Banyak foto yang dipublikasi, pembunuh John F. Kennedy, Lee Harvey Oswald, digambarkan mengenakan cincin kawin saat ia dan istrinya, Marina, meninggalkan Belarus pada awal tahun 1960-an menuju Amerika Serikat. Cincin itu terjual dalam sebuah lelang tahun ini seharga US$ 108 ribu.
Yang menarik, selama pelelangan, beredar kopi surat yang ditulis Marina tentang cincin itu. “Pada saat ini, dalam hidup saya, saya tidak ingin memiliki cincin Lee. Saya ingin melepaskan masa lalu saya yang menghubungkan dengan peristiwa 22 November 1963.”
Dalam surat itu ia menulis bahwa cincin, yang memiliki ukiran kecil palu dan sabit, itu dibeli oleh Oswald di Minsk pada tahun 1961, sesaat sebelum pasangan tersebut kembali ke AS. Cincin itu tergeletak di meja ketika Oswald berangkat untuk membunuh Presiden.
Menurut versi resmi sebagaimana ditetapkan oleh Komisi Warren, Lee Harvey Oswald membunuh Presiden Kennedy pada 22 November 1963 di pusat Kota Dallas. Oswald kemudian ditembak oleh J.D. Tippit.
Cincin kawin ditemukan pada tahun 2004 di dalam map di firma hukum Forth Worth. Pengacara Forrest Markward mewakili Marina, menyusul pembunuhan Kennedy. Setelah beberapa tahun, cincin itu kembali melalui pos kepada Marina dalam amplop bertuliskan ‘Departemen Keuangan Secret Service’.
Dua tahun setelah pembunuhan JFK, janda Oswald, Marina, menikahi Kenneth Porter dan mereka pindah ke Texas sekitar 10 tahun kemudian. Keluarga ini menetap di Rockwall, 20 mil dari Dallas.
Di sini dia membesarkan dua anak hasil pernikahannya dengan Oswald, June dan Rachel. Dengan Porter, ia memiliki seorang putra bernama Mark.
Hingga kini, Marina sulit percaya mantan suaminya adalah seorang pembunuh. Sahabatnya, Keya Morgan, menyatakan kepada National Enquirer bahwa Marina tidak pernah percaya cerita resmi tentang pembunuhan itu. “Dia selalu bilang Lee Harvey Oswald mencintai Presiden Kennedy,” katanya. Marina pernah menceritakan padanya, ketika mendengar bayi prematur Kennedy, Patrick, meninggal pada 7 Agustus 1963, Oswald menitikkan air mata.
TEMPO.CO, Dallas - Hidup Marina Oswald Porter yang dulu dikenal ceria berubah sejak 50 tahun yang lalu. Tepatnya setelah serentetan tembakan terdengar di Dallas Dealey Plaza dan John F. Kennedy roboh di pangkuan istrinya, di atas kendaraan terbuka.
Marina adalah janda Lee Harvey Oswald, mantan marinir yang disalahkan atas pembunuhan Presiden Amerika Serikat yang paling populer pada era modern itu. Pemberitaan tentangnya hanya muncul sekali pada 1977.
Segera setelah pembunuhan itu, ia yang saat itu ibu dari dua anak mengatakan kepada Komisi Warren, yang menyelidiki pembunuhan, bahwa sang suami yang saat itu berusia 24 tahun adalah pelaku tunggal.
Tapi, setelah membaca beberapa buku dan ribuan teori konspirasi tentang penembakan itu, dia–seperti kebanyakan warga AS–berubah pikiran. Dia sekarang percaya bahwa kebenaran pembunuhan Kennedy telah disembunyikan oleh sebuah skenario tingkat tertinggi di AS.
Teman dekat dan pembuat film dokumenter, Keya Morgan, menyatakan Marina percaya suami pertamanya adalah korban konspirasi yang dirancang CIA dan mafia. Nenek dari beberapa cucu ini yakin hingga kini ponselnya masih disadap oleh Secret Service.
Morgan mengatakan kepada Daily Mirror bahwa Marina telah menghabiskan setengah abad hidupnya dalam ketakutan. “Ulang tahun adalah pengingat tentang apa yang terjadi. Hidupnya sekarang seperti episode menakutkan dari Twilight Zone, di mana setiap hari dia dipaksa untuk menjawab pertanyaan yang sama tentang saat yang paling traumatis dalam hidupnya,” katanya.
Ia mengatakan ketakutannya secara serius merusak kesehatannya, menyebabkan gangguan defisiensi imun dan stres. Ia juga menjadi pribadi yang tertutup.
Oswald bertemu Marina Prusakova ketika tinggal di Minsk pada tahun 1961. Mantan Marinir AS ini membelot ke Uni Soviet dua tahun sebelumnya, tetapi kemudian berubah pikiran.
Enam minggu setelah bertemu Marina, mahasiswi fakultas farmasi berusia 19 tahun, keduanya memutuskan menikah. Tahun berikutnya, Oswald membawa istri barunya dan putri 4 bulan mereka kembali ke Amerika.
Pasangan ini menetap di Dallas, tetapi masih terus berjuang untuk menemukan tempat yang pas untuk melanjutkan hidup. Keduanya hidup terpisah ketika Presiden Kennedy ditembak mati pada 22 November 1963.
Malam sebelum pembunuhan, dia ingat suaminya pulang membawa senapan ke rumah dan memasukkannya ke dalam lemari di garasi. Keesokan harinya, ia melihat senapan itu tak ada lagi.
Pendidikan : SD-SMP-SMA di Sukoharjo Jawa Tengah; STAN-Prodip Keuangan lulus tahun 1996; FHUI lulus tahun 2002; Magister Managemen dari STIMA-IMMI tahun 2005; Pekerjaan : Kementerian Keuangan DJKN
Image may be NSFW. Clik here to view.Saya masih ragu, karena itu, judul di atas saya beri tanda tanya. Bermula dari sebuah buku karangan KH Fahmi Basya, ahli matematika Qur’an Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman terbitan Zaituna dan PT. Ufuk Publishing, cetakan I Agustus 2012. Materi dalam buku tersebut menurut pengakuan penulis bukan hasil kerja sehari dua hari, tetapi telah melalui penelitian 33 tahun dan revisi puluhan kali. Berbagai fragmen tulisan ini telah diposting di internet dengan nama flying book. Penulis memang tidak main-main, dan menyatakan bahwa kesimpulannya berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Pertama yang mengagetkan saya dan juga pembaca lain adalah statement beliau yang mengatakan bahwa Nabi Sulaiman adalah anak Nabi Daud dari seorang perempuan Jawa. Sulaiman adalah satu-satunya nabi yang mempunyai nama depan SU. Dan SU menurut Kyai Haji kelahiran Padang ini adalah identik dengan orang Jawa, seperti Sukarno, Suharto, Supriyono dan seterusnya. Dengan kata lain Sulaiman adalah nabi dari suku Jawa, dan tidak menutup kemungkinan Dawud atau Sulaiman akhirnya menurunkan suku bangsa Jawa sekarang ini. Jawa adalah keturunan Yahudi. Spekalusai yang berkembang istilah “Jawa” berasal dari “Jews”.
Dengan menggunakan ilmu ciptaan sendiri yang diberi nama “matematika islam/qur’an” KH Fahmi Basya mengklaim bahwa Borobudur adalah warisan Nabi Allah Sulaiman dengan demikian milik kaum muslim sedunia. Bagaimana cara kerja matematika islam ini. Rumit sekali dan cenderung “otak-atik-gathuk” menurut pepatah Jawa. Coba perhatikan.
Proses pengklaiman borobudur tidak dimulai dari data arkeologis tetapi dari matematika islam, dimulai dari QS.71 : 15. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Alloh menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat. Pernyataan langit tujuh itu memberitahukan ada lingkaran dengan jari-jari (R) = 7. Dari ilmu matematika dasar kita tahu bahwa 7K=22d, dan d=2R. Dengan matematika pula kita akhirnya tahu bahwa Keliling lingkaran (K) adalah 44. Sebuah lingkaran dengan K = 44 akan terwakili oleh bujur sangkar dengan sisi 11, bukankah 11 X 4 =44. Artinya ada transformasi dari lingkaran berjari-jari 7 menjadi bujur sangkar bersisi 11. Perhatikan angka 11 dan 7. Bukalah QS.11:7, disana tersebut “Dan adalah Arsy-Nya atas air”. Ingat dengan baik kata Arsy ini.
Selanjutnya kita kembali ke lingkaran berjari-jari 7 yang bertransformasi menjadi bujur sangkar bersisi 11. Bujur sangkar ini jika diubah menjadi kubus bersisi 11 maka ia akan mempunyai volume sebesar 11X11X11 = 1331. Dengan terilhami oleh QS.21:30 yang menerangkan bahwa bumi dan langit itu dulunya satu lalu dipisahkan oleh Alloh, maka KH Fahmi Basya berusaha memisahkan kode 1331 tadi menjadi dua bilangan, yaitu 1046 dan 285. Ingat bahwa 1046 + 285 = 1331. Himpunan 1046 ini menurut beliau adalah kode Alif-Lam-Mim.
Jika anda teliti Al-Qur’an maka akan ada 6 surat Al-Qur’an yang diawali ayat “Alif-Lam-Mim”, yaitu surat ke 2, 3, 29, 30, 31 dan 32. Total jumlah karakter Alif, Lam dan Mim dari ke-6 surat tersebut adalah 19.874, dan jika angka ini dibagi dengan 19 akan didapat angka 1046 (kode alif-lam-mim). Terus bagaimana dengan angka 285? Jika balok himpunan 1046 diletakkan di atas piramida 285 maka ia akan berubah menjadi piramida 286. Mengapa angka 285 menjadi 286? Menurut beliau karena “Alif-Lam-Mim” melambangkan ayat pertama dari QS.Albaqorah, sedangkan 285 adalah ayat selebihnya. Ketika balok alif-lam-mim jatuh ke bumi (piramida 285) di langit terjadi bilangan 1045. (terus terang saya tidak paham kalimat terakhir ini.)
Bagaimana memahami piramida 285 atau 286 ini? Piramida ini terdiri dari 286 balok yang disusun menjadi 5 tingkat plus satu balok puncak. Dasar piramida disusun dari 121 balok (112), lantai dua disusun dari 81 balok (92), lantai tiga disusun dari 49 balok (72), lantai empat terdiri dari 25 balok (52), lantai lima terdiri dari 9 balok (32) dan lantai 6 (puncak) terdiri dari 1 balok besar. Lihatlah bahwa 121+81+49+25+9+1 = 286. Dan piramida 286 ini oleh KH Fahmi Basya dianggap sebagai simbol bagian atas Borobudur (Arupa Dhatu) dengan balok puncak sebagai stupa terbesar, dengan demikian stupa puncak Borobudur adalah Alif-Lam-Mim menurut matematika islam. Benarkah? Nanti kita bahas.
Dengan mengutak-atik Qur’an Surat Saba dan An-Naml, KH Fahmi Basya berani berspekulasi bahwa bagian atas Borobudur (Arupa Dhatu/ranah kesenyapan) dahulu adalah Arsy (singgasana/istana) di istana Ratu Boko (Istana Ratu Saba), yang dengan ilmu Kitab dipindahkan/ditransformasikan ke bagian Rupa Dhatu (ranah rupa-rupa wujud) Candi Borobudur dengan kecepatan hanya sekejapan mata. Bukti utama yang diajukan adalah bahwa saat ini istana Ratu Boko memang hilang dan tinggal pondasinya saja.
Spekulasi ini berlanjut dengan klaim bahwa Borobudur adalah peninggalan nabi Sulaiman yang pengerjaannya oleh manusia dan Jin (dalam bukunya tersebut diatas peran Jin sangat dominan). Untuk mendukung klaim ini penulis mengajukan argumen bahwa relief candi begitu halus sehingga mustahil itu hasil pahatan manusia. Untuk menguatkan argumen ini diajukan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengisahkan Sulaiman mempunyai kaum baik dari golongan manusia, jin dan burung-burung. Lebih jauh Kyai kita ini menjelaskan bahwa teknik penciptaan relief dan patung di Borobudur adalah dengan melunakan batu, bukan pahatan, karena hanya Jin yang sanggup mengatasi batu yang lunak (meleleh karena panas). Benarkah? Tahan dulu pendapat anda.
Untuk mendukung klaim-klaim tersebut beliau mengajukan bukti bahwa Saba itu benar-benar di Pulau Jawa. Selama ini para mufasir Al-Qur’an menafsirkan bahwa Saba itu letaknya di negeri Yaman. Padahal menurut beliau bukti-bukti bahwa Saba ada di Yaman sangat tidak mencukupi dari sudut pandang arkeologis. Coba buka QS.34:15, terjemahannya menurut beliau adalah “Dan sungguh adalah untuk Saba pada tempat mereka ada ayat, dua hutan sebelah kanan dan kiri.” Perhatikan kata SABA dan HUTAN. Hutan dalam bahasa jawa kono adalah WANA, sedangkan SABA adalah tempat berkumpul. Dari kata WANA dan SABA akan terbentuk nama tempat yaitu WANASABA, atau sekarang WONOSOBO, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang memang sangat dekat dengan komplek istana Ratu Boko yang diklaim sebagai istana ratu Saba/Bilqis. Juga diajukan hipotesis bahwa Kabupaten Sleman di Yogyakarta berasal dari kata Sulaiman. Kepulauan Solomon di lautan pasifik juga ada kaitannya dengan nabi Sulaiman.
Lebih jauh Kyai Fahmi Basya mengajukan argumen tambahan bahwa berdasarkan QS.27 : 29-30 Nabi Sulaiman pernah berkirim surat dengan kurir seekor burung kepada ratu Bilqis di negeri Saba. Surat tersebut menurut Al-Qur’an diawali dengan “Bismillahirrahmaanirrahim”. Untuk menunjukkan kekuasaan dan kejayaan maka surat tersebut terbuat dari lempengan emas, dan surat berlempeng emas ini ditemukan di kolam pemandian istana Ratu Boko. Jika ini benar tentu merupakan bukti sahih bahwa Borobudur dan reruntuhan istana Ratu Boko benar ada kaitan dengan nabi Sulaiman. Tetapi sayangnya beliau tidak menjelaskan lebih lanjut perihal surat tersebut, kapan ditemukan, siapa penemunya, apakah pendapat para pakar arkeologi tentang inskripsi emas tersebut, hanya sekedar menampilkan fotonya saja.
BEBERAPA KEBERATAN.
Tentang Nabi Sulaiman adalah keturunan Jawa karena ia satu-satunya nabi yang menggunakan nama SU pantas diajukan keberatan. Bolehlah saya katakan itu kebetulan saja. Kita harus melacak apakah orang-orang Jawa sudah lazim menggunakan nama SU sejak zaman kuno, sezaman dengan Borobudur. Mengingat Sulaiman adalah Raja maka kita harus menampilkan nama-nama Raja Jawa (atau bangsawan atau orang terkenal) yang dikenal dalam sejarah. Referensi untuk hal ini sangatlah banyak, saya menyebutkan sekedar contoh nama-nama raja tersebut (Era Mataram Hindu sampai Majapahit) : Aji Saka, Shima, Indrawarman, Sanjaya, Panangkaran, Syailendra, Panunggalan, Warak, Garung, Pikatan, Kayuwangi, Watuhumalang, Dyah Wawa, Tulodong, Daksa, Balitung, Mpu Sindok, Airlangga, Dharmawangsa Teguh, Jayabhaya, Tunggul Ametung, Arok, Dedes, Ndok, Lohgawe, Gandring, Prapanca, Anusapati, Tohjaya, Kebo Ijo, Ranggawuni, Wijaya, Nambi, Kebo Anabrang, Gajah Mada, Hayam Wuruk, Tribuana Tunggadewi, Suhita dan seterusnya. Kita lihat bahwa pada Zaman kuno nama dengan awalan SU belum lazim digunakan oleh orang Jawa. Sebagai perkecualian mungkin nama Raja Majapahit Suhita, tetapi nama ini baru muncul pada abad 15, tujuh abad setelah Borobudur.
Untuk memperluas cakupan, ada baiknya kita lihat nama-nama Jawa yang sering ditampilkan dalam naskah Jawa Kuno, seperti Kakawin atau Kidung, misalnya :Kakawin Arjunawiwaha, kita bisa sebut nama-nama seperti Niwatakawaca, Muka, Supraba, Arjuna, Matali, Menaka, Tilotama, Urvasi, Kanwa. Dalam Kakawin Hariwangsa : Jayabhaya, Bhoma, Kangsa, Kalayawana, Rukmini, Bismaka, Karawira, Kesari, Priyambada, Jarasandha, Rukma. Selanjutnya Kakawin Ghatotkacasrya menampilkan nama-nama, yaitu : Bhupala Jayakerta, Madaharsa, Ksiti Sendari, Abimanyu, Jurudyah, Sudarpana, Laksmana Mandrakumara, Bajradanta.
Selanjutnya dalam Kakawin Smaradahana kita menemukan nama-nama seperti Panuluh, Manmatha, Dharmaja, Uma, Wrespati, Nilarudraka, Ratih, Gana, Kumara, Namusti, Ratnawati, Kameswara, Basadawa, Ratnawali, Kiranaratu dan Udayana.Kakawin Sumanasantaka, menampilkan nama Tarnawindu, Harini, Widharba, Indumati, Citrarata, Jayawaspa, Pratipa, Susena, Anggada, Pandya dan Awintinatha.Kakawin Siwaratrikalpa menampilkan Tanakung, Lubdhaka dan Citragupta.
Dari sekedar contoh nama-nama tokoh Jawa diatas (baik yang historis maupun fiksi) dapat disimpulkan bahwa nama dengan awalan SU tidak menjadi pilihan utama di jaman kuno. Memang kita bisa sebutkan nama-nama yang memakai SU, seperti Sumbadra, Subali, Sugriwa, Sumantri, tetapi sudah selayaknya pembaca maklum itu adalah nama tokoh pewayangan (Mahabarata dan Ramayana) India, jadi bukan tipikal Jawa.
Pertanyaannya, sejak kapan orang jawa ramai-ramai menggunakan nama SU? Tentu tidak ada kepastian. Tetapi bolehlah dibuat hipotesis bahwa nama dengan SU mulai populer sejak abad 18, tatkala raja Mataram Islam mulai menggunakan gelar SUSUHUNAN dan menanggalkan gelar Sultan. SU artinya mulia/baik/unggul, sedangkan SUHUNAN (SUNAN) adalah gelar bagi wali islam. Susuhunan berarti raja yang mengungguli para Sunan. Memang pada waktu itu pengaruh Sunan sangat kuat sehingga seorang raja sekalipun perlu menggunakan rekayasa linguistik berupa gelar-gelar yang serba unggul. Sejak periode itu (abad 19 dan 20) terjadi banjir nama orang Jawa dengan awalan SU, yang paling terkenal Sukarno (lebih baik/unggul dari satria Karno), Suharto (unggul dalam hal harta), Supriyono (unggul melebihi pria umumnya) dan seterusnya.
Apa maknanya jika dikaitkan dengan pendapat KH Fahmi Basya terkait dengan Nabi Sulaiman sebagai orang Jawa? Dapatlah dipastikan bahwa beliau tidak memahami sejarah jawa kuno dan terjebak pada fenomena Jawa masa kini. Justru saya meyakini bahwa diabad 21 ini orang Jawa sudah sedikit yang memberikan nama anaknya dengan awalan SU. Nama bayi abad-21 sangat terpengaruh Arab dan Barat. Dengan demikian pendapat bahwa Sulaiman adalah orang Jawa harus ditolak.
Keberatan lain terkait dengan penggunaan matematika islam untuk mengklaim Borobudur dan Istana Ratu Boko. Prinsip dalam Al-Qur’an jelas, yaitu mudah dipahami, jikapun ada ayat yang tidak jelas tentu dicari penjelasannya pada hadist Nabi, dalam hal ini tidak dilakukan sama sekali. Jikapun seandainya Alloh SWT hendak mewahyukan bahwa Borobudur itu dibangun oleh Nabi Sulaiman, apakah perlu dengan cara yang rumit, aneh dan berliku-liku seperti matematikanya KH Fahmi Basya? Tidak mungkin, itu bertentangan dengan prinsip pewahyuan.
Hipotesis bahwa Saba ada di Jawa dan terkait dengan Wanasaba (Wonosobo) menurut saya terlalu gegabah. Coba perhatikan lagi ayat yang QS.34:15, terjemahannya menurut beliau adalah “Dan sungguh adalah untuk Saba pada tempat mereka ada ayat, dua hutan sebelah kanan dan kiri.” Kalau kita baca teks arabnya maka yang dimaksud hutan itu adalah “jannah”. Para ulama sepakat bahwa kata jannah dalam ayat ini tidak bisa diartikan sebagai hutan, tetapi kebun, diayat lainnya bahkan diartikan surga. Beda sekali pengertian antara hutan dan kebun. Kita lihat bahwa beliau melakukan penterjemahan sekedar untuk mendukung pendapatnya. Dengan demikian haruslah ditolak.
Benarkah surat lempengan emas nabi Sulaiman pernah ditemukan di bekas kolam Istana Ratu Boko di Jawa Tengah? Lempengan emas itu memang ada, tetapi bukan berbahasa Ibrani, Aramaic atau Arab, tetapi Jawa Kuno, bunyinya “Om Rudra ya namah swaha,” jika diartikan memang sejajar dengan Bismillahirrahmanirrahiim. Apakah ini surat Sulaiman seperti maksud Al-Qur’an? Jelas tidak. Perhatikan ada kata-kata “RUDRA”, nama ini adalah istilah untuk Wisnu, dewa dalam trimurti. Apakah mungkin seorang nabi membuat kata pembuka surat yang jelas-jelas bertentangan dengan misi kenabian? Kesimpulannya, inskripsi emas itu adalah peninggalan hindu Jawa, dan tidak terkait dengan Nabi Sulaiman apalagi Al-Qur’an.
BIARKAN BOROBUDUR MENCERITAKAN DIRINYA SENDIRI.
Harus diakui bahwa kapan Borobudur dibangun dan oleh siapa tetaplah hipotesis. Pendapat terkuat mengatakan ia dibangun pada abad ke-8 masehi oleh dinasti Syailendra pada periode Mataram Hindu, diselesaikan pada masa Raja Samarattungga atau Pramodyawardani. Tetapi sekali lagi ini tetap hipotesis. Sungguh, untuk menentukan Borobudur itu bangunan bersifat apa, tidak terlalu sulit, karena bentuk, langgam, cerita relief, stupa dan patung-patung dapat menceritakan nyaris semuanya.
Dalam liturgi agama Budha dikenal istilah mapradaksina, yaitu ziarah dengan cara berjalan searah jarum jam, dimulai dari pintu timur Borobudur. Daksina artinya timur. Jika anda melakukan pradaksina sambil membaca relief yang tertera, tingkat demi tingkat, maka akan didapat cerita yang runut, yang telah dipecahkan oleh para pakar sebelumnya. Borobudur terdiri dari tiga tingkat, Kama Dhatu (ranah hawa nafsu), Rupa Dhatu (ranah rupa-rupa wujud), dan Arupa Dhatu (ranah keheningan batin). Relief diukir pada bagian Rupa Dhatu, kecuali relief tentang Karmawibhangga (kitab sebab-akibat/karma) yang diukir pada Kama Dhatu. Sedangkan Arupa Dhatu berhiaskan stupa-stupa kecil dan stupa besar di puncaknya.
Relief yang diukir sudah bisa dipecahkan oleh para pakar arkeologi dan filologi, misal pada bagian Rupa Dhatu tingkat I diukir relief cerita Lalitawistara, Jataka dan Awadana. Tingkat II, III dan IV diukir relief Gandawyuha, Jataka dan Awadana. Sekedar penjelasan Lalitawistara merupakan penggambaran riwayat Sang Budha (walau tidak lengkap) dimulai dari turunnya Sang Budha dari surga Tushita dan berakhir dengan khotbah pertama di Banares India. Jataka adalah berbagai cerita tentang Sang Budha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Sidharta, berisi penonjolan sikap terpuji. Sedangkan Gandawyuha adalah cerita seorang yang bernama Sudhana yang berkelana mencari pencerahan sejati, digambarkan dalam 460 pigura yang dipahat berdasarkan kitab Budha aliran Mahayana yang berjudul Gandawyuha dan Bhadracari.
Yang hendak saya tegaskan disini adalah, apakah pengarang buku Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman ini telah berhasil memecahkan bahwa relief itu bukan Lalitawistara, Jataka, Awadana, Gandawyuha dan seterusnya? Hipotesis baru hendaknya dimulai dengan mematahkan yang lama. Ternyata sama sekali tidak. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa beliau ini bukan ahli jawa kuno, arkeologi dan filologi mumpuni, sehingga tidak kompeten untuk memunculkan hipotesis baru.
Patung-patung yang berjumlah 504 juga telah menjelaskan dirinya sendiri, ia adalah patung budhis dengan mudra (sikap duduk) yang telah dikenal luas oleh masyarakat Budha, yaitu bhumisparsa mudra, wara mudra, dhyana mudra, abhya mudra, witarka mudra dan sebagainya. Pengarang buku juga tidak membahas esensi patung ini. Juga, apakah mungkin seorang nabi justru memerintahkan membuat patung sedahsyat di Borobudur? Dari segi rasa dan pandangan mata sepintas saja, orang muslim, kristen, dan yahudi bisa memahami itu adalah patung budhis. Sama sekali tidak muncul kesan yang cukup bahwa Borobudur bernuansa biblikal apalagi quranik.
Alih-alih menganalisis dan membantah apa yang sudah nyata, justru beliau mencari-cari dan memaksakan ayat-ayat Al-Qur’an agar selaras dengan klaimnya. Ini berbahaya. Berpotensi merendahkan Al-Qur’an sekedar sebagai kitab sejarah murahan atau matematika ghaib. Wallahualam.
Abdul Aziz Basyaruddin Om Rudra ya namah swaha,” jika diartikan memang sejajar dengan Bismillahirrahmanirrahiim, kalimat sengaja sy kutip dari pajenengan krn ini adalah clue yg menyambungkan makna asli dari surat “SOLOMON”, sementara Alqur’an sendiri sebenarnya bukan kitab yg berbahasa “ARAB PASARAN” sbgmn dipahami saat ini, melainkan dari bhs A’RAB yg makna substansinya adalah “BAHASA ASLI” atau “NATURAL LANGUAGE”, tentu ini akan bersambung dg makna substansi bahasa “JAWA” yakni “ORIGIN” hingga seorang Prof jebolan Oxford menyebut “BANGSA JAWA” sbg “ORIGIN SPECIES”, yakni asal usul bangsa2 di dunia, juga asal usul bahasa2 di dunia. Tanda “NEGERI SABA” dalam Alqur’an adalah “JANNAH” yg artinya “SORGA”, ini juga menunjuk bahwa negeri Saba itu adalah “ATLANTIS” yg juga artinya “SORGA”, sementara Rafles dalam bukunya “THE HISTORY OF JAVA” menyebut Jawa berasal dari kata “JAWAWUT” sbg penanda bhw negeri ini merupakan asal usul padi2n, sbg salah satu ciri negeri “ATLANTIS” versi Plato, dan nenek moyang kita menyebut negeri ini dg sebutan “NUSWANTARA” berasal dari kata NUSWA dan ANTARA, nuswa artinya tempat yg menyenangkan (sorga), sedang antara artinya tempat pertemuan, makna ini berimpit dg kata “SABA” dalam Alqur’an yg artinya “TEMPAT PERTEMUAN”, inilah negeri tempat bertemunya bangsa2, tempat bertemunya peradaban, dimana dalam kitab suci pendeta Mesir Kuno “THE EGYPTIAN BOOK OF THE DEAD” disebutkan bhw nenek moyang para “PHARAOH” adalah Nusantara yg mereka juluki “THE LAND OF GOD”, itulah “THE PROMISED LAND” yg di cari2 Bani Israel selama ribuan tahun, sementara kita sendiri seperti orang pikun selalu menyebut kata “JAWA DWIPA” berulang-ulang tanpa mengerti makna sebenarnya, cukuplah dg menyebut “TANAH JAWA” titik, padahal “JAWA” disini apabila diambil dari makna filosofi huruf Jawa bahwa semua huruf Jawa apabila dipangku akan mati kecuali huruf “JA” dan “WA”, maka Jawa mempunyai arti “YANG TAK PERNAH MATI”, itulah salah satu sifat Allah dalam Alqur’an : “HAYYU” – “YAHYU”, bhs Ibraninya “YAHWE – JAHWE – JAHWA – JAWA – JEHOVA, dari sini maka kita tidak salah apabila menyebut Tanah Jawa itu adalah “TANAH JEHOVA – TANAH TAOHAN” atau “THE LAND OF GOD” sebagaimana para pembesar Mesir menyebut tanah nenek moyang mereka, sumonggo !
Hermono Susanto Solomon/Sulaiman AS adalah seorang Nabi yang terkenal dengan berbagai mukjizat yang dianugerahi oleh Allah SWT. Silahkan cek langsung dari ensiklopedia bangsa Yahudi inihttp://www.jewishencyclopedia.com/articles/13842-solomon…
Dan beliau juga terkenal akan kemampuannya untuk travel antar dimensi ruang dan waktu [kesampingkan dahulu tentang kendaraan Abraham/Nabi Ibrahim AS yang selanjutnya menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW, Bouraq]. Dan, karena segala sesuatunya adalah berpedomankan dengan “Laa Hawla wa Laa Quwwata illaa Bi-llaah”; maka, segala kemungkinan dapat saja terjadi dengan bantuan Allah SWT.
Hermono Susanto Adakah hubungannya kultur Jawa dengan Solomon/Sulaiman AS?
Silahkan unduh ebook berisi mantra-mantra yang ada di Nusantara inihttp://www.scribd.com/…
Dimana buku ini dibuat oleh Lau Soon Wah, yang merupakan seorang okultis. Selanjutnya silahkan menuju bab ke simbol yang gambarnya seperti pada cover account FB saya tersebut. Dan dari bab itu juga disebutkan bahwa simbol tersebut adalah simbol kuno yang telah dipakai oleh masyarakat pada waktu silam, yang merupakan simbol derivasian dari Solomon.
Hermono Susanto Selanjutnya, adakah hubungan antara Borobudur dengan Solomon/Sulaiman AS?
Saya tinggal di Yogyakarta, dan sejak dari simbah saya pun, terdapat suatu folklore yang diceritakan secara turun-temurun, bahwa di Indonesia terdapat banyak candi-candi yang belum ‘ditemukan’, yang dalam pembuatannya dibantu oleh bangsa Jin [untuk hal satu ini, sudah menjadi rahasia umum].
Sementara, Solomon/Sulaiman AS terkenal mukjizatnya dapat mengendalikan bangsa Jin [ini sumber tambahan selain dari ensiklopedia diatashttp://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Sulayman]Dan, sedikit menyinggung tentang Swastika Nazi, selain seperti yang diceritakan disini http://en.wikipedia.org/wiki/Swastika tentang pemakaian lambang tersebut; Swastika Nazi memiliki kemiringan beberapa derajat, yang berartikan [berniat] untuk penguasan global, dengan “Deutschland über Alles” sebagai motto mereka. Yang mana, intinya ialah tidak boleh ada bangsa yang lebih tinggi daripada ras bangsa Arya. Makanya, Yahudi yang merupakan bangsa pilihan Tuhan pun, haruslah tunduk kepada mereka.Lantaran mempunyai ambisi yang ingin menguasai dunia, maka tidak tanggung-tanggung segala daya upaya dikerahkan untuk membabat habis lawan dari Sang Fuhrer, hingga segala sesuatu yang berhubungan dengan bangsa Yahudi pun harus dimusnahkan. Sementara, dipikirnya Borobudur adalah suatu bangunan yang ada korelasinya dengan bangsa Yahudi [ingat, Solomon/Sulaiman AS adalah Jews], tidak luput dalam rencana yang akan dihancurkan. Toh walaupun tidak secara eksplisit, dapat disimak di situs buatan fans fanatik Nazi ini http://www.patriot.dk/aryan1.html
So’ol di jaman nabi sulaiman islam belum ada ,agama tauhidnya adalah sanata dharma,orang hindustan mengadopsi sanata dharma jadi hindu.hindu yg skrng udah bnyak mengalami perubahan spt halnya nasrani.
So’ol tuhan memiliki banyak nama ,alllah ,illah sang hyang tunggal,sang hyang widi ,om dll,kebenaran itu adalah satu ttp mereka menyebutku dgn banyak nama
Hermono Susanto Di dalam The Book of Revelation 1:8, “l am the Alpha and the Omega, the Beginning and the End.”
Sementara, beberapa Asmaul Husna, Tuhan YME menyatakan diri dengan (ada) nama Al-’Awwal [The First (Alpha)] dan Al-’Akhir [The Last (Omega)].
Hermono Susanto Silahkan buka link Hebrew Bible online inihttp://www.mechon-mamre.org/p/pt/pt0101.htm
Dan, kemudian silahkan translate ayat-ayat yang di dalamnya terdapat kata ‘God’ dengan menggunakan Google Translate, dan hasil akan menunjukkan, output hasil translasi dari Hebrew Bible ke Arabic untuk idiom ‘God’ pasti الله
Image may be NSFW. Clik here to view.Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Pratikno mengatakan hingga saat ini aset negara sekitar 70–80 persen telah dikuasi bangsa asing.
”Kondisi bangsa kita saat ini sudah mengkhawatirkan sehingga tanpa dukungan dan kebijakan oleh semua elemen bangsa maka lambat laun seluruh aset akan jatuh ke tangan orang asing,” katanya saat membawakan arahan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) menyambut pra Munas XII 2014 di Kendari, Sabtu.
Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50 persen.
Begitu pula di sektor lain seperti migas dan batu bara antara 70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah lagi adalah pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasi mencapai 80-85 persen.
”Kecuali sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas, asing baru menguasai 40 persen. Namun demikian kita harus waspada agar tidak semua aset negara itu harus dikuasi asing,” katanya.
Oleh karena itu, kata Rektor UGM itu, untuk mempertahankan aset-aset yang belum dikuasai asing tersebut, perlu kebijakan dan terobosan yang lebih hati-hati dalam melahirkan keputusan sehingga aset yang belum dikuasi itu tetap milik bangsa Indonesia.
Ia mengatakan, memang sebuah ironi apabila rakyat Indoneia masih belum merasakan wujud kemakmuran merata dan berkeadilan.
Di usia kemerdekaan 68 tahun, meskipun kaya raya dengan sumber daya alam namun hingga kini masih banyak didaulat oleh perusahaan negara asing.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir pada seminar nasional dengan judul Otonomi daerah dan konflik Pengelolaan Lahan mengatakan di era otonomi daerah saat ini seakan menjadi anak tiri yang selalu disalahkan.
”Pertanyaan saya bahwa, apa yang salah dengan otonomi daerah. Atau jangan-jangan kita lebih suka kembali ketata kelola pemerintahan yang sentralistis dan otoriter,” katanya.
Menurut mantan anggota DPR-RI dari PDIP itu, langkah yang harus diambil untuk memwujudkan kedaulatan pangan khususnya daerah yang saat ini dipimpinnya di antaranya mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
Untuk itu, kata Ganjar, seminar nasional ini diharapkan melahirkan kebijakan baru yang bisa diwujudkan dalam upaya pemandirian bangsa. (IRIB Indonesia/Antara)
Tanggal 14 November 2013 genap 50 tahun usia perjanjian “keramat” antara Presiden Indonesia Soekarno dengan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy. Perjanjian dikenal dengan nama “Green Hilton Memorial Agreement.” Inti perjanjian ini bahwa Amerika Serikat mengakui adanya aset bangsa Indonesia tetapi mengabaikan pengembaliannya. Mereka sepakat gunakan pagu nilai dalam perjanjian saat itu adalah emas setara 57 ribu ton.
Nilai itu kemudian dibukukan dalam bank oleh William Vouker sebagai wakil dari negara Swiss yang saat itu juga ikut manandatangani perjanjian. Dua hari sebelumnya, tepatnya tanggal 12 November 1963, ketiga tokoh itu membukukan perjanjian tentang aset itu yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut berlaku tahun 1965. Seminggu kemudian JFK dibunuh di Dallas AS, Bung Karno dihabisi kekuasaannya sebagai Presiden RI melalui kudate G30S PKI kurang lebih dua minggu sebelum perjanjian itu jatuh tempo.
Kini potongan penting sejarah bangsa Indonesia lenyap bagaikan ditiup badai Haiyan yang melanda wilayah Filipina sekarang. Tak ada satu pun lembaga resmi negara mengakui perjanjian itu. Baik Amerika maupun Indonesia lebih nyaman berperan kura-kura dalam perahu. Namun geliat dunia perbankan bagaikan semut menggerbuti sebongkah gula. Kalau ada tim pun yang dicoba untuk menelusuri jejak “keramat” Bung Karno ini, lebih senang dilakukan secara diam-diam siapa tau duitnya benar-benar ada. Komunitas pun bermunculan dengan mendendangkan lagu merdu kepada anak republik bahwa waktunya telah tiba bagi cairnya aset bangsa itu.
Organisasi, yayasan, dan paguyuban pun dibentuk untuk menyambut berkah yang mereka sebut “Dana Amanah.” Dengan nyanyian merdu bahwa dana itu akan dibagikan bak bantuan tunai langsung konvensasi kenaikan BBM. Banhak anggota mereka rela membayar iuran mendengar lagu merdu yang bernama “Dana Amanah.” Bahkan tak sedikit diantaranya terpaksa membuat idiom negara dalam negara karena ‘dana suci’ itu tidak akan pernah cair apabila masih ada pihak pejabat Indonesia yang korupsi. Tak hanya masyarakat Indonesia yang kemudian menjadi ‘gila’ dengan isyu ini, tetapi juga masyarakat di beberapa negara yang menjadi tempat gaulnya Soekarno.
Kondisi sekarang menjadi tidak sehat, karena banyak pihak yang mengaku bahwa dirinyalah yang diberikan mandat oleh Bung Karno. Strategi dan komunikasi transendental pun dibangun untuk meyakinkan khalayak. Bahkan mulai ada calon presiden mendatang yang ingin berperan sebagai Satrio Peningit. Peran itu tentu bermaksud berkait dengan harta ini. Sadar akan situasi ini, segeleintir pemuda bangsa Indonesia yang gelisah akan situasi tak logis ini mencoba mengurai benang sejarah yang kusut ini. Mereka mencoba mencari penggelan sejarah bangsa yang hilang ini secara ilmiah kalau pun boleh disebut demikian pada Selasa, 12 November 2013 di Kawan Bintaro, Jakarta Selatan. Semoga sukses. Salam perjuangan wahai anak bangsa. Percayalah, Tuhan tidak pernah tidur.
“The Green Hilton Memorial Agreement” di Geneva pada 14 November 1963
Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia.
Perjanjian “The Green Hilton Memorial Agreement” di Geneva (Swiss) pada 14 November 1963
Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai “salah satu” harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia. Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa Soebandrio dkk agar buka mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga tetap mandul. Semua pihak repot dibuat oleh perjnajian ini.
Perjanjian itu bernama “Green Hilton Memorial Agreement Geneva”. Akta termahal di dunia ini diteken oleh John F Kennedy selaku Presiden AS, Ir Soekarno selaku Presiden RI dan William Vouker yang mewakili Swiss. Perjanjian segitiga ini dilakukan di Hotel Hilton Geneva pada 14 November 1963 sebagai kelanjutan dari MOU yang dilakukan tahun 1961. Intinya adalah, Pemerintahan AS mengakui keberadaan emas batangan senilai lebih dari 57 ribu ton emas murni yang terdiri dari 17 paket emas dan pihak Indonesia menerima batangan emas itu menjadi kolateral bagi dunia keuangan AS yang operasionalisasinya dilakukan oleh Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS).
Pada dokumen lain yang tidak dipublikasi disebutkan, atas penggunaan kolateral tersebut AS harus membayar fee sebesar 2,5% setahun kepada Indonesia. Hanya saja, ketakutan akan muncul pemimpinan yang korup di Indonesia, maka pembayaran fee tersebut tidak bersifat terbuka. Artinya hak kewenangan pencairan fee tersebut tidak berada pada Presiden RI siapa pun, tetapi ada pada sistem perbankkan yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pencairannya bukan hal mudah, termasuk bagi Presiden AS sendiri.
Account khusus ini dibuat untuk menampung aset tersebut yang hingga kini tidak ada yang tahu keberadaannya kecuali John F Kennedy dan Soekarno sendiri. Sayangnya sebelum Soekarno mangkat, ia belum sempat memberikan mandat pencairannya kepada siapa pun di tanah air. Malah jika ada yang mengaku bahwa dialah yang dipercaya Bung Karno untuk mencairkan harta, maka dijamin orang tersebut bohong, kecuali ada tanda-tanda khusus berupa dokumen penting yang tidak tahu siapa yang menyimpan hingga kini.
Menurut sebuah sumber di Vatikan, ketika Presiden AS menyampaikan niat tersebut kepada Vatikan, Paus sempat bertanya apakah Indonesia telah menyetujuinya.
Kabarnya, AS hanya memanfaatkan fakta MOU antara negara G-20 di Inggris dimana Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menanda tangani suatu kesepakatan untuk memberikan otoritas kepada keuangan dunia IMF dan World Bank untuk mencari sumber pendanaan alternatif. Konon kabarnya, Vatikan berpesan agar Indonesia diberi bantuan. Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi dari kesepakatan ini, sehingga ada isyu yang berkembang bahwa bantuan tersebut tidak perlu dikembalikan.
Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk memperkuat cadangan devisa negara. Kalau benar itu, maka betapa nistanya rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini, hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun dollar Amerika.
Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia.
Asal Mula Perjanjian “Green Hilton Memorial Agreement”
Setelah masa perang dunia berakhir, negara-negara timur dan barat yang terlibat perang mulai membangun kembali infrastrukturnya. Akan tetapi, dampak yang telah diberikan oleh perang tersebut bukan secara materi saja tetapi juga secara psikologis luar biasa besarnya. Pergolakan sosial dan keagamaan terjadi dimana-mana. Orang-orang ketakutan perang ini akan terjadi lagi. Pemerintah negara-negara barat yang banyak terlibat pada perang dunia berusaha menenangkan rakyatnya, dengan mengatakan bahwa rakyat akan segera memasuki era industri dan teknologi yang lebih baik. Para bankir Yahudi mengetahui bahwa negara-negara timur di Asia masih banyak menyimpan cadangan emas. Emas tersebut akan di jadikan sebagai kolateral untuk mencetak uang yang lebih banyak yang akan digunakan untuk mengembangkan industri serta menguasai teknologi. Karena teknologi Informasi sedang menanti di zaman akan datang.
Sesepuh Mason yang bekerja di Federal Reserve (Bank Sentral di Amerika) bersama bankir-bankir dari Bank of International Settlements / BIS (Pusat Bank Sentral dari seluruh Bank Sentral di Dunia) mengunjungi Indonesia. Melalui pertemuan dengan Presiden Soekarno, mereka mengatakan bahwa atas nama kemanusiaan dan pencegahan terjadinya kembali perang dunia yang baru saja terjadi dan menghancurkan semua negara yang terlibat, setiap negara harus mencapai kesepakatan untuk mendayagunakan kolateral Emas yang dimiliki oleh setiap negara untuk program-program kemanusiaan. Dan semua negara menyetujui hal tersebut, termasuk Indonesia. Akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa emas-emas milik negara-negara timur (Asia) akan diserahkan kepada Federal Reserve untuk dikelola dalam program-program kemanusiaan. Sebagai pertukarannya, negara-negara Asia tersebut menerima Obligasi dan Sertifikat Emas sebagai tanda kepemilikan. Beberapa negara yang terlibat diantaranya Indonesia, Cina dan Philippina. Pada masa itu, pengaruh Soekarno sebagai pemimpin dunia timur sangat besar, hingga Amerika merasa khawatir ketika Soekarno begitu dekat dengan Moskow dan Beijing yang notabene adalah musuh Amerika.
Namun beberapa tahun kemudian, Soekarno mulai menyadari bahwa kesepakatan antara negara-negara timur dengan barat (Bankir-Bankir Yahudi dan lembaga keuangan dunia) tidak di jalankan sebagaimana mestinya. Soekarno mencium persekongkolan busuk yang dilakukan para Bankir Yahudi tersebut yang merupakan bagian dari Freemasonry.
Tidak ada program-program kemanusiaan yang dijalankan mengunakan kolateral tersebut. Soekarno protes keras dan segera menyadari negara-negara timur telah di tipu oleh Bankir International.
Akhirnya Pada tahun 1963, Soekarno membatalkan perjanjian dengan para Bankir Yahudi tersebut dan mengalihkan hak kelola emas-emas tersebut kepada Presiden Amerika Serikat John F.Kennedy (JFK). Ketika itu Amerika sedang terjerat utang besar-besaran setelah terlibat dalam perang dunia. Presiden JFK menginginkan negara mencetak uang tanpa utang.
Karena kekuasaan dan tanggung jawab Federal Reserve bukan pada pemerintah Amerika melainkan di kuasai oleh swasta yang notabene nya bankir Yahudi. Jadi apabila pemerintah Amerika ingin mencetak uang, maka pemerintah harus meminjam kepada para bankir yahudi tersebut dengan bunga yang tinggi sebagai kolateral. Pemerintah Amerika kemudian melobi Presiden Soekarno agar emas-emas yang tadinya dijadikan kolateral oleh bankir Yahudi di alihkan ke Amerika. Presiden Kennedy bersedia meyakinkan Soekarno untuk membayar bunga 2,5% per tahun dari nilai emas yang digunakan dan mulai berlaku 2 tahun setelah perjanjian ditandatangani. Setelah dilakukan MOU sebagai tanda persetujuan, maka dibentuklah Green Hilton Memorial Agreement di Jenewa (Swiss) yang ditandatangani Soekarno dan John F.Kennedy. Melalui perjanjian itu pemerintah Amerika mengakui Emas batangan milik bangsa Indonesia sebesar lebih dari 57.000 ton dalam kemasan 17 Paket emas.
Melalui perjanjian ini Soekarno sebagai pemegang mandat terpercaya akan melakukan reposisi terhadap kolateral emas tersebut, kemudian digunakan ke dalam sistem perbankan untuk menciptakan Fractional Reserve Banking terhadap dolar Amerika. Perjanjian ini difasilitasi oleh Threepartheid Gold Commision dan melalui perjanjian ini pula kekuasaan terhadap emas tersebut berpindah tangan ke pemerintah Amerika. Dari kesepakatan tersebut, dikeluarkanlah Executive Order bernomor 11110, di tandatangani oleh Presiden JFK yang memberi kuasa penuh kepada Departemen Keuangan untuk mengambil alih hak menerbitkan mata uang dari Federal Reserve. Apa yang pernah di lakukan oleh Franklin, Lincoln, dan beberapa presiden lainnya, agar Amerika terlepas dari belenggu sistem kredit bankir Yahudi juga diterapkan oleh presiden JFK. salah satu kuasa yang diberikan kepada Departemen keuangan adalah menerbitkan sertifikat uang perak atas koin perak sehingga pemerintah bisa menerbitkan dolar tanpa utang lagi kepada Bank Sentral (Federal Reserve)
Tidak lama berselang setelah penandatanganan Green Hilton Memorial Agreement tersebut, presiden Kennedy di tembak mati oleh Lee Harvey Oswald. Setelah kematian Kennedy, tangan-tangan gelap bankir Yahudi memindahkan kolateral emas tersebut ke International Collateral Combined Accounts for Global Debt Facility di bawah pengawasan OITC (The Office of International Treasury Control) yang semuanya dikuasai oleh bankir Yahudi. Perjanjian itu juga tidak pernah efektif, hingga saat Soekarno ditumbangkan oleh gerakan Orde baru yang didalangi oleh CIA yang kemudian mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Sampai pada saat Soekarno jatuh sakit dan tidak lagi mengurus aset-aset tersebut hingga meninggal dunia. Satu-satunya warisan yang ditinggalkan, yang berkaitan dengan Green Hilton Memorial Agreement tersebut adalah sebuah buku bersandi yang menyembunyikan ratusan akun dan sub-akun yang digunakan untuk menyimpan emas, yang terproteksi oleh sistem rahasia di Federal Reserve bernama The Black screen. Buku itu disebut Buku Maklumat atau The Book of codes. Buku tersebut banyak di buru oleh kalangan Lembaga Keuangan Dunia, Para sesepuh Mason, para petinggi politik Amerika dan Inteligen serta yang lainnya. Keberadaan buku tersebut mengancam eksistensi Lembaga keuangan barat yang berjaya selama ini.
Sampai hari ini, tidak satu rupiah pun dari bunga dan nilai pokok aset tersebut dibayarkan pada rakyat Indonesia melalui pemerintah, sesuai perjanjian yang disepakati antara JFK dan Presiden Soekarno melalui Green Hilton Agreement.
Padahal mereka telah menggunakan emas milik Indonesia sebagai kolateral dalam mencetak setiap dollar.
Hal yang sama terjadi pada bangsa China dan Philipina. Karena itulah pada awal tahun 2000-an China mulai menggugat di pengadilan Distrik New York. Gugatan yang bernilai triliunan dollar Amerika Serikat ini telah mengguncang lembaga-lembaga keuangan di Amerika dan Eropa. Namun gugatan tersebut sudah lebih dari satu dasawarsa dan belum menunjukkan hasilnya. Memang gugatan tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran yang tinggi, karena bukan saja berhadapan dengan negara besar seperti Amerika, tetapi juga berhadapan dengan kepentingan Yahudi bahkan kabarnya ada kepentingan dengan Vatikan. Akankah Pemerintah Indonesia mengikuti langkah pemerintah Cina yang menggugat atas hak-hak emas rakyat Indonesia yang bernilai Ribuan Trilyun Dollar… (bisa untuk membayar utang Indonesia dan membuat negri ini makmur dan sejahtera)?
Ya, semoga saja sobat Lintasgaul, semua milik indonesia itu kembali walau entah kapan waktunya.
Turning now to the Far East and to the origins of Egyptian civilization. We already mentioned above that the Egyptian pyramids derived — in both form and symbolism — from the pyramidal complexes of Indonesia. Indeed, as we argued above, everything indicates that Imhotep — with whom the art of pyramid building arose in Egypt ready and perfect from the start — was probably just the leader of a work gang of skilled stone masons and artificers imported from Indonesia. This was done in the same way that Solomon would later import from the same region a similar staff led by Hiram Abiff, the semi-legendary founder of Free-Masonry.
The stepped pyramids of Angkor and Indonesia are not only as perfect and as magnificent as those of Egypt. They derive from local traditions like those of the Ramayana and the Mahabharata, which are far older and far more local than those of Egypt. The sole exception may be the three great pyramids of Giza. But then, many clues point to the fact that they are of Atlantean origin and far predate the presence of the ancient Egyptians in the region. Indeed, these three sister pyramids apparently represent the three peaks of Mt. Trikuta, the triple Mountain of Paradise which we have been discussing.
We disagree with the theory which holds that these pyramids represent the stars of Orion’s Belt. We calculated the discrepancies in that representation, and they are grossly in error insofar as the angles, the intensities and the relative distances are involved. All three magnitudes deviate by more than 20% or so, an error far above the capabilities of the meticulous Egyptians, whose precision was typically within 0.01% or better under similar circumstances.
Unfortunately, the older monuments of India and Indonesia have mostly disappeared. And this was due not really due to the passage of time but mostly from the action of man himself, who consistently pillaged the ancient monuments either to construct new ones or, worse still, for sheer fanaticism and wantonness.
Besides, the cataclysm that sunk Atlantis under the South China Sea probably carried under all or most of the magnificent structures that we are allowed to expect from such a superior civilization of semi-divine ancestors. Who knows what wonders and treasures await the undaunted explorer who dares to search where no man has yet looked so far? People have systematically been searching in the wrong places for Atlantis, which is indeed the true site of Eden and of the Eldorado, and other such Golden Paradises. Small wonder then that their results so far have been essentially nil.
Image may be NSFW. Clik here to view.Even the meager remains of Indian and Indonesian pyramids that have survived from a relatively recent past are splendid enough to dazzle even the hardiest of skeptics. The fact that the pyramidal symbolism is very much alive and meaningful in the Indies, in contrast to, say, Egypt, where it never was explained at all, is proof enough of its origin there, in these countries full of the mountains portrayed by the pyramids themselves. The pyramid complex of Borobudur (Java) has been hailed as the most significant monument in the Southern Hemisphere and, perhaps, even of the whole world. Its pyramid stands on a hill and rises 35 meters from its base, which measures 123×123 square meters.
Image may be NSFW. Clik here to view.The pyramidal monument itself consists (like Zozer’s pyramid) of six square steps. Upon them are three further round steps topped by a bell-shaped stupa. In all, we have ten steps (the number of Atlantis and of Jahveh). The beautiful structure of the Borobudur pyramidal complex is shown in Fig.7. As can be seen, this magnificent pyramid is the stony embodiment of a mandala, a stylized representation of Paradise and its several stages.
Image may be NSFW. Clik here to view.The topping stupa (chapel) contained the AdiBuddha, that, is “the Primordial Buddha”. In the Buddhist conception, Adi Buddha was the Primordial Man, the same one who the Judeo-Christians equate to Adam, the Hindus with Purusha and the Egyptians with Osiris. One can also see, in Fig.7 above, the trimekhala (or “triple surrounding wall”) that is a feature of all such representations of Paradise. This triple wall corresponds to the one of Atlantis, and is encountered in all such Hindu representations of Paradise. It also figures in the description of sunken Paradises turned Hell such as the one of Tartarus in Hesiod (Theog. 726) and in the one of the Celestial Jerusalem of the Book ofRevelation.
As we said, Borobudur is one of the most impressive monuments ever erected by man. It is both a temple and a memorial where the cryptic doctrines concerning Adi Buddha and his mysterious Paradise are exposed to the initiates. And these doctrines center on its destruction by fire and water, just as happened to Atlantis. If that connection is allowed, there can be no doubt that the myth of Atlantis originated in the Far East, as it indeed did.18
The pyramid of Borobudur represents the Holy Mountain (Mt. Atlas or Meru), just as the whole complex represents the Holy City. This six stepped pyramid is capped by a shrine (or stupa) itself composed of three round stages topped by a bell-shaped shrine where the relics of Adi Buddha were contained. In this, Borobudur closely corresponds to Zozer’s pyramid which is, likewise, six-stepped and was (originally) topped by a shrine now gone. This seven stepped structure is also characteristic of Egypt. Its pyramids almost invariably have seven steps, even though these may been hidden under the smooth outer cladding. As we see, both in Indonesia and in India, pyramids fit the local traditions and the local geography, in contrast to Egypt and Mesopotamia, or even the Americas, where they make no sense at all, and where archaeologists still argue whether their purpose was to serve as tombs, cenotaphs, temples or whatever.
The symbolism of Borobudur centers on the gradual revelation of the several levels of reality to the initiants, more or less in the way the Egyptian temples did, as explained above. The lowest levels of Borobudur corresponds to the basest manifestations of reality and progress in the upper levels, until the ultimate reality — the one corresponding to the highest condition of spiritual enlightenment — is reached in the uppermost level. It was meant to enlighten the visitor and to cause his spiritual progress, as he ascended gradually and finally reached the summit.
The monument proclaimed the unity of the Cosmos permeated by the light of Truth. It explained the apparent paradox of the union of incongruals such as Good and Evil, Fire and Water, Truth and Illusion, Creation and Destruction, Male and Female, and so on, in the one person of God as the Supreme Reality. AdiBuddha, “the Primordial Wisdom” is precisely the knowledge of our paradisial origins in the Far East, in the region of Indonesia.
Adi Buddha is the same spiritual reality that the Hindus call Mahavidya (“Supreme Wisdom”); that the Gnostics call Gnosis or Sophia (“Wisdom”); that the Jews named Hokhmah (“Wisdom”) or Binah(“Understanding”), and so on. It is no coincidence that we have ten sefirots (or “aspects of divine manifestation”), just as we also have ten steps in Borobudur’s pyramid or ten “lights” in the Temple of Solomon. For, after all, ten is the number of (Indian) Atlantis, just as seven is the one of Paradise (Lemurian Atlantis).
Another wonder of Southeast Asia are the temples of Angkor and, particularly, Angkor Vat and Angkor Thom. The Wat is an enormous pyramidal complex of some 1500 x 1400 m2 . The complex is surrounded by a vast cloister and is approached from the west. This is done via a monumental paved road built upon a causeway delimited by balustrades formed from standing serpents (nagas). These Nagas symbolize the Cosmic Pillars that support the world, and which are the Eastern counterparts of the Titan Atlas. The reference to Atlas suggests an undeniable connection with Atlantis.
The Wat rises in three concentric enclosures that define three courtyards, as in the Jewish and the Egyptian temples discussed above. The symbolic meaning of the Wat pyramidal complex is clear to specialists. It corresponds to the Polar Mountain (Meru), the hub of the universe. The central shrine corresponds, as in Borobudur, to the supreme reality, while the lower levels, the gate complex, the cloister, the city of Angkor and the outer world represent, in descending order, the outer shells of reality. The orientation of Angkor Wat towards the West represents the fact that it was a mortuary temple.
The Angkor Thom is even more grandiose than Angkor Vat. Like its predecessor, it replicates the sacred city of Paradise (Lanka), built upon the slopes of Mt. Meru. The city was in turn, also a symbolic replica of the Cosmos, on whose shape it was designed. This symbolic universe follows Hindu Cosmological doctrines. When possible, the kings of Angkor utilized natural hills for the construction of their holy cities. When this was impossible, they built artificial mountains in the shape of stepped pyramids like the beauttiful ones of Angkor Thom and Angkor Vat.
The central pyramidal complex of Angkor Thom, the Bayon, is the biggest though not by all means finest of them all. Within the moats of Angkor Thom, fully 16 km around, lie the huge complexes of buildings and ofbarays (dams), lakes and irrigation channels that formed the sacred city, its temples, houses and palaces.
The plan and conception of angkor Thom are both grandiose. But the execution — pressed by the huge size and the enormity of the work to be done — is somewhat poorer than the refined art of its predecessors such as Angkor Vat and others. The plan of Angkor Thom illustrates the creation of the Cosmos darting from the Center (Mt. Meru), and spreading in successive waves from it. This plan is based in the Cosmogonic myth known as The Churning of the Ocean of Milk and, even more exactly, in the lotus-like mandalas such as the beautiful Shri Yantra.19
The two monumental roads leading to the central tower of Angkor Thom are lined with a mile-long road of divine personages pulling on the body of the Serpent Shesha (Vasuki) in a giant tug-of-war, exactly as in the myth just mentioned. The serpent is coiled around the Polar Mountain (Meru) that served as the giant churning stick activated by the devas and the asuras. The two parties pull on opposite sides of the churning rope which consists of the immensely long body of the Serpent Shesha. Below, at the bottom, lies the Turtle (Kurma), that represents the Paradise sunken to the bottom of the Ocean of Milk in consequence of the war.
The complex of Angkor Thom is also decked with lakes and ponds and fountains representing the healing waters of Paradise (called Barays). These symbolize the Fountains of Life that are the central feature of Paradise everywhere. Another important myth illustrated in Angkor is the Legend of the Leper King and his magic healing by means of these wondrous waters which are no other than the Elixir.
This ancient Hindu myth somehow passed into Christianity, where the Leper King is identified with King Abgarus and his magic healing is attributed to the Holy Sudary, the actual image of Christ obtained by equally magical means. There can be no doubt that the legend of the Leper King originated in the Indies. There it dates from times well before the advent of Christianism as a religion on its own. This serves to prove the force of diffusion of myths, legends and religions traditions from earliest times and from the most remote regions of the world.
Hence, it should not come as a surprise to find out that a similar diffusion also took place for the far more important traditions concerning Atlantis and its destruction at the dawn of times. It was precisely the destruction of Paradise that forced the survivors to come out from Eden and move into distant regions of the world to which they brought the light of their civilization and their beautiful religion.
The Origins of Religion and Civilization in Paradise
There can be no reasonable doubt then that Religion and Civilization developed in Paradise, just as our myths and traditions affirm. From there, after its destruction it was handed down to us by the survivors of theAtlantean cataclysm. They appeared to us primitives as the gods the angels, the saints, the heroes and the demons that are invariably mentioned in all ancient traditions. Hence, just as the Hindus philosophically affirm, there are evils that come to good. And we also see that Catastrophism is indeed a fundamental aspect of Evolution, despite the skepticism of the academicians imbued with the arrogance of the science they mistake for Wisdom and, often, for Compassion.
Creation spreads from its Cosmic Centers due to the impact of bangs and catastrophes such as the one that destroyed Atlantis and caused the end of the Pleistocene Ice Age. Such is the idea embodied in the Shri Yantra and in the Kalachakra mandalas that are precisely the graphic expressions of the doctrines of Tantrism and of Kalachakra Buddhism. Hence, we see, much to the surprise of most of us, that Religion is indeed Wisdom, and that it is invariably far more right and truthful than Science.
Image may be NSFW. Clik here to view.The giant pillars (or “pylons”) characteristic of the gateways of the Egyptian temples are indeed truncated, rectangular pyramids.20
Truncated pyramids and obelisks are a constant in Egyptian symbolism. This symbolism has passed into Masonic ones, and a topless pyramid figures in the Great Presidential of the U. S., as shown in Fig.8. The shiny “Eye of God” which substitutes the top of the Great Pyramid in Fig.6 symbolizes the fact that the Holy Mountain was indeed a volcano that had its top blown off. Such is also the symbolism of the stunted pylons of the Egyptian temples as well as the one of their archetypes, the gopuras of Hindu ones.
In reality, the pylons of Egyptian temples represent the Triple Mountain (Trikuta), the true archetype of Mt. Atlas. More exactly, as we already said, the Central Pillar was blown off by the explosion and became a “naval passage” or “gateway” (a strait) flanked by the two remaining pillars, the Pillars of Hercules.
Such is indeed, we repeat, the symbolism of the imposing pylons that invariably garnished the entrance of Egyptian temples of Ramesside and later times. The same symbolism was also expressed by the two obelisks that very often also figured before the pylon itself. These corresponded to the pillars of Solomon’s Temple (Jachin and Boaz).21
As we discussed further above, the two flagpoles that also decorated the pylons of Egyptian temples likewise corresponded to the two Pillars of Hercules. More exactly, the twin poles represented the Twins of Gemini, a word that means “Twins” in Latin. The Celestial Twins are represented in the Zodiac by a pair of parallel poles, another symbol of the Pillars of Hercules. The Twins, often identified with Castor and Pollux, are also called the Dioscuri (from Dios-kouroi, “the Divine Boys (or Twins)”). The Dioscuri are copied, almost verbatim, from their Vedic archetypes, the Ashvin Twins. But these two founders of the world are no other than the archetypes of Krishna and Balarama and, hence, of Atlas and Hercules. As we commented further above, these gods are also the Twins figured on the two jambs of the pylons of Egyptian temples and indifferently butchering the Atlantean residents of Paradise, at its destruction.
As we see, no matter where we look, we always end up with the myth of Atlantis. Hence, recapitulating what we just adduced above. The two pylons (or stunted pyramids) of the Egyptian temples correspond to the two pillars (Jachin and Boaz) that decorated the Temple of Solomon. They also correspond to their two obelisks and their two divine flagpoles (neters), and even to their twin guardians.
They also evoke the Phoenician twin pillars dedicated to Baal Melkart (Hercules) and his twin and dual, Yam or Mot (“Death”). These two objects also stood for the Dioscuri Twins (Castor and Pollux) and for their Hindu archetypes, Krishna and Balarama. In Vedic terms, they refer to Gada and Agada, the Ashvin Twins who stand for the two destroyed Paradises, Atlantis and Lemuria.22
To sum it all up: the two pillars (or “pylons”) correspond to the two Pillars of Hercules that demarked the entrance to Atlantis or, yet, the Gateway of Eden. But these Pillars of Hercules were not indeed the ones at Gibraltar (phony ones) but the ones that flank the Strait of Sunda in Indonesia and which are the real Pillars of Hercules that allowed the ingress to Paradise in antiquity, before Atlantis was destroyed by the Flood.23
Christian Cathedrals Equivalent to Egyptian Temples
Image may be NSFW. Clik here to view.It is interesting to note that the symbolism of the Christian cathedrals and churches closely correspond to the one of Egyptian temples. In them, the spires or towers substitute the twin pylons or pillars of Egyptian temples. The towers of many cathedrals such as Notre Dame (see Fig. 9) are stunted in just the way that the two pyramids of the pylons of Egyptian temples also were. The idea is to represent the fact that their tops were destroyed in a giant volcanic explosion, the one that destroyed Paradise.24
The flimsy third tower of Notre Dame represents the regrowth of the destroyed Paradise. More exactly, since volcanoes are eternal and start to grow back as soon as they explode, the flimsy third tower of Notre Dame’s cathedral represents the volcanic peak growing back and starting a new era of mankind in the eternal succession of Cyclic Time.
Many authorities such as Hani — whom we already quoted at the opening of the present chapter — recognize the fact that Christian churches and cathedrals are a replica of Paradise. They also recognize that their spires represent, just as do those of Hindu and Egyptian temples, the lofty mountains of Eden. Thence flowed the River of Life, branching out into four rivers, in perfect correspondence with the Hindu myths on Mt. Meru, the Mountain of Paradise. In other words, the three traditions — Hindu and Christian, as well as the Egyptian one — agree not only in what concerns geometrical patterns, but also in the symbolism intended.
As it is not conceivable that the far older and extremely conservative Hindus cribbed their temple symbolism from that of the Christians, or even from the Egyptians, we are compelled into accepting that the diffusion took the opposite direction. In fact, both the Egyptians and the Christians acknowledge that their doctrines, symbols and traditions originated in Paradise. The Terrestrial Paradise was indeed an actual place, called Punt by the Egyptians and Eden by the Jews. Now, these two sites are one and the same thing. They were located Indonesia or, rather, in the Australasian continent beyond it. This vast piece of land was sunken down at the end of the Pleistocene Ice Age, some 11,600 years ago, the very date given by Plato for the demise of Atlantis. Coincidences? No chance!
Egyptian temples appear to be consistently older than their Hindu and Indonesian counterparts. This is due to the fact that the Egyptian temples were buried under the desert sands, and were thus spared in great extent from the fanatic destruction by the early Christians and their successors, the Muslims. The Indian temples were methodically razed by the Muslims, and hence only date, with minor exceptions, from later epochs, when religious fanaticism finally yielded to the voice of reason.
But we find the Hindu traditions and temple symbolism throughout the Far East, and who knows the surprises that await us in the forests of Indonesia or under its shallows seas, the burial place of Atlantis. The symbolism of Hindu temples and pyramidal complexes extends farther out into the Pacific region, all the way to the Americas (Mayan and Aztec pyramidal complexes and temples). It is, hence, reasonable to ask: where did this universal tradition first started?
No one will reasonably argue that diffusion took place under the aegis of historical or even prehistorical Egypt and, even less, of Mesopotamia or of Phoenicia or Israel. Their traditions and records — which would never fail to mention the important fact — thoroughly exclude this possibility. We are left with India and Indonesia and a very, very ancient tradition that can only date from Atlantean times and her worldwide empire. As we commented further above, the tradition that eventually resulted in the sacred geometry of the Egyptian temples was probably brought to Egypt by the Gerzeans, who conquered pre-Dynastic Egypt, some five or six millennia ago. The Atlantean tradition is intimately connected with the Phoenicians, and the Gerzeans seem to have been proto-Phoenicians. And they apparently came from Punt, to judge from their symbolism, which we study in detail elsewhere.
To this pristine tradition that forms the base and essence of the ancient religion guessed by many specialists, belong not only Hinduism and Tantric Buddhism, but also Egyptian religion, that of Mesopotamia, the one of the Mayas and Aztecs and, why not, that of the Christians and the Jews. We are all brainwashed into believing, from earliest childhood, that our own religion is unique, historical and original, whereas those of the Pagans are all impious, diabolic inventions, which are, furthermore, grossly polytheistic and idolatrous.
But this is only an illusion, for essentially all regions derive from the Urreligion which we just mentioned. “The fear of the Lord that is the beginning of Wisdom“. And this fear of the mysterium tremendum et fascinans is indeed nothing else but the salutary panic fear inspired by the subconscious recollection of the cataclysm that wiped paradisial Atlantis off the map, killing our godlike ancestors by the millions and, indeed, making Man “rarer than gold of Ophir”. It is this killing en masse that is depicted in the pylons of Egyptian temples, as we mentioned above.
As is the case of Notre Dame, most Christian churches and cathedrals have three towers (spires). Except that the third, central tower, is usually smallish and stunted, and is often almost invisible. The three towers are often pyramidal in shape, Image may be NSFW. Clik here to view.just as is the case of the pylons of Egyptian temples or the gopuras of their Dravidian counterparts. The stunted central tower commemorates Mt. Atlas, the central Pillar of Heaven that exploded and collapsed, causing the skies to fall down over Atlantis sinking it under the sea. The central, stunted tower of Christian churches and cathedrals is often placed upon the front door of the edifice as a sort of pediment. This is done as shown in Fig. 9 above.
The structure of St. Paul’s cathedral, shown in Fig. 10 is also typical. The two lateral spires are pyramidal in shape and are far taller than the central, more massive structure. Here this structure is domed to represent the Celestial hemisphere that collapsed over Paradise. At the front we have the huge door or gateway, with its triangular pediment above. The lowly pediment represents the fact that Mt. Atlas was crushed down by the weight of the overloaded skies it was unable to support.
The many pillars in front of St. Paul’s vestibule evoke the ones of Atlantis, the land of the pillars (a-tala). Indeed, they commemorate Dvaravati, the many pillared capital of Krishna, that sunk away in the Flood, and whose name means precisely “many-doored” or, more exactly, “many-pillared”.
Likewise, the clocks that often decorate churches and cathedrals are intended to remind us that time flows inexorably, leading the world to the end of the present era, just as happened in the former one. And that end is now impending on us, according to the Gospels and innumerous other traditions that affirm that the end is near.
At the forefront of St. Paul’s cathedral we have the monument that stands for the sacred fountain spring or pool that was the invariable feature of the ancient temples. This fountain commemorates the well-wateredbarays of Far Eastern Paradises, as we discussed further above. Hence, the architecture of Christian churches and cathedrals — particularly those of the Middle Ages — almost invariably follow the sacred geometry of Paradise.
In other words, they replicate, just as did the ancient Egyptian temples, the Triple Mountain of Paradise with its central peak collapsed and turned into a gateway. This gate is often decorated by pillars precisely as was the case of the Temple of Solomon or that of Egyptian temples. These pillars — originally represented as palm-tree trunks — commemorated Atlantis or, rather, Atala, the sunken Hindu Paradise that was turned into a hell by the cataclysm. They embody a play on the word Tala (or Atala) that means both “pillar” and “palm-tree” in Dravida and Sanskrit. Such puns do not obtain in any other language we know of, except insofar as they are derived from the tongues just mentioned.
