SEJARAHNYA KATA ‘SEJARAH’ (1)
by Sofia Abdullah
Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit membahas sejarahnya kata ‘Sejarah’, karena walaupun kata ini diambil dari bahasa Arab, ternyata dalam bhs Arabnya sendiri ilmu sejarah atau ilmu yang mempelajari masa lalu disebut dengan ‘ Tarikh ‘ yang artinya penanggalan dan ‘ Sirah ‘ yang artinya peristiwa.
Kata Sejarah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya :
1. asal-usul (keturunan) silsilah;
2. kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo,
3. pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau;
Kata sejarah diambil dari bahasa Arab as sajaratun yang artinya ‘pohon’. Pohon dalam Al Qur’an memiliki 2 makna, pohon dalam arti sebenarnya seperti pohon delima, pohon kurma, pohon pisang dsb atau dalam makna simbolik yang berarti ‘silsilah dan perbuatan’.
Kata ‘Sejarah’ ini hanya di gunakan di negara-negara Asia Tenggara yang menggunakan bahasa melayu (Indonesia, Malaysia, Brunei).
Dengan demikian kata ‘sejarah’ yang ada pada kita saat ini adalah kata murni bahasa Indonesia (melayu) yang diambil dari unsur Bahasa Arab karena memiliki pengertian yang berbeda dengan kata aslinya.
Sejarah yang memiliki arti simbolik terdapat dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 24-26 ;
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ
Arab-Latin: A lam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalang kalimatan ṭayyibatan kasyajaratin ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far’uhā fis-samā`
Terjemah Arti: Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
تُؤْتِىٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍۭ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Arab-Latin: Tu`tī ukulahā kulla ḥīnim bi`iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la’allahum yatażakkarụn
Terjemah Arti: Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ ٱلْأَرْضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ
Arab-Latin: Wa maṡalu kalimatin khabīṡatin kasyajaratin khabīṡatinijtuṡṡat min fauqil-arḍi mā lahā ming qarār
Terjemah Arti: Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
Pohon dalam Al Qur’an selain dalam arti yang sebenarnya, memiliki 2 makna simbolik yaitu silsilah dan perbuatan .
Silsilah dalam keluarga di ibaratkan seperti mata rantai yang terkait antara yg satu dengan lainnya, bila satu mata rantai lepas karena karat atau sebab yang lain maka rusaklah rantai tersebut, setiap generasi manusia adalah cerminan generasi pendahulunya, generasi yang baik, beragama dan berakhlak baik lahir dari leluhur yang memiliki karakter sama, kecuali karakter tersebut terputus baik disengaja atau tidak.
Demikian pula perbuatan, perbuatan buruk akan berdampak ke perbuatan buruk yang lain demikian pula sebaliknya. Sejarah baik itu sejarah leluhur, peradaban dan sejarah bangsa adalah fondasi, landasan, akar suatu bangsa. Sejarah yang rusak, tidak jelas disengaja atau tidak akan melahirkan generasi yang lemah dan mudah di cabut dari akarnya karena tidak memiliki ‘kebanggaan’ masa lalu. Generasi yang lemah mudah di adu domba, karena merasa paling dari yang lain, walaupun satu bangsa, satu negara dan satu agama.
Ada hal yg menarik untuk saya pribadi sebagai pengamat sejarah, ketika mempelajari arti kata ‘sejarah’ ini, apa sih yang menyebabkan leluhur bangsa kita memilih kata SEJARAH untuk menjelaskan runtutan peristiwa yg terjadi pd masa lalu ? Kenapa Tidak ambil kata yg artinya sama aja dalam bahasa Arab, seperti kata Sirah atau Tarikh??
(bersambung ke bagian 2)