Clik here to view.

Susnegoro, Pimpinan/Ketua Dewan Nasional Organisasi Bhayangkara Nusantara / dh: Tarekat/peguruan/paguyuban Makati GunungTankil-Gunung Salak Bogor.
Apakah bila merasa sudah makrifatullah, tidak perlu lagi menjalankan syariat rukun Islam seperti: shalat, baik shalat wajib lima waktu, shalat Jumat, salat sunah taraweh dan tahajud, puasa, zakat dan haji ?? Kita perlu Konfirmasi/tabayun langsung dengan pihak OBN khususnya pimpinanya Eyang Susnegoro!
Boleh tinggalkan shalat wajib dan salat sunnah, cukup shalat subuh 2 rakaat sehari saja, tanpa perlu salat dhuhur, ashar, magrib dan isya?. Cukup dengan ritual ngaji yasinan, tahlilan dan salawatan 2 kali seminggu, ritual berendam di kolam air terjun di Gunung Tangkil Gunung Salak tengah malam, atau di laut pinggir pantai lautan selatan Pelabuhan Ratu, alau ngelakoni tapa jalan blusukan tengah malam ke hutan, sudah cukup untuk membina kesaktian: ilmu kanuragan dan kemampuan mengobati orang dengan cara ghaib, dan berbagai ilmu kesaktian ghaib lainnya ??
Image may be NSFW.
Clik here to view.Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pertanyaaan-pertanyaan ini terkait dengan rasa penasaran beberapa tetangga, teman-teman dan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Kalisuren Kab.Bogor.
Di bawah ini ada sedikit kutipan dari link:
http://wikimapia.org/27332203/id/Padepokan-Gunung-Tangkil-Sasak-Sakawayana
Clik here to view.

Yang katanya tempat tawashul, tempat untuk membersihkan diri, menghilangkan penyakit dsb…
Anehnya, mengaku berlandaskan Islam, mengikuti sunnah dan ajaran Rasul, namun penghuninya tidak ada yang shalat atau mengaji (al Quran).
Hmmm??? Ada yang bisa menjawab?
Clik here to view.

http://www.pos-metro.com/2016/06/meresahkan-muncul-aliran-sesat-di-bogor.html
Apakah ini adalah beberapa fenomena sosial-keagamaan ini, yang mungkin terjalin kait-kelindan dengan kepentingan politik-ekonomi terselubung-tersembunyi di balik kegalauan dan kehausan spiritual sebagian (banyak) masyarakat yang kemudian mengarah kepada psikosis sosial (penyakit kejiwaan massal) yang terjebak dalam okultisme klenik dan komunalisme-kolektif sesat pikir & gagal paham agama -> sesat ritual melalui inovasi dan komodifikasi tradisi budaya-agama dan manipulasi sejarah menjadi dokrin-doktrin dan dogma mesianisme palsu “Satrio Piningit”, “Budak Angon” atau “mahdiisme” palsu. ??
Masih jadi pertanyaan besar. Oleh karena itu para pemimpin Pemerintah RI, Kemenag RI, MUI dan para ulama dan para intelektual-intelejen-cendikiawan tercerahkan, perlu menelitinya lebih lanjut. Mengungkap fakta yang sebenarnya. Dan menyingkap apa rahasia yang sebenarnya dibalik munculnya banyak fenomena komunalisme aliran kebatinan sesat (dan rangkaian ipoleksosbud hankamnas-nya) seperti ini.
Memang, berdasarkan pengamatan saya, banyak tokoh yang sebenarnya menderita “Psikosis Delusi Megalomania” seringkali justru mempunyai pengaruh yang besar dan punya pengikut Occult-nya yang sangat banyak, karena berhasil mengkonstruksikan imagi-imagi ajaran okultasi dan doktrin dogmatis (yang mirip dongeng-dongeng takhayul/khurafat, contoh ekstrimnya seperti tarekat Illuminati-Freemasonry, atau Nazi Hitler).
Tapi juga banyak yang berkedok simbol/ritus agama seperti Wahabisme, Khilafah HTI, Majelis Ta’lim atau Perguruan Tenaga Dalam/Ghaib-Klenik-imaginer/perdukunan), bahkan “Jihad Terorisme”. Saya jadi ingat ceramah guru ngajiku di Bandung dulu, KH. Prof.Dr. Jalaluddin Rakhmat: “Banyak Perampok di Jalan Tuhan”.
Clik here to view.

“Kyai Semar” atau “Eyang Kuncung Putih”, yang diklaim telah menitis/ reingkarnasi pada Eyang Susnegoro pimpinan OBN.
Jalan Tuhan, sepemahamku, adalah jalan menuju penyempurnaan diri / Kesempurnaan Ilahiyah-Kebahagiaan Sejati. Namun banyak perampok di “Jalan Tuhan” itu yang ujung-ujungnya adalah mengkomodifikasikan agama, atau jualan simbol-simbol dan ritual agama dan kulit-kulit “Kehebatan”/”Kesaktian”/ “Ilmu Kanuragan /Tenaga Dalam/Pengobatan alternatif (Perdukunan)” yang ujung-ujung sebenarnya eksploitasi ajaran dan sumberdaya komunitasnya untuk cari duit (UUD) buat diri sendiri atau demi kepentingan politik ekonomi tertentu.
Karena kelompok paguyuban Eyang Sus ini sudah Go-Publik dengan deklarasi dan peresmian legalitas organisasinya, serta merekrut wartawan freelance media onlinenya “Media Bhatara” secara terbuka. Maka perlu juga konfirmasi semuanya secara jujur dan terbuka. Ini Link Website resmi OBN pimpinan Eyang Sus:
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Di sinilah terasa sangat penting logika (akal sehat) dalam beragama dan menjalani kehidupan ini, agar tak tersesat jalan atau malah mengalami degradasi kualitas kehidupan baik secara jasmani maupun rohani, akal maupun keimanan/spiritualitas). Wallahu alam bi sawab. Pertanyaan masih menggantung. Siapa yang bisa bantu kasih jawaban yg benar-benar mencerahkan atas fenomena ini.?
Clik here to view.

Lokasi, lihat Peta Goggle Map/Google Earth, perguruan/Padepokan Makati (OBN) dekat Lokasi Wisata Curug Nangka Gunung Salak Bogor.
Clik here to view.

Patung Bola Dunia Rajawali , yang menjadi “Kiblat Ritual Tawaf” murid-murid Eyang Susnegoro, di Desa Gunung Tangkil-Gunung, Dekat Villanya Pak Sutiyoso di Gunung Salak Bogor.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Clik here to view.
