Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

Belajar dari Air Mata Pancasila. 

$
0
0

Belajar dari Air Mata Pancasila.

Dahulu ketika Ayatullah ‘Ali khamane’i di tahan oleh polisi syah Iran (yang dipimpin Presiden berhalauan barat Reza Pahlevi), ia dipenjarakan bersama seorang komunis dari partai Baats (atau sekarang disebut sosialis loyalism). Ayatullah mendekatinya, lalu bertanya kepada tahanan tersebut, menyebutkan salam. Tapi tahanan tersebut enggan berbicara pada Ayatullah dan tidak membalas salamnya. “Apa anda seorang komunis dari partai revolusi baats?” Ia tetap diam.

Lalu Ayatullah bertanya lagi dengan hal yang lain, “Apakah kamu mengenal Soekarno bapak revolusi kemerdekaan Indonesia, yang memiliki falsafah pancasila?” Lalu ia menjawab, ”Ya saya kenal dengan beliau. Ada beberapa buku yang saya miliki ketika saya di Rusia, dan saya pernah ketemu beliau di Rusia.” “Siapa Soekarno itu dimata anda?” sahut Ayatullah. Maka ia pun menjawab, bahwa Soekarno adalah bapak pertama yang menciptakan negara humanis sosialis, tanpa dasar agama sebagai pilar, tanpa liberalis sebagai acuan kata, kata seorang yang ditahan itu.

Lalu Ayatullah menjawab, “Anda salah. Bahwa Soekarno memang betul bapak humanism sosialis, tapi Soekarno bukanlah seorang komunis dan negara beliau tidak berdasarkan agama, tapi negara beliau berdasarkan ketuhanan dimana semua manusia wajib bertuhan sebagai dasar kebangsaan. Tanpa itu manusia bagaikan robot yang tidak bisa hidup dengan merdeka.” Lanjut Ayatullah, “Saya memiliki buku pancasila dari seorang Indonesia yang berziarah ke Iran dan belajar serta berdagang disana. Walau kami bertahun-tahun menterjemahkannya, tapi kami tetap semangat untuk menjadikan Iran sebagai negara humanism agama, dimana semua agama saling membangun negara Iran tanpa ada perseteruan di sana.” Dengan berpikir sejenak orang yang diajak berbicara itu, mengeluarkan airmatanya dan bertanya kepada Ayatullah, “Kelak kalau saya keluar dari penjara saya akan datang kerumah anda dan meminjam buku-buku Soekarno itu, karena sangat penting jika Iran dijadikan negara yang berdasarkan humanism agama dimana manusia Iran saling membangun negaranya.” Siapakah ia yang diajak bicara oleh Ayatullah ‘Ali Khamane’i itu? Beliau adalah Baqir al-Sadr presiden pertama di Iran paska revolusi dan beliau adalah yang membentuk negara Iran sebagai negara humanism agama, dimana Iran paska revolusi semua agama dan tradisi menjadi satu saling