 tahun yang lalu


Apakah ini ILLUMINATIONISM (Isyraqiyah)/ HermeticTheosophy, yang bukan ILLUMINATI-Freemasonry-Satanik-Zionisme ?

“Caraka Sungsang” Falsafah Kosmologi Jawa soal Ruh Manusia

$
0
0

Caraka Sungsang

  • Ahmad Yanuana Samantho
  • Falsafah “Hanacaraka datasawaka padajayanya mangabathanga”: “the dancing of Divinity Cosmic: Sangkan Paraning Dhumadi.” Subhanallah, ini nasehat seorang temam sahabat seperjalanan ruhani, jugs ajaran Aji Saka, Dewa Ruci dan Mulla Sadra yg tumbuh subur di Sundaland Jawa, sejak ribuan tahun yg lalu. Mari kit budhidhaya-kan menjadi Peradaban Baru Nusantara dan Bangsa Bumi,
  • Foto Erliyani Manik.
    Erliyani Manik

11401398_10205903893090770_2144988578960247084_n
Nga – Ngracut busananing manungsa
Tha – Tukul saka niat
Ba – Bayu sejati kang andalani
Ga – Guru sejati sing muruki
Ma – Madep mantep manembah mring Ilahi
Nya – Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki
Ya – Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti
Dha – Dhuwur wekasane endek tumindak kang dumadi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti
Dha – Dhuwur wekasane endek wiwitane
Pa – Papan kang tanpa kiblat
La – Lir handaya paseban jati
Wa – Wujud hana tan kena kiniraa
Sa – Sifat ingsun handulu sifatullah
Ta – Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
Da – Dumadining dzat kang tanpa winangenan
Ka – Karsaningsun memayuhayuning bawana
Ra – Rasaingsun handulusih
Ca – Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
Na – Nur candra,gaib candra, warsitaning candara
Ha – Hana hurip wening suci

Nga – Ngracut busananing manungsa
Tha – Tukul saka niat
Ba – Bayu sejati kang andalani
Ga – Guru sejati sing muruki
Ma – Madep mantep manembah mring Ilahi
Nya – Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki
Ya – Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti
Dha – Dhuwur wekasane endek tumindak kang dumadi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti
Dha – Dhuwur wekasane endek wiwitane
Pa – Papan kang tanpa kiblat
La – Lir handaya paseban jati
Wa – Wujud hana tan kena kiniraa
Sa – Sifat ingsun handulu sifatullah
Ta – Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
Da – Dumadining dzat kang tanpa winangenan
Ka – Karsaningsun memayuhayuning bawana
Ra – Rasaingsun handulusih
Ca – Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
Na – Nur candra,gaib candra, warsitaning candara
Ha – Hana hurip wening suci

PERJALANAN HIDUP MANUSIA : DARI ALLAH, KEMBALI KE ALLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN FALSAFAH PANCASILA DAN BHINEKA TUNGGAL IKA

Pengantar Redaksi:

Falsafah “Bhineka Tunggal Ika” kini  hampir dilupakan banyak rakyat Indonesia, bahkan ada yang sengaja menolaknya  bersama penolakan terhadap asas Pancasila oleh beberapa ormas dan partai jadi-jadian yang mengklaim diri Islami.

Selain dari kaum ekstrimis fundamentalisme-literal agama Islam,  ancaman pendangkalan makna dan peran filosofis-ideologis  Panca Sila juga datang dari dominasi paham materialisme-sekularisme yang terwujud dalam Modernisme-Liberralisme-Kapitalisme Global. Materialisme ini telah mencerabut setiap akar ilahiyah dari kesadaran umat manusia, sehingga manusia moderen mengalami amnesia atau lupa ingatan dan lupa diri (lupa akan jari diri fitri-ilahiyahnya). Lupa dari mana manusia berasal, dan untuk apa manusia hidup di bumi dan lupa akan kembali ke mana setelah kematiannya. Akibat dari lupa diri secara massal dan nasional serta global ini, maka manusia terjerembab ke dalam krisis multidimensional yang akut. Korupsi dan demoralisasi terjadi di mana-mana. Kerusakan ekologis dan lingkungan hidup pun semakin merajalela akibat keserakahan yang dipicu oleh hedonisme-materialisme.

