Apakah Tokoh Semar (Sang Semoro Bumi Tanah Djawa) yang disamarkan dalam Pewayangan Jawa dan Sunda, silib daripada Nabi Syits? Karena dalam Wayang Asli India tidak Ada Semar (Silahkan tanya Umat Hindunya, kalo nggak percaya).
~~~~~~~~~~~~~~~
Antara Nabi Sis a.s dan Penokohan Sanghyang Sis Mara Sagara Bumi Penguasa Tanah Jawa (Samar) atau Semar Dalam Pewayangan.
Beliau adalah Anak Adam, dari keturunan/Anak Tunggal Nabi Adam. as.
Karena Anak Adam. a.s yang lainnya kembar semuanya, beliau yang tidak kembar disebut sebut sebagai nabi syts as. putra nabi Adam as, yang kondang kearifannya, dan paling kuat lelaku riyadhoh/tirakatnya.
Yang mana menjadi Cikal bakalnya Filosofi Jawa, yang berbudi pekerti!!!
Dikenal sebagai Tokoh Ma’rifat yang paling Sepuh/Tua pada Zamannya.
Generasi dari nabi Adam.as inilah yg paling disayang oleh Ayahandanya, sebab nabi syts as. (putra nabi Adam as) patuh dan sangat rajin ibadahnya
Nabi Sys juga termasuk guru Nabi Idris. as yang pertama kali mengajarkan baca-tulis, ilmu falak, Menjinakkan kuda dan lain-lain. Nabi Syits menerima 50 shohifah/Suhuf. Makna Syis adalah pemberian Allah. Syis itu putra nabi Adam As. Yang paling bagus diantara putra-putranya, paling tampan, utama dan yang paling sregep dan paling mirip dengan bapaknya serta paling disayangi.
Allah menurunkan 30 shohifah/suhuf kepada nabi Idris as. Nabi Idris adalah termasuk deretan 25 nama-nama nabi yang wajib diketahui dan dipercayai. Beliau terkenal seorang nabi yang paling pinter, paling pandai dan cerdas, sehingga beliaulah yang mula-mula pandai menulis dengan kalam (pena). Kalau muridnya saja luar biasa, cerdik cendikianya, apalagi Gurunya!?
Nabi idris.as adalah nabi pertama yang menjadi penduduk Langit dan telah mempusakai Surga, yang mana beliau pada zamannya itu seharusnya masih hidup didunia fana ini sebagai penduduk bumi, namun tak lagi berada di Alam fana ini, Begitupun dengan Nabi Isa. as yang telah di Angkat ke surga! Oleh karena itu, semula Langit dan seisinya berbangga karena disana Sudah Ada dua orang Nabi, sehingga konon kemudian Bumi mayapada inipun memohon pada Illahi Rabb, agar ditinggali Dua orang Nabi juga yang mana seharusnya Beliau itupun sudah menjadi Penduduk Langit, tetapi Kemudian keduanya masih hidup sampai sekarang, yang mana keduanya termasuk golongan al Munzharin yaitu yang ditangguhkan kematiannya, sehingga Oleh karena adanya sifat Maha Welas Asih, serta Maha Adil Allah.swt maka akhirnya permohonan tersebut dikabulkanNya, Supaya adil, disisakan Nabi Ilyas.as yang menjaga wilayah daratan Bumi dan juga beserta Nabi Khidir.as yang menjaga Air, keduanya masih hidup sampai sekarang, konon bisa ditemui oleh Manusia tertentu yang Terpilih diantara yang Terpilih! Fa insha Allah. Maka dari itu, Harusnya penduduk Bumi berbangga Turut Bergembira ria, Atas semua anugerah ini, sungguh Luar Biasa yang bisa dipertemukan..