Dendera, Dvaraka, and Other Archetypes of Atlantis
Hence, we see why Egyptian temples such as the one of Dendera and, indeed, most if not all others, were full of palm-tree stems figuring the pillars of Atlantis. As we just said, the many pillars of Christian churches and cathedrals also commemorated the same fact, perhaps unwittingly. The temple of Dendera (and others in Egypt) was built underground, with the city of Dendera constructed above it. Again, the idea was to represent the realm of Atlantis sunken underground by the cataclysm that turned this former paradise into a veritable hell, with a new world built over it, the former one.
The name of Krishna’s sunken capital, Dvaraka, mentioned above, means “many doored” or, rather “many pyloned” or “many-pillared”. So do its many epithets such as Dhara (“Pillar” or “Trunk”), Hastina-pura (“City of the Elephants”), Dvaravati (“Many Pillared”), Bhoga (“Standing Serpent”), and so on. The word “pillar”, in Sanskrit (tala or atala) also implies the idea of “standing serpent”, “elephant’s trunk”, “erect phallus”.
Ultimately, these ideas refer to the Shiva-linga (“Phallus of Shiva”), the great god and the emblem of primordial Atala. It also represents Shesha, the Standing Serpent who was the alias and archetype of Atlas. Indeed, Atlas was a Titan (or Naga, rather), one of the anguipedal giants, whose “serpent feet” were a memento of their serpentine origin.
All in all, the symbols and the sacred geometry of temples and cathedrals everywhere only find their full explanation in the languages and archetypes of India and Indonesia. And this can only mean one thing, when we pause to think the problem over: these replicas of Atlantis all originated there, in the dawn of times. If this undeniable reality is accepted, we can only conclude that therein lies the true site of Paradise-Atlantis. Where else?
We would also like to point out the fact that, though the ancients had to follow the rigid canons pertaining to the sacred geometry of temples and cathedrals, this in no way hampered their creative freedom. Though always following these stringent canons, the ancient architects and stonemasons exercised their creativity and came out with the magnificent temples and cathedrals that we can see, even today, just about everywhere in the world.
Temples, more than anything, attest the unicity of the Primordial Religion, for they all obey the same Sacred Geometry everywhere and everywhen. The fact that they all imitate Paradise and, more exactly, Atlantis, is, in our view, the most compelling evidence that the Lost Continent indeed existed, just as Plato stated.
It was Atlantis that civilized the whole of the ancient world, in prehistoric times far earlier than the rise of Egypt, Mesopotamia, Greece, Rome, and the other civilizations we know of. Atlantis is indeed so old that its existence was utterly forgotten by all but the pious traditions that come to us from antiquity. The existence of Atlantis-Paradise is indefinitely stated in our holy rituals and in the sacred symbols of all religions. But we utterly forgot their meaning and purpose long ago. And we only perform our rites apishly, and copy our symbols blindly, never connecting them to the originals at all, and never realizing that they indeed commemorateAtlantis and its demise, in the dawn of times.
1Imhotep was a semi-legendary hero and god who was later identified with Asclepios (or Aesculapius). Imhotep was not only the inventor of the arts of architecture and metallurgy, but also of the art of writing (cursive?), city-planning, astrology, magic, divination and so on. Imhotep was, allegedly, the son of Ptah, the god of Punt, the Land of the Gods. And Punt was no other than Indonesia, as we already said. So, Imhotep was indeed a Hindu from Indonesia, the name we now give to Punt.
Imhotep-Asclepios was often identified or associated with serpents, an emblem of his Naga nature, the Nagas being the white Serpent People (or Dragons) of India and Indonesia. The mysterious figure of Imhotep evokes the no less enigmatic than the one of Hiram Abiff, the builder of Solomon’s Temple. Solomon imported Hiram and his gangs of workers and artificers from the equally legendary Tyre (the Primordial Phoenicia that is the same as Ophir or Punt).
Perhaps both Imhotep and Hiram Abiff, the legendary founder of the Free-Masons, were indeed the personifications of the crews of specialists imported from the Indies in the primordials of civilization. They are also related to the Oannés (i.e., Nagas) that civilized Mesopotamia (Sumer) and taught them all arts. Perhaps even the Goths who build the Gothic cathedrals belong to the same confrary of Indian experts in guilded crafts such as stone masonry, smithing metals, and so on. Back
2In reality, this sacred ritual is of Hindu origin, as discussed by M. Eliade and by A. Coomaraswamy, and is routinely used in the construction of Hindu temples. The stake is driven into the head of the subterranean Naga (Shesha) that supports the earth from below, and who is the alias of Atlas, the anguipedal Titan. The circle with the crossed diameters is, in reality, an image of the earth, usually thus represented in antiquity.
More esoterically, the Crossed Circle is a symbol of Atlantis, which had precisely this shape, as described by Plato. Atlantis imaged Lanka, indeed placed at the Center of the World, at the intersection of the line of the Equator and that of Meridian Zero. This was the origin of geographical coordinates, which, in Hindu antiquity, lay in Indonesia. The Crossed Circle was also adopted as the symbol of Atlantis, as several Atlantologists of note such as Otto Muck have remarked.
These two lines form the figure of the Cross that is everywhere the symbol of Paradise and its Holy Mountain (Meru, Calvary, Alborj, Kailasa, Qaf, etc.). As we argue elsewhere, the Crossed Circle represents the Holy Mountain seen from above. And this Holy Mountain is itself a “squared circle” representing a conical base (circular) that tapers into a pyramid (square). We find the Holy Mountain thus represented both in the Americas (Navajos, etc.) and in the Far East (Burma). The Holy Mountain is also represented as a Cross, as seen from above, in the famous Hindu Kalachakra Mandalas, a standard representation of Paradise. Back
3The Jewish temple was called hekal in Hebrew. The word is said to derive from the Sumerian e-gal through the Akkadian ekallu, meaning “big house”. More likely, the Hebrew word and its Sumerian archetype derive from the Dravida e-kal meaning “lofty pillar”. The radix e (or he or che) means “lofty”, “strait” and implies an idea of “scepter” and “command”. The radix kal (or chal) means “stone” and, by extension, a standing stone (menhir, pillar, obelisk, betyl, etc.).
Hence, the Dravidian word can be interpreted as meaning “big house”, as in the Sumerian e-galu, a name applied rather to the palace than to the temple. The Dravidian term evokes the Hebrew ones applied to pillars (mazzeba, bethel). These also embody the idea of “erect”. More usually, the temples — particularly the Egyptian and the Hindu ones — were characterized by the presence of a lofty pillar (a pyramid, etc.) or even of a pair of such (obelisks, pylons, etc.). Very often, the building itself (adytum) was comparatively small. Back
4The cubic structure evokes the one of the Celestial Jerusalem, likewise cubic or pyramidal (Rev. 21:16). The square shape corresponds to the earth, whereas the circle symbolizes the sky (the horizon). Temples usually represent the “squaring of circle”, the impossible union of incongruals represented by Earth and Sky, Fire and Water, King and Slut, and so on. In essence all such structures represent Mt. Meru is pyramidal in shape, but is also often represented as a cone. Many temples and pagodas often ingeniously combine the square shape and the round one. Back
5 Solomon sent Hiram and his men overseas to Ophir in order to fetch him the cedarwood, the sandalwood and the fir (teak?) for the construction of the Temple and of his palace (cf. I Ki. 5-10; II Chr.2, etc.). They departed from the port of Ezion-Geber, in the Red Sea and, hence, could only go southwards, to the Indies, and not north, towards the country now called thus, in commemoration of the primordial Lebanon. The radixleb- (or lev-, etc.) relates to “lion” . Above all, it alludes to Lanka, the legendary Island of the Lions so often equated with Atlantis, Avalon and other such Paradises.
The word “Lebanon” ultimately derives from the Dravida Lev-annon meaning “Ancestral Lanka” or “Ancestral Island of the Lions” in Dravida. Besides, the modern Lebanon never produced fir and, far less, sandalwood (algum or almug = valguka = “sandalwood”, in Dravida). The palace of Solomon was also built of cedarwood, and was indeed called “House of the Forest of Lebanon” (I Ki. 7:2). The Song of Songs — so profane in its essence and so clearly copied from Hindu and from Egyptian counterparts — also speaks of this legendary “Lebanon” as of Paradise (S. of S. 3:9; 4:8-16; 5:15; 7:4), etc.. Back
6 Indeed, Ezekiel tells of two Eagles and two Trees of Life (one a cedar, and the other a grapevine, as usual). This mysterious parable is the famous Hindu one concerning the two birds and which dates from Vedic times in India. It figures in the Rig Veda (1:164), in the hymn entitled The Riddle of the Sacrifice. This is the most mysterious of all in the already enigmatic Vedas. We discuss the mysterious parable of the two birds in our book on Alchemy, and will not repeat this subject here.
The passage just mentioned of Isaiah is telling of the return of the children of Israel to their formerly destroyed but recovered Eden, where they will again rebuild the Celestial Jerusalem. Eden is there equated to Tarshish and the Isles (those of Atlantis) and the “ships of Tarshish” are identified to doves, an image often associated to Atlantis (the Pleiades or Atlantides = peleias or “doves”, in Greek). Isaiah even tells of the replanting there of the Cedar of Lebanon and of the reconstruction of Jerusalem, “the Zion of the Holy One of Israel” under a new sun and a new moon (that is, in the antipodals). Back
7 It may well be the case that word “sphinx” — which has no certain etym in Egyptian — indeed derives from the proto-Dravida ech-pinx, meaning “the ghost (i.e., the double or ka) of the dead” or, yet, “the guardian of the dead”. The Great Sphinx is mentioned in the famous stele attributed to Honitsen, the daughter and lover of Kheops, as existing in the times of her famous father. Moreover this stele also mentions the Great Pyramid as the tomb of Osiris. There are also other instances in ancient Egyptian records of the existence of the Great Pyramid before the times of Khufu (Kheops). Indeed, both this pharaoh and his whorish daughter are purely legendary, semi-divine characters who often figure in Egyptian tales as well as in those of other nations.
The name of the Sphinx is usually derived from the Greek sphingein, meaning “to strangle”. But this may be indeed a corruption of the Greek shesep ankh (“the living image”). This is an epithet often applied to the sphinxes in Egypt. Hence, we see that sphinxes were believed to be the guardians of the dead, just as the Great Sphinx was the guardian of the Great Pyramid, the tomb of Osiris. As her Egyptian name suggests, the Sphinx was the ka (or “double”) of Osiris guarding his own tomb against intruders. Back
8 Amenti literally means “Occident”, that is, “the Land of the Dead”. The word also alludes to the region where the sun mythically “dies” every day. But this is only a rather transparent image. The sun or, rather, Ra, the Sun-god, was a personification of the dead Atlantis. The Egyptians were so centered on death and its cult, because they — in contrast to us — still clearly remembered the Atlantean cataclysm. Likewise, Atlantis — the true name of Punt or Amenti or Hades, etc. — also lay towards the southeast of Egypt and of Greece, rather than towards the West and the Atlantic Ocean, as so many authorities formerly thought.
The fact that the Egyptians formally called the southeastern gate by the name of Eastern (or Oriental) Gate is also full of esoteric symbolisms. Lanka and its counterparts (Amenti, Punt, Ophir, Dilmun, Hades, Abzu, Yamakoti, etc.) were indeed located towards the Orient in relation to the Mediterranean Basin. There, the Old World civilizations arose and died. Lanka is old even in regards to India, and it was there that its great epic, the Ramayana, was composed. In fact, Lanka was the site of Paradise, the one we know under the name of Eden. Originally, Lanka and its Holy Mountain (Trikuta, Meru, Atlas, Zion, Alborj, etc.) were equated with the Mountain of the Orient, a term identical in meaning with “Mountain of Origin”, the birthplace of Mankind.
When it exploded, razing Atlantis-Eden, the name of the Holy Mountain was naturally changed into that of “Mountain of the Occident” (occidere = “to die”). Rather than to directions — which vary with the position of the observer — such names indeed refer to actual places. So, “Orient” designates the place where the sun is born, and the new day starts by convention. And this was Indonesia, the site of Lanka, the meridian of origin in antiquity. Likewise, “Occident”, the place where the sun died daily, referred to the western lands of Eurasia, the Old World. The Egyptians, like the Greeks and other peoples, attempted to transfer the myth to their new place of residence. But this never worked, and only led to riddles and paradoxes that even today torment all sorts of experts, unable to solve the puzzle created by this change of point of reference. Back
9 As such, these pylons represented the Gate of the Sun, another name of the Mountain of the Orient (or of Sunrise), that is no other than Mt. Meru. Such name indeed derives from Hindu epithets of Mt. Trikuta (or Meru). For instance the name of Ophir — the mysterious region visited by Solomon’s men — indeed derives from the Dravida o-piru (or o-phiru) meaning “Gate (o) of the Sun (piru)”. Mt. Meru, the Mountain of the Orient, is also called by epithets such as Hemadri (“Golden Mountain”); Karnikachala (“Lotus Mountain”); Devaparvata (“Mountain of God”); Trikuta (“Three Peaked”); Sunyodaya-giri (“Mountain of Sunrise”); Ushas (“Dawn” = the Malaya Range), Aruna-chala (“Mountain of Sunrise”), etc.. Back
10We treat this fundamental matter in detail elsewhere. Despite its importance, it cannot be treated here for reasons of space, and we recommend that the interested reader seek our works on this subject. The “blooming lotus” is, yet, an allegory of the explosion of Mt. Atlas. The symbolism of the lotus (in both Egypt and India) is treated in other works of ours, which should be consulted by the more sanguine reader. One of our works on the subject is entitled “The Secret of the Golden Lotus”, which also figures in our Homepage. Back
11The giant wielding the mace and striking down the Primordial Serpent is an unequivocal reference to Atlantis and to the fact that it lay in Indonesia. When one looks at a map of the region, the reason for the allegory becomes evident. The figure represents quite accurately the local geography. The raised arm and the mace correspond to the Malay Peninsula, locally called Kra (or Kara = “Hand”, “Arm”, in Sanskrit).
The “head” of the giant is the Southeast Asian promontory and the sacrificial victim he strikes and cleaves in two formed by is the islands of Java and Sumatra, cleft apart by the giant explosion of the Krakatoa volcano that opened the Strait of Sunda (the “Door”). Far from being an illusion, this allegory is a sad reality which is obsessively mentioned in the Bible (the raised, irate “arm of Jahveh” smiting the impious) and in other mythologies. Back
12This triple-peaked crown, just as the Triple Mountain, can often assume subtle variant shapes. One such is the three-stepped pyramid that is the characteristic crown of Isis (herself a personification of the Great Mother, Mu or Lemuria). Other variants of the triple crown are the two horns and central disk of Hathor, the two horns and central peak of Reshet, the triple lotus flowers (or papyrus stems) of Hapi, the trident crown of Iabet, the triple-peaked mountain of Ha, the two arrows and shield of Neith, the triple atef crown of Osiris, and so on. In the Christian churches and cathedrals, the Triple Mountain usually assumes the shape of the double lateral spires flanking the central, dwarfed tower. Its stunted size refers to the fact that it exploded and collapsed, as explained further above. Back
13The cubit was, theoretically, the distance from the elbow to the tip of the middle finger of an average sized adult. Its value varied, in the ancient world, from about 18 to 21 inches (46 to 53 cm). The cubit is worth about half a yard (36 inches) or half a meter, and it is not impossible that the original measures of the Temple were given in yard or meters with the inner sanctum measuring exactly 10 x 10 x 10 meters or yards. Such a double unit standard of about 1 meter in length seems to have prevailed in the ancient world, and it is likely that the meter unit was accurately known from Atlantean times, as we argue elsewhere. Back
14 Such emblems of deity are also frequently used in India and Tibet. Indeed, the dollar sign $ — which we obtained from the Phoenicians — represents the twin Pillars of Hercules around which is coiled the Serpent of Eden or its equivalent, the banner or bandolier of the Hero. The ensign (or banner or streamer) expresses the idea of “a visible sign”, translated in Sanskrit by names such as linga, ketu, dhvaja, etc.. The linga ( that is, the phallus of Shiva) is the emblem of the Supreme God and, hence, of gods in general. It expresses, as does the word ketu, the idea of Mt. Meru as the phallic mountain at the center of the world. It also symbolizes the fall of the vajra, the thunderbolt that destroyed Paradise (Jambudvipa). The linga was the archetype of the concept of the netjer as a sort of omphalos (or raised stone) and, more exactly, as an avatara of the deity fallen from heaven as a sort of very special meteorite.
Jambu-dvipa (“Island of the Jambu Tree”) is the name of the innermost of the seven dvipas (“islands” or “continents”) that comprised the Cosmos in Hindu Cosmology. The dvipas were circular and concentric, separated by circular oceanic strips. This Hindu concept of the Cosmos is remarkably similar to Plato’s conception of Atlantis, and its sacred geometry was undoubtedly present at the back of the philosopher’s mind. The enormous jambu tree planted at the center of Jambu-dvipa was the archetype of the Tree of Life everywhere.
In reality it was the volcanic plume of Mt. Atlas (or Meru) which served both as a lighthouse and as an ensign and a warning to all nations that grow impious and arrogant as Atlantis did. We see, from the above comments, how the idea of representing the idea of “godhead” by a banner or ensign undoubtedly passed from India (where it makes sense) into Egypt (where it does not, at least to Egyptologists). Back
15 The Strait of Sunda separates the island of Java from that of Sumatra. It was opened by a gigantic prehistoric explosion of the Krakatoa volcano that lies at the bottom of the strait. Such is the fact allegorized by the myths of Hercules cleaving open the isthmus and opening a maritime passage (“door”) to the outer ocean. Obviously, such a thing did not happen in Gibraltar, at least in the times of Man, in contrast with what indeed took place in Indonesia.
This event, which is central to the understanding of the true story of Atlantis is allegorized in a multitude of myths from everywhere, as we explain in more detail elsewhere. It is interesting to note that the portrait of pharaoh posted at the entrance of Egyptian temples — shown in Fig. 2, for instance — as if smiting open the door of the temple closely recalls the myth of Hercules opening up the Strait of Gibraltar with the blows of his mace, as told in certain Greek myths of the great hero, as we commented further above. Back
16Atlantis derives its name from that of Atala, the Primordial Phoenicia (or “Land of the Palm Trees”) of the Hindus. Atala literally means “the Land of the Pillars” or “the Land of the Palms”, the term tala, in Sanskrit, meaning both a pillar or a palm-tree. Small wonder then that the Egyptians, willing to represent Paradise, built their hypostyle temples with “palm-tree pillars”. Once again, the visual pun that does not make any sense in Egypt can be traced back to India. More exactly, it can be traced back to Atlantis and the Dravidas, for the wordplays with its name indeed derives from that primordial language, ancestral of that of the ancient Egyptians.
The “pillars” in question allude to both Atlas and Hercules, the two “Pillars of Heaven”. However, in the ancient myths the heroes and saints were said to become pillars in Paradise, that is, in Atlantis. It is thus that Cu Chullain and his braves turn into pillars in their final battle. Even in Judaism and Christianism, the worthy are promised to become pillars in Paradise Restored (the New Jerusalem). This fact can be seen, f. i., in Rev.3:12; Gal. 2:9; 5; 3:6; I Thim. 3:15, etc.. Back
17 This type of agriculture is characteristic of mountainous regions and, particularly of the Far East. The terraces are required not only to control the water flow, but also to prevent erosion and to preserve the fertility of the soil. The rain waters are collected at the summit of the mountains and stored in dams called barays in Southeast Asia and Indonesia. This word derives from the Dravida para-tt-is meaning a dam or cistern (para) built upon a mountain or volcanic peak in order to provide water (is) for agricultural purposes and, particularly, for the cultivation of rice in terraced mountains.
It is from this Dravidian base that the word “Paradise” (Sanskrit: Paradesha; Greek: Paradeisos; Latin: Paradisus; Hebrew: Pardes; Zend: Pairidaesa, etc.) ultimately derives. Even today it is possible to observe the terraced mountains used for cultivation in India, in Indonesia, in Southeast Asia and, indeed, in the whole of the Far East. The marvelous Hanging Gardens of Babylon, one of the Seven Wonders of the Ancient World, were indeed a local recreation of Paradise and its terraced orchards by Queen Semiramis. Back
18 Adi Buddha is closely connected with the Tantric form of Buddhism called Kalachakra (or “Wheel of Time”) which arose in Bengal and spread to Tibet, Java, Nepal and Mongolia. This form of Buddhism is also called Vajrayana (“the Way of the Vajra (or Thunderbolt)”). It is said to have originated in Shambhalla, the mysterious underground realm of the King of the World (Subterranean Atlantis?). Moreover, its doctrines are apocalyptic and center on the return of the Saviour as Kalkin, the White Knight who is the 10th. avatar of Vishnu.
This Primordial Buddha was not accepted by the Southern Buddhists (of Shri Lanka) nor by those of China and Japan. But he became dominant in Tibet, Mongolia and Nepal, and is connected with Tantric doctrines such as those concerning Svayambhu (“Self-born”) and Anupapadaka (“He who had no parents”). Adi Buddha was born in the Terrestrial Paradise (Atlantis?) called Bhumi (“Terrestrial”) or Agnishtha Bhuvana (“the Burnt Land”). The idea of a land destroyed by fire pervades Tantric Hinduism and Buddhism. It closely evokes Atlantis, another Paradise allegedly destroyed by fire in a volcanic conflagration very much like the one connected with Adi Buddha.
Is it believable that such a sublime religion be founded on a fiction or on a lie rather than on real fact? Moreover, it is a fact that the world was subjected to a global cataclysm of cosmic proportions precisely at the date preconized by Plato and other authorities. That cataclysm was the drastic end of the Pleistocene Ice Age, when a myriad of species such as the mammoth, the mastodon, the saber-toothed tiger, the cave bear, the mountain lion and many such became utterly extinct the world over. So, we have both the tradition and the actual fact behind it. Why insist on rejecting their connection? Back
19 We discuss this profound Cosmogonic myth of the Hindus in detail elsewhere. It is an allegory of the destruction of Paradise as a consequence of the war of the devas and the asuras. This Paradise and this war is no other than Atlantis and its war, narrated by Plato. The interested reader can follow the subtler meanders of this myth, which has baffled experts so far, in the work just mentioned. These two races correspond to the Gods and the Titans of Greek mythology. Their war is the one Plato equates with that of the Atlanteans and the “Greeks”. As with Atlantis, the war of the Hindus also ended in a cataclysm of Cosmic proportions.
So, as we see, once more, the myth of Atlantis did not originate in Greece or even in Egypt, but in the Hindu myths and religious imagery. These are told in detail in epic traditions such as those of the Ramayana and the Mahabharata, the greatest sagas ever written. More than charming initiatic novels, these sagas of the Hindus, and so their many traditions, are indeed Sacred History, concerning real persons and real events that took place in the dawn of times, when Mankind still lived in the Garden of Eden, the true site of Atlantis. Back
20 The word “pylon” has, in English, a somewhat confusing etymology. Webster gives: 1) a gateway; 2) a truncated pyramid or two of these serving as a gateway to an Egyptian temple; 3) any slender, towering structure flanking an entranceway. In Greek, pylos means “door”, “gateway”; whereas pylon means “threshold”, “vestibule”. It seems that the second etym evolved somewhat mistakenly, from an association with the idea of pillar (Latin pila), itself confused with pyloros (“gatekeeper” and, hence, “jamb” or “pylon”). We use the word in the Greek sense of “gateway”, and call the two huge pyramidal jambs characteristic of Egyptian temples by the name of “pillars”. Back
21 Jachin and Boaz mean, respectively, “Erected by Jahveh” and “Strong”. The etym of “Strong” recalls the usual name of Herakles as Bias (“the Strong One”), as well as that of his Indian archetype, Bala (or Balarama = “the Strong One” or “the Strong Dark One”). Other authorities interpret the name of Jachin as meaning “Foundation”, a word that seems to be an esoteric reference to Sutala (or Atala), the destroyed Paradise of the Hindus. Atala is truly the archetype of Atlantis and its name means “Foundation” (Sutala) or “Foundered” (Atala) in Sanskrit.
It seems that the name of Jachin (“Erected by Jah”) is indeed an euphemism to disguise the fact that Jahveh destroyed the pillar that corresponded to Atlas, sparing the other one that withstood his punishment (the Flood). Sanchuniation — the famous Phoenician priest who disclosed the meaning of the inscriptions on the pillars of the temple of Baal (Hercules) — spoke of two mysterious personages, Misor and Sydyk (Mishorand Sedek), whose names also mean “Upright” (or “Strong”) and “Just” (or “Straight”). These two apparently correspond to Jachin and Boaz and, more exactly, to Atlas and Hercules-Gadeiros, the two pillars of Atlantis. Back
22 The names Gada and Agada mean, respectively, “Cattle-rich” and “Cattle-poor”. Gada corresponds to Gadeiros (meaning the same), the twin brother of Atlas, according to Plato. Hence, Gada and Agada are indeed the Vedic archetypes of Atlas and Hercules, the twins who co-ruled Atlantis according to the Greek philosopher. In Egyptian terms, the eternally disputing twins are represented by Seth and Osiris or, yet, by Horus and Seth. The real Lemuria or, rather, Lemurian Atlantis, should not be confused with the vaunted one of Theosophists. It lies in the Indian Ocean, and corresponds to the Australasian continent sunken at the end of the Pleistocene Ice Age. Back
23 The ancient authorities, like their modern counterparts, could never agree on the actual location of the Pillars of Hercules and, hence, of Atlantis itself. The ancient sitings ranged from Gibraltar to the Bosphorus (Black Sea), to the Schott-el-Djerid, the Bab-el-Mandeb and even the Palk Strait between India and Shri-Lanka. In reality the Strait of Hercules in question is the one of Sunda, opened up by the gigantic prehistoric explosion of the Krakatoa volcano now lying at the bottom of the strait. In this case, the Pillars of Hercules are the two majestic volcanic peaks that flank the Strait of Sunda, the Karang (1,778 meters) and the Kalianda (1,281 meters). Back
24 The Hindus speak of two Mts. Merus. One is the Sumeru (or Kailasa) in the north, and the other is the Kumeru (“Southern Meru”) in the infernal regions of the extreme south. These two are often placed at the two Poles, but this is sheer exoterism. Alternatively, the Kailasa is placed in the Himalayas (really, the Hindu Kush) and the Sumeru in Indonesia (Lanka). The two Merus are held to be pyramidal in shape, being the archetypes of the pyramids of Giza. These are three in number, representing the three peaks of Trikuta. But, of course, the central peak of Trikuta — the one which corresponded to Mt. Atlas, the (central) Pillar of Heaven — exploded, leaving only the two Merus and the “Door” (the Strait of Sunda) behind. Back
Wellcome Director Ahmad Yanuana Samantho of Bayt al-Hikmah Institute of Indonesia ,Institute for Research and Development Philosophy, Science, Civilization and Gnostic-Spiritualism at ICAS Paramadina University. Since 6 weeks we exchange in E – News the latest data in Google Earth (Sky, Moon, Mars) related ancient geodesy & geomancy technologies and geo – metric sciences. Here in the West we lost the last centuries this knowledge in our standard education, however several very important Esoteric Organizations continue to pass this Sacred Geometry and Geography to the next generations since “Contemplative Geometry” was cancelled at our Universities i guess. This user group showed already that it is still more than probably applied in recent past and today by Inspired Architects and Decision Makers, see the many books Axis Mundi , videos(youtubes), and input already given by our member and researcher Cort Lindahl. Thank You so much for becoming member of our little User Group , open minded also for the phoenomenal Knowledge available in the East of our “Space Ship Living Earth”. Enjoy E – NEWS first steps, and i hope not last. FB Ahmad Yanuana Samantho https://www.facebook.com/ahmad.samantho?fref=ts
Scientific Proof that Galactic Energies Have Triggered Worldwide Consciousness Expansion
Bukti Ilmiah tentang Energi baru dari pusat galaksi telah memicu peningkatkan kesadaran di seluruh dunia , yang memicu upgrade DNA kita
Diposkan oleh Ahmad Yanuana Samantho pada 11 November tahun 2013 di Atlantis Sunda Land
Bukti ilmiah bahwa Energi Galactic Telah Memicu Ekspansi Kesadaran Seluruh Dunia
Diposkan oleh Ross Pittman _Featured_ , Ilmu Sabtu, 5 Februari, 2011
Image may be NSFW. Clik here to view.Pada program acara Radio Coast to Coast AM , ilmuwan David Sereda memberikan bukti bahwa tata surya kita memasuki bidang baru energi kosmis yang memicu rantai peristiwa termasuk getaran dari seluruh planet, badai terbesar yang pernah tercatat di Saturnus , dan matahari terbit lebih awal di Greenland ( terkait dengan goyangan bumi dan gerakan kutub magnet ). Urutan kejadian dimulai sehari setelah musim dingin Solstice gabungan dan gerhana bulan total pada tanggal 21 Desember 2010 – tepat dua tahun untuk hari sebelum akhir kalender Maya.
Pada 22 Desember 2010 , satu hari setelah Winter Solstice / gerhana bulan total , sensor gempa di seluruh planet ini semua bekerja pada saat yang sama dengan kekuatan sinyal penuh . Menurut Sereda , ini bukan gempa – seluruh planet bergetar .
Pada 23 Desember 2010 NASA melaporkan bahwa badai terbesar yang pernah tercatat di Saturnus meletus dan masih berlangsung saat ini . Saturnus biasanya objek yang sangat halus untuk melihat . Namun , badai di Saturnus sangat besar . ( Perhatikan bahwa badai mungkin juga dimulai pada 22 Desember , tetapi tidak dilaporkan sampai hari berikutnya . )
Matahari biasanya naik di atas kota paling barat Greenland , Ilulissat , pada 13 Januari , mengakhiri bulan – dan -a – setengah dari kegelapan musim dingin. Untuk pertama kalinya dalam sejarah , sinar matahari merayap di atas cakrawala dua hari awal pada 11 Januari 2011 [ 1.11.11 ] at 01:00 . Media disebabkan penyebab matahari terbit awal mencairnya es Greenland . Menurut Sereda , yang menggelikan . Bahkan Majalah Time mengatakan tidak . Banyak , banyak mil es akan meleleh untuk teori ini menjadi benar.
Ada juga laporan bahwa pembacaan kompas di Ilulissat begerak dengan 3-4 derajat pada 1/11/11 , namun kembali normal tiga hari kemudian . Sebuah kompas adalah mengukur medan magnet – tidak bumi fisik. Namun, bolak-balik membaca kompas bersama dengan matahari terbit awal menunjukkan bahwa bumi benar-benar bergetar . Pasti bergoyang setidaknya gelar untuk memiliki matahari terbit terjadi dua hari awal , menurut Sereda .
Einstein mengatakan lapangan adalah lembaga yang mengatur satunya materi . Bidang energi mendikte perilaku segalanya – dari partikel sub-atomik sampai planet-planet masif . Bila Anda melihat perubahan mendadak dalam sistem energi , maka akan menyebabkan perubahan mendadak ke ekosistem . Dengan badai raksasa di Saturnus dan perubahan yang terjadi di Bumi , tidak ada keraguan bahwa sesuatu yang signifikan telah terjadi dari perspektif energi atau lapangan. Sereda menyimpulkan : ” Ketika Anda pergi ke medan energi baru , perubahan yang sangat mendadak . Anda mendapatkan getaran ini tiba-tiba . Dan , ada itu . Semua orang melewatkannya . “
Indikasi lain bahwa seluruh tata surya sedang mengalami perubahan adalah mencairnya kutubdi Mars , badai besar di Jupiter , dan peningkatan suhu pada banyak planet . Semua perubahan ini pada planet menunjukkan bahwa seluruh tata surya telah memasuki bidang energi baru .
Sereda juga menunjukkan bahwa tubuh manusia memiliki medan elektromagnetik yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas di matahari, serta energi yang berasal dari pusat galaksi, karena Bumi bergerak melalui itu. Bidang energi telah baik kekacauan atau informasi harmonik di dalamny . Menurut ot Sereda , jika medan energi ini yang datang dari pusat galaksi mengandung informasi harmonik , maka sama sekali tidak ada keraguan bahwa Anda dapat membuktikan secara ilmiah bahwa itu menyebabkan pergeseran kesadaran di planet ini dan akan terus melakukannya hingga tahun 2012 .
Salah satu teori dari 2012 adalah bahwa kita akan menerima energi baru ini yang akan menyebabkan pergeseran dalam kesadaran dan akan mempengaruhi segala sesuatu di planet ini – termasuk planet itu sendiri . Bruce Lipton mengatakan bahwa kesadaran memberitahu energi untuk memberitahu DNA apa yang harus dilakukan . Gen Anda bukanlah cetak biru Anda. Kesadaran adalah cetak biru Anda. Oleh karena itu , ada kemungkinan bahwa seiring dengan pergeseran dalam kesadaran, DNA kita akan ditingkatkan.
Ekspansi kesadaran di seluruh dunia yang terjadi sekarang dan akan terus hingga tahun 2012, yang sekarang dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan dan peristiwa yang sedang berlangsung di seluruh dunia .
David Wilcock , antara lain , telah mengajar selama beberapa tahun sekarang tentang energi yang datang dari pusat galaksi yang akan memicu kesadaran yang lebih tinggi dan upgrade DNA . Anda dapat belajar lebih banyak lagi dengan menonton film yang luar biasa , “2012 Event Horizon ” :
On Coast to Coast AM, scientist David Sereda provided evidence that our Solar System entered a new field of cosmic energy that set off a chain of events including the vibration of the entire planet, the largest storm ever recorded on Saturn, and an early sunrise in Greenland (related to a wobble of the Earth and magnetic pole movement). The sequence of events began the day after the combined Winter Solstice and total lunar eclipse on December 21, 2010 – exactly two years to the day before the end of the Mayan calendar.
On Dec 22, 2010, one day after the Winter Solstice/total lunar eclipse, earthquake sensors all over the planet all went off at the same time with full signal strength. According to Sereda, this was not an earthquake – the entire planet vibrated.
On Dec 23, 2010 NASA reported that the largest storm ever recorded on Saturn erupted and is still going on today. Saturn is usually a very smooth object to look at. But, the storm on Saturn is massive. (Note that the storm may have also begun on Dec 22, but wasn’t reported until the next day.)
The Sun normally rises over Greenland’s most westerly town, Ilulissat, on January 13, ending a month-and-a-half of winter darkness. For the first time in history, sunlight crept above the horizon two days early on January 11, 2011 [1.11.11] at 1pm. The media attributed the cause of the early sunrise to the melting of Greenland’s ice. According to Sereda, that is laughable. Even Time Magazine said no. Many, many miles of ice would have have melted for this theory to be correct.
There was also a report that compass readings in Ilulissat were off by 3-4 degrees on 1/11/11, but returned to normal three days later. A compass is measuring the magnetic field – not the physical earth. However, the back and forth reading of the compass along with early sunrise indicates that the Earth actually wobbled. It must have wobbled at least a degree to have the sunrise occur two days early, according to Sereda.
Einstein said the field is the sole governing agency of matter. Fields of energy dictate the behavior of everything – from subatomic particles to massive planets. When you see a sudden change in an energy system, it will cause a sudden change to an ecosystem. With the giant storm on Saturn and the changes occurring on Earth, there is no doubt that something significant has happened from an energy or field perspective. Sereda concluded: “When you go into these new energy fields, changes are very sudden. you get these sudden vibrations. And, there it was. Everybody missed it.”
Other indications that the entire solar system is undergoing change are the melting poles on Mars, massive storms on Jupiter, and temperatures rising on many of the planets. All of these changes on the planets indicates that the entire solar system has entered a new field of energy.
Sereda also pointed out that the human body has an electromagnetic field that can be affected by activity on the sun, as well as energies coming from the galactic center, as the Earth moves through it. Fields of energy have either chaos or harmonic information inside of it. According ot Sereda, if these energy fields that are coming in from the galactic center contain harmonic information, then there is absolutely no doubt that you can scientifically prove that it is causing a consciousness shift on this planet and will continue to do so through 2012.
One of the theories of 2012 is that we are going to receive this new energy that will cause a shift in consciousness and it will affect everything on the planet – including the planet itself. Bruce Lipton has said that consciousness tells energy to tell the DNA what to do. Your genes are not your blueprint. Consciousness is your blueprint. Therefore, it is likely that along with a shift in consciousness, our DNA will be upgraded.
A worldwide consciousness expansion is happening now and will continue through 2012, which is now confirmed by science and the events that are currently unfolding around the world.
David Wilcock, among others, has been lecturing for several years now about energy coming in from the galactic center that will trigger higher consciousness and a DNA upgrade. You can learn a whole lot more by watching his outstanding film, “2012 Event Horizon”:
by Hans David Tampubolon, The Jakarta Post, Jakarta | National | Tue, May 28 2013, 9:33 AM
Image may be NSFW. Clik here to view.
Needle in a haystack: A field worker sifts through what is left of an ancient structure at the Gunung Padang megalithic site, about 60 kilometers southwest of Cianjur, West Java. The structure, which many believe was older than the Egyptian pyramids, has been used as evidence that an advanced civilization had existed in the country long before the rise of other ancient civilizations. Kompas/Andrean Kristianto
A manuscript from the era of ancient Greece backs up a claim that the lost continent of Atlantis was part of pre-historic Indonesia, a book written by an Indonesian geologist concludes.
In the book, titled Penemuan Atlantis Nusantara (The Discovery of Atlantis in the Archipelago), Bandung Institute of Technology (ITB) geologist Danny Hilman claims that the condition of pre-historic Indonesia is consistent with the description given by Plato in the classic dialogues on Atlantis, Timaeus and Critias, which makes the country the perfect location for the lost continent.
“Where was Atlantis? It definitely was not in the Mediterranean region, which includes Europe, Turkish-Asia and Egypt. All these Mediterranean candidates, including Crete-minoan, Cyprus etcetera, do not fit the description of the location in Plato’s dialogue,” Danny says in the book.
Based on Plato’s description, Atlantis was located in a land with a tropical climate and abundant natural resources, including herbs, fruit and horticultural plantations. The land was struck by continuous rainfall some 11,000 years ago and was later submerged by floods.
“It does not take a genius to pinpoint where Atlantis was. Let us open the world map and find out by ourselves which region fits Plato’s description. There is no other choice but the ‘Sundaland’,” Danny says, referring to a region that covers Sumatra, Java and Kalimantan.
He said thousands of years ago, these islands were joined as one giant continent before most parts were subsumed by the sea.
“Sundaland fits 100 percent with the description of Atlantis in Timaeus and Critias. Sundaland, 11,600 years ago, was a large peninsula that extended from the Asian continent. All of the characteristics [of Atlantis], including animals, plantations and natural mineral resources described in Critias are exactly the same as that of Sundaland,” Danny said.
Danny is the first Indonesian to publish a book claiming the existence of Atlantis in ancient Indonesia. Previously, two foreign scientists — Stephen Oppenheimer from Britain and Arysio Santos from Brazil — had published books on the possibility that an advanced civilization existed in ancient Southeast Asia.
However, many doubted the claim.
Yogyakarta-based Gadjah Mada University (UGM) archaeologist Daud Aris Tanudirjo said that it was premature to conclude that Atlantis was once part of pre-historic Indonesia.
“More research needs to be conducted. What we have so far are merely interpretations of an old manuscript, which can differ from one person to another,” Daud told The Jakarta Post.
“Researchers in the Mediterranean have also used the same basis to claim that Atlantis was part of their region. We have to be careful because the similarity of descriptions contained in a manuscript with real life events or conditions does not always mean that it accurately describes a certain location,” he added.
Daud also questioned the validity of Danny’s claim because the latter only used a translated version of Plato’s dialogue manuscript.
“Did he [Danny] have the capacity to read or comprehend the original manuscript, which was written in latinized Greek? Sometimes, a translation can have a certain bias,” Daud said.
Speaking during the launch of his book, Danny said he had only read the English version of the manuscript.
Regardless of the criticism, Danny stuck to his guns.
“The story of Atlantis in Plato’s dialogue was based on facts, not fiction. This claim has been confirmed by Solon, a well respected Greek legislator who lived 150 years before Plato,” Danny says in the book.
Batu-batu balok jenis batuan beku andesit terhampar berserakan di situs Megalith Gunung Padang, Kab. Cianjur, Jawa Barat. (sumber: Antara)
Bandung - Penelitian tentang Situs Megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan dibahas dalam Pertemuan Internasional Kebudayaan “Gotrasawala” yang akan digelar oleh Pemerintah Provinsi Jabar pada tanggal 5 hingga 7 Desember 2013.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Bandung, Selasa (3/12), mengatakan situs Gunung Padang merupakan situs kontroversial yang saat ini tengah ramai diperbincangkan oleh sejumlah pihak di dalam negeri.
Oleh karena itu, kata Wagub Jabar, tidak ada salahnya jika situs tersebut diangkat dalam sebuah seminar yang menjadi rangkaian acara Gotraswala dan dibahas melalui berbagai persepsi.
“Dalam penelitian Gunung Padang ini, kita tidak hanya mengundang para peneliti dari dalam negeri. Beberapa peneliti lain seperti Graham Hancock (Belanda), Robert Schoch (Boston University) dan Richard Hansen (Idaho State) turut hadir untuk ikut memberikan pandangan terkait situs Gunung Padang yang belakangan ini ramai diperbincangkan,” kata dia usai press conference Gotrasawala di Hotel Savoy Homann Bandung.
Menurut dia, pembahasan situs Gunung Padang merupakan isu seksi yang mendunia sehingga momentum ini menjadi ajang berbagai disiplin ilmu baik arkeolog, geolog, sejarawan, dan lain-lain untuk menguak ada apa di balik situs ini.
Akan tetapi, lanjut dia, dengan adanya seminar terkait Gunung Padang dalam rangkaian Gotraswala ini bukan berarti untuk menyamakan persepsi terkait situs megalitikum tersebut.
“Tapi melalui pembahasan yang menyeluruh dari berbagai sudut pandang, maka bukan tidak mungkin akan membantu penelitian Gunung Padang yang saat ini masih terus digali,” katanya.
Pihaknya menyakini nantinya akan banyak persepsi namun Situs Gunung Padang ini tidak boleh dibiarkan.
“Hal ini menandakan peradaban manusia yang pernah ada dan harus diteliti. Seandainya ini lebih tua dari Mesir, seperti yang ramai diperbincangkan maka seluruh teori kebudayaan dunia akan berubah. Ini salah satu kekayaan yang harus dibahas secara menyeluruh,” katanya.
Pihaknya berharap, melalui gelaran Gotrasawala ini potensi dan gaung seni budaya Jabar bisa diketahui oleh masyarakat dunia internasional sehingga ekonomi kreatif dari budaya di Jawa Barat bisa terangkat dengan sendirinya.
“Selain itu, melalui Gotrasawala diharapkan kesenian tradisional yang ditampilkan mampu mewakili keanekaragaman kesenian tradisional Jawa Barat yang akan mendunia,” katanya.
BENARKAH HARTA AMANAH BANGSA INDONESIA JUGA ADA DI HERITAGE FOUNDATION?
* Sebuah investigasi jurnalistik selama 10 tahun oleh Safari ANS.
Memburuknya kondisi ekonomi Amerika Serikat yang membawa imbas kepada ekonomi dunia, menjadikan suatu keniscayaan bagi otoritas lembaga keuangan dunia untuk mendesak mencairkan dana HERITAGE FOUNDATION yang tersimpan di Federal Reserve (The FED) Bank, bank sentral negeri Paman Sam itu. IMF, World Bank dan otoritas lainnya membutuhkan dana besar untuk menyelematkan dunia. Dana talangan pemerintah Obama sebesar USD 1,3 trilyun, dianggap tidak akan mampu mendongkrak kondisi buruk ekonomi yang menurut George Soros dan mantan Gubernur FED Alan Greenspan akan berjalan hingga 2011. Ketakutan itu kemudian mendesak parlemen Eropa dan AS untuk meminta pemimpin spiritual Vatikan untuk menyetujuinya. Mungkin saat artikel ini dibuat, Surat itu sudah diteken sehingga cairlah kekayaan ummat manusia sejagat raya ini. Padahal di dalamnya, sebagian besar berasal dari harta nenek moyang bangsa Indonesia yang dulu sering diributkan oleh banyak kalangan dengan icon “Dana Amanah”. Berapa jumlah dana abadi ummat manusia itu, menurut hitungan manusia, hampir tidak ada kalkulator yang dapat menghitungnya. Sementara itu, kalangan tetua dan generasi berikutnya, menurut survei yang saya lakukan masih berkutat soal mencari sponsor untuk mencairkannya. Bahkan kelompok Soros pun sempat menghabiskan separo dari harta kekayaannya untuk membiayai mencairkan Dana Abadi Ummat Manusia itu.
Berdasarkan hasil investigasi saya sejak tahun 1988, saya berkesimpulan bahwa Dana Amanah itu memang ada yang tersimpan di FED yang kemudian menjadi aset dunia. Bahkan petinggi FED ditengarai banyak yang bisa berbahasa Indonesia, utamanya pegawai atau staf senior. Semuanya itu bermula dari kisah kerakusan para raja-raja yang ada di nusantara dulu pada era penjajahan Belanda. Para raja-raja menurut literatur yang saya peroleh, lebih senang menyimpan batangan emasnya pada De Javasche Bank (DJB), bank sentral pemerintah kolonial Belanda di Jakarta yang kemudian menjadi Bank Indonesia sekarang. Tetapi banyak juga memang kekayaan harta nenek moyang itu dirampas oleh VOC secara paksa. Nah, harta-harta inilah kemudian diangkut ke negeri Ratu Yuliana (ketika itu). Tetapi, masih menurut literatur yang saya dapat, setelah Belanda kalah perang dengan Jerman, maka Nazi membawa kekayaan itu ke negaranya. Nah, pada Perang Dunia II, Jerman kalah perang dengan Amerika, ya harta itu pun diangkut ke Amerika yang kemudian dijadikan modal untuk mendirikan The FED. Inilah yang kemudian mengapa sebagian besar para tetua kita mengklaim bahwa Indonesia punya saham di FED, namun tidak pernah diakui keberadaannya. Mendengar kabar buruk tersebutlah kemudian mendorong Bung Karno selaku Presiden RI untuk melakukan perundingan dengan petinggi Amerika dan Eropa. Alhasil, Bung Karno berhasil mendapatkan pengakuan bahwa harta itu memang berasal dari bangsa Indonesia, tetapi mengabaikan kewajiban bagi negara itu untuk mengembalikannya. Sebab, bagi mereka itu merupakan harta pampasan perang. Nah, hasil kesepakatan itu dinamai “Hilton Agreement” yang terjadi pada tahun 1961.
Belum puas akan hal tersebut, kemudian Bung Karno membuat sebuah ikatan sejarah antar bangsa. Caranya, Bung Karno memanfaatkan celah bahwa yang harus ikut teken kontrak dalam traktat internasional tersebut adalah utusan kerajaan di Indonesia sesuai dengan asal muasal harta pusaka itu. Berdasarkan hasil kesepakatan raja-raja di dunia, dari Indonesia kemudian dipercayakan kepada raja di Kraton Solo. Raja ini dianggap baik dan bijak, tetapi mempunyai kelemahan senang dengan kaum pria. Salah satu pujaannya adalah Bung Karno sendiri. Kendati Bung Karno bukan type itu, tetapi Raja Kraton Solo ketika itu mempercayakan kepada Bung Karno untuk menjadi mandat dalam pengelolaan harta bangsa itu. Hal ini juga sesuai dengan kesepakatan raja-raja nusantara yang dihimpun Bung Karno. Maka tercatatlah nama Bung Karno sebagai salah seorang nama yang berhak mencairkan dana HERITAGE FOUNDATION yang tentunya bersama pembesar dunia lainnya. Namun, jika Bung Karno tidak bersedia mencairkannya, maka hal itu tidak bisa terjadi. Sebelum Bung Karno meninggal, ia belum sempat memberikan mandat kepada siapun untuk mencairkan Dana Abadi Ummat Manusia itu, sebab hal itu mesti atas persetujuan Yang Mulia Sri Puas di Vatikan. Tetapi Bung Karno sempat memberikan isyarat kepada lembaga otoritas keuangan dunia, bahwa kalau dirinya meninggal, maka ada ciri-ciri dan tanda khusus orang dia percayakan untuk kelangsungan pencairan dana abadi itu. Karena hukum dunia mengamanatkan, harta amanat tersebut berlaku selama 400 tahun dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, termasuk oleh Amerika sendiri. Bahkan kantor pajak pun tidak bisa menjamah special account di FED tersebut.
Namun krisis dunia terus mendera akibat kegagalan manajemen perusahaan-perusahaan besar dunia. Tahun 1988, Dana Abadi Ummat ini sempat digagas untuk dicairkan, salah satu tokoh yang berada di belakangnya adalah George Soros. Tak sedikit hartanya habis untuk membiayai proyek ini. Tetapi Vatikan enggan untuk memberikan restu, sehingga dana itu aman untuk sementara waktu. Namun krisis berikut tahun 2008 di AS dan dunia dinilai sebagai krisis terburuk sejak manusia modern ada. Teori keniscayaan berlaku di sini, sehingga Vatikan terdesak untuk menyelelamatkan ummat manusia dari kehancuran. Sebab, menurut sebuah sumber yang saya terima, jika Sri Paus tidak bersedia merestui pencairan dana tersebut, ada pihak atau negara tertentu akan mengancam perang. Agaknya, tidak ada pilihan bagi Vatikan untuk merestui ini walau sebenarnya Dana Abadi Ummat Manusia ini akan dicairkan pada tahun 2011 nanti.
Yang unik dari dana ini adalah, ada hukum yang mengatur bahwa rekening khusus milik HERITAGE FOUNDATION ini tidak bisa diganggu oleh lembaga keuangan dunia manapun kecuali melalui kesepakatan bersama, termasuk Bung Karno atau orang yang dipercaya Bung Karno yang pernah saya temui di luar negeri. Mereka terpaksa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sebagai jurnalis karena saya selalu mengemukakan fakta. Persoalannya kemudian, apakah pihak Indonesia diajak bicara untuk mencairkan dana ini. Beberapa orang dekat dengan Presiden SBY yang pernah saya cek, sedikit agak paham dengan dana ini, tetapi SBY dan para petinggi republik ini tidak percaya adanya dana semacam itu. Bahkan Menkeu Sri Mulyana ketika saya hubungi via email dua tahun silam mengatakan, ini sebagai upaya pembodohan pejabat Indonesia.
Investigasi saya ini membutuhkan waktu dan biaya yang mahal. Sedikitnya sponsor saya menghabiskan Rp 5 milyar dalam kurun waktu tiga tahun. Sebagai uji coba terhadap keberadaan keuangan HERITAGE FOUNDATION, saya beserta teman-teman mendirikan lembaga International Fund for Indonesia Development (IFID) di Hong Kong. Hanya saya yang dari Indonesia dalam badan ini, lainnya berasal dari Hong Kong sendiri, Tiongkok, Australia, Belanda, Korea Selatan, Jepang dan seorang konsultan keuangan dari Selandia Baru. Oleh sponsor kami diberi kantor mewah di International Finance Center (IFC) Hong Kong, persis di appartemen mewah Four Seasons, satu gedung dengan HKMA (Hong Kong Monitory Authority), bank sentral Hong Kong.
Caranya, kami melakukan transaksi bisnis dengan melayangkan surat-surat berharga dari Indonesia ketika itu nilainya, aduh mak malu menyebutnya, tetapi itu nyata. Tidak ada dukumen yang kami layangkan kurang dari USD 1 milyar terbitan tahun 1960-an. Baik dokumen dari UBS Switzerland, HSBC sendiri dan lainnya. Hasilnya mencenangkan. Bahwa dokumen-dokumen tersebut tidak bisa dicairkan, tetapi bisa tradingkan melalui high yield program yang kemudian banyak bertebaran sejagat raya. Ini merupakan cara bank sentral AS dan bank-bank papan atas dunia untuk mengakali agar Dana Badi Ummat Manusia itu bisa dicairkan. Karena itulah kemudian bagi yang pernah menjalani program ini, programnya berjalan tetapi uangnya tidak bisa diambil. Kenapa? Karena otoritas keuangan dunia hanya diberi kewenangan oleh HERITAGE FOUNDATION untuk menggunakan dana-dana tersebut bagi kepentingan kemunusiaan. Atas dasar ini pulalah ketika terjadi bencana Tsunami Aceh tokoh-tokoh dunia beterbangan memberikan bantuan ke Aceh dengan dalih bantuan kemanusiaan. Padahal event itu menjadi fasilitas tercanggih bagi mereka untuk mencairkan rolling program yang dilakukan oleh ban-bank papan atas dunia. Tak ada yang gratis di dunia ini.
Walaupun melalui IFID saya di HK tidak berhasil menarik uang tersebut, tetapi hasil investigasi saya mengungkap bahwa dana Abadi Ummat Manusia itu ada, dan dokumen dari Indonesia diakui keberadaannya, hanya saja belum ada satu yang berhasil mencairkannya kecuali Dana Revolusi. Bukan Dana Amanah. Dana revolusi adalah dana yang dikumpulkan oleh Bung Karno bersama pejabatnya waktu itu, diantaranya ada Soebandrio yang dipenjarakan Pak Harto untuk sekian lama. Dana Revolusi pun sebenarnya lebih banyak dari yang pernah disampaikan oleh tim pembentukan Pak Harto. Karena sebuah sumber mengatakan, rezim Soeharto sempat mencairkan dana tersebut dalam jumlah besar. Sebaran informasi yang dilakukan oleh kawan-kawan saya di HK dengan program Welcome Back Home menghimpun sedikitnya USD 40 milyar orang Indonesia yang punya uang di luar negeri. Mereka bersedia membawa pulang uangnya asalkan tidak dipotong sedikitpun biaya adminsitrasi bank. Untuk kondisi di Indonesia, hal itu tidak mungkin. Karena kita belum memliki undang-undang offshore banking dan offshore financing.
Sekarang, persoalannya, apakah Indonesia akan dibagi dari pencairan Dana Abadi Ummat Manusia itu? Hampir pasti, Indonesia hanya akan menerima berupa bantuan-bantuan saja, bukan pembagian seperti yang dikehendaki oleh Bung Karno. Bantuan tersebut bisa melalui Bank Dunia, IMF atau otoritas keuangan internasional lainnya. Untuk membuktikan bahwa dana abadi sudah cair, kita dengar saja. Apakah akan ada suntikan dana segar bagi AS, Eropa dan dunia dalam waktu dekat ini. Jika itu tidak terdengar ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama, memang dirahasiakan yang berarti dana tersebut hanya akan dinikmati kelompok tertentu berbungkus negara (karena yang bisa mencairkan hanya kumpulan negara-negara). Kemungkinan kedua, memang Vatikan belum memberikan restu. Kalau belum, berarti bangsa Indonesia masih ada harapan. Ayo berjuang untuk negeri dan bangsa ini wahai anak muda. Salam saya, Safari ANS (safari_ans@yahoo.com).
Catatan khusus tentang tulisan ini;
Sebagai jurnalis, saya mempunyai instinct tidak terlalu jelak. Ketika saya masih bekerja sebagai wartawan di Majalah Warta Ekonomi tahun 1988, saya mencium ada gelagat yang tidak jujur ketika sederet pejabat Orde Baru mengumumkan hasil jelajah mereka dalam memburu harta nenek moyang bangsa Indonesia yang telah terampas secara sistematis oleh penjajahan Belanda dan Jepang. Kenapa? Ada yang tidak masuk akal saya ketika itu, dimana jumlah yang diungkap oleh mereka sangat sedikit. Saya berpikir mana mungkin, Bung Karno dan para menterinya mengurusi uang sekecil yang diungkap tim bentukan Soeharto tersebut. Kala itu, saya pun mengusulkan agar pemburuan harta bangsa Indonesia ini menjadi liputan utama majalah Warta Ekonomi. Walaupun saya harus berhadapan dengan tantangan rasionalitas pemberitaan, tetapi kemudian ide ini berkembang dan memicu saya untuk terus melakukan investigasi
Like this:
Related
Harta Amanah Menjadi “Hantu” Masyarakat
In “Harta amanah – safari ans – harta kerajaan – harta bangsa Indonesia – federal reserve – the green hilton memorial agreement – harta bung karno – presiden indonesia 2014 – satrio piningit – dambaan pem”
Maaf artikel di atas ada yang salah tulis. Bukan “USD 3.000 trilyun”, tetapi “USD 3 trilyun”. Dan bukan “The Javache Bank” tetapi “De Javasche Bank”. Demikianlah. Terima kasih atas pembetulan ini.
beliau spt org biasa, tp dia punya dna BK pak.
kl mau hub sy, japri aja pak dgn no hp bapak. insyaAllah ada info yg bpk cari selama ini.
MERDEKA
Oleh: Bakti on 28 Mei 2013
at 6:14 pm
1 Votes
*Assalamulaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera dan Merdeka… untuk saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.
SUDAH WAKTUNYA R A T U A D I L MUNCUL DI NUSANTARA
(PIN/SANDI : GN-741959)
A. TANDA-TANDA ( 7 FAKTA SAHNYA RATU ADIL DI NUSANTARA)
1. Memiliki kepahaman agama yang kuat (Ibadahnya tertib dan benar sesuai dengan tuntunan Alqur’an dan Alhadits).
2. Menjunjung tinggi etika dan adat ketimuran sesuai dengan ajaran Eyang Ismaya.
3. Memiliki program Penataan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang seimbang dan terintegrasi.
4. Jujur, amanah dan wibawa.
5. Pemersatu rakyat Nusantara.
6. Bisa bekerja sama dengan bangsa-bangsa di dunia.
7. Hidup sederhana.
B. CATUR SUKSES ( 4 PILAR PROGRAM UTAMA ).
1. Pendidikan gratis (Formal/non formal dan Negeri/swasta).
2. Kesehatan murah dan terjangkau.
3. Membentuk satu juta unit usaha dengan daya tampung 100 juta tenaga kerja.
4. Mewujudkan sistem pertahanan dan keamanan terkuat di dunia.
B. MENGEMBALIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN SESUAI DEKRIT PRESIDEN TAHUN 1959.
1. Pancasila.
2. UUD 1945 (Sebelum amandemen).
as.bener apa yg di tulis pak aji bayu. ratu adail. ada .(noto negoro sengarah sengaji)…tp dimanakah orgnya?…….byk org tua menvcari….(rt,adil ) dimanakah rimbahnya….
seblmnya kami mohon maaf. bila ada suatu femahaman. kami kurangg benar…. kami rasa org yg bisa ,menyelesaikan dan menggesahkan aset yg ada? ….hannya satu orang…(satu pintu ) yg punya tanda cap jempulnya (burung garuda dan gambar segitiga ) ….tp ini ke fahaman kami was ….sugiyanto ..(orang jalanan,,tani nelayan )
Oleh: sugiyanto on 12 September 2012
at 2:32 pm
Rate This
Assalamualaikum Pak Safari ANS, terimakasih atas tulisannya. Menambah wawasan dan pengetahuan. Memperkaya informasi, semoga berguna. salam SW
Oleh: saefuddin wirabuana on 26 November 2012
at 8:00 pm
Terima kasih yang sebesarnya kepada Safari ANS yang telah panjang lebar menjelaskan tentang harta karun Sukarno yang sebetulnya sudah lama dibicarakan orang. Dengan penjelasan saudara Safari semakin nyata bahwa insya Allah dana itu sebentar lagi akan dicairkan karena tanda-tanda itu telah ada. Kalau boleh saya tanya kepada anda, apakah anda masih berkiprah sebagai wartawan TVONE? Apakah anda mengenal Yayasan Amallillah? Kabarnya Yayasan itu yang telah dan akan mencairkan dana amanah Rakyat Indonesia. Saya menyarankan kepada anda sebaiknya anda mencoba mencari kabar yang sesungguhnya tentang hal ini, karena kabar yang saya terima proses demi proses telah dilalui oleh Yayasan Amallillah. Bahkan sekarang mungkin bisa disebut sampai pada proses puncak. KETUM YA bernama : Raden Restuningrat/ H.Agus Winarto. Beliau memiliki dua nama dan dua KTP sekaligus.
Saya berharap anda dapat bertemu dan berdialog dengannya tentang hal ini secara baik
Terima kasih Pak, setahu saya hal-hal yang begini tidak terkait dengan kolateral Hilton Agreement tersebut. Dan jangan berharap harta ini ada lagi. Sudah tamat Pak. Terima kasih.
Salam nafas perjuangan……
Menanggapi tulisan saudara memang banyak yang berbelit mengomentari tentang HARTA ini,disini kita bersyukur dan kita pahami akan latar sejarah FAKTA yang ada,diplomasi2 memperjuangkan harta dinasty nuswantoro telah banyak dilakukan oleh BUNG KARNO untuk mengembalikanNYA kepada IBU PERTIWI..liat dan pelajari awal asal muasal dana tersebut dan pahami tindak delegasi sebelum dan sesudah eraORDE LAMA,sejarah ini tak dapat dilupakan akan pelimpahan abadi kepada dunia,awal pelimpahan dan penjagaan HARTA ini telah jauh diprogram oleh seluruh raja2 yang tergabung dalam dinasty bumi NUSWANTORO yang dilegalitaskan oleh “satu nama”(bukan BUNG KARNO)ia hanya motorisasi penjembatani agar HARTA ini dapat kembali kepada sang NAMA dalam kata”THE KING OF WORLD”
banyak kesimpang siuaran dalam memaknai harta ini ingat TRASTY,DINASTY,dan PRASASTY HARTA ini tak dapat terpecahkan oleh dunia manapun bahkan seorang BUNG KARNO pun bisa dibilang GAGAL dalam penyelesaian masalah HARTA ini karna apa”KARENA BELIAU BUKAN PEMILIK DAN BUKAN ORANG YANG DITUNJUK UNTUK MENYELESAIKAN URUSAN INI”
terlampir 1.CNR001/DI.ARR.GOLDNATION.DL.W34570/10.DOC_ dengan digit “.. _ ..”nihil di JENEWA
liat BARCODE terlapisi “THE MOTHER SECRET OF BUNKER”houhou…BUNG KARNO GAGAL DALAM PENCAIRAN ASET INI,hanya bahan uang kertas lah yang tertulis -CLEAR AND CLEAN-
yang kita kenal UB(uang BRASIL)yang jelas tertuliskan CRUSADOS NOVOS yang arti priwelingnya mau ngapain???
ingat seorang BUNG KARNO saja gagal untuk mencairankan aset ini dan bagaimana DIA bisa memandatkan kepada seSEORANG yang sedangkan dirinya saja hanya pelimpahan dari SANG NAMA…
awal MENGAPA BUNG KARNO ingin mencairkan ASET ini,,karna beliau mendapatkan titah dari 9 raja2 yang menandatangani titah mandataris DANA REVOLUTION yang diTANGGUNG JAWABKAN oleh SUSUNAN PAKUBUWONO VIII yang terdiri dari 9DOCUMENT TERLAMPIR dalam 3 KLISE “THE GROUND DOCUMENT” dengan MASTER C.Q (CROWN QUADRANT)poin 11 digit yang memodali BUNG KARNO berani mendelegasikan HARTA ini dalam dunia international yang akhirNYA nihil juga…
biarlah banyak orang mempelajari dan mengartikan permasalahan ini bahkan banyak sandi2 bertebaran untuk memecahkan urusan ini..dan banyak nama sertifikat yang lahir dari sandi2 itu,ingat dan pahami PADUKA YANG MULIA selalu memantau mobilisasi dunia perBANKAN,dalam izin 3 generasi TRASTI dunia fatikan(GADING PUTIH),yerusalem(KIKIRUBAENAH),atlantik(TERATAI PUTIH)yang siap memBACKUP dana2 ini yang sejatinya milik ALLAH dan utusanNYA yang tertulis dalam surat AL ANFAL..
digit aman dibawah perlindungan ALLAH dan bahkan tak satu pun digit keluar dalam ACOUNT manapun,,singkat kata TAK seSENPUN DANA IMPERIUM REVOLUSI parkir dibank2 dunia manapun(sekalinya tercatat itu NIHIL)DAN tak satuPUN digitPIN tersentuh oleh tangan manusia…
dalam makna “KUTITIPKAN NEGARA INI dan KAN KU BANGUN DESA KU”
BERSABARLAH BANGSA,TEKAN DALAM RASA MENUJU ANGAN UNTUK ABADI SATU TEKAT DALAM MAKNA “AUTLANTICE MERCUESE SUWAR”
_JAVA FALENSIE TAN HANNA MANGGA BAULENSI_
by.- kyai JALAK do,-
– BAYU SAMUDRO
Oleh: Bayu Samudro on 23 Desember 2009
at 12:53 pm
Rate This
Bayu Samudro/ Kiay Jalak dsb tolong anda mengerti bahwa harta global asset ini tidak berhubungan dengan barang2 yang ada digudang/goa apapun di nusantara ini dan urusan global asset atau harta dunia ini jangan dikaitkan dengan urusan mistik, itu artinya cara berpikir anda mundur 100 tahun kebelakang dan kalo icara di senat banking amerika atau di Genewa mereka semua akan tertawa.
aawabpakah dana tsb mmg bisa dicairkan? krn sy sempat bertemu bbrp org yg memiliki dokumen asli dana tsb,yg jmlh nya wow sgt bsr.namun krn keterbatasan pengetahuan srg kali dokumen tsb dijadikan alat mencari sponsor oleh org2 tak bertanggung jawab.apakah anda bisa membantu kami?
Berdasarkan investigasi saya ini, Anda jangan percaya jika ada pihak tertentu yang mengaku punya dokumen semacam itu. Sejak tahun 1963 semua owner harta itu hanya tunggal. Dan belum pernah dihibahkan kepada siapapun. Dokumen yang tersebar itu, menurut saya hanyalah permainan orang-orang tertentu, termasuk oknum perbankkan untuk mendapatkan sedikit keuntungan. Mudah2an saya salah ya Pak. Terima kasih.
kami punya yg asli nya pak. history bill itu ada, dokumen lengkap, dan hasilnya 100% murni asli pak. gimana kami mau cairkan ini, mohon di bantu. trm ksh. zikri 081991200769. mohon hubungi kami pak
Oleh: zikri on 30 Agustus 2010
at 5:24 pm
1 Votes
pak imam wahyudi yg terhormat, apabila anda memang benar mau minta petunjuk untuk peyelesaiannya dokumen yg ada di tempat anda, hub : hoirilanwar.kanzi@gmail.com, mungkin nanti akan dapat informasi yang banyak…
Alhamdulillah,terjwb sdh teka teki saya dg membaca artikel anda,sb saya juga mempunyai setumpuk dokumen dr kakek saya yg dikeluarkan oleh UBS dan ada stempel zurich,dan saya tdk tau ,dulu kakeh saya hny pesan suruh simpan saja.dan saya sempat memfoto coppy 20 lembar.dokumen itu mengunakan bhs ingris dan ada tanda tangan bung karno.
Oleh:Sugengrahmadardiansyahon 20 Juli 2009
at 6:11 pm
bagi pemilik dokumen sebaiknya diklarifikasi kebenarannya, karena setau saya dokumen yang asli terbuat dari plat (emas) dan banyak dibuat rekayasa yang dijadikan model untuk memperoleh sponsor
Bisa jadi Pak, yang saya tampilkan hanya hasil scan komputer, karena salah seorang staf senior John F Kennedy sempat mengcopy. Terima kasih.
Oleh: safarians on 25 Juli 2009
at 12:19 am
3 Votes
Terima kasih Pak. Tetapi harus diingat bahwa kemungkinan besar dokumen Bapak tersebut sudah tidak berlaku. Sebab berdasarkan Hilton Agreement tahun 1963, semoga pemegang dokumen tersebut tunggal, hanya Bung Karno. Dan Bung Karno hingga kini belum pernah melimpahkan, mewariskan atau menghibahkan harta tersebut kepada siapapun. Mudah2an saja saya salah. Terima kasih.
yth bpk ANS…
trimkasih telah memaparkan panjang lebr ttg dana2 yg konon adalah harta karun jaman sukarno…
Mudah2nn ada investigasi bpk lbh jauh lagi ttg sepak terjang Yayasan Amallillah yg katanya sbuah Yayasan yg berjuang mencaikan Dana Amanah. Mungkinkah Dana2 seperti ini yg dimaksud?….
Mhn informasi bpk ttg hal ini….dan mhn bantuannya untuk bertemu langsung Ktumnya bpk Ayon Restuningrat. tq….kmi tgu investigasi bpk…..smoga Tuhan Menyertaimu selalu dalam sgla langkah mengungkap stiap persoalan utk membantu kami masyarakat kecil.
Terima kasih atas tanggapannya. Tetapi harus saya sampaikan bahwa dana tersebut sudah lenyap akibat krisis dunia saat ini. Dan Bung Karno sebagai pemegang tunggal belum pernah memberikan pelimpahan hak atau waris atau hibah kepada siapapun, sehingga tidak benar bila ada pihak atau lembaga tertentu yang mengaku punya dokumen Bung Karno berdasarkan koletaral tersebut, terutama setelah tahun 1963. Jadi tidak benar ada pelimpahan tersebut. Dan ini saya jamin investigasi saya ini benar adanya. Saya bicara berdasarkan fakta dan data yang saya temui serta narasumber yang saya wawancarai selaku jurnalis. Sekali lagi, terima kasih atas tanggapannya.
Terima kasih bisa menampilkan scan copy GREEN HILTON AGREEMENT, akan tetapi sayang tidak bisa muncul stempel Garuda. Kalau dokumen yang saya lihat stempel ada 3 pak, stempel presiden Indonesia, stempel presiden USA dan stempel Bank Swiss.
Bapak mungkin harus baca juga sertifikatnya, bahwa disitu tertulis apabila nama yang tertera di collateral tersebut meninggal maka dilimpahkan secara sah ( bukan nama perorangan ) dengan Kode Sandi : GIimwN, tKWSib. Dokumen tsb sah ada validasinya.
Ya bisa jadi investigasi bapak belum ketemu dengan yang pas. Terima kasih
Oleh: emhaes on 31 Agustus 2010
at 11:32 pm
Rate This
Terima kasih Pak. Apakah Bapak bisa bantu saya untuk menambah cerita yang lengkap soal ini. Tulisannya saya tunggu.
Oleh: safarians on 16 Desember 2010
at 1:13 am
2 Votes
Apa ada hubungannya dengan Pringgodigdo yang banyak disebut-sebut sebagai pewaris dengan pringgodigdo estatenya ?
Oleh: Arief Iskandar on 21 Juli 2012
at 12:40 am
Rate This
YA..SEMOGA BENAR DANA TERSEBUT ..BIAR RAKYAT MAAKMUR SEMUA….
Justru dana tersebut tadinya benar adanya, sekarang sudah ludes akibat krisis dunia saat ini. Dalam tulisan saya dengan jelas mengungkapkan hal tersebut. Yang kedua yang harus diingat, bahkan Bung Karno belum pernah memecah dokumen tersebut untuk si A atau si B. Jadi tidak benar apabila ada pihak-pihak yang mengaku punya hibah atau warisan dari Bung Karno tentang ini. Yang ketiga, sejak tahun 1963 dan 1965, semua owner yang berkenaan dengan kolateral tersebut hanya tunggal. Dan tidak ada punya siapa-siapa lagi. Sehingga, saya sarankan, jangan repot untuk melayani dokumen si A atau dokumen si B, sebab hal tersebut buang waktu saja. Bahkan kolateral yang biasanya dimainkan oleh HSBC London dan lainnya, kini kolateral tersebut sudah dicabut. Pokoknya harta ini sudah lenyap Pak. Terima kasih. Salam.
malam mas safari….tak semudah itu dana tsbt ludes,,,itu produk oorang orang lama..jadi temuilah orang orang tsbt. kalo ke smrg mampirlah, ngobrol ngobrol siapa tau bisa ktmu mrk.gmn kntor cokro amijoyo?