Untuk meluruSkan pemahaman yang utuh mendalam dan menyeluruh terhadap prinsip ontologis dan kosmologis  Pancasilais : KETUHANAN YANG MAHA ESA dan BHINEKA TUNGGAL IKA, maka presentasi tentang Perjalanan Karier Manusia di bawah ini, semoga dapat bermafaat dan menguatkan signifikasi Pancasila dari sudut pandang Islam yang hakiki. (Ahmad Y. Samantho)

http://www.facebook.com/photo.php?v=4874850033852&set=vb.1375476391&type=2&theater

PERJALANAN HIDUP MANUSIA : DARI ALLAH, KEMBALI KE ALLAH

 

Wahdah al-Wujud

Islam, menurut ‘irfan, bukan hanya menekankan pada kepercayaan kesatuan/ketunggalan Tuhan, melainkan kesatuan/ketunggalan semua realitas (semua yang ”ada”, wujud). Dengan kata lain, meski sama sekali tak mengurangi sifat transendensi (tanzih) Tuhan, cara pemahaman teologis ini juga menempatkan Tuhan sebagai tidak terpisah dari ada-ada yang lain. Atau, tepatnya, ada-ada yang lain – yangnota-bene tercipta/bersumber/terlahir dari-Nya – sesungguhnya adalah bagian atau manifestasi (pengejawantahan, tajalliy) dari wujud Tuhan juga. Jadi, selain bersifat transenden, Tuhan juga bersifat imanen (tasybih, menyatu dengan alam – ’alam, yakni segala sesuatu yang ”selain” Tuhan, ma siwa Allah).

Keseluruhan ada (wujud atau eksistensi) dan apa saja yang mengada atau teradakan (maujud) — merupakan ketung­gal­an, kesatuan. Be­ragam realitas ”non-Tuhan” itu tak me-wujud sendiri melainkan “se­­­kadar” sebagai pengungkapan dari realitas atau wujud— Realitas atau Wujud—tunggal. Itu  semua, baik yang bersifat indrawi maupun intelek­tual (noninderawi), hanyalah seperti bayangan. Yakni, sebagaimana bayangan yang bermain dalam pi­­kir­an kita sebagai citra-kedua se­buah objek di mata seorang yang juling. Meskipun demikian, tidak dikatakan bahwa realitas-realitas itu semu. Semuanya itu benar-benar ada, hanya saja keber-ada-an mereka bergantung dan meminjam dari Ada atau Wujud-nya Tuhan. Dalam cara pemahaman seperti ini – yakni dalam sifat-gandanya sebagai Tunggal, Yang Melahirkan yang majemuk — Tuhan disebut sebagai Yang Tunggal/Yang Majemuk (Al-Wahid Al-Katsir).

Wujud tak hanya berarti “ber-ada”, me­lainkan juga “menemukan” dan “ditemukan” – sebagaimana arti-asli kata ini. De­ngan kata lain, wujud menampilkan bukan hanya eksistensi, melainkan juga kesadaran-diri. Ia ”sadar” tentang diri dan apa-apa yang ada di sekitarnya). Nah, dalam menyadari dirinya sendiri  Ia me­mahami kemungkinan-ke­mung­kinan yang tak ter­batas dan sempurna mengenai dirinya sendiri. Maka, lahirlah dari kesadaran diri Wujud Ketuhanan akan Diri-Nya sendiri ini pengungkapan-pengungkap­an dalam berbagai modus, yang bukan hanya beragam, melainkan juga bertingkat-tingkat, meski tetap dalam ma­triks suatu wujud tunggal. Inilah yang disebut sebagai tajally (pengejawantahan), yang paralel dengan  emanasi (luberan) Tuhan dalam filsafat.

Wujud bisa dianalogikan dengan ca­ha­ya, sementara maujud-maujud (segala sesuatu yang terwujud) analog dengan war­na yang spesifik dan khas. Meski termanifestasi dalam suatu spektrum warna, wujud sesungguhnya tunggal. Setiap war­na tak memiliki eksistensi tanpa adanya cahaya tapi, pada saat yang sama, realitas masing-masing warna tak kemudian hilang oleh kenyataan bahwa warna-warna itu merupakan unsur-unsur sua­tu cahaya tunggal. Demikian pula, meski setiap warna identik dengan cahaya, tapi cahaya tetap saja bersifat khas dan tak bisa dibandingkan dengan masing-masing warna, bahkan dengan jum­lah total warna-warna. Dengan demikian, se­gala se­­­su­atu identik dengan Wujud dan sekaligus ber­beda dengannya. Tuhan mengejawantah di alam dan dalam diri manusia, tapi Tuhan tak identik dengan alam, dan manusia bukanlah Tuhan. Alam dan Manusia mengambil bagian dalam Wujud Tuhan, tapi manusia dan alam bukanlah Tuhan.

