Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

Budayawan: Jokowi Ingin Ganti Kultur Politik Kasar

$
0
0

Budayawan: Jokowi Ingin Ganti Kultur Politik Kasar

Siti Yona Hukmana – 06 November 2018 13:42 wib

Budayawan Radhar Panca Dahana

Jakarta: Budayawan Radhar Panca Dahana menangkap maksud khusus Joko Widodo soal hijrah. Menurut dia, calon presiden nomor urut 01 itu ingin mengubah kultur politik Indonesia.

“Mengganti kultur berpolitik yang selama ini menurut saya mengikuti modus negara lain seperti Eropa, Jepang dan Korea yang menggunakan cara-cara kasar dan tidak senonoh,” kata Radhar di Kompleks Media Group, Kedoya,

Baca: Saatnya Hijrah Menuju Kebaikan

Politik kasar dan tidak senonoh tidak sesuai kebudayaan Indonesia. Namun, ia mengakui kebiasaan berpolitik seperti itu sudah terlanjur terjadi beberapa dekade.

“Nah, Jokowi menganjurkan supaya hijrah ke budaya kita yang sesungguhnya, yang santun beretika, penuh moralitas dan menjaga kesatuan. Jadi bukan hijrah ke mana-mana, tapi hijrah kembali ke kesejatian kita,” terang dia.

Baca: Ajakan Hijrah Jokowi Dinilai Tepat

Dunia politik Indonesia diyakini lebih baik bila kehendak Jokowi itu benar-benar terwujud. Hijrah yang menjadi buah pikir orang nomor satu di Indonesia itu akan pula mewujudkan revolusi mental.

“Itu hijrah dari kultur merugikan, dari destruktif jadi positif konstruktif dan menguntungkan,” ucap dia.

Sebelumnya, Jokowi mengajak masyarakat hijrah menjadi pribadi lebih baik. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan persaudaraan antarmasyarakat.

“Saya mengajak kita semuanya mari kita bersama-sama mulai hijrah dari ujaran-ujaran kebencian ke ujaran-ujaran kebenaran,” ujar Jokowi dalam deklarasi dukungan ulama, pendekar Banten, dan Relawan Banten Bersatu di GOR Maulana Yusuf, Serang, Banten, Sabtu, 3 November 2018.

(OJE)

http://m.metrotvnews.com/pemilu/news-pemilu/lKY61exN-budayawan-jokowi-ingin-ganti-kultur-politik-kasar?fbclid=IwAR1p6VQvrKsLqBcwcdU-PTaLGVpq4uTzdJWPhC-buEkSOc1GyW9yZUHpWBU
Gambar mungkin berisi: Ahmad Yanuana Samantho, duduk dan dalam ruangan
Pagi ini Saya dapat Surat Cinta (Bhineka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrwa) dari Panditha Ida Pedanda Gede Kekeran dari Bali, untuk Pak Jokowi, Pak Radhar Panca Dahana dan Saya Ahmad Yanuana Samantho (dan Dr. Menachem Ali). MasyaAllah:
Hasil gambar untuk menachem ali

Ustadz KH Dr. Menachem Ali, Ph.D

Om swastyastu, Assalamu ‘alaykum,, Salam sejahtera.

Ada 3 hal yang saya harus apresiasi pagi ini.

File:Ida Pedanda Gede Putra Kekeran.jpg

Ajakan Bapak Jokowi untuh “Hijrah”. 

Saya juga apresiasi tanggapan positif Sdr. Radhar Panca Dahana terhadap ajakan Bapak Jokowi tsb, yang saya tonton langsung di TV swasta tadi malam.
Sekaligus saya apresiasi juga usaha sdr. (Ahmad Yanuana Samantho dan Menachem Ali) menemukan tradisi Arya (Hindu) yang dalam hal ini diwakili ISKON, yang kitab sucinya “saling menyapa” dengan ajaran agama islam, meskipun mereka berbeda.

Bagi saya, tidak hanya sekta Vaisnawa yang mengakui Sac-cid-ananda (the absolute truth) itu, tetapi seluruh sekta dan Hindu. Keyakinan ini juga dapat ditemukan dalam kitab-kitab Upanishad diantaranya :

Ekam sat viprah bahuda vadanti.
(Reg Weda Mandala I Sukta 164, mantra 46).
Ekam eva advityam brahman (Chandogya Upanisad).
Eko Narayad na Dvityo asti kascit. (Narayana Upanishad).

Yang pada intinya mengatakan bahwa TAT (BRAHMAN/NARAYANAD/TUHAN) itu hakekatnya satu, tetapi orang-orang suci menyebutNYA dengan banyak nama.

Tuhan bersabda dalam Gita :

Ye yatha mam prapadyante
Tams tathaiva bhajamy aham
Mama vartmanuvartante 
manusyah partha sarwasah.
Bhagavadgita.IV.11.

Jalan manapun yang ditempuh oleh manusia ke arahKU,
Semua Ku terima, (sebab) dari mana pun mereka datang, semuanya menuju jalan-KU, wahai Partha.

Yo yo yam yam tanum bhaktah 
sraddhayarcitam icchati
Tasya tasya acalam sraddham 
tam eva vidadhamy aham.
Bhagavadgita. VII.21.

Apapun bentuk kepercayaan (agama) yang ingin dipeluk oleh penganut, AKU perlakukan kepercayaan mereka sama, (karena itu) agar mereka (umat beragama), tetap teguh dalam keimanannya dan sejahtera.