Oleh: yulianto 082135821487 on 14 Oktober 2011
at 2:06 am
1 Votes
Dalam tulisan sdr,bhwa th 2011 dana tersebut akan dicairkan,tp pd tulisan sdr berikutnya bahwa dana itu sdh hbs alias ludes gr2 krisis dunia,..mhn penjelasan sdkit,soalnya saya termasuk orang yg percaya dg tulisan sdr tentang HARITAGE FOUNDATION,sb dg bny nya dokumen2 yg palsu atau siapapun yg menirunya berarti ada yg asli.sering juga saya menemukan milik kolega yg mempunyai beberapa lembar UBCN(uang brazil) ,atau lempengan platinium,emas (palsu) dg logo2 bermacam macam..trma kasih
Oleh:Sugengrahmadardiansyahon 26 Juli 2009
at 9:02 pm
Menurut saya, dokumen yang asli tidak akan pernah beredar, karena pemegang pasti tau dan paham cara pencairannya. Dan bisa pastikan dalam pencairannya tidak membutuhkan sponsor seperti yang selama ini beredar.
yth, bapak safarian
Kalo boleh saya tanya benar tidak kalo dokumen asli itu terbuat dari lempengan Logam Mulia dan ada gambar “ibu ratu” nya
trims
Oleh: Tejowigunoon 22 Agustus 2011
at 11:02 am
Rate This
Terima kasih atas tanggapan Anda. Menurut saya, sebelum tahun 80-an boleh jadi benar. Tapi kalau sekarang sudah jauh berubah. Bisa jadi hanya tinggal jadi bukti sejarah saja, bahwa memang pernah ada.
Oleh: safarians on 1 September 2011
at 2:48 am
Rate This
pak safarians,sy mengamati ulasan bapak, sebetulnya aset-aset yg selama ini dipegang oleh orang-2 tertentu itu masih bisa dicairkan, tapi kalau memang dokumen itu genuine, dan untuk pencairannya harus pada orang yang mempunyai akses untuk mencairkannya, dan yg saya tahu hanya satu orang yg punya akses itu pak, beliau ada team eksekutornya, orang yang pegang dokumen aslinya tidak akan bisa mencairkan, sebab dokumen tersebut hanya titipan, itu ada pemiliknya pak, memang selama ini pemiliknya tidak pernah muncul, mangkanya orang yg pegang dokumen biasanya kesulitan untuk mencairkan dokumen tersebut, …..
Oleh: anwar wellsfargo on 10 Maret 2012
at 4:20 pm
2 Votes
Kpd ykh,
Saudara safari ANS
Saya secara pribadi salut terhadap kinerja anda dlm invertigasi dana amanah ini. tapi sayang anda putus asa dan berhenti di tempat. Dlm tulisan saya sebelumnya sdh saya katakan dan menghimbau dg sangat kepada anda untuk melakukan investigasi kembali dan tolong diarakan ke Yayasan amallillah yg saat ini betul2 telah melewati proses demi proses pencairan dana amanah. salah satu bukti : adanya dialog di stasiun TVRI antara KETUM YA bersama anggota MPR RI komisi x Abdul Hakam Naja dan pengamat Ekonomi tentang Menekan angka kemiskinan di Indonesia. melalui programnya pemberian dana modal usaha secara gratis tanpa pengembalian sebesar 5.500.000,- perorang dg jumlah keseluruhan 50 juta orang. Sy melihat dan membaca pelimpahan dana amanah ini dari Bp. Sukarno kpd pemegang amanah tunggal kepercayaannya yaitu RA SUHARIS RESTUNINGRAT dg ditandai 7 macam benda (maaf tdk saya sebutkan). masih banyak lagi bukti2nya. Orang seperti anda seyogyanya tdk meremehkan setiap informasi yg datang kpd anda, sedapat mungkin anda lakukan investigasi mencari keabsahan berita yg datang menghampiri anda….. mks
Pelimpahan tunggal oleh BUNG KARNO bukan berarti PENYELESAI dari urusan AMANAH ini pak,dan ini bukan kepada satu orang saja BUNG KARNO melimpahkannya…???hati-hati pak stempel TRASTI banyak bertebaran sebelum dan sesudah zaman BUNG KARNO,DOKUMEN harta DINASTY pun juga seperti itu banyak sekali pak…PRASASTI waduh banyak untuk proyek ngamen orang2 yang mengaku PENYELESAI,
FAKTA BUKTI yang ada bukan berarti kita harus meyakini,bahkan secara FAKTA yang ada pun HARTA AMANAH ini kosong pak???
dokumen yang terleglitas CLEAR AND CLEAN hayal pak untuk masuk keINDONESIA,semua ini hanya permainan para BANKIR yang ingin segalanya untung….
ingat sejarah pak,BUNG KARNO,SARINAH,SOEWARNO,FATULLAH,dan DORODJATU gagal pak unruk menyelesaikan harta2 ini…jadi bagaimana orang yang gagal ingin melimpahkannya kepada seseorang???
beliau2 saja bingung…ingat mereka dibantu oleh 26 soko guru(marijan kartosoewiryo,kadar,anom tanjung sari,laksmi,ki gelung,kang kasam,jimbrong,muzakar,dll)yang memback up 3 penjuru bumi NUSWANTORO tapi pak mana hasilnya…ingat mereka2 yang telah terpilih untuk menyelesaikan harta amanah ini bisa dibilang “1/2 WALI”…TAPI GAGAL yah pak,FAKTA PAK????
bahkan karna kegagalan ini banyak nama beredar dipenjuru INDONESIA EYANG inilah,AKU-LAH yang sebagai penyelesai dana AMANAH ini??
dokumen ngak ada yang asli pak sekarang,sudah terkumpul diARSIP UBS semua pak itupun juga dokumen mandul…apalagi yang beredar diINDONESIA wau status palsu smu walaupun nyala di u.violet,gudang2 waduh beku pa kuningan sari smua walupun dalam jumlah berTON2,,
singkatnya…bila anda mengimani seseorang sebagai penyelesai dan memegang bukti2 yang ada ajak langsung pak ntuk menyelesaikannya alasan tunggu perintah eyang itu lagu lama,janghan takut status MBL tidak berlaku bagi orang yang ingin menyaksikan kepenera???,eling(ingat),dan waspada…
yang salah yah seleh kita pegang teguh…..HARTA AMANAH MILIK ALLAH DAN UTUSANYA,BUNG KARNO HANYA MENGAMANATKAN KEPADA RAKYAT NUSWANTORO dalam kata”KUTITIPKAN BANGSA dan NEGARA ini pada MU”
HARTA INI TIDAK MUSNAH…dan tetap ADA bahkan ABADI
dan akan menjadi bukti untuk manusia akan kebenaran penciptaanNYA…
yang terlukis cerita dalam TABUT ABADI
sebagai berita PANJANG SAKSI PADUKA YANG MULIA
yang terbangkit YERUSALEM baru
dalam makna AUTLANTICE MERCUESE SWAR..
SEPORI JAVA SATYA BAUKTRASTI,AMASTUTI WARSA TRIWANA…
Betul sekali saya setuju dngn anda Bapak Bayu Samudro,….
Oleh: aris on 22 November 2012
at 9:09 pm
6 Votes
Konsep Amanah yang saya teliti tidak akan pernah membagi-bagikan uang cash kepada rakyat. Itu yang perlu dipahami. Karena konsep Harta Amanah menggunakan pendekatan sistem kebangsaan dan sistem kenegaraan. Tinggalkanlah hal yang konyol seperti itu, karena hal itu hanya akan merusak mental masyarakat yang tidak paham akan konsep Amanah yang sebenarnya.
Yth.Bpak ANS
Mohon pencerahan,tentang dana amanah ini,” Tetapi Bung Karno sempat memberikan isyarat kepada lembaga otoritas keuangan dunia, bahwa kalau dirinya meninggal, maka ada ciri-ciri dan tanda khusus orang dia percayakan untuk kelangsungan pencairan dana abadi itu” kalau coba menyimak peyataan itu berarti ada yang di limpahkan tugas sebagai penyelesai dana amanah tsb,seperti bayak para sesepuh yang menyatakan tentang pernyataan Bung Karno ” ini barang ku dan ini uangku dan aku akan selesaikan dengan caraku dan dengan orang-orang dekatku” mohon pencerahannya Wassalam
The Green Hilton Agreement ditanda tangani tahun 1963 (bukan 1961)dari US diwakili of JF kennedy,Robert Huglish, hudges scoot, Anthony bryan. dan para pejabat tinggi Swiss termasuk gubernur bank of swiss. wakil rakyat indonesia yang ikut menanda tangani pada 14november adalah : Soekarno, Sri Sultan HB IX, Chaerul Fathollah@suring pati, Soewarno@satya darma, Sarinah@Lady Of Roses, semua penama diatas diakui dan mempunyai kuasa ownership dan jika semua mati bisa diteruskan/digunakan oleh anak bangsa indonesia yg lain jika tahu kode nya. sebagaian kodenya : GARUDA INDONESIA is married with……….., than………….., tidak perlu lah saya sebut semuanya. tidak ada yang bisa membuka kode FED untuk mencairkan dana heritage kecuali merusakan system nya dan menjadikan dollar kucar kacir karena dunia tidak lagi percaya pada kekuatanya disebabkan perubahan sistem keuangan yang terpaksa dilakukan. amerika tidak akan mengambil resiko dengan merombak sistem yang ada. kode ini telah dibuat untuk pemindahan ataupun transaksi dana tersebut dalam sistem fed dan tidak bisa dihacking walaupun dicoba dengan teknologi sekarang. rombak sistem keuangan dunia atau biarkan dana tersebut tidur selamanya sampai seseorang dapat membuka access kodenya kedalam sistem FED dan membagi2 dana tersebut lewat sistem transfer yang berhubung dengan semua bank dunia dan keuangan yang semua datanya banyak bersangkut paut pada asset2 indonesia yang dipinjamkan soekarno melalui the green hilton agreement. yang mencipta sistem ini sudahpun mati sebelum dapat memberitau bagaimana untuk merubahnya. kripto kode angkanya ada dalam alquran dan dan maha besar allah dengan segala firmannya.
Uraian tentang perjalanan dana amanah hingga tercetusnya The Green Hilton Agreement yang Bung Safari tulis dengan kondisinya yang memprihatinkan karena diprediksi dana amanah tersebut akan lenyap ditelan rekomendsi G20,menurut saya : ” DATA MUNGKIN DAPAT DIHILANGKAN,NAMUN SIAPAKAH DI MUKA BUMI INI YANG MAMPU MELAWAN KODRAT PASTI SEJARAH “..yang telah ditetapkan oleh Tuhan semesta Alam dan dibawa oleh manusia-manusia pilihan di muka bumi sejak masa sejarah serta pra sejarah bahkan hingga masa kedepan…Dana amanah adalah kebenaran dan sebuah kepastian yang didalamnya telah ditetapkan KEPASTIAN BENCANA LUAR BIASA,serta KEPASTIAN hidup subur makmur “GEMAH RIPAH LOH JINAWI REPEH RAPIH “..
Pun dengan berbagai upaya untuk mengambil dana tersebut oleh orang/kelompok yang merasa memiliki asset tersebut padahal sesungguhnya MENERIMA TITIPAN,,lalu menggunakan berbagai sistem persekongkolan tingkat tinggi hingga sebahagian kecil ada yang berhasil dinikmati maka sesungguhnya orang/kelompok tersebut hanyalah ” PARA PENCURI ”
Apa yang Bung Tulis,menyiratkan bahwa Bung Safari adalah orang Indonesia yang masih memiliki rasa cinta terhadap negeri yang telah sekarat ini..berjuanglah terus menulis tentang kebenaran
Bekerja itu ibadah.., Mau uang maka bekerja dan berfikirlah lah wahai manusia..!!
Buat apa membahas isu yang sesat seperti Yayasan Amalillah segala..!
Saya yakin memang uang dan emas batangan itu ada disimpan dan dipergunakan Amerika Serikat sejak dulu. Maka-nya jadi negara Super Power di dunia ini! Tidak usahlah membahas kode ini itu karena buang waktu saja. Siapapun, negara manapun bilamana ada rampasan perang, mana mungkin akan dikembalikan ke yang punya!! Zaman perang yaa..peraturan perang!!
Sudahlah.. ini semua mungkin fakta sejarah, tapi sejarah itu adalah masa lalu.. Pada saat rakyat menderita, apa yang bisa dibuat oleh harta itu terhadap bangsa ini ? Saat krisis moneter, kita malah terjun bebas ke arah hampir binasa.. mana abah2 kita para pemegang amanah.? masihkah pada bersembunyi ? Apa yang disembunyikan ?
Kita semua hanyalah orang2 yang menjadi miskin di Negeri yang kaya ini. Isu2 dana ini malah mengakibatkan munculnya keserakahan, pertikaian antar teman, ingin kaya sendirian, harapan2 kosong. jangan2 ini hanya sebuah cobaan dari Allah.
The FED itu lembaga yang dipenuhi dengan orang2 pemuja Setan. Mereka adalah kelompok Illuminati yang merupakan pewaris agama2 pagan jaman penyihir2 Firaun. Dibelakang mereka Dajjal. jadi tak akan bisa menembus itu semua, sampai datang pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Allah SWT. Dia Yang Maha Kaya.
Ass..Pertanyaan saya, pernyataan bapa ans,tentang yayasan amalillah yang mengurusi tentang dana amanah,apakah ada hubungannya dengan dana heritage foundation?
terimakasih atas perhatian bapa ans..wass
Waalaikumsalam,
Banyak yang berkirim email kepada saya soal yayasan yang bapak maksud. Tetapi hasil investigasi saya, tidak menemukan kaitan saluran harta The Green Hilton Memorial Agreement ini dengan yayasan tersebut. Dan tidak hanya satu yayasan, saya juga banyak menemukan yayasan serupa. Selagi tujuannya hanya untuk amal, saya pikir tidak ada salahnya. Sebab semua orang punya untuk mensosialisasikan pemikiran amalannya melalui yayasan, tetapi kalau sudah tahap memungut uang dari anggota, saya pikir Harta Amanah tidak membutuhkan uang yang demikian atau tidak membutuhkan sponsor apapun dan dari siapapun, kecuali bangsa Indonesia sendiri yang harus bersatu. Yang penting hati bersih, jujur dan semata untuk kepentingan bangsa Indonesia dan ummat manusia. Terima kasih atas tanggapan bapak.
Nangkuti, King Wali Sakti is born. November 14 1963.
Hampir tidak mungkin bagi intelek untuk mendengar “bunyi” kalimat sandi tersebut secara utuh. Anehnya, di jaman informasi dan keuangan ini justru sebagian orang malah memanfaatkan disparitas informasi sebagai cara untuk akumulasi kepemilikan.
The Heritage Funds sangat erat dengan dinamika sejarah bangsa ini. Sejarah yang penuh dengan kisah perebutan sistem kuasa dan harta (dari jaman raja-raja pra proklamasi kemerdekaan), sehingga sering mengorbankankan rasa kesatuan dan kebersatuan yang utuh. Semua itu mengandung pelajaran bagi pendewasaan jiwa dan peradaban manusia.
Semoga dana tersebut dapat dimanfaatkan bagi sebesar besar tujuan kemanusiaan. Hanya dengan cara itulah kita tetap dapat berbagi rasa, bahwa rahsa manusia itu adalah sama mengatasi segala pembedaan.
Semoga para pengemban misi mampu mewujudkan cita-cita masyarakat DAMAI SEJAHTERA melalui tata perekonomian dunia baru.
Ini konon katanya yah,,,,
dari jamannya perang dunia 1, 2 sampai dengan tumbangnya rezim sugimin,,,semuanya negara-negara didunia berebut harta karun hasil peninggalan dari nabi sulaiman. Namun,,, nenek moyang kita itu sakti mandraguna ,, sehingga sebagian harta tersebut di tenggelamkan ke dalam lautan dan juga tersimpan ditempat yang tidak ada peralatan apapun didunia yang bisa membukanya,, karena dilindungi oleh ghoib, termasuknya satelit tercanggih yang sekarang ada.Mungkin dana tersebut yang di sebut sebagai dana amanah. Sampai saat ini seluruh jin dan penunggu dana tersebut tetap setia menjaga harta tersebut. Dana tersebut sempat juga digunakan oleh jin kafir untuk menipu daya manusia dengan sebuah perjanjian (muja) untuk mendapatkan kekayaan dengan jalan pintas. Namun sang rajanya jin pesugihan sekarang sudah mendapatkan warning untuk tidak menggunakan dana tersebut, karena akan digantung oleh para sesepuh yang masih hidup sampai sekarang. Berita baiknya adalah orang kepercayaan bung itu memang ada dan tetap setia, hidupnya sangat sederhana. Suatu saat dana amanah akan digunakan,,,, tetapi nantiiiii masih jauh amat,, karena dana yang berupa uang yang sudah dicetak dan ada lisensi di Bank Dunia masih juga tersimpan dengan baik. Konon katanya lagi uang ini tidak akan habis bila digunakan selama 40 tahun. Dalam kurun 4 kedepan konon katanya ,,,, para sesepuh dan para pejuang sedang membangun pondasi yang kuat untuk terbitya IDR yang sudah berlisensi tersebut. Siapa yang bisa mencairkan dana tersebut ? ya jelas lah yang punya dana dan yang dipercaya tentunya. Karena dipercaya tentu saja memiliki kemampuan luar biasa dan istimewa.Terima Kasih
Bagaimana dengan masalah IDR pecahan 100.000, konon katanya itu yg membuat krisis di Indonesia th 97-98. Ada seseorang yg mengaku bisa menyelesaikan dengan scheme 50:30:10:10 untuk 1-30 box dan 80:10:10 untuk box ke-31 keatas. Mohon pencerahan!
Mana Pak komentarnya..?Ati2 Pak klo Berkomentar ntar kualat.Udh byk yg mati tak jelas krn salah menyangka YA.lok gak pcy trusin ja biar jd bukti.Trimz…
Salam nafas perjuangan……
Menanggapi tulisan saudara memang banyak yang berbelit mengomentari tentang HARTA ini,disini kita bersyukur dan kita pahami akan latar sejarah FAKTA yang ada,diplomasi2 memperjuangkan harta dinasty nuswantoro telah banyak dilakukan oleh BUNG KARNO untuk mengembalikanNYA kepada IBU PERTIWI..liat dan pelajari awal asal muasal dana tersebut dan pahami tindak delegasi sebelum dan sesudah eraORDE LAMA,sejarah ini tak dapat dilupakan akan pelimpahan abadi kepada dunia,awal pelimpahan dan penjagaan HARTA ini telah jauh diprogram oleh seluruh raja2 yang tergabung dalam dinasty bumi NUSWANTORO yang dilegalitaskan oleh “satu nama”(bukan BUNG KARNO)ia hanya motorisasi penjembatani agar HARTA ini dapat kembali kepada sang NAMA dalam kata”THE KING OF WORLD”
banyak kesimpang siuaran dalam memaknai harta ini ingat TRASTY,DINASTY,dan PRASASTY HARTA ini tak dapat terpecahkan oleh dunia manapun bahkan seorang BUNG KARNO pun bisa dibilang GAGAL dalam penyelesaian masalah HARTA ini karna apa”KARENA BELIAU BUKAN PEMILIK DAN BUKAN ORANG YANG DITUNJUK UNTUK MENYELESAIKAN URUSAN INI”
terlampir 1.CNR001/DI.ARR.GOLDNATION.DL.W34570/10.DOC_ dengan digit “.. _ ..”nihil di JENEWA
liat BARCODE terlapisi “THE MOTHER SECRET OF BUNKER”houhou…BUNG KARNO GAGAL DALAM PENCAIRAN ASET INI,hanya bahan uang kertas lah yang tertulis -CLEAR AND CLEAN-
yang kita kenal UB(uang BRASIL)yang jelas tertuliskan CRUSADOS NOVOS yang arti priwelingnya mau ngapain???
ingat seorang BUNG KARNO saja gagal untuk mencairankan aset ini dan bagaimana DIA bisa memandatkan kepada seSEORANG yang sedangkan dirinya saja hanya pelimpahan dari SANG NAMA…
awal MENGAPA BUNG KARNO ingin mencairkan ASET ini,,karna beliau mendapatkan titah dari 9 raja2 yang menandatangani titah mandataris DANA REVOLUTION yang diTANGGUNG JAWABKAN oleh SUSUNAN PAKUBUWONO VIII yang terdiri dari 9DOCUMENT TERLAMPIR dalam 3 KLISE “THE GROUND DOCUMENT” dengan MASTER C.Q (CROWN QUADRANT)poin 11 digit yang memodali BUNG KARNO berani mendelegasikan HARTA ini dalam dunia international yang akhirNYA nihil juga…
biarlah banyak orang mempelajari dan mengartikan permasalahan ini bahkan banyak sandi2 bertebaran untuk memecahkan urusan ini..dan banyak nama sertifikat yang lahir dari sandi2 itu,ingat dan pahami PADUKA YANG MULIA selalu memantau mobilisasi dunia perBANKAN,dalam izin 3 generasi TRASTI dunia fatikan(GADING PUTIH),yerusalem(KIKIRUBAENAH),atlantik(TERATAI PUTIH)yang siap memBACKUP dana2 ini yang sejatinya milik ALLAH dan utusanNYA yang tertulis dalam surat AL ANFAL..
digit aman dibawah perlindungan ALLAH dan bahkan tak satu pun digit keluar dalam ACOUNT manapun,,singkat kata TAK seSENPUN DANA IMPERIUM REVOLUSI parkir dibank2 dunia manapun(sekalinya tercatat itu NIHIL)DAN tak satuPUN digitPIN tersentuh oleh tangan manusia…
dalam makna “KUTITIPKAN NEGARA INI dan KAN KU BANGUN DESA KU”
BERSABARLAH BANGSA,TEKAN DALAM RASA MENUJU ANGAN UNTUK ABADI SATU TEKAT DALAM MAKNA “AUTLANTICE MERCUESE SUWAR”
_JAVA FALENSIE TAN HANNA MANGGA BAULENSI_
by.- kyai JALAK do,-
– BAYU SAMUDRO
Oleh: Kyai Jalak & Bayu Samudro on 18 Desember 2009
at 2:39 am
Maaf, ini Bayu Samudro yang mana ya, apakah yang termasuk dalam tim 9 yang menggunakan nama sandi belakang Pamungkas yang pimpinannya adalah JL PS atau orang lain ? aku dengar dana amanah itu ada dan akan segera cair dalam hitungan hari.
Ketika asal muasal kejadian tergelar dalam susunan cakrawala ini ada suatu makna dalam janji yang terbawa menyatu bersama kulit pada jiwa raga ini, tidak ada rasa terbebani, bahkan tidak terasa sedikitpun keluh kesah menghampiri benak ini dalam hembusan abadinya nafas hidup. Ketahuilah dalam setiap aliran darah ini mengalir dengan derasnya sifat kesatria, yang membuat penghidupan untuk membentengi jiwa ini, dikala matinya rasa mendatangi untuk menjerumuskan langkah ke dalam kegelapan abadi, tak ada sedikitpun dalam benak untuk menghentikan langkah ini bahkan tak sejentikpun kata keluh kesah terucap disaat nurani mengkerut mengikuti rasa takut akan janji makna yang terdalam. Terbentangnya raga menuju ke dalam lingkaran pembenaran akan ciptaNya membuat kekokohan tekat yang takkan lebur sampai pada akhir ditutupnya kehidupan jagat alam semesta ini, ketahuilah tubuh kebenaran takkan hancur oleh nafsu dunia yang membuat kehancuran untuk rencana penciptaanNya menggelar jagat alam semesta ini, karena telah menjadi janji kokoh dan menyatu dalam nafas yang bernama “Ismoyo Jati Sabdo Tunggal Rogo“. Dalam hati tersimpan cahaya penuh harapan untuk mengembalikan tata cara kehidupan murni yang dahulu tergelar, sehingga tidak ada nafsu nista yang turut menghiasi di tempat awal jiwa raga ini berpijak, ketika raga ini terdiam dalam peristirahatan sementara, ketenangan nafas menjadi pematok sekaligus pelindung untuk tanah abadi ini, akan tetapi sadar membuat tulisan dalam nurani yang menerangkan bahwa inilah nasib yang sudah tertulis akan tatanan penggelaran penghidupan dengan tata cara awal yang terbangun dengan kesucian restu dariNya. Senyum semu dalam peristirahatan ini menggambarkan betapa panjangnya susunan tinta hitam yang tercoreng dalam lembaran sutra dan inikah nasib bagi perjalanan cerita tanah yang terjaga ini, akan tetapi nurani dalam hati memantapkan keyakinan bahwa tanah awal pijakan ini sudah tertakdirkan olehNya akan “Kebangkitan Cahaya Timur dan Barat”. Inilah suatu ketenangan batin yang menemani disaat pejaman mata menghening dalam peristirahatan sementara.
Jantung kian bergetar membangunkan jiwa dan raga dari peristirahatan, dan tangan kecil ini akan mengoyak membalikan cerita awal asal muasal kejadian yang kini sudah ternodai oleh nafsu nista manusia, yang membuat tatanan luhur menjadi lumpur berantakan tidak karuan oleh pemikiran manusia yang merasa “Paling Benar” dari apa yang dianut olehnya, bagi manusia yang merasa paling benar akan pengajarannya nikmatilah peruntungan sesaat dan hadapi pertanggung jawaban kelak, yang mengungkapkan kata-kata agar diyakini dan diikuti jejak langkahnya sehingga membentuk kelompok/golongan manusia yang menganggap bahwa apa yang diyakininya adalah suatu kebenaran yang sejati. Ketahuilah “Kebenaran Yang Berdasarkan Cerita Dari Sang Pembimbingnya“, bahkan “Dari Inti Pertama Sang Pembimbingnya” jika dilandasi oleh “Nafsu Nista” untuk memberikan peruntungan dijagat dunia ini adalah suatu “Kebohongan Yang Dikarang“, agar merasa diyakini ataupun dipercayai, sehingga bukan atas dasar ilmu wujud yang nyata diungkapkannya dalam kata-kata bahkan ditulis dalam kalimat dan menyatakan sehingga pengkultusan kepadanya oleh pengikutnya dapat terlihat jelas dalam langkah perjalanannya. Inilah “Bahwa ini Adalah Suatu Kebenaran yang Sejati ” yakni “Hukum Timbal Balik Jagat Alam Tubuh Manusia” yang merasa dirinyalah yang benar maka disitulah terdapat “Kebohongan”yang memberikannya peruntungan sesaat dan lebih untungnya lagi hanya “Dirinyalah yang Mengetahui Sendiri Kebohongan Nista Rasa Pemikirannya” sehingga bagi pengikutnya pemikiran itu suatu kebenaran, sungguh celaka manusia seperti ini yang meminjakkan kakinya pada “Tanah Atlantik”, sehingga membuat berbagai macam kepercayaan dan keyakinan yang tidak didasari dari “Ilmu Pengetahuan Awal Wujud Asal Muasal Cerita“. Bagi dirinya inikah peruntungan atas dasar nama yang ingin dikenal maupun dikenang, ketahuilah bahwa hal seperti ini adalah bencana besar untuk jiwa raganya dalam tanah Atlantik ini yang tetap terjaga olehNya yang diberikan mutlak oleh satu nama ialah “Paduka Yang Mulia Shang Hyang Sabdo Ismoyo Jati Pamomong Tanah Jawi”
Apakah ada kata bahasa yang mengandung makna arti yang berbeda, ketahuilah bahwa semua bahasa yang diberikan oleh Alloh Tuhan Semesta Alam pada takdirnya memiliki makna dan arti yang sama. Tidak ada perbedaan akannya dan tidak ada bahasa di jagat raya ini yang sakral, maupun paling suci. Pemikiran manusialah yang membuat arti dan makna bahasa menjadi berbeda-beda, sesungguhnya segala sesuatu di dalam jagat alam semesta ini dapat dipelajari dan sangat mudah untuk dimengerti, renungkanlah inti sari dari arti dan makna gambaran nyata dalam kehidupan, patok dan tanamlah gambaran ini hanyalah untuk diri kita sendiri, manfaatkan agar kehidupan kita sesuai dengan tata cara kehidupan manusia. Alloh memberikan hidayahNya hanya kepada diri kita sendiri berwujud cipta, rasa, karsa, dan karya penghidupan agar kita selalu mengingat tunduk bersyukur akan kebesaranNya, dan bila kehendakNya tiba sesungguhnya Alloh akan memberikan Hidayah kepada seluruh umat dijagat raya ini. Apakah ada perbedaan diantara umat manusia jagat alam semesta??, ketahuilah perbedaan muncul dari pemikiran manusia tanpa dasar ilmu yang hak dengan mudahnya menyatakan perbedaan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi disaat dia dihadapkan kepada persidangan yang abadi. Kembalilah kepada tatanan awal yaitu tata cara kehidupan yang luhur, sempurnakan dalam jiwa dan pahami getaran wujud nama-namaNya dalam prilaku penghidupan, mengheninglah wujudkan cipta rasa mengenal nama-namaNya dan yakinilah bersama renung kolbu yang mengalir bersama alunan nafas ketenangan membawa kesadaran bahwa wujudNya nyata dekat bersama jagat kecil tubuh ini. Ketahuilah setiap jiwa akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Berhati-hati dan waspadalah dalam memaknai arti kedalam makna pasti untuk suatu kata yang didapat dari sumber lain, seimbangkanlah dengan tata cara tingkah laku yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan, karena setiap pemikiran kolbu yang terucap kata akan mendapati pertanggung jawabannya kelak. Ingatlah dan selalu waspada terhadap gambaran apa yang kita terima dari kehidupan ini, sehingga kita dapat memahami makna dan arti dari penciptaan takdir kaum manusia ini.
Allohlah yang memberikan gambaran-gambaran yang sangat jelas dan mudah untuk dipahami dalam kehidupan kita dengan bahasa yang kita mengerti, agar menancap dalam nurani yang tercermin menjadi wujud laku kita, tetapi jikalau mengingat bahkan menghafal kata berupa kalimat dan kita tidak mengetahui makna dan arti dari bahasa tersebut itu adalah hambar belaka dan apabila didasari oleh sifat pamer sesaat sesungguhnya betapa celakanya manusia yang seperti ini. Ketahuilah setiap umat manusia diberikan utusan kepadanya dari bangsanya sendiri bukan dari bangsa lain agar bisa menjelaskan dengan seterang-terangnya makna dalam arti kebenaranNya. KebenaranNya dapat membuat terang jagad raya ini akan tetapi penjelasannya akan dibawa pertanggung jawaban yang besar kelak dihadapanNya, dan hancurlah bagi manusia yang melebih-lebihkan penjelasannya hanya untuk peruntungan kehidupannya di dunia ini. Maknailah ini karena semua ini dapat menyelamatkan dan membebaskan Jiwa seseorang yang dahulu menggelar tata cara kehidupan yang akan dimintai kelak olehNya suatu pertanggung jawaban tentang penjelasannya akan keberadaan suatu zat yang menguasai jagat alam semesta ini, yang pada asal muasal kejadian keterangannya hanyalah “Satu”. Tetapi seiring waktu berjalan keterangan dan penjelasan itu menjadi beraneka ragam bahkan satu dengan yang lainnya merasa paling benar.
Ketahuilah perbedaan ini tidak untuk bumi Nuswantoro, karena sejak asal muasal diciptakan bumi Nuswantoro sudah memegang teguh tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan ajaranNya, niscaya bila Alloh berkehendak dengan mudahnya Ia merubah bahkan membinasahkan tata cara yang kini tergelar, bukan dari pikiran manusia manapun juga yang berusaha mengkaitkan pemikiran satu dengan lainnya seolah-olah menjadi dasar yang haq bagi penghidupan manusia, yang sudah jelas diturunkannya suatu keterangan yang nyata dalam kitab yang terang. Dengan bukti apalagi agar kesemuanya ini tetap menjadi satu yang kokoh tidak terpecah belah, dalam meyakini dan mempercayai adanya suatu Zat yang menguasai jagat raya ini. Jikalau bumi Nuswantoro menganut tata cara kehidupan yang nista niscaya Alloh Tuhan Semesta Alam akan menurunkan UtusanNya kepada tanah Nuswantoro ini, ketahuilah Alloh hanya menurunkan utusanNya ketengah-tengah umat yang menganut tata cara kehidupan yang nista. Inilah hukum takdir penghidupan tercermin dalam buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya begitu pula sifat dan watak manusia, tidak jauh dari nenek moyangnya. Hal inilah yang menjadi dasar takdir akan penjelasan yang terang dalam kehidupan di jagat raya ini, yang terpecah-pecah bahkan berantakan untuk menuju jalan terang kepadaNya, yang pada kenyataannya baru saja diturunkan tetapi sudah terpecah berantakan mengatas namakan golongan-golongan dan aliran dari keyakinan dan kepercayaan yang merasa paling benar untuk pengajarannya, dan menularkan sifat nafsu akan kebenaran golongan dan alirannya kepada umat di bumi Nuswantoro, yang pada takdirnya sudah lebih dahulu mengenal nama-namaNya dan meyakiniNya sejak ribuan tahun yang lampau, sehingga nafsu ini mengkikis tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan penghidupan manusia. Apakah ditangan manusia keterangan penjelasan ini menjadi putusan yang haq ???.
Semua ini akan musnah dalam bumi Nuswantoro dengan datangnya kembali nama yang terlupakan tetapi peranannya dapat menggetarkan jagat alam raya ini, ketahuilah bahwa begitu mudah untuk peranannya menyatukan kembali perbedaan-perbedaan terhadap kebenaranNya, yang kini barantakan tidak karuan berdasarkan pemikiran manusia yang mengotori tanah Nuswantoro ini. Binasalah manusia yang menularkan sifat nista di dalam bumi Nuswantoro, sehingga manusia di dalamnya melupakan tata cara kehidupan yang berbudi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, dengan dalih ucapannya membuat bahkan mengarang cerita yang tidak didasari oleh pengetahuan asal muasal kejadian bahkan hanya dengan mengkaitkan keterangan-keterangan dari pikiran manusia menganggap ajarannya paling benar dan terang. Binasalah semua manusia yang membuat semua ini berantakan sehingga timbul krisis kepercayaan dan keyakinan kepadaNya.
Jangan tinggalkan budaya luhur bumi Nuswantoro sebagai jati diri bangsa kita, tetaplah mengingat sejarah perjalanan tanah kita tercinta ini, dan ingatlah kepada leluhur bagai mengingat sang pencipta dan bila kita sampai melupakan semua ini percayalah bahwa kita akan dilindas bahkan terbodohi oleh dalil pencipta nafsu. Ingatlah ini adalah jati diri kita sebagai bangsa umat yang besar, dan ketahuilah jika ada manusia yang menyalahkan tata cara kehidupan tanah Nuswantoro ini niscaya dia dihadapkan oleh bencana yang sangat besar dan apabila penyalahan ini menjadi dasar akan nafsunya untuk dikenal ataupun dikenang tanpa ilmu makna dalam arti, diungkapkannya maka akan ada bukti nyata yang akan membongkar langsung perkataanya sehingga tampak jelas kebohongan atas dalihnya bahwa semuanya ini tidaklah benar.
Kini dasar ilmu apa yang akan dijelaskan???, dasar dalil makna arti dari bahasa mana yang akan tergelar untuk dikupas??? dan bukti nyata penumbuh nafsu apalagi yang ingin diperlihatkan yang pada akhirnya mencipta manusia yang kultus bahkan fanatik sebagai dalih akan rasa cinta terhadapNya???. “Baginya sangat mudah sekali semua ini menjadi fakta” dalam penggelaran tatanan awal wujud yang haq, untuk mengembalikan bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata membenarkan penciptaan olehNya terhadap umat manusia, inilah janji untuk tanah Atlantik yang umat di dalamnya dapat menyatukan dan menjelaskan dengan terang perbedaan akibat ulah pemikiran manusia, pada dasarnya menuju kebaikan dan akhir perjalanan ceritanya mencetak manusia yang kultus dan fanatik akan ajarannya yang selalu menganggap benar apa yang diyakininnya. Ketahuilah “Tatanan Penggelaran Keyakinan dan Kepercayaan Sudah Tidak Akan Diturunkan Kembali OlehNya” akan tetapi “Tidak ada Penjelasan dan Keterangan Dalam Kitab Yang Terang Akan Berakhirnya Pengutusan dari Seorang Rosul Di tengah-tengah Umat Manusia“, inilah janji yang tergelar akan bangkitnya suatu kaum dari tanah Atlantik yang akan menyatukan seluruh umat di jagat raya ini yang dipimpin oleh seorang Raja bagi Waliulloh yang bergelar “Kanjeng Sulton Kholifatul Habdulrohman Kertopati Cokroningrat Putronegoro”, inilah wujud yang nyata. Ini akan datangnya kembali “Shang Hyang Manik Maya “yang bermahkotakan “Sabdo Ismoyo Jati “untuk membimbing manusia yang menempati bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata sesuai dengan tata cara kehidupan manusia, sebagai pondasi awal pembangunan kembali “Tanah Atlantik” yang akan menyatukan umat sejagat raya ini.
Ketahuilah hal ini tidak menjadi dasar untuk diyakini ataupun dipercayai, karena tidak ada peruntungan olehnya akan semua itu. Dan tidak ada lagi penentangan akan kemunculannya walaupun dengan “Wujud Berhala Manusia” berbentuk “Uang” maupun “Harta Dunia”. Maka ketahuilah wujud berhala ini akan hancur lebur bersama rasa malu dan tunduk kepadanya, karena baginya semua itu hanyalah sampah yang tak berarti dan tak satupun manusia di jagat raya ini yang dapat menyaingi harta dunianya, yang terjaga abadi oleh “Empat Shang Hyang” penguasa jagat alam semesta ini atas restu dari Allohlah semua ini terjaga bahkan tak tersentuh sedikitpun oleh tangan manusia dan jin manapun juga, baik menggunakan alat tercanggihnya maupun pusaka ampuh manapun juga, karena semua ini adalah milikNya yang tergambar jelas dalam kitab yang nyata didalam surat “Al-Anfal”. Dengan apalagi penentangan akan kedatangannya???, dengan “Hujan Nuklir dan Pusaka Ampuh Sekaligus” tak mampu menghancurkan tubuh sucinya. Ketahuilah tidak ada satu tindakan apapun yang dapat menghentikan langkahnya untuk mengembalikan “Tatanan Awal Bumi Nuswantoro” yang sejati dan memberikan penjelasan yang terang akan perbedaan ini, semua ini akibat ulah pikiran manusia yang membuat ajaran-ajaranNya terpecah menjadi beberapa golongan. Panjang bukit sinai akan tampak dalam kemunculan “Tanah Atlantik”, dan “Piramid-piramid Berbentuk Segi Tiga Terukir Pahatan Rapih Penuh Makna Akan Kembali Muncul Kepermukaan“, disertakan “Tulisan-tulisan Yang Berisi Sastra Tinggi sebagai bukti dari Kehidupan manusia tanah Atlantik yang mempunyai Kebudayaan Tertinggi dari Manusia di jagat alam Semesta ini”. Ketahuilah Atlantik akan jelas terlihat kemunculannya karena “Di tanah inilah Bersemayam kotak hitam bernama Tabut sebagai bukti Penjelasan paham Yahudi terhadap Talmud” dan memberikan gambaran-gambaran tanda kebesaranNya di setiap tubuh jasat raga ini atas dasar “Ajaran Tabhrani”. Semua ini akan menjadi bukti nyata untuk pulau hilang bernama“Atlantik”. Disaat manusia berada pada tingkatan krisis kepercayaan pernyataan kesesatan dengan mudahnya terlontar, bahkan keterangan ini dapat dikatakan “Seda Gurau Belaka” hingga “Kata Khayalan” selalu menyertai dalam makna perjalan penggelaran awan terang kabut cahaya. Maknailah ini yang pada dasar asal muasal penciptaan manusia tertakdirkan menjadi pemimpin terhadap maklukNya, akan tetapi wujud Iblislah yang menentang akan penciptaan manusia menjadi pemimpin atas maklukNya yang padahal jelas yang menyatakan kebenaran itu langsung dari Alloh Tuhan Semesta Alam, inilah menjadi “Hukum Perkataan” dalam kehidupan jagat raya ini sesuatu kebenaran pastinya ada pertentangan dan pentelaah, akan tetapi jikalau kebenaran itu telah menjadi bukti akan kenyataan barulah belakangan pernyataan keimanan dan ketaqwaan sebagai penumbuh rasa keyakinan dan kepercayaan itu muncul. Inilah sudah menjadi dasar dari pengutusan Utusan sebelumnya yang pada akhirnya umatnya berpegang teguh pada ajarannya, kenapa pada akhirnya timbul pengkultusan dan kefanatikan bahwa ajaran keterang dari RosulNya adalah kebenaran yang paling terang.
Ketahuilah turunnya seorang “Utusan di tanah Atlantik” ini sama sekali tidak membutuhkan kepercayaan dan keyakinan dari umat manusia manapun juga, karena pada dasarnya semua itu hanyalah sia-sia belaka yang sudah jelas tergambarkan langsung dalam cerita pengutusan para Rosul sebelumnya. Akan tetapi jikalau terdapat penentangan dan telaah untuk perjalananya, niscaya “Dengan Senyum Yang tak Bernafsu Amarah“ tubuh sang penentang yang di hadapannya akan hancur lebur seketika, fakta baginya akan menjadi wujud nyata dengan sekali pejaman kelopak matanya, dengan ilmu macam apa mencoba untuk membentengi perjalanannya niscaya akan pupus mengkerut dihadapannya. Inilah gambaran kecil akan turunnya Paduka Yang Mulia yang tubuhnya sekeras baja dan hati nuraninya lembut seperti sutra, pahamilah gambaran-gambaran akan turunnya Utusan yang timbul dari tanah Atlantik yang sejak ratusan ribuan tahun lamanya sudah terminiskripkan kemunculannya. Oleh Alloh Tuhan Semesta Alam diberikan kesaktian yang tiada banding, dan diberikan kekayaan harta dunia yang bagaikan sampah, dan ucapannya dituruti oleh seluruh jagat alam semesta ini. Hanya restu dari Allohlah yang terpegang teguh atas perjalanannya menyambangi waktu memberikan penjelasan kebenaran yang sejati, dan hanya dari jagat alam semesta inilah beliau ingin diyakini dan dipercayai untuk membawa berita, bukan dari manusia yang akhirnya kosong memikul pertanggung jawaban yang besar memutar balikkan fakta meberikan gambaran fana berdalih penumbuh rasa iman dan taqwa yang pada akhirnya mati meninggalkan nama tanpa makna dan arti mentah diserap kolbu cahaya kehidupan.
Keterangan yang diturunkan oleh Alloh untuk membenarkan segala ciptaanNya adalah cahaya petunjuk yang terang bagi jiwa kita kelak agar dapat dengan sempurna kembali kepadaNya. Bertahap diberikanNya untuk bangsa yang tak mengenal tata cara kehidupan, perlahan menurunkan cahaya kebenaran jiwa atas dasar kehidupan, satu persatu kitab penerang diturunkan agar mengubah tata cara hina menjadi kemanusiawian yang langsung digelarnya oleh kitab wujud yang terang akan penjelasan nama-namaNya, ketahuilah hening dalam rasa mewujud menjadi cipta hadirkan namaNya dalam wujud yang nyata maka rasakanlah getaran dasyat kehadiranNya dalam jagat kecil ini, dan seketika raga ini akan menyusut mengecil bagai debu yang mudah tertiup angin. Hembusan nafas yang terbuai memiliki satu raga dan satu jiwa adakah rasa menuju keheningan yang dapat menyatukan keduanya menjadi satu, sedangkan yang pada takdir penciptaanNya jiwa raga ini hanyalah satu. Inilah cermin untuk manusia yang merasa bahwa pengajaran paling terang akan kebenaran, yang berasal dari Rosulnya sampai kepada nenek moyangnya barulah kepadanya. Tegakkan sifat yang berbudi pekerti luhur sebagai penumbuh rasa cinta kasih terhadap sesamanya, karena inilah langkah yang nyata untuk kita menemukan jalan yang terang.
Renung hati menyambangi perjalanan waktu, satu raga mengenal jiwa berpijak pada kebenaran yang nyata dalam sebuah karya kehidupan. Hidup dan nafas menempati dunia kebakuan tak mengerti asal bahkan tak memahami muasal pada kejadian, bercampur pemikiran yang mewujud menjadi perkataan yang haq bahkan tak memikirkan apa yang kelak akan terjadi, hingga air, tanah, udara, api berkumpul menyusun kekuatan cakra menggiring raga ini untuk menghiasi jagat alam semesta. Bagi raga yang suci hentikanlah setiap langkah penyatuan cakra keempat elemen penyusun jagat raya ini, jangan hanya berlomba mengeluarkan pikiran yang mewujud menjadi kata hukum dan menjelma menjadi hitam di dalam kebeningan, ingin dikenal raganiahnya tetapi tidak mengenal jiwanya, yang seperti ini mengkaitkan dalil-dalil lama untuk merubah tata cara yang ada bagai sebuah tangan raksasa di belakang jubah golongan dan aliran. Cahaya yang redup akan tampak dari sebuah gunung, membawa berita mengembalikkan suatu wujud janji terdahulu menunggu kabar hijrahnya sang fajar mengintip dunia barat lalu menyusun pilar pondasi dunia timur, seketika itu barulah tampak cahayanya yang terang benderang menggelar tatanan samudra menjulang menuju “Tanah Atlantik”.
Salam hormat kepada yang terhormat, untuk penerang cahaya kegelapan
ASSALAMU’ALAIKUM WR,WB ” LAILLAHAILLOLLOH MUHAMADAN ROSULULULLOH” DAN SALAM SEJAHTERA.
Yang Terhormat para Pinesepuh, yang terhormat Admin Blog, yang terhormat saudaraku semuslim dan seluruh umat Manusia.
Izinkan saya ikut berpartisifasi dan memohon bantuan, mudah- mudahan ada saudara saya yang kebetulan melihat blog ini dan saya berharap dapat menyambung benang yang terputus, selain itu sekiranya semua dapat berjaan dengan lancar.
Saya telah membaca dengan seksama di blog ini, menurut pandangan jika tidak salah telah membahas tentang adanya asset negara yang diluar negeri, dan kemungkinan warta ini telah menjadi suatu wacana dari sebagian rakyat Indonesia yang kebetulan pernah mendengar atau pernah mengetahui, pernah ikut mencari titik temu adanya asset negara tersebut, dan menurut saya asset tersebut saat ini berada di UBS.
Pertanyaan Saya,
Yang terhormat admin blog,
1.pertanyaan, apakah yang dimaksudkan tersebut dalam pembahasan adalah tentang asset dari segitiga emas/ atas nama kerajaan se-nusantara?
2. Pertanyaan, Izinkan saya lewat blog ini menyampaikan maksud dan tujuan sekiranya ada saudaraku “terkait pertanyaan no.1 diatas” bilamana ada yang membaca blog ini, dari pihak devisi barang “Gold bullion dan lai-lain” tanpa mengurangi rasa hormat mohon sekiranya menghubungi saya?
Untuk Sekedar catatan Rakyat Nusantara, asset tersebut benar- benar ada sampai saat ini, mohon do’a restu.
Hormat Saya,
RM.MAJAPAHIT
Oleh: Ksatria Majapahit on 8 April 2012
at 5:56 pm
insya Allah saya tahu siapa yg berhak atas dana tersebut. dana tersebut sekitar Rp 3.000.000 triliun. tapi bukan termasuk emas batangan klo tidak salah. dana tersebut insya Allah tidak lama lagi dicairkan dan penggunaan dana tersebut diawasi oleh mahkhamah internasional. sebenarnya salah satu dokumen sudah ada,dan semua itu benar cuman data orang yang mencairkan masih di reject oleh bank penyimpan dana tersebut. mudah2an prosesnya lancar sehingga bangsa ini bisa makmur
mercy
ya mudahan bangsa ini bisa bangkit dari keterpuruakan yang begitu lama..banyak anak negri ini yang hanya jadi penonton gemerlapnya dunia
Oleh: rosid on 10 Januari 2013
at 10:31 am
Rate This
yth safari apakah dana amanah abadi ini yang pernah juga di urus oleh salah satu yayasan yang bernama YAMISA (yayasan ahlisunnah wal jama ah) yang menjanjikan kepda anggotanya yang mau menyumbat atau membayar sejumlah uang agar dana ini bisa di cairkan dan akan di bagikan kepada anggotany dan pernah juga berganti nama yaitu kksy dengan alasan yayasan tidak bisa memberi tapi bisa menerima. dan sampai skarang thn 2010 belum ada realisasinya padahal uang dari anggota itu sudah banyak yang habis untuk mengurus kegiatan itu jadi kepada bapak yth safari mohon penjelasannya
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Mohon pencerahan mengenai dana amanah, guru saya memiliki 9.000 kg emas dan dokumen resminya yang berstempel Union Bank, dan sudah diuji Laboratorim oleh Bank Mandiri dan hasilnya benar. 085227186366
Kabar yang berhembus akhir-akhir ini memang dana amanah akan cair dan bahkan setelah itu akan ada kegiatan lagi yang akan dilakukan oleh pemegang amanah yang disebut dengan tim 9 dengan mengambil harta simpanan yang berupa emas disuatu tempat (maaf tak bisa aku sebutkan) yang konon hanya mereka yang bisa mengambilnya
menyambung tanggapan dari Bayu Samudro memeng aku pernah denar kalau dana amanah itu ada bahkan yang bilang itu seseoang yang mengaku menjadi salah satu dari tim 9 yang dipimpin oleh Jl PS dan dia pernah menyebut salah satu dari tim itu berinisial BS dan dari tim 9 tersebut menggunakan nama sandi belakang Pamungkas. Yang ingin aku tahu apakah Bayu Samudro tersebut salah satu dari anggota pemegang dana amanah tersebut atau tidak itu yang perlu dicari pembenarannya. Aku juga dengar dana itu akan cair dalam hitungan hari di tahun 2010 bahkan setelah uruan ini selesai, tim 9 tersebut juga punya tugas baru mencairkan dana amanah lain yang berupa lempengan emas di suatu pempat (maaf aku tak bisa menyebutkan tempatnya)
Puniko legendo lami saking poro leluhur tanah jawi kabudayaan sapiritual murih siro dadi jalmo tomo yekti luhur bowo leksono ( inilah cerita legenda lama dari leluhur tanah jawi berupa kebudayaan spiritual supaya engkau menjadi orang yang utama berbudi pekerti luhur ). Pertahankanlah Budi Pekerti sebagai jati diri bangsa kita karena sifat inilah warisan leluhur bumi Nuswantoro sejak ribuan tahun yang lampau. Ketika terkikisnya sifat ini maka dengan takdirnya tanah negri kita ini tak lagi adil, makmur, dan sejahtera.kosong hambar tak termakna bila bumi Nuswantoro ini kehilangan Budi pekerti. Ketahuilah bahwa semua ini memanglah sudah tergambarkan, maknailah Al-Quran nur karim dalam surat (LUQMAN 31 : 6 ) inilah ulah manusia yang mengarang sebuah cerita agar timbul perpecahan. Golongan-golongan aliran, dan yang lebih mengerikan lagi hilang Nya jati diri bangsa dan Negara kita yang dengan susah payah dibangun oleh para leluhur bumi Nuswantoro. Ketahui bahwa semua ini sudah tergambarkan akan bangkitnya suatu kaum yang berBudi pekerti luhur dan saling mencintai terhadap sesamanya yang akan membawa kemaha jayaan Tanah negerinya menjulang tinggi keangkasa mahligai mercusuar umat manusia, diyakini ataupun tidak sesungguhnya ini pasti terjadi karena kesemuanya itu sudah tertakdirkan untuk Bumi Nuswantoro oleh Alloh Tuhan semesta alam dengan bukti kekayaan alam dan hasil bumi yang melimpah ruah.Inilah cerita agar kita mengartikan dan memaknai dalam dongeng LUHUR BOWO LEKSONO MOJOPAHIT II, ambilah makna dan arti dari cerita ini agar semua terang dalam penantian menuju dunia baru.
Alkisah, siang itu disekitar mata air puncak gunung Lawu ada sesosok manusia paruh baya sedang membasuh mukanya dimata air tersebut ialah Prabu Kertabumi atau Parabu Brawijaya V yang di temani oleh abdi setia nya bernama Sabdo Palon dan Nayogenggong ( inilah legenda awal janji yang menjadi harap akan datang kembali ). Tiba-tiba entah dari mana awal tiba langkah itu.
* Sang Prabu berkata : “Said untuk apa engkau menghampiri Ku, apakah ada maaf untuk seorang anak merebut tahta Ayah Nya untuk tanah jawa ini demi suatu kepercayaan”.( R. Said atau Kanjeng Sunan Kalijogo ).
* Said menjawab dan bersujud : Ampun Gusti Prabu,“Hamba diutus putra Paduka, untuk mencari dan mengucapkan sembah sujud kepada Paduka dimanapun bertemu. Beliau memohon ampun atas kekhilafannya, sampai lancang merebut tahta Paduka, terlena oleh nafsu yang tidak tahu Tata krama ingin menduduki tahta pemerintah Majapahit, agar disembah rakyat dan abdi kerajaan. Sekarang putra Prabu sangat merasa bersalah sekali. Adapun sang Prabulah Raja yang Arif Bijaksana yang memberikannya derajat seorang Adipati di Demak, Kini putra Prabu sadar, bahwa Paduka meninggalkan istana tidak tau dimana akan tinggalnya, mengingat betapa besar jasa yang Prabu berikan Pada Den Patah. Karena itu putra Prabu merasa pasti akan mendapat karma dari Tuhan. Sebab itulah hamba yang lemah tak berdaya ini diutus untuk mencari dimana Prabu berada. Prabu pulanglah ke Majapahit pintanya dan tetap menjadi raja seperti sedia kala, memangku Tahta istana dengan Arif dan Bijaksana, menjadi panutan dan pedoman yang dijunjung tinggi para anak cucu dan para sanak keluarga, dihormati dan dimintai restu keselamatan atas tanah Jawa ini. Jika Prabu berkenan pulang ke Majapahit, putra Prabu akan menyerahkan tahta kepada Prabu. Putra Prabu akan mengabdikan hidup dan mati untuk Prabu. Itu pun jika Prabu berkenan pulang. Putra Paduka hanya memohon ampunan sudi nya Paduka memberikan ampun atas kekhilafan. Adapun apabila Prabu tidak berkenan memegang tahta kembali,
Prabu ingin tinggal dimana, di gunung mana Prabu ingin tinggal untuk menyepi, putra Prabu memberi kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk Prabu, tetapi mohon agar pusaka Kraton di tanah Jawa diminta dengan tulus agar sesuai dengan tata cara yang ada.
* Prabu Brawijaya berkata : “Said Aku telah mendengar seluruh ucapan mu ketahuilah aku tidak tertarik untuk kembali memangku Tahta negeri Majapahit, lihat pada tubuhku Said Aku tak berdaya, bahkan Aku tak sanggup untuk mengembalikan Pemerintahan Majapahit dalam kemakmuran dan kesejahteraan cita leluhur Ku. Aku telah lengser keprabon terkalahkan oleh usia Ku dan Khusus nya Aku telah dikalahkan oleh putera darah daging Ku , adakah balas jasa oleh nya untuk Ku ataukah ini balasan dari Dewata Yang Maha Suci atas takdir Ku sehingga Negara Ku dibuat hancur berantakan tanpa ada kesalahan, dimana tata cara dan adat manusianya yang kuajarkan dari dia kecil hingga seperti sekarang ini membabi buta lupa akan aturan manusia yang utama. Said pulanglah dan sampaikanlah pada nya akan kata-kata Ku ini”.
* Said menjawab : Prabu mudah-mudahan kemarahan Prabu menjadi pusaka yang dipegang erat, tertanam pada sanubari yang diikat pada relung hati yang dalam, tergapainya cahaya nurbuat yang hening untuk keselamatan putra dan cucu Prabu esok kelak, semua ini sudah terjadi sesuai takdir yang tertulis, hanya permohonan ampun dari Prabu lah yang dimintanya. Akan tetapi hendak pergi kemana Sang Prabu sekarang?
* Prabu menjawab : “Aku akan menyebrang ke Klungkung di Bali bertemu dengan Ya’i Dewa Agung dan memberitahukan keadaan Majapahit sekarang ini yang hancur berantakan oleh putra Ku sendiri tanpa dosa dan kesalahan, Aku akan menggalang para raja sekitar Jawa untuk mengambil kembali tahta Majapahit. Adipati Palembang akan kuberi tahu bahwa kedua anaknya sesampai di tanah Jawa yang aku angkat menjadi Bupati, tidak tahu aturan berani memusuhi Ayah dan Rajanya. Aku akan minta ketulusannya untuk Ku bunuh keduanya sekaligus, sebab durhaka kepada ayah dan Rajanya. Aku juga hendak memberitahu kepada Hong’te di Cina, bahwa putrinya yang menjadi istriku punya anak laki-laki satu, tetapi tidak tahu jalan, berani durhaka kepada ayahanda nya. Akan kuminta kerelaan cucunya hendak aku bunuh, lalu Aku pinta bala prajurit Cina untuk perang bersama membantuKu. Lalu kuminta datang di negeri Bali. Apabila sudah siap semua prajurit, serta ingat kepada kebaikanku, dan punya belas kasih kepada orang tua ini, pasti akan datang di Bali siap dengan perlengkapan perang. Aku ajak menyerang tanah Jawa merebut Istanaku. Biarlah terjadi perang besar Ayah melawan Anak. Aku tidak malu, karena aku tidak memulai kejahatan dan meninggalkan tata cara yang mulia ini.”
* Said Mendengar rencana itu ia bergegas sujud di hadapan kaki Sang Prabu )“Ampun duh Gusti Prabu! Apabila Prabu tiba di Bali, kemudian mengumpulkan para raja beserta prajuritnya pasti akan terjadi perang besar. Apakah tidak sayang Tanah Jawa hancur lebur. Sudah dapat dipastikan putra Prabu yang akan celaka dan tewas binasa, kemudian Prabu bertahta kembali menjadi raja di Majapahit, tidak lama kemudian lengser keprabon seperti ucap Prabu pada Hamba tadi. Tahta tanah Jawa lalu diambil oleh bukan darah dari keturunan Prabu. Jika terjadi demikian ibarat harimau berebut bangkai, yang bertempur saling menyerang hingga tewas dan semua daging akan dimakan harimau lainnya.
* Prabu Brawijawa berkata : “Ini semua sudah kehendak takdir Dewata Yang Maha Suci. Aku ini raja bintara, menepati sumpah sejati, tidak licik memandang dengan sudut mata, hanya menepati satu yaitu kebenaran, menurut Hukum dan Undang-Undang para leluhur. Apabila Patah menganggap aku sebagai Ayahnya, lalu ingin menguasai Tanah Jawa, lalu dimintanya dengan tata cara kemanusiaan, sesungguh nya tanah Jawa beserta Istana Ku ini akan kuberikan dengan cara baik pula. Aku sudah tua renta, sudah puas menduduki singgasana raja, menerima menjadi pandhita menyepi mengingat sisa hidup Ku di gunung. Sedangkan anak Ku Patah menganiaya Aku. Pastilah aku tidak rela menyerahkan Tanah Jawa beserta isinya kepada Dia. Bagaimana pertanggung jawabanku kepada leluhur atas rakyatku di akhir hidup Ku nanti? ( Mendengar kemarahan Sang Prabu yang tak tertahankan lagi, Sunan Kalijaga merasa tidak bisa meredakan lagi, maka kemudian beliau menyembah kaki Sang Prabu sambil menyerahkan kerisnya dengan berkata)
* Said menjawab : apabila Sang Prabu tidak bersedia mengikuti saran Hamba, maka Hamba mohon agar dibunuh di tempat ini, karena akan malu mengetahui peristiwa perang besar ini terjadi.
* Prabu Brawijaya berkata: “Said! Duduklah dahulu. Kupikirkan baik-baik, kupertimbangkan saranmu, benar dan salahnya, baik dan buruknya, karena aku khawatir apabila kata-katamu itu bohong belaka. Ketahuilah Said, seandai nya Aku pulang ke Majapahit, Patah menghadap kepadaku, mengajar dan menggurui Aku agar ikut dalam keyakinan nya karena punya ayah Budha yang keyakinannya berbeda dengan nya. Lalu Aku menolaknya, dan di kemudian hari karena malunya lupa sehingga Aku ditangkap di siksa, disuruh menunggu pintu belakang bagai budak Istana. Di wajibkan Pagi sore bersujud sembahyang, apabila Aku tidak tahu hukum Tata cara nya kemudian dicuci di kolam digosok dengan rumput yang kering. Coba pikirkan Said apakah Aku tidak tersiksa dengan semua ini, tubuh Ku yang tua ini selalu bersujud lalu direndam dan digosok oleh rumput yang kering.
* Said menjawab ( dengan menahan senyumnya ) “Mustahil jika demikian Prabu, hamba yang akan tanggung, hamba yakin tidak akan tega putra Prabu memperlakukan itu terhadap Prabu, hanya masalah keyakinan, terserah kehendak Prabu, karena semua itu adalah Hidayah dari Yang maha Agung, namun lebih baik jika Prabu berkenan mengerjakan syariat rasulullah, mengucapkan Asma Allah dan mengucap kan dua kalimat syahadat. Akan tetapi jika Paduka tidak berkenan itu tidak masalah, Toh hanya soal keyakinan yang dipertanggung jawab kan oleh kita sendiri. Pedoman kaum muslim itu syahadat, meskipun Sholat sepanjang waktu jika belum paham akan makna syahadat itu juga tetap bukan muslim namanya.”
* Prabu Brawijaya bertanya : Apa itu Syahadat dan Sholat Said ? apakah cara melakukan nya sulit …
* Said menjawab ( gegas ) : ASYHADUALLA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMADDAR ROSUULULLAH “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Alloh. Manusia yang mengucapkan dua kalimat syahadat tetapi tidak mengetahui arti dan makna Nya berarti belum dikatakan muslim, mengerti arti berarti juga mengerti isi memahami makna tercermin dari wujud laku kita, manusia bersaksi tetapi tidak tahu apa yang dipersaksikan nya berarti dusta, jika mengetahui saksi berarti memahami kejadian asal muasal kejadian, Muhammad bukan wujud raganiah tetapi arti makna kebenaran yang dibawanya itu namanya Qolbu Hak Nur Hidup bersaksi atas kebenaran yang dibawanya.
* Prabu Brawijaya bertanya : Apa Qolbu Hak Nur Hidup Said ?
* Said menjawa : Qolbu itu hati di dalam hati, Hak berarti milik kita Nur artinya Cahaya Hidup pasti memiliki Ruh yang menjalankan nafas untuk Hidup,Qolbu Hak Nur Hidup Muhammad bukan wujud sewaktu hidupnya di Arab sana, tetapi Cahaya Hidup akan kebenaranNya, memaknai Hati di dalam Hati yaitu mengingat Cipta, Rasa, Karsa, dan Swara bahwa adanya suatu Zat yang menciptakan semua ini sampai dapatnya Hak kita Untuk Hidup mensyukuri nikmat dan karuniaNya dalam prilaku kita.Cipta akan melahirkan wujud, Rasa akan menghadirkan Iman, Karsa akan membawa Taqwa, dan Swara akan menimbulkan keyakinan ini adalah Ageman ( baju yang kelak akan melahirkan kata Agama ) kita menikmati dan mensyukuri hidup yang telah diberikan oleh Yang maha Agung dengan tingkah dan laku kita yang benar sesuai dengan tata cara kehidupan (Sunan Kalijogo meminta maaf atas kelancangannya menggurui Sang prabu tetapi Prabu Brawijaya terlelap dalam makna apa yang Sunan ucapkan padanya,hingga Sang Prabu memerintahkan sunan terus berkata dan menjelaskannya ) Inilah modal kita hidup untuk mencapai kesempurnaan baik di dunia maupun di kehidupan esok kelak nanti. Kehidupan adalah bayangan semu, sifat dan tinggkah laku menggambarkan nafas kehidupan yang hembusannya tidak kelihatan tetapi dapat dirasakan begitu pula dengan Yang Maha Agung tidak kelihatan tetapi ada dan dapat dirasakan, dengan Iman yaitu percaya yang akan menimbulkan keyakinan, manusia yang mewujudkan penghidupan adanya zat yang maha Agung sehingga dapat dirasakan adalah Rosul, Tuhan dari segala Tuhan disebut Alloh. Rosul memberikan tata cara agar kita mengenal dan merasakan adanya Alloh sehingga manusia patuh menjalankan kehidupan dengan kebenaran inilah manusia yang taqwa.
* Prabu Brawijaya bertanya : Said bagai mana kita mengenal Alloh ( Inilah saat pertama kali nya Prabu Brawijaya Menyebut nama Alloh yang dibarengi dengan sambutan petir yang menggelora ) dan bagaimana cara menyembahNya ?
* Said menjawab ( dengan senyum ) : Tubuh ini sesungguh nya adalah bayangan yang suatu saat akan hancur bersama tanah, yang abadi hanyalah Ruh yang tak memiliki nafsu dari hati dan pikiran karena ruh ini adalah cahaya suci dariNya didalam ruh lah Alloh bersemayam dengan nama-namaNya. Jika Prabu ingin mengenal Alloh maka kenalilah dahulu 99 nama-namaNya sehingga dapat dirasakan, Nama Alloh dapat dirasakan apabila kita menjadikan Nya wujud dalam laku perbuatan kita maka disitulah ada suatu makna atas jagat kecil ini yaitu Asma wujud sejati, ada nama pasti ada wujud Nya, wujud Alloh akan hadir dan terlihat jika kita semua mahluk di jagat raya ini dilebur menjadi satu maka disitulah wujud Alloh akan hadir. Prabu.. Alloh memberikan kemudahan dalam kita menyembahNya yaitu dengan mengerjakan Sholat sujud kepadaNya sehingga menambahkan keimanan kita kepada Nya, dan beramal soleh untuk ketaqwaan kita dan inilah modal kita untuk kembali kepadaNya.
* Prabu Brawijaya bertanya : Said Aku sudah mendengar penjelasanmu tentang kepercaayaanmu, Akupun juga menyembah kepada Yang satu ialah Yang Maha agung, sikap dan tata cara ku hidup sesuai dengan tuntunan Para Dewa-dewa sehingga aku takut untuk berbuat nista bahkan tata krama dan kasih sayang Aku junjung tinggi disaat Aku menjadi Raja, lantas apakah ada yang salah dalam kepercayaan Ku Said dan apakah Alloh akan menghukum Ku sedangkan Aku menjunjung tinggi tata cara kehidupan yaitu kebenaran dan Aku pun juga meyakini adanya Suatu Zat yang menciptakan jagat Raya ini sehingga tidak ada kesombongan dalam diri Ku, Said yang membuat hati Ku terbuka , Aku menyembah dan meyakini Yang Maha Agung tetapi aku tidak mengenal nama-nama Nya, bila Aku tak mengenal Nama-namaNya apakah Aku akan mengetahui WujudNya? walupun aku mengenal WujudNya, apakah Alloh akan mengenali Aku yang padahal Aku pasti kembali pada sisi Nya jika begitu apakah Aku akan mengetahui jalan untuk Ku Kembali Said.. ( sunan Kalijogo pun tersenyum ) Said untuk suatu kebenaran ini sekarang Aku akan bersaksi akan makna syahadat Mu, dan kepercayaan Mu adalah Kepercayaan Ku apakah yang harus Aku lakukan untuk masuk dalam kepercayaan Mu Said ( Prabu Brawijaya adalah raja yang sakti mandraguna dan tahu sebelum waktunya masuk kedalam Islam pada hakekatnya adalah hidayah dari Alloh karena yang kita ketahui pengetahuan dia untuk kepercayaannya sudah setingkat Pandhita yang jika dia berkehendak maka raganya akan muksa ,inilah bukti sesungguhnya dia telah mengenal Zat yang menghidupkannya. Setelah itu sunan Kalijogo membimbingnya untuk bersyahadat lalu memotong rambut nya tetapi disini ada keanehan dimana Rambut Sang Prabu tidak dapat dipotong )
* Said bertanya : Prabu mohon diminta ke Ikhlasannya lahir dan batin untuk masuk menjadi muslim, karena apabila hanya lahirnya saja, rambut Prabu tidak mempan dipotong. ( Akhirnya dengan keikhlasan yang mantap rambut Prabu Brawijaya dapat dipotong saat itulah hembusan angin tiba-tiba menghempaskan potongan rambut Sang Prabu sehingga rambut tersebut tidak jatuh ke tanah dan tiba-tiba lenyap ditelan bumi. Sabdopalon dan Nayogenggong datang untuk menghampirinya )
* Prabu Brawijaya berkata : “Kamu berdua kuberitahu pada hari ini aku meninggalkan kepercayaan Ku yang terdahulu dan menjadi muslim. Aku sudah menyebut nama Alloh yang sejati. Kalau kalian mau ikutlah bersama Ku, kalian berdua kuajak masuk menjadi muslim dan meninggalkan Buddha untuk mengenal nama yang benar.”
* Sabdopalon menjawab : “Hamba ini Ratu Dang Hyang yang menjaga tanah Jawa, Siapa yang bertahta menjadi asuhan hamba”. Mulai dari leluhur Prabu dahulu, Shang Wiku Manumanasa, Sakutrem dan Bambang Sakri, turun temurun sampai sekarang. Hamba mengasuh Raja-raja Jawa. Hamba jika ingin beristirahat hingga 500 tahun lamanya. Selama hamba beristirahat selalu ada peperangan saudara, memusuhi saudaranya sendiri, yang serakah membunuh manusia bangsanya sendiri. Sampai sekarang umur hamba sudah 2000 lebih 3 tahun dalam mengasuh Raja-raja Jawa, tidak ada yang berubah kepercayaannya, sejak pertama menempati agama Budha, Baru Prabu yang berani meninggalkan pedoman luhur Tanah Jawa. Iman artinya Percaya. Patuh berarti Taqwa. Kalau mencari untuk namaNya berarti Nafsu, akan membuat celaka musnah Paduka kelak,” Kata Sabdopalon ( yang kemudian disambut halilintar bersahutan ).