Wujud bisa dianalogikan dengan ca­ha­ya, sementara maujud-maujud (segala sesuatu yang terwujud) analog dengan war­na yang spesifik dan khas. Meski termanifestasi dalam suatu spektrum warna, wujud sesungguhnya tunggal. Setiap war­na tak memiliki eksistensi tanpa adanya cahaya tapi, pada saat yang sama, realitas masing-masing warna tak kemudian hilang oleh kenyataan bahwa warna-warna itu merupakan unsur-unsur sua­tu cahaya tunggal. Demikian pula, meski setiap warna identik dengan cahaya, tapi cahaya tetap saja bersifat khas dan tak bisa dibandingkan dengan masing-masing warna, bahkan dengan jum­lah total warna-warna. Dengan demikian, se­gala se­­­su­atu identik dengan Wujud dan sekaligus ber­beda dengannya. Tuhan mengejawantah di alam dan dalam diri manusia, tapi Tuhan tak identik dengan alam, dan manusia bukanlah Tuhan. Alam dan Manusia mengambil bagian dalam Wujud Tuhan, tapi manusia dan alam bukanlah Tuhan.

Beberapa Perumpamaan

Huruf-huruf yang ditulis oleh tinta pada hakikatnya tak pernah wujud sebagai huruf-huruf. Karena huruf pada hakikatnya adalah berbagai bentuk dari (adanya) tinta yang dibentuk berdasarkan ke­sepakatan. Keberadaan huruf-huruf itu pada hakikat­nya tak lain dan tak bukan adalah keberadaan tinta. Cara me­lihat yang benar adalah, pertama, melihat ke­ber­­­­ada­an tinta di semua huruf itu dan, kemudian, me­lihat huruf-huruf itu sebagai berbagai modifikasi (per­ubah­an bentuk) dari tinta yang dipakai

Samudra, selama ia adalah sa­mudra, tak pernah dapat memisahkan-diri dari ge­lombang-gelombang. Tak pula gelombang bisa memi­sahkan diri dari samudra. Gelombang—sesungguhnya juga sungai—tak lain adalah “pengungkapan” samudra ke dalam bentuk gelombang dan sungai. Selanjutnya, bisa dikatakan bahwa gelombang-gelombang dan su­ngai-sungai bukanlah samudra, tapi di sisi lain kese­mua­nya itu sesungguhnya satu saja, yakni samudra. “Samudra,” kata ‘Amuli, “jika ditetapkan (bentuknya) sebagai gelombang, disebut gelombang. Jika ditetap­kan dalam bentuk sungai, ia menjadi sungai. Dengan cara yang sama, samudra bisa disebut sebagai salju, hujan, es, dan sebagainya. Tapi dalam hakikatnya, sama sekali tak ada sesuatu yang lain kecuali samudra.

Hierarki Alam

Ò  Martabat Dzat al-Wujud atau Ghayb al-Ghuyub

Misteri Mutlak) .

I

Ò  Martabat Ahadiyah (Martabat al-Kanz) (Ruhani-Tunggal)

I

Ò  Martabat Wahidiyah (Martabat Asma’ dan Sifat/al-a’yan al-tsabitah) (Ruhani-Majemuk)

I

Ò  Alam Mitsal (Alam Khayal/Alam Barzakh)

(Antara Ruhani dan Material-Majemuk)

I

Ò  Alam Syahadah (Empiris)

(Materi-Majemuk)

Skema Hierakki alam

Dasar-Dasar Naqly :