Petikan kitab suci Hindu diatas itulah yang mewajibkan umat Hindu untuk “saling menyapa” dengan semua umat beragama, dan bahkan kepada semua umat yang berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keharmonisan hidup manusia dengan manusia lainnya, keselarasan hidup manusia dengan alam lingkungannya, dan kebhaktiannya terhada “TAT” Sang Maha Pencipta, adalah sebagai sebuah keharusan dalam hindu.

…..”All types of religious theories and all form of religious practices find place in Hinduism. It is not easy to say definitely whether Hinduism is polytheistic, pantheistic, or theistic, magical or mystical things. Or whether it is a religion of love, or a religion of knowledge , or a religion of action, because we find elements off all of these within the compass of Hinduism “.

Itu yang saya juga telah sampaikan hal ini dalam WORLD HINDU WISDOM MEETING 2018 September yang lalu. Dan pada seminar Nasional di Institut Hindu Dharma beberapa hari lalu di Denpasar yang membahas tentang “Theologi Nusantara”. Saya telah berpesan bahwa pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sudah final. Apapun nama yang dipilih untuk merepresentasikan SANG MAHA PENGUASA itu dalam hidup beragama, kita harus tetap tolerant. Kita harus kembali kepada hakekat kehidupan yang benar, yakni damai, jujur, toleran, harmony, adil. Sebab semua teori akan tiada berarti apa-apa, jika tidak diimplementasikan untuk mencapai kebahagiaan di alam semesta ini (jagad-hita), dan tidak untuk memperoleh kedamaian, ketenangan batin kebahagiaan di dunia “sana” ( Moksartham).

Kalau Bapak Jokowi menyebutnya dengan “Hijrah“, tetapi saya menggunakan istilah yang berbeda, yakni “Move from Evil spirit to good spirit”, yang pada intinya tidaklah berbeda, yakni mengembalikan manusia ke jalan yang benar untuk tercapainya Jagadhita dan moksartha diatas.

Sdr. Radar,
Harapan Bapak untuk saling mengembangkan kesepahaman, persaudaraan, dan persamaaan diatas perbedaan (di antara tradisi Arya dan tradisi Semit) sangat luhur. Saya juga berkeliling dari satu kota ke kota yang lain di tanah air, untuk mengembangkan toleransi itu. Tidak hanya untuk Islam dan Hindu saja, tetapi untuk seluruh saudara kita di atas bumi ini.

Semoga harapan Bapak ( AY Samantho), beserta ajakan “hijrah” Bapak Presiden menjadi realita.

Inilah yang kupelajari dari sahabatku Dr Menachem Ali, Filolog universitas Airlangga:

Assalamu ‘alaykum 
Shalom ‘aleychem
Hare Krishna

Srimad-Bhagavatam Purana dan Sri Caitanya-caritamrta, merupakan kedua kitab suci utama para bhakta dari kalangan penganut agama Hindu aliran Vaisnava Benggali. Saudara-saudara kita dari kalangan Hindu aliran Vaisnava ini sangat respek terhadap ajaran Islam dan kitab suci umat Islam. Meskipun kedua agama ini berbeda, tetapi “saling menyapa” di antara teksnya. Di India (Hindustan), kitab suci Bhagavad-gita disebut dengan sebutan Pancamo-veda, sedangkan kitab suci Quran disebut dengan sebutan Artha-veda.

Dalam kitab utama Sri Caitanya-caritamrta, chapter Madhya-lila XVIII. 190 – 191 Sri Caitanya bersabda:

tomara sastre kahe sese eka-i Isvara
sarvaisvarya-purna tenho – syama kalevara
sac-cid-ananda deha, purna Brahma svarupa
sarvatma sarvajna, nitya sarvadi svarupa

“The Quran (tomara sastre) accepts the fact that ultimately there is only one God (eka-i Isvara), He is full of opulence. According to the Scripture, the Lord has a supreme, blissful, transcendental. He is the Absolute Truth, the all-pervading (sarva-atma), omniscient (sarva-jna) and eternal being (nitya). He is the origin of everything (sarva-adi), see Krisnadasa Kaviraja Gosvami. Sri Caitanya-caritamrta. Madhya-lila vol. VII (New York – Bombay: the Bhaktivedanta Book Trust, 1975), pp. 224 – 225

Ajaran Hindu sekte Vaisnawa Benggali ini kini bernama ISKCON (International Society for Krishna Consciousness). Semoga kedua komunitas penganut agama yang mewakili tradisi Arya dan tradisi Semit ini saling mengembangkan kesepahaman, persaudaraan dan persamaan di atas perbedaan.

http://m.metrotvnews.com/…/lKY61exN-budayawan-jokowi-ingin-….

https://www.facebook.com/v2.3/plugins/comments.php?app_id=520190821370747&channel=https%3A%2F%2Fstaticxx.facebook.com%2Fconnect%2Fxd_arbiter%2Fr%2F__Bz3h5RzMx.js%3Fversion%3D42%23cb%3Df11189912e83928%26domain%3Dwww.mufakatbudayaindonesia.org%26origin%3Dhttps%253A%252F%252Fwww.mufakatbudayaindonesia.org%252Ff5c3a56fc76844%26relation%3Dparent.parent&color_scheme=light&container_width=827&height=100&href=https%3A%2F%2Fwww.mufakatbudayaindonesia.org%2Fbudayawan-jokowi-ingin-ganti-kultur-politik-kasar%2F&locale=en_US&sdk=joey&skin=light&version=v2.3

Admin MBI
Admin MBI
Forum pertemuan gagasan terbuka bagi para pemikir terkemuka Indonesia. Email: info@mufakatbudaya.id

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300