* Prabu Brawijaya barkata : Aku sudah niat dan sebagai Raja yang bintara pantang untuk aku menarik perkataan Ku kembali, pintaku apakah kalian bersedia menyebut syahadat dan Alloh sejati untuk masuk menjadi muslim ? ( dengan sedih sabdopalon menjawab )
* Sabdopalon menjawab : Prabu masuklah sendiri, sejak awal dibangunnya kehidupan ini hamba sudah meyakini Adanya zat yang menciptakan jagat raya ini, hambapun juga ikut andil dalam menciptakan isinya apakah ada yang salah dalam kepercayaan hamba. Yang dari dahulu hingga sekarang ini hamba menjaga Tanah jawa dengan tata cara kemanusiaan selalu hamba junjung tinggi, bahkan suara hambapun dapat menjadi panutan dan pedoman bagi umat di tanah jawa ini. Hamba yang menggelar tatanan Raja Jawa sehingga raja dipatuhi ucapannya, dihargai mahligai perwujutan Hyang Maha Agung di dunia, dan dimintai restu keberkahan dan keselamatan untuk tanah Jawa ini, apakah ada yang salah dalam penggelaran ku yang sejak dahulu mengajarkan umat ditanah jawa ini menyembah kepada Zat Yang Agung dan berperilaku budi pekerti, apakah ada yang salah untuk sifat luhur ini yang membuat tanah jawa tenang, tentram, bahkan sejahtera. Sejak dahulu hamba sudah Tauhid dan dari pertama hamba diciptakan hamba sudah muslim. Dan adakah kata makna lain dari Tauhid dan Muslim, Prabu ingatlah Tanah jawa sudah Tauhid dimana menyembah kepada Yang maha Agung dan patuh kepada tata cara kehidupan sehingga tidak ada perpecahan dan mencelakai terhadap sesamanya. Dan apakah aku akan mengikuti Bangsa Arab yang tidak tahu tata cara kehidupan manusia dan menyembah bukan kepada Yang Maha Agung yang selalu mendustai utusan yang diutus kepadanya, sedangkan Ia selalu memohon agar diturunkan Utusan Kepadanya setelah turun maka didustainya pula. Apakah aku akan mengikutinya sedangkan Aku lebih murni dahulu mengenal nama-namaNya bahkan Keyakinan dan kepercayaan Ku karena melihat bukti akan perwujudanNya bukan kata nenek moyang ku, karena aku yang pertama menggelar jagat raya ini tetapi Aku bukan lah Yang Maha Agung. Apakah prabu lupa Adam adalah saudara Ku, Dari Adamlah lahirlah Rosul Dan Dari Ku lah Lahirlah Raja tanah Jawa dan adakah perbedaan untuk keduanya akan pengutusanNya. Coba Prabu pikirkan kata-kataku tadi …!!!
* Prabu Brawijaya berkata : Aku hanya ingin kembali kepada Asal, Raga akan hancur bersama Tanah karena ini semua adalah Fana, dan Jiwa akan kembali ke pemilik jiwa …
* Sabdopalon menjawab : Prabu butuh petunjuk jalan yang terang inilah jalan yang ditunjukan oleh yang Maha Agung bila tidak Prabu akan tersesat nanti, Jiwa memiliki hati dan pikiran penyeimbangnya adalah nurani sebagai perasa akan kebesaranNya untuk meyakini dan mempercayai keberadaanNya sehingga timbul Iman dan Taqwa kita, inilah wujud Nur raga sejati yang menuangkan dengan perilakunya sesuai tata cara kehidupan inilah sarana persujudan kita untuk menyentuh titik di dalam titik kepada Zat pencipta Alam semesta ini yang akhirnya akan menemukan kepasrahan jati diri kita dalam kematian. Raga akan lebur bersama hati dan pikiran, Jiwa yang akan abadi bersama nurani yang menunjukkan jalan kepada kita untuk kembali kepada Yang Maha Pencipta, karena jiwa yang ada pada manusia adalah cahaya suci yang diberikan Yang Maha Agung dan akan kembali dalam bentuk yang suci pula inilah asal muasal kejadian bagi manusia yang berfikir agar menemukan jalan yang terang untuk kembali kepadaNya sehingga jiwa dan raganya akan abadi selamanya.
* Prabu Brawijaya berkata : Keyakinan Ku mengikuti kebenaran ???
* Sabdopalon menjawab : Inilah petunjuk dari Yang Maha Tahu, keyakinan tidak berdasarkan pengetahuan itu namanya ikut-ikutan. Kebenaran tanpa menyaksikan asal muasal kejadian itu namanya dusta, keyakinan dari nenek moyang kita yang pada dasarnya sudah ada tata caranya kita hanya mengikuti saja tetapi tanpa dasar ilmu akan pemaknaannya tidak ada itu namanya palsu. Keyakinan berdasarkan pemaknaan dan pengertian untuk diri kita sendiri dan melakukan perbuatan sesuai tata cara kemanusiaan itu namanya petunjuk, bila keyakinan yang dipegangnya merasa paling benar sehingga mengkultuskannya ini namanya merugi. Ingat lah prabu keyakinan akan kebenaran timbul dari hati kita dan hanya untuk diri kita sendiri secara takdirnya akan dinilai oleh manusia pada lainnya inilah yang akan diminta pertanggung jawabanNya.
* Prabu Brawijaya berkata : Aku akan meninggalkan raga dengan sempurna …
* Sabdopalon menjawab : itu adalah nafsu, manusia lalai akan perbuatan dan janjinya itulah takdir akan penghidupan manusia, ketika kepasrahan akan datangnya kematian sertailah dengan kepercayaan yang mantap kepadaNya dan kepatuhan kita dalam perilaku kemanusiaan. Ini akan membawa kita kedalam kekosongan yang didalamnya terdapat isi dari segala isi, Janganlah mencari kesempurnaan karena kesempurnaan adalah kekosongan yang sejatinya adalah milik yang Maha Suci, carilah makna dalam hidup dan mengartikannya dalam tingkah laku kita sesuai tata cara kehidupan dan sadarilah bahwa diatas segalanya ada suatu Zat yang Maha Perkasa. Kesempurnaan jadikan wujud dari kelemahan raga ini dihadapanNya dan kepasrahan serta kerelaan untuk bersujud kepadaNya adalah langkah jiwa kembali pada Nya.
* Prabu Brawijaya barkata : Aku akan menghilang muksa bersama jiwa dan ragaku kembali kepada Sang Maha Agung …
* Sabdopalon menjawab : Ini adalah bukti bahwa Prabu sudah memahami makna dan arti dari kehidupan bahwa manusia adalah perwujudan jagat kecil dari Sang Maha Agung. Menyatunya jiwa raga menjadi satu membentuk suatu kesatuan penghidupan dalam memaknai alam sekitar sehingga atas restuNya menyatu lebur kepada alam yang abadi ini disebut cahya sejati jiwa alam dunia. Ini adalah Syahadat wujud yang persaksianNya sejak asal muasal jagat terbentuk yang terwariskan hanya untuk Tanah Jawa yang sejatinya terlebih dahulu muslim.
* Prabu Brawijaya berkata : Aku tidak mempunyai kehendak, tidak mempunyai kuasa untuk memilih terserah takdir kehendak dari Yang Maha Tahu …
* Sabdopalon menjawab : Prabu meninggalkan sifat sebagai takdir akan titah yang terpuji membangun Tanah Jawa Yang berbudi luhur, Manusia diberikan hak untuk menolak dan memilih menurut keyakinannya. Manusia hidup akan mati jika seperti ini Prabu akan mencari lagi kemuliaan dalam hidup, sia-sia semuanya nanti …
* Prabu Brawijaya berkata : Aku ingin kembali kepadaNya dan masuk kedalam surga …
* Sabdopalon berkata : Prabu akan kembali kepada Yang Maha Suci sesungguhnya Jiwa kita ini adalah bagian kecil dari cahaya kesucianNya, yang pada takdirnya akan kembali kepadaNya. Jika Prabu ingin bertujuan masuk ke surga itu sia-sia namanya karena surga adalah janji yang diberikan Yang Maha Agung agar manusia di Arab berbudi pekerti luhur saling mencintai terhadap sesama kaumnya. Manusia akan menjalan kan tugasnya dengan kemantapan bila berdasarkan imbalan itu namanya celaka disinilah letak keadilan Yang Maha Tahu bahwa Surga tidak ada dalam rukun Iman, Alangkah bijaksananya jika Prabu ingin kembali kepada Yang Maha Agung tetapi bukan ke surga, biarlah surga menjadi janji dalam pembentukannya karena surga bukan tujuan dari Iman kita. Apakah Prabu tak menyadari sesungguhnya gambaran surga telah wujud di tanah Jawa Ini, tetaplah Prabu menjalanKan hidup sesuai tata cara kehidupan dan bersujudlah menyembah Yang Maha Agung karena ini akan menjauhkan kita dari kenistaan dunia dan menjaga raga dari kotoran dunia. Ketahuilah Jiwa kita akan kembali dengan sendirinya untuk menyatu pada Zat Yang Maha Suci ini sudah tertakdirkan, jiwa akan kembali kepada sang pemberi jiwa yang suci dan jiwa yang ada pada raga kita adalah cahaya sebagian kecil dari kesucianNya. Yang kotor hanyalah Raga karena memiliki nafsu, walupun Raga ini kotor tetapi jiwa yang didalamnya akan selamanya suci. Inilah gambaran hidup untuk mengenal yang maha Agung wujudNya hanya cahaya sebuah Nama yang dapat menghancurkan jagat raya ini. Akan tetapi jika seluruh Jagat raya kehidupan ini dilebur dan jiwanya berkumpul menjadi satu maka disitulah Wujud asli dari yang Maha Agung akan nampak kelihatan. Tidak ada satupun makhluk hidup yang melihat cahaya wujudNya ketahuilah bila itu terjadi maka hancurlah jagat raya ini, Prabu peganglah erat kata-kataku ini tetaplah menjunjung tinggi tata cara kehidupan yang berbudi pekerti luhur dan bersujudlah kepada Zat Yang Maha Agung karena ini adalah modal manusia menghadapi kematian dengan kepasrahan agar nampak jalan yang terang untuk kita kembali. Peganglah ini Prabu agar kelak manusia Tanah jawa tidak menyembah zat Yang Maha Agung hanya untuk masuk kedalam surga.
* Nayogenggong berkata (agar Prabu Brawijaya sadar bahwa Tanah jawa sejatinya sudah muslim ) : Awal mula kiblat empat, yaitu timur (Wetan) barat (Kulon) selatan(Kidul) dan utara (Lor) adalah demikian. Wetan gambaran wiwitan asal manusia mewujud, kulon gambaran bapa kekelon, kidul gambaran istri didudul di tengah perutnya, lor gambaran lahirnya jabang bayi. Tanggal pertama purnama, tarik sekali tenunan sudah selesai. Pur artinya jumbuh, na yaitu ana wujud, ma yaitu madep kepada wujud. Jumbuh itu artinya lengkap, serba ada, menguasai alam besar kecil, tanggal manusia, lahir dari ibunya, bersama dengan saudaranya kakang mbarep (kakak tertua) adi ragil (adik terkecil). Kakang mbarep namanya kawah, adi namanya ari-ari. Saudara ghaib yang lahir bersamaan, menjaga hidupnya selama matahari tetap terbit di dunia, berupa cahaya, isinya ingat semuanya. Siang malam jangan khawatir kepada semua rupa, yang ingat semuanya, surup, dan tanggalnya pun sudah jelas, waktu dulu, sekarang atau besok, itu pengetahuan manusia Jawa yang sudah beragama . Raga itu ibaratkan perahu, sedangkan jiwa adalah orang yang ada di atas perahu tadi, sebagai penunjuk arah. Jika perahunya berjalan salah arah, akhirnya perahu tersesat, manusia sesat. Maka harus bertujuan, searah perahu masih berjalan, jika tidak bertujuan hidupnya, dan matinya tidak akan bisa sampai tujuan, menempati raga kemanusiaannya. Jika perahu rusak maka akan pisah dengan orangnya. Artinya sukma juga pisah dengan budi luhurnya, itu namanya syahadat, pisahnya raga dengan Gusti. Sah artinya pisah dengan Dzat Yang Maha Agung, jika sudah pisah raga dan jiwa, budi luhur kemudian berganti Asmatullah, nafas terus memuji kepada Gusti. Jika pisah jiwa dan budi, maka manusia harus yang waspada, ingatlah asal-usul pembentukan manusia, dan wajib meminta kepada Yang Maha Agung sebagai baitullah yang baru, yang lebih baik dari yang lama. Raga manusia itu namanya baitullah itu perahu buatan Allah, terjadi dari sabda kun fayakun maka jadilah cipta, rasa, karsa, dan karya. Jika perahu manusia Jawa bisa berganti baitullah lagi yang lebih baik, perahu orang muslim hidupnya tinggal rasa, perahunya sudah hancur. Jika sukma itu mati di alam dunia kosong, tidak ada manusia. Manusia hidup di dunia dari muda sampai tua. Meskipun sukma manusia, tetapi jika tekadnya melenceng, matinya tersesat menjadi kuwuk, meskipun sukmanya hewan, tetapi bisa menjelma menjadi manusia. Ketika Batara Wisnu bertahta di Medang Kasapta, binatang hutan dan makhluk halus dicipta menjadi manusia, menjadi rakyat Sang Raja. Ketika Eyang Paduka Prabu Palasara bertahta di Gajahoya, binatang hutan dan makhluk halus juga dicipta menjadi manusia. Maka bau manusia satu dan yang lainnya berbeda-beda, baunya seperti ketika masih menjadi hewan. Serat Tapak Hyang menyebut Sastrajendra Hayuningrat, terjadi dari sabda kun, dan menyebut jituok artinya hanya puji tok. Dewa yang membuat cahaya bersinar meliputi badan. Cahaya artinya incengan aneng cengelmu. Jiling itu puji eling kepada Gusti. Punuk artinya panakna. Timbangan artinya salang. Pundak itu panduk, hidup di dunia mencari pengetahuan dengan buah kuldi, jika beroleh buah kuldi banyak, beruntungnya kaya daging, apabila beroleh buah pengetahuan banyak, bisa untuk bekal hidup, hidup langgeng yang tidak bisa mati. Tepak artinya tepa-tapa-nira, Walikat, walikaning urip. Ula-ula, ulatana, laleren gegermu kang nggligir. Sungsum artinya sungsungen. Labung, waktu Dewa menyambung umur, alam manusia itu sambungan, ingat hidup harus ingat mati. Lempeng kiwa tengen artinya tekad yang lahir batin, purwa benar dan salah, baik dan buruk. baittullah artinya lihatlah batin satu, yang lurus kiblatmu, kiblat utara benar satu. Tengen artinya tengenen kang terang, di dunia hanya sekedar memakai raga, tidak membuat tidak memakai. Kiwa artinya, raga iki isi hawa kekajengan, tidak wenang mengukuhi mati. Demikian itu bunyi serat tadi. Jika Prabu mencela, siapa yang membuat raga? Siapa yang memberi nama? Hanya Yang Satu Swara, jika Prabu mencaci, Prabu tetap kafir celaka mati Prabu, tidak percaya kepada takdir Gusti, dan murtad kepada leluhur Jawa semua, menempel pada besi, kayu batu, menjadi iblis penunggu tanah. Jika Prabu tidak bisa membaca sasmita yang ada di badan manusia, mati Prabu tersesat seperti kuwuk. Adapun jika bisa membaca sasmita yang ada pada raga tadi dari manusia menjadi manusia. Disebut dalam Serat Anbiya, Kanjeng Nabi Musa waktu dahulu manusia yang mati di kubur, kemudian bangun lagi hidupnya ganti ruh baru menempati raga yang baru inilah makom rosuli rosul.
* Sabdopalon menambahkan : “Jika Prabu memeluk muslim, manusia Jawa tentu kemudian muslim semua. Badan halus hamba sudah tercakup dan manunggal menjadi tunggal, lahir batin jadi tinggal kehendak hamba saja. Adam atau wujud bisa sama jika saya ingin mewujud itulah wujud hamba yaitu Cahaya Adam, bisa hilang seketika lalu bisa mewujud dan bisa menghilang kembali. Raga hamba ini dari unsur cahaya badan hamba seluruhnya punya nama sendiri-sendiri. Coba Prabu tunjuk, badan hamba Sabdapalon. Semua sudah jelas, tetapi tidak jelas sampai tidak kelihatan Sabdopalon di hadapan Prabu, tinggal asma meliputi badan karena ada suara, tidak muda tidak tua karena sudah takdirnya, tidak mati tidak hidup inilah hukum kehidupan. Hidupnya tenang dalam matinya inilah kesempurnaan yang matinya menyatu dalam hidupnya langgeng selamanya.”
* Prabu Brawijaya betanya : Dimanakah wujud Alloh yang sejati …
* Sabdopalon menjawab ( yang berbarengan dengan nayogenggong ) : “ Tidak jauh tidak dekat, Prabu bayanganNya. Prabu wujud sifat suksma Zat Tulloh. Sejati tunggal budi pekerti, Panutan hidup Tanah Jawa, dan Raga Prabu adalah wujud Asma Sang Maha Agung. Semua ini adalah satu dan tidak terpisah, juga tidak berkumpul tetapi saling berkaitan. Prabu itu raja mulia dan bijaksana tentunya tidak akan ada dusta kepada kata-kata hamba ini.”
* Prabu Brawijaya berkata : Apakah kalian tidak mau mengikuti Ku masuk menjadi seorang muslim …
* Sabdopalon menjawab : ( Sabdopalon berkata dengan sedih ), “Jangan salah mengartikan kepercayaan Prabu, Keyakinan dan kepercayaan sesungguhnya diciptakan satu. Kembalilah kepada dasar asal muasal keyakinan Prabu untuk pindah tidak sebab semuanya sama. Kenapa Prabu mengucap syahadat tidak bertanya hamba dahulu sedangkan Prabu sudah mengetahui makna dan artinya? Apakah Paduka lupa akan nama hamba, hamba Sabdopalon? Sabdo artinya kata-kata, Palon kayu pengancing kandang. Naya artinya pandangan, Genggong artinya langgeng tidak berubah. Jadi bicara hamba ini suatu kebenaran bisa dijunjung untuk pedoman orang tanah Jawa, langgeng abadi selamanya.”
* Prabu Brawijaya berkata : Bagaimana ini Aku sudah mengucapkan kalimat Syahadat sudah disaksikan oleh Said bila Aku menarik ucapanKu kembali, Aku akan mendapatkan malu bisa ditertawakan oleh langit dan bumi ….
* Sabdopalon menjawab : Semua sudah terlanjur Prabu jalankan saja sendiri hamba tidak ikut-ikutan
* Said berkata : Ampun Prabu, jangan memikirkan yang tidak-tidak, karena menjadi muslim itu sangat mulia. Ini sebagai bukti akan Hidayah yang Prabu peroleh dari Alloh, lihat bagaimana sumber mata air ini, Jika air dari sumber ini bisa berbau wangi, itu pertanda bahwa Sang Prabu sudah mantap masuk kedalam muslim, tetapi apabila baunya tidak wangi, itu pertanda jika Sang Prabu masih berpikir Kepercayaan yang lama.( Sunan Kalijaga kemudian mengheningkan cipta seketika air sumber menjadi wangi lalu Sunan Kalijaga berkata kepada Sang Prabu ), seperti yang sudah dikatakan bahwa Sang Prabu nyata sudah mantap menjadi muslim, karena air sumber baunya wangi..
* Sabdopalon berkata : ( kepada Sang Prabu ), “Itu kesaktian apa? kesaktian kencing hamba kemarin sore dipamerkan kepada hamba. Seperti anak-anak saja, jika hamba melawan kencing hamba sendiri malu namanya. Prabu bisa dijerumuskan bila mempercayainya, hendak menjadi jawan suka menurut dan ikut-ikutan, tanpa guna hamba asuh. Hamba sungguh malu kepada bumi dan langit, malu mengasuh manusia bodoh tidak mengetahui makna kehidupan, hamba hendak mencari asuhan yang satu hati. Hamba katakan sangat menyesal telah mengasuh Prabu. Jika hamba mau mengeluarkan kesaktian air kencing hamba, kentut hamba sekali bisa menjadi wangi, jika Prabu tidak percaya dan meyakini yang disebut pedoman Jawa bernama Manik Maya itu hamba yang membuat kawah air panas di atas Gunung Mahameru itu semua hamba, Adik Hamba Batara Guru hanya mengizinkan cipta Ku saja. Ingatlah Prabu pada waktu dahulu tanah Jawa gonjang-ganjing besarnya api di bawah tanah gunung-gunung hamba kentuti puncaknya pun kemudian berlubang, apinya banyak yang keluar maka tanah Jawa kemudian tidak bergoyang karena Ku patok sanggahnya pada gunung Tidar maka timbulah gunung-gunung tinggi puncaknya, keluar apinya serta ada kawahnya, berisi air lahar dan kawah dingin. Itu hamba yang membuat semua tadi atas kehendak Lata wal Hujwa yang membuat bumi dan langit. Apa cacatnya kepercayaan hamba ini, bahkan manusia di tanah Jawa ini bisa memohon sendiri kepada Yang Maha Kuasa untuk permohonannya. Sungguh jika sudah berganti menjadi muslim, meninggalkan tata cara lama yang juga mengartikan muslim keturunan Prabu akan celaka, Jawa tinggal Jawan artinya hilang suka ikut bangsa lain dan menurutinya bagai dicucuk hidungnya besok harus diperintah oleh orang Jawa yang mengerti untuk mengembalikan pada tata cara yang murni. Coba Prabu saksikan bulan depan bulan tidak kelihatan, biji mati tidak tumbuh, ditolak oleh Yang Maha Agung. Walaupun tumbuh hanya kecil saja, hanya untuk makanan burung, padi seperti kerikil, karena semua ini Prabu yang salah hanya menyembah Nama tidak mengetahui hakekat sebenarNya. Prabu saksikan besok tanah Jawa berubah udaranya, tambah panas jarang hujan, berkurang hasil bumi karena keserakahan, banyak manusia suka menipu. Berani bertindak nista dan suka bersumpah palsu, hujan salah musim, membuat bingung para petani. Sejak hari ini hujan sudah berkurang sebagai hukuman banyak manusia berganti kepercayaan yang pada dasarnya ikut-ikutan saja tidak berdasarkan Hidayah dan tidak mengetahui makna dan arti dari kepercayaan yang dipilihnya. Besok apabila sudah bertaubat ingat kepada tata cara kemanusiaan yang berbudi pekerti luhur, dan kembali mau makan buah pengetahuan, Yang Maha Agung kemudian memaafkan hujan kembali seperti jaman dahulu hal ini disebut jaman berbangkit. ( Sang Prabu mendengar kata-kata Sabdapalon dalam batin merasa sangat menyesal karena telah memeluk Islam dan meninggalkan agama lama yaitu Budha, Lama beliau tidak berkata. Kemudian ia menjelaskan bahwa masuk Islam itu karena terpikat kata Istrinya putri Cempa, yang mengatakan bahwa orang muslim itu kelak apabila mati, masuk surga yang melebihi surganya orang kafir ).
* Sabdapalon berkata : ( sambil meludah ), “Sejak jaman nenek moyang Prabu bila laki-laki menurut perempuan akan pasti sengsara karena perempuan itu utamanya sebagai pelengkap kehidupan untuk menurunkan turunan kita, tidak berwewenang mengajarkan kehendak.” ( Sabdapalon banyak-banyak mencaci Sang Prabu ). “Kami cela Prabu juga sudah tidak ada gunanya, karena sudah terlanjur tanpa dasar ilmu ukut keyakinan orang, sekarang hanya satu pintaKu, masihkah tetapkah niatMu? Ingatlah bangsa yang dahulu menyembah berhala pada dasarnya diajarkan oleh Yang Maha Agung berupa kata-kata yang tertuang dalam kalimat sehingga umatnya belajar memaknainya barulah dia mewujudkannya dalam tingkah laku dia yang sesuai dengan tata cara kemanusiaan, akan tetapi tidak untuk tanah Jawa yang dari awal penciptaannya menjunjung tinggi budi pekerti sebagai pedoman tata cara kehidupannya sehingga kehidupan tanah Jawa ini sangatlah tentram dan sejahtera. Ingatlah ini sebagai pedoman yang dipegang erat agar turunanMu kelak tidak celaka, bahwa tanah Jawa dari zaman nenek moyangMu sudah mengakui adanya Zat yang Maha Agung, dan berpedoman pada budi pekerti luhur sebagai tata caranya, hal ini adalah sumpah Ku kepada Yang Maha Agung atas pembenaran penciptaan engkau kaum manusia untuk menjadikan pemimpin atas mahluk ciptaaNya yang sejatinya menyalahkan Iblis nafsuKu pada asal muasal penciptaanMu yang menyatakan manusia adalah makluk perusak. Tanah Jawalah yang esok akan menyalahkan pernyataan Iblis bahwa manusia adalah makluk perusak dan Tanah Jawalah yang akan membenarkan bukti bahwa Yang Maha Agung sangatlah benar menciptakan manusia sebagai pemimpin untuk maklukNya. Ingatlah Prabu inilah asal muasal diciptakannya tanah Jawa.
* Prabu Brawijaya menjawab : Aku sudah masuk menjadi muslim, sudah disaksikan oleh Said, sudah tidak bisa kembali kepada ajaran lama.
* sabdopalon berkata ( berbarengan dengan Nayogenggong berjalan menjauhi Sang Prabu ) : Aku hendak memisahkan diri kepadaMu karena Aku malu mengasuh Raja yang bodoh yang tidak mengetahui dasar ilmu kehidupan dalam kepercayaan. Ini kelak akan menurun kepada anak cucumu yang hanya ikut-ikutan saja, dan berlaga tahu atas ilmu keyakinannya sedangkan tidak mengetahui dasar dan makna akan maksud tujuannya.
* Prabu Brawijaya berkata : ( dengan sangat sedihnya mengejar dan ingin memeluk keduanya ) pergi ke mana kalian berdua apakah tidak ada jalan lain untuk semua ini ?
* · Sabdopalon menjawab : Tidak, hamba pergi tetapi tidak berada di sini, hanya menempati nama yaitu Semar, ( artinya meliputi sekalian wujud ) yang akan kembali 500 tahun lagi dan mengembalikan tanah Jawa pada tatanan awal yaitu budi pekerti, inilah penggelaran akhir dari sebuah cerita Majapahit dua.( yang akhirnya kedua menghilang bagai ditelan bumi )
* Prabu Brawijaya : ( Sang Prabu bersumpah sambil meneteskan air mata ), besok apabila ada orang Jawa tua maupun muda, berpengetahuan luas terhadap kehidupan sejagat raya ini, itulah yang akan diasuh Sabdapalon. Orang Jawa akan diajari tahu benar dan salah, dan mengembalikan Jawa yang berbudi pekerti sebagai tata cara kehidupannya. ( kemudian berkata kepada sunan Kalijaga ) Esok negara Blambangan gantilah nama dengan Negara Banyuwangi agar menjadi pertanda kembalinya Sabdapalon ke tanah Jawa membawa asuhannya.
Ketika cerita membuahkan makna dan arti dalam perjalanan kehidupan ini, sesungguhnya ada titik terang dalam mempertahankan budi pekerti yang luhur sebagai jati diri bangsa kita. Alloh lah yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya dengan berpasang-pasangan dan maknailah penciptaanya dengan pikiran yang jernih maka disitulah ada makna terpendam untuk menuju dunia baru. Pasangkanlah budi pekerti dengan iman dan taqwa maka disitulah terdapat asma wujud yang pasti, dan membawa kita pada kehidupan yang abadi…
Rahayu…rahayu…
Manunggaling pangreh gaib sami bebasan dewo kang ngejowantah rumeseping tirto pawitro sayekti kang ngrekso badan ingwang ingkang moho luhur.
Peputro wayah poerwonjoto ngaturaken gung panuwun ingkang Agung
Dumateng ngarsanipun Shang Hyang Agung Tunggal Pawenang …
Salut buat bung safarians. yang telah melakukan investigasi sejarah dan membuat testimoni nya.. hal ini perlu di sampaikan ke khalayak banyak ,karna sy banyak melihat kejadian orang yg mengaku pemegang amanah,, malahan ada yg mengaku soekarno masih hidup,,jadi bukan sesuatu yg sia-sia tampa tujuan saudara membuat testimoni tsb.. dan juga bukan mengejar impian siang bolong,, ini catatan sejarah.. yg menarik untuk diketahui ,jadi bukan berharap akan dananya..dan bagi yg meberikan komen seolah olah ini pepesan kosong.. karna anda tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri. lanjutkan investigasinya bravo.. Ogie bandung
Harta itu ada, dan memang ada
tetapi siapa sebenarnya yang berhak memiliki????
Orang boleh punya surat-surat, tetapi mereka tidak akan bisa mencairkan itu.!!!
Harta ini milik Allah, Pa Soekarno hanya ketitipan.
Yang bisa menuntaskan ini hanyalah “Utusan Allah”
Dalam islam disebut IMAM MAHDI/ISA ALMASIH
Dalam ajaran Jawa disebut SATRIO PININGIT/RATU ADIL
Dalam orang Kristen disebut Isa ALMASIH/BANGKITNYA ROH KUDUS
Dan ada juga yang menyebut MESIES, AVATAR, DLL
Hadis.
Imam Mahdi memenuhi bumi dengan keadilan
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudry رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
Aku berikan kabar gembira kepada kalian tentang akan dibangkitkannya Imam Mahdi pada umatku untuk memimpin seluruh manusia di kala terjadinya perselisihan dan kegoncangan. Maka dia akan memenuhi bumi ini dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kejahatan dan kedhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi ridla kepadanya. Dia membagi harta kepada manusia dengan merata. (HR. Ahmad).
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Kalau anda bisa membaca (IQro) apa yang terjadi sekarang,!!
Anda akan tahu yang sebenar-benarnya.
Lihat saja.!!!
-Bencana terus terjadi
-Gempa disana-sini
-Pertikaian dimana mana derah, bankan luar negri
-Pemimpin Negara didunia mulai pada jatuh (turun dari kekuasaan)
-Kemiskinan meraja lela
-Kebohongan menjadi kebiasaan, yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan karena jabatan dan harta (Jaman edan)
-Moral Manusia mulai pudar
Itulah tandanya Orang mulia akan muncul,
untuk memperbaiki ahlak yang sudah bejat
Beliau ini selalu mengajak Kebenaran.
Yaitu HIDUP YANG BENAR DAN HUKUM YANG BENAR.
Jangan karena harta kita lupa akan Khodratnya sebagai Manusia, yaitu untuk ibadah kepada Allah
Biarlah waktu mengalir dalam sebuah perjalanan ini, seberkas makna janji yang terlampiaskan nafsu menggrogoti kenangan pahit semu. Awal dari sebuah kesalahan kecil pelimpahan kepada sosok manusia yang tak berarti, atas nama RAHASIA EMPAT PENGUASA JAGAT terbuka karena tolak awal untuk dikenang, makna revolusi akan selamanya terlaksana dengan tergantinya wadak lama kepada raga sejati memperbaiki kesalahan masa silam. Ketahuilah jasat yang telah tiada akan selalu mengetahui gerak langkah penggelaran janji ini, karena kuasa Alloh lah semua ini kan tampak jelas dalam permukaan.
1963 awal terang harapan dengan dikembalikannya aset milik bangsa ke pangkuan jasmaniah Negara ini, terencana dengan matangnya terlayangkan perintah untuk mengumpulkan dan menata kepada Bank central menggelar dana revolusi ini. Sedikit demi sedikit berjalan secara terencana rapih tak tergoreskan, terduduk terdiam pada tatapan tajam akan datangnya mandat pada jiwa ini hingga awal pemulaan tatanan segi Revolusi dari titik awal bernama Nefo (New Emerging Forces) yang menyekutu untuk membantu terkumpulah beberapa aset revolusi. Tercatat US$ 450 juta di Union de Banques Suisses dan emas batang senilai 125 juta pound di Barclay’s, International Bank di London. Terpecah sebagai ketahanan rencana awal lagi masing-masing US$ 250.000 pada Guyerzeller Zumont Bank di Zurich, dan Bank Daiwa Securities di Tokyo. Hancur bagai debu berterbangan karena tergores nafsu binatang yang besar, semua ini tersiapkan untuk penggelaran awal pembentukan infrastruktur dalam negeri. Dana Revolusi inilah kata yang pantas terdengar dikuping kalangan pengharap yang mencoba menyelesaikannya, malam gelap menjadi saksi perencanaan penggelaran agar semua ini berjalan dengan takdir yang dituliskan. Ketika kesemuanya ini tak lagi menjadi sesuatu yang rahasia terbeberkan oleh publik kalangan perbankan dunia, bahkan proses pelalihan tak lagi beraturan berdalih atas nama semangat kesejahteraan umat ketahuilah bahwa penggelaran awal ini sangat lah melelahkan tergapai dalam rayuan untuk berserikat mengumpulkan kekuatan dalam bertahannya rencana abadi. Berjalan merangkul petinggi dunia luar sana, dan menjelaskan makna tatanan kepada empat imam pemersatu dari kepercayaan.
Rencana awal yang matang tiba-tiba terpagar oleh rasa penghianatan, penggelaran tatanan hidup dunia baru pun tersentak berantakan sudah bukan rahasia lagi bahkan seberkas kertas yang tersusun rapih membentang dalam ukuran nyata kini tak ada artinya lagi.Ketika pin sandi-sandi berterbangan mengatas namakan penggelar berharap terselesaikannya urusan aset ini dengan mulusnya hingga rekaan cerita dalam dunia perbankan pun deras memberikan angan kepada manusia yang mengataskan penyelesai.Ingat lah..Emas lantakan dan uang US$ 450 juta yang diharapkan tak berwujud.Ketahuilah Dana Revolusi pada tahun 1987 Bank Indonesia telah menerima dari dana tersebut sekitar US$ 550 ribu ditambah Rp 1,5 milyar,selain itu US$ 250 ribu dari Bank Guyerzeller Zumont, dan US$ 250 ribu di Bank Daiwa Securities. Uang ini semua masuk ke kas negara pada 1 Oktober 1987 bersetatus Dana tak Bertuan. Di kenang rekening di Union de Banques Suisses, Schweizerische Bank Geselinschaft Bern, Switzerland, Nomor GF 90074891 tercatat dalam buku hitam yang suatu saat akan di mintai pertanggung jawabannya, tak sedikit pun dari pihak tatanan penggelar menghadapi kerugian.Teruslah berikrar bahwa kesemuanya ini dapat terselesaikan dengan cara ku,dengan orang-orang ku, dan dengan sistim yang ku pegang sebagai pelimpah tunggal aset Revolusi ini, ingat dengan bukti apa kesemua nya menjadi wujud yang nyata. Apakah tampil dalam segi kepahlawanan kita dapat bangga dan adakah sebuah nama yang besar tak tercoretkan dalam sejarah Revolusi besar bangsa ini tertakdir atas nama yang tak berarti dan perananya menggetarkan seruan semua jagat di muka bumi ini ialah Alloh beserta Rosulnya yang dipercaya mampu mengadakan revolusi menyeluruh kepada bumi cakrawala ini.
Ketahuilah bahwa aset Dana Revolusi ini telah musnah ditelan nafsu membuta manusia, sadarilah bahwa kesemuanya ini adalah angan liar nafsu sesaat kita yang membawa bukti atas nama yang ingin di kenal sebagai pendobrak system ketatanan pensejahteraan umat inilah bukti nyata sandiwara kata AKU terdepan agar semua meyakini ataupun terpercaya bagi kalangan nafsulialisme. Considering this statement, which was written and signed in November, 21th 1963 while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were just obtained.’ The Green Hilton Agreement’ pecahkan lah makna ini sebagai lahirnya tatanan baru yang abadi tersusun rapih pada dasar kitab yang terang sebagai awal penagih janjian 17081945 tarsimpan,terjaga oleh Paduka Yang Mulia… atas ijin dari Alloh lah empat penjuru penguasa jagat raya ini mebuka tabir mahligai turunya terang tanpa nafsu ialah “Rohul Kudus”pembawa wahyu adhi cakraningrat terukir dua arah mata angin pada Gading Putih yang menjulur membentuk Rahmat Intoqiyah 101 Cakra Ismoyo sebagai pemberi restu untuk membukanya Rubainah kunci alam dunia Vatikan tergerak menyongsong kabut sutra Yerusalem baru yang temboknya gemerlapan intan berlian berbentuk persegi sepanjang, terjaga oleh kekokohan pintu emas yang silaunya hingga penjuru cakrawala. Kursi Ikhlas pun mewujut menjadi jubah dan mahkota menyambut kedatangan “Imam Besar” yang terkenang ialah “Rajawali Paduka Yang Mulia…” membawa kotak hitam bernama “Tabut” sebagai terang untuk makna akhir sebuah cerita.
Dana Revolusi telah usai,terjunlah menggapainya maka impi yang terlukis menjadi angan yang kosong menemani kita dan permainan mengatas namakan dunia perbankan menjulurkan lidahnya mengharap rencana koloni nya berhasil, ketahuilah bahwa akan ada terang dalam penggambaran ini tak mengatas nama kan Trasti,Dinasty,ataupun Prasasti manapun sebagai bukti nyatanya karena semua itu Fana tiada angan nyata bagi makna nurani hidup, Iman dan Taqwa sesungguhnya menjadi bukti yang nyata atas pertanggung jawaban kelak dihadapan Nya sekaligus pembawa terang untuk restu dari yang menciptakan Jagat Amanah ini.Revolusi akan selamanya tergelar sampai batas waktu yang ditentukan datang….
pak bayu samudra.. saya andi. apa benar bapak bs bantu kami utk pencairan asset amanah nkri? mohon bantu kerjasama dg kami.. segera hubungi saya di no ho 081386588805
Untuk cerita yang selalu terkenang dalam sejarah masa silam, inilah cerita yang penuh makna sebagai pembelajaran kita sebagai cermin untuk mengembalikan jati diri kita yang berbudi pekerti luhur dan kembali pada tatanan awal yang murni. Maknailah seberkas cerita ini dengan membuka hati untuk menjadikan pembelajaran penuh arti bagi kehidupan kita.
Membuka sejarah Timur dan Barat, atas Nama yang tak dikenal tetapi peranannya mampu menggetarkan jagat raya ini. Seberkas cahaya Penantian yang yang menyatukan jagat tanah Nuswantoro.Aum namo sidhem amastuti Pangriptaning Karyo meco Rinungsite pangreh gaib karso njarwani kang makuwon aneng ing Mandologiri ( Hormat kepada yang terhormat penulis sebuah karya penguasa gaib menerangkan yang bertempat di Gunung Mandala ). Sejak ribuan tahun mengajarkan Kasih sayang dan budi pekerti Paduka yang Mulia Tunggul Sabdo Jati Doyo Among Rogo Pamomong Tanah Jowo Shang Hyang Ismoyo Jati sebagai pedoman hidup yang kokoh sebagai pegangan kita untuk mengartikan makna kehidupan ini dan sesungguhnya kehidupan ini adalah sesaat yang akhirnya segala sesuatu yang mempunyai nafas kehidupan pada dasarnya akan merasakan kematian. Inilah awal sejarah leluhur umat manusia bernama Adam yang mendapatkan hukuman diturunkan ke Bumi yang menurunkan turunannya hingga beraneka ragam sifat, bentuk, dan rupa manusia. Ketahuilah kehidupan manusia di muka bumi ini pada dasar nya adalah hukuman dari Alloh tuhan semesta alam, hannya kasih sayang dan budi pekerti serta rasa keyakinan mengimani bahwa adanya Zat yang menguasai Jagat raya ini ialah Alloh tuhan semesta alam yang dapat mengembalikan kita dengan tenang esok kelak disisinya. Diutuslah para Rosul-rosulnya di berbagai bumi cakrawala agar mengajarkan umat manusia untuk beribadah kepadanya dan mengenal satu nama yang Esa ialah Alloh tuhan yang Maha agung. Jadikanlah Alloh dan UtusanNya sebagai pedoman hidup kita di Dunia karena merekalah pedoman hidup yang sebenar-benar nya, tanamkanlah cinta kasih terhadap sesama dan berperilakulah Budi pekerti dalam kehidupan sesungguh nya sifat ini yang memberikan kedamaian dan keindahan di alam wujud dan syiriah ini pasangkanlah kedua nya dengan selalu mengingat Alloh dan tanamkanlah 99 namanya dalam relung hati kita yang terdalam karena inilah sarana kita sebagai modal kehidupan menjalankan ibadah dengan hati penuh ketenangan. Iman dan Taqwa akan membawa kita pada ketenangan hidup yang akhirnya siap untuk menghadapi cerita akhir dari hembusan nafas ini, betapa mudah nya menjalankan hidup dengan Kasih sayang dan Budi pekerti dialah yang mengajarkan kita berbudi pekerti dan dialah yang mengajarkan kita rasa Kasih sayang atas ijin Alloh adalah nama yang abadi yang ucapan nya dapat menyatukan bumi Nuswantoro ini. ketahuilah pada dasarnya semua yang turun di Jagat raya ini pada dasarnya adalah Satu begitu pula lah ajaran keyakinan dan kepercayaan sesungguh nya Alloh menurunkannya kepada Rosul Nya hanyalah satu yang membedakan hanyalah nama, waktu yang diturunkanNya, dan tata cara peribadahanNya. Ketahuilah sesungguhnya tidak ada perbedaan dalam semua ini, celakalah manusia yang membuat semua ini menjadi beraneka ragam sehingga tampak adanya perbedaan untuk keTauhidan ini, berantakan hingga terjadi beragam jenis aliran-aliran yang beranggapan golongan Nya adalah yang paling benar dan mengambil keuntungan dari segala urusan mengatas namakan golongannya itu. Kembalilan pikiran ini hingga taraf Nol sehingga menjadi satu kehidupan sejati dalam Nuswantoro. Sadarilah bahwa kepercayaan dan keyakinan yang Alloh lahirkan di muka Bumi ini sesungguhnya berpasang-pasangan maknailah ini sesungguhnya ada makna penuh arti dalam kita menuju dunia baru atas dasar Ketuhanan yang Maha Esa pada Pancasila.
Inilah Rahmat yang Alloh berikan untuk tanah air kita sesungguh Nya kemerdekaan ini adalah wahyu kebebasan dari Nya yang menandakan makna abadi 1 Zat yang kita tuju ialah Alloh tuhan Semesta alam yang memberikan bangsa ini 7 an untuk kemerdekaan karena inilah hak segala bangsa yang terbangun dari rasa 0 agar menciptakan Kemanusiaan yang adil dan beradab bersama menggapai kekokohan bernegara membentuk rantai 8 dimana Persatuan Indonesia dapat terwujud dengan kesemuanya ini kita menjadi 1 kesatuan yang tercermin pada Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sesungguh nya contoh ini sudah ada dan nyata yang dibawa oleh 9 waliullah dalam syiarnya agar tercipta 4 tahapan dalam hati menuju Tauhid ( cipta, rasa, karsa, dan karya ) yang akan melahirkan jati diri kita yang kokoh dalam 5 rukun Islam agar terlaksananya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam pemberian wahyu kebebasan 17081945.
Kembalilah kepada jati diri bangsa kita sebagai tonggak harapan dalam menuju dunia baru maka disinilah akan terbukanya tatanan dunia baru terbebasnya bangsa ini pada kutukan THE GREEN HILTON AGREEMENT dan menjadi suatu anugrah untuk bangsa kita tercinta ini.Cinta kasih dan Budi pekerti akan abadi dalam bumi Nuswantoro walaupun hilang akan datang kembali dengan SECRET SAFETY THE PRINCIPLE CODE 101 DEPOSIT TRANSACTION NO.756/0078-6.1.78667 , Tiga clise aman terjaga, diyakini ataupun tak teryakini tidak menjadi pedoman dalam pengabaran ini karena semua ini tak butuh dipercaya, hanya restu dari paduka yang mulia lah yang menjadi pedoman untuk makna perjanjian ini agar turun nya angan dalam impian atas izin oleh Alloh Tuhan semesta alam lah harapan ini akan terus berjalan. Pada dasar nya manusia haus akan bukti kebenaran dan pada takdir nya bila bukti itu telah menjadi Fakta yang nyata manusia akan menjadi haus dalam pernyataan AKU ikut serta dalam pembuktian ini hingga Anak turunana Nya kelak ikut mengakui bahkan turut mengakui persaksian penggelaran tatanan dunia baru ini. Kenanglah ini bahwa penggelaran Tanah cinta kasih dan Budi pekerti ini dalam membangun karya dunia baru tidak butuh keyakinan dan dukungan siapapun. Karena tatanan ini suatu arti yang terjaga berdasarkan janji yang abadi dalam kenang masa silam. Kembalilah kepada awal tatanan hidup, Alloh mengetahui segala perbendaharaan yang Nyata walaupun yang Ghoib dan tak seorang pun manusia yang dapat menyentuhnya. Saksikanlah hadirnya Awan terang Atlantik yang menghiasi jagat Raya ini, hancurlah Raga yang memperTuhankan Uang, dan musnahlah jiwa yang merasa benar dalam kepentingan urusan golongannya. Adalah Alloh tuhan semesta alam Tuhan dari segala Tuhan tidak ada yang sederajat pada Nya yang menciptakan Cakrawala ini dan memberikan kepintaran pada manusia untuk menciptakan berbagai alat untuk kebutuhan dan keperluanNya agar kaum manusia selalu bersyukur dan beribadah kepadanya bukan untuk mempercayai ciptaan manusia yang fana.
Alam akan menjadi saksi yang setia menemani perjuangan ini dan alampun akan menjadi pertanda untuk tatanan awal pekik Rajawali bersama Paduka dan Ibu Ratu yang Mulia akan senantiasa menjaga keutuhan tanah Nuswantoro menuju Tanah Atlantik yang tertanam Jubah Pin Sandi pembuka dalam kotak hitam bernama Tabut.
Salam Nafas perjuangan, Beri Hormat pada yang terhormat ….
Dalam Keraton PoerboWasesa Poerwonjoto.
Lamun siro tangi amungsuhi ora bakal kuwat nglawan ingwang kuwalahan siro kabeh ingsun ono kang tunggu iyo iku kang moho suci kang ngrekso badang ingwang ingkang moho luhur siro kabeh podo gesang bagas waras datang kurang sandang bukti saumur urip kulo kang mustoko Hyang Ismoyo Jati, Nuso bongso ayem tentrem amanunggil luhur bowo leksono.
Di daerah kami di sumsel selalu bertanya-tanya tentang yayasan amalillah masalah yang sebenar nya apa sih arti dan maksud dari yayasan amalillah tersebut?sehingga membuat sbagian orang jadi berpikir negatif.trims…
untuk saudara safari knp anda tidak mengonmentari tentang pertanyaan saudara2 yg di atas yg sempat menyebut yayasan amalillah perlu sy himbau untuk anda jangan putus asa sebagai pejuang tuk mencari berita, tentang kebenaran demi masyarakat,ummat seluruh jagad raya ini. yg sy tau bhw KETUM. YAYASAN AMALILLAH. tidak pernah menyebut dana nya dr siapa dan bahkan di rinya tidak mau dana yg akan di cairkan itu di kait2kan dngn dana p.karno atapun dana revolusi yg di tuju cuma satu ya itu dana untk kesejahteraan ummat krn ini dana amanah apakah kt tdk curiga dengan KETUM YAYASAN AMALILLAH trsbt.apakah yg anda ketahui itu anda betul2 yakin bhw dana amanah itu tdk ada/bisa yg mancairkan krn menurut sy apabila kt banyak mencari/bertanya maka jawaban akan muncul di hadapan kt apabila ridho ALLOH swt selalu bersama kt semuanya jg akan menjadi nyata ALLOH HUMMA AMIEN……?
Menempati ruang waktu persinggahan dalam menggelar janji lama yang mewujud datang dengan membawa perihal sebab musabab, inilah makna yang terungkap untuk membuka kembali seberkas janji yang terjaga dan tersimpan rapat dalam perjanjian masa silam. Ada yang mengetahui akan tetapi buta dalam setiap langkahnnya, ada yang tak mengetahui akan tetapi menetapkan kesemuannya ini adalah bayangan bahkan ada yang ikut menggelar dalam suatu wadah penggelaran akan tetapi tidak mengetahui apa tujuan dari langkah cipta kehendakNya, ini sudah tergambarkan dan ini sudah ditetapkan takdirnya oleh “Zat Penggelar Jagat Alam Semesta”. Tidak ada satu langkahpun yang menjagal kesemuannya ini dan tak ada ungkapan kata yang menghancurkan cipta penggelaran ini karena janji yang tergelar akan kembali kepada sang pembuat janji terpayungi oleh pertanggung jawaban pembawaannya dan terurai kembali kepada tata cara penggelarannya. Alam telah menyepakati menjadi saksi dibawa “Telapak Caringin Lima Jari” dan memberikan sinyal akan kemunculan kembali sebuah nama yang tak dikenal akan tetapi peranannya dapat melebarkan kembali “Kepak Sayap Rajawali” yang kini menghilang menjelma menjadi sebuah tata cara yang berantakan, inilah awal pijakan kembali menata mempersiapkan “Hari Berbangkit” yang terjanjikan memberi ketenangan dalam setiap batiniah karena akan terbukanya suatu “Perbendaharaan” yang terjaga dan tersiapkan bagi manusia yang mencari makna dalam sebuah nafas perjalanan yang terang. Puji dan mengucapkan terima kasih kepada para leluhur yang mempersiapkan kesemuannya ini tersusun sangat rapinya dan mengelabui mata yang mengejar nafsu nista perniagaan, hingga datangnya kembali “Paduka Yang Mulia” untuk memberikan aroma keharuman dalam setiap langkah perjalan yang terang dan tersapunya segala kesalah pahaman yang tercipta sehingga kembali kepada fitrah kejiwaan dalam penciptaan umat manusia.
Menatap dan kembali ke relung hati yang terdalam mengartikan gambaran kenyataan oleh alam sekitar dalam menggapai sesuatu yang dianggap bayangan bahkan mustahil untuk diyakini karena ini tidak sesuai dengan tata cara dari keyakinannya, ketahuilah bahwa “Kemahajayaan Bumi Nuswantoro” akan tergelar sebagaimana perencanaan olehNya dan berjalan sesuai takdir penciptaanNya, bahkan kesemuanya ini jelas tergambarkan pada “Kitab Yang Terang”. Akan ada suatu bayangan yang akan mebukakan hati para pemikir logika dengan munculnya gambaran-gambaran yang nyata sehingga timbullah nuraninya dengan tercengang menyaksikan kedahsyatan kiprah bumi Nuswantoro menggelar jagat tatanan dunia baru. Inilah “Bumi Nuswantoro” yang sejak penciptaanya mendapatkan manfaat dari “Alloh Tuhan Semesta Alam” untuk menyatukan apa yang mereka permasalahkan dan memberikan jawaban apa yang mereka perdebatkan. Hancurlah pemikir manusia yang menciptakan kefanatikan sehingga apa yang mereka pegang menjadikan putusan yang dianggap paling benar melebihi apa yang tertakdirkan mewujud menjadi cipta adannya suatu keyakinan yang haq. Ini adalah musabab bagi bangkitnya suatu kaum yang menyatukan segala perbedaan dengan membawa bukti yang nyata akan penggelaran untuk kebenarannya, agar manusia kembali kepada asal muasal penciptaannya. Alam telah memberikan sinyal yang nyata akan pemaknaan penggelaran ini, sifat kemunafikan akan menghiasi pandangan dalam segi kehidupan, bencana dan wabah penyakit yang tak terduga akan muncul di luar perkiraan manusia yang menempatinya karena kesemuannya ini timbal balik untuk adab tingkah laku manusia, yang tak disadari telah merubah tata cara asal muasal “Bumi Nuswantoro” sejak dahulu berbudi pekerti luhur.
Rasa mengarahkan kembali kepada sebuah cerita yang mewujudkan tingkah laku yang luhur dalam kehidupan, menggelorakan jasat raga ini untuk menerima kenyataan bahwa kesemuanya ini telah menjelma menjadi sebuah teori pembelajaran yang pandai diucapkan akan tetapi hambar dalam perwujudannya. Akan ada banyak lagi manusia yang pandai berteori dalam ajaran kepercayaannya yang mempunyai maksud dari tujuan untuk menguntungkan diri dan golongannya, yang membodohi para pengikutnya dengan menempelkan racun kebenaran sehingga tampak jelas seakan kebenaran yang terang ada pada diri dan golongan aliran yang di bentuknya itu. Ketahuilah kebenaran yang sejelasnya nanti akan menjadi terang ketika kita kelak dihadapkan oleh persaksian para Rosul didepan persidangan yang abadi oleh “Alloh Tuhan Semesta Alam”. Maknailah ini, jikalau ada permasalahan dari apa yang dianut bahkan hingga menjadi suatu perdebatan yang menyandang keyakinan dan kepercayaan ketahuilah tidak ada sedikitpun kebenaran disitu, yang ada hanyalah suatu kebohongan yang terkaitkan oleh pemikiran dalil manusia dan yakinlah kebenaran ada di tengah-tengah dari kedua belah pihak yang berseteru, mengharapkan kebenaran ada padanya dan beranggapan inilah jalan yang terang. Esok kelak ketika manusia hingga menyentuh krisis kepercayaan, banyak hujat menghujati terhadap sesamanya, dan tidak mengetahui dasar hidayah pemberianNya, sehingga mengucapkan sesuatu yang dianggap hukum yang pasti tanpa di sadari menambah panjang pertanggung jawaban Rosulnya, karena pemikiran manusia ikut bercampur dalam urusan ajaran penggelaran keterangan yang tercipta satu menjadi beraneka ragam bentuk yang beranggapan inilah kebenaran berdasarkan penjelasan Rosulnya.
Berjalan melewati ruang dan waktu melepas kenyataan apa yang terjadi kini, dan berevolusi secara halus menggelar kembali makna yang abadi yaitu asal muasal penciptaan dengan segala sesuatu yang telah tersiapkan oleh “Sang Hyang Manik Maya” yang kembali hadir mewujud membimbing laku manusia di dalamnya berprilaku budi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, yang tak butuh diyakini karena kesemuanya ini adalah hidayah dariNya agar penggelaran ini berjalan dengan ketentuan yang tercipta dahulu kala, sebagai mana janji yang telah tergambarkan dimana ada tata cara yang nista disitulah akan ada seorang utusan yang menjelaskan keterangan sesuai bukti yang nyata, yang akan menjadikan kesemuanya satu dengan menjelaskan jawaban jalan yang terang bagi apa yang mereka perdebatkan, karena tidaklah meninggalkan raga dan tidak bersemayam dalam peristirahatan hanya menempati ruang yang telah tersiapkan untuk berpijaknya, akan tetapi bukan titisan yang menjelma mewujud melainkan raga fana yang memberikan petunjuk cahaya kemilau dadap hitam. Jika memang tak mengenali raga, maknailah suara seruan ini dan kembali kepada jati diri penopang “Sanggah Mandalagiri” berisikan “Tiga Kunci Perbendaharaan Dunia” yang dari asal selayaknya akan kembali ke awal cerita, dari raga aset surat maupun bentuk akan kembali kepada yang membuatnya akan tetapi kesemuanya itu dingin membeku akibat paras terdengar suaranya begitu menggelora mengakibatkan peralihan oleh 26 soko guru yang menyatakan haq sebagai dasar penggelarannya. “Titik Parang Binangun” telah disiapkan untuk memusnahkan apa yang telah beredar dan kembali merangkai teratai pada pedesaan, “Paduka Yang Mulia” menunggu di dalam kamar berwarna biru menanti kabar dari “Penguasa Samudra” memberikan sinyal melalui alam sehentak merapatkan barisan untuk menuruni perbukitan yang tidak membutuhkan kelenik dalam pembukaannya.
Dan biarlah apa yang menjadi berantakan kini melukis tintanya pada jagat bumi Nuswantoro karena apa yang dipersiapkan menjadikan urusan diri sendiri, perhatikan tangisan alam yang sebentar lagi akan meluap mengeluarkan “Janji Tanah Merah”. Dan apa yang didebatkan memberikan gambaran bagai air dengan minyak yang mustahil bagi pikirannya untuk menyatu, akan tetapi jikalau tanah ikut tercampur niscaya keduanya akan menyatu, berjalan menggunakan rasa menghening agar terlaksananya cipta pengabaran pada dunia ketiga dan biarkan karya ini menjadi hujatan yang fana tetaplah berpijak pada terangnya jalan pendakian pusara karena bukti telah terlihat menampakkan batang hidungnya yang akan mewujud dikala ada sebatang manusia yang mencoba menantang dalam pembuktian merapatlah bukti akan mengeluarkan keringat sehingga bulu disekitar tubuh menjadi terbangun sehingga tidak ada fitnah dalam penggelaran ini. Jika memaksakan kehendak bersabarlah dan masukkan ke dalam gudang hitam sarang nafsu manusia, perlihatkanlah dan tinggalkan tubuhnya menempati ruangan itu hingga gambaran yang cocok untuk diungkapkan ialah tikus yang mati di lumbung padi karena sia-sia jikalu dikeluarkan akan menjadi sesuatu yang dipercaya yang nantinya hambar tidak mengetahui tujuan dasar makna awal penggelaran dunia momentum cakra Nuswantoro, bagi kaum berbangkit rapatkan segi tiga kalbu di jiwa sehingga rasa menyatu kedalam cipta kepasrahan agar tidak menimbulkan nafsu perniagaan yang nista, karena kesemuannya ini tidak akan habis dimakan oleh umat manusia dan jin sekaligus. Tetaplah menempati ruang yang telah tersedia untuk menggapai penggelaran ini dan satukanlah hati seperti apa yang diungkapkan “Paduka Yang Mulia” kepada kita, karena system yang terlayangkan telah siap untuk tergelar yaitu “Gerakan Aksi Massa Membangun Martabat Bangsa”.
Dekap dan maknai risalahnya dan bermusyawarahlah dalam “Kemahapatihan Poerwonjoto” tanggalkan rupa, rasa, suara, bentuk, dan perilaku yang berbeda agar ketahanan pemersatu ini tidaklah terpecah, ingatlah kepada kejadian masa lalu dimana telah tersiapkan oleh kedua puluh enam soko guru yang akhirnya sia-sia yang memberikan sinyal pengakuan menjadi sang penyelesai yang tak mengetahui penggelaran tata wacana awal kesemuannya ini. Maknailah agar kesemuanya ini dapat terlaksana sesuai petunjuk dariNya, ketika kesemuanya telah tersiapkan kedua alam yang berpasangan membantu dalam menetralisir ruang hampa yang dipergunakan untuk pemusnah bahkan kesemuanya itu kelak tak berarti karena akan ada momentum zat yang membuat kesemuannya itu hanya menjadi hempasan udara saja, perhatikan sebuah karya dari “Paduka Yang Mulia” yang pikiran logika dari manusia saja tak dapat menyentuhnya, bahkan oleh manusia yang mengetahaui sebelum waktunya hanya dapat mereka-reka dari mana akan datang asal muasal sebab akibat ini, pernyataan bahwa kesemuannya ini adalah pemikiran manusia yang berhayal untuk menuangkan dalam dunia yang wujud tidak menjadikan sandaran akan penggelarannya, sebab dari kesemuanya itu telah terpandangkan hakekat dari penghidupan, yakni jikalau manusia yang terpilih membawa berita yang terang niscaya disitulah akan ada pertentangan dari golongan kepercayaan, yang jelas olehnya petunjuk itu datangnya dari Alloh Tuhan Semesta Alam.
Adakah pilihan yang lebih sempurna dari putusan pemilihan dariNya dan adakah nama seorang utusan yang terpilih menyandang gelar ahli kitab dari keyakinan yang ada kini, inilah keadilan dari dari Alloh Tuhan dari segala Tuhan agar manusia menjauhkan rasa fanatik yang berlebihan dan meninggalkan tata cara yang nista. Inilah sebab musabab dari hikmah pengutusan utusan yang memberikan jawaban yang terang dari apa yang mereka permasalahkan, dengan membawa kunci perbendaharaan dunia yang tersimpan dalam kotak Tabut abadi yang dibawa oleh satu keluarga yang dimuliakan Alloh yakni keluarga Imron yaitu bapak dari Miriam, Musa, dan Harun. Pelajari sejarah akan pengutusan seseorang pembawa berita terang dan maknailah segala apa pemberitaannya yang terang karena tidak akan ada lagi permasalahan yang mendasari untuk dibahas, karena sejarah yang tercatatlah yang akan membongkar segala kesimpang siuran ini, manusia tidak mempunyai daya dan upaya untuk menyatukan pemikiran penyentuh duniaNya hanya Allohlah yang mampu memberikan penerang bagi apa yang mereka permasalahkan.
Disaat kesemuanya ini tergelar akan ada pertentangan yang deras menghampiri bahkan hujatanpun sering kali terdengar esok, tetapi kesemuanya itu dapat terselesaikan oleh bukti yang nyata dariNya sehingga tidak akan ada lagi pertentangan dalam penggelarannya karena apa yang dimintannya untuk dibahas seketika itu akan dibuktikan, inilah gambaran akan pengutusan seorang utusan yang diberikan fasilitas sempurna dariNya, yang telah dipersiapkan jauh sebelum apa yang mereka pikirkan. Tetaplah iman dan takwa terhadap apa yang dipegang kunci era-erat dalam dasar nurani yang terdalam, wujudkan Nama-namaNya dalam kehidupan sehari-hari dan tegakkan ibadah kepadaNya sehingga timbulah prilaku budi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, pelajari kembali dasar falsafah pandangan hidup berbangsa dan bernegara dalam Pancasila karena inilah akan menegakkan jati diri bangsa kita sebagai bangsa yang luhur. “Paduka Yang Mulia” akan mempersiapkan segala sesuatunya menggelar jagat tubuh kecil dalam penghidupan, menghening sejenak menunggu sinyal dari penguasa titik puser cipta rasa, jikalau kesemuanya ini telah tersiapkan akan ada puji-pujian dari alam yang menangis menebarkan pesonanya agar umat yang berdampingan menyadari adanya pembawa berita yang terang. Mata dunia luar akan kembali menyorot Bumi Nusawantoro seraya memantau apa yang ada dalam sekitarnya, bahkan ada dari bangsa keturunan yang mempersiapkan suatu tempat asal muasalnya dengan cara yang nista bertujuan membangun tempat untuk mengukir kembali sejarah “Menara Babel”, hujatan yang mencerminkan kemunafikan akan tampak jelas dalam langkahnya dan seketika itu akan ada gambaran yang nyata kembalinya sejarah masa lampaunya yaitu “Talmud dalam al-Qur’an dan Gideon dalam Al-Kitab” yang terpilih seorang raja pendamping yang akhirnya turun mahkota akibat penyakit dalam batinnya dan mata seketika itu menuju kepada sosok Pria yang adiguna bernama Daud, inilah gambaran untuk hikmah pengutusan berdasarkan sebab musabab yang terjadi yakni akan tampak sebuah paras manusia sebagai bayangan dan seketika itu dengan mudahnya Alloh Tuhan Semesta Alam menggantinya dengan wujud yang sempurna. Akan ada lagi kepalsuan yang menghiasi perjalanan penggelaran ini sampai tiba waktunya apa yang mereka ciptakan akan hancur bersama rasa sujud kepadaNya dengan menyaksikan bukti yang timbul di luar batas pikiran logika manusia di dalamnya.
Penantian akan tiba dimana budi pekerti akan kembali datang menghiasi hati cahaya kalbu sehingga akan sempurna semua tata cara yang ada, penuh cinta kasih dalam sesamanya karena di dalamnya kesejahteraan dari Alloh Tuhan Semesta Alam telah diberikan dan pandangan mata dunia kembali menghampiri pulau keindahan bernama Nuswantoro, dengan berkumpul penuh suka cita, kedamaian selalu ada menemani kehidupan manusia di dalamnya. Menghening menggapai angan dengan cipta yang menyentuh hikayat pembenaran dariNya, kembali kepada asal muasal cerita yang menerpa segala kebohongan yang diciptakan sehingga mata akan melihat jelas keterangan yang sebenarnya dicerna melalui nurani untuk mengerti perihal apa yang sedang terlaksanakan untuk tergelar. Diri mengerti perjalan yang terbentang untuk terlaksana, keinginan nafsu disanggahkan dalam-dalam kepada peraduan memangkas segala penyakit hati dan timbullah rasa begitu sakralnya diri ini berterjun kepada tata cara yang hakiki sebagai pijakan raganiah wujud ini, dan ketahuilah apa yang kita kerjakan bayangan mata yang tak terlihat akan memantau gerakan tubuh ini, sehingga tidak akan terjadi kembali kesalahan masa lampau dan akan ada jati diri kebudayaan yang tinggi muncul kembali kepermukaan, sehingga sejarah lama akan mengartikan makna bahwa wujud “Paduka Yang Mulia” tidaklah fana dan semoga suaranya kembali terdengar menata apa yang tergelar. Musnahlah api nafsu perpecahan dalam Bumi Nuswantoro karena akan ada suara yang dahulu menghilang muncul kembali terdengar membawa keterangan yang nyata dalam “Cahaya Suara Mandalagiri”.
Hati terdiam mengunci sebuah perkataan mengartikan makna apa yang telah tergelar bukan memamerkan ataupun meminta simpatik dukungan, akan tetapi kesemuannya ini adalah penggambaran yang barang siapa ingin melihat sesuatu yang nyata ini merapatlah dalam “Poerwonjoto” wadah penataan awal ini, maka akan memberikan jawaban apa yang dianggap sebagai bayangan sesaat, keyakinan dan kepercayaan hanya dikembalikan kepada jiwa masing-masing penyaksi karena kesemuanya itu adalah hidayah dari Alloh sehingga tergerak dalam tingkatan kepasrahan. “Paduka Yang Mulia” menunggu kesiapan dalam penggelaran ini dan tidak memandang sebelah mata yang berduduk sama tinggi berdiripun sama tinggi, suara akan menampakkan kepeneran serta memanjatkan ingat dan selalu waspada kepada gambaran apa yang diterima. “Panjang Pagar Yerusallem Baru” terbangun melalui hati menggapai suatu saran yang telah disiapkan, rapatkan kembali hati sehingga kejadian kasta tak kembali terulang, karena kesemuanya ini tidak menginginkan keruntuhan masa lalu kembali terulang, sejarah membukakan mata memberitahukan kepada tingkah laku kita kepada pembelajaran kehidupan, karena apa yang sudah disiapkan akan terbawa pertanggung jawabannya kelak. Persiapkan diri dari titik hati sendiri dan sadarilah gelombang revolusi halus serentak telah disiapkan agar tatanan dunia awal kembali memberikan ketenangan bagi jiwa yang tak tenang, dan ketika jiwa meninggalkan tubuh ini akan tampak jelas olehnya bahwa kesemuanya ini adalah suatu kenyataan yang pasti akan tergelar sampai akhir dan kembali kepada awal kodrat penciptaannya. Cakrawala tak dapat tersentuh ketinggiannya begitu pula hati jiwa diri sendiri, hanya Allohlah dengan kuasaNya yang dapat memberikan keterangan yang pasti melalu tatananNya mengutus manusia yang diberkatiNya dan diberikan fasilitas lebih dari sebelum pengutusan lainnya, karena inilah akhir dari sebuah cerita yang mengurangi fitnah berita dalam penjelasan yang diturunkan dengan iman kepada Alloh dan Utusannya bersama melangkah dalam jalannya yang terang.
Salam Hormat kepada Alam yang menjaga berita ini dan penyerahan kembali kepada “Paduka Yang Mulia” yang mewujud bergelar “Kanjeng Sulton Kholifatul Habdulrohman Kertopati Cokroningrat Putronegoro” yang membawa berita keterangan antara barat dan timur dengan wahyu abadi Cakraningrat dalam pembukaan perbendaharaan dunia….
klo se orang wali ulloh apa bila di sebt wali dia tidak mau apa bila dia di beri sakit dia merasa bersyukur atas limpahan rahmat darinya, selalu merendahkan diri & menjunjung tinggi martabat sunnah rosul nya. bersih dalam segi dohkir maupun segi bathinnya ibarat se orang bayi yg baru lahir krn dalam dirinya hidup hanya untuk alloh swt semata. walaupun tugas seorang wali itu berbeda2 tp yg jelas semuanya satu tujuan ke ikhlasan selalu mengiri langkah nya krn itu sy sangat curiga terhadap R.AIYON SHR. selaku ketua umum yayasan Amalillah krn dia tdk pernah menyebutkan dana yg akan di cairkan itu, asal usul nya darimana, bhkn dia cuma menyebut bhw dana ini dana barokah ke punyaan ALLOH dan akan di peruntukkan demi untuk ummat sedunia.bhkn banyak yg tidak menau tentang dia itu asli orang mana termasuk umurnya brp,dan jg sosok nya selalu berubah berubah wajah semakin lama semakin muda bhkan sekarangpun wajahnya sangat mirip IR.SOEKARNO yg di pikirkan/kerjakan hanya mengenban amanah demi satu tujuan ya itu membantu ummat…..trims..?
Nama Tirto Wening lahir dari makna yang penuh arti bagi kita,berawal dari sebuah perjalanan kami menyelusuri makna dari sebuah titik temu akan perjuangan ini mengartikan cipta,rasa dan karsa agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dalam perapatan makna abadi.Tirto yang berarti Air mengandung makna yang penting untuk kekokohan jiwa kita semua,sifatnya yang beraturan mencerminkan kita pada suatu tingkatan kepasrahan yang sejati inilah pancer dari semua elemen kekuatan kita untuk bersatu menyelusuri tingkatan alam dunia.Wening yang berarti Bening, menggambarkan hati kita untuk menyatukan antara pikiran dan hati dalam memaknai petunjuk apa yang kita terima dari alam semesta ini.Tiada hitam di atas putih yang membentang inilah patokan kita semua dalam makna Tirto wening.
Tirto Wening atau Air yang Bening adalah wadah dalam Poerwonjoto sebagai tempat forum untuk bermusyawarah mencari mufakat, kebenaran yang sejati akan selalu kami kupas disini dan perapatan hati dan pikiran kita selalu kami satu kan untuk menjadi satu kekokohan batiniah dalam memaknai arti dari sebuah asa.Tirto Wening yang dibangun oleh semangat jiwa kami akan selalu terjaga sampai waktu abadi tertuangkan dalam fakta perjalanan ini, perlahan menyelusuri makna membentuk segi kedewasaan kita dalam berjuang. Memaknai arti dengan tersatunya hati dan pikiran kita dalam forum diskusi bernama Tirto wening.
Kabar dari penjuru Timur dan Barat menyatu dalam singgasana Tirto wening. Konon ceritanya dari sumber yang dipercaya dahulu disaat Bumi Nuswantoro masih dalam kekuasaan Zaman kerajaan wadah Tirto wening sudah ada terbentuk karena ditempat inilah Raja-raja yang berkuasa mengadakan forum diskusi tentang ketata negaraan baik dalam segi prekonomianya maupun batas dari wilayah kekuasaannya.Letak cagar budaya bangunan Tirto wening ini terletak antara dua titik yang berdampingan saling membentang Tirto wening Kaputeran terdapat dalam sebuah pulau yang terletak di Provinsi Banten yang bernama Pulau Sang Hyang Sirah,Titik kedua Tirto wening Trah Brata terbangun pada kawasan alas yang bernama Purwo,dikedua tempat itulah bangunan Tirto wening ada.Yakin atau tidak diyakini bangunan ini masih terbangun dan kokoh terjaga,karena pasti suatu saat nanti bangunan ini akan muncul kembali saat masa yang ditentukan tiba bangunan ini akan kembali kepada pangkuan bumi Nuswantoro.Dikedua tempat inilah awal dari pembentukan cerita babat alam dunia,dimana seluruh Raja-raja diseluruh tanah Nuswantoro sepakat menyatukan visi dan misi membangun tatanan dunia baru atas nama Trasti ing ngasto,Dinasti ngalam dunyo,Prasasti jagat Asmoro,atau yang kita kenal belakangan ini sebagai Harta Amanah Bung Karno,siapa saja berhak mengakui bahwa saya adalah pelimpah harta ini tapi ingat pertanggung jawaban kelak di akhir zaman disaksikan lansung oleh Alloh tuhan semesta alam diwaktu itulah tidak ada peruntungan bagi orang yang mengakuinya tanpa bukti yang nyata.