Disamping Nabi Idris.as itu beliau banyak memperoleh ilmu-ilmu yang pada zaman itu belum ada (muncul) seperti : merandak kuda, ilmu binatang, ilmu berhitung, menggunting pakaian dan menjahitnya. Beliau dinamakan Idris karena beliau seorang ahli membaca dan mempelajari kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada nabi Adam dan Syits. Nabi Idris as yang keturunan
dari Nabi Syits dan nabi Adam juga menjadi kakak bapak nabi Nuh as. Telah diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kepada manusia untuk beriman dan mempercayai Allah Tuhan sekalian alam, karena pada zamannya banyak manusia yang senang berbuat durhaka, melakukan kekejian dan kedhaliman baik terhadap keluarga maupun terhadap lingkungan masyarakat, sehingga beliau tidak segan-segan melakukan tindakan dengan memerangi orang-orang yang berbuat dholim ataupun durhaka kepada Allah SWT. Dengan keberanian dan kekuatan yang dimiliki Nabi Idris untuk memerangi orang-orang yang berbuat durhaka kepada Allah, maka Nabi Idris mendapatkan derajat yang sangat tinggi disisi Allah SWT dan kepadanya diberikan gelar ”Asadul-Usud” (artinya : Singa dari segala singa).
Syts adalah penerus dari Nabi Adam as yang diberikan wasiat oleh Adam.as untuk senantiasa beribadah siang dan malam. Ibnul Atsir menyebutkan bahwa Sits senantiasa melakukan haji dan umroh hingga ajal menjemputnya dan beliau juga mengumpulkan lembaran-lembaran yang diturunkan kepadanya dan juga kepada Adam.as, lalu mengamalkan isinya. Disamping itu, beliau itupun telah membangun ka’bah dengan batu dan tanah. (Al Kamil Fii at Tarikh juz I hal 17)
Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Sith a.s. berusia 712 tahun, sementara Riwayat yang lain mengatakan bahawa Nabi Sys a.s. berusia 1402 tahun. Sementara riwayat lain mengungkapkan bahwa Nabi SYS hidup selama kurang lebih 912 tahun, meninggal pada usia 1042 tahun.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ini ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah pada dasarnya adalah Relegius dan ber ke-Tuhan-an yang Maha Esa.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangankirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal”. Sedang tangan kirinya bermakna “berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik”.
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel =keteguhan jiwa.
Rambut semar “kuncung” (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian Abdi,
Semar sebagai Abdi mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi Robb!
Semar berjalan menghadap keatas maknanya : “dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ), yang maha pengasih serta penyayang umat”.
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah Yakni (untuk menuntun manusia), agar senantiasa memayuhayuning bawono : yang berarti senantiasa menegakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Ciri sosok semar adalah
– Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua
– Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan
– Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
– Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
– Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya manifestasi wujud tokoh.
Dalam dunia wayang: Semar, bahkan Dikenal Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Agama Islam mulia Raya di tanah Jawa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa.
Semar (pralambang ngelmu gaib) – kasampurnaning pati.
Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardika :yang artinya “merdekanya jiwa dan sukma”, maksudnya dalam keadaan Merdeka tidak dijajah oleh Hawa nafsu dan keduniawian, agar di dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa.
Manusia jawa yang sejati itu di dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ing Kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : “dalam menguji Budi pekerti secara sungguh-sungguh, maka akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup”.
Tokoh bernama Semar adalah salah satu tokoh dalam dunia pewayangan (wayang golek dan wayang kulit). Pada wayang golek tokoh Semar digambarkan berkulit hitam, wajahnya putih, memiliki rambut (kuncung) yang berjumlah 99 helai, jari tangannya mengepal kecuali telunjuknya yang keluar mengacung. Ia tidak memakai baju, pinggangnya memakai kain berwarna hitam dan putih, membawa kantong selendang. Jika ia berjalan setiap tiga langkah ia menengok ke kanan dan ke kiri lalu menengok ke belakang.