Ò  Dasar-dasar NaqliTiada tuhan (wujud) kecuali Tuhan/Allah (Wujud) (Syahadat) Ò Katakan : “Tuhan itu Ahad (QS. 112 : 1) Ò  Dia yang Pertama dan Terakhir, Dia yang Lahir dan Yang Batin (57 :3) Ò  Tak ada sesuatu yang menyamai-Nya (42:11) Ò  Tuhan adalah Cahaya Langit dan Bumi (24:35) Ò  Dia lebih dekat kepadamu dari urat lehermu (50 : 16) Ò  Dia  selalu bersamamu di mana pun kamu berada (5 :4)   Karier manusia sesungguhnya adalah menempuh dua busur turun naik. Busur turun (al-qaws al-nuzul) adalah busur penciptaan melalui berbagai tingkatan wujud tersebutg di atas. Sementara busur naik adalah tasawuf : yakni perjalanan kembali kepada Allah melalui penanaman akhlak Allah di dalam diri kita. Inilah, menurut sebagian ‘arif, yang dirujuk al-Qur’an dalam ayat (yang biasa dikaitkan dengan peristiwa mi’raj) berikut ini : Thumma danā fatadallā fakāna qāba qawsayni aw adnā” “Dia (Allah) makin dekat kepadanya (Muhammad saw.), dan makin dekat lagi. Dan dia pun mendekat hingga sejarak dua busur (qaba qawsayn), atau lebih dekat lagi.” (QS.

Tasawuf

Tasawuf berarti “(proses) mengaktualkan potensi akhlak Allah yang ada di dalam diri kita, dan menjadikannya akhlak kita”  (al-takhalluq bi akhlaq Allah). Sebuah definisi yang ringkas dan simple, tapi dibaliknya terkandung pemikiran yang sangat mendalam. Dan ini terkait dengan gagasan tentang manusia – bahkan alam semesta – sebagai tajally (pancaran, manifestasi) Allah Swt. Yakni, manusia sebagai pembawa ruh-Nya, yang dicipta atas fitrah keilahian. Dengan demikian, kepenuhan dan kebahagiaan hidupnya — bukan hanya di akhirat, melainkan juga dunia — tergantung pada keberhasilannya mengaktualkan potensi keilahian-Nya itu.

Siklus Tajali dan tauhidi

Berakhlak dengan akhlak Allah identik dengan menanamkan asma’/sifat-Nya di dalam diri kita. Dengan kata lain, menjadikan akhlak kita berakar pada akhlak-Nya. Ibn ‘Arabi segera melihat bahwa kesamaan kata dasar khulq (bentuk tunggal akhlaq) dengan kata khalq (ciptaan) menunjukkan bahwa sesungguhnya potensi akhlak Tuhan sudah tertanam dan menjadi bawaan (fitrah/khalq) manusia – betapa pun masih potensial. Syaikh menyebutnya sebagai kesiapan (jibillah, disposisi). “Dan hadapkanlah wajahmu dengan hanif kepada al-din (cara hidup Islam). Fitrah Allah yang atasnya dia diciptakan (fithrah Allah fathara al-nas ‘alay-ha). Tak ada perubahan dalam ciptaan (khalq) Allah. (QS. : ). (Proses) menuju hidup berakhlak dengan akhlak Allah, itulah tasawuf,

Jika dikelompokkan, Allah memiliki asma’ yang termasuk dalam kelompok asma’ jalaliyah (nama-nama yang mencerminkan kedahsyatannya yang menggentarkan, tremendum) dan kelompok asma’ jamaliyah (nama-nama yang mencerminkan keindahan dan kelembutannya yang memesonakan, fascinans). Manusia harus mampu menanamkan semuanya itu di dalam dirinya, dalam kombinasi yang lengkap dan utuh. Mengambilnya secara parsial dan tidak seimbang akan justru menjadikan akhlak yang berkembang bersifat madzmumah (akhlak yang buruk), bukan justru al-akhlaq al-karimah (akhlak mulia) yang dianjurkan. Kombinasi utuh-menyeluruh dan seimbang ini diwakili oleh nama “Allah” sebagai nama-penghimpun (al-ism al-jami’) semua nama Allah yang  tak terbatas itu.Dan, sebaliknya. Nah, melanjutkan tamsil warna di atas, berakhlak dengan akhlak Allah sama dengan menanamkan akhlak Allah itu dalam kombinasi yang utuh dan pas sehingga unsur-unsur akhlak itu menghasilkan warna cahaya putih yang seimbang.