Tirto wening menyatukan kita dalam kebenaran sejati dan membawa kita pada tingkatan kepasrahan dari sebuah penantian,alam membentang dengan persaksian yang nyata dan alam pula yang membawa kita pada fakta kehidupan yang ada.Ketika kelak Alloh tuhan semesta alam menunjukan kita pada titik awal yang haq disitulah pekik sebab musabab akan terdengar hingga penjuru pendengaran jagat alam dunia ini,tak ada satupun lagi perbedaan antara keyakinan kita dan tak ada lagi kesalah pahaman antara sesama penganut ajaran agama keyakinan bersama menuju alam nan indah mahligai surga kasih abadi.Tanggalkan lah kepintaran hati dan pikiran kita pada titik nol dan sadarlah bahwa manusia lalai akan segala hal dan manusia hanya diberikan 1/3 dari sistim perbendaharaan dunia dalam makna jalan sutra menuju “Yerussalem Baru”.
Sadarlah berapa banyak bukti nyata dari pengutusan rosul kepada umat nya,dan berapa banyak kata makna dan kasih sayang terhadap umatnya yang mereka ucapkan,tapi apa yang terjadi hujatan dan cacian selalu menerpa di setiap perjalananya,bahkan dikala keimanan dan keyakinan yang menyertai dari umatnya, pengkultusan hingga taraf kefanatikanlah yang timbul akan semua ini.Ingatlah dan maknailah bahwa kelak esok nanti kesaksian kita atas syiar perjalanan Rosul-rosul Alloh akan dibawa kepada persidangan yang abadi.Ketahuilah persaksian kita kelak hanya Alloh yang tahu dan para Rosulpun tak dapat menyatakan persaksian atas syiarnya dan apa yang terjati hancurlah Ruh manusia yang melebih-lebihkan/mendustai berita ini semuanya.
Inilah gambaran nyata dalam kitab yang terang yang terpegang teguh dalam Tirto wening, Alloh maha mengetahui segalanya makna ini yang selalu tertanam dalam lubuk kami untuk bermusyawarah menggapai mufakat,beri hormat pada sang penggelar jagat dan mengucapkan sembah bekti pada angan yang akan datang kembali sebagai berita terang untuk umat dunia dengan turunnya “Wahyu Abadi Cakra Ningrat” terbawa menyemai pada tolakan awal Sang Paduka Yang Mulia… dalam menggelar tatanan dunia baru pambawa bukti kotak hitam dan jubah Autlantik yang isinya “Sandi Pin Imperium Pondasi”.Menyatulah keempat tatanan kepercayaan dalam titik 17081945 kembalilah jihat fisabillilah kepada Raja untuk Para Waliulloh salam bekti untuk Sang Maha Pencipta yang menurunkan angan penuh harapan ini yang menurunkannya kepada kita untuk menggiring kita ke dasar risalah Pancasila sebagai dasar makna penuh arti.
Keluarga Besar Poerwonjoto
Tirto wening peputro wayah Poerwonjoto abadi mengalir mengiringi waktu yang dinanti,tetap rapatkan saat Gondo Layung menggema,inilah sedikit cerita dari seribu arti tentang sepenenggalan makna Tirto wening,pada hakekat nya manusia hidup terkadang melupakan apa yang tergambarkan untuknya dari takdir yang dituliskan dan atas restu dari Alloh lah ingat atas janji kami kembali menghiasi apa yang dahulu tertinggal untuk makna sebuah janji yang tertampiaskan,disanalah kita berdiri menjadi pandu Pertiwi Ku mendobrak gerbang pintu kemerdekaan. Alloh bersama kita dan Alloh memberikan perlindungan bagi umat nya yang berjuang di jalan nya untuk pembuka dasar Bhinneka Tunggal Ika ke berbagai penjuru Cakrawala.Abadi dalam kenang masa silam….
Salam untuk nama yang terkenang adalah Paduka Yang Mulia…
Ini saya sampaikan siapa sebenarnya R. Aiyon SHR,
(tukang kawin, istrinya banyak, mau yang tua amupun ABG disikatnya, tipu-tipu dll. bagi saya jangan tertipu sama dia;
Saya sudah ingatkan dia jangan nipu lagi, kalau masih.!!!
informasikan sy biar saya ratakan.
Mas harta itu bukan harta sembarangan, dan yang bisa Manusianya minimal derajatnya setingkat “AULIA” dan dia pasti ALLAH beri drajat yang tinggi, dengan cahaya Kebenaran = cahaya Allah = Nur Allah = Zat Allah = Roh Kudus = Roh yang suci.
Harta itu cair kalau orang-orangnya sudah pada benar, yang penting akhlaqnya dulu diperbaikin, baru hartanya sebagai pelengkap (hadiah orang yang benar “surga dunia”)
Demikian penyampaian singkat saya ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda,
untuk saudar sahrudin menyangka buruk kpd seseorang tanpa melihat dengan mata kepala sendiri itu namanya fitnah orang yg mempunyai jiwa sombong,benci,dengki rossul tidak mengajarkan seperti itu krn akhlakul karimah yg paling terdepan klo ada orang keliru harus di benarkan bukan menyebar khabr berita yg belum tentu kebenarannya apalagi seorang wali kt anda bilang waliulloh itu tdk mau di katakan wali apabila ada orng yg mau menyebut dirinya wali krn kerendahan hati dan sdar serta selalu pasrah dalm hatinya bhw hidup semata2 krn ALLOH bnyk orang pinter tetapi tdk bnyk mengatahui tengtang dalam nya kelakuan drpd para auliya’ ataupun kewalian.
C E R I T E R A K U – OLEH : KANJENG SULTON KH.KERTOPATI
KANJENG SULTON KH.KERTOPATI
PERTAMA
Di dalam aku merenung alangkah CARUT-MARUTNYA SISTIM KE TATA NEGARAAN NEGARAKU yang sebelumnya sudah diatur dalam UUD 45 (PERJANJIAN RAJA-RAJA SELURUH NUSANTARA PADA WAKTU PROKLAMASI R.I) setelah jaman REFORMASI dirubah sesuai dengan kehendak para PENGUASA yang menghamba kepada KESERAKAHAN DUNIAWI sehingga berdampak pada SENDI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA ini selalu beriklim KESERAKAHAN dan KEANGKARA MURKAAN yang menjadi korban adalah “RAKYAT, AGAMA & BUDAYA” yang seharusnya dapat meredam ternyata telah ditinggalkan dan dilupakan oleh para pemukanya (ULAMA, KYAI, USTAD dll) terbukti dengan didirikannya partai-partai yang berbasis AGAMA sebagai kendaraan mereka untuk menuju tampuk KEKUASAAN, UMMATpun “DITINGGALKAN demi NIAT KESERAKAHANNYA” belum lagi BUDAYA lokal yang seharusnya di jaga malah hampir PUNAH ditambah lagi ada segolongan orang bahkan akan menggantikannya dengan budaya JAHILIYAH belum lagi budaya-budaya luar negri yang merubah BUDI PEKERTI ANAK BANGSA menjadi MANUSIA-MANUSIA INDONESIA YANG TIDAK BERMARTABAT, lengkap sudah CARUT MARUT MEWARNAI kehidupan di tanah NUSANTARA tercinta yang dibangun dengan HARTA BENDA / NYAWA PERSETUJUAN DARI 119 RAJA-RAJA SELURUH “NUSWANTARA” (DENGAN PERJANJIAN “KUTITIPKAN NEGARA INI KEPADAMU”) DENGAN RESTU “ALLAH” TIDAKKAH MEREKA TAU BAHWA; BUMI NUSWANTARA INI ADALAH “MILIK ALLAH”? Surat “AL-BAQAROH“- ayat, 115) TIMUR DAN BARAT ITU KEPUNYAAN ALLAH, SEBAB ITU, KEMANA SAJA KAMU MENGHADAPKAN MUKAMU, DI SANALAH “WAJAH ALLAH”.
Sesungguhnya ALLAH MAHA LUAS KEKUASAANNYA DAN MAHA TAHU,- (BUKTINYA kalo orang JAWA sholatnya menghadap KIBLAT dan SEMBAHYANGNYA menghadap TIMUR), dengan dikotorinya bumi MILIK ALLAH apakah ini TANDA-TANDA BAHWA; MANUSIA sudah mulai MURTAD dari AGAMANYA?” Surat “AL-MAIDAH“- ayat, 54) HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN!” BARANG SIAPA YANG MURTAD DIANTARAMU DARI AGAMA ISLAM, maka “KELAK ALLAH AKAN MEMBANGKITKAN SUATU KAUM YANG DICINTAI ALLAH DAN MEREKAPUN MENCINTAINYA” yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang MUKMIN, yang bersikap KERAS TERHADAP orang-orang yang KAFIR. “yang BERJIHAD DI JALAN ALLAH.” dan yang tidak takut terhadap KECAMAN ORANG.” itulah karunia ALLAH, diberikannya kepada SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA” dan ALLAH MAHA LUAS PEMBERIANNYA DAN MENGETAHUI”- diketemukan kembali ANAK2KU dengan BAPAK SEJATINYA untuk membantu PERJUANGAN INI (FAMILY PROGRAM), kemudian dalam ayat, 55) SESUNGGUHNYA PEMIMPINMU HANYALAH ALLAH DAN RASULNYA DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN” yang ciri-cirinya tetap mengerjakan SHALAT DAN MENUNAIKAN ZAKAT LAGIPULA MEREKA TUNDUK KEPADA ALLAH”- ayat, 56) DAN BARANG SIAPA MEMILIH ALLAH, RASULNYA DAN Orang-Orang yang BERIMAN MENJADI PEMIMPINNYA MAKA SESUNGGUHNYA PENGIKUT GOLONGAN ALLAH ITULAH YANG MENJADI PEMENANG” dengan FIRMAN ALLAH TERGUGAH SEMANGAT DAN TEKADKU untuk MEMPERSATUKAN ORANG-ORANG YANG MASIH MEMPUNYAI HATI NURANI UNTUK BERJUANG MENGEMBALIKAN MARTABAT BANGSA YANG HILANG, AKU sebagai keturunan dari PANGERAN SAMBER NYAWA (R.MAS SAID) DAN SEBAGAI PEWARIS DINASTI DENGAN TRIMURTI DAN PRASASTI “SUMPAH PALAPA” DITANGANKU tidak rela negeri tercinta ini dihancurkan begitu saja oleh orang-orang yang dalam sejarahnya tidak mempunyai HAK untuk MEMIMPIN (PERJANJIAN SALATIGA). Aku TERLAHIR DARI RAHIM SEORANG IBU YANG MASIH GADIS YANG BERASAL DARI DESA DI KAKI G.SLAMET BANYUMAS, dibesarkan dalam kel R.HARTOYO SOERYOKUNCORO, beliau adalah seorang NASIONALIS yang IDIALIS murid BUNG KARNO pada jaman PENGGALIAN PANCASILA di istana JOGYAKARTA seangkatan dengan BU FATMAWATI, beliau juga seorang yang gemar TIRAKATAN yang juga sangat prihatin dengan situasi KENEGARAAN RI sampai pada thn 79 melalui PAK SLAMET SALIM dengan media OM SUMARNO dapat berhubungan dengan para LUHUR NUSANTARA, beliau dididik selama 5th oleh para EYANG, aku turut membantu BAPAKKU, Hingga pada thn 86. Aku dikawinkan dengan seorang putri gaib dari keraton PENDOPO AGUNG yang terletak di lereng G. SLAMET sebelah SELATAN yang bernama; DEWI WULANDARI.
Dalam perkawinanku aku dinobatkan menjadi seorang RAJA menggantikan RAMANDA MANIK SUTRA (PRABU SILIWANGI II) mertuaku dan permasurinya DEWI SEKARTAJI, dengan diberi NAMA DAN GELAR RAJAKU adalah: KANJENG SULTAN KH KERTOPATI, disinilah aku diberi sebuah peti yang berisi: MAHKOTA RAJA yang kupakai, tongkat MUSA, batu cincin nabi DAUD dan PAKAIAN ANTAKUSUMA milik nabi HARUN, yang ternyata membuka lembaran sejarah dalam QUR’AN NURKARIM, surat “AL-BAQAROH”- ayat, 246) TIDAKKAH KAMU MEMPERHATIKAN PEMUKA-PEMUKA BANI ISRAEL SESUDAH MASA NABI MUSA, yaitu ketika mereka mengatakan kepada NABI MEREKA “SAMUEL”; “ANGKATLAH UNTUK KAMI SEORANG RAJA, supaya kami berperang dijalan ALLAH” dibawah PIMPINANNYA. Nabi mereka menjawab: MUNGKIN KAMU TIDAK MAU BERPERANG, jika perang itu diperintahkan! Mereka berkata lagi: “MENGAPA KAMI TIDAK MAU BERPERANG, JIKA PERANG ITU DIPERINTAHKAN” Mereka berkata lagi: “MENGAPA KAMI TIDAK AKAN MAU BERPERANG DI JALAN ALLAH, padahal kami telah diusir dari kampung halaman kami, dan dipisahkan dari anak-anak kami? Maka tatkala perang itu diperintahkan kepada mereka, mereka enggan, kecuali beberapa gelintir orang saja di antaranya.
Dan ALLAH MAHA MENGETAHUI ORANG-ORANG yang ZALIM.- Dalam firman ALLAH ini JELAS apabila kita ingin mengadakan PERUBAHAN kita harus berperang di jalan ALLAH! Kemudian kita akan menanyakan; siapa SEJATINNYA PIMPINAN PERANG TERSEBUT?, Surat “AL-BAQAROH”- ayat, 247) Nabi mereka berkata lagi kepada mereka; SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MENGANGKAT THALUT MENJADI RAJAMU” mereka menjawab; “MANA MUNGKIN THALUT akan dapat merajai kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari padanya, lagipula ia tidak mempunyai KEKAYAAN yang cukup BANYAK” nabi mereka menjawab “SUNGGUH ALLAH TELAH MEMILIHNYA MENJADI RAJAMU, dan akan menganugrahinya ILMU YANG LUAS DAN KEPERKASAAN” dan ALLAH menganugrahi KERAJAAN KEPADA ORANG YANG DISUKAINYA DAN ALLAH ITU MAHA LUAS PEMBERIANNYA DAN MAHA MENGETAHUI”- TERNYATA MASIH BUKAN? karena TIDAK MEMPUNYAI UANG YANG BANYAK, seperti yang tersebut dalam surat “AL-ANFAL”- (HARTA PAMPASAN PERANG) ayat, 1) MEREKA BERTANYA PADAMU TENTANG PEMBAGIAN HARTA PAMPASAN PERANG, JAWABLAH “YANG BERHAK MENENTUKAN PEMBAGIAN HARTA PAMPASAN PERANG ITU IALAH ALLAH DAN RASULNYA, JIKA KAMU BENAR-BENAR ORANG YANG BERIMAN.- Surat “AL-HASYR“- “HARTA RAMPASAN DAN CARA PEMBAGIANNYA”.- Ayat, 6) Mengenai harta benda yang diserahkan ALLAH kepada RasulNya berupa pampasan yang diperoleh dari kafir-kafir Yahudi, maka harta itu milik ALLAH dan RASULNYA, sebab untuk mendapatkannya, kamu tidak memburunya dengan mengerahkan seekor kuda maupun unta. Namun sunnah ALLAH telah berlaku, berupa memberikan kekuasaan kepada rasul-rasulNya untuk mengalahkan orang-orang yang dikehendakiNya diantara musuh-musuhNya. Dan ALLAH Maha Kuasa atas segala-galanya.- Ayat, 7) Begitu pula mengenai pampasan yang berasal dari penduduk beberapa kota yang diserahkan ALLAH kepada Rasulnya, maka pampasan perang itu adalah milik ALLAH yang diperuntukkan bagi: Rasul, kaum kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, pengungsi yang kehabisan perbekalan. Diatur sedemikian rupa, agar harta itu tidak beredar dikalangan para hartawan saja antara kalian. Mana saja yang diberikan oleh Rasul kepada kalian, ambilah sebaliknya mana yang dilarangnya kalian mengerjakannya, tinggalkanlah. Dan selanjutnya bertaqwalah kepada ALLAH sebab hukuman ALLAH benar-benar Hebat. Siapa sebenarnya RAJA/RASUL yang dimaksud ALLAH untuk memimpin “PERANG DI JALAN-NYA (BERJIHAD)? Karena semua RAKYAT MENGINGINKAN PERUBAHAN YANG DIPIMPIN OLEH SEORANG YANG AMANAH” JAWABANNYA DI surat “AL-BAQAROH“- ayat, 248) DAN NABI MEREKA BERKATA LAGI: “BAHWA BUKTI IA AKAN MENJADI RAJA IALAH AKAN DATANG KEMBALI KEPADAMU PETI YANG DIDALAMNYA BERISI SESUATU UNTUK KETENANGAN HATIMU DARI TUHANMU, JUGA BERISI SISA DARI PENINGGALAN KELUARGA NABI MUSA DAN HARUN, YANG DIBAWA OLEH MALAIKAT, SESUNGGUHNYA “PERISTIWA KEMBALINYA PETI” ITU MERUPAKAN BUKTI KEBENARAN BAGIMU KALO BETUL KAMU ORANG BERIMAN,- SEBAGAI WADAH DARI PERJUANGAN SUDAH DITURUNKAN OLEH ALLAH “POERWONJOTO“ surat “AL-FATH”- ayat, 18) SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MERIDHOI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, KETIKA MEREKA BERJANJI SETIA DENGAN KAMU DIBAWAH POHON KAYU. TUHAN TELAH MENGETAHUI ISI HATINYA, DAN MENURUNKAN KETENTERAMAN KEPADANYA LALU MEMBERI PEMBALASAN DENGAN KEMENENGAN YANG SUDAH DEKAT WAKTUNYA,- ayat, 19) SERTA HARTA RAMPASAN PERANG YANG CUKUP BANYAK YANG DAPAT MEREKA AMBIL, DAN ALLAH ADALAH MAHA “PERKASA DAN BIJAKSANA.- ayat, 20) ALLAH TELAH MENJANJIKAN HARTA RAMPASAN PERANG YANG CUKUP BANYAK YANG DAPAT KAMU PEROLEH, TETAPI YANG INI DIBERIKANNYA KEPADAMU LEBIH CEPAT, SERTA DITAHANNYA SERANGAN MUSUH TERHADAPMU, SUPAYA HAL ITU MENJADI BUKTI BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, DAN SUPAYA TUHAN MEMIMPINMU KE JALAN YANG LURUS,- ayat, 21) DAN TUHAN TELAH MENJANJIKAN KEMENANGAN-KEMENANGAN YANG LAIN ATAS NEGERI-NEGERI YANG BELUM KAMU KUASAI, YANG OLEH ALLAH TELAH DIPELIHARANYA UNTUKMU, DAN ALLAH ADALAH “MAHA KUASA” ATAS SEGALA-GALANYA,- “AKU SUDAH DATANG UNTUK MENAGIH JANJIMU”
kesabaran yg sebenarnya bukan di lisan ataupun di tangan kesabaran yg sesungguhnya ada dalm hati yg paling dalam dan di tunjukkan lewat kelakuannya tdk perlu banyk ngomong krn berbahaya dia jg tau bhw dunia ini sesungguhnya adalh fitnah
WIS TITI WANCINE AREP LUNGGUH
SING ATI-ATI
LAMBANGE GANGSAL-GANGSAL
Itu adalah salah satu pesan dari Eyang Sukarno yg pernah disampaikn kpd Satrio Jolosutro,lewat orang kepercayaan Eyang Sukarno yang ke-99 yg memiliki nama samaran Cepot.
Pesan tsb disampaikn pd tahun 2006,disampaikn dgn tidak ada kata yg ditambah ataupn dikurangi oleh Cepot,dalam bahasa jawa.
Yg pasti dlm pesan singkat yg juga merupakan sanepo,terkandung maksud yg sangat jelas,dan dari kata lambange gangsal-gangsal itulah ada sandi yg dapat diungkap bhw pd tahun 2010 inilah awal kejayaan baru bagi bangsa Indonesia
lambang 55 eta cirinya itu maksudnya bukan tahun 2010 (udah lewat)
lambang 5 juga terdapat di tengah-tengah segi tiga pada lambang UBCN, orangnya yg berciri “5″
Ibu Ma(5)emun + eyang Santri Giri Jaya, Gng Salak
(yg dimaksud 5 itu, anak keturunan Ibu Maemun ke-5)
1.
2. P. Diponegoro (nama samaran SANMURDJA)
3.
4.
5. Pangeran Matahari / Romo Agung Jaka Surya Wong Pangawitan (nama ghaib) nama dhohir gak tahu (ada tanda di pipi kanan).
Al Fath”- ayat, 21) Dan Tuhan telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan yang lain atas negri-negri yang belum kamu KUASAI, yang oleh ALLAH telah dipeliharanya untukmu. Dan ALLAH adalah MAHA KUASA atas segala-galanya.- Dalam PERJANJIAN kemerdekaan R.I wilayah R.I adalah DAERAH BEKAS JAJAHAN BELANDA Yang kita tahu adalah dari SABANG SAMPAI MERAOKE.- Ayat, 22) Kalo orang-orang kafir itu berani memerangimu, tentu mereka akan hancur berantakan. Lalu mereka tidak peroleh perlindungan dan bantuan.- Ayat, 23) Itulah SUNNATULLAH, yang telah berlaku sejak dahulu. Dan kamu sekali-kali tidak akan menemui perobahan pada “SUNNATULLAH” itu. Dalam diriku terkadang bertanya-tanya bagaimana orang-orang yang atas nama sendiri maupun kelompok mengakui bahwa dirinya seorang/kelompok PEMEGANG DANA/HARTA AMANAH sedangkan yang kita tahu dalam FIRMANNYA hanya ALLAH dan UTUSANNYA yang dapat membaginya secara ADIL tentunya tidak dengan begitu saja cara pembagiannya karena sejatinya ALLAH telah memberikan WADAH sebagai alat untuk membagi secara ADIL. Dahulu pernah didalam firman ALLAH yaitu; surat “AL-QASHASH”- ayat, 76) Bahwasannya Qarun termasuk kaum MUSA, lalu ia mendurhakai mereka sebab kami telah mengurniainya gudang perbendaharaan harta benda yang melimpah yang anak kuncinya saja sangat berat dipikul oleh sejumlah orang yang terbilang kuat-kuat. Ia mendurhakai kaumnya itu, ketika kaumnya menasehatinya; “JANGANLAH KAMU BERLAGAK CONGKAK DENGAN KEKAYAANMU, KARENA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG-ORANG CONGKAK,- ayat, 77) Dan pergunakan kesempatan dalam karunia kekayaan yang diberikan ALLAH kepadamu itu untuk keselamatn di AKHIRAT, namun janganlah kamu abaikan bahagian kenikmatan dari kehidupan DUNIAWIMU, Dan berbuat kebajikanlah kepada sesama MAHLUK sebagaimana ALLAH telah berbuat kebajikan kepadamu. Lagipula, JANGANLAH BERBUAT ONAR DIPERMUKAAN BUMI, KARENA ALLAH TIDAK MENYENANGI ORANG-ORANG YANG SUKA BERBUAT ONAR.- ayat, 78) Qarun menantang, katanya; “AKU MENDAPATKAN HARTA INI, KARENA ILMU YANG ADA PADAKU”, lalu TUHAN membalas tantangannya; ”APAKAH SI QARUN TIDAK TAHU BAHWA ALLAH DAHULU PERNAH MEMUSNAKAN BANGSA-BANGSA YANG LEBIH KUAT DAN LEBIH BANYAK MENGUMPULKAN HARTA DARI DIA?” Sedangkan ketika orang-orang yang berdosa itu akan disiksa, tak akan ditanya tentang ukuran dosanya,- Ayat, 79) Suatu ketika, Qarun bermegah-megah di tengah-tengah kaumnya memakai perhiasan kebesaran, orang-orang yang menyenangi kehidupan duniawi, berkata; “ALANGKAH SENANGNYA KALAU KITA MEMPUNYAI PULA SEPERTI YANG DIBERIKAN KEPADA QARUN. SUNGGUH BESAR KEBERUNTUNGANNYA”,- Ayat, 80) Namun kaum cendikiawan mereka menjawab; “KALIAN GOBLOG, MENGAPA TERPESONA OLEH KEMEGAHAN DUNIAWI, PADAHAL NIKMAT YANG DISEDIAKAN ALLAH DI AKHIRAT, JAUH LEBIH BAIK DARI ITU BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN MENGERJAKAN PERBUATAN KEBAJIKAN, NIKMAT MANA TIDAK AKAN DIPEROLEH KECUALI BAGI ORANG-ORANG YANG SABAR MENUNAIKAN KETAATAN KEPADA TUHAN,- Ayat, 81) Syahdan, maka kami benamkan Qarun berikut rumahnya ke dalam tanah. Dalam paristiwa mana tidak ada segolonganpun yang mampu menolongnya, selain dari ALLAH, bahkan ia sendiripun juga tidak mampu menolong dirinya,- Ayat, 82) Lalu orang-orang yang kemarin tergiur oleh kemewahan Qarun, jadi berbalik kata; “KIRANYA BENARLAH ALLAH MENGURNIAKAN REJEKI BAGI HAMBA-HAMBANYA YANG DIKEHENDAKINYA PULA, Kalo tidaklah karena karunia ALLAH kepada kita, tentu kita telah DIBENAMKANNYA pula. Kiranya benar bahwa, orang-orang yang mengingkari nikmat TUHAN itu, tak akan beruntung,- Aku melihat diidalam kiprah usaha ada sekelompok orang yang mencoba untuk mengambil keuntungan yang sangat mengakibatkan penderitaan RAKYAT yaitu “TRAGEDI LUMPUR LAPINDO” Surat “AZ-ZUMAR”- Ayat, 47) Seandainya segala kekayaan yang terkandung di dalam bumi ini kepunyaan orang-orang yang berdosa dan ada lagi yang dipunyainya sebanyak itu, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu, agar bebas dari siksa yang amat berat di hari kiamat nanti, lalu jelaslah bagi mereka bahwa, siksaan yang disediakan untuk mereka yang tidak mereka duga sebelumnya itu, memang datangnya dari ALLAH,- Ayat, 48) Dan jelas pulalah bagi mereka kejahatan-kejahatan yang telah dilakukannya, Apa yang dahulunya mereka perolok-olokkan kini menimpa diri mereka sendiri,- Ayat, 49) Apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami, tetapi kemudian apabila ia kami beri nikmat katanya; “INI KUCAPAI DENGAN PENGETAHUAN YANG ADA PADAKU!” Padahal sebenarnya adalah suatu ujian, hanya pada umumnya mereka tidak mengetahui,- CARUT-MARUT yang sangat besar andilnya dalam bidang ke agamaan padahal agama yang dibawa oleh para nabi itu pada dasarnya adalah SATU,- Surat “AL-MU’MINUN“- Ayat, 51) Hai para rasul, makanlah harta yang halal dan kerjakanlah amal kebajikan! Sesungguhnya Aku Maha Tahu tentang apa yang kamu kerjakan!,- Ayat, 52) Sesungguhnya Agama Tunggal ini hai para Nabi, adalah agama untukmu semua dan Akulah Tuhanmu sekalian! Sebab itu bertaqwalah Kepadaku,- Ayat, 53) Kemudian mereka berpecah-belah dalam persoalan agamanya menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap Golongan merasa bangga dengan ajaran yang ada padanya,- Ayat, 54) Biarkanlah mereka dalam kesesatan, sampai waktunya menjelang Azab,- Ayat, 55) Apakah mereka mengira bahwa, Kami dalam melimpahkan harta kekayaan dan keturunan kepada mereka itu,- Ayat, 56) Berarti kami lebih mengutamakannya dalam pemberian segala macam kebajikan? Tidak! Mereka itu tidak mengerti,- Ayat, 57) Adapun mereka yang selalu mawas diri karena takut akan siksa Tuhannya,- Ayat, 58) Mereka beriman kepada tanda-tanda kebesaran Tuhannya,- Ayat, 59) Dan mereka yang tidak mempersekutukannya,- Ayat, 60) Serta mereka yang memberikan apa yang patut didermakannya dengan penuh rasa takut dalam hatinya, karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhannya,- Ayat, 61) Mereka itulah yang paling segera dalam setiap perbuatan kebajikan, dan merekalah sepatutnya yang paling dahulu mencapai Pahalanya,- SEBENARNYA KEWAJIBAN AGAMA ITU TIDAK BERAT, SEBAB SESUAI DENGAN KEMAMPUAN YANG ADA,- Ayat, 62) Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada kami ada suatu kitab yang berbicara dengan kenyataan, sedikitpun mereka tidak akan dirugikan,-
InsyaAllah atas ijin Allah harta para pejuang itu emang ada…
Tapi yang jelas yang bisa mencairkan bukanlah orang2 yang pernah menyebutkan namanya di media2 online maupun offline, termasuk Yayasan2 yang menjanjikan rakyat harta yang hanya menyengsarakan rakyat dengan tipu muslihat itu..
Tidak mungkinlah beliau-beliaunya mau mempublikasikan dirinya seperti itu apalagi mengaku-ngaku penyelesai dana amanah itu…
Karena itu semua rahasia Allah..
Kecuali setelah waktunya tiba mungkin otomatis media2 akan mempublikasikanya….
sebenar nya dulu saya yakin bahwa dana itu terbukti nyata?
setelah saya mengungkap dana ini lewat internet dan saya jga telah membaca data seorang jurnalis?
ternyata dana ini cuma iming-imingin saja/
Oleh: Rully Ria mustika on 16 Desember 2010
at 8:55 am
wedeww… semakin lama semakin “pelo” saya baca postingan2 disini. semua mencerminkan hasrat yg kuat untuk “PALING MENGERTI/MEMAHAMI” dan berharapan mendapatkan/mengantongi wang dalam jumlah besar sahingga bisa/mampu mengerjakan apapun bak tuhan.
saya heiran juga TUHAN yg MAHA diribetkan (dibawa pada keribetan) dengan wang besar ini, padahal jelas2 wang sudah membuktikan dirinya sebagai dasar/akar dari tindakan2 bermasalah manusia; artinya memegang uang besar berarti memegang kuasa besar dan lihatlah yg dilakukan sebagian besar orang2 yg pegang uang besar, apakah dipakai untuk kesejahteraan bersama seperti mimpi2 “pelo” itu? Omongkosong!
Yg benar adalah digunakan untuk mengerjakan visi dari otaknya masing2. Lha kalo yg pegang itu ada 77 orang, ya brarti ada 77 kehendak (baca: 77 tuhan).
pandangan saya sederhana: jika kita melibatkan tuhan dalam urusan ini, maka sebenarnya kita sedang mencemarkan tuhan, menjadi manusia munafik dengan kebusukan pikiran kita, dan jelas semakin menyakiti jiwa (sakitjiwa). tetapi jika kita tidak melibatkan tuhan dalam urusan ini, maka banyak predikat untuk kita akan dimunculkan sesuai yg dituliskan dalam kitab-nya masing2, yang ditafsirkan dengan pikiran manusia yg masing2 pula. sehingga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan/menyelenggarakan hal itu tidak lain adalah manusia biasa yang mempunyai kekuatan untuk bargaining kepada tuhan dan kepada iblis. tidak berat sebelah. tetapi independen dengan jatidirinya sebagai manusia, supaya bisa memanusiakan manusia2 yg lain.
sayangnya kebanyakan manusia sekarang terlalu agamis, bajunya terlalu suci (tidak cocok dengan uang yg pangkal kejahatan manusia), atau bahkan terlalu iblis…. *menunggu manusia sejati*
salam mas safarians,
dalam hal ini sy sungguh kagum dan hormat kepada perjalanan mas safari. saya hanya sedih pada tanggapan sebagian pembaca2 budiman atas pengalaman profesional ini: jelas terlihat seperti bentuk2 ekspektasi berlebih pada hal ‘uang’ dan ‘kuasa oleh uang’, yang dilandasi dengan semangat sosial dan spiritual yang ‘mahatinggi’ tetapi (menurut saya) menjadi ‘maha-bablas’. biasanya sih beliau2 ini hanya mendengar saja dari suatu cerita atau pitutur, kemudian meyakini/menghayati cerita ini dengan sepenuh suksma, bahkan kadang2 menambahkan sendiri kalimat-kalimat dari buku2 hebat dunia, dan lalu meyakininya menjadi kebenaran yg mutlak. maaf, ini menyedihkan dan menyusahkan…
sebaliknya saya sangat senang dengan karakter mas safarian yang tidak menggunakan sabda “menurut dia… menurut mereka…” tetapi dengan dahsyat mengatakan “menurut saya” karena mengalami perjalanannya sendiri. lalu saya sepakat dengan pengertian ini: semoga ada… dengan cover yg mumpuni, memanfaatkan materi yg dipermasalahkan oleh worldbank, untuk kita bantu bersama sehingga selesai, lalu menyiapkan lumbung raya bagi bangsa ini, untuk menghadapi musim kemarau 7 tahun yang akan datang (the disaster management).
Oleh: panembahanon 3 Februari 2011
at 5:48 pm
Rate This
mudah-mudahan tahun ini akan terbuka dan kita semuanya berdoa semoga berjalan lancar, saya punya keyakinan sesorang yang telah ditunjuk oleh bung Karno mengetahui situasi ini, denga hasil intesvigasi anda selama ini akan menjadi sejarah bagi umat manusia dunia. Semoga berkat Ridhlo Allah Yang Maha Kuasa Tahun 2011 ini akan terwujud sebagaimana pemaparan Bapak semoga Amien..
Oleh: dimas pamungkas on 9 Januari 2011
at 2:54 pm
dana amanah itu memang ada tapi itu tidak akan bisa dicairkan,kecuali utusan Allah lah yg bisa mencairkan dana itu,karena dana itu milik umat di dunia dan akan kembali ke seluruh umat di dunia
Oleh: dedy herdiansyah on 18 Januari 2011
at 7:00 pm
memang harta soekarno sampai saat ini masing merupakan teka teki namun jika kelak Allah menghendaki barang itu tidaklah susah. Lewat tulisan ni saya ingin bertanya kepada si empunya Blok ini, Di Bogor Sekarang ada yang bernama H. Sabardi, yang leawat beliau kita berharap harta karun tersebut insya Allah kita semua dapat anfaatkan agar nusantara ini terbebas dari pendetaan. Amin
ass wr wb…
salam sejahtera buat kita semua…
sebenarnya saya baru kenal dan baru tau yang namanya HARTA AMANAH itu sekitar sebulan yang lalu setelah bertemu serta bercerita langsung dengan orang yang dipercayakan/yang diamanahkan dan melihat langsung yang namanya UBCN seri valentine nominal 10.000 1 gepok dan UB(uang brazil) singapore 3 gepok.Beliau(yang diamanahkan) cerita banyak semua hal tentang asal muasal serta cara menuntaskannya.Namun beliau tidak bercerita banyak kepada kami pada saat itu..namun dia berpesan bahwasanya beliau hanya orang yang diamanahkan bukan orang yang ditugaskan untuk menuntaskan atau mencairkannya.Yang saya ingin tanyakan,adakah jalur atau orang2 yang bisa menyelesaikan masalah ini????terima kasih..
PANCASILA
1 KETUHANAN YANG MAHA ESA
2 KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3 PERSATUAN INDONESIA
4 KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
INDONESIA DTD 81 :
MENURUT HEMAT SAYA,
TESIS SDR SAFARI ANS :
MENGIYAKAN BAHWA,
KARUN BANGSA INDONESIA ITU MILIK RAKYAT DUNIA
/MENGATASNAMAKAN KEMANUSIAAN DUNIA,
BISA CAIR ATAS NAMA KEMANUSIAAN DUNIA,
BUKAN UNTUK RAKYAT SEMESTA INDONESIA,
HARUSNYA DARI RAKYAT INDONESIA,
OLEH RAKYAT INDONESIA
DAN UNTUK RAKYAT INDONESIA ….
” SAMUDONO : KANGJENG PAKUBHUOWO X ” ..
MERDEKA
Kepanjangan kode sandi GIimwN adalah Garuda Indonesia International Moneter World Nation.
Dan kepanjangan kode sandi tKWSib adalah Trust King of World International Bank.
Kode Soekarno sebagai ketua PBB adalah RI.01.A1.045.
Garuda Indonesia is married with Red and White (=maksudnya adalah Pancasila sebagai simbol kebangsaan) than AMPERA (=Amanat Penderitaan Rakyat). Maksudnya Soekarno lebih menekankan kepada semangat jiwa Nasionalisme dengan pemikiran apabila semangat kebangsaan kita tinggi maka otomatis penderitaan rakyat pun akan dapat teratasi.
Memang benar kalo kode untuk membuka FED ada di dalam Alquran yaitu salah satunya ada di Surat Al Imran.
Pewaris tunggal Sukarno bukan berarti notabene adalah anak kandung/biologis beliau, tetapi secara jiwa mempunyai hubungan dengan beliau. Salah satu ciri yang dibilang oleh Beliau menjelang ajalnya adalah pewarisnya mempunyai dua cakra yang sama dengan yang dipunyainya yaitu terletak di bagian sekitar mata dan mempunyai cincin dengan batu berlambang bendera negara Swiss yang juga berfungsi sebagai kode untuk membuka rekening di Union Bank of Switzerland atau juga yang dulunya dikenal sebagai Union Bank of Suisse. Pewaris itu juga mempunyai nomer keanggotaan PBB seperti halnya Sukarno.
Sukarno memang mempunyai visi yang jauh melebihi perkiraan orang2 kebanyakan. Karena beliau telah menduga bahwa dokumen tertulis akan bocor dan menjadi amburadul, maka beliau jauh2 hari telah menyiapkan pewaris dengan ciri dan titipan yang hampir tidak mungkin ditiru oleh umum (kecuali jika Allah menghendaki).
tidak ada ukuran yang pasti utk membuka kode FED, yang pasti, benar atau salah kalo datang ke Swiss atau Fed yang pasti ditanggap atau di sniper, saat ini kondisi berubah total, FED dan dedengkot nya sdh sangat terpojok, tinggal tunggu ketok palu aja di jenewa bulan september 2011 ini, maka beberapa asset FED dan Saham2 AS di dunia manapun akan berpindah tangan dan para pimpinan FED maupun beberapa mantan presiden dan menteri AS akan masuk sel.
Sukarno sdh mengatur wasiat nya agar sampai ke rakyat nusantara ini dengan sangat rapi, tapi sayang beliau belum sempat memberikan surat wasiat nya bagaimana dan kapan harta warisan dunia itu bisa dicair dan kalo bukan karena kasus Chiaso terbongkar, maka selama nya harta ini tidak akan dapat dinikmati oleh rakyat nusantara ini ntanusantara ini
orang orang sudah kelelahan..menunggu..orang2 kecil yang dibuai janji dan mimpi..yang menunggu mimpi menjadi kenyata,an..! haruskah kita yakin akan semua ini???
Dear SafaryNS,
Jangan khawatir ttg dana tsb, dijamin aman. Dana amanah = Dana Piningit, sama saja dg cerita Satria Piningit. Disamarkan oleh banyaknya klaim para pemilik amanah palsu, dan herannya selalu melibatkan “paranormal” atau ahli spiritual.
Pada intinya, dana tsb aman karena disalurkan secara hati2 ke perusahaan2 raksasa dunia lewat kepemilikan saham. Siapapun tdk akan bisa melacak ini (sangat rumit) karena orang-orang yg melakukan transaksinya sendiri pun tdk mengetahui hal ini dan tdk saling kenal.
Perusahaan-perusahaan raksasa tsb kemudian akan diarahkan ke Indonesia membentuk cabang-cabang dan anak perusahaan, dst..dst.. Tanpa disadari, suatu saat kita semua akan dibuat tercengang !!
Yang pasti, zaman ini adalah zaman teknologi & globalisasi.. Selamat tinggal “Sertifikat”…..
Assalamuallaikum wrwb..
salam knl pak safarian…..
saya mau tanya,aku udah setengah tahun ini berkempul sama bpk yg berpangkat jendral berbintang lima dan katanya dia jg seorang amanah yg di amanah’i harta pak karno,yg saya pertanyakan, masih adakah harta peninggalan pak karno sampai skrng dan kalau masih ada apakah bisa di cairkan dan bisa untuk di kembalikan ke masarakat.
bagi saya aku percaya aja krn aku hanya orang bodoh berhubung aku ktm ama bpk safari aku mau tanya itu hanya untuk pegangan supaya aku tdk tertipu ama oknum yg tak bertanggung jawab. sblmnya aku ucapkan terima kasih.
waalaikumsalam wrwb.
Ass mas Crisianto,
Kalo dia seorang amanah pemegang dokumen2 Sukarno tanyakan aja dia punya code book gak ? kalo gak punya dia seorang pembOhong, saya sdh berhubungan dengan pemegang otoritas tertinggi di Swiss dan Fed, kuncinya hanya itu CODE BOOK
Assalamuallaikum wrwb..
salam knl pak safarian…..
saya mau tanya,aku udah setengah tahun ini berkempul sama bpk yg berpangkat jendral berbintang lima dan katanya dia jg seorang amanah yg di amanah’i harta pak karno,yg saya pertanyakan, masih adakah harta peninggalan pak karno sampai skrng dan kalau masih ada apakah bisa di cairkan dan bisa untuk di kembalikan ke masarakat.
bagi saya aku percaya aja krn aku hanya orang bodoh berhubung aku ktm ama bpk safari aku mau tanya itu hanya untuk pegangan supaya aku tdk tertipu ama oknum yg tak bertanggung jawab. sblmnya aku ucapkan terima kasih.
waalaikumsalam wrwb.
itu hanya mimpi , tidak bisa dicairkan..
asset ini betul2 ada.
menguasai perekoniam di seluruh bumi ini.
haa…
pandai orang indonesia mengendalikan seluruh dunia…
semua manusia di buat jadi bloon
Assalamuallaikum wrwb..
salam knl pak safarian…..
saya mau tanya,aku udah setengah tahun ini berkempul sama bpk yg berpangkat jendral berbintang lima dan katanya dia jg seorang amanah yg di amanah’i harta pak karno,yg saya pertanyakan, masih adakah harta peninggalan pak karno sampai skrng dan kalau masih ada apakah bisa di cairkan dan bisa untuk di kembalikan ke masarakat.
bagi saya aku percaya aja krn aku hanya orang bodoh berhubung aku ktm ama bpk safari aku mau tanya itu hanya untuk pegangan supaya aku tdk tertipu ama oknum yg tak bertanggung jawab. sblmnya aku ucapkan terima kasih.
waalaikumsalam wrwb.
sdr Safari kalo saya baca ulasan2 anda soal dokumen2 global asset ini sama skali gak ada benar nya dan sepertinya anda masih taraf belajar ya, maka nya jangan berburu high yeild aja di hongkong, coba anda berburu di Zurich atau Monaco mungkin saat ini anda bisa beruntung.
Beberapa pejabai B.I aja akhir Agustus 2011 berburu ke Swiss cuma mendapat penolakan secara halus dari pejabat Bank disana “MAAF UTK MENJAWAB PERTANYAAN BAPAK2 INI BUKAN OTORITAS KAMI ‘ selesaikan berburu nya pejabat2 B.I tsb
Kalau saya sudah mahir mungkin saya tidak main dalam website ini. Semuanya proses belajar sejarah bangsa yang terputus. Itu lebih baik daripada mengaku hebat tetapi pada akhirnya menyusahkan orang lain. Tks
Oleh: safarians on 1 September 2011
at 5:02 pm
Rate This
Sdr.Safari anda tau gak soal kasus Chiasso.dipengadilan International di Genewa ? kalo tau berarti anda hampir mendekati akhir teka teki perjalanan Global asset ini
ini versi saya (karena banyak versi) :
untuk asset yg berhubungan dengan the Fed (FRN, FRB, FOV) pernah ada redemption sekitar tahun 1975 (maturity per 33 tahun bunga 4% p.a.), setelah itu belum pernah lagi ada redemption karena para pemegang menyimpannya rapat2, atau malah pada terjebak di ruang uka2, padahal hanya perlu menempuh prosedur standard. jikapun ada dan berkenan dibantu biasanya akan diikutkan pada yield-program.
untuk hal “kecelakaan moneter” yang dipermasalahkan oleh WB, maka bapakkami sudah menyiapkan jaminan di otoritas moneter sebesar 13ribu trilyun untuk mengcover, karena bukan negara yg mbayar melainkan bapakkami. minat?
Semula saya juga berpendapat sama dengan Anda. Tetapi setelah saya teliti lebih jauh, saya berkeyakinan akan apa yang menjadi obyek penelitian saya tersebut. Terima kasih atas tanggapannya.
tunggu aja akhir tahun ini ada kepastian berapa trilyun dollar yang harus dibayar Fed Res kpd dinasty nusantara, saat ini sedang dibahas oleh 57 menlu negara anggtota global asset di eropa
Dana global asset benar adanya, semua realita dan jangan dikaitkan dengan cerita2 mistik apapun dan bagi siapa pun para pemegang dokumen2 colateral Sukarno yang memiliki code book (nomor induk kode2 colateral ) akan mempunyai hak nya utk mendapat hak utk membangun daerah nya dengan dana humantarian dari Fed Res dan diawasi oleh PBB dan sedikit uang upah menjaga dokumen2 tsb selama 40 tahunan.
Jangan berharap dengan memegang dokumen tsb bukan mendapatkan dana 100% senilai colateral tsb, karena ini hanya titipan saja.
Nanti akan ada Foundation dari Pbb dan yayasan lokal yang akan mewadahi dana humantarian tsb utk 20 tahun kedepan, setelah proses ini selesai maka berakhirlah kisah dari colateral2 tsb.
Kami akan berikan alamat dan identitas yayasan yang bisa utk meng akses dokumen2 tsb dan bagi yang tidak berminat silahkan simpan dokumen2 tsb selama nya utk hiasan atau pajangan selama nya.
Jangan coba2 utk meng high yeild, rolling program atau placemant dokumen tsb, di Hongkong dsb, karena pasti akan ditangkap, karena status dokumen tersebut saat ini sdh dibekukan, wass
Assalamu’alaikum wr.wb.
Institusi kami tidak akan ditangkap oleh lembaga apapun yang terkait dengan Inheritance Asset jika melakukan HYIP terha assset Amanah.
Hal ini karena kami bekerja berdasarkan ” Izin FED ” dan lagi pula kami tidak mengkutak katik asset tsb.karena procedur kami melakukan “balasan MT 103/23″ terhadap MT 760 asset,kondisi inilah yamg menyebabkan lembaga Kami menjadi satu-satunya lembaga di dunia yang segara “legal” sanggup dan dapat melakukan High Yield Investment Program terhadap Asset Inheritance tanpa adanya “kerugian apapun baik terhadap pemilik maupun asset itu sendiri”
Mari pertemukan KEBENARAN dan KEPASTIAN Saya dan Anda
sehingga Asset Amanah tidak hanya menjadi Wacana dan penyampaian Berfikir Kosong yang setiap hari hadir meng olok-olok Rakyat.
begitu besar semangat pemiarsa akan keberadaan harta karun warisan Bung Karno. jangan lupa kerja dan menafkahi anak istri khan udah ada yang ditugaskan. Tinggal tunggu aja kalo bisa cair sekarang ya disyukuri kalo untuk generasi esok ya disyukuri begitu juga kalo ndak ada, ya disyukuri juga bagi yang berjuang untuk merealisasikannya kita doakan semoga lancar. gitu aja kok repot
Oleh: Romo Yohanes Muhammad Putu Sidharta. on 8 September 2011
at 6:08 pm
Philippine duluan yang dapet uang nich dari Committe 300 & Word Bank
Kita ( Indonesia ) Kapan Ya ?………………..
Philippine Government have Earned Money
The Philippine Islands have a confirmed earned money that had been roll programmed since 1986 and earned an outstanding balances of Infinite Dollar however cash guaranteed into US$ 2, 430, 000, 000, 000 (Two Trillion and Four Hundred Thirty Billion US Dollar) and said money shall be used for the Development Program. Here’s a confirmed report from the under personnel of the Committee of 300.
The Main Signatory of said Account is no other HM, King Anthony Santiago Martin but shall be used for the Development Projects in the Philippine Islands so the Filipino People have still major hope despite of natural disasters rattled between them.
MAS SAFARIAN S. Apa yang utarakan itu bgi saya yang tertinggal informasi dan IT sangat lah benar dan perlu Mas ketahui bahwa ada Orang yang diberi kepercayaan Oleh bung Karno untuk mencairkan dana itu namun sayang pemerintahan yang sekarang ini sangat tidak dapat dipercaya akan meneruskan amanah ini kepada rakyat semesta. sabar hanya itu ungkapannya semoga beliau mau memberi kepercayaan kepada anda itupun kalau hati anda bersih! hanya beliau lah yang dapat menilainya untuk itu saudara saudaraku marilah kita berjuang dan berbuat untuk kemajuan rakyat dan bangsa Negri ini sesuai dengan kemampuan yang saudara 2 kuasai sepi ing pamrih rame ing gawe Tuhan beserta kita Merdeka …….. dari kaki tanggan kolonialis di Negri tercinta ini selamat berjuang Mas…. safari……!
Pada pertemuan G-20 di Nice Perancis tanggal 3 Novemver 2011, peran Indonesia jadi faktor penentu realisasi pencairan paket stimulus ekonomi dunia ( khususnya Amerika dan Eropa ) dana tersebut dari pencairan di Heritage Foundation dan Indonesia jadi Good Boy yang hanya mendapatkan $ 1,5 M, sebagian di pakai Obama untuk menyelamatkan ekonomi AS atas restu Vatikan sesuai mandat dan kesepakatan G20 melalui IMF dan World Bank .
Dan Dana tersebut ,disebut Softloan bukannya Hibah oleh Bank Indonesia pada hearing dengan petinggi BI
Akankah Masyarakat mendapatkan manfaat yg besar pada pencairan tersebut ?……….
saya punya nama2 pemegang dokumen yg diberikan oleh pak Sukarno (trusti) dari Presiden UBS tapi karena sudah beralih kegenerasi ke 2 atau ke 3, nama mereka tidak terdaftar lagi, ini pun sulit diajak berunding karena sdh lain perngertian, mereka2 tidak tau bahwa mereka hanya dititipkan dan bukan memilikinya.
Hanya pemegang code book yang ber hak menerima dana kompensasi menjaga dokumen2 tsb, pemegang dokumen yg lembaran2 harus bergabung dengan pemegang code book nya kalau mau mendapat bagian juga.
Menurut saya, Bung Karno belum memberikan mandat atau mewariskan harta tersebut kepada siapapun hingga kini. Jadi menurut saya belum pernah beralih ke generasi berikutnya.
Adapun dokumen yang beredar selama ini adalah kenakalan para direksi bank penerbit. Artinya, dokumen pembaharuan benar diterbitkan oleh bank dengan gunakan ISIN dan CUSIP yang berkolateral Indonesia. Ketika dilakukan swift MT199 atau MT799 maka issuing bank akan memberikan jawaban bahwa benar mereka menerbitkan dokumen tersebut. Namun ketika sudah masuk tahap MT760 atau MT103 barulah kita paham bahwa otoritas dokumen dan aset yang terkandung didalamnya bukan berada pada pemegang atau nama yang tercantum dalam dokumen. Hal ini banyak membuat para pemburu harta ini menjadi seperti orang gila.
Demikian penjelasan saya. Terima kasih. Salam perjuangan.
Saat ini minggu pertama Desember 2012, tuntutan kepada kaum Yahudi kazarian (eluminati) yang menjadi petinggi2 di beberapa negara dunia sedang berlangsung di ICJ Genewa dan court district NY atas pemakaian dokumen2 global aset dunia oleh PM Italy yang baru lengser yang telah menggunakan dokumen milik China secara illegal sejak thn 1989 dan juga tuntutan kepada pengusaha2 dan bankir2 di beberapa bank central negara di eropa dan AS, termasuk mantan menlu dan mantan presiden AS yang menggunakan dokumen milik rakyat nusantara sejak thn 1927 tanpa membayar sewa nya sampai sekarang, dan pelanggaram2 HAM di timteng dan afganistan.
Isu iran akan diserang adalah sebagai alternatif ke 2 jika tuntutan terlalu besar dan tidak mampu dibayar oleh Federal Reserve maka PERANG NUKLIR adalah jawaban nya, jika 85% penduduk bumi ini musnah maka tidak ada lagi yang akan menuntut Fed dan mereka akan menguasai jutaan MT batangan emas yang ada di bunker Fed tersebut selama, sekarang ini hanya kepada China, Rusia dan senat AS kita berharap agar petinggi2 di pemerintahan AS yang dominan berasal dari kaum yahudi tidak meneruskan niat jahat nya tersebut di AS saja sdh diketahui ada 5 kota dikedalaman 20 KM dan lengkap dgn perbekalan hdup mereka selama 2 tahun, tetapi 2 kota sdh dihancurkan oleh inteligen2 korut, belum lagi kota bawah tanah yang ada di eropa dan Israel sendiri.
Kita bangsa hanbisa berharap dan berdo’a semoga apa yang menjadi hak kita bisa kembali utk kemakmuran rakyat nusantara ini, Amin 3x
Penelusuran anda selama bertahun-tahun mengenai dana amanah saya nilai baru 15 % saja yang dapat anda ketahui, selebihnya anda dan siapapun orangnya tidak akan mampu menguak perihal yang sebenarnya kecuali orang-orang yang memang ada dengan kaitannya dengan urusan tersebut, mengenai dana amanah memang benar adanya siapa yang dapat mencairkan dan bagaimana sistem pencairannya sudah terancang secara detail, perlu anda ingat bahwa kerahasian dan sistem security yang digunakan untuk melindungi dana amanah tersebut menggunakan sistem tehknologi yang super canggih diluar nalar manusia bahkan tehknologi tercanggih buatan manusia sekalipun tak mampu menembusnya. Adapun yang ditengarai bahwa dana yang sudah beredar dan dikelola oleh lembaga keuangan di beberapa negara itu baru beberapa persen saja dari jumlah yang sebenarnya dan itu adalah dana rolling program yang memang sejak 1927 diluncurkan oleh bung karno dan mereka (para negara) yang selama ini mengelolanya dikenakan hukum WAJIB untuk mengembalikan seutuhnya berikut bagi hasilnya kepada orang (maaf bukan kepada suatu negara) yang saat ini di beri mandat sebagai penanggunjawab dana amanah tersebut, sandainya suatu negara yang telah diberi kepercayaan untuk mengelola dana tersebut membangkang dengan aturan main yang sudah disepakati maka sanksi berat akan dijatuhkan kepada negara tersebut yang kemungkinan resikonya adalah negara tersebut kelak yang tersisa hanya tinggal namanya saja. Satu hal lagi yang perlu anda garis bawahi dari penemuan-penemuan data maupun informasi yang anda peroleh selama ini bahwa vatikan memiliki kewenangan keputusan untuk mencairkan dana amanah tersebut itu sangatlah TIDAK BENAR karena vatikan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan urusan dana itu, hal itu hanya pengalihan opini saja dari pihak-pihak yang merasa berkepentingan dengan urusan amanah. Untuk saat sekarang ini alangkah lebih bijaknya kalau kita menanti saja saatnya dana tersebut sampai ketangan rakyat indonesia khususnya dan terlebih semu rakyat dunia, yakinlah bahwa dana amanah tersebut tidak akan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab ataupun dikuasai oleh beberapa negara tertentu karena dana ts adalah milik umat manusia di dunia ini maka kelak juga akan dikembalikan ke lagi untuk kesejahteraan umat manusia sebagaimana cita-cita para leluhur kita sebagaimana yang telah tertuang di butir-butir sila PANCASILA.
Saya akui itu. Sebab banyak hal yang menurut saya tak layak saya tulis. Tapi sekedar mengingatkan anak bangsa Indonesia bahwa kita memang bangsa yang besar yang tentunya memiliki sejarah yang besar pula.
Namun demikian, saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas respon Anda terhadap artikel yang saya posting. Salam perjuangan.
ini berita saya dapat dari wikipedia :http://en.wikipedia.org/wiki/Chiasso_financial_smuggling_case
mo tanya adakah yang dalam bentuk pecahan dolar 5000 US, karena teman saya punya f.copynya katanya sedang diurus pencairannya di HSBC, mohon jawabannya?
Oleh:bobbychaerudin on 10 Desember 2011
at 6:40 am
Saya jelaskan posisi global aset sa’at ini :
1. Semua aset (LM) dunia tsb skrg ada ditangan orang Yahudi kazarian (iluminati) yang jadi pengusaha/bankir/pejabat tinggi raja raja di eropa dan FED, WB dan UN di AS, mereka sdh menggunakan nya dari thn 1927 dan sampai skrg belum membayar, 92 orang indonesia yang coba mengakses colateral2 yg dipegangnya ke UBS Zurich ditangkap tanpa diadili,karena dianggap membawa dokumen palsu lalu dokumen2 colateralnya dirampas,utusan dari China 10 org coba mengakses ke Fed di washington yg kembali ke Beijing hanya 1 org.
2. Sa’at ini jangan bicara soal prosedur mengurus/mengakses agar dibayar oleh UBS/Fed, yang ada sekarang posisi rakyat indonesia dalam tuntutan di ICJ Genewa (silahkan liat di yahoo “NEIL KEENAN BULGARIA INDONESIA”), indonesia ada didalam tuntutan tsb.
3. Perlu tekanan dan paksaan kpd pemakai colateral2 dunia tsb agar membayar uang sewa colateral dunia yang sdh mereka pakai sejak 1927 dan tuntutan kpd mantan menteri dan MANTAN presiden AS, UN.WB, FED dan mantan PM Italy dan dubes nya sa’at ini sedang dalam tuntutan ICJ Genewa.
4. Beberapa saham/aset pimpinan iluminati yang ditanam di jepang sdh dibekukan.
MUNGKIN MAS JOKO TOLE PUNYA DATA YG LEBIH LENGKAP SIAPA ORANG INDONESIA YANG SUDAH MEMBERIKAN KUASA KPD MR.NEIL KEENAN UTK MENUNTUT KAUM YAHUDI / ILUMINATI DI ICJ GENEWA ????
BUAT APA MIKIRIN SESUATU YANG GAK PERNAH ADA…..
KALIAN SEMUA ADALAH ORANG2 BODOH
LEBIH BAIK KALIAN KERJA YANG BENER
CARI REJEKI YANG BAROKAH
CIPTAKAN LAPANGAN KERJA YANG MAMPU MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ORANG BANYAK DARIPADA NGOMONGIN HAL2 YANG GAK PENTING KAYA GINI
KASIHAN ORANG2 YANG KALIAN TIPU UNTUK MENGELUARKAN UANG YANG SEBENARNYA TIDAK DIPAKAI APA2 KECUALI DEMI MENGISI PERUT2 BUNCIT KALIAN
SADARLAH KALIAN WAHAI PENIPU
SADARLAH MENIPU ITU DOSA
Jonet anda bicara seperti orang yang bodoh yang idiot, negara merdeka bukan karena perbuatan bapak dan emak kamu, semua ada sejarah perjuangan nya dan jangan sama kan kami dengan bapak kamu yang suka menipu orang2 itu.
Kapan ya kita bisa bertemu saya ingin kamu tau bahwa negara ini sdh colap dan sdh seharus nya dibantu, mungkin karena perbuatan kamu dan bapakmu yang koruptor dan penipu, silahkan kamu buka di Yahoo : NIEL KENAN BULGARIA INDONESIA atau dihttp://WWW.FOXNEWS.COM
Biar otak tumpul kamu di isi sedikit dengan hal2 yang terbaru terjadi didunia ini, kasihan deh kamu ketinggalan kereta.
Selamat Malam …
Salam Sejahtera Untuk KIta Semua.
Terima kasih kepada Bapak Safari ANS yang telah memamarkan secara garis besar mengenai keberadaan THE HERITAGE FUNDS serta kepada Bapak 2 dan rekan-rekan yang lainnya yang telah dengan demikian detail memberikan respons serta tanggapan nya.
Kita sebagai Manusia yang merupakan Mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang telah diberikan kesempurnaan sedemikian rupa karena di dalam diri kita semua telah ditiupkan sebagian sifat-sifat ” Ke Illahian ” maka sebaiknya mari kita coba memecahkan masalah ini dengan menggunakan akal dan pikiran kita serta hati nurani kita sehingga akan dapat memahami makna yang tersimpan dibalik semua ini.
Menurut saya, Bangsa Indonesia ini adalah suatu Bangsa yang sangat BESAR dan amat sangat KAYA sehingga hal ini menjadi suatu inspirasi bagi Soekarno yang saat itu adalah merupakan Presiden Republik Indonesia Yang Cerdas dan Kharismatik untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Bangsa ini agar disegani oleh Bangsa-bangsa lain termasuk Bangsa-Bangsa yang pernah menjajah Negara kita ini yang telah mengetahui potensi yang ada di Indonesia.
Kemudian Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia saat itu membuat beberapa Batang Emas Murni lalau Batangan Emas Murni ini dibawa ke Union Bank of Suisse atau biasa dikenal dengan sebutan Union Bank of Switzerland ( UBS ) untuk di verifikasi lalu disimpan disana sebagai suatu contoh / sample dan setelah diverifikasi dan dinyatakan bahwa Batangan Emas Tersebut benar-benar Emas Murni ( Logam Mulia ) maka Soekarno pun pada saat itu menyatakan bahwa barang tersebut ada di Indonesia dan dalam jumlah yang sangat besar. Karena pernyataan ini keluar dari mulut seorang Presiden maka sudah barang tentu kebenarannya tidak diragukan lagi.
Kemudian setelah melalui beberapa persiapan yang dilakukan Soekarno di Indonesia maka diundanglah para pejabat dari UBS tersebut untuk datang melihat dan menghitung nilai Emas Batangan ( Logam Mulia ) seperti contoh yang telah disimpan di UBS tersebut.
Begitu Para Pejabat UBS tersebut datang ke Indonesia ditunjukkanlah beberapa “ GUDANG “ yang telah dipersiapkan sesuai dengan kemampuan Soekarno dimana didalamnya telah tersusun rapi tumpukan “ Batangan Emas Murni ( Logam Mulia ) “ yang sebenarnya tidak lain hanyalah kuningan sari belaka, akan tetapi karena KEMAMPUAN Diplomasi Soekarno serta KHARISMATIK Beliau maka para pejabat UBS ini tidak lagi melakukan verifikasi akan tetapi hanya melakukan penghitungan sehingga akhirnya timbul perhitungan kubikasi yaitu dengan satuan Metric Ton.
Data dari beberapa “ GUDANG “ ini kemudian dibawa ke UBS lalu dijadikan dasar untuk menerbitkan “ OBLIGASI “ dengan acuan Logam Mulia.
Pada saat Penerbitan Obligasi ini Soekarno sengaja mencantumkan beberapa nama orang yang memang dikenal oleh Beliau akan tetapi tanpa memberitahukan hal ini kepada yang bersangkutan adapun data yang diberikan oleh Beliau ini sebenarnya hanyalah merupakan suatu data rekayasa belaka yang hanya mungkin dilakukan oleh seorang Presiden.
Setelah Obligasi tersebut di terbitkan maka oleh Beliau Obligasi ini diberikan kepada yang bersangkutan akan tetapi kelengkapan pendukung lainnya diberikan kepada beberapa orang yang berasal dari daerah yang berbeda dan waktu penyerahannyapun dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Kenapa Hal ini dilakukan ???
Hal ini dilakukan dengan maksud agar kebohongan yang telah dilakukan oleh Beliau tidak mungkin bisa terbongkar dan akhirnya harta tersebut tetap akan menjadi HARTA ABADI RAKYAT INDONESIA, yang hanya bisa dikagumi akan tetapi tidak pernah bisa dinikmati, maka dari sinilah kemudian timbul istilah THE HERITAGE FUNDS ( Harta Warisan ).
Jadi sebenarnya yang diwariskan ini bukanlah berupa HARTA secara Nyata akan tetapi hanyalah sebuah suatu Kiasan belaka, karena sesungguhnya yang diwariskan oleh Beliau yaitu Burung Garuda dengan PANCASILA nya serta UUD 1945.
Kenapa demikian ???
Karena denga menjalankan PANCASILA dan berdasarkan pada UUD 1945 maka Bangsa Indonesia ini akan menjadi Bangsa Yang BESAR dan KAYA RAYA sehingga dikagumi dan disegani oleh Bangsa-bangsa lain di Dunia.
Inilah suatu contoh : Kelebihan Yang dimiliki oleh SOEKARNO, dia berani menjadi PEMBOHONG kepada DUNIA dengan tujuan MENJUNJUNG TINGGI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
Dengan Seluruh Jiwa dan Raga ku salut kepada Bapak Ir. SOEKARNO ( You Are My Best President )
Jadi kita sebagai Generasi Penerus mari kita lanjutkan tidak perlu kita perdebatkan.
Oleh: Haryadi @ kyai ider alam on 16 Desember 2011
at 1:22 am
Dari sidang ICJ mudah2an hasil nego dengan pihak Federal reserve angka yang mereka setuju adalah diatas 700 riliion dollar amerika dibayar bertahap mulai pertengahan tahun 2012, kita lihat aja benar atau tidak janji2 kaum iluminati ini bisa dipegang, kalau terjadi perang nuklir dalam 5 bulan kedepan siapa yang akan menuntut mereka ??
Vatikan, Italy, Federal reserve dan lain2 adalah bagian struktural organisasi ILUMINATI dunia yang sdh berkuasa di dunia sejak 4.000 tahun yang lalu, hanya Iran salah satu negara di dunia yang tidak bisa ditembus oleh system Iluminati.
Silahkan lihat di yahoo “LAWSUIT NEIL KEENAN IN ICJ GENEVA ” lihat di kauipeles.blog …..anda semua akan tahu siapa aja tokoh2 ILUMINATI yang berada di indonesia dan telah merusak system perekonamian, politik, perbankan dan pendidikan di indonesia selama ini dan mulai sekarang harus kita hilangkan dari system yang sedang berjalan ini.
MATA UANG SEBAGAI JAMINAN DOUBLE ADA DARI 152 MATA UANG DARI NEGARA YANG MEMPUNYAI HUTANG LANGSUNG ASSET INI
DI DALAM ASSET INI BANYAK GUNYONAN KELAS TINGGI.
TETAPI DIAKUI SAH SECARA LEGAL DUNIA
merry christmas and happy new year2012 for those who celebrate it. as I know that those who take care of the above now is the people of eastern Indonesia. we pray for may they all be successful and provide prosperity for the people of Indonesia.
Sebuah gugatan ( ’11 CIV 8500 – Hakim Holwell ) diajukan di New York pada Rabu 23 November 2011 yang bisa mengakhiri pemerintahan rahasia yang telah memerintah peradaban Barat selama 300 tahun terakhir. Dokumen pengadilan dapat diakses melalui PACER: Kasus 1:11-cv-08500-JFK Dokumen 1 Filed 11/23/11. PACER adalah pemerintah AS membatasi akses situs web. Akronim singkatan Akses Publik Records Pengadilan Elektronik.
Gugatan itu mengklaim bahwa jumlah lebih dari $ 1 triliun dicuri oleh, antara lain, Ray C. Dam , Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan PBB, mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan pemerintah Italia, Giancarlo Bruno dan Davos Forum Dunia sindikat Ekonomi dan lain-lain diyakini mencakup banyak pemilik US Federal Reserve Board .
Panggilan ini diajukan di New York oleh Neil Keenan, bertindak sebagai wakil dari Keluarga Naga, sebuah kelompok tertutup dinasti Asia kaya. Pengajuan hukum adalah hasil dari pengumpulan bukti ekstensif oleh polisi internasional dan badan-badan penegak hukum termasuk Interpol, CIA, Polisi Keamanan Jepang dan beberapa Eropa Timur dinas rahasia. Tindakan memiliki dukungan dari Pentagon dan angkatan bersenjata Rusia dan Cina.
Para terdakwa utama dalam tindakan hukum dipahami sebagai organisasi rahasia di balik pembunuhan Presiden AS John F. Kennedy , 911 , dan banyak lainnya kejahatan internasional utama dan kekejaman teroris.
Gugatan itu dipicu oleh penahanan ilegal dua warga Jepang, Akihiko Yamaguchi dan Mitsuyoshi Watanabe, dan penyitaan $ 134.500.000.000 dalam obligasi yang mereka pegang di Chiasso, Italia, Rabu 3 Juni 2009. Setelah obligasi yang dicuri, diri dijelaskan 33 derajat Freemason Leo Zagami dihubungi penulis ini (Benjamin Fulford, di Jepang) dan mengatakan bahwa Monte Carlo P2 masonik bisa mengajukan uang tunai obligasi dengan bantuan bankir Vatikan Daniel Dal Bosco. Penulis ini diteruskan informasi, melalui anggota keluarga Kerajaan Inggris, untuk Keluarga Naga yang dipercayakan lebih lanjut $ 1000000000000 senilai obligasi mirip dengan penggugat Neil Keenan. Keenan kemudian, setelah negosiasi banyak, mempercayakan obligasi untuk Dal Bosco.
Dal Bosco kemudian melarikan diri dengan obligasi dan diikuti 24-jam-sehari-oleh agen dinas intelijen berbagai untuk melihat apa yang akan dia lakukan dengan mereka. Jejak Dal Bosco menyebabkan Davos forum Dunia, PBB, pemerintah Italia dan Vatikan, di antara tempat-tempat lain. Setelah ini, Keenan didekati oleh Siapa Siapa tokoh yang kuat termasuk pejabat Vatikan atas, bankir Wall Street, bangsawan Eropa dan mantan presiden AS, sebagian besar menawarkan dia suap astronomi pergi. Dia juga diracuni dengan risin dan hampir tewas.
Menurut Keenan: “Akar dari kasus ini kembali ke antara 1927, dan 1938 kapan, dalam pengaturan yang dibuat antara TV Soong (Menteri Keuangan Cina) dan Henry Morgethau, Menteri Keuangan, Pemerintah Amerika Serikat membeli sekitar 50 juta ons perak dan sejumlah besar emas disewa dari Pemerintah Cina Nasionalis, yang dikenal sebagai Kuomintang. Untuk semua harta menyerahkan, sertifikat diberikan kepada mereka yang menyerah logam mulia mereka. ”
Banyak obligasi disita oleh Dal Bosco didukung dengan emas Cina yang diambil oleh Dewan Federal Reserve selama tahun-tahun dan tidak pernah dikembalikan kepada pemiliknya hukumnya.