Gambaran sosok Semar ini memiliki makna yang mengajarkan bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya sebagai manusia sejati. Pada tulisan ini saya akan menguraikan makna yang tersirat dari sosok bernama Semar. Karena konotasi adalah makna ganda yang lahir dari pengalaman cultural dan personal, maka saya uraikan sesuai pengalaman personal. Semar berkulit hitam, menggambarkan manusia yang selalu berjuang. Ia tidak ingin mendapatkan untung tanpa usaha. Warna hitam juga adalah hakikat dari tanah (bumi). Pada zaman dahulu ilmu dibagi menjadi empat tahap yakni : Saepi Geni (api), Saepi Bayu (angin), Saepi Banyu (air) dan Bumi (tanah).
Pertama Saepi Geni (api) adalah gambaran manusia yang baru belajar ilmu, sifatnya panas. Ia tidak ingin mengalah, selalu menjajal ilmunya dan ia ingin selalu keatas seperti sifat api dan angkuh. Saepi Bayu (angin) adalah gambaran manusia yang ilmunya lebih tinggi lagi, sifatnya angin rata. Ia melihat semua manusia sama. Ia tidak membeda-bedakan yang tua, muda, anak-anak, miskin, kaya, pejabat dan rakyat dimatanya tetap sama sebagai manusia. Umur tua dan muda hanya raganya, kaya dan miskin hanya lahiriahnya, pejabat dan rakyat hanya statusnya di dunia yang fana. Hakikatnya semua manusia sama di mata Tuhan, semuanya layak mendapat penghormatan dan kasih sayang tanpa dibeda-bedakan. Saepi Banyu (air) adalah gambaran manusia yang ilmunya lebih tinggi lagi, sifatnya air turun kebawah. Ia selalu rendah hati, ia selalu sopan dan santun kepada siapa pun. Ia tidak merasa dirinya lebih berilmu daripada yang lain. Ilmu Bumi (tanah) adalah gambaran manusia yang ilmu lahir dan batinnya sangat dalam, seperti tokoh Semar yang berkulit hitam gambaran manusia yang sudah sampai pada Ilmu Bumi. Bumi sifatnya diam, Bumi diinjak oleh banyak orang tetap diam, Bumi tidak marah walau manusia merusaknya. Semua kekuatan api, air dan angin adanya di dalam Bumi, tetapi ia memendamnya dan tidak menunjukannya. Artinya tidak sombong walau memiliki banyak ilmu dan kemampuan. Semua tumbu-tumbuhan tumbuh di bumi. Hewan dan manusia memakan hasil tanaman yang tumbuh di bumi. Artinya manusia yang sudah mencapai Ilmu Bumi ia mampu memberi manfaat kepada tumbuhan, hewan dan manusia. Kasih, sayang dan cintanya dia persembahkan untuk alam beserta isinya (tumbuhan, hewan dan manusia).
Wajahnya putih menggambarkan hati dan pikirannya yang bersih, yang tercermin di wajahnya. Untuk bisa membersihkan hati dan pikiran diperlukan perjuangan lahir dan batin. Salah satunya adalah wudu (mensucikan diri sebelum salat), mensucikan diri lahir dan diri batin. Untuk menghilangkan kotoran yang menempel di tubuh tentu saja akan lebih bersih dengan mandi daripada wudu, tetapi kenapa harus tetap berwudu? Karena wudu itu berfungsi membersihkan batin. Saat selesai berwudu pikiran harus bersih dari segala pikiran yang kotor, hati harus bersih dari segala penyakit hati, pandangan mata harus dijaga, pendengaran telinga harus dijaga, mulut tidak berbicara hal-hal yang tidak baik dan tangan tidak boleh menyentuh apa yang bukan haknya. Manusia yang baik tidak terlepas dari wudu, artinya setiap saat ia menjaga pandangannya, pendengarannya, perkataannya, hatinya dan pikirannya. Maka dari wajahnya akan terpancar sinar kebaikan yang dilambangkan dengan warna putih pada wajah Semar.