Kombinasi seimbang dari berbagai asma’ Allah itu tidak bersifat netral – yakni gabungan dari yang jamaliyat dan jalaliyat, atau seluruh spektrum-warna sifat-Nya dengan sama kuat – melainkan sebagai didominasi dengan yang jamaliyat. Terkait dengan ini Sang Syaikh merujuk pada berbagai ayat al-Qur’an yang bermakna seperti ini, termasuk : “Kasih-sayangnya meliputi segala sesuatu.” Juga hadis qudsi yang berbunyi “ Kasih-sayang-Ku mendominasi murka-Ku”. Dengan demikian, menanamkan akhlak Allah identik dengan menanamkan sifat cinta di dalam diri kita dan menjadikannya sumber bagi setiap tindakan kita, baik dalam berinteraksi dengan Allah, manusia, maupun alam semesta selebihnya

Dengan kata lain, bertasawuf adalah berjalan kembali kepada Allah. Dari Allah, kembali kepada Allah. Innaa lil-Lah wa innaa ilay-Hi raji’un. Kita adalah milik Allah, dan kepadanya kita kembali. Dari awal (mabda’) yang bersifat ruhani-keilahian, kembali kepada akhir/tempat kembali (ma’ad) yang bersifat ruhani-keilahian pula. Tasawuf adalah mendaki busur naik (qaws al-su’ud) kepada Allah, setelah sebelumnya kita memancar dari Allah melalui busur turun (qaws al-nuzul). Pendakian dilakukan dengan menanamkan akhlak Allah secara seimbang, yang secara keseluruhannya tertaklukkan atas sifat kasih-sayang.

Download Power Point Presentation:  Perjalanan Karier Manusia

11401398_10205903893090770_2144988578960247084_n


Biang Kerok Pelemahan Rupiah

$
0
0

Liputan Khusus

By

on 15 Jun 2015 at 20:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta – Mata uang Indonesia kembali mendapat tekanan. Dalam satu bulan terakhir, nilai tukar rupiah terus berada di kisaran 13.300 per dolar Amerika Serikat (AS). Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah cukup tinggi.

Di awal tahun, rupiah masih bertengger di level 12.545 per dolar AS, sedangkan pada 15 Juni 2015, atau kurang lebih 6 bulan kemudian, rupiah telah melemah 783 per dolar AS atau 6,24 persen menjadi 13.328 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sebenarnya tak sendiri. Beberapa mata uang negara lain juga mengalami pelemahan jika dibandingkan dengan dolar AS. Contohnya Ringgit Malaysia, untuk periode enam bulan terakhir juga mengalami pelemahan 8 persen terhadap dolar AS. Untuk periode yang sama, Rupee India juga mengalami pelemahan 1,5 persen terhadap dolar AS.

Hampir semua pihak menyebut Amerika sebagai biang kerok pelemahan rupiah. Bank Indonesia (BI), sebagai otoritas pengelola meneter menjelaskan bahwa pelemahan rupiah sebagai akibat dari kebijakan dari Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

The Fed memang berencana untuk mengetatkan kebijakan moneter pada tahun ini. Namun dengan syarat jika memang pertumbuhan ekonomi negara tersebut positif. “Ada potensi kenaikan suku bunga The Fed di semester II 2015,” jelas Gubernur BI, Agus Martowardojo.

Rencana kenaikan suku bunga The Fed tersebut membuat dana-dana asing yang sebelumnya masuk ke negara berkembang bakal kembali. Alasannya, adalah faktor risiko. Jika perekonomian Amerika kembali bergairah, investor lebih memilih untuk menaruh dana di negara tersebut karena risiko dipandang lebih kecil jika dibanding dengan menaruh dana di negara-negara berkembang.

Senada, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap lebih disebabkan faktor eksternal. Ito menjelaskan, sejak mengalami krisis pada 2008 lalu, banyak dana-dana dari Amerika yang masuk ke Indonesia. Dengan membaik perekonoman AS, dana tersebut akan kembali.

Sebagian besar analis yang disurvei Bloomberg mengatakan, rupiah dapat melemah lebih parah ke kisaran 13.500 per dolar AS pada akhir tahun nanti. Angka tersebut merupakan level terendah dalam 17 tahun terakhir atau sejak Agustus 1998 ketika Indonesia terkena dampak dari krisis finansial.

“Ketika ada sentimen dari risiko-risiko pembalikan dana sudah terlihat, negara seperti Indonesia lebih rentan,” jelas Analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Singapura, Teppei Ino.

Selanjutnya: Pasokan Dolar AS Berkurang

Mata Uang, Senjata Perang Global Saat Ini

By

on 15 Jun 2015 at 20:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta Devaluasi kompetitif terjadi ketika otoritas keuangan beberapa negara dalam waktu yang bersamaan berusaha untuk menurunkan nilai mata uangnya, untuk lebih jelasnya, mari kita simak dalam infografis berikut ini!

Pelemahan Rupiah Dan Perang Mata Uang

Viewing all 1300 articles
Browse latest View live