Obligasi lainnya disita obligasi Kennedy. Obligasi ini didukung oleh emas diadakan di percaya bagi penduduk planet ini dan seharusnya digunakan untuk membiayai pembangunan ekonomi dunia. Sebaliknya mereka sebagian besar telah dicuri dan disalahgunakan oleh anggota komplotan yang telah merebut kekuasaan dari sistem keuangan Barat atas nama kepentingan pribadi.
Para penandatangan asli untuk obligasi Kennedy mantan Presiden Indonesia, Achmad Soekarno (1901-1970). Pewaris Soekarno, Dr Seno Edy Soekanto, telah memberikan Neil Keenan kuasa untuk kembali ke pemiliknya yang sah mereka obligasi Kennedy dan properti lainnya dialokasikan kepada masyarakat dunia melalui sesuatu yang dikenal sebagai The Akun Agunan global .
Gugatan itu hanya salvo pertama dalam pertempuran hukum untuk mengembalikan kontrol dari sistem keuangan global kepada masyarakat dan pemerintah dunia serta pemilik sah aset sejarah yang telah disita oleh anggota kartel perbankan.
Gugatan (teks lengkap di sini ) diajukan sebagai 2011 Aksi Sipil 8500 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York (Hakim Holwell) pada tanggal 23 November 2011.
Terima kasih atas infonya. Semoga seluruh rakyat Indonesia membacanya. Jika benar, maka ini peristiwa dan tregedi sejarah ummat manusia yang paling menyedihkan.
Gugatan (teks lengkap di sini ) diajukan sebagai 2011 Aksi Sipil 8500 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York (Hakim Holwell) pada tanggal 23 November 2011.
Latar belakang informasi tentang masalah dengan sistem keuangan global diringkas oleh Neil Keenan dan Keith Scott:
Amerika Serikat adalah sebuah perusahaan swasta yang dimiliki oleh Kerajaan Inggris (Rothschild), Bank of England (Rothschild) dan Vatikan (Rothschild lagi). Hal ini sebelumnya disebut Virginia Company sampai 3/9/33 ketika dibubarkan oleh Roosevelt bawah Undang-Undang Perbankan Darurat. Pada Kongres 5/5/33 terpilih untuk membubarkan Otoritas Standar Emas dan Penguasa AS dan semua kapasitas resminya termasuk kantor-kantor pemerintah, departemen dan petugas. AS adalah perusahaan, bukan bangsa. Federal Reserve tidak, Federal Reserve atau. Ini adalah organisasi swasta yang dijalankan oleh pemalsuan bankir Yahudi yang meminjamkan uang yang mereka cetak dari udara tipis dengan bunga sementara kita terus membayar para penjahat untuk bulu Rakyat.
Bahwa teknologi pencurian dan penipuan yang telah diekspor dari Amerika Serikat melalui promosi mereka penipuan ini sebagai paradigma keuangan global adalah kecabulan yang telah menetapkan benih kehancurannya sendiri.
Ini telah diperparah oleh penolakan orang biasa untuk menyadari, mengetahui dan memahami bahwa itu adalah tipu dari Pemerintah dan keserakahan tak berujung penipuan dan bankir yang dikombinasikan untuk hanya bulu mereka seperti domba-domba mereka apatis. Apatisme dan ketidaktahuan kebenaran, menciptakan kepercayaan kebohongan. Kebenaran adalah jelas, tetapi kebanyakan orang memilih untuk tidak mendengar atau mengerti. Hutang Federal Reserve adalah utang perusahaan swasta yang merampok orang-orang Amerika Serikat.
Dolar Amerika Serikat adalah Federal Reserve Catatan dan kewajiban terhadap mata uang adalah kewajiban Federal Reserve, bukan rakyat Amerika Serikat.
Latar Belakang Sejarah:
1. Antara 1927 dan 1938, di bawah pengaturan dibuat antara TVSoong (Menteri Keuangan Cina) dan Henry Morgethau, Menteri Keuangan, Pemerintah Amerika Serikat membeli sekitar 50 juta ons perak dan disewakan sejumlah besar emas dari Pemerintah Cina Nasionalis, yang dikenal sebagai Kuomintang. Selama periode ini China sebagian diduduki oleh tentara Jepang dan ada rasa takut Cina sedang dikuasai oleh Jepang.
2. Untuk semua harta menyerahkan, sertifikat diberikan kepada mereka yang menyerah logam mulia mereka. Logam mulia dan batu permata menyerah dikirim ke Amerika Serikat di bawah suatu perjanjian sewa yang dibuat antara TV Soong dan Henry Morgenthau. Sertifikat menjadi dana yang mendasari Kuomintang dan sekuritas yang baik dan diterima.
3. Pada tahun 1934 baru diresmikan Securities Act di Amerika Serikat, bersama dengan UU Emas, yang dibutuhkan semua emas batangan dan koin emas untuk menyerah kepada Federal Reserve, sebuah perusahaan swasta disewa untuk beroperasi sebagai Bank Sentral Amerika Serikat dan menjadi penerbit mata uang dikenal sebagai Dolar Amerika Serikat.
4. Emas dalam negeri yang dimiliki dibeli. Emas asing yang diadakan oleh Departemen Keuangan juga menyerah kepada Federal Reserve, jadi, itu disewakan kepada Federal Reserve. Ini mulai seri 1934 Notes yang diterbitkan oleh Federal Reserve. Ini tidak pernah ditebus dan biaya bunga disambut oleh penerbitan lebih lanjut dari seri 1934 FRN itu.
5. Ini FRN 1934 yang menjamin pembayaran sewa dan untuk memungkinkan Pemerintah Cina untuk melanjutkan finansial. Ini berada di bawah kendali Kuomintang, Pemerintah Nasionalis di Cina dari siapa Gold telah diterima. Banyak yang tersisa di Cina ketika Kuomintang harus melarikan diri ke Taiwan. Emas telah dinasionalisasi oleh Kuomintang yang pindah banyak yang FRN (tetapi tidak semua) ke Taiwan yang dibangun pada catatan ini. Catatan ini adalah kekayaan yang mendasari Taiwan dan mereka yang baik untuk nilai karena mereka didukung oleh emas.
6. Selama perang di Cina, pemilik sebagian besar penyimpanan catatan yang dikeluarkan oleh Bank Tionghoa dibunuh oleh Jepang, lain kemudian dibunuh oleh Kuomintang dan Komunis Cina, sehingga Gold menjadi milik Bangsa, terutama jadi, Kuomintang. Di Eropa, orang-orang Yahudi yang telah memiliki kekayaan dilucuti dari kekayaan melalui berbagai cara dan kemudian dihilangkan. Emas itu diambil baik secara diam-diam atau secara paksa, yang merupakan realitas sejarah.
7. Kuomintang ditunjuk menjadi wali dari Emas dan surat berharga yang diterbitkan oleh Amerika Serikat; mereka halus yang dikenal sebagai Naga Keluarga. Keluarga Naga sebenarnya adalah sebuah organisasi yang beroperasi antara keluarga tua di China dan Taiwan, dan dengan demikian berada di atas perpecahan politik dari kedua Pemerintah Cina independen. Cina yang luar biasa dalam hal ini, bahwa ikatan keluarga tua dan fungsi supercede pengaturan politik yang, meskipun mereka mungkin bertahan selama beberapa generasi, dianggap sebagai tidak penting atas berlalunya waktu untuk kebanyakan orang Cina. Terlampir ini adalah kekayaan beberapa negara. Amerika Serikat dalam mendukung Kuomintang dan kelompok-kelompok perlawanan yang dicetak lebih dari catatan FRN dalam Cina sendiri. Operasi ini dijalankan oleh CIA untuk membeli loyalitas berbagai faksi dalam perang melawan komunis, akhirnya diusir ke Burma sekitar tahun 1960. Sebagian besar disebabkan pencetakan tambahan catatan, Catatan tambahan diberikan sebagai pengganti bunga, tetapi diarahkan ke orang-orang tertentu dan pihak.
8 Pada akhir Perang Dunia II, dengan faksi Komunis dan Kuomintang pada perang di Cina, Masyarakat Internasional dan Cina setuju untuk Gold ditempatkan di bawah kendali Indonesia terang-terangan Presiden Soekarno. Soekarno kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian dikenal sebagai M1 di bawah Persetujuan PBB No Misa 81704 “Operasi Pembebasan berat. Hal ini karena banyak emas dunia telah disampaikan ke Indonesia dan Filipina. Kanada, Australia, Inggris, India dan Koloni Inggris lainnya dikirim emas mereka kepada yang disebut “Singapura ditembus” Jepang, sesuai dengan pengaturan disetujui oleh Hirohito dalam Pakta 1921 Antara Bangsa dibuat di London, disampaikan banyak emas ini untuk Indonesia (Kemudian Koloni Belanda) dan Filipina (Lalu Koloni AS) ke bunker rahasia yang telah sebagian besar dibangun oleh Jepang antara 1924 dan 1945. Inilah sebabnya mengapa pasukan Sekutu di Malaya tidak memiliki perlindungan udara atau suplai yang cukup untuk yang akan memungkinkan mereka untuk melawan Jepang. Singapura telah jatuh sehingga sebagian dari kekayaan global bisa “hilang” menjadi sistem rahasia yang berlebihan membuat standar emas dan mata uang fiat kenyataan.
Emas ini didokumentasikan ke dalam rekening melalui Swiss Bank Komersial Union Bank of Switzerland, ditempatkan di bawah perlindungan Jaksa Agung Swiss, terdaftar melalui Bank Swiss National Bank for ke rekening Jaminan Internasional International Settlements Gabungan dan kemudian dari dalam BIS, diblokir untuk membentuk Akun Pendaftaran Orang Tua Kelembagaan Sistem Federal Reserve.
Kemudian Presiden Marcos dari Filipina diangkat dan memegang posisi M1 sampai 1987 dan kemudian posisi itu ditransfer ke Dr Dam C. Ray, pada bulan Oktober 1987, di bawah kemunduran Hukum untuk Pewaris RCD1087 Seluruh Timur Jauh dengan Power formal Agung dan Penugasan Aset bahasa Indonesia yang ditandatangani oleh Sarinah Soetiwi (pemegang aset atas nama Bangsa Indonesia sebagai ditugaskan oleh Presiden Soekarno) pada tahun 1992, otoritas Dam kemudian ditetapkan 20 Januari 1995. Bendungan terbukti mustahil untuk seluruh sistem untuk bekerja dengan, (baik karena ia menolak untuk mengizinkan orang-orang yang menempatkannya di otoritas untuk mencuri, atau karena kesombongan pribadinya … Sulit untuk tahu mana yang benar.) Dan kekuasaan-Nya atas Kelembagaan Akun pendaftaran orangtua menyisihkan dan sistem kembali ke tiga Bangsa yang menguasai account tersebut sejak Perang Dunia II, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis, yang secara sistematis dan ilegal menumbangkan sistem didirikan sejak tahun 1996.
9. Dari ini kita dapat melihat bahwa ada dua operasi fungsional. Salah satunya adalah kepemilikan dan kontrol Depository oleh pemilik Emas dan sistem kontrol lain diatur di tempat untuk mengelola dan mengontrol Account Gabungan Agunan sebagai Arbiter independen. Hak kepemilikan dimiliki oleh penandatangan Account Penyimpanan di Bank Umum dan Hak Kontrol telah dipegang oleh M1.
10. Jadi itu adalah, bahwa pasokan seluruh dunia batangan dan emas koin ditarik dan mata uang fiat menjadi urutan hari. Namun, di bawah catatan dan uang yang dikeluarkan oleh Federal Reserve adalah kekayaan yang mendasari dalam suatu sistem terpusat yang Bangsa-Bangsa dimaksudkan untuk digunakan secara adil, tetapi Bankir ditentukan mereka akan gunakan untuk menyerang perekonomian nasional.
11. Pada tahun 1963, Presiden John F. Kennedy menandatangani Perjanjian dengan Presiden Soekarno untuk menyediakan dana untuk memungkinkan Keuangan Amerika Serikat untuk mencetak mata uang sendiri, sehingga menumbangkan “hak” untuk mencetak mata uang dipegang oleh Federal Reserve. Perjanjian ini akan memindahkan beberapa 59.000 ton emas untuk mendukung mata uang ini. Masalah dengan ini adalah bahwa mata uang domestik AS akan kemudian telah didukung oleh emas yang akan menjadi pelanggaran terhadap perjanjian internasional dimaksudkan untuk menstabilkan mata uang. 11 hari setelah penandatanganan perjanjian ini, Presiden Kennedy dibunuh. Presiden Johnson ditangguhkan EO11110 seperti yang dikeluarkan oleh Kennedy dan ditransfer bullion ke Federal Reserve. Green Hilton Agreement tidak diterapkan sampai 1968 ketika Soekarno jatuh dari kantor dan ketika Perdagangan Global membuatnya penting bahwa dunia memiliki mata uang global. Seperti Emas telah dipindahkan ke Departemen Keuangan AS pada tahun 1968, serangkaian dikenal sebagai Obligasi Obligasi Kennedy diterbitkan dalam rangka untuk menghormati ketentuan Perjanjian Hilton Hijau dibuat antara Kennedy dan Soekarno, 1968 hal pengiriman emas ke Amerika Negara yang berbeda dari yang dibuat pada tahun 1934. Ketika setelah 30 tahun, bunga belum dibayar seperti yang dijanjikan, penerbitan ulang dari obligasi dalam peningkatan jumlah diterbitkan sebagai catatan peringatan dan diterima oleh pemilik Emas, Keluarga Naga.
12. Dari salinan dokumen-dokumen Bank yang diterima oleh Neil Keenan, dalam Perjanjian Hilton Hijau Memorial, dana jumlah emas dan platinum ditentukan. Ini jumlah emas yang bersertifikat dan sertifikat dan salinan buku dengan identifikasi penuh dan tepat dan kode pengakuan tersedia. Sertifikat ini lebih lanjut dibuktikan oleh laporan bank, salinan yang sekarang dipegang oleh Neil Keenan. Kebenaran dari instrumen ini dapat dipertahankan dengan penuh semangat melalui dokumentasi di tangan kami dan selanjutnya melalui interogasi dari Layar Hitam di mana buku besar agunan off diadakan, bersama dengan sebuah interogasi dari layar abu-abu dan biru di mana kita akan menemukan penipuan besar dari penggunaan yang ilegal aset ini.
13. Dalam beberapa dokumen kami sajikan dengan keluhan ini kita dapat melihat bahwa aset telah disimpan, kontra-aset dibuat dan disajikan kepada para deposan, para deposan telah ditipu selama lebih dari 70 tahun melalui kegagalan yang disengaja dan penipuan obligor untuk menghormati Perjanjian.
14. Dalam beberapa pekan terakhir kami telah datang ke dalam kepemilikan dari buku dan catatan dari Presiden Soekarno terlambat, dan semua kode dan buku besar dari Account Global. Ukuran account tersebut dapat dilihat dengan meninjau Perjanjian Bersama antara Garuda Indonesia dan Memorial Hilton Green Memorial Hilton Jenewa, mapan, terstruktur dan membuat operasional antara 1961 dan tanda tangan terakhir pada tahun 1972. Berdasarkan Perjanjian ini aset gabungan agunan internasional didirikan dan dibawa ke depan, kemudian, dalam waktu singkat disalahgunakan untuk mengubah sistem operasi bank.
15. Meninjau buku-buku ini, kita sekarang dapat melihat bahwa Bank menyisihkan gagasan beroperasi di bawah Piagam yang mereka pegang sebagai bank, Bank bukannya mereka menjadi seperti operator kasino sangat miskin dan pedagang, menjual apa yang mereka tidak sendiri. Catatan dalam kepemilikan kami, ditandatangani dan didaftarkan oleh penerimaan dan pengelolaan bank komersial, menunjukkan dana yang mendasari dalam angka dan jumlah yang terhuyung imajinasi. Hilton Green dan Memorial Garuda Kesepakatan jelas menunjukkan nilai dari sistem akun global.
a) Deposito Emas dan Platinum berlari ke jutaan ton.
b) 1934 seri Obligasi Sistem federal Reserve, Notes yang diterbitkan pada tahun 1928, Kennedy Obligasi berlari ke quadrillions Dolar AS, Obligasi Naga semua dicatat dan diakui dalam Hijau Hilton dan Hilton Memorial Perjanjian Kolektif. Kedua Aset dalam bentuk Bullion menyerah kepada Account Global melalui Pemerintah Amerika Serikat dan kemudian dipercayakan kepada sebuah perusahaan swasta, Federal Reserve System.
saya percaya ada dana sukarno…….tapi banyak orang tak percaya.
nanti kalian pasti akan terkejut ….buktinya..uang UB -ada berpeti-peti.kakek bilang itu peninggalan Sukarno.mungkin kalian pernah lihat UB?tdk gaib .itu sirik.saya lihat berpeti-peti..dan ada yg lain…kata kake..ratusan……?
kake urus di jakarta ..blm ada pembelinya….mereka cuma omong kosong. kake sampai sekarang mau urus UB…tak ada hasil.mudah-mudahan kake berhasil….kata kake bila UB jalan….yg lain menyusul.
Haryadi @ Kyai jalak ider alam, cerita anda telah menyesatkan dan merusak nama baik presiden Sukarno, bunker2 dan tumpukan emas murni itu memang ada dan terdapat di 125 titik bunker di indonesia dan beberapa negara asean. Keith Scott adalah nama salah seorang yang pernah masuk kedalam nya diajak oleh kaisar Hirohito almarhum, beberapa tahun sebelum beliau wafat, bunker tsb berada di Philipina dan dibangun oleh pekerja2 bangsa Philipina awal abad ke 20, begitu pintu dibuka yang tercium adalah bau darah…..itu adalah darah pekerja2 yg membuat bunker tsb yang setelah selesai pekerjaannya mereka dibunuh oleh tentara jepang, lalu tentara2 tsb dibunuh lagi oleh temannya hingga tersisa 2 orang yaitu orang kepercayaan sang kaisar.
Keith Scott melihat dan memegang tumpukan emas murni setinggi 3 meter tersusun rapi diatas rak nya di area seluas 2 x kolam renang olimpic, semua emas tersebut sdh diberi label dan nomor urut oleh aphrisal dari bank central Swiss guna menerbitkan colateral nya.
Begitu juga dengan bunker2 emas yang ada di indonesia yang jumlahnya lebih dari 90 titik …itu pun sudah diregister pula.
Sekarang pertanyaan nya siapa pemilik emas2 milyaran ton tersebut ? dan siapa yang menjaganya ?
Konon beberapa puluh abad yang lalu emas itu dibawa pleh pemilik nya dari timur tengah, dia adalah nabi yang paling kaya yaitu nabi Sulaiman, beliau diperntahkan oleh ALLAH untuk membawa emas2 tsb ke tanah perjanjian yang ada di belahan timur dunia ini, munkin yang dimaksut tanah jawa dan dengan ribuan armada laut emas2 tsb dibawa ke asia, ada yang mendarat di muangthai, kamboja, philipina, malaysia dan Jawa.
Karena dgn kepintarannya bangsa Yahudi dengan pimpinannya ROSCHILL dapat menemukan rahasia dari prasti yang ditinggalkan oleh nabi Sulaiman tsb dan secara diam2 datang ke pulau jawa menyatu dengan menyaru sebagaii tentara portugis dan belanda atau missionaris melakukan pencarian, ternyata memang emas tsb mereka temukan, tentara belanda akhirnya membawa sebagian emas2 tsb ke negeri nya,karena kurang baiknya hubungan bisnis dengan belanda maka Roschill mendekat ke Kaisar Hirohito dan banyak memberikan dana utk membangun pabrik senjata jepang dan jepang pun jadi kerajaan terkuat di asia saat itu dan membantu Roschill membuat kan bunker2 utk emas2 tsb, setelah perang dunia II selesai sisa2 tentara jepang yang ada tidak mau kembali ke negerinya lalu membantu perjuangan rakyat indonesia juga memberikan infomasi soal bunker2 tersebut kpd presiden Sukarno,
Kemudian beliau meminta bantuan kpd para sesepuh utk membentengi bunker2 tsb dengan berbagai macam ilmu2 agar pihak2 lain tidak ada yg bisa menggangu emas2 tsb.
Setelah Indonesia merdeka beliau mulai mengatur, menulis, membuat dokumen2 emas2 itu mulai thn 1948 sampai 1967 yang sekarang disebut dgn Sukarno Bond.lalu mendaftarkan nya ke bank central swiss dgn mengatas namakan kerabat dekat nya dan mengundang ahli 2 perbankan Swiss utk melihat dan mendatanya guna penerbitan colateral2
Ketika bertemu dgn presiden Keneddy thn 1963 dgn kepintaran kepiawaiannya beliau melakukan negosiasi dan memaksa Keneddy menanda tangani perjanjian Green Hilton Agreement, agar amerika mengakui emas2 titipan Amerika,Jerman, Belanda dan Jepang yang ada di bank cental Swiss pun sebagian adalah milik indonesia, lalu 11 hari kemudian Keneddy tewas ditembak.
Setelah itu mulailah amerika mengirim agen2 nya ke indonesia utk menggulingkan presiden Sukarno dan berhasil… kemudian Roschill menggunakan kekerasan utk merebut dokumen2 yang beredar di asia, termasuk yang berada ditangan lawyer2 presiden Sukarno di London, seluruh info cara2 menggunakan colateral tersebut hilang, para trusti yang coba2 mengakses colateral tersebut di Swiss ditangkap dengan alasan colateral2 tsb palsu, ada 92 orang yang pernah ditangkap.
UFO yang sering terlihat di Sukabumi, Tasikmalaya dan Garut adalah buatan manusia (amerika) mereka mashi mencari keberadaan bunker2 tempat penyimpanan emas tsb, tapi belum juga mereka temukan.
Jadi biarlah emas2 tsb terkubur selama nya, karena sudah menjadi harta abadi dunia dan sulit utk dirumuskan kembali jika nanti dikeluarkan dari tempatnya, termasuk 59.000 ton yang ada di bunker UBS/FED.
EMAS INI YANG JADI PENYEBAB PERANG DUNIA I, II, dan juga kalau jadi PD III.
Colateral2 yang ada sudah cukup untuk mengantar kan Indonesia ke masa jaya seperti hal nya Sri wijaya dan Majapahit, asal pemimpin nya amanah, tegas dan jujur indonesia pasti makmur.
Pembaca yang budiman apakah anda semua pernah ketemu orang yang mengaku ONER DANA AMANAH..
Lalu kira kira apa standardnya untuk mengetahui bawasanya yg pengaku itu benar benar sebagai Oner
Trims
Kami menunggu pejelasan anda semua.
Oleh: nony meliana java on 12 Januari 2012
at 10:44 am
Itu sebuah pertanyaan yang sejak awal selalu saya tanyakan kepada siapa saja yang mengaku pemegang dokumen amanah. Namun setelah perjalanan puluhan tahun saya simak bahwa selain Soekarno, mereka hanyalah seorang nama yang dipakai tetapi tidak memiliki hak untuk akaes atau mencairkan. Sebab hak itu belum pernah diberikan oleh Soekarno kepada siapapun hingga kini. Logikanya, kalau pemegang dokumen atau yang namanya tercantum dalam dokumen, seharusnya bisa mencairkannnya sendiri. Tetapi saya yakib bahwa kunci dari pencairan dokumen tersebut adalah dengan cara silang. Yang satu membutuhkan yang lain. Tanpa itu saya pikir hanya bualan saja. Tapi anehnya para “para pemegang amanah” belakangan justru mengklaim dirinya adalah segalanya; seakan dialah yang punya planet bumi ini. Salam
Saya sependapat dengan anda mengenai hal ini, dan sesuai dengan keyakinan saya bahwa Bapak Presiden kita Ir. SOEKARNO ini adalah seorang yang jenius dan memiliki kemampuan berimajinasi dengan sangat baik, sehingga Beliau mampu menggabungkan Sejarah kehidupan Manusia di muka bumi ini dengan Perjalanan Sejarah Perkembangan Agama yang mana semuanya terjadi jauh sebelum Beliau di lahirkan dan dengan Kharisma yang Beliau miliki maka ditimbulkanlah suatu opini kepada Dunia bahwa Indonesia ini adalah merupakan suatu Negara yang sangat kaya raya baik dari hasil buminya maupun dari harta karun yang tersimpan di dalamnya.
Dengan adanya opini ini yang sebenarnya berasal dari suatu Kemampuan Imajinasi yang kuat maka kemudian Beliau membuat Imajinasi ini menjadi suatu realita yaitu dengan cara mewujudkan seolah-olah Bunker-bunker tersebut benar-benar berisi Logam Mulia / Emas seperti contoh yang telah diserahkan ke UBS yang kemudian oleh beberapa pejabat UBS dilakukan peninjauan untuk membuktikan kebenaran nya. Dan setelah dilakukan peninjauan ke bunker-bunker sebagaimana yang telah disebutkan dan ternyata memang keberadaan bunker tersebut benar adanya maka kemudian dilakukanlah pendataan dan penghitungan perkiraan nilai asset yang ada di masing-masing bunker tersebut.
Yang menjadi pertanyaan : “ Apakah mungkin dilakukan pengujian mengenai Logam Mulia / Emas yang ada di dalam bunker tersebut ??? “.
Menurut perkiraan dan keyakinan saya, jelas hal tersebut tidak akan mungkin dilakukan pengujian.
“ Mengapa demikian ??? “
Hal itu terjadi karena yang menunjukkan kepada mereka mengenai keberadaan bunker-bunker tersebut adalah SEORANG PRESIDEN . Dan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Bapak Ir. SOEKARNO ini adalah seorang Presiden yang memiliki Kharisma yang sangat kuat serta sangat pandai berdiplomasi, sehingga Para Pejabat dari UBS jelas tidak akan mungkin untuk melakukan pengujian mengenai Logam Mulia / Emas yang ada di hadapan mereka dan akhirnya mereka percaya dan yakin bahwa apa yang telah mereka saksikan tersebut adalah BENAR Logam Mulia / Emas. Sehingga setelah selesai diinventarisir kemudian diterbitkanlah Obligasi – obligasi sebagaimana yang banyak kita ketahui saat ini.
Dalam penerbitan Obligasi ini pun Bapak Presiden Ir. SOEKARNO sudah memperhitungkan bahwa kelak apabila Beliau sudah meninggal pasti akan ada yang berupaya untuk mencairkan Obligasi tersebut dan kalau sampai hal ini terjadi maka jelas akan terbongkar bahwa sesungguhnya barang-barang yang ada di dalam Bunker tersebut sebenarnya bukan Logam Mulia / Emas tetapi sebenarnya hanyalah Kuningan Sari ataupun logam sejenis. Maka sebagai langkah antisipasi oleh Beliau kelengkapan dari Obligasi ini diberikan kepada beberapa orang yang tidak saling mengenal dan berada di daerah yang saling berjauhan sehingga sangat tidak mungkin untuk dipersatukan apalagi sifat serakah , egois , mau menang sendiri adalah merupakan suatu sifat yang pasti ada dalam diri setiap manusia maka akan semakin sulit untuk mempersatukan kelengkapan Obligasi ini, sehingga akhirnya Obligasi ini tidak akan mungkin untuk dicairkan dan dengan kondisi ini maka opini yang dibangun dan diciptakan oleh Bapak Ir. SOEKARNO tetap akan bertahan dan dunia tetap akan percaya dan yakin bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara yang amat sangat Kaya Raya.
Jadi menurut saya sebaiknya kita tidak usah bersusah payah mencari keberadaan Harta Karun tersebut, tetapi sebaiknya marilah kita berupaya untuk BERSATU mulai dari Sabang sampai ke Merauke karena dengan menjadi satu kesatuan maka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini akan menjadi Negara yang sangat kuat dan akan sangat disegani oleh Negara lain .
Oleh: Haryadi @ kyai ider alam on 16 Januari 2012
at 5:05 am
1 Votes
emas di gudang benar ada ,contoh : dalam pengecekan dalam jumlah tertentu emas , di gudang dicek ,kemudian itu diambil contoh 4 slope ( 1 slope ; 21 kg )
untuk pengecekan emas yang batangan 1 kg
sample itu diambil untuk disahkan . setelah disahkan,dan distempel kemudian 2 slope diserahakn kembali sebagai bukti
legal , sering disebut sebagai 1 slope pembuka dan 1 slope penutup.
aset ini semuanya tersimpan di 61 negara
Oleh: people on 31 Januari 2012
at 2:43 am
Rate This
selain itu soekarno juga hanya nama dipakai sebagai legal.
di belakang itu ada yang lain, lebih berkuasa
Oleh: people on 31 Januari 2012
at 3:04 am
Rate This
C E A S E and D E S I S T O R D E R
re-Affirmation and re-Confirmation of Claim of Ownership
European Office: Tel : +359897880264 Email:neil.keenan50@gmail.com Skype: neilkeenan
Page 1/4
The undersigned therefore issue this Cease and Desist Order which is to serve as legal notification to the following Parties whom the undersigned deem to have acted in Bad Faith, who may not use, or allow use of, or claim title, or have right or control of all and or any assets, or derivatives thereof, in the attached list of funds and assets, Marked “Annex A” until they provide proof of just account and stewardship to the undersigned and until and unless the undersigned issue, on a case by case, transaction by transaction basis, a certificate of allowance for the use thereof, such allowance to be given in writing under their hands only in response to a request by a Government Ministry of Finance.
This Cease and Desist Order is issued and effective from this 4th Day of January 2012 to all Parties specifically nominated and stated below:
ACKERMANN, Josef / DEUTSCHE BANK
BAN Ki-MOON, Secretary-General United Nations
BANK FOR INTERNATIONAL SETTLEMENTS (BIS)
BARCLAYS GROUP
BAROSSO, José Manuel D., President of the European Commission
BERLUSCONI, Sylvio, former Prime Minister of Italy
BERNANKE, Ben S., Chairman of the Board of Governors of the Federal Reserve
BLAIR, Tony A.C.L., former Prime Minister of the United Kingdom
BLANKFEIN, Lloyd C. / GOLDMAN SACHS
BUSH Sr., George H.W., 41st President of the United States of America
BUSH Jr., George W., 43rd President of the United States of America
CAMERON, David W.D., Prime Minister of the United Kingdom
CLINTON, Hillary D.R., United States Secretary of State
CREDIT SUISSE (CS)
DAVIGNON, Étienne F.J., former vice-president European Commission
DIMON, James / JP MORGAN
DRAGHI, Mario, President of the European Central Bank (/ex-GOLDMAN SACHS)
EMANUEL, Rahm I., Mayor of Chicago
FEDERAL RESERVE SYSTEM and all CENTRAL BANKS
GEITHNER, Timothy F., United States Secretary of the Treasury
GREENSPAN, Alan, 13th Chairman of the Board of Governors of the Federal Reserve
HSBC GROUP
INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF)
KISSINGER, Henry A.
MONTI, Mario, Prime Minister of Italy (/ex-GOLDMAN SACHS)
NETANYAHU, Benjamin “Bibi”, Prime Minister of Israel
PAPADEMOS, Lucas, Prime Minister of Greece (/ex-GOLDMAN SACHS)
PAULSON, Henry “Hank” M., former United States Secretary of the Treasury (74th)
QUEEN ELIZABETH II. / HOUSE of WINDSOR, The United Kingdom & Commonwealth
QUEEN BEATRIX / HUIS van ORANJE, The Netherlands
ROCKEFELLER, David Sr.
ROCKEFELLER, John “Jay” D. IV
ROMNEY, W. Mitt
C E A S E and D E S I S T O R D E R
re-Affirmation and re-Confirmation of Claim of Ownership
European Office: Tel : +359897880264 Email:neil.keenan50@gmail.com Skype: neilkeenan
Page 2/4
ROMPUY van, Herman A., President of the European Council
ROTHSCHILD de, Evelyn R.A.
ROTHSCHILD de, David M.
RUBIN, Robert E., former United States Secretary of the Treasury (70th)
SARKOZY, Nicolas, President French Republic
SOROS, George
SUMMERS, Lawrence “Larry” H., former Director of the National Economic Council (USA)
UNION BANK OF SWITZERLAND (UBS)
UNITED NATIONS
WOOTTON, David, Lord Mayor CITY OF LONDON
WORLD BANK (International Bank for Reconstruction and Development)
ALL GOVERNMENT offices in the United States, Germany, Great Britain, Italy, The Netherlands, Belgium, France and Japan;
ALL BANKS with a registered office or branch in Switzerland, United States, Germany, Great Britain, Italy, The Netherlands, Belgium, France, Japan;
ALL PERSONS, CORPORATIONS or other LEGAL ENTITIES attempting to use these accounts without the expressed written permission of the undersigned.
Remedy may be obtained by way of providing true account of the accounts set forth in “Annex A” hereto attached and or obtaining the specific approval of the undersigned.
Signed : January 4, 2012
………………………… …………………………
Keith Francis SCOTT Neil Francis KEENAN
C E A S E and D E S I S T O R D E R
re-Affirmation and re-Confirmation of Claim of Ownership
European Office: Tel : +359897880264 Email:neil.keenan50@gmail.com Skype: neilkeenan
Page 3/4
Annex A:
List of funds and assets:
Reference: Family Guarantee Heritance.
(His Heir Son from Grantee),
Last Holder, Signatory, Ownership, PATN, 101371 / Position III.
For the Gold of Certificate Guarantee, Platinum of Certificate Guarantee, and Obligation of Certificate Guarantee, All the writing in the Black Book registered.
Guarantee Secret Code No. 754008979933/GIS/441.
FC – 719098 – Union Bank of Switzerland – GTF – 91 – NVS
Reference Code No. M550–7825-9096- M5307-8259-069.34200313.
Statement Code No.
VFT/2006747711/NG/4100001109/CFT/3218867571/CFT.6540078688
Heritance Code, No.
0067/D/4515/LM/45/A/00045/INDONESIA/0437756/DC/000045/A/00001
LAST HOLDER CODE, No.
BR/274809/CH/48092/INDNESIA/4860/CH/4809/TS/780982
saya sepakat dana itu memank benar adanya dan sampai saat ini diburu…
hal itu tdk perlu kesepakatan negara-negara tapi hanya meminta restu ma Allah dan 3 sesepuh… dan pelaksana amanhnya ada 1 org tanpa nama saat ini… ini berdasarkan penelitianku selama ini dan memang saya pernah membacaya dirumah salah sesorang sesepuh yang konon ceritanya seumur hidupnya dia tidak pernah baca dan hari itu kebetulan dia menyuruhku membacanya, dukumen itu yang membicarakan soal harta indonesia yang diseluruh dunia asal usul,yang bertanggung jawab, penjaga amanah…. konon ceritanyadukumen itu berjudul DUKUMEN RAHASIA NEGARA yang tersimpan……….
hanya doa n kesepakatan sesepuh lah jln utamanya….
klu mau bertukar pendapat bisa ngirim no hp di emailku…. w.leluhur@yahoo.co.id
Jika tulisan saya diatas tersebut dihapus lagi berarti saya bisa bercerta kepada media lain nya tentang apa yang saya alami di web ini, ketika nanti saya wawancara disalah satu tv.
Pertama, komentar Bapak itu tidak ada kaitannya dengan yang saya tulis, tetapi lebih kepada promosi bahwa anak Bapak yang bernama Nelu Sabian sebagai penerus generasi baru harta amanah.
Kedua, saya mendapat laporan bahwa Anda mendagangkan apa yang Anda tulis itu sehingga mendapat sponsor yang menurut saya langkahnya sejak awal masih perlu diperdebatkan, tetapi pihak Anda tidak pernah mau terima usulan apapun dari teman2 termasuk saya sebagai penulis, sehingga hanya memposting komunikasi satu arah saja. Dan weblog saya ini tidak ingin dijadikan media yang menjembatani sebuah transaksi yang masih saya pertanyakan sebagai pemilik weblog.
Ketiga, Anda mengira lobby yang dilakukan oleh anak Anda sekarang adalah yang paling benar. Keempat, jika pola kominikasi uang Anda bangun, maka bukan hanya tulisan Anda yang saya hapus, banyak tulisan orang yang juga saya hapus. Maaf kan saya atas ketidak kenyamanan ini.
Soal saya mau jadi apa, itu hak saya sesuai talenta yang kita miliki tanpa harus mengusik orang lain. Hak kita masing-masing dijamin Undang-undang. Mohon Anda pun tidak mengusik orang lain juga. Terima kasih.
Ya baiklah dan terima kasih atas kejujuran anda ternyata web ini dibuat bukan utk membantu proses settlement dokumen amanah yang sedang bergulir di ICJ.
salut aja buat bungkarno,awal titik terang dimulai dari tanggapnya beliau,itu milik negara kami juga.lalu diiyakan?meskipun tidak kebagian?kita sebagai cucu yg punya harta itu?boleh nggak ya?merasa wah?dana abadi ummat manusia?untuk kepentingan kemanusiaan?diakui juga dari Indonesia?meski kita miskin?kita gembel?nggak terasa,dan tidak diketahui? kita punya amal bagi kelangsungan hidup manusia di seluruh dunia?keren?kenapa orba menutup mata kita tentang jumlahnya yg konon,menurut tulisan tersebut diperkecil?
salut aja buat bungkarno,awal titik terang dimulai dari tanggapnya beliau,itu milik negara kami juga.lalu diiyakan?meskipun tidak kebagian?kita sebagai cucu yg punya harta itu?boleh nggak ya?merasa wah?dana abadi ummat manusia?untuk kepentingan kemanusiaan?diakui juga dari Indonesia?meski kita miskin?kita gembel?nggak terasa? kita(Indonesia) punya amal bagi kelangsungan hidup manusia di seluruh dunia?keren?kenapa orba menutup mata kita tentang jumlahnya yg konon,menurut tulisan tersebut diperkecil?
bungkarno berarti salah satu kunci dari peti harta karun Indonesia yg ada di luar negeri?inikah alasan kenapa amerika diisukan terlibat penggulingan kekuasaan Sukarno?lewat peristiwa G30S?th 1965?logikanya mereka penjajah tidak akan rela harta Indonesia pulang ketanah airnya?jawabnya Sukarno harus dimusnahkan?kenapa kejatuhan Sukarno ditanggapi oleh presiden amerika dg kalimat hadiah besar dari asia tenggara?itu isyarat ada yg memberi?atau ada upaya?apakah hadiah yg dimaksud adalah harta rampasan perang tsb
Pewaris tunggal Sukarno bukan berarti notabene adalah anak kandung/biologis beliau, tetapi secara jiwa mempunyai hubungan dengan beliau. Salah satu ciri yang dibilang oleh Beliau menjelang ajalnya adalah pewarisnya mempunyai dua cakra yang sama dengan yang dipunyainya yaitu terletak di bagian sekitar mata dan mempunyai cincin dengan batu berlambang bendera negara Swiss yang juga berfungsi sebagai kode untuk membuka rekening di Union Bank of Switzerland atau juga yang dulunya dikenal sebagai Union Bank of Suisse. Pewaris itu juga mempunyai nomer keanggotaan PBB seperti halnya Sukarno.
Sukarno memang mempunyai visi yang jauh melebihi perkiraan orang2 kebanyakan. Karena beliau telah menduga bahwa dokumen tertulis akan bocor dan menjadi amburadul, maka beliau jauh2 hari telah menyiapkan pewaris dengan ciri dan titipan yang hampir tidak mungkin ditiru oleh umum (kecuali jika Allah menghendaki).
maaf itu smua tidak perlu dana sponsor telah siap petugas2nya masing2,petugas itu tinggal menunggu bagian pengesahan 1orang mempunyai sandi belakangnya 101(tak sedikit bnyk org yg mengakui sandi tersebut).”UANGKU BARANGKU” kutipan kata2 bungkarno
Yang mengendalikan keuangan dunia adalah Federal reserve, Bank central England, UBS, Prancis, Belanda dan Italy, IMF, WB termasuk B.I, grup yang mengendalikan nya adalah ILLUMINATI terdiri dari Rothschild, Rockepeller, GW Bush,Tonny Blair dll
Setelah Keneddy di sniper dan Sukarno digulingkan beberapa tahun kemudian, maka tidak ada lagi kekuatan besar yang menjaga harta dunia ini, siapun yang mencoba mengakses dokumen ini ke UBS pasti dibilang dokumen ini palsu, tercatat ada 92 orang indonesia pembawa dokumen yang pernah ditangkap dan dokumen disita, mereka datang dengan atribut lengkap berpeci warna hitam, memakai cincin lambang bendera swiss dll semua tidak ada artinya di UBS Davos, kuncinya adalah DR Seno Eddy Sukamto anak ibu Sarinah (pengasuh pak Karno).
Itulah yang disebut Financial Tyranny yang dikuasai ILLUMINATI dan mana mau mereka menyerahkan ribuan ton emas ini kpd indonesia atau China.
GW Bush lebih memilih menghancurkan menara kembar nya thn 2001 dari pada menyerahkan 59.000 ton emas nya Kummintang (China) yang pernah dititipkan nya thn 1938, dengan alasan itu amerika menyatakan tidak bisa membayar emas China tersebut karena hancur (meleleh) karena disimpan dibawah menara kembar yang hancur itu (ternyata bukan perbuatan teroris).
Lalu pd thn 2009 China menyewa lawyer international benama Neil Keenan dan Keith Scott untuk menuntut Berlusconi mantan pm Italy karena alasan mencuri dokumen China (dragon family) dan Berlusconi sekarang sdh masuk sel dan sebenarnya arah dari tuntutan tersebut bukan hanya Italy, tapi Inggris, Prancis, Jepang, WB, IMF dan Amerika senilai $ 1,1 trilliion Sekarang tahap II dinasti indonesia yang menuntut lagi di ICJ Genewa, lihat aja di goggle CEASE AND DESIST tgl 5 Feb 2012 yll Neil Keenan and Keith Scott in ICJ Genewa.
Jadi lupakanlah cerita peci sukarno, cincin bendera swiss dll nya, hanya dengan tuntutan kepada ILLUMINATI grup semua dana itu bisa kembali, untuk tuntutan Indonesia Illuminati siap membayar $25 trillion asal Neil Keenan membatalkan tuntutan nya.
ingat Darmin Nasution aja gagal mau memindahkan $4,8 trillion hanya dari dari 1 rek amanah ke rekening pem R.I pada bulan Januari 2012 yll.
Bersabarlah sebentar lagi indonesia pasti akan maju asal presiden yang baru nanti benar2 anti kirupsi.
Memangnya di Indonesia ada 2 kitab black book, 2 kitab GHA dan 2 Kitab Maklumat ? karena presiden ICJ dan UBS hanya melihat 3 dokumen dan pemegang mandat Sukarno kepada KH Djawahir/Sarinah and his Son (DR Seno), kita harus bicara by data dan tidak menyesatkankan para pembaca, sudah dipastikan tidak ada tim Sukarno lain yang bergerak ke ICJ Genewa dan dari UBS Davos melaporkan hanya Darmin Nasution saja yang coba mengambil aset rakyat indonesia itu bulan Januari yll itupun gagal total, Neil Keenan yang menjatuh kan pm Italy, presiden Jerman dan Ketua IMF dan sebentar lagi presiden Prancis karena kekuatan illuminati harus dihilangkan dari finacial dunia dan politik kekuasaan.
Mantap. Kita sepakat soal data. Tapi ingat, saya melakukannya bukan sekedar mengumpulkan data, tetapi saya riset soal ini. Hasilnya, tidak ada satu pun dokumen yang menunjukkan bahwa Bung Karno memberikan mandat kepada siapapun termasuk Dr Seno. Oleh karena itu Dr Seno sendiri tidak bisa mencairkan itu apalagi hanya seorang penerima mandat darinya. Yang ada hanyalah rekayasa. Tak hanya tim Anda yang kecele soal ini, tim bentukan the committe 300 pun yang mendewakan Anthonio Santiago pun gagal walau mereka sudat menerbitkan MT799 untuk 880 bank besar dan bank sentrak sedunia. Tenang sajalah, tak perlu dicari kok, semuanya masih on system kok.
Wah anda salah mengerti soal ini dan jauh sekali melencengnya, commitee 300 bentukan rothschild dan ratu elisabeth masuk dalam grup Illuminati dan tgl 1 april akan diganti oleh pangeran Harry, itu adalah 1 dari 47 institusi dan individu yang kami tuntut termasuk hsbc dan mereka sudah setuju untuk nego, tapi prinsip kami illuminati harus mundur dan semua bank grup Fed Res harus dibekutan tidak bisa lagi melakukan trading apapun dgn colateral dunia.
Sekarang anda boleh mengecilkan arti perjuangan DR Seno dan kami, tapi lihat aja 2 bulan ke depan, akan terjadi perubahan besar didunia perbankan dan itu itu lebih baik ketimbang duduk diam bermimpi jadi raja kecil di suatu desa seperti katak dalam tempurung.
Saya tidak mengerti apa arti tulisan anda yang mengecilkan arti perjuangan orang lain untuk negara ini, seperti nya anda sebagai jurnalis lebih berpihak kepada ILLUMINATI itu sendiri.
Lha itu yang saya maksudkan. Bahwa The Committe 300 justru gagal, kok malah Anda salah baca. He he he, baca yang tenang baru Anda berkomentar.
Saya bukan mematahkan semangat perjuangan anak negeri ini, tetapi saya minta berjuanglah yang benar. Kalau salah kita rumuskan dimana kesalahan. Anda kan sudah mengklaim bahwa Dr Seno yang sudah berikan mandat ke anak Anda itu yang benar. Sementara ada Dr Seno yang lain tidak pernah anda gubris. Kalau melihat dokumen Anda, maka saya pun ragu Dr Seno yang maksudkan itu adalah Dr Seno yang sebenarnya. Itu pertama.
Nah ketika Anda bicara data, maka saya sampaikan bahwa mestinya tidak hanya sekedar mengumpulkan dokumen yang berserakan dimana-mana. Saya setiap hari minimal ada 5 orang yang menelpon atau sms yang mengaku mempunyai data sama yang seperti Anda miliki. Lalu apakah semuanya harus saya katakan asli. Kan tidak. Untuk itu saya melakukan riset untuk mencari tau dokumen mana yang benar dan dokumen mana yang tidak benar. Sederhana saja kok.
Lha kok Anda mempersoalkan orang yang hanya berdiam diri dan ingin jadi raja kecil malah saya tak mengerti maksudnya apa. Kalau saya hanya jurnalis, mau disuruh ngapain saya nggak bisa karena memang bidang saya hanya jurnalis tentu ya menulis dan riset. Dan Anda harus bersedia dikritik ketika masuk blog pribadi saya ini. Dan saya pikir inilah salah satu rahmat dari Tuhan. Jangan mudah salah paham, tapi cobalah berpikir dengan kepala dingin.
Kalau perjuangan Anda benar, jangankan saya, seluruh anak negeri ini pun akan mendukung Anda. Tapi kalau salah ya maaf, saya pun telah mengingatkan Anda sebelumnya.
Salam perjuangan.
Begini aja anda sebagai jusnalis profesional yang sudah 10 tahun menangani masalah dokumen bahkan tesis S2 anda di UNPAD pun mengenai amanah pula, karena tulisan anda sudah terlanjur dipublikasi tanda mengecek dulu maka secara profesional pula saya tantang untuk melakukan debat terbuka untuk pembuktian :
1.Keragu raguan anda akan Dr Seno dan dokumen dari kami tidak benar (Kalau melihat dokumen Anda, maka saya pun ragu Dr Seno yang maksudkan itu adalah Dr Seno yang sebenarnya). Insya Allah yang bersangkutan bisa hadir.
2.Pembuktian dan membandingkan dokumen amanah yang sering anda lihat bertebaran dan hampir tiap hari anda lihat ada 5 dokumen yang ditunjukan ke anda, Insya Allah yang dokumen yang asli bisa kami tunjukan
3,Kalau keragu raguan anda ternyata salah tentunya anda sudah tau apa yang harus anda lakukan untuk kesalahan anda yang sudah terpublikasi itu.
Maaf ini demi kebenaran dan profesional kita masing2, oke ??
Kita undang beberapa media tv dan koran, silahkan anda undang ahli dokumen anda dan kami datangkan ahli dokumen sejarah dari ICJ, kalau anda gagal membuktikan bahwa yang kami hadirkan bukan DR Seno dan dokumen yang kami tunjukan bukan yang asli, anda harus tanggung jawab atas semua perkataan anda yang sudah anda publikasikan termasuk semua biaya yang akan timbul karena perkataan yang anda anggap profesional itu, sebelum nya kita buat perjanjian tertulis di notaris soal semua tanggung jawab yang harus anda pikul kalau anda gagal melakukan pembuktian.
Kita mencari kebenaran atas aset bangsa bukan cari duit. Kalau mau cari duit tolong Anda jangan masuk blog saya ini. Bukan saya takut, tetapi Anda menistakan perjuangan ini. Dan kita bukan ingin berkelahi tapi cari kebenaran. Ingat Kawan, jangan salah tafsir atas semua ini. Kalau mau debat cari kebenaran yuk debat, tapi kalau ada maksud cari uang, ya jangan. Saya tidak dalam ranah itu. Kalau semata cari kebenaran, saya siap kapan pun Anda undang. Terima kasih
Saya masuk ke ranah ini karena banyak tulisan anda yang benar2 keliru dan bahkan mengarah ke mistis dan mengajak orang jadi musrik (presiden Sukarno itu riel sudah wafat), niat saya berbagi pengalaman sekaligus memperbaiki anggapan2 yang keliru.
Kalau dari blog ini buat cari duit ya mana mungkin……….bobot dari blog ini minus dan ngawur.
Anda saya ajak membuktikan tuduhan anda meragukan sosok Dr Seno dan dokumen2 Sukarno yang asli dan bahkan orangnya nya ada dan dengan saksi2 ahli yang akan saya panggil dari Genewa itu pakai duit dan kalau anda salah menuduh maka wajar anda harus bertanggung jawab dengan tulisan anda itu.
Anda TIDAK BERANI (takut) bertanggung jawab dan malah menuduh saya coba2 cari duit dari ranah ini, jusnalis kaliber apa anda ini ?
Makanya jangan asal tulis aja….cross check dulu kebenaran nya baru anda tulis, saksi ahli aja memutuskan dokumen itu asli atau bukan harus menggunakan alat dan ada dokumen pembanding nya, saya yakin melihat dokumen kitab black book, Green Hilton yang asli pun anda belum pernah. ko bisa2 nya memutuskan itu bukan asli ??? apa dasarnya.
Buat saya gak masuk di blog ini pun bukan sesuatu yang merugikan tapi memperbaiki tulisan dan anggapan yang keliru itu wajib buat saya.
Pertama saya mau clear dulu, Anda ini siapa. Pada email yang sama Anda memyebut dirinya Marwan tapi kini Anda menulisnya denan nama Ruddy.
Kedua, ingat baik2 saya tidak pernah bilang Dr Seno yang Anda maksudkan palsu. Saya hanya menyebut meragukan. Mengapa saya sampai menyebut itu, karena Anda pernah menelpon saya agar bersedia menjadi sponsor untuk membiayai proses yang ingin Anda laksanakan. Wajar dong saya bertanya tentang benar tidaknya Dr Seno yang Anda maksudkan.
Ketiga, saya punya bukti bahwa Anda gunakan komentar2 Anda di blog ini untuk sekedar meyakinkan calon sponsor Anda seakan-seakan memang sedang berproses dan luar biasa. La saya wajar dong berkomentar. Karena blog saya ciptakan bukan untuk komersial.
Keempat, soal tulisan saya berbau mistik atau ilmiah atau apalah, nggak ada urusan sama Anda. Dan kalau Anda bantah tesis saya di Unpad, silahkan bantah dengan tesis juga. Bukan berkomentar dalam webblog. Dan saya pikir standar ilmiah begitu.
Keempat, saya sudah menghubungi Dr Seno yang lain. Mereka bersedia datang untuk debat terbuka yang Anda inginkan. Saya sebagai jurnalis cukup memediasi antara Dr Seno2 itu, sehingga kita sebangsa Indonesia ini tau mana Dr Seno yang benar-benar pemegang amanah yang Anda maksdkan. Dan saya ikut memberikan komentar sesuai kapasitas sebagai jurnalis dan peneliti di bidang ini.
Kelima, jangan Anda berimaksud untuk bermusuhan dalam konteks persoalan ini. Ingat kita mencari bukti kebenaran atas sejarah bangsa ini. Toh kalaupun harta itu benar ada, bukan milik kita pribadi. Jadi lucu aja kalau kemudian kita berkelahi atas sesuatu yang belum pasti.
Keenam, saya cukup fair sama Anda, pada blog pribadi seperti ini saya muat komentar Anda yang justru menghina saya. Kenapa, karena saya ingin agar seluruh bangsa Indonesia tau bahwa ada sejarah yang hilang. Melalui blog ini saya mencoba membuka sejarah yang hilang itu.
Ketujuh, saya siap menunggu undangan Anda untuk debat terbuka kapan saja, asalkan jangan ada embel-embel uang atau ganti rugi. Jika benar Dr Seno itu memang seperti yang Anda maksudkan, maka dunia pun tau; inilah yang asli. Dan saya secara pribadi akan mengajak seluruh komponen bangsa untuk mendukung gerakan atau proses yang sedang Anda lakukan. Jika salah, maka akan membantu Anda juga untuk tidak melanjutkan proses penuntutan di ICJ.
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB. Maaf kami mau curhat tentang hal ini…
Awalnya kami percaya terhadap beberapa oknum yg ngakunya Dari dinas kehutanan yg mengadakn program revitalisasi & transmigrasi yg berada di provinsi jambi…..banyak warga masyarakat yg ikut program tersebut baik dr lampung ,medan,riau ,Palembang & jawa…..seiringnya waktu nggak kunjung terlaksana…kpn dana dr jakrta cair si oknum beralaskan “pak tatag wiranto() sedang ke London” bulan inilah itulah bisa cair br kita laksanakn” sampai pada waktu 1 setengah tahun program tersebut belum dilakukan…yang akhirnya ternyata dana tersebut tak kunjung cair sehingga banyak para peserta yg complain….sehingga lama kelamaan terbongkar bahwa proposal dana tersebut meminta kepada EYANG SARINAH & ROMO SOEKARNO dianggap oleh para oknum masih hidup yang juga sebagai investor/berhak mencairkan dana sokarno/memiliki document ASLI)…kemudian DOKUMENT itu diserahkan ke DR.IR. TATAG WIRANTO YG sebagai (MURP Perencanaan Tata Kota) di bawa ke London supaya di cairkan…..wal hasil dana nggak cair2 oknum lari (KABUR)membawa kira-kira 2 MILYARD (uang hasil pembayaran pendaftaran masyarakat yg menjadi anggota program tersebut)………sampai detik ini si oknum tdk berani pulang kerumah ….sehingga kami berkesimpulan KAMI DITIPU TOTAL….KEMUDIAN si oknum BERMIMPI DI SIANG BOLONG MENDAPATKAN DANA DARI PENCARIAN DOKUMENT DARI SI EYANG&ROMO…….
Sudah banyak kasus seperti ini. Janganlah pernah percaya jika ada pihak-pihak tertentu yang mengklaim dirinya bisa mencairkan dana amanah lalu mereka meminta uang dengan alasan apapun. Sebab bila terjadi akan berakhir sengan kekecewaan. Salam
saya salut dg jurnalis anda (bpk safarians )
untuk bapak Ruddy , dalam bertukar pendapat tidak perlu emosi
tidak pada tempatnya.
Maaf, meskipun dokumen yang di group anda , itu benar .
tetap itu hanya pepesan kosong.
selamat anda bermimpi di siang bolong
saya harap ada , keajaiban di anda
“Semut ireng ngendog jroning geni,
(“Semut hitam bertelur di dalam api,)
Ono Merak memitran lan Baya,
(Ada Merak berteman dengan Buaya,)
Keyong sak kenong matane,
(Keong sebesar talempong matanya,)
Tikuse padha ngidhung,
(Tikusnya pada bernyanyi,)
Kucing gering ingkang nunggoni,
(Kucing kurus yang menunggui,)
Kodok nawu segara oleh Banteng sewu,
(Kodok menjaring di danau mendapatkan seribu Banteng,)
Precil-precil kang anjaga,
(Anakan katak yang menjaga,)
Semut ngangrang angrangsang Gunung Merapi,
(Semut Rangrang merangsang Gunung Merapi,)
Wit Ranti (meranti) woh Delima.”
(Pohon Meranti berbuah Delima.”)
saya membaca ulasan anda, kalau memang anda mempunyai dokumen atau wellsfargo (dollar th.1928) atau dollar th 34, uang euro th.1985 dan 1990 pecahan 500 dan 1000 atau barang lain yang mengandung unsur dana amanah, coba kita follow up untuk bisa di manfaatkan, InsyaAllah saya mengetahui dengan orang yang bisa menindak lanjuti untuk memanfaatkan dana-dana yg ada di beberapa tempat, prosesnya beliau (yg saya tahu) memproses sampai ke bank central nya. …kalau memang dokumen-dokumen itu atau dollar itu benar adanya dan bisa diproses sampai mendapatkan manfaat, sebab dokumen maupun uang yang bapak pegang sudah bertahun-tahun tidak memeri manfaat, siapa tahu dengan ijin Allah barang-barang tersebut, bisa memberi manfaat untuk orang banyak, termasuk kita …pak !, tolong kalau memang ada yang berkenan hub. saya : 081253048001
Oleh: anwar wellsfargo on 27 Maret 2012
at 5:35 pm
Indonesia adalah Bangsa Yg Besar dan jangan sekali” melupakan sejarah dan leluhur nenek moyang kita,tunggu saatnya nanti akan muncul seorang pemimpin yg jujur,tegas,berani,amanah dan bijaksana,semoga Allah SWT meridhoinya,Amin Ya Rabbal Alamin
Oleh: Faisal Putra SLIWMAJ on 30 April 2012
at 4:53 pm
SUBHANALLAH,
KALO GINI GIMANA YE NASIB BANGSA INI, KIRA-2 KAPAN DAN APA BISA MUJUTKAN INDONESIA JADI MERCUSUAR DUNIA ?!!!
APA ENAKNYA GINI AJA, MARI KITA GIAT BEKERJA (YANG REALISTIS AJA): YANG JADI PETANI YA NYANGKUL; YANG JADI TUKANG BECAK YA GAYUH PEDALNYA, YANG JADI MAHASISWA/WI YA BELAJAR YANG BENER; N YANG PUNYA POSISI DI LEGISLATIF ATAU DI BIROKRASI YA BENER-BENER MEMENTINGKAN RAKYATNYA YANG BANYAK INI MASIH BANYAK YANG KOCAR-KACIR.
OKE SETUJU ???
masalahnya apa to, kalau kita hanya mikirkan harta amanah ini akhirnya malas bekerja. apalagi sekarang masih banyak AMEN-AMEN JALANAN.
(JANGAN NGIRA KALO SAYA BELUM KENA AMEN hehehe-wes kapok aku)
Maaf,itu Pemikiran yg keliru bagi saya,jika itu hak Indonesia,harus diperjuangkan,gagal oleh generasi sekarang ya nanti,jaga saja agar jgn hilang dari catatan sejarah.sebarkan kesebanyak mungkin org Indonesia,biar opini publik jadi penentu keputusannya.aku nggak yakin harta itu hilang,jika dulu pd era orde baru,cerita ini masuk kurikulum pelajaran sejarah tingkat SD.mungkin lulus kuliah ada 1 dari jutaan pelajar Indonesia jadi sukarno ke 2.entah apa nama tim yg digunakannya?
Thank you for the good writeup. It in fact was
a amusement account it. Look advanced to
far added agreeable from you! By the way, how could we communicate?
Mohon maaf. Salam sejahtera. Damai. Merdeka. Semua benar menurut pemahaman masing masing. Itu semua bukan retorika dongeng apalagi bualan orang gila. Dana sudah cair. Bukti nyata peralatan perang mulai tank tempur pesawat sukhoi hingga kapal selam. Aset dana di ambil di Amerika. Hingga perekonomian amerika terguncang. Sebentar lagi ada negara maju akan kolaps kondisi ekonominya. 12 juli di mulai gerakan economic war
titipan amanah akan kembali ke pemberi amanah melalui orang yang diberi kuasa penyelesaiannya. hanya orang berhati bersih dan tidak terpikat oleh harta duniawi yang mampu melakukannya .. ^_^ .. begitu pula semua pihak yang terlibat di dalamnya .. ^_^ .. (kata eyang putri) .. ^_^ .. silahkan eyang membaca hati saya untuk kebenaran ucapan saya .. ^_^ .. penyelesaian dalam sehari atau 100 tahun lagi sudah tersirat .. ^_^ ..
Di era kepemimpinan Soekarno, rakyat Indonesia pernah mengalami kondisi kesulitan secara ekonomi. Waktu itu dengan sangat terpaksa beliau sudah akan memakai dana amanah tersebut, walau beliau tahu bahwa itu bukan haknya. Akan tetapi karena satu kondisi (pada waktu itu ada ancaman “pihak2 tertentu” yg didukung pejabat2 AS yg beroposisi dg Kennedy), maka dg tergesa2 harta itu tdk jadi dicairkan dan diamankan bekerjasama dg Kennedy. Jadi memang masalah harta ini menjadi sangat sulit, karena berada di tengah2 konflik kepentingan berbagai pihak. Yang penting, harta itu telah membantu bangsa2 lain dalam mengembangkan perekonomiannya. Untuk Indonesia ?? kita lihat nanti, Tuhan maha Kaya.
saya pernah berurusan dengan yg namanya Ctd yang katanya harta amanah penerbitnya BOC yang dilimpahkan dari Mr Soewarno kepada Proff Dr Djati Nursuhud senilai 1 M $ sempai diklarifikasi oleh teman sy ke BOC di Jakarta dan dinyatakan Clear & On oleh pimpinan Bank tsb yang sempat telp ke Beijing saat itu . jatuh tempo Ctd tsb Juni 2012 sampai saat ini Ctd tsb masih menjadi misteri bagi sy karena sy tdk mengetahui kelanjutannya [ sy masih menyimpan scan Ctd tsb ] jg beberapa scan Ctd di Bank Local yg katanya diblokir mungkin diantara pembaca blog ini ada yg bisa membantu sy memberi penjelasan .. kurang sdh sekitar 2 tahun sy berurusan dgn hal seperti itu sampai membuat sy Bangkrut ……………………………………………… tapi sampai saat ini belum satupun yg berhasil sementara hidup sy sekarang sudah diujung tanduk . Salam kenal byudhistyra@yahoo.com
mana bapak rudi sudah dua bulan nih gak ada kelanjutannya…. hahahahaha…. dr.seno penipu…. lagian kata siapa bung besar punya harta emas,,kapan dia nambangnya… bodoh banget
saya sangat tertarik dengan apa yang bapak katakan, tolong pak petunjuknya…? scara tdak langsung saya pernah mendengar istilah tersebut…? dan hingga saat ini saya masih simpan rapat2…, sampai suatu saat nanti ada komando….silent.
Saya respek dengan investigasi sdr. Safari ANS. Beragam survei & jawaban dari yang masuk di blog ini direspon dengan bijak dan intelek, mencerminkan kematangan emosional dan perspektifnya. Sy penasaran dgn hingar-bingar dana revolusi n amanah serta tetek bengek lainnya, ujung-ujungnya penipuan marak atas nama dana hibah, dana perjuangan, dll. Di balik tragedi itu, sejatinya masyarakat Indonesia di tengah krisis yang mendera sedang sakit. Mudah diiming-iming dan terayu dgn hal yang sifatnya instan. Namun sy dukung bagi Anda yang memperjuangkan dan mencoba meluruskan sejarah bangsa ini, spesifik pemilik blog ini,tq. Bravoooo……
Oleh: N. Tejo Susantoon 10 Agustus 2012
at 4:19 am
Coba lihat di Dinas Sosial Bandung.. dimana saat ini 13 s/d 15 Oktober ada Diklat yayasan Amallillah yang akan segera merealisasikan dana yang selama ini dicari2 bangsa Indonesia..
bahkan saat ini banyak Distributor Sembako dan juga LPII sudah menerima Deposito dari ShinHan Bank yang akan jatuh tempo pada 5 Maret 2013..
Semoga ini benar.. dan tulisan Anda yang mengatakan Yayasan ini merupakan penipuan akan merubah statement anda tersebut. terimakasih.
Saya juga sangat peduli tentang HERITAGE FOUNDATION. Pengalaman saya didalam negeri hgg sy masuk di Bareskrim Mabes Polri sampai LP Cipinang krn sy care thd apa yg sy temukan. Ada pertanyaan sy yg bgt blm terungkap, mengapa ada uang negara lain yg tersimpan di tempat tempat tertentu di Indonesia, dr negara kaya hgg negara yg paling miskin, baik berupa note bank maupun bill. Saya punya contohnya, dan dokumen FED Redemsion. tetapi bgt sulit diurai. Mkn ada opini utk saya.
Selamat utk kerja kerasnya bung Safari ANS. Untuk lebih jelasnya saya harap anda hrs datang ke Griya Caraka Cirebon. Cari dan temui di situ yg namanya : Ir Sino As Sugihartonoto Negoro. Insya Allah anda akan menemukan apa yg anda cari selama ini. tks selamat bekerja.
sebenarnya tak ada yg sulit,
semuanya jelas di “mata” orang yg memang ber-hak.
ini cara praktis mencairkannya :
-ada sinyal, krn pengerjaannya dgn system & komputerisasi yg terhubung ke database pihak2 terkait yg sdh di-otorisasi oleh system itu sendiri.
-SBY & para pejabat teras ikut hadir utk sama2 saling bahu membahu & menandatangani MOU agar dana yg akan dicairkan tsb tidak disalahgunakan.
-tidak usah membuat lembaga baru, krn indonesia adalah lembaganya, yg didukung oleh “11 bank dinasty” yg tersebar smp ke pelosok.
-tidak usah mengajukan project & / proposal, krn 175 mega project 1 pun belum terlaksana & datanya masih tersimpan rapi & hanya bisa dibuka oleh yg mengetahui sandi/password yg bunyi & bentuk sandinya berubah secara otomatis dlm tempo yg sdh ditentukan oleh system itu sendiri.
-tidak mengeluarkan biaya apapun walau harus menggunakan akses lewat satelite atau NASA sekalipun.
NB :
harta amanah masih utuh, bukan di gua atw di gunung, gak pake klenik2an, gak pake sembeleh2an kerbau bule, gak pake ritual aneh2, gak pake jampe2 / jangjawongkan, gak pake manggil2 jin / setan.
hanya 2 unsur yg digunakan : -kesempurnaan akal &
-kemuliaan hati..
Oleh:zamzamtrisakti@gmail.comon 8 September 2012
at 3:46 pm
APA YANG DISAMPAIKAN (zamzamtrisakti@gmail.com) TIDAK SALAH.
SEMOGA ADA YANG MASIH INGAT DENGAN UCAPAN IR. SOEKARNO PADA TAHUN 1960 DAN 1961 DI AMERIKA DAN TAHUN 1963 DI INDONESIA.:
NANTI DIDUNIA INI AKAN TERJADI KRISIS MONETER BESAR – BESARAN, (SEKARANG INI DISEBUT KRISIS GLOBAL / KRISIS KEUANGAN), YANG BISA MENGATASINYA ADALAH HANYA “SISTEM” …
CARI PEMEGANG “SISTEM” …
ARTINYA BUKAN DISURUH YANG DIJALANKAN / DIKERJAKAN DOKUMEN – DOKUMEN ITU, TETAPI DISURUHNYA UNTUK MENCARI “PEMEGANG SISTEM” (PENANGGUNGJAWAB SISTEM).
TETAP SEMANGAT IBADAH..,
Oleh: Anton Bahu Hartono on 3 Oktober 2012
at 4:27 am
salam kenal tuk sdr.safarians & sdr2ku sebangsa & setanah air. Saya sangat senang membaca apa yg sdr2ku sekalian commentkan di blog ini. pesan & harapku, jngn mengedepankan “Aku” nya dlm dialog atau comment sdr2. Tapi,marilah kita saling menghargai pendapat2 atau masukan2 dr sdr2 sekalian. Boleh kita saling berdebat,tp jngn sampai emosional. Kita semua saudara yg saya yakin kesemuanya mau memberikan yg terbaik buat bangsa ini. Yuk, kita ambil hikmahnya dari semua ini demi tercapainya cita2 bangsa Indonesia khususnya dan ummat manusia pd umumnya. Wassalam. Merdeka!!!
DARI KANTOR PERUSAHAAN PINJAMAN MODAL PREMIUM (PCLF)
ADDRESS: ST Aloysius 20 PHOENIX ROAD, Euston, London
+4470123456789
Halo,
Apakah Anda Butuh pinjaman atau Anda ingin membiayai rumah Anda, memperluas bisnis Anda dan membayar tagihan Anda? Kami menyediakan pinjaman konsolidasi utang, pinjaman bisnis, pinjaman rumah refinancing, kredit mobil, pinjaman pribadi, pinjaman sekolah dan perusahaan dengan bunga 2% per tahun. Jika berminat, silahkan hubungi kami di.premiumcapitalloanfirm@accountant.com
Kami disertifikasi dengan jenis berikut pinjaman menawarkan Pinjaman Pribadi (tanpa jaminan)
Kredit Usaha (tanpa jaminan) Utang konsolidasi pinjaman siswa Pinjaman Mortgage pinjaman dan banyak lagi.
Silakan, semua balasan akan diteruskan ke perusahaan melalui e-mail: premiumcapitalloanfirm@accountant.com
Hubungi Nama: Premium Modal pinjaman Perusahaan (PCLF).
Salam
Pendeta Suster Sarah Peterson
E-mail: (premiumcapitalloanfirm@accountant.com)
Tel: +447012985949
Oleh: DARI KANTOR PERUSAHAAN PINJAMAN MODAL PREMIUM on 25 Oktober 2012
at 6:59 pm
dear safari on… di daerah saya ada isyu tentang LPII dan mereka merekrut masyarakat untuk menjadi anggotanya… mereka menawarkan sembako dan sejumlah uang dalam jumlah ratusan juta, bahkan milyaran… dari artikel anda nampaknya LPII adalah lembaga yang didirikan oleh Yayasan Amalilah, hal tsbt apakah benar,.. dan dari manakah dana LPII itu.. yg begitu banyak jumlahnya, tapi aneh.. kenapa anggota2nya dimintai biaya… mohon infonya… thanks
Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pada saat yang berbahagia ini kami menyampekan sebuah berita untuk saudara-saudaraku di seluruh pelosok Tanah air.
Khususnya kaum buruh, tani,nelayan, pedagang kaki lima dan kaum marhen. semoga kita tetap menjadi Rakyat Bangsa yang pancasilais demi terwujudnya orde KEBENARAN & KEADILAN menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyat semesta.
Kaka untuk itu marilah kita bersatu padu: RAPATKAN BARISAN DAN LUPAKAN PERBEDAAN agar kita dapat menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya, dan salam hormat untuk semua keluarga kita di manapun beradadan salam berjuang untuk Negara Indonesia tercinta. terimakasih
(SAM)
dear safarians…..