Rambutnya (kuncung) berjumlah 99 helai. Nama Tuhan dalam Islam juga ada 99. Artinya 99 nama Tuhan harus diingat dan selalu dijadikan landasan berpikir sebelum bertindak, dilambangkan dengan 99 helai rambut Semar yang ada di kepalanya. Begitu juga lubang yang ada di tubuh manusia berjumlah sembilan. 2 lubang mata, 2 lubang telinga, 2 lubang hidung, 1 lubang mulut dan 2 lubang lagi adalah lubang penis dan dubur. 9 lubang yang ada pada tubuh manusia adalah kenikmatan dan anugrah yang tiada tara. Tanpa lubang telinga misalkan, manusia tidak bisa mendengar. 9 lubang itu juga yang akan menjadi saksi apa yang telah manusia kerjakan semasa hidup. Matanya akan menjadi saksi untuk apa yang ia lihat, mulutnya akan menjadi saksi untuk apa yang ia ucapkan, telingannya akan menjadi saksi untuk apa yang ia dengarkan, dst. Jadi 99 helai rambut Semar yang ada di kepala bagian depan mengisaratkan bahwa segala tindakan harus dipikirkan dulu. Berpikir sebelum bertindak.
Jari tangannya mengepal kecuali jari telunjuknya yang mengacung. Satu jari telunjuk yang mengacung mengisaratkan bahwa jalan dan tujuan hidupnya lurus menuju Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan hidupnya tidak untuk harta, tahta maupun wanita. Di dunia yang penuh tipu daya dan godaan, manusia terkadang lupa tujuan hidupnya untuk apa? Ada manusia yang terjebak dan habis umurnya untuk mengejar dan mengumpulkan harta, ada manusia yang tujuan hidupnya untuk mendapatkan tahta tertinggi sebelum mati, ada manusia (laki-laki) yang masa hidupnya sebagian besar dihabiskan untuk bersenang-senang bersama wanita dan memuja berhala cantik kemudian rela berbuat dosa dan keji. Itu sebabnya jari telunjuk manusia harus selalu diacungkan sambil mengucapkan syahadat untuk mengingatkan tujuan hidup manusia yang sebenarnya dan ini dilambangkan dengan jari telunjuk Semar yang mengacung setiap saat.
Tokoh Semar pada wayang golek tidak memakai baju, menggambarkan manusia yang sederhana dan tidak sombong dengan harta dunia. Baju/ pakaian manusia yang sebenarnya adalah kesucian, kehormatan dan kebaikan. Semar tidak memakai baju yang dibuat oleh tangan manusia artinya Semar melepaskan segala sifat dari diri manusia, yakni sifat sombong, angkuh, amarah, iri, dengki, jail, keji dst. Manusia yang telah mengenal jati dirinya akan bersikap rendah hati, tidak sombong dan tidak merasa memiliki apa-apa karena ia sadar semuanya adalah pemberian Tuhan. Manusia yang telah mengenal Tuhannya akan bersikap bijaksana karena ia mengetahui pasti bahwa dirinya tidak pintar dan tidak pantas berbuat tidak adil di hadapan Tuhannya. Ia sungguh mengetahui pasti kebesaran Tuhannya hingga ia takut dan merasa kecil di hadapan Tuhannya.
Tokoh Semar berjalan setiap tiga langkah menengok ke kiri, ke kanan dan kemudian kebelakang. Artinya manusia harus peka pada lingkungan sekitarnya. Mengengok ke kiri dan ke kanan adalah kepedulian manusia kepada lingkungan dan tetangganya. Apakah ada tetangga, teman dan saudara yang sedang kesulitan dan membutuhkan pertolongan? Dengan kepedulian antara manusia akan tercipta keharmonisan dan budaya saling membantu. Dari sikap peduli juga akan lahir kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan.