Saya benar – benar salut dgn anda, maju truz buat anda……
Smga sila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, bsa cpat terwujud dngn adanya dana Amanah itu……. salam perjuangan
I hardly create responses, but I browsed some remarks on this page MENGUNGKAP DANA HERITAGE FOUNDATION Catatan Safari ANS. I do have 2 questions for you if you tend not to mind. Is it only me or does it appear like some of these responses look as if they are left by brain dead visitors? And, if you are posting at additional online sites, I’d like to follow you. Would you post a list of all of all your social networking pages like your linkedin profile, Facebook page or twitter feed?
krisis ekonomi global didunia disebabkan karena semua asset masuk ke salah satu anggota G38, yang menurut kesepakatan para terdahulu salah satu negara tersebut terdapat pemegang assetnya,,,, asset yang selama ini diperbincangkan oleh orang-orang………… ngga sedikit orang yang membicarakannya tetapi belum ada dan belum pernah ada orang yang bisa memakai harta amanah tersebut kecuali money laundry semua……
btulkah ttg adax dana amanah ini ?? klo mmg ada,, bgaimana prinsip krjax agar mnghasilkan masyarakat indonesia yg mapan n bermartabat?? tp klo g ada, n hax jnji2 palsu phak2 trtentu,, maka sbelum mnjadi pertumpahan drah dgan para pengurus2x, maka setidakx ada satu tim khsus yg turun tangan n mnjabarkan kbenaran atau ksalahpahaman bg mreka2 yg uda terlanjur brharap mutlak dgn adax pengurusan2 tuk mmperoleh bantuan dana amanah ini. khususx di kab. Luwu timur Sulsel yg smarang lg gempar2x. bagi para pengurus,,,,tolong jgn bikin 1 keluarga utuh, mnjdi brantakan dgn kdatanganmu mmbawa kabar ttg dana amanah ini. yang masuk akal, dong???????????
Semua ini berawal dari perang salib, kebencian barat pada dunia Islam, negeri2 muslim kaya akan hasil bumi dan tambang sehingga membuat negeri barat menjelajah/merampok negeri2 kaya akan hasil bumi, mereka (spanyol) menguras habis harta suku Astec, menguras berlian Sierra Leon, Inggris & Belanda konsentrasi menguras bumi asia timur jauh.
Lantakan emas dicetak lalu dibawa VOC ke eropa dengan imbalan prestise dan kekayaan para keluarga kerajaan, anak2 mereka disekolahkan di luar negeri (Belanda) tentu tidak gratis, mereka lalu pulang membawa faham liberalisme (angkatan Budi Oetomo cs).
Belanda (eropa) licik, mereka merayu para raja (sulthan) utk menyekolahkan anak2nya keluar negeri sekaligus menjadi pemegang rekening dari emas yg mereka taruh di Bank2 eropa. Tentunya Belanda punya maksud dgn dalih lebih aman di Bank mereka. Disisi lain anak2 keluarga kerajaan yg sekolah di Eropa mulai diperkenalkan dgn faham liberalisme dgn maksud setelah mereka pulang nanti membawa faham demokrasi lalu bergerak meng-kudeta (REVOLUSI) kerajaan keluarganya ditambah lagi melalui politik Devide it Empera (adu domba keluarga kerajaan). DAN KONSPIRASI INI BERHASIL, INDONESIA DI DUKUNG MERDEKA OLEH SEKUTU ! Pangeran2/para Putra Mahkota yang di dukung Belanda meng-Kudeta keluarganya sendiri, hampir seluruh Nusantara terjadi.
Disisi lain Eropa tetap menggunakan sistem kerajaan (monarki) utk menjaga sejarah aset keluarga kerajaan tapi justru Kerajaan2 di luar Eropa mereka hancurkan termasuk di Indonesia dengan tujuan untuk memutus sistem perbankan dari stempel kerajaan ke republik. JADI SIAPA YANG BERKHIANAT DENGAN ASET INI???
Contoh, Malaysia asetnya tetap terjaga aman di bank luar negeri karena dari abad pertengahan sampai sekarang kerajaan mereka tetap eksis dan diakui dunia.
Jika saat ini masih ada dan saya percaya masih ada, aset tersebut tentu sudah tidak mungkin dicairkan, mereka (eropa) akan mati2an mempertahankan termasuk dgn kekuatan senjata (bersama AS dan NATO).
Masyarakat di Kabupaten Jeneponto, Sulsel (tepatnya di Desa Kaluku, Kec. Batang) juga sdh mulai marak adanya janji-janji dana amanah ini. mereka sudah bangun kantor di kolong rumah…hahaha! Ironisnya, kantor tsb dibangun dgn memakai uang anggotanya, dgn janji uang mrk akan dikembalikan stlh dana amanah tsb cair. tapi sejak bln 10 thn 2012 sampai skrg, danah tsb belum cair2…. Apakah ini penipuan?
Saya butuh bantuan pencarian bukti2/arsip2 apapun yg ada sangkut pautnya dgnhttp://www.abdulmalikarasy.wordpress.comuntuk kemenangan fatimah.no hp saya ada di web itu.trims
dinarto
mari kita jalani saja dengan kebenaran, tetapi jangan merasa benar, berbuatlah yang baik, tapi jangan merasa baik, dan mari kita terus belajar agar pintar tpi jangan merasa pandai? rahayu semuanya !
Nenek moyang kita terdahulu memang terbukti sakti dan berbudi luhur, dan itu semua karena ajaran atau kepercayaannyapun sangat luhur, oleh sebab itu bagi seluruh bangsa indonesia kalo ingin bangsa ini gemah lipah loh jinawi, mari mengikuti jejak2 nenek moyang ? jangan hanya asal ikut2an bangsa lain yg belum tentu sama latar belakang kulturnya?
Mohon maaf. Harta peninggalan nenek moyang kita bukan hanya emas dan perak tapi juga ilmu pengetahuan yang ditulis dalam lembaran daun-daun lontar. Salah satu lembaran daun lontar itu berisi amalan doa dan dzikir Sunan Bonang yang dapat digunakan untuk merubah buah kolang-kaling menjadi emas. Saya kira masih ada ribuan manuskrip daun-daun lontar itu di negeri Belanda. Dinegara kita juga masih banyak harta karun peninggalan VOC, EIC, dan penjajah Portugis yang belum kita eksplorasi dan eskavasi. Sudahi saja mengejar emas dan perak milik nenek moyang kita di luar negeri. Bung Karno jadi jatuh dan Bung Kennedy malah tewas karena itu. Pastikan juga perusahaan emas milik AS di Papua tidak jadi pemasok emas untuk Bank Sentral AS. Karena kalau itu dilanggar maka seluruh Bank Sentral di dunia ini harus punya tambang emas sendiri-sendiri juga biar adil. Artinya era uang kertas akan berakhir dan berganti dengan era uang emas/ dinar dan uang perak/ dirham. Woullohua’lam.
Oleh: Hendra Gunawan, SS on 20 Agustus 2013
at 10:58 am
sta ad sumber terdekatnya.udah verifikasi baik dalam dan luar negeri.ada beberapa kendala didalam negeri dengan budya korupnya.kta btuh team pemandu yg epat…mohon kontak untuk yang mengetahui secara dekat
Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pada saat yang berbahagia ini kami menyampekan sebuah berita untuk saudara-saudaraku di seluruh pelosok Tanah air.
Khususnya kaum buruh, tani,nelayan, pedagang kaki lima dan kaum marhen. semoga kita tetap menjadi Rakyat Bangsa yang pancasilais demi terwujudnya orde KEBENARAN & KEADILAN menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyat semesta.
Kaka untuk itu marilah kita bersatu padu: RAPATKAN BARISAN DAN LUPAKAN PERBEDAAN agar kita dapat menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya, dan salam hormat untuk semua keluarga kita di manapun beradadan salam berjuang untuk Negara Indonesia tercinta. terimakasih
(SAM)
apa kabar pa safarians? sudah lama tidak mengisi webblog ini..apakah ada info terbaru dari hasil penelusuran tentang Hilton Geneva yang bisa di share kpd kita?
trims
salam kenal
Era kebangkitan Putra Sang Fajar dan Mataram Bumi Nusantara
setelah 50 tahun Green Hilton Agreement 14 November tahun 1963 – 14 November tahun 2013 akan dimulai tahun depan dengan pembangunan gedung berputar tertinggi didunia berbentuk keris luk 13 belas berpadu dengan 4 unsur alam berlantai 144 diareal semanggi pusat ibu kota ditandai dengan dimulainya Kebangkitan Bangsa Nusantara di Bumi Pertiwi ini..
Raharjeng Rahayu..
Oleh: Mahendra Radja Tarigan on 24 November 2013
at 1:52 pm
Era kebangkitan “Putra Sang Fajar dan Mataram Bumi Nusantara”
setelah 50 Tahun GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT
14 November 1963 – 14 November 2013, dengan dimulainya pembangunan tahun depan gedung berputar tertinggi didunia berbentuk keris luk 13 berpadu dengan 4 unsur alam berlantai 144, diareal semanggi pusat ibu kota ditandai dengan Sang Fajar maka dimulainya “Kebangkitan serta Kesejahteraan dan Kemakmurannya Bangsa Nusantara di Bumi Pertiwi ini…”
Raharjeng Rahayu…
Oleh: Mahendra Radja Tarigan on 1 Desember 2013
at 1:32 am
Image may be NSFW. Clik here to view.Beberapa dokumen Global Future Institute (GFI), Jakarta, tahun 2012 mengisyaratkan, bakal ada geopolitical shift atau pergeseran geopolitik —dalam konflik global— dari Jalur Sutera (Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Utara) menuju Asia Pasifik, bahkan “titik sentral”-nya, atau lokasi konflik pun telah ditandai oleh GFI berada di Laut Cina Selatan. Dan tampaknya, proses dimaksud kini sedang berlangsung.
Selanjutnya alasan pokok kenapa pergeseran terjadi, tak sedikit diulas oleh para penulis di website http://www.theglobal-review.com dan beberapa buku terbitan GFI, terutama Journal Kedua yang bertajuk: “Merobek Jalur Sutera Menerkam Asia Tenggara” (2 Januari 2013). Penulis tak ingin mengulang-ulang bahasan kecuali sekilas untuk menyambung paragraf saja. Catatan ini hanya memotret fenomena sehubungan perubahan “titik sentral”-nya secara fokus. Dengan kata lain, mencoba mengurai (breakdown) anatomi “ruh”, ataupun penyebab utama kenapa sentral (pemicu) geopolitical shift seolah-olah berpindah ke Laut Cina Timur, lepas dari prakiraan GFI sebelumnya. Inilah ulasannya.
Dalam perspektif asymmetric warfare (peperangan asimetris), pergeseran geopolitik akan membawa konsekuensi logis pada perubahan unsur, elemen maupun tahapan suprastruktur politik (pendukung)-nya. Maksud unsur atau tahap suprastruktur disini ialah isue, tema dan skema. Pada tataran isue (permulaan) misalnya, pola kolonial di Laut Cina sekarang tak lagi menyoal kepemimpinan tirani, bukan pula perihal isue genocida, atau korupsi, tidak juga soal demokratisasi, atau isue nuklir, dan lain-lain. Isuenya kini tunggal, yakni “sengketa perbatasan”. Itulah yang saat ini tumbuh semarak di Laut Cina.
Masih dalam koridor asimetris, lazimnya “tema” kolonial yang bakal diletuskan pasca isue ditebar ialah konflik terbuka, baik bersifat intrastate (konflik internal dalam negara) maupun interstate (konflik antar negara). Ini pola berulang, kecuali isue dimaksud terkontra sendiri, atau dikontra secara langsung oleh pihak-pihak ter-“target” dan yang ditarget. Sedangkan “skema” penjajahan sebagaimana kerapkali saya katakan di berbagai tulisan, hampir-hampir tak pernah berubah sepanjang zaman, yaitu penguasaan ekonomi serta pencaplokan sumberdaya alam (SDA) di negeri koloni.
Sering keduanya, baik penguasaan ekonomi maupun pencaplokan SDA berjalan simultan dengan intensitas berbeda, atau acapkali justru “satu tarikan nafas” (serentak) pada sebuah kolonisasi melalui pintu tata ulang kekuasaan —ganti ‘boneka’— semacam tata ulang (Arab Spring) yang sedang berproses namun out of control di Jalur Sutera (Silahkan baca: Apa dan Bagaimana Asymmetric Warfare Berlangsung, di www.theglobal-review.com), dan lainnya.
Dokumen Project for the New American Century and Its Implication, 2004 (PNAC)-nya Pentagon, jelas menyiratkan, bahwa salah satu “misi” Paman Sam —jika tidak boleh disebut tujuan— ialah membendung gerak laju Cina. Tak bisa dielak. Penyerbuan NATO dkk ke Mali dan invasi militernya ke beberapa negara (kecil) Afrika berdalih terorisme, radikalisme Islam, dll adalah potret aktual terkait upaya-upaya Barat membendung pengaruh Cina di Afrika. Pertanyaanya sederhana: apakah Mali akan diserbu NATO bila ia cuma penghasil singkong belaka? Maka pemahaman what lies beneath the surface dan kajian strategisDeep Stoat if you would understand world geopolitic today, follow the oilbarangkali merupakan jawaban atas (setiap) agresi militer Barat ke berbagai negara. Minyak, emas dan gas bumi. Ini cuma gambaran selintas, betapa banyak contoh-contoh lainnya.
Kenapa Laut Cina Selatan
Kunci daripada isue-isue sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan sesungguhnya berada di dua kepulauan, yaitu Kepulauan (Kep) Spratly dan Kep Paracel. Inilah pemetaan konflik (saling klaim) atas beberapa negara di sekitar kepulauan dimaksud: (1) Kep Spratly. Ya, selain menyimpan konflik antara Cina versus beberapa negara seperti Malaysia, Philipina, Taiwan, Vietnam, Brunai Darussalam, dll bahkan di antara sesama anggota ASEAN sendiri terdapat endapan sengketa atas Spratly, saling mengklaim kepemilikan. Itulah fakta-fakta yang nyata; yang ke (2) Kep Paracel. Dalam konteks ini, sengketa Paracel melibatkan Cina, Vietnam serta Taiwan. Dan Cina pun, masih berseteru dengan Philipina terkait Karang Scarborough, yang sempat memanas dekade 2012-an lalu.
Dari mapping sengketa, konflik Kep Spratly mungkin paling menarik, karena melibatkan sejumlah negara Asia Tenggara seperti diurai sekilas di atas. Kenapa ia diperebutkan oleh banyak negara, memang ada takdir leverage atas geopolitik dan geo-posisi daripadanya. Artinya, selain letaknya strategis di jalur perairan internasional, juga paling utama potensi SDA berupa minyak dan gas alam yang melimpah di Kep tersebut. Aspek geostrategi sudah jelas, barangsiapa menguasai Spratly maka identik mengendalikan jalur pelayaran bagi kapal-kapal yang hilir mudik antara Lautan Pasifik – Lautan Hindia. Itulah geopolitical leverage yang diperebutkan para adidaya dunia. Apa boleh buat. “Nasib”-nya mirip Syria, meski ia tak sekaya minyak seperti Libya, Irak, Iran, dll tetapi Syria toh diperebutkan para adidaya Timur dan Barat karena faktorgeopolitic of pipeline dan geostrategy position di Jalur Sutera (Baca: Mencari Motif Utama Serangan Militer Barat ke Syria, di www.theglobal-review).
Prakiraan kandungan minyak di Spartly sekitar 10 milyar ton (International Herald Tribune, 3 Juni 1995), namun The Geology and Mineral Resources Ministry of the People’s Republic of China memperkirakan kandungannya 17,7 miliar ton. Masih simpang siur, tetapi jika merujuk lembaga geologi Cina tadi, data-data ini menempatkan Spratly sebagai kawasan dengan cadangan minyak terbesar keempat di dunia. Luar biasa. Sudah barang tentu, dari perspektif hegemoni yang kini tengah dirajut oleh Negeri Tirai Bambu, menguasi kepulauan tersebut identik mengurangi ketergantungan impor minyak baik dari Kawasan Afrika, Timur Tengah, maupun Asia Tengah, dan lain-lain.
Lain Spratly lain pula leverage Kep Paracel. Bagi Tirai Bambu, selain dalam konflik hanya berhadapan dengan Vietnam dan Taiwan —ex provinsinya—, urgensi Cina terhadap kepulauan tersebut tidak kalah penting dibanding Spratly. Oleh karena dari sisi geostrategi, menguasai Kep Paracel bisa mengawasi gerak navigasi di bagian utara Laut Cina Selatan, kendati dari sisi SDA, hanya gundukan batu karang. Akan tetapi kuat disinyalir, Paracel juga memiliki kandungan minyak dan potensi gas alam yang besar, meski belum didukung data-data secara resmi.
Secara geopolitik, menguasai dua kepulauan dimaksud, otomatis mengendalikan perairan internasional, menguasai kekayaan (potensi) SDA-nya, juga dapat dijadikan “batu loncatan” jika kelak berhasrat menyerang Daratan Asia. Untukleverage terakhir, mungkin baru sebatas dugaan extreem penulis. Abaikan!
(Bersambung Bag-2)
Beberapa dokumen Global Future Institute (GFI), Jakarta, tahun 2012 mengisyaratkan, bakal ada geopolitical shift atau pergeseran geopolitik —dalam konflik global— dari Jalur Sutera (Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Utara) menuju Asia Pasifik, bahkan “titik sentral”-nya, atau lokasi konflik pun telah ditandai oleh GFI berada di Laut Cina Selatan. Dan tampaknya, proses dimaksud kini sedang berlangsung.
Selanjutnya alasan pokok kenapa pergeseran terjadi, tak sedikit diulas oleh para penulis di website http://www.theglobal-review.com dan beberapa buku terbitan GFI, terutama Journal Kedua yang bertajuk: “Merobek Jalur Sutera Menerkam Asia Tenggara” (2 Januari 2013). Penulis tak ingin mengulang-ulang bahasan kecuali sekilas untuk menyambung paragraf saja. Catatan ini hanya memotret fenomena sehubungan perubahan “titik sentral”-nya secara fokus. Dengan kata lain, mencoba mengurai (breakdown) anatomi “ruh”, ataupun penyebab utama kenapa sentral (pemicu) geopolitical shift seolah-olah berpindah ke Laut Cina Timur, lepas dari prakiraan GFI sebelumnya. Inilah ulasannya.
Dalam perspektif asymmetric warfare (peperangan asimetris), pergeseran geopolitik akan membawa konsekuensi logis pada perubahan unsur, elemen maupun tahapan suprastruktur politik (pendukung)-nya. Maksud unsur atau tahap suprastruktur disini ialah isue, tema dan skema. Pada tataran isue (permulaan) misalnya, pola kolonial di Laut Cina sekarang tak lagi menyoal kepemimpinan tirani, bukan pula perihal isue genocida, atau korupsi, tidak juga soal demokratisasi, atau isue nuklir, dan lain-lain. Isuenya kini tunggal, yakni “sengketa perbatasan”. Itulah yang saat ini tumbuh semarak di Laut Cina.
Masih dalam koridor asimetris, lazimnya “tema” kolonial yang bakal diletuskan pasca isue ditebar ialah konflik terbuka, baik bersifat intrastate (konflik internal dalam negara) maupun interstate (konflik antar negara). Ini pola berulang, kecuali isue dimaksud terkontra sendiri, atau dikontra secara langsung oleh pihak-pihak ter-“target” dan yang ditarget. Sedangkan “skema” penjajahan sebagaimana kerapkali saya katakan di berbagai tulisan, hampir-hampir tak pernah berubah sepanjang zaman, yaitu penguasaan ekonomi serta pencaplokan sumberdaya alam (SDA) di negeri koloni.
Sering keduanya, baik penguasaan ekonomi maupun pencaplokan SDA berjalan simultan dengan intensitas berbeda, atau acapkali justru “satu tarikan nafas” (serentak) pada sebuah kolonisasi melalui pintu tata ulang kekuasaan —ganti ‘boneka’— semacam tata ulang (Arab Spring) yang sedang berproses namun out of control di Jalur Sutera (Silahkan baca: Apa dan Bagaimana Asymmetric Warfare Berlangsung, di www.theglobal-review.com), dan lainnya.
Dokumen Project for the New American Century and Its Implication, 2004 (PNAC)-nya Pentagon, jelas menyiratkan, bahwa salah satu “misi” Paman Sam —jika tidak boleh disebut tujuan— ialah membendung gerak laju Cina. Tak bisa dielak. Penyerbuan NATO dkk ke Mali dan invasi militernya ke beberapa negara (kecil) Afrika berdalih terorisme, radikalisme Islam, dll adalah potret aktual terkait upaya-upaya Barat membendung pengaruh Cina di Afrika. Pertanyaanya sederhana: apakah Mali akan diserbu NATO bila ia cuma penghasil singkong belaka? Maka pemahaman what lies beneath the surface dan kajian strategisDeep Stoat if you would understand world geopolitic today, follow the oilbarangkali merupakan jawaban atas (setiap) agresi militer Barat ke berbagai negara. Minyak, emas dan gas bumi. Ini cuma gambaran selintas, betapa banyak contoh-contoh lainnya.
Kenapa Laut Cina Selatan
Kunci daripada isue-isue sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan sesungguhnya berada di dua kepulauan, yaitu Kepulauan (Kep) Spratly dan Kep Paracel. Inilah pemetaan konflik (saling klaim) atas beberapa negara di sekitar kepulauan dimaksud: (1) Kep Spratly. Ya, selain menyimpan konflik antara Cina versus beberapa negara seperti Malaysia, Philipina, Taiwan, Vietnam, Brunai Darussalam, dll bahkan di antara sesama anggota ASEAN sendiri terdapat endapan sengketa atas Spratly, saling mengklaim kepemilikan. Itulah fakta-fakta yang nyata; yang ke (2) Kep Paracel. Dalam konteks ini, sengketa Paracel melibatkan Cina, Vietnam serta Taiwan. Dan Cina pun, masih berseteru dengan Philipina terkait Karang Scarborough, yang sempat memanas dekade 2012-an lalu.
Dari mapping sengketa, konflik Kep Spratly mungkin paling menarik, karena melibatkan sejumlah negara Asia Tenggara seperti diurai sekilas di atas. Kenapa ia diperebutkan oleh banyak negara, memang ada takdir leverage atas geopolitik dan geo-posisi daripadanya. Artinya, selain letaknya strategis di jalur perairan internasional, juga paling utama potensi SDA berupa minyak dan gas alam yang melimpah di Kep tersebut. Aspek geostrategi sudah jelas, barangsiapa menguasai Spratly maka identik mengendalikan jalur pelayaran bagi kapal-kapal yang hilir mudik antara Lautan Pasifik – Lautan Hindia. Itulah geopolitical leverage yang diperebutkan para adidaya dunia. Apa boleh buat. “Nasib”-nya mirip Syria, meski ia tak sekaya minyak seperti Libya, Irak, Iran, dll tetapi Syria toh diperebutkan para adidaya Timur dan Barat karena faktorgeopolitic of pipeline dan geostrategy position di Jalur Sutera (Baca: Mencari Motif Utama Serangan Militer Barat ke Syria, di www.theglobal-review).
Prakiraan kandungan minyak di Spartly sekitar 10 milyar ton (International Herald Tribune, 3 Juni 1995), namun The Geology and Mineral Resources Ministry of the People’s Republic of China memperkirakan kandungannya 17,7 miliar ton. Masih simpang siur, tetapi jika merujuk lembaga geologi Cina tadi, data-data ini menempatkan Spratly sebagai kawasan dengan cadangan minyak terbesar keempat di dunia. Luar biasa. Sudah barang tentu, dari perspektif hegemoni yang kini tengah dirajut oleh Negeri Tirai Bambu, menguasi kepulauan tersebut identik mengurangi ketergantungan impor minyak baik dari Kawasan Afrika, Timur Tengah, maupun Asia Tengah, dan lain-lain.
Lain Spratly lain pula leverage Kep Paracel. Bagi Tirai Bambu, selain dalam konflik hanya berhadapan dengan Vietnam dan Taiwan —ex provinsinya—, urgensi Cina terhadap kepulauan tersebut tidak kalah penting dibanding Spratly. Oleh karena dari sisi geostrategi, menguasai Kep Paracel bisa mengawasi gerak navigasi di bagian utara Laut Cina Selatan, kendati dari sisi SDA, hanya gundukan batu karang. Akan tetapi kuat disinyalir, Paracel juga memiliki kandungan minyak dan potensi gas alam yang besar, meski belum didukung data-data secara resmi.
Secara geopolitik, menguasai dua kepulauan dimaksud, otomatis mengendalikan perairan internasional, menguasai kekayaan (potensi) SDA-nya, juga dapat dijadikan “batu loncatan” jika kelak berhasrat menyerang Daratan Asia. Untukleverage terakhir, mungkin baru sebatas dugaan extreem penulis. Abaikan!
Mengapa Laut Cina Timur
Image may be NSFW. Clik here to view.Jika titik sengketa di Laut Cina Selatan ialah Kep Spratly dan Paracel, untuk konflik di Laut Cina Timur “titik”-nya berada di Kep Diaoyutai/Diaoyu versi Cina, atau Senkaku versi Jepang, atau Kep Tiaoyutai versi Taiwan. Seperti halnya dua kepulauan di Laut Cina Selatan, kepulauan ini pun layak disebut “Kepulauan (Kep) Sengketa”. Ada tiga negeri saling klaim kepemilikan. Mungkin selain sejarah, faktor jarak juga kuat mempengaruhi.Sekali lagi, istilah “Kep Sengketa” pada paragraf ini maksudnya ialah Diaoyu (Cina), atau Senkaku (Jepang), atau Tiaoyuti (Taiwan) itu sendiri.
Sepintas “Kepulauan Sengketa”
Kepulauan ini seluas 7 km. Terdiri atas lima pulau besar (Diaoyu Dao atau Uotsuri Jima, Chiwei Yu atau Taisho Jima, Huangwei Yu atau Kuba Jima, Bei Xiaodao atau Kita Kojima dan Nan Xiaodao atau Minami Kojima) dan tiga karang (Bei Yan atau Kitaiwa, Nan Yan atau Minamiiwa dan Fei Jiao Yanatau Tobise). Ia terletak di sebelah timur Cina, atau di sebelah selatannya Jepang, atau di sebelah utara Taiwan. Adapun jarak masing-masing negara dengan obyek sengketa, terlihat bervariasi. Antara Cina – “Kep Sengketa” misalnya, jaraknya 330 km dari Wenzhou; sedang Jepang – “Kep Sengketa” berjarak sekitar 420 km, dekat Kep Ryukyu; sementara jarak Taiwan – “Kep Sengketa” justru lebih dekat lagi, cuma170 km. Itulah mapping awal dari sisi jarak.
Dari aspek histori lain lagi, oleh karena bila merujuk catatan perjalanan para leluhur Cina dan beberapa referensi, baik catatan Liang Zhong Hai Dao Zhen Jing (1403 M); atau catatan Chen Kan, utusan Dinasti Ming (1534 M); atau artikel Diaoyu/Senkaku Islands Dispute: Japan and China, Oceans Apart-nya William B. Heflin, maupun buku East Asia Before The West: Five Centuries of Trade and Tribute (New York: Columbia University Press, 2010)-nya David C Kang, sepakat menyebut bahwa “Kep Sengketa” yang kini diklaim tiga negara dengan berbagai nama, sejatinya merupakan bagian teritorial Cina tempo doeloe.
Perubahan atas kepemilikan terjadi era 1894-an tatkala Cina kalah perang melawan Jepang. Traktat Shimonoseki yang ditandatangani Cina-Jepang, mencantumkan Taiwan dan Korea menjadi bagian wilayah Jepang. Sudah barang tentu, pengambil-alihan Jepang atas Taiwan termasuk juga legal administrasi dari Kep Senkaku.
Roda pun berputar. Ketika Jepang kalah perang pada Perang Dunia (PD) ke-2, namun kendali atas Kep Senkaku tidak seketika dikembalikan ke Cina seperti halnya ia mengambil-alih Taiwan, melainkan diserahkan kepada Amerika Serikat (AS). Kemungkinan inilah titik awal kerancuan dalam kepemilikan. Kenapa demikian, oleh karena kontrol administrasi Kep Senkaku telah diubah. Sewaktu pada masa penguasaan Jepang, kontrol administrasi Kep Senkaku oleh Taiwan, namun tatkala dikuasai AS, kontrol berubah di bawah Okinawa. Dan AS mengendalikan Kep Senkaku/Diaoyu semenjak tahun 1945 hingga 1972-an.
Menurut harian Renmin Ribao berjudul “China’s Diaoyu Islands Sovereignty is Undeniable”, bahwa Kep Diaoyu atau Senkaku adalah milik Cina di bawah Provinsi Taiwan. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, maka “Perjanjian Postdam” (1945) resmi diterima oleh Jepang. Isi perjanjian tersebut termaktub perihal kekuasaan Jepang dibatasi pada Kep Honshu, Hokkaido, Kyushu, Shikoku dan pulau kecil lain yang akan ditentukan oleh negara-negara sekutu. Makanya Cina pun protes pasca keputusan AS tahun 1971 yang menyatakan Kep Diaoyu itu wilayah Jepang, sebab ia sendiri negara yang ikut menandatangani “Perjanjian Postdam”.
Sumber lain mengatakan, sebenarnya Cina tidak keberatan ketika Paman Sam menyerahkan Senkaku (1971) kepada Jepang sesuai pasal 1 perjanjian antara Jepang – AS yang ditandatangani tanggal 17 Juni 1971. Klaim dan protes Cina muncul ketika survey Jepang mengatakan bahwa terdapat potensi sumber daya minyak di kepulauan tersebut. Sekali lagi, akankah Cina mengklaim Senkaku bila Kep tersebut hanya gundukan batu karang belaka? Jawabannya sederhana: “apa yang terkandung di bawah permukaan”, atau istilahnya what lies beneath the surface!
Implementasi Asumsi GFI dan KENARI
Image may be NSFW. Clik here to view.
Sebagaimana diurai sebelumnya, bahwa memanasnya suhu politik beberapa negara di sekitar perairan Cina, selain tak lepas akibat “isue” dan “tema” yang ditebar (asymmetric strategy) kolonialisme Barat terkait geopolitical shift dari Jalur Sutera ke Asia Pasifik, juga silahkan simak rumusan GFI, Jakarta (2013), pimpinan Hendrajit, perihal garis besar konflik-konflik yang terjadi di dunia. Inilah asumsinya:
“Bahwa mapping konflik dari kolonisasi yang dikembangkan oleh Barat, hampir dipastikan segaris/satu route bahkan pararel dengan jalur-jalur SDA terutama bagi wilayah (negara) yang memiliki potensi besar atas minyak, emas dan gas alam”.
Demikian pula sesi-sesi diskusi di Forum Kepentingan Nasional RI (KENARI), Jakarta, pimpinan Dirgo D. Purbo, pakar perminyakan, kerapkali memetik pointers yang hampir identik dengan rumusan GFI di atas, yaitu: “conflict is protection oil flow and blockade somebody else oil flow”.
Bila mencermati konflik-konflik di Tanah Air, lalu mencoba menselaraskan dengan asumsi GFI dan KENARI, bahwa penanganan konflik oleh Tim Terpadu baik tingkat nasional maupun daerah dimana Kementerian Polhukam selaku leading sector, seyogyianya tidak sekali-kali mengkedepankan model penanganan dan pengelolaan konflik atas hal-hal yang timbul di permukaan semata, namun wajib mencermati secara jeli what lies beneath the surface. Apa yang terkandung di bawah permukaan.
Ada asumsi lagi: “konflik lokal merupakan bagian konflik global”. Artinya, konflik di suatu kawasan bukanlah faktor tunggal yang berdiri sendiri, tetapi seringkali merupakan bagian dari skema besar para adidaya. Maka meramu beberapa asumsi di atas, seyogyianya Tim Terpadu harus mengantongi jawaban atas pertanyaan: adakah kepentingan geopolitik asing terkait minyak, emas, gas bumi, dan/atau bagaimana upaya pihak luar menguasai geostrategi kawasan tertentu di Bumi Pertiwi?
Konflik Sampang contohnya, jangan cuma dilihat dari sisi pertentangan budaya antara Syiah-Sunni yang dipenuhi virus takfiri (mengkafir-kafirkan kelompok lain), aroma sektarian,bener e dewe, dan lain-lain. Tim Terpadu hendaknya menelusur hingga ke dasar masalah di hulu persoalan — bukannya akar persoalan di permukaan (hilir) saja. Adakah geopolitik Madura cq Sampang terkait kepentingan asing; berapa perusahaan luar beroperasi dan adakah persaingan di antara mereka sendiri; bagaimana pola perluasan area suatu perusahaan jika rencananya menabrak lokasi kelompok tertentu yang mutlak harus ‘diungsikan’? Atau pada wilayah konflik lain baik di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dll mutlak harus dipertanyakan dahulu: adakah potensi SDA-nya; bagaimanaleverage geostrategi kawasan tersebut dari perspektif geopolitik global? Sekali lagi, conflict is protection oil flow!
Asumsi GFI dan KENARI jelas menyiratkan makna, bahwa konflik manapun yang meletus di “jalur basah”, kuat indikasi ia diciptakan terkait kepentingan geopolitik para adidaya. Sudah tentu, hal ini selain pararel dengan kajian Deep Stoat (if you would understand world geopolitic today, follow the oil), juga sebenarnya tergantung insight (menyelam)-nya survey serta ketajaman Tim dalam menganalisa untuk mengurai masalah, lalu menyelesaikan konflik yang muncul secara tuntas.
Lihatlah ethnic cleansing di Rohingya, Myanmar; tengoklah bentrokan antar suku di Balinuraga, Lampung; cermati benturan antara Syiah-Sunni di Madura, dst kenapa selalu dipicu oleh pola yang sama yaitu pelecehan seksual, berlanjut bentrok massa dan selalu berujung program relokasi penduduk (‘terusir’) yang hidup di atasnya. Sejauh ini, adakah kajian menyelam hingga di bawah permukaan?
Geopolitical Leverage
Untuk daya lenting, kemanfaatan atau leverage sebuah geopolitik yang layak disimak ialah kedahsyatan Papua dari aspek geostrategi. Catatan kecil dalam Perang Dunia (PD) ke-2 mengajarkan, bahwa ia memiliki nilai strategis bagi militer AS. Masa-masa PD dahulu, letak dan “posisi geografis”-nya sangat mendukung taktik lompat katak (leap frog)-nya Jenderal Douglas MacArthur, Panglima AS, sehingga dalam PD mampu unggul daripada tentara Jepang. Inilah kedahsyatan geopolitical leverage jika dimaksimalkan. Termasuk dalam hal ini ialah Selat Hormuz di Iran, Selat Malaka bagi Singapura, atau mungkin juga Selat Sunda, Selat Lombok, dll. Kendati untuk dua Selat terakhir (Selat Sunda dan Lombok) masih “terlantar“, artinya selama ini tak pernah diberdayakan oleh para pengambil kebijakan di republik ini guna kepentingan yang lebih besar.
Dengan demikian, telah bisa dibaca bahwa hasrat Barat (AS dan sekutu) terhadap Papua selain kepentingan what lies beneath the surface (hal-hal terkandung di bawah permukaan) juga tak kalah penting ialah penguasaan geostrategy position dalam konstelasi geopolitik global. Tampaknya, Paman Sam ingin mengulang kembali kesuksesan PD ke-2 apabilageopolitical shift yang tengah berlangsung bermuara serta berubah menjadi perang (militer) secara terbuka.
Kembali ke Laut Cina Selatan. Entah siapa memulai, siapa duluan memancing. Ketegangan politik di perairan Asia Pasifik terpantau hampir memuncak. Retorika pun muncul: apakah penetapan Air Defence Identification Zone (ADIZ) oleh Negeri Tirai Bambu di Kep Diaoyu atau Senkaku —kepulauan sengketa— ujud dari ‘kegenitan’ Cina ingin segera tampil menjadi superpower? Atau insiden kecil tanggal 5 Desember 2013 di Laut Cina Selatan, dimana Kapal USS Cowpens (mengabaikan peringatan) menerobos tempat latihan Armada Laut Cina ialah isyarat, bahwa Paman Sam pun ingin cepat-cepat bertempur?
A vital and a damning analysis on the actual origins of Wahabism which is plaguing the muslim world:
The radical faction of Islam, known as the Salafi, are a movement created through British intrigue and coordination with occult secret societies, toward fomenting a “Clash of Civilizations”. And though the West is largely unaware of them, they are almost entirely responsible for the extremism that Islam is mistakenly perceived for.
Sebuah analisis vital dan memberatkan tentang asal-usul sebenarnya dari Wahabisme yang mengganggu dunia muslim:
Faksi Umat Islam radikal, yang dikenal sebagai Salafi, adalah gerakan yang diciptakan melalui intrik Inggris dan koordinasi dengan masyarakat rahasia okultisme, untuk mengobarkan sebuah “Benturan Peradaban” . Dan meskipun Barat sebagian besar tidak menyadarinya. mereka hampir sepenuhnya bertanggung jawab atas ekstremisme yang secara keliru mereka anggap berasal dari Islam.
Zarqawi, in his letter to bin Laden, described the Mujahideen, those who have been duped by the CIA to believe they are fighting a “holy war”, as follows: “These are the quintessence of the Sunnis and the good sap of this country. In general, they belong to the Sunni doctrine and naturally to the Salafi creed.”
Interestingly, their most recent response to challenges against their authenticity has been to admit, in part, to their Masonic origins, although apologizing that the men claimed as its founders, Masons and British agents like Jamal Aghani, and Mohammed Abduh, were not its true representatives.
Zarqawi, dalam suratnya kepada bin Laden, menggambarkan Mujahidin , orang-orang yang telah ditipu oleh CIA untuk percaya bahwa mereka sedang bertempur untuk “perang suci”, sebagai berikut : “Ini adalah intisari dari ajaran Sunni dan getah kebaikan negeri ini. Secara umum, mereka terkait dengan doktrin Sunni dan berkarakter keyakinan Salafi . “
Menariknya , respon terbaru mereka terhadap tantangan yang mempertanyakan keasliannya, mereka telah mengakui, bahwa sebagian mereka punya asal-usul Masonik, meskipun meminta maaf bahwa orang-orang yang diklaim sebagai pendirinya , agen Mason dan Inggris seperti Jamal Aghani dan Mohammed Abduh , bukan perwakilan yang benar .
But this is a feeble attempt to disguise their true mischief and service to Western powers. Instead, the Salafi now claim to be devoted followers alone of Abdul Wahhab, the founder of Wahhabism, whose service as a British agent they have yet to discover.
Tapi ini adalah usaha lemah untuk menyamarkan kerusakan sejati mereka dan pelayanannya kepada kekuatan-kekuatan Barat. Sebaliknya, Salafi sekarang mengaku pengikut setia saja dari Abdul Wahhab , pendiri Wahhabisme, yang menjadi pelayan agen Inggris, namun mereka belum menyadarinya .
Islam was essentially consolidated for a period of about 1000 years, until the advent of Wahhabism. Islam developed four primary schools of legal thought, called Math’habs. These developed out of the tolerant attitude that it was possible to arrive at different conclusions based on an appraisal of the very same evidence. At a certain point, nevertheless, the legal development of Islam was eventually closed, called the “Closing of the Doors of Ijtihad”, to avoid any further controversy. That is how the schools were established at a number of four.
Islam pada dasarnya telah terkonsolidasi untuk jangka waktu sekitar 1000 tahun, sampai munculnya Wahhabisme. Islam telah mengembangkan empat Aliran Sekolah dasar pemikiran hukum, yang disebut Mazhab. Ini berkembangkan dari sikap toleran bahwa adalah mungkin untuk sampai pada kesimpulan yang berbeda berdasarkan penilaian bukti yang sama. Pada titik tertentu, bagaimanapun , perkembangan pemikiran hukum Islam akhirnya ditutup, yang disebut ” Penutupan Pintu Ijtihad ” , untuk menghindari kontroversi lebih lanju. Itulah bagaimana sejumlah empat sekolah/mazhab didirikan.
These various schools were not considered sects. They were legal schools of opinion, and were each considered orthodox and mutually compatible.
That is, until the 19th century, and the advent of colonialism, and the common British strategy of “Divide and Rule”, which evidently exercised its hand in disrupting this situation. According to the Wikipedia article on Shariah:
Berbagai sekolah tidak dianggap sekte. Mereka adalah sekolah pendapat hukum, dan masing-masing dianggap ortodoks dan saling kompatibel .
Begitulah, sampai abad ke-19, dan munculnya kolonialisme, dan penanganan strategi umum British “Divide and Rule” jelas mengganggu situasi ini. Menurut artikel Wikipedia tentang Syariah :
During the 19th century the history of Islamic law took a sharp turn due to new challenges the Muslim world faced: the West had risen to a global power and colonized a large part of the world, including Muslim territories. Societies changed from the agricultural to the industrial stage. New social and political ideas emerged and social models slowly shifted from hierarchical towards egalitarian. The Ottoman Empire and the rest of the Muslim world were in decline, and calls for reform became louder. In Muslim countries, codified state law started replacing the role of scholarly legal opinion. Western countries sometimes inspired, sometimes pressured, and sometimes forced Muslim states to change their laws. Secularist movements pushed for laws deviating from the opinions of the Islamic legal scholars. Islamic legal scholarship remained the sole authority for guidance in matters of rituals, worship, and spirituality, while they lost authority to the state in other areas. The Muslim community became divided into groups reacting differently to the change. This division persists until the present day (Brown 1996, Hallaq 2001, Ramadan 2005, Aslan 2006, Safi 2003).
Selama abad ke-19 sejarah hukum Islam mengalami belokan tajam karena adanya tantangan baru dunia Muslim yang dihadapi: Barat meningkat menjadi kekuatan global dan menjajah sebagian besar dunia , termasuk wilayah Muslim. Masyarakat berubah dari tahapan pertanian ke tahap industri. Ide-ide sosial dan politik yang baru muncul, dan model sosial perlahan-lahan bergeser dari hirarki ke arah egaliter . Kekaisaran Ottoman dan seluruh dunia Muslim sedang menurun, dan tuntutan untuk reformasi menjadi lebih keras. Di negara-negara Muslim, hukum negara dikodifikasikan mulai mengganti peran pendapat hukum para ulama. Negara-negara Barat kadang menginspirasi, kadang-kadang menekan, dan kadang-kadang memaksa negara-negara Muslim untuk mengubah hukum mereka. Gerakan kaum sekuler mendorong undang-undang yang menyimpang dari pendapat para ahli hukum Islam. Para Ulama hukum Islam tetap memiliki otoritas tunggal untuk bimbingan dalam hal ritual, ibadah, dan spiritualitas, sementara mereka kehilangan wewenang untuk urusan kenegaraan di sisi lain. Komunitas Muslim terbagi menjadi kelompok-kelompok yang bereaksi secara berbeda terhadap perubahan ini. Perpecahan ini terus berlanjut sampai hari ini ( Brown 1996 , Hallaq 2001 Ramadan 2005 , Aslan 2006 , Safi 2003).
* Secularists believe the law of the state should be based on secular principles, not on Islamic legal theory.
* Traditionalists believe that the law of the state should be based on the traditional legal schools. However, traditional legal views are considered unacceptable by most modern Muslims, especially in areas like women’s rights or slavery.[6]
* Reformers believe that new Islamic legal theories can produce modernized Islamic law [7] and lead to acceptable opinions in areas such as women’s rights.[8]
* Salafis strive to follow Muhammad and his companions, tabiin (followers of the Companions), tabiut tabiin (followers of the tabiin) and those who follow these 3 generations.
* Kaum Sekuler percaya bahwa hukum negara harus didasarkan pada prinsip-prinsip sekuler, bukan pada teori hukum Islam .
* Kaum Tradisionalis percaya bahwa hukum negara harus didasarkan pada mazhab hukum tradisional . Namun, pandangan hukum tradisional dianggap tidak dapat diterima oleh sebagian besar umat Islam modern, terutama di wilayah seperti hak-hak perempuan atau perbudakan . [ 6 ]
* Kaum Reformis percaya bahwa teori-teori hukum Islam yang baru dapat menghasilkan hukum Islam modern [7] dan menyebabkan pendapat yang dapat diterima di berbagai bidang seperti hak-hak perempuan . [8]
* Kaum Salafi berusaha untuk “mengikuti” Muhammad dan para sahabatnya, tabiin ( pengikut para sahabat ), tabiut tabiin ( pengikut tabiin ) dan mereka yang mengikuti ini 3 generasi .
An excellent article has now been posted, however, at Salafi Publications, which not only admits, but thoroughly exposes, the Masonic and deviant origins of the founders of the Salafi movement, and their successors, the Muslim Brotherhood.
Sebuah artikel yang sangat baik sekarang telah diposting, pada Salafi Publications, yang bahkan tidak hanya mengakui, tapi benar-benar memaparkan, asal usul Masonik dan menyimpang dari pendiri gerakan Salafi, dan penerus mereka, Ikhwanul Muslimin.
Instead, they hold to the claim that Salafism derived from the earliest centuries of Islam, from the time of the Salaf, meaning the earliest generations, and referring to the time before the development of the Math’habs. Contrary to their claims though, while it is true that the word “Salaf” refers to these early generations, the use of the term in this manner is a modern development.
Sebaliknya, mereka berpegang pada klaim bahwa Salafisme berasal dari abad awal Islam, dari zaman salaf, berarti generasi awal, dan mengacu pada waktu sebelum pengembangan Mazhab. Bertentangan dengan klaim mereka meskipun, meskipun benar bahwa kata “Salaf” mengacu pada generasi awal ini , penggunaan istilah dengan cara ini merupakan perkembangan modern.
This deceptive interpretation of history is derived from Abdul Wahhab, who appeared in the mid-18th century. According to his memoirs, a British spy by the name of Hempher, was assigned to the Middle East in order to discover ways to undermine Islam, with the aim of advancing British control over the region. His mission eventually focussed on the support of Wahhab, and backing him through the Saudi family, through whom he preached the British’s destructive message of Islam.
Interpretasi menipu sejarah ini berasal dari Abdul Wahhab, yang muncul pada abad pertengahan ke-18. Menurut memoarnya, Agen mata-mata Inggris bernama Hempher, ditugaskan ke Timur Tengah untuk menemukan cara-cara untuk melemahkan Islam, dengan tujuan memajukan kontrol Inggris di kawasan ini. Misinya akhirnya difokuskan pada dukungan Wahhab, dan mendukung dia melalui keluarga Saudi, melalui siapa ia mengkhotbahkan pesan destruktif Inggris tentang Islam.
Essentially, Wahhab’s innovations made it legal for his followers to fight other Muslims, by pronouncing them “unbelievers”, under the pretense of “purifying” Islam, but in reality serving British strategy against the great Ottoman Empire. Wahhab did so by claiming that all of Islamic history, except for the generations of the Salaf, that is, from the time of the Math’habs onward, had fallen out of Islam.
Pada dasarnya, inovasi (Bid’ah) Wahhabi ini membuat sistem hukum bagi para pengikutnya untuk melawan umat Islam lainnya, dengan mengucapkan mereka ” kafir ” , dengan dalih ” memurnikan ” Islam , tetapi dalam kenyataannya melayani strategi Inggris melawan besar Kekaisaran Ottoman . Wahhab melakukannya dengan mengklaim bahwa semua sejarah Islam , kecuali untuk generasi salaf , yaitu , dari saat Math’habs seterusnya , telah jatuh keluar dari Islam .
Once adherence of the Muslims had been unbound from their traditional legal schools, it was possible for the British and their agents to come in with their own. And this is the purpose of the Salafi movement. The Saudis were then formally installed in Arabia in 1932, and have since acted as protectors of the oil interests of the Rockefellers, who are regarded as second-in-command within the Illuminati, after the Rothschilds. Particularly since 1973, when the Oil Crisis was orchestrated to enrich the Saudis, they have used the tremendous wealth at their disposal to advance their deviant interpretations.
Setelah kepatuhan kaum muslimin telah dilepaskan ikatanya dengan mazhab hukum tradisional mereka, adalah mungkin bagi Inggris dan agen-agen mereka untuk datang sendiri. Dan ini adalah tujuan dari pergerakan Salafi. Kerajaan Saudi kemudian secara resmi dipasang di Arabia pada tahun 1932, dan sejak itu mereka bertindak sebagai pelindung kepentingan minyak Rockefeller, yang dianggap sebagai Komandan kedua dalam gerakan Illuminati, setelah Rothschil . Terutama sejak 1973, ketika Krisis Minyak didalangi dan direkayasa untuk memperkaya Kerajaan Saudi, mereka telah menggunakan kekayaan yang luar biasa yang mereka miliki untuk memajukan penafsiran menyimpang mereka.
While the Saudis have been under agreement with the CIA to finance many of its covert activities, including the funding of the Mujahideen in Afghanistan, and the support of Islamic terrorists worldwide, many of the Saudi scholars as well as the government are putting on a public face of rejecting terrorism and bin Laden. They claim that terrorism and anti-government activities are contrary to the true tenets of Salafism.
Sementara Saudi telah berada di bawah perjanjian dengan CIA untuk membiayai banyak kegiatan rahasia, termasuk dukungan pendanaan bagi Mujahidin di Afghanistan, dan dukungan terhadap teroris Islam di seluruh dunia, namun para ulama Saudi serta pemerintah Saudi seolah menempatkan wajah menolak terorisme dan bin Laden pada publik. Mereka mengklaim bahwa kegiatan terorisme dan anti – pemerintah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip sejati Salafisme .
This is not true. At times the purpose of Salafism is to inculcate terrorism, but in general, the purpose of Salafism is to provide a new Math’hab, to estrange the world’s Muslim population from traditional Islam, and thereby lead them wherever Western interests deem fit.
Ini tidak benar. Pada saat tertentu tujuan Salafisme adalah untuk menanamkan terorisme, tetapi secara umum , tujuan Salafisme adalah untuk memberikan Mazhab baru, untuk menjauhkan penduduk Muslim dunia dari Islam tradisiona , dan dengan demikian memimpin mereka di mana saja kepentingan Barat anggap sesuai.
Kerajaan Sunda adalah kerajaan yang pernah ada antara tahun 932 dan 1579 Masehi di bagian Barat pulau Jawa (Provinsi Banten, Jakarta,Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah sekarang). Kerjaan ini bahkan pernah menguasai wilayah bagian selatan Pulau Sumatera. Kerajaan ini bercorak Hindu dan Buddha,[1] kemudian sekitar abad ke-14 diketahui kerajaan ini telah beribukota di Pakuan Pajajaran serta memiliki dua kawasan pelabuhan utama di Kalapa dan Banten.[2]
Kerajaan Sunda runtuh setelah ibukota kerajaan ditaklukan oleh Maulana Yusuf pada tahun 1579. Sementara sebelumnya kedua pelabuhan utama Kerajaan Sunda itu juga telah dikuasai oleh Kerajaan Demak pada tahun 1527, Kalapa ditaklukan oleh Fatahillah dan Banten ditaklukan oleh Maulana Hasanuddin.
Padrão Sunda Kalapa (1522), sebuah pilar batu untuk memperingati perjanjian Sunda-Portugis, Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Meskipun nama Sunda disebutkan dalam prasasti, naskah-naskah kuno, dan catatan sejarah dari luar negeri, Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa belum begitu banyak prasasti yang ditemukan di Jawa Barat dan secara jelas menyebutkan nama kerajaannya, walau dalam berbagai sumber kesusastraan, secara tegas Sunda merujuk kepada nama kawasan.[3] Diduga sebelum keruntuhannya tahun 1579, Kerajaan Sunda telah mengalami beberapa kali perpindahan pusat pemerintahannya, dimulai dari Galuh dan berakhir di Pakuan Pajajaran.
Catatan sejarah dari Cina
Menurut Hirth dan Rockhill,[4] ada sumber Cina tertentu mengenai Kerajaan Sunda. Pada saat Dinasti Sung Selatan, inspektur perdagangan dengan negara-negara asing, Zhao Rugua mengumpulkan laporan dari para pelaut dan pedagang yang benar-benar mengunjungi negara-negara asing. Dalam laporannya tentang negara Jauh, Zhufan Zhi, yang ditulis tahun 1225, menyebutkan pelabuhan di “Sin-t’o”. Zhao melaporkan bahwa:
“
“Orang-oarang tinggal di sepanjang pantai. Orang-orang tersebut bekerja dalam bidang pertanian, rumah-rumah mereka dibangun diatas tiang (rumah panggung) dan dengan atap jerami dengan daun pohon kelapa dan dinding-dindingnya dibuat dengan papan kayu yang diikat dengan rotan. Laki-laki dan perempuan membungkus pinggangnya dengan sepotong kain katun, dan memotong rambut mereka sampai panjangnya setengah inci. Lada yang tumbuh di bukit (negeri ini) bijinya kecil, tetapi berat dan lebih tinggi kualitasnya dari Ta-pan (Tuban, Jawa Timur). Negara ini menghasilkan labu, tebu, telur kacang dan tanaman.”
“Dalam perjalanan ke arah timur dari Shun-t’a, sepanjang pantai utara Jawa, kapal dikemudikan 97 1/2 derajat selama tiga jam untuk mencapai Kalapa, mereka kemudian mengikuti pantai (melewati Tanjung Indramayu), akhirnya dikemudikan 187 derajat selama empat jam untuk mencapai Cirebon. Kapal dari Banten berjalan ke arah timur sepanjang pantai utara Jawa, melewati Kalapa, melewati Indramayu, melewati Cirebon.”
”
Catatan sejarah dari Eropa
Laporan Eropa berasal dari periode berikutnya menjelang jatuhnya Kerajaan Sunda oleh kekuatan Kesultanan Banten. Salah satu penjelajah itu adalahTomé Pires dari Portugal. Dalam bukunya Suma Oriental (1513 – 1515) ia menulis bahwa:
“
“Beberapa orang menegaskan bahwa kerajaan Sunda luasnya setengah dari seluruh pulau Jawa; sebagian lagi mengatakan bahwa Kerajaan Sunda luasnya sepertiga dari pulau Jawa dan ditambah seperdelapannya.”
”
Temuan arkeologi
Di wilayah Jawa Barat ditemukan beberapa candi, antara lain Percandian Batujaya di Karawang (abad ke-2 sampai ke-12) yang bercorak Buddha, serta percandian Hindu yaitu Candi Bojongmenje di Kabupaten Bandung yang berasal dari abad ke-7 (sezaman dengan percandian Dieng), dan Candi Cangkuangdi Leles, Garut yang bercorak Hindu Siwa dan diduga berasal dari abad ke-8 Masehi. Siapa yang membangun candi-candi ini masih merupakan misteri, namun umumnya disepakati bahwa candi-candi ini dikaitkan dengan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Jawa Barat, yaitu Tarumanagara, Sunda dan Galuh.
Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta terdapat sejumlah arca yang disebut “arca Caringin” karena pernah menjadi hiasan kebun asisten-residenBelanda di tempat tersebut. Arca tersebut dilaporkan ditemukan di Cipanas, dekat kawah Gunung Pulosari, dan terdiri dari satu dasar patung dan 5 arca berupa Shiwa Mahadewa, Durga, Batara Guru, Ganesha dan Brahma. Coraknya mirip corak patung Jawa Tengah dari awal abad ke-10.
Di situs purbakala Banten Girang, yang terletak kira-kira 10 km di sebelah selatan pelabuhan Banten sekarang, terdapat reruntuhan dari satu istana yang diperkirakan didirikan di abad ke-10. Banyak unsur yang ditemukan dalam reruntuhan ini yang menunjukkan pengaruh Jawa Tengah.
Situs-situs arkeologi lain yang berkaitan dengan keberadaan Kerajaan Sunda, masih dapat ditelusuri terutama pada kawasan muara Sungai Ciliwungtermasuk situs Sangiang di daerah Pulo Gadung. Hal ini mengingat jalur sungai merupakan salah satu alat transportasi utama pada masa tersebut.[5]
Berdasarkan Prasasti Kebonkopi II, yang berbahasa Melayu Kuno dengan tarikh 932, menyebutkan seorang “Raja Sunda menduduki kembali tahtanya”.[8]Hal ini dapat ditafsirkan bahwa Raja Sunda telah ada sebelumnya.[3] Sementara dari sumber Tiongkok pada buku Zhufan Zhi yang ditulis pada tahun 1178oleh Zhao Rugua menyebutkan terdapat satu kawasan dari San-fo-ts’i yang bernama Sin-to kemudian dirujuk kepada Sunda.[9]
Menurut naskah Wangsakerta, naskah yang oleh sebagian orang diragukan keasliannya serta diragukan sebagai sumber sejarah karena sangat sistematis, menyebutkan Sunda merupakan kerajaan yang berdiri menggantikan kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawapada tahun 669 (591 Saka). Kerajaan ini merupakan suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten,Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan bagian barat Provinsi Jawa Tengah.
Sebelum berdiri sebagai kerajaan yang mandiri, Sunda merupakan bawahan Tarumanagara. Raja Tarumanagara yang terakhir, Sri Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa Panunggalan Tirthabumi (memerintah hanya selama tiga tahun, 666-669 M), menikah dengan Déwi Ganggasari dari Indraprahasta. Dari Ganggasari, beliau memiliki dua anak, yang keduanya perempuan. Déwi Manasih, putri sulungnya, menikah dengan Tarusbawa dari Sunda, sedangkan yang kedua, Sobakancana, menikah dengan Dapunta Hyang Sri Janayasa, yang selanjutnya mendirikan Kerajaan Sriwijaya. Setelah Linggawarman meninggal, kekuasaan Tarumanagara turun kepada menantunya, Tarusbawa. Hal ini menyebabkan penguasa Galuh, Wretikandayun (612-702) memberontak, melepaskan diri dari Tarumanagara, serta mendirikan Kerajaan Galuh yang mandiri. Tarusbawa juga menginginkan melanjutkan kerajaan Tarumanagara, dan selanjutnya memindahkan kekuasaannya ke Sunda, di hulu sungai Cipakancilan dimana di daerah tersebut sungai Ciliwung dan sungaiCisadane berdekatan dan berjajar, dekat Bogor saat ini. Sedangkan Tarumanagara diubah menjadi bawahannya. Beliau dinobatkan sebagai raja Sunda pada hari RaditePon, 9 Suklapaksa, bulan Yista, tahun 519 Saka (kira-kira 18 Mei669 M). Sunda dan Galuh ini berbatasan, dengan batas kerajaanya yaitu sungai Citarum (Sunda di sebelah barat, Galuh di sebelah timur).
Wilayah kekuasaan
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Bujangga Manik, seorang pendeta HinduSunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di Pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627), batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (“Sungai Pamali”, sekarang disebut sebagai Kali Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah. Kerajaan Sunda yang berikbukota di Pajajaran juga mencakup wilayah bagian selatan pulau Sumatera. Setelah Kerajaan Sunda diruntuhkan oleh Kesultanan Banten maka kekuasaan atas wilayah selatan Sumatera dilanjutkan oleh Kesultanan Banten.[2]
Menurut Naskah Wangsakerta, wilayah Kerajaan Sunda mencakup juga daerah yang saat ini menjadi Provinsi Lampung melalui pernikahan antara keluarga Kerajaan Sunda dan Lampung. Lampung dipisahkan dari bagian lain kerajaan Sunda oleh Selat Sunda.
Menyebarnya Islam
Islam mulai masuk ke wilayah Tatar Pasundan pada abad ke-7 Masehi. Namun penyebarannya secara signifikan baru dimulai pada abad ke-13 Masehi.
Pada tahun 1416, Laksamana Zheng He dari Dinasti Ming melakukan ekspedisi ke-5 menuju Nusantara. Dalam rombongannya terdapat Syekh Hasanuddin, juga dikenal sebagai Syekh Qura yang berasal dari Champa. Saat armada Zheng He singgah di Karawang, Syekh Hasanuddin beserta pengikutnya turun dan bermukim di Tanjungpura. Atas izin Prabu Niskala Wastu Kancana, Syekh Hasanuddin mendirikan pesantren bernama Pondok Qura di Tanjungpura, yang merupakan pesantren tertua di Jawa Barat. Ia kemudian menjadi guru dari Nyi Mas Subanglarang, salah-satu istri dari Prabu Sri Baduga Maharaja yang menganut Islam.
Masa penurunan
Sapeninggal Jayadéwata, kekuasaan Sunda-Galuh turun ke putranya, Prabu Surawisésa (1521-1535), kemudian Prabu Déwatabuanawisésa (1535-1543), Prabu Sakti (1543-1551), Prabu Nilakéndra (1551-1567), serta Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana (1567-1579). Prabu Suryakancana ini merupakan pemimpin kerajaan Sunda-Galuh yang terakhir, sebab setelah beberapa kali diserang oleh pasukan Maulana Yusuf dari Kesultanan Banten, mengakibatkan kekuasaan Prabu Surya Kancana dan Kerajaan Pajajaran runtuh.[rujukan?]
Persekutuan antara Sunda dan Galuh
Putera Tarusbawa yang terbesar, Rarkyan Sundasambawa, wafat saat masih muda, meninggalkan seorang anak perempuan, Nay Sekarkancana. Cucu Tarusbawa ini lantas dinikahi oleh Rahyang Sanjaya dari Galuh, sampai mempunyai seorang putera, Rahyang Tamperan.[rujukan?]
Ibu dari Sanjaya adalah Sanaha, cucu Ratu Shima dari Kalingga di Jepara. Ayah dari Sanjaya adalah Bratasenawa/Sena/Sanna, Raja Galuh ketiga sekaligus teman dekat Tarusbawa. Sena adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya, Mandiminyak, raja Galuh kedua (702-709 M). Sena pada tahun 716 M dikudeta dari tahta Galuh oleh Purbasora. Purbasora dan Senasebenarnya adalah saudara satu ibu, tetapi lain ayah.[rujukan?]
Sena dan keluarganya menyelamatkan diri ke Pakuan Pajajaran, pusat Kerajaan Sunda, dan meminta pertolongan pada Tarusbawa. Ironis sekali memang, Wretikandayun, kakek Sena, sebelumnya menuntut Tarusbawa untuk memisahkan Kerajaan Galuh dari Tarumanegara. Dikemudian hari, Sanjaya yang merupakan penerus Kerajaan Galuh yang sah, menyerang Galuh dengan bantuan Tarusbawa. Penyerangan ini bertujuan untuk melengserkan Purbasora.[rujukan?]
Saat Tarusbawa meninggal (tahun 723), kekuasaan Sunda dan Galuh berada di tangan Sanjaya. Di tangan Sanjaya, Sunda dan Galuh bersatu kembali. Tahun 732, Sanjaya menyerahkan kekuasaan Sunda-Galuh kepada puteranya Rarkyan Panaraban (Tamperan). Di Kalingga Sanjaya memegang kekuasaan selama 22 tahun (732-754), yang kemudian diganti oleh puteranya dari Déwi Sudiwara, yaitu Rakai Panangkaran. Rarkyan Panaraban berkuasa di Sunda-Galuh selama tujuh tahun (732-739), lalu membagi kekuasaan pada dua puteranya; Sang Manarah (dalam carita rakyat disebut Ciung Wanara) di Galuh, serta Sang Banga (Hariang Banga) di Sunda.[rujukan?]
Sang Banga (Prabhu Kertabhuwana Yasawiguna Hajimulya) menjadi raja selama 27 tahun (739-766), tetapi hanya menguasai Sunda dari tahun 759. Dari Déwi Kancanasari, keturunanDemunawan dari Saunggalah, Sang Banga mempunyai putera bernama Rarkyan Medang, yang kemudian meneruskan kekuasaanya di Sunda selama 17 tahun (766-783) dengan gelar Prabhu Hulukujang. Karena anaknya perempuan, Rakryan Medang mewariskan kekuasaanya kepada menantunya, Rakryan Hujungkulon atau Prabhu Gilingwesi dari Galuh, yang menguasai Sunda selama 12 tahun (783-795).[rujukan?]
Karena Rakryan Hujungkulon inipun hanya mempunyai anak perempuan, maka kekuasaan Sunda lantas jatuh ke menantunya, Rakryan Diwus (dengan gelar Prabu Pucukbhumi Dharmeswara) yang berkuasa selama 24 tahun (795-819). Dari Rakryan Diwus, kekuasaan Sunda jatuh ke puteranya, Rakryan Wuwus, yang menikah dengan putera dari Sang Welengan (raja Galuh, 806-813). Kekuasaan Galuh juga jatuh kepadanya saat saudara iparnya, Sang Prabhu Linggabhumi (813-842), meninggal dunia. Kekuasaan Sunda-Galuh dipegang oleh Rakryan Wuwus (dengan gelarPrabhu Gajahkulon) sampai ia wafat tahun 891.[rujukan?]
Sepeninggal Rakryan Wuwus, kekuasaan Sunda-Galuh jatuh ke adik iparnya dari Galuh, Arya Kadatwan. Hanya saja, karena tidak disukai oleh para pembesar dari Sunda, ia dibunuh tahun 895, sedangkan kekuasaannya diturunkan ke putranya, Rakryan Windusakti. Kekuasaan ini lantas diturunkan pada putera sulungnya, Rakryan Kamuninggading (913). Rakryan Kamuninggading menguasai Sunda-Galuh hanya tiga tahun, sebab kemudian direbut oleh adiknya, Rakryan Jayagiri (916). Rakryan Jayagiri berkuasa selama 28 tahun, kemudian diwariskan kepada menantunya, Rakryan Watuagung, tahun 942. Melanjutkan dendam orangtuanya, Rakryan Watuagung direbut kekuasaannya oleh keponakannya (putera Kamuninggading), Sang Limburkancana (954-964).[rujukan?]
Dari Limburkancana, kekuasaan Sunda-Galuh diwariskan oleh putera sulungnya, Rakryan Sundasambawa (964-973). Karena tidak mempunyai putera dari Sundasambawa, kekuasaan tersebut jatuh ke adik iparnya, Rakryan Jayagiri (973-989). Rakryan Jayagiri mewariskan kekuasaannya ka puteranya, Rakryan Gendang (989-1012), dilanjutkan oleh cucunya, Prabhu Déwasanghyang (1012-1019). Dari Déwasanghyang, kekuasaan diwariskan kepada puteranya, lalu ke cucunya yang membuat prasasti Cibadak, Sri Jayabhupati (1030-1042). Sri Jayabhupati adalah menantu dariDharmawangsa Teguh dari Jawa Timur, mertua raja Airlangga (1019-1042).[rujukan?]
Dari Sri Jayabhupati, kekuasaan diwariskan kepada putranya, Dharmaraja (1042-1064), lalu ke cucu menantunya, Prabhu Langlangbhumi ((1064-1154). Prabu Langlangbhumi dilanjutkan oleh putranya, Rakryan Jayagiri (1154-1156), lantas oleh cucunya, Prabhu Dharmakusuma (1156-1175). Dari Prabu Dharmakusuma, kekuasaan Sunda-Galuh diwariskan kepada putranya, Prabhu Guru Dharmasiksa, yang memerintah selama 122 tahun (1175-1297). Dharmasiksa memimpin Sunda-Galuh dari Saunggalah selama 12 tahun, tapi kemudian memindahkan pusat pemerintahan kepada Pakuan Pajajaran, kembali lagi ke tempat awal moyangnya (Tarusbawa) memimpin kerajaan Sunda.[rujukan?]
Sepeninggal Dharmasiksa, kekuasaan Sunda-Galuh turun ke putranya yang terbesar, Rakryan Saunggalah (Prabhu Ragasuci), yang berkuasa selama enam tahun (1297-1303). Prabhu Ragasuci kemudian diganti oleh putranya, Prabhu Citraganda, yang berkuasa selama delapan tahun (1303-1311), kemudian oleh keturunannya lagi, Prabu Linggadéwata (1311-1333). Karena hanya mempunyai anak perempuan, Linggadéwata menurunkan kekuasaannya ke menantunya, Prabu Ajiguna Linggawisésa (1333-1340), kemudian ke Prabu Ragamulya Luhurprabawa (1340-1350). Dari Prabu Ragamulya, kekuasaan diwariskan ke putranya, Prabu Maharaja Linggabuanawisésa (1350-1357), yang di ujung kekuasaannya gugur saat Perang Bubat. Karena saat kejadian di Bubat, putranya — Niskalawastukancana — masih kecil, kekuasaan Sunda sementara dipegang oleh Patih Mangkubumi Sang Prabu Bunisora (1357-1371).[rujukan?]
Sapeninggal Prabu Bunisora, kekuasaan kembali lagi ke putra Linggabuana, Niskalawastukancana, yang kemudian memimpin selama 104 tahun (1371-1475). Dari isteri pertama, Nay Ratna Sarkati, ia mempunyai putera Sang Haliwungan (Prabu Susuktunggal), yang diberi kekuasaan bawahan di daerah sebelah barat Citarum (daerah asal Sunda). Prabu Susuktunggal yang berkuasa dari Pakuan Pajajaran, membangun pusat pemerintahan ini dengan mendirikan keraton Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati. Pemerintahannya terbilang lama (1382-1482), sebab sudah dimulai saat ayahnya masih berkuasa di daerah timur. Dari Nay Ratna Mayangsari, istrinya yang kedua, ia mempunyai putera Ningratkancana (Prabu Déwaniskala), yang meneruskan kekuasaan ayahnya di daerah Galuh (1475-1482).[rujukan?]
Susuktunggal dan Ningratkancana menyatukan ahli warisnya dengan menikahkan Jayadéwata (putra Ningratkancana) dengan Ambetkasih (putra Susuktunggal). Tahun 1482, kekuasaan Sunda dan Galuh disatukan lagi oleh Jayadéwata, yang bergelar Sri Baduga Maharaja.[rujukan?]
Raja-raja Kerajaan Sunda-Galuh
Menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang berangka tahun 1030 (952 Saka), diketahui bahwa kerajaan Sunda dipimpin oleh Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwana Mandala Swaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa. Prasasti ini terdiri dari 40 baris yang ditulis dalam Aksara Kawi pada 4 buah batu, ditemukan di tepi sungai Cicatih di Cibadak, Sukabumi. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nesional dengan nomor kode D 73 (dari Cicatih), D 96, D 97 dan D 98. Isi ketiga batu pertama berisi tulisan sebagai berikut[10]:
“
Selamat. Dalam tahun Saka 952 bulan Kartika tanggal 12 bagian terang, hari Hariang, Kaliwon, Ahad, Wuku Tambir. Inilah saat Raja Sunda Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa, membuat tanda di sebelah timur Sanghiyang Tapak. Dibuat oleh Sri Jayabupati Raja Sunda. Dan jangan ada yang melanggar ketentuan ini. Di sungai ini jangan (ada yang) menangkap ikan di sebelah sini sungai dalam batas daerah pemujaan Sanghyang Tapak sebelah hulu. Di sebelah hilir dalam batas daerah pemujaan Sanghyang Tapak pada dua batang pohon besar. Maka dibuatlah prasasti (maklumat) yang dikukuhkan dengan Sumpah.
”
Prasasti lain yang menyebut raja Sunda adalah Prasasti Batutulis yang ditemukan di Bogor. Berdasarkan Prasasti Batutulis berangka tahun 1533 (1455 Saka), disebutkan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata, sebagai raja yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Prasasti ini terletak di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Prasasti Batutulis dianggap terletak di situs ibu kota Pajajaran.[11] Prasasti ini dikaitkan dengan Kerajaan Sunda. Pada batu ini berukir kalimat-kalimat dalam bahasa danaksara Sunda Kuno. Prasati ini dibuat oleh Prabu Sanghiang Surawisesa (yang melakukan perjanjian dengan Portugis) dan menceritakan kemashuran ayahandanya tercinta (Sri Baduga Maharaja) sebagai berikut:
“
Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum. Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang. Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka “Panca Pandawa Mengemban Bumi”.
”
Sayang sekali tidak/belum ditemukan prasasti-prasasti lainnya yang menyebutkan nama-nama raja Sunda setelah masa raja terakhir Tarumanagara sampai masa Sri Jayabupati dan antara masa Sri Jayabupati dan Rahiyang Niskala Watu Kancana. Namun demikian nama-nama raja Sunda lainnya hanya ditemukan pada naskah-naskah kuno.
Naskah kuno Fragmen Carita Parahyangan (koleksi Perpustakaan Nasional Kropak 406) menyebutkan silsilah raja-raja Sunda mulai dari Tarusbawa, penerus raja terakhir Tarumanagara, dengan penerusnya mulai dari Maharaja Harisdarma, Rahyang Tamperan, Rahyang Banga, Rahyangta Wuwus, Prebu Sanghyang, Sang Lumahing Rana, Sang Lumahing Tasik Panjang, Sang Winduraja, sampai akhirnya kepada Rakean Darmasiksa.
Naskah kuno Carita Parahyangan (koleksi Perpustakaan Nasional) menyebutkan silsilah raja setelah masa Tarumanagara. Yang pertama disebutkan adalah Tohaan di Sunda (Tarusbawa). Berikutnya disebutkan nama-nama raja penerusnya seperti Sanjaya, Prabu Maharaja Lingga Buana, raja Sunda yang gugur dikhianati di Bubat (Jawa Timur) yang merupakan ayahnya Rahiyang Niskala Wastu Kancana, sampai Surawisesa.
Sedangkan nama-nama raja penerus Surawisesa yang berperang dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon dapat ditemukan dalam sejarah Banten.
Tahun-tahun masa pemerintaha para raja Sunda secara lebh terperinci dapat ditemukan pada naskah Pangéran Wangsakerta (waktu berkuasa dalam tahun Masehi):
Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana (1567-1579)
Hubungan dengan kerajaan lain
Singasari
Dalam Nagarakretagama, disebutkan bahwa setelah Kertanagara menaklukkan Bali (1206 Saka), kerajaan-kerajaan lain turut bertekuk lutut, tidak terkecuali Sunda. Jika ini benar, adalah aneh jika di kemudian hari, kerajaan Majapahit sebagai penerus yang kekuasaannya lebih besar justru tidak menguasai Sunda, sehingga nama Sunda harus termuat dalam sumpahnyaGajah Mada.[rujukan?]
Menurut Kidung Sunda, Majapahit berusaha untuk menaklukan Kerajaan Sunda dan beberapa kali melakukan penyerangan tapi berhasil digagalkan. Upaya terakhir Mejapahit untuk memperluas kekuasaannya adalah dengan upaya penyatuan melalui perkawinan antara raja Hayam Wuruk dari Majapahit dan putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Kerajaan Sunda tapi usaha ini pun gagal dan berkahir dengan tragedi Bubat.
Eropa
Kerajaan Sunda sudah lama menjalin hubungan dagang dengan bangsa Eropa seperti Inggris,[rujukan?]Perancis[rujukan?] dan Portugis. Kerajaan Sunda bahkan pernah menjalin hubungan politik dengan bangsa Portugis. Dalam tahun 1522, Kerajaan Sunda menandatangani Perjanjian Sunda-Portugis yang membolehkan orang Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhanSunda Kelapa. Sebagai imbalannya, Portugis diharuskan memberi bantuan militer kepada Kerajaan Sunda dalam menghadapi serangan dari Demak dan Cirebon[12](yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda).
Image may be NSFW. Clik here to view.
Catatan kaki
^ Geoffrey C. Gunn, (2011), History Without Borders: The Making of an Asian World Region, 1000-1800, Hong Kong University Press, ISBN 9888083341
^ab Guillot, Claude. (1990). The Sultanate of Banten. Gramedia Book Publishing Division. ISBN 9794039225.
^ab Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, (1993), Sejarah nasional Indonesia: Zaman kuno, PT Balai Pustaka, ISBN 979407408X
^ Hirth, F., Rockhill, W.W., (1911). Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi. St Petersburg
^ Uka Tjandrasasmita, (2009), Arkeologi Islam Nusantara, Kepustakaan Populer Gramedia, ISBN 979910212X
^ Noorduyn, Kerajaan Sunda dan Pakuan Pajajaran dilihat dari sumber-sumber prasasti dan naskah-naskah lama, Panitia Seminar, 1991
^ Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Kosim, IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), PT Grafindo Media Pratama, ISBN 9797583376
^ Guillot, Claude, Lukman Nurhakim, Sonny Wibisono, (1995), La principauté de Banten Girang, Archipel, Vol. 50, pp 13-24
^ Soekmono, R. (2002), Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.
^ Zahorka, Herwig (2007). The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor. Yayasan Cipta Loka Caraka.
^ Herwig Zahorka (2007). The Sunda Kingdoms of West Java: From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor. Yayasan Cipta Loka Caraka.
Rujukan
Aca. 1968. Carita Parahiyangan: naskah titilar karuhun urang Sunda abad ka-16 Maséhi. Yayasan Kabudayaan Nusalarang, Bandung.
Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” dari Cirebon. Pustaka Jaya, Jakarta.
The Sunda Kingdom was a Hindu kingdom located in western Java from 669 to around 1579, covering the area of present-day Banten,Jakarta, West Java, and the western part of Central Java. According to primary historical records, the Bujangga Manik manuscript, the eastern border of the Sunda Kingdom was the Pamali River (Ci Pamali, the present day Brebes River) and the Serayu River (Ci Sarayu) in Central Java. Most accounts of the Sunda Kingdom come from primary historical records from the sixteenth century.
Padrão of Sunda Kalapa (1522), a stone pillar commemorating the Sunda–Portuguese treaty, Indonesian National Museum, Jakarta.
Knowledge of the kingdom among Sundanese people has been kept alive through Sundanese Pantun oral tradition, the chant of poetic verses about the Golden Age of Sunda Pajajaran, and the legend of King Siliwangi ( Prabu Siliwangi), the most popular king of Sunda.
The earliest reference to the name “Sunda” being used to identify a kingdom is the Kebon Kopi II inscription dated 854 Saka (932 CE). The inscription was in old Javanese script, but the language used was old Malay. It translates as follows:
This memorial stone is to remark the saying of Rakryan Juru Pangambat (Royal Hunter), in 854 Saka, that the order of government is returned to the power of king of Sunda.
The inscription chandrasengkala (chronogram) written 458 Saka, however some historians suggested that the year of the inscription must be read backward as 854 Saka (932 CE) because the Sunda kingdom could not have existed in 536 CE, in the era of the Kingdom of Tarumanagara (358-669 CE).
Another reference to the kingdom is the Jayabupati inscription which consists of 40 lines written on four pieces of stone found on the Cicatih river bank in Cibadak, Sukabumi. The inscription is written in old Javanese script. The four inscriptions are now stored at the National Museum in Jakarta, under the codes D 73 (Cicatih), D 96, D 97 and D 98. The contents of the inscriptions (according to Pleyte):
Peace and well-being. In the year of Saka 952 (1030 AD), Kartika month on the 12th day on the light part, Hariang day, Kaliwon, first day, Wuku Tambir. Today is the day that king of Sunda Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa, makes his marks on eastern part of this Sanghiyang Tapak (insribed stone). Made by Sri Jayabupati King of Sunda. And may there be nobody allowed to break this law. In this part of river catching fish is forbidden, in the sacred area of Sanghyang Tapak near the source of the river. Up until the border of sacred Sanghyang Tapak marked by two big tree. So this inscriptions is made, enforced with an oath. Whoever breaks the law will be punished by these supranatural beings, die in horrible way like their brain being sucked, blood being drunk, intestines being destroyed, and chest is split in two. O being known by thee.., all the spirits.
The date of the Jayabupati inscription may be October 11, 1030. According to Pustaka Nusantara, Parwa III sarga 1, Sri Jayabupati reigned for 12 years, from 952 to 964 saka (1030 – 1042 AD). The inscription has an East Javanese style in lettering, language, and style, and mentions the current king by name.
Copperplate letters dating to the fifteenth century, including royal instructions, also imply the existence of the Sunda Kingdom. The copperplate inscription of Prasasti Kebantenan I (Jayagiri) reads that Raja Rahyang Niskala Wastu Kancana sent an order through Hyang Ningrat Kancana to the Susuhunan of Pakuan Pajajaran to take care of dayohan in Jayagiri and Sunda Sembawa, banning the collection of collecting taxes from the residents because they were knowledgeable about the (Hindu) religion and worshiped the gods. Prasasti Kebantenan II (Sunda Sembawa I)copperplate inscription announces Sri Baduga Maharaja (1482–1521), the king staying in Pakuan, approving an already delineated sacred estate (tanah devasasana) put at the disposal of the wiku (priests), which must not be split as it houses facilities for worship, which belong to the king.Prasasti Kebantenan III (Sunda Sembawa II) copperplate announces the king of Sunda’s sanctions of holy construction in Sunda Sembawa. ThePrasasti Kebantenan IV (Gunung Samaya) inscription says that Sri Baduga Maharaja, who ruled in Pakuan, sanctioned a sacred place (tanah devasana) at Gunung (mount) Samya (Rancamaya), the mentions a similar sacred estate to the one described in the Prasasti Kebantenan II inscription.
The primary source that contains informations about the daily life of late 15th to early 16th century Sunda Kingdom was found in Bujangga Manikmanuscript. The names of places, culture and customs, was described in great detail, it is one of the important specimen of Old Sundanese literature. The main character is Prince Jaya Pakuan alias Bujangga Manik, a Sundanese Hindu hermit, who, though a prince at the court of Pakuan Pajajaran, preferred to live a life of a man of religion. As a hermit he made two journeys from Pakuan Pajajaran to central and eastern Java and back, the second one including a visit to Bali. After his return he practiced asceticism on a mountain in western Java, where his bodily existence came to an end.[1] The manuscript dated from pre-Islamic Sunda. The language represents an older stage of Sundanese. It displays a marked influence from Javanese but does not contain one word which is tracable to Arabic. In the content of the story, too, Islam is completely absent. This manuscript specifically the mention of Majapahit, Malaka and Demak allow us to date the writing of the story in the 15th century, probably the later part of this century, or the early 16th century at the latest.[2]
According to F. Hirt and W. W. Rockhill, there are Chinese sources concerning the Sunda Kingdom. At the time of the Southern Sung Dynasty, the inspector of trade with foreign countries, Chan Ju-kua, collected reports from sailors and merchants who had visited foreign countries. His report on far countries, Chu-fan-chi, written from 1178 to 1225 AD, mentions the deepwater harbor of Sin-t’o (Sunda). Chu-fan-chi reported that:
All along the shores, people are dwelling. The people are working in agriculture, their houses are on poles and the roofs are thatched with the bark of the leaves of palm trees and the walls were made with wooden boards tied together with rattan. Both men and women wrap round their loins a piece of cotton, and in cutting their hair they only leave it half an inch long. The pepper grown on the hills (of this country) is small-grained, but heavy and superior to that of Ta-pan (eastern Java). The country produces pumpkins, sugar cane, bottle gourd, beans and egg plants. As, however, there is no regular government in this country, the people are given to brigandage, on which account foreign traders rarely go there.
According to this source, the kingdom of Sunda produced high quality black pepper. The kingdom located in the western parts of Java near Sunda Strait, corresponds to today Banten, Jakarta and west part of West Java province. According to this source, the port of Sunda was under Srivijaya mandala domination. Port of Sunda was highly possible refer to port of Banten instead of Kalapa. Its capital is located 10 kilometres inland southward in Banten Girang near Mount Pulosari.
The Chinese book “shun-feng hsiang-sung” from about 1430 AD relates:
In this voyage eastward from Sunda, along the north coast of Java, ships steered 97 1/2o for three watches to make Kalapa; they then followed the coast (past Tanjung Indramayu), finally steering 187 1/2o for four watches to reach Cirebon. Ships from Banten proceeded eastward along the north coast of Java, past Kalapa, past Indramayu head, past Cirebon.
According to this source the port of Sunda was located east of Kalapa and later identified as port of Banten.
Historical resources from European explorers[edit]
European explorers also report the existence of the Sunda Kingdom. Tomé Pires from Portugal wrote in his report “Summa Oriental (1513–1515)”:
Some people affirm that the Sunda kingdom take up half of the whole island of Java; others, to whom more authority is attributed, say that the Sunda kingdom must be a third part of the island and an eight more. It ends at the river chi Manuk. The river intersects the whole island from sea to sea in such away that when the people of Java describe their own country, they say that it is bounded to the west by island of Sunda. The people hold that whoever passes this strait (the river Cimanuk) into the South Sea is carried off by violent currents and unable to return.[3]
The Portuguese report is dated from a later period of the kingdom, shortly before its fall to forces of the Sultanate of Banten.
According to the Wangsakerta manuscript, King Tarusbawa from Sunda Sambawa, a vassal kingdom of Tarumanagara, succeeded his father-in-law as the 13th king of Tarumanagara. Tarumanagara’s prestige and power had been declining, likely due to a series of invasions from Srivijaya. Wishing to restore the glory of King Purnawarman, who reigned from the Purasaba (capital city) of Sundapura, in 670 AD Tarusbawa renamed Tarumanagara to the Sunda Kingdom. This event is confirmed by a Chinese source mentioning Tarumanagara’s last envoy was in 669 AD. Tarusbawa sent his emissary to the Chinese Emperor at the time to advise him of his ascension to the throne in 669 AD. He was crowned on the ninth of the month of Jesta, in 591 Saka, which corresponds to 18 May 669 AD.
According to the Wangsakerta manuscript, Wretikandayun, the lord of another former vassal kingdom of Tarumanagara, Galuh Kingdom, used the establishment of the Sunda Kingdom as an excuse to split eastern Taruma from Tarusbawa’s Sunda. Since the crown prince of Galuh was the son-in-law of Queen Sima of Kalingga, a Hindu kingdom in central Java, Wretikandayun, supported by Kalingga, demanded that the remnant of what was known asTarumanagara‘s territory be divided into two kingdoms. Finding himself in an unfortunate position and unwilling to risk a civil war, King Tarusbawa granted Wretikandayun’s demand. In 670 AD, Tarumanagara was divided into two kingdoms: the Sunda Kingdom in the west, and the Galuh Kingdom in the east, separated by the Tarum (Citarum) River.
Tarusbawa was a good friend of Bratasena or Sena (709 – 716), the third king of Galuh; he was also known as Sanna, cited in the Canggal inscription (732 AD), and Sanjaya’s uncle. This friendship encouraged Tarusbawa to take Sanjaya as his son-in-law. Purbasora succeeded Bratasenawa (Sanna or Sena) on the Galuh throne by in 716. Purbasora was Wretikandayun’s grandson twice over—he was the child of his eldest son, Batara Danghyang Guru Sempakwaja, the founder of the Galunggung Kingdom and through his youngest son, Mandiminyak, the second king of Galuh (702-709 AD).
Purbasora and Sena were brothers as a result of an affair between Sempakwaja’s wife and Mandiminyak. Sempakwaja could not succeed his father because he was toothless, a shameful physical handicap considered unsuitable for a king at that time. So his younger brother inherited the Galuh throne from Wretikandayun. However, the son of Sempakwaja still felt he deserved the throne of Galuh. Moreover, King Sena had a doubtful scandalous origin, which fueled a Purbasora rebellion and the determination to take the Galuh throne from Sena.
With the aid of his father-in-law, King Indraprahasta, from a kingdom near present day Cirebon, Purbasora launched his coup on the Galuh throne. Defeated, Sena fled to Kalingga, the kingdom of his wife’s grandmother, Queen Shima.
Sunda Kingdom and Galuh Kingdom coexisted under a strange and complex relationship, occasionally united under one king, and at other times allied kingdoms under different rulers.
Since the crown prince of Sunda died before King Tarusbawa, Princess Tejakencana (the daughter of the crown prince) was hailed as the heiress of Sunda. She married Rakeyan Jamri, son of Bratasenawa (the third king of Galuh Kingdom and a son of Wretikandayun) and Princess Sanaha (from Kalingga). In 723, Jamri succeeded Tarusbawa as second king of Sunda. As the lord of Sunda, he was known as Prabu Harisdarma and when he ascended the throne of Galuh he was known as Sanjaya.
The two kingdoms united as the Sunda Kingdom under the following kings:
Sanjaya (723 – 732 AD) with the capital city in Kawali Galuh (present-day Ciamis city)
Tamperan or Rakeyan Panaraban (in 732 – 739 AD) with the capital in Kawali Galuh
Wuwus (819 – 891 AD) with the capital city in Pakuan (present-day Bogor City)
Darmaraksa (891 – 895 AD) with the capital in Pakuan
Prabu Guru Darmasiksa with the capital city in Sawunggalah (present-day Kuningan city)
Rakeyan Jayadarma resided in Kawali
Prabu Ragasuci (1297–1303 AD) resided in Saunggalah
Prabu Citraganda (1303–1311 AD) resided in Pakuan
Prabu Lingga Dewata (1311–1333 AD) perhaps resided in Kawali
Prabu Ajiguna Wisesa (1333–1340 AD) resided in Kawali.
Prabu Maharaja Lingga Buana (1340–1357 AD) resided in Kawali
Prabu Mangkubumi Suradipati/Prabu Bunisora (1357–1371 AD) resided in Kawali
Prabu Raja Wastu/Niskala Wastu Kancana (1371–1475 AD) resided in Kawali
Sri Baduga Maharaja (1482 to 1521 AD) resided in Pakuan
Sanjaya, the son of Sena’s sister Sannaha, determined to take revenge on Purbasora’s family. He requested aid from Tarusbawa, a friend of Sena. His wish was realised when he become the king of Sunda, reigning on behalf of his wife.
He prepared a special force, which he placed in the Gunung Sawal area with the help of Rabuyut Sawal, also a dear friend of Sena. This special force was led by Sanjaya, while the Sunda army was led by Patih Anggada. The raid was launched at nightfall. Almost all of Purbasora’s family was wiped out, except for Bimaraksa, Purbasora’s son-in-law; the minister of Galuh escaped with a handful of guards.
Bimaraksa, also known as Ki Balangantrang, was the Senapati (army general) of the kingdom. Balangantrang was also the grandson of Wretikandayun, as a child of his second son, Resi Guru Jantaka or Rahyang Kidul, and was also considered unfit to succeed Wretikandayun because he suffered from a hernia. Balangantrang hid in the village of Gègèr Sunten and raised anti-Sanjaya forces. He was supported by the kings of Kuningan and also by the remnants of the Indraprahasta army. Indraphrasta was annihilated by Sanjaya as revenge for helping Purbasora to oust Sena.
Sena asked Sanjaya to honor all of the Galuh royal family, except Purbasora. Sanjaya himself was not interested in ruling Galuh. He merely attacked it to fulfill his godfather’s wish to take revenge on Purbasora’s family. After defeating Purbasora, Sanjaya asked his uncle, Sempakwaja, in Galunggung to order Demunawan, the younger brother of Purbasora, to reign in Galuh. But Sempakwaja declined, fearing this to be Sanjaya’s trick to annihilate Demunawan.
Sanjaya himself could not find Balangantrang, so he accepted the Galuh throne. Realizing that he was unwelcomed at the Galuh court, and also that he was a Sunda king who must reside in Pakuan, he put Premana Dikusuma, grandson of Purbasora, in charge of Galuh. Premana Dikusuma at that time was a vassal king. At the age of 43 (born in 683 AD), he was already known as Rsi or an ascetic monk, because of his passion for learning and spiritual teaching since a young age, he is also known as Bagawat Sajalajaya.
Sanjaya also had legitimate right to Kalingga’s throne (from his grandmother’s side). Thus in 732 AD he chose to live in Kalingga (in the northern part of central Java) and later established theMataram Kingdom and Sanjaya Dynasty. In 732 he gave his right to western Java to his son from Tejakencana, Prince Tamperan (Rakeyan Panaraban). Rakeyan was a half-brother of Rakai Panangkaran, Sanjaya’s son from Sudiwara (daughter of Dewasinga, king of southern Kalingga).
According to Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3, Rakeyan Jayadarma was the son-in-law of Mahisa Campaka of Singhasari. Prince Jayadharma married Dyah Singamurti, also known as Dyah Lembu Tal. Sangrama Wijaya (Raden Wijaya), the first King of Majapahit, was the son of the Sunda king, Rakeyan Jayadharma. Except for Gajah Mada, who insisted on incorporating the Sunda Kingdom within the Majapahit realm, this is the likely reason why Majapahit kings were reluctant to attack the Sunda Kingdom. There was a sacred alliance between the Sunda Kingdom and the Majapahit Kingdom.
He resided in Kawali Galuh. He died in the Bubat War, Majapahit, in 1357, against the conspiracy crafted by the Majapahit prime minister, Gajah Mada. The tragedy’s prelude came with the intention of Hayam Wuruk, the king of Majapahit, to marry Princess Dyah Pitaloka (also known as Citraresmi), a daughter of Prabu Maharaja Lingga Buana. The Sunda king and his royal family came to Majapahit, sailing through the Java Sea, to accompany and marry his daughter to Hayam Wuruk. The Sunda party erected the encampment on Bubat square in the northern part ofTrowulan, Majapahit capital, and awaited the proper wedding ceremony. However, Gajah Mada saw this event as an opportunity to demand Sunda’s submission to Majapahit overlordship, and insisted that instead of becoming the queen of Majapahit, the princess was to be presented as a concubine for the Majapahit king, as a token of her kingdom’s submission. The Sunda king was angered and humiliated by Gajah Mada’s demand.
As a result, there was a skirmish between the Sunda royal family and the Majapahit army. The Majapahit army decimated the Sunda royal family; almost the entire Sundanese royal party, including the princess, perished in this tragedy. Tradition mentioned that Princess Dyah Pitaloka committed suicide to defend the honor and pride of her country. After his death, Prabu Maharaja Lingga Buana was revered by the Sundanese as Prabu Wangi (lit. king with pleasant fragrance) because of his heroic defense of his honor against Majapahit, and his descendants, the later kings of Sunda, were called Siliwangi (lit. successor of Wangi). The story of the Battle of Bubat is the main theme of the book Kidung Sunda.
He is a grandchild of Prabu Wastu Kancana or Prabu Niskala Wastu, one of Prabu Wangi’s sons. Sri Baduga Maharaja is popularly known as Prabu Siliwangi in the Sundanese oral tradition ofPantun. He moved the government seat from Kawali back to Pakuan in 1482. Based on Prasasti Kebantenan copperplate inscription, he established a sacred estate (tanah devasasana) at Mount Samya (Rancamaya) and ordered that anyone entering was forbidden to disturb this area and forbade the imposition of taxes and other levies because this devasana contained Royal facilities for worship. He also announced that holy construction in Sunda Sembawa, which should be cared for and be undisturbed because the area stipulated is the residential area of the wiku (priests). According to Batutulis inscription, Sri Baduga Maharaja built defensive moats surrounding Pakuan Pajajaran; he built “gugunungan” (sacred mounds), established huts and sacred Samya forest, reserves for wood destined for offerings, and the Talaga Rena Mahawijaya Lake. Certainly, there was a good road to Sunda Kalapa (present-day Jakarta Metropolitan city) too, the most important harbor of the Sunda kingdom. At the time of Tome Pirés visit to Pakuan, Sri Baduga Maharaja reigned over the Sunda kingdom (1482 to 1521).
The year of his coronation in 1482 has been mentioned as the birth date of the present-day city of Bogor. However, there was an important settlement at the site already, and Pakuan had been the capital of the Sunda kingdom under previous kings. The reign of Sri Baduga Maharaja, also known as Prabu Siliwangi, was hailed as the “golden age” of the Sundanese people. The kingdom consolidated its rule and exercised power throughout western part of Java. It also marked the era of great prosperity resulting from efficient agriculture management and the thriving pepper trade in the region. This era of great wealth also marked the beginning of Sunda kingdom’s decline.
The Kingdom of Sunda anxiously watched the growing influence of the expansive Islamic Sultanate of Demak that finally succeed to destroy Majapahit in the sixteenth century. As a result of this event, only Blambangan in the eastern edge of Java, and Sunda in the western part remained Hindu kingdoms in Java. Meanwhile in the land of Sunda, Muslim influences had penetrated the kingdom.
Sunda King Prabu Jayadewata or Sri Baduga Maharaja or popularly known as King Siliwangi married Nyai Subang Larang, daughter of Ki Gedeng Tapa, port master of Muara Jati. They had three children; Prince Walangsungsang born in 1423, Princess Rara Santang born in 1426, and Prince Kian Santang (Raden Sangara) born in 1428.[4] Although Prince Walangsungsang was the first-born son of Sunda King, the prince did not earned the right as a crown prince of Pakuan Pajajaran. This was because his mother, Nyai Subang Larang was not the prameswari (queen consort). Another reason was probably because of his conversion to Islam, probably influenced by his mother, Subang Larang whom was a Muslim. In 16th century West Java, the state’s religion was theSunda Wiwitan (Sundanese ancestral religion), Hinduism and Buddhism. It was his half brother, King Siliwangi’s son from his third wife Nyai Cantring Manikmayang, who was chosen as crown prince, later ascended to the throne as King Surawisesa.
Walangsungsang, assisted by Ki Gedheng Danusela, established a new settlement called Dukuh Alang-alang in 8 April 1445. After Ki Gedeng Alang-Alang’s death in 1447, Walangsungsang appointed as the ruler of the town and established a court and assumed a new title as Prince Cakrabuana. Sri Baduga Maharaja sent his envoy Tumenggung Jagabaya and Raja Sengara (Cakrabuana’s younger brother), to bestow Prince Carkrabuana with the title Tumenggung Sri Mangana. Cirebon grew into a thriving port, yet Cakrabuana still loyal to his father and sent tribute to the main court of Sunda Pajajaran. At that time Cirebon was still the vassal of Pakuan Pajajaran.
After his Resignation in 1479 CE, Cakrabuana was succeeded by his nephew, Sharif Hidayatullah (1448-1568), the son of Nyai Rara Santang (Syarifah Mudaim) and Sharif Abdullah of Egypt. He married his cousin, Nyi Mas Pakungwati daughter of Cakrabuana. He is popularly known with his posthumously name, Sunan Gunung Jati. In 1482, the Sunda kingdom lost one of its important ports, Cirebon. On 2 April 1482, Sunan Gunungjati, the ruler of Cirebon (and also the grandson of Sri Baduga Maharaja), stated that Cirebon will no longer send tribute to Pajajaran, which marked the proclamation of the Sultanate of Cirebon as independence from Sunda Pajajaran.[4] Sunan Gunung Jati later also established the Sultanate of Banten, which later become a menace for Hindu Sunda kingdom.
The pressure from coastal Javan Islamic states drove the king of Sunda, Sri Baduga Maharaja, to seek assistance from the Portuguese at Malacca. In 1512 and again in 1521, he sent his son, the crown prince Prabu Surawisesa also known as Ratu Sang Hyang (the Portuguese record it as Samian) to Malacca to request the Portuguese to sign a peace treaty, to trade in pepper and to build a fort at his main port of Sunda Kalapa.
Prabu Surawisesa Jayaperkasa, and Sunda – Portuguese Treaty in 1522[edit]
After Sri Baduga Maharaja’s death in 1521, the succeeding kings, Prabu Surawisesa Jayaperkosa, also known as Ratu Sang Hyang whom the Portuguese called Ratu Samian, faced the threat ofthe Sultanate of Banten and Demak Sultanate expanding nearer his kingdom. Under this threat, Prabu Surawisesa Jayaperkosa, who reigned from 1521 to 1535, concluded the treaty with Portuguese from Malacca to establish a warehouse and fortress at Sunda Kelapa in return for protection against the Sultanate.
By 1522, the Portuguese were ready to form a coalition with the King of Sunda in order to get access to his profitable pepper trade. The commander of the fortress of Malacca at that time was Jorge de Albuquerque. He sent a ship, the São Sebastião, under Captain Henrique Leme, to Sunda Kalapa with valuable gifts for the king of Sunda. Two written sources describe the concluding of the treaty in detail, the original Portuguese document of 1522 with the text of the treaty and the signatories of the witnesses, and a report on that event by João de Barros in his book Da Ásia, printed after 1777/78.
According to these sources, the king welcomed them warmly upon their arrival. The Crown Prince had succeeded his father and was now King Prabu Surawisesa, although Barros called him King Samião. This Sunda ruler agreed to an arrangement of friendship with the King of Portugal and granted a fortress at the mouth of the Ciliwung River where the Portuguese could load as many ships as they wished with pepper. In addition, he pledged, dating from the start of construction on the fortress, each year he would donate one thousand sacks of pepper to the Portuguese king. The contract document was drafted into two copies and signed. On the said day in 1522, Henrique Leme of Portuguese and his entourage together with deputies of the King of Sunda, erected a commemoration stone, called Padrão, at the mouth of the Ciliwung River.
This trade and defense treaty with the Portuguese, the Luso Sundanese Treaty, fell through when the Portuguese failed to construct the fortress because of troubles in Goa India and Fatahillah conquered Sunda Kalapa harbour just before the Portuguese returned.
The army of Paletehan, also called Fadillah Khan (1487–1570), comprising around 1452 troops from the Cirebon-Demak alliance, conquered Sunda Kalapa The commander of the Sunda kingdom and his troops fell to them. The harbor chief and his family, the royal minister, and all of the people working in the harbor, lost their lives. Most of the city was destroyed, as the reinforcements sent in from Pakuan realized that their forces were too weak and retreated. Sunda Kalapa Harbour was named Jayakarta or Jakarta.
Thirty Portuguese sailors, shipwrecked by storms, swam to the beach at Kalapa only to be killed by Fadillah Khan’s men. The Portuguese recognized the political leadership had changed when they were not allowed to set foot on the land. As they were too weak for a battle, they set sail back to Malacca. The next year, a second attempt failed because of striking sailors angry at not having been paid.
The war between Cirebon-Demak alliance and the Sunda kingdom lasted almost five years. The king lost 1000 of his troops. Finally, in 1531, a peace treaty was concluded between King Surawisesa and Syarif Hidayatullah.
Prabu Surawisesa established the Prasasti Batutulis inscription stone in 1533 AD to commemorate his father. Because of ongoing battles, he often could not stay in his palace in Pakuan Pajajaran.
Subsequent kings of Sunda Kingdom were:
From 1535 to 1543: Ratu Dewata, also known as Sang Ratu Jaya Dewata, was his successor but not Prabu Surawisesa’s son.
From 1543 to 1551: Ratu Sakti, he was the fourth Pajajaran king in Pakuan.
From 1551 to 1567: King Nilakendra, also known as Tohaan di Majaya. Because of ongoing battles, he could not stay in the kraton. The last kings of Sunda could no longer reside in Pakuan Pajajaran because 1550s Hasanuddin, sultan of Banten launch the attack to Dayeuh Pakuan.
From 1567 to 1579, under the last king Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, the kingdom declined essentially, particularly after 1576 due to expansive pressure, and finally collapsed in 1579. In Carita Parahyangan, his name is Nusiya Mulya. He lived in Pulasari, Pandeglang, or in Kaduhejo, Menes Subdistrict, at the slope of Mount Palasari. Thereafter the Sultanate of Banten ruled most of the former Sunda Kingdom territory.
The capital of Galuh was in the area now known as Karang Kamulyan, Ciamis, near the town of Kawali. The city was located on eastern slope of Mount Sawal near the source of the Citanduy river. A Kawali inscription was discovered here. According to tradition, the keraton in Kawali is called Surawisesa. Kawali served as the capital of the kingdom for several generations until Sri Baduga Maharaja moved the government back to Pakuan in 1482.
After the fall of Tarumanagara in the seventh century, King Tarusbawa built a new capital city inland near the source of the Cipakancilan river in present day Bogor. According to Carita Parahyangan, a manuscript from the fifteenth or sixteenth century, King Tarusbawa was only mentioned as Tohaan(Lord/King) of Sunda. He was the ancestor of a series of Sunda kings that reigned until 723 AD. Pakuan served as the capital of Sunda during the reign of several kings, and the court shifted to Kawali until Sri Baduga Maharaja moved the court from Kawali back to Pakuan. After Sri Baduga Maharaja, the capital city of the Sunda kingdom remained in Pakuan until the end of the kingdom and the fall of the city to Sultanate of Banten in 1550s.
Because Pakuan, the capital city of the Sunda kingdom laid between two parallel rivers, Ciliwung and Cisadane, it was called Pajajaran (lit. place laid between two parallel things) or Pakuan Pajajaran. Although primary local and European historical records referred to the kingdom in the western part ofJava island ss the Sunda Kingdom, the Sundanese, especially after the establishment of the Sultanate of Banten and The Sultanate of Cirebon, referred to the kingdom in this region minus the sultanates as Pakuan Pajajaran Kingdom, abbreviated as Pakuan Kingdom or Pajajaran Kingdom. The later name is more familiar for people residing in West Java and the Mataram region (currentYogyakarta and Solo).
The 8th century Cangkuang temple, cultural heritage of Galuh Kingdom
The culture of the people in Sunda kingdom blends Sunda Wiwitan; a native shamanism belief, Hinduism, and Buddhism. Several intact prehistoric megalithicsites, such as Cipari site in Kuningan and the Pangguyangan menhir and stepped pyramid in Cisolok, Sukabumi, suggest that native shamanic animism anddynamism beliefs coexisted with Hinduism and Buddhism. The native belief, Sunda Wiwitan, persists today as a way of life for the Baduy or Kanekes people who resist Islam and other foreign influences.
Hindu was one of the earliest influences in Tarumanagara. The Cangkuang Hindu temple in Leles, Garut, dated from the eighth century, was dedicated to Shivaand built during the Galuh kingdom. Buddhist influence came to West Java through the Srivijaya conquest, as the empire dominated West Java until the eleventh century. The brick stupas in Batujaya indicate Buddhist influence in West Java, while nearby Cibuaya sites show Hinduim influence.
The culture of Sunda kingdom centered on agricultural activity, especially rice cultivation. Nyi Pohaci Sanghyang Asri or Sanghyang Asri, the goddess of rice, is revered as the main deity or the highest goddess within Sundanese pantheon. The priest was concerning about the religious ceremonies and the king and his subjects participated in annual ceremonies and festivals such as the blessing of the rice seeds ceremonies and harvest festival. The annual Seren Taun rice harvest festival is still practised today in traditional Sundanese communities.
According to the Bujangga Manik manuscript, the courtly culture of Sunda kraton and its nobles’ etiquette in Pakuan Pajajaran was sophisticated. However no traces of the palace or buildings survived in the former capital, probably because their wood construction decayed over the centuries.
The Portuguese source provide a glimpse of the culture and customs of the Sunda kingdom. In his report “Suma Oriental (1512–1515)” Tomé Pires wrote:
Sunda kingdom is very rich. The land of Sunda has as much as four thousands horses which come there from Priaman (Sumatera) and other islands to be sold. It has up to forty elephants; these are for the king’s array. An inferior gold, of six carats, is found. There is abundance tamarinds which serve the native for vinegar.
The city where the king is most of the year is the great city of Dayo. The city has well-built houses of the palm leaf and wood. They say that the king’s house has three hundred and thirty wooden pillars as thick as a wine cask, and five fathoms (8 m) high, and beautiful timber work on the top of the pillars, and a very well-built house. The city is two days journey from the chief port, which is called Kalapa.
The people of Sunda are said to be truthful. They, with great city of Dayo, the town and lands and port of Bantam, the port of Pontang, the port of Cheguide, the port of Tangaram, the Port of Tangaram, the port of Calapa, the port of chi Manuk. are justly governed. The king is a great sportsman and hunter. The kingdom descends from father to son. The women are handsome, and those of the nobles chaste, which is not the case with those of the lower classes. There are monasteries of convents for the women, into which the nobles put their daughters, when they cannot match them in marriage according to their wishes. The married women, when their husband die, must, as point of honour, die with them, and if they should be afraid of death they put into the convents. The inhabitants are not very warlike, much addicted to their idolatries. They are fond of rich arms, ornamented with gold and inlaid work. Their krises are gilt, and also the point of their lances.
The people of the sea coast get along well with the merchants in the land. They are accustomed to trade. These people of Sunda very often come to Malacca to trade. They bring cargo lancharas, ships of a hundred and fifty tons. Sunda has up to six junks and many lancharas of the sunda kind, with masts like a crane, and steps between each so that they are easy to navigate.[5]
The economy of Sunda kingdom relied on agriculture, especially rice cultivation; this is reflected in Sundanese culture and the annual ceremonies of crop seeding and Seren Taun rice harvest festival. The harvest ceremony also allowed the king’s official to collect tax in the form of rice that can be stored in the state’s Leuit (rice barn). However, the kingdom was also well known as the world’s main producer of high quality pepper. The kingdom participated in spice trade network in the archipelago. The ports of Sunda participated in international trades in the region.
In Suma Oriental, written in 1512-1515, Tomé Pires, a Portuguese explorer report about the ports of Sunda:
First the king of Çumda (Sunda) with his great city of Dayo, the town and lands and port of Bantam, the port of Pomdam (Pontang), the port of Cheguide (Cigede), the port of Tamgaram(Tangerang), the port of Calapa (Kelapa), and the port of Chemano (Chi Manuk or Cimanuk), this is Sunda, because the river of Chi Manuk is the limit of both kingdoms.[5]
Antoher Portuguese explorer, Diogo do Couto, wrote that the Sunda kingdom is thriving and abundant; it lies between Java and Sumatra, separated from the latter by the Sunda Strait. Many islands lie along the coast of this kingdom within the strait, for nearly the space of forty leagues[vague]; the strait’s widest point is about twenty-five and narrowest point only twelve leagues[vague]broad. Bantam is about the midpoint. All the islands are well timbered, but have little water. A small one called Macar, at the entrance of Sunda Strait, is said to have much gold.
He also noted that the principal ports of the Sunda kingdom were Banten, Ache, Chacatara (Jakarta), which annually receive twenty sommas, ships from Chienheo, China, to ship the eight thousand bahars, which are equal to 3,000,000 kg of pepper the kingdom produced.
Bantam is situated at 6° south latitude, in the middle of a bay, three leagues from point to point. The town is eight hundreed and fifty fathoms[vague] in length, and the seaport extends about 400. A river capable of admitting junks and galleys flows through the middle of the town: a small branch of this river admits boats and small craft.
There is a brick fort, the walls of which are seven palms thick[vague], with wooden bulwarks, armed with two tiers of artillery. The anchorage is good, with a muddy or sandy bottom and a depth from two to six fathoms.
Although the kingdom of Sunda left little archaeological remains, it remains part of culture of Sundanese people through the Pantun oral tradition, the chant of poetic verses. Sunda is revered as the prosperous and glorious golden age. The historical identity and the source of pride for Sundanese people, the same as Majapahit for Javanese people. The pantun that mentioned Sunda Kingdom (popularly known as Pakuan or Pajajaran):
Talung-talung keur pajajaran. Jaman keur aya keneh kuwerabekti. Jaman guru bumi dipusti-pusti. Jaman leungit tangtu eusina metu. Euweuh anu tani kudu ngijon. Euweuh anu tani nandonkeun karang. Euweuh anu tani paeh ku jenkel. Euweuh anu tani modar ku lapar
(Pantun Bogor: Kujang di Hanjuang siang, Sutaarga 1984:47)
Translation: It was better during the Pajajaran era, when Kuwera (the god of wealth) was still revered. The era when the earth guru was still honored. The era when something lost will be returned to the owner. No farmer had to take loans. No farmer had to sell their lands. No farmer died in vain. No farmer died in hunger.
Dinegara Pakuan sarugih. Murah sandang sarta murah pangan. Ku sakabeh geus loba pare. Berekahna Dewa Guru anu matak kabeh sarugih. Malah ka nagri lain geus kakocap manjur. Dewa Guru miwarangan ka Ki Semar: “maneh Semar geura Indit, leumpangan ka nagri pakuan!” (Wawacan Sulanjana: Plyte 1907:88)
Translation: In the prosperous kingdom of Pakuan, people lacked no food or clothing. Rice was plenteous. The blessing of Dewa Guru laid on the land, so everyone was rich. The land’s fame spread to other lands. Dewa Guru ordered Ki Semar to the kingdom of Pakuan!
Several streets in major Indonesian cities, especially in West Java, were named for Sundanese kings and Sunda Kingdom. Padjadjaran University in Bandung was named for Pakuan Pajajaran, the capital and the popular name for the Sunda Kingdom. The TNISiliwangi Military Division and Siliwangi Stadium was named for King Siliwangi, the eponymous popular king of Sunda corresponded to Sri Baduga Maharaja.
Sanjaya, son of Sena’s sister, Sannaha, married Tarusbawa’s daughter, Tejakencana, and become the king of Sunda. He took revenge on Sena’s behalf against Purbasora in Galuh. Sanjaya took his right as the heir in Kalingga, established theSanjaya dynasty and Mataram Kingdom in central Java
Offspring of Srivijaya princess and Sunda King, son in-law of King Dharmawangsa of Medang. Proclaimed independence fromSrivijaya by assuming the title “Maharaja”. Established the sacred sanctuary of Sanghyang Tapak
Rakeyan Jayadharma, son of Dharmasiksa, married Dyah Lembu Tal of Singhasari, and have a son Wijaya. Jayadharma died in boyhood and Dyah lembu Tal returned to Singhasari. Wijaya later establishedMajapahit. Rakeyan Saunggalah, Jayadharma’s brother, succeeded Dharmasiksa
Lingga Buana’s daughter Dyah Pitaloka wed king Hayam Wurukof Majapahit. However, in theBattle of Bubat (1357), the Sunda king, princess, and most of Sunda royal family died in Bubat, Majapahit. Gajah Madaheld responsible for this Pasunda Bubat incident.
Mangkubumi Suradipati temporarily ruled the kingdom on behalf of the late Prabu Wangi because the crown prince, Niskala Wastu Kancana, was still a child
1371–1475
Prabu Raja Wastu/Niskala Wastu Kancana/ Sang Mokteng Nusalarang
Transferred the capital back toPakuan. The kingdom consolidated its power and enjoyed stability, prosperity, and great wealth. His reign popularly celebrated as the “golden age” ofPajajaran
Sought the assistance ofPortuguese in Malacca in 1522 against pressure of Sultanate of Demak. The treaty failed, and Sunda Kingdom lost Sunda Kelapa to Fatahillah Demak forces. Batu Tulis inscription was established in 1533 to commemorate his great predecessor, Sri Baduga Maharaja
Celebrated as ‘the golden era’ of ancient Indonesia, especially for Sundanese people, the Sunda kingdom has inspired many writers and artists to create works based on this era. The impact of the Sunda kingdom theme on popular culture can be seen in the following:
Saur Sepuh (1987–1991), a radio drama and film by Niki Kosasih. Begun as a popular radio drama program in the late 1980s, Saur Sepuh is set in fifteenth century Java, and is about Brama Kumbara, a fictional king of Madangkara, itself a fictional kingdom neighbour of the Pajajaran. Several films and TV series are also based on the Saur Sepuh story.
Jump up^ Noorduyn, J. (2006). Three Old Sundanese poems. KITLV Press. p. 437.
Jump up^ Noorduyn, J. (2006). Three Old Sundanese poems. KITLV Press. p. 438.
Jump up^ SJ, Adolf Heuken (1999). Sumber-sumber asli sejarah Jakarta, Jilid I: Dokumen-dokumen sejarah Jakarta sampai dengan akhir abad ke-16. Cipta Loka Caraka. p. 34.
Sumber-sumber asli sejarah Jakarta, Jilid I: Dokumen-dokumen sejarah Jakarta sampai dengan akhir abad ke-16
Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, Edi S. Ekajati, Pustaka Jaya, 2005
The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor, Herwig Zahorka, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2007-05-20
Mengawali paparan ini, sebaiknya perlu dipertanyakan dulu: “Ingatkah akan terminologiColour Revolution atau Revolusi Warna?”. Jika masih paham, syukurlah. Tetapi jika lupa atau kurang memahami, semoga review ini bisa membangkitkan kembali. Hal ini diperlukan karena erat kaitanya dengan materi bahasan sesuai judul catatan ini. Inilah uraian secara sederhana.
Tahun 2015 Indonesia Bisa Pecah
Jakarta (ANTARA News) – Indonesia pada 2015 diperkirakan bisa pecah menjadi sedikit-dikitnya 17 negara bagian, dan sebagai induknya, Negara Republik Jamali yang terdiri atas Jawa-Madura dan Bali, sebagai cermin imperium Majapahit zaman dulu.
“Sudah merupakan suratan Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap 70 tahun berjalan, suatu kerajaan atau negara kebanyakan terjadi perpecahan. Mungkin juga termasuk di Indonesia,” kata Direktur Utama Komite Perdamaian Dunia (The World Peace Committe), Djuyoto Suntani, dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis.
Lembaga Swadaya Internasional, kata Djuyoto, membuat garis kebijakan mendasar pada patron penciptaan tata dunia baru. Peta dunia digambar ulang. Uni Soviet dipecah menjadi 15 negara merdeka, kemudian Yugoslavia dipecah menjadi enam negara merdeka, dan demikian juga Cekoslowakia.
“Di Irak saat ini sedang terjadi proses pemecahan dari masing-masing suku,” katanya.
Indonesia, kini juga sedang digarap untuk dipecah-pecah menjadi sekitar 17 negara bagian oleh kekuatan kelompok kapitalisme dan neoliberalisme yang berpaham pada sekularisme.
Pokok pikiran tersebut, kata Djuyoto, “Saya tuangkan pada Bab II yang juga memberikan jalan keluar agar Indonesia tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI”.
Peluncuran buku yang dihadiri para tokoh nasional, seperti Djafar Assegaf itu, Djuyoto memaparkan, adanya konspirasi global yang berupaya memecah dan menghancurkan Republik Indonesia.
Upaya memecah-belah Indonesia itu dilakukan melalui strategi “Satu dolar Amerika Serikat/AS menguasai dunia”, yang digarap oleh organisasi tinggi yang tidak pernah muncul di permukaan, namun praktiknya cukup jelas, yakni berbaju demokratisasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Jika pecahnya itu menuju kebaikan rakyat, tidak menjadi soal, tetapi pecahnya NKRI itu justru akan menyulitkan rakyat karena semua aset penting dan berharga dikuasai investor asing di bawah kendali organisasi keuangan internasional,” katanya
Revolusi Warna
Image may be NSFW. Clik here to view.Bermula dari istilah media-media mainstream memotret gerakan massa di negara-negara pecahan Uni Sovyet, Pakta Warsawa atau Balkan dekade 2000-an dulu, sepertinya Colour Revolution memang bukan gejolak massa biasa. Ia tidak bersifat spontan, tak juga gerakan alami, namun merupakan setting politik tingkat tinggi mengatas-namakan gerakan rakyat. Entah kenapa, sebutan pada setiap gerakan selalu mengadopsi nama serta warna-warna bunga.
Tengok gerakan di negara-negara pecahan Uni Sovyet dulu. Ada Prague Spring di Czechoslovakia (1989), selanjutnya di Baltic (2000), Revolusi Mawar di Georgia (2003), di Serbia (2003), ataupun Revolusi Oranye di Ukraina (2004), kemudian Revolusi Rose di Georgia (2004), ataupun Revolusi Cedar di Lebanon (2005), di Uzbekistan muncul “Bolga” (Hammer) era 2006-an, di Belarus timbul Revolusi Denim atau Revolusi Vasilykovaya (2008), Revolusi Podsnezhnikov di Armenia (2009), di Moldova bernama Revolusi Kirpichey atau Revolusi Kafelynaya (2011-2012), Revolusi Tulip di Kyrgyzstan (2010-2011), bahkan Rusia terkena imbas gerakan bertajuk Revolusi Snezhnaya atau Myatezhom Hipsterov, kemudian Bulagria (2013) dan lain-lain.
Cina pun meski di luar jajaran Pakta Warsawa sempat terlanda revolusi “Tiananmen Square” (2001), termasuk Venezuela (2005) dan Negeri Para Mullah (Iran) melalui dua operasi yakni White Revolution (Operasi Ajax) dekade 1989 dan ”Revolusi Hijau” (2009), kemudian Syria, Libya, dll. Jujur harus diakui, tatkala Revolusi Warna menjalar di luar kawasan Pakta Warsawa terbukti banyak gagal atau out of control, meski kenyataannya akhirnya kadar gerakan justru ditingkatkan menjadi perang sipil atau pemberontakan bersenjata, sebagaimana kejadian di Libya, di Syria, dan lain-lain.
Arab Spring
Sedangkan gerakan massa di Jalur Sutera (Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Utara), khususnya kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang hingga tulisan ini terbit masih belum ada tanda-tanda reda. Ia dijuluki oleh media-media dengan istilah Arab Spring atau Musim Semi Arab, ataupun “Kebangkitan Dunia Arab”. Jadi tidak lagi disebut sebagai Revolusi Warna. Menarik memang. Betapa “ruh” dan esensi kedua gerakan massa (Revolusi Warna dan Arab Spring) ternyata tak jauh berbeda, artinya kemasannya terkesan tak serupa namun secara hakiki jelas sama. Kesamaan ada di logo berupa “Tangan Mengepal”, dan slogan gerakan serba singkat yang dimaknai “cukup”. Awal gerakan di Mesir misalnya, berslogan Kifaya artinya cukup, gejolak di Georgia disebut Kmara juga maknanya cukup, di Ukraina namanya Pora (waktunya), di Kyrgystan slogannya Kelkel(zaman baru) dan lain-lain.
Baik Revolusi Warna di jajaran Pakta Warsa, maupun Arab Spring yang menerjang kelompok negara Jalur Sutera, sejatinya serupa tetapi tak sama. Itulah pemaknaan mutlak yang harus dipahami bersama. Oleh sebab hampir semua gerakan memiliki ciri tanpa kekerasan (non-violent resistance), sangat berperannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), termasuk di dalamnya ialah kelompok pemuda serta mahasiswa sebagai ujung tombak. Barangkali perbedaan gejolak massa hanya pada waktu, tempat dan nama gerakan saja!
Gerakan Non Kekerasan untuk Ganti Rezim
Tuntutan utama dalam revolusi non kekerasan ini ialah GANTI REZIM melalui langkah awal penyebaran isue-isue lazim seperti demokratisasi, hak azasi manusia (HAM), pemimpin tirani, kemiskinan, korupsi dan lain-lain. Tujuannya guna menciptakan opini publik agar menggumpal rasa “ketidakpercayaan rakyat kepada elit dan pemimpinnya”. Inilah “master virus”-nya revolusi yang harus ditancapkan di benak segenap massa di negara-negara yang menjadi target. Tak bisa tidak.
Selanjutnya, adanya kesamaan pola-pola dalam gerakan ganti rezim ini, karena mereka berpedoman pada “buku wajib” berjudul From Dictatorship To Democracy-nya Gene Sharp, sarjana senior Albert Einstein Institute (AEI). Ya. Melawan rezim tanpa senjata ialah metode baku, bahkan menjadi kunci strategi demi keberhasilan atas model gerakan semacam ini. Sasarannya ialah memanipulasi dan mencuri simpati publik melalui media massa serta media sosial seperti facebook, blogger, twitter dan lain-lain.
Tak dapat dipungkiri memang, selain hampir semua logo, slogan, taktik bahkan strategi gerakan berbasis kurikulum pada bukunya Gene Sharp tadi, dari sisi pelatihan ternyata juga oleh lembaga yang sama yaitu Center for Applied Non Violent Action and Strategies(CANVAS), pusat pelatihan unjuk rasa tanpa kekerasan. Menurut beberapa sumber, CANVAS telah melatih para tokoh demonstran di 37-an negara termasuk di antaranya ialah Korea Utara, Belarus, Zimbabawe, Tunisia, Mesir, Yaman, Bahrain, Suriah, Iran dan lain-lain. Retorika menggelitik pun muncul: bagaimana khabar kaum demonstran di Indonesia, apakah kalian juga termasuk yang dilatihnya?
TIPS MENYUBURKAN TANAMAN DENGAN PUPUK BUATAN SENDIRI
Image may be NSFW. Clik here to view.
PADI
Tanaman, terutama yang ditanam di dalam pot, untuk membantu pertumbuhannya harus diberi pupuk secara teratur. Hal ini disebabkan tanaman di dalam pot tidak bisa mencari makanannya sendiri karena terbatasi oleh pot. Untuk memberikan pupuk pada tanaman pot, bisa dengan membeli bermacam-macam pupuk yang dijual di toko pertanian atau bisa juga dengan bahan murah meriah yang ada di dapur anda, seperti berikut ini:
Agar-agar. Agar-agar dapat menyuburkan tanaman terutama tanaman hijau. Cara pembuatan adalah dengan mencampur 1-2 sendok makan agar-agar bubuk yang dilarutkan dalam segelas air panas. Setelah agar-agar larut, campur larutan agar-agar ini ke dalam 3 gelas air dan aduk rata. Setelah larutan diaduk rata, siramkan ke akar tanaman anda.
Abu dari kayu bakar. Bila Anda memiliki ranting-ranting kering atau sampah kayu lainnya, bisa memanfaatkan abu dari hasil pembakaran kayu tersebut untuk menyuburkan tanaman Anda terutama tanaman mawar.
Vetsin atau bubuk penyedap makanan. Taburkan vetsin atau bubuk penyedap makanan ini di sekitar akar tanaman kemudian siram. Atau bisa juga dengan cara melarutkan vetsin dengan air terlebih dahulu, baru kemudian disiramkan ke dekat akar tanaman.
Kulit bawang. Kupasan kulit bawang merah, bawang putih atau bawang bombay direndam dalam air semalaman. Esok harinya air rendaman berikut kulit bawangnya dapat disiramkan ke tanaman.
Ampas teh. Bila Anda meminum teh secara teratur, jangan langsung buang ampas tehnya. Rendam ampas teh dengan air semalaman dan esok harinya rendaman teh dapat disiramkan ke tanaman pot Anda.
Kulit telur. Kulit telur ditumbuk halus beserta dengan arang. Kulit telur yang telah ditumbuk dan dicampur dengan arang ini dapat langsung ditaburkan ke dekat akar lalu disiram agar larut ke dalam tanah. Selain kulit telur, air bekas rebusan telur pun dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Siramkan air bekas rebusan telur yang sudah didinginkan ke akar tanaman.
Kulit Pisang. Simpanlah selama beberapa hari hingga kulit pisang berwarna kecoklatan dan tampak kering. Tumbuk kulit pisang hingga lembut, lalu taburkan tiap pagi dan sore pada tanaman.
Sisa obat-obatan. Obat-obatan yang berbentuk tablet yang sudah tidak dimakan atau kadaluarsa ditumbuk hingga halus. Untuk yang berbentuk kapsul, hanya diambil isinya saja. Obat-obatan yang sudah ditumbuk halus ini dapat langsung ditaburkan pada tanaman Anda dan disiram agar larut.
Jangan lupa bahwa untuk hasil yang optimal, tanaman dalam pot harus dipupuk secara teratur. Lakukan prosedur pemupukan minimal seminggu sekali untuk melihat hasil yang memuaskan. Terakhir Diperbaharui ( Jumat, 20 Mei 2011 01:46
Melalui group ini, disampaikan kepada ahli group RAJA AND SULTAN OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING, bahwa akan diadakan “KONFERENSI ADAT – ADAB – BUDAYA NUSANTARA 2014″ yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Februari 2014, di Kota Bandung – Provinsi Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh BENGKEL STUDI BUDAYA. Maka kepada para ahli group yang berminat dapat segera menghubungi BENGKEL STUDI BUDAYA – Bandung (melalui: Kang. Satrya – HP.No.: 0812.2009.2111 – 0852.2087.2111, atau; Nyi.KR. Miranda – HP.No.: 0878.2108.5677.;
SYARAT PESERTA: 1. Mengirimkan Nama lengkap, Alamat lengkap + Kode Pos, Status: Perseorang/Lembaga Adat/Raja/Sultan/Pewaris/Penerus Kerajaan/Umum/Perwakilan Pemerintah/Masyarakat Adat; 2. Penyelenggara akan mengirimkan Undangn resmi kepada yang sudah mendaftar ke alamat yang dikirim peserta yan bersangkutan; 3. Penyelenggara tidak menyediakan Transportasi dan Akomodasi untuk kegiatan acara ini; 4. Peserta “KONFERENSI ADAT – ADAB – BUDYA NUSANTARA 2014″ tidak dipungut biaya; 5. Peserta diwajibakan mentaati Tata Tertib (TATIB) dan Peraturan yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh pihak Penyelenggara selama mengikuti “KONFERENSI ADAT – ADAB – BUDAYA NUSANTARA 2014″, termasuk bersedia menerima sanksi-sanksinya bilamana tidak mematuhi dan tidak mentaati TATIB dimaksud; 6. Pendaftaran Peserta “KONFERENSI ADAT – ADAB – BUDAYA NUSANTARA 2014, dimulai pada hari ini Kamis, 26 Desember 2013, dan ditutup pada Minggu, 26 Januari 2014, Dan pihak peneyelenggara tidak akan menerima peserta setelah batas waktu tanggal penutupan peserta tersebut;
Hal-hal lain yang dipandang perlu untuk diketahui namun belum disampaikan dalam sematan/posting ini akan diberitahukan disematkan/di posting menyusul kemudian;
Demikian yang dapat disampaikan, atas perhatian dan peran serta para ahli group ini disampaikan terima kasih,; dengan harapan kiranya marilah kita bersama – sama merumuskan dan bersama – sama untuk menjadikan Adat – Adab – Budaya sebagai Tolok ukur dan dasar keakuratan/akurasi yang benar dan tidak semata – mata digunakan dengan tidak memperhatikan kaitan – kaitannya yang sangat penting berkaitan dengan Adat – Adab – Budaya Nusantara itu sendiri.
Wassalamu’alaikum, Wr, Wb;
Untuk dan atas nama; BENGKEL STUDI BUDAYA – BANDUNG
Mungkin kita masih asing dengan nama epos I La Galigo, atau mungkin bahkan tidak pernah mendengar sebelumnya. Padahal epos I La Galigo adalah epos terpanjang di dunia dan diakui sebagai salah satu sastra warisan dunia. Epos yang ditulis sekitar abad 13-15 ini menceritakan tentang kisah cinta Sawerigading sang tokoh utama beserta adat-istiadat masyarakat Bugis di kala itu.
Epos I La Galigo ditulis dalam Bahasa Bugis kuno yang tidak semua orang bisa memahaminya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa memahami sastra Bugis Kuno, yaitu kaum intelek dan “priyayi” kerajaan Bugis yang concern terhadap dunia sastra. Epos ini ditulis dengan huruf lontaraq, huruf Bugis kuno yang sangat berbeda dengan alphabet latin.
Pada masa itu belum dikenal kertas seperti zaman sekarang. Penulisan epos I La Galigo oleh nenek moyang orang Bugis ditorehkan dalam daun lontar yang sangat banyak, jumlahnya sampai beribu-ribu. Sehingga sangat sulit untuk mengumpulkan epos secara keseluruhan. Diperkirakan baru sepertiga yang bisa diselamatkan.
I La Galigo adalah suatu sajak maha besar, mencakup lebih dari 6.000 halaman folio. Setiap halaman naskah tersebut terdiri dari 10-15 suku kata. Artinya cerita I La Galigo ditulis dalam sekitar 300.000 baris panjangnya. Satu setengah kali lebih panjang dari epos terbesar Anak Benua India, Mahabharata yang hanya terdiri dari 160.000-200.000 baris.
I La Galigo tersusun dari sekitar 300.000 larik sajak dalam bahasa arkaik dengan cerita berangkai. I La Galigo bahkan bisa disandingkan dengan epik Kirgizstan, Manas yang berusia seribu tahun. Bisa juga disejajarkan dengan novel terbesar Cina, Impian Kamar Merah (Hung Lou Meng) berjumlah 120 jilid yang ditulis oleh Cao Xueqin dan Gao E di era Dinasti Manchu pada pertengahan abad ke-18.
Sungguh epos yang sangat panjang, peninggalan nenek moyang orang Bugis yang diakui sebagai warisan sastra dunia. Sampai sekarang belum diketahui siapa yang menulis I La Galigo. Epos tersebut hampir hilang dari peradaban apabila tidak diselamatkan oleh Siti Aisyah We Tenriolle. Dialah yang berinisiatif menulis ulang epos tersebut dalam Bahasa Bugis umum yang bisa dipahami oleh semua kalangan.
Siti Aisyah We Tenriolle adalah Datu (Ratu) dari Tanette Sulawesi Selatan. Belum diketahui secara pasti kapan tanggal lahirnya. Yang tercatat dalam sejarah adalah masa kepemimpinannya di Kerajaan Tanette dari tahun 1855-1910. Dia menjabat sebagai Ratu selama limapuluh lima tahun, masa jabatan yang cukup lama. Ayahnya bernama La Tunampareq alias To Apatorang dengan gelar Arung Ujung. Sedangkan ibunya bernama Colliq Poedjie yang bergelar Arung Pancana. Kedua orang tua Aisyah adalah bangsawan, ini bisa diketahui dari pemakaian gelar arung di depan nama.
Aisyah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakinya bernama La Makkawaru. Sedangkan adik bungsunya bernama I Gading. Tak berapa lama kemudian ayahnya, La Tunampareq meninggal dunia. Akhirnya sang ibu, Colliq Poedjie memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Tanette. Aisyah dan keluarganya hidup menumpang bersama kakeknya yang bernama La Rumpang di Tanette. Pada waktu itu sedang terjadi perselisihan antara Belanda dan Raja Tanette, La Patau. Akhirnya Belanda menurunkan tahta La Patau di tahun 1840. La Patau diasingkan keluar dari Sulawesi Selatan. Sebagai gantinya, Belanda mengangkat La Rumpang Megga Matinro Eri Moetiara, kakek Aisyah sebagai Raja Tanette.
Kecerdasan Aisyah terlihat sedari kecil. Dia sangat menyukai buku-buku sastra. Bersama ibundanya Colliq Poedjie, Aisyah menyelami sastra-sastra Bugis kuno, terutama I La Galigo. Colliq Poedjie adalah seorang intelek, dialah yang mengurusi pengarsipan dokumen-dokumen kerajaan. Colliq sering diminta oleh Raja yang merupakan ayahnya sendiri untuk menulis surat-surat kerajaan.
Kerajaan Tanette merupakan kerajaan Islam. Pengaruh Islam melekat sangat kuat sebagaimana di kerajaan lainnya seperti kerajaan Goa,Tallo dan Bone. Meski demikian, semasa La Rumpang menjabat menjadi Raja, beliau tidak menutup diri dari kebudayaan lain yang masuk. Dimasa pemerintahannya, La Rumpang menjalin persahabatan yang cukup baik dengan B.F. Matthes dan Ida Pfeiffer.
B.F.Matthes adalah peneliti dari Belanda yang dikirim ke Hindia Belanda dari perwakilan Nederlandsch Bijbelgenootschaap (Lembaga dari Belanda yang mengurusi masalah kitab-kitab). Lewat kedatangan Matthes pada tahun 1853 inilah I La Galigo berhasil digali kembali dan diterjemahkan. Sedangkan Ida Pfeiffer adalah orang Austria yang melakukan perjalanan keliling dunia dan menyempatkan diri singgah di Tanete pada April 1853.
COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Prinsessen_van_Tanete_Zuid-Sulawesi_TMnr_10001141Ketika La Rumpang sudah berusia lanjut dan memutuskan untuk turun tahta, beliau menunjuk Siti Aisyah We Tenriolle sebagai penggantinya. Sebenarnya keputusan ini ditentang oleh Colliq Poedjie, karena masih ada anak laki-laki Colliq Poedjie yang lain yaitu La Makkawaru. Tetapi La Rumpang tidak menyukai La Makkawaru sebab dianggap tidak layak menjabat sebagai Raja. La Makkawaru memiliki kebiasaan buruk berjudi dan sabung ayam. Sebagai Raja,La Rumpang memiliki otoritas tertinggi. Akhirnya diputuskan Siti Aisyah We Tenriolle sebagai penggantinya.
Usulan tentang kenaikan Siti Aisyah We Tenriolle dilaporkan kepada Gouverneur Celebes en Onderhorigheden (Gubernur Sulawesi dan Daerah Taklukan) pada 1852. Usulan ini diterima, sehingga bertahtalah Siti Aisyah We Tenriolle sebagai Datu Tanete ke-XVIII pada 1855, menggantikan kakeknya, La Rumpang Megga Matinro Eri Moetiara .
Kecerdasan dan kecakapan Aisyah terlihat semasa ia menjadi Ratu. Tidak hanya cerdas di bidang kesusateraan tapi juga bidang pemerintahan dan bidang pendidikan. Aisyah berhasil mendirikan sekolah bagi rakyatnya. Sekolah tersebut tidak hanya diperuntukan bagi laki-laki, tetapi juga perempuan. Meski kurikulumnya masih sangat sederhana, hanya membaca, menulis dan berhitung tapi pada masa itu tergolong sudah sangat hebat. Karena pada masa itu anak perempuan tidak bersekolah. Aisyah lah tokoh yang pertama kali mendirikan sekolah yang menerima murid putra dan putri dalam satu kelas. Dia berhasil mewujudkan kesetaraan hak pendidikan bagi laki-laki dan perempuan jauh sebelum Kartini dilahirkan. Aisyah menginginkan rakyatnya melek pendidikan, tidak terkecuali perempuan.
Di bidang pemerintahan Aisyah menerapkan konsep Pau-Pauna Sehek Maradang (lima tuntunan Hikayat Syekh Maradang). Hikayat tersebut menyebutkan bahwa kewajiban pemimpin itu ada lima yaitu : “Orang yang pintar adalah orang yang memikirkan bagaimana menciptakan kesejahteraan suatu negeri; Orang yang kaya adalah orang yang memiliki harta benda dan mendermakan kekayaannya untuk membangun negerinya; Orang pemberani adalah orang yang dapat melindungi rakyatnya; Wali adalah orang yang dimuliakan Allah; dan Fakir adalah orang yang diterima doanya oleh Alloh.”
Disamping menerapkan hikayat Syekh Maradang, Aisyah juga menerapkan konsep pemerintahan sentralisasi. Pemerintahan Siti Aisyah We Tenri Olle ditandai dengan perampingan struktur pemerintahan kerajaan yang dipimpinnya. Tujuan dari perubahan tipe pemerintahan dari desentralisasi menjadi sentralisasi ini semata-mata untuk mengatur wilayah Tanete yang merupakan suatu kerajaan dengan luas 61.180 hektar dan berpenduduk 13.362 jiwa pada tahun 1861.
la-galigo-4Aisyah sangat mencintai dunia sastra. Melalui kekuasaannya, dia berhasil mengumpulkan naskah-naskah tua I La Galigo yang terserak di beberapa kerajaan yaitu Goa,Tallo,Bone. Dia dan ibunya mengumpulkan naskah tersebut selama duapuluh tahun. Bersama BF.Matthess, peneliti asal Belanda, mereka tekun menyelamatkan naskah tersebut. Akan tetapi diperkirakan baru sepertiga dari naskah keseluruhan yang berhasil diselamatkan. Aisyah menerjemahkan ke dalam bahasa Bugis, sedangkan Mathess ke bahasa Belanda. Oleh Matthes terjemahan ke dalam Bahasa Belanda ini kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kerajaan Belanda lewat Nederlandsch Bijbelgenootschaap dan diabadikan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
Sampai saat ini, terjemahan I La Galigo masih tersimpan rapi di universitas Leiden Belanda dan diakui sebagai salah satu sastra warisan dunia.Sungguh ironis, sebuah karya bangsa Indonesia tetapi tersimpan di negeri oran. Bahkan pementasan internasional epos I La Galigo secara teatrikal dan musikal di tahun 2004 juga digarap oleh seniman Amerika. Pementasan tersebut berlangsung di Eropa, Amerika, Australia, kemudian mampir ke Makassar tanah tumpah darah asli I La Galigo.
Karya I La Galigo bisa mencuat ke dunia internasional berkat jasa Siti Aisyah we Tenriolle, Colliq Poedjie, dan BF Matthes. Aisyah memiliki peran yang paling dominan. Karena dialah yang menguasai sastra bugis kuno sekaligus kekuasaanya yang sangat kuat sebagai ratu. Aisyah adalah wanita yang hebat, akan tetapi sangat disayangkan bangsa Indonesia kurang menghargainya.
Siti Aisyah we Tenriolle bukanlah selebriti di nusantara, kita tidak pernah mendengar namanya di buku-buku sejarah. Nama Aisyah tenggelam tak berjejak, hanya orang-orang Bugis saja yang mengenalnya. Sungguh sejarah yang tidak adil. Dialah Ratu yang menjabat paling lama di nusantara, lima puluh lima tahun. Dialah yang mendirikan sekolah Rakyat untuk putra-putri dalam satu kelas. Aisyah Sang penggagas konsep persamaan hak pendidikan bagi laki-laki dan perempuan jauh sebelum Kartini lahir. Dia juga lah penyelamat sastra warisan dunia I La Galigo. Semoga suatu saat nanti pemerintah akan mengabadikan namanya sabagai salah satu pahlawan perempuan indonesia.
*Sumber daengrusle.net
Photo Description Nederlands: Negatief. Aru Pancana We Tenriolle, koningin van Tanette (Zuid-Sulawesi), met hofdames.
Date : circa 1860
——————————— — with Rani Rachmani Moediarta and Sekar Suket.
Like · Share · Yesterday · Edited ·
21 people like this.
2 shares
Sekar Suket aih kisah yang sangat menarik kak…terima kasih
17 hours ago · Like · 1
Rani Rachmani Moediarta Wow! Thanks, Aida. Aku cuma pernah dengar sekilas ttg I La Galigo waktu ada kabar mereka mentas ke dunia. Ini adalah referensi berharga.
Hebat ya, di zaman itu Ratu Aisyah sudah semeluas itu.
Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya.
Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.
Tapi, Mengapa Kita Tidak Tahu?
Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon ini.
Pohonnya pendek, di brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “soursop”. Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor atau kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi masyarakat Amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah: jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa-masa yang akan datang.
Riset Membuktikan “Pohon Ajaib” dan Buahnya Ini Mampu:
Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, ataupun rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan atau penyembuhan.
Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.
Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel-sel sehat.
Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Karena begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini, yakni kulit, akar, daun, daging buah dan bijinya selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.
Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.
Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Mengapa? Dibawah undang-undang federal sumber bahan alami untuk obat DILARANG/TIDAK BISA dipatenkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa (kloning) dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak dapat di-kloning. Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
Beruntunglah, ada salah seorang ilmuwan dari tim riset yang tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, ia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan-bahan alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.
The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.
Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independen yang berbeda.
Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh ataupun terganggu. Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif seperti rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.
Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini ditemukan juga, melalui informasi dari lembaga-lembaga tersebut di atas. Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang-orang pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika.
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh sebagian sel sel yang normal.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.
Artikel ini hasil terjemahan Health Science Institute.