Setiap tiga langkah Semar menengok ke belakang. Artinya langkah yang pertama adalah niat, langkah yang kedua adalah ucapan dan langkah yang ketiga adalah perbuatan. Semar menengok kembali setelah tiga langkah. Apakah niat, ucapan dan perbuatan dia telah benar? Apakah niat, ucapan dan perbuatan dia telah melukai manusia lain? Apakah niat, ucapan dan perbuatannya telah sama, tidak seperti pendusta dan manusia munafik yang niat dan ucapannya tidak sama, ucapan dan perbuatannya tidak sama. Segala sesuatu yang ia kerjakan dilihat kembali, jika meninggalkan kesalahan ia segera akan meminta maaf dan memohon ampun pada Tuhan.
Itulah tokoh Semar merupakan gambaran manusia sejati yang telah mengenal jati dirinya dan telah mengenal Tuhannya. Wujud, gerak dan sifatnya memiliki arti yang sangat dalam. Dengan demikian membuktikan kebudayaan wayang golek adalah kebudayaan yang cedas dan luhur. Nenek moyang kita dahulu menonton hiburan wayang yang memiliki nilai-nilai kehidupan dan spiritual yang teramat luhur. Wayang bukan sekedar hiburan tanpa nilai dan makna. Melalui kebudayaan yang menghibur, juga tersirat nilai, makna dan ajaran kehidupan untuk manusia. Membuktikan peradaban dan pendidikan bangsa Indonesia sangat maju sejak zaman dahulu.
Entah kenapa dalam Cerita pewayangan, sang Resi Abiyasa dan berikut Ayahnya, kakeknya, juga Anak Anaknya sampai cucu cucunya kesemua keturunannya itu memanggilnya Kakang, terhadap Ki Semar Badranaya???
Ada cerita juga di Cipaku Darmaraja pantrang pertunjukan Wayang?
SILSILAH SEMAR DALAM BAGAN ADAM DAN HAWA
Dalam buku bagan Rundayan tapel Adam dan Babu Hawa yang saya kebetulan saya dapatkan silsillahnya, yang berbeda dengan versi jawa, sbb :
1. Nabi Sit a.s atau Eyang/hyang/ Semar.
2. Nabi Sit a.s (sanghyang Sita) & Dewi Delajah =》Sayid Anwar (sanghyang Nurrasa) yang merundaykan keturunan di Asia.
3. Nabi Sit a.s (Sanghyang Sita) & Siti Hunun =》 Sayyidina Anwas yang merundaykan keturunan di Barat dan para nabi dan rosul di tanah Arab.
Namun Nabi dan Rosul tidak hanya di tanah arab saja dalam hadits disebut banyak sekali.
Sabda Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ إِلَى أَنْ قَالَ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ النَّبِيُّونَ؟ قَالَ :« مِائَةُ أَلْفِ نَبِىٍّ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفِ نَبِىٍّ ». قُلْتُ : كَمِ الْمُرْسَلُونَ مِنْهُمْ؟ قَالَ :« ثَلاَثُمِائَةٍ وَثَلاَثَةَ عَشَرَ »(الحاكم ، والبيهقى فى شعب الإيمان) أخرجه الحاكم (2/652 ، رقم 4166) ، والبيهقى فى شعب الإيمان (1/148 ، رقم 131) . وأخرجه أيضًا : البيهقى فى السنن الكبرى (9/4 ، رقم 17489) .
Dari Abu Dzar r.a berkata, aku masuk ke masjid dimana beliau di sana, maka aku bertanya kepada Nabi , ‘Berapakah jumlah Nabi semuanya?” Nabi menjawab, “Semuanya ada 124.000 nabi.” ”Dan berapakah jumlah Rasul?” beliau menjawab:” 313 Rasul.” ( HR. Hakim, Al Baihaqi)
Wallahu ‘Alam bi mu’rodih..
Foto :
Dua Batu Dibawah adalah 2 Foto yang disebutkan/Disimbolkan “Batu Semar” yang ada di Darmaraja.
2. Illustrasi Sanghyang Sis Mara Bumi Penguasa Tanah Jawa (Samar => Semar, makna huruf e bermakna Pangleber, contona Hade, Bere, Pare, dsbnya. Pangleber bermakna memberi makna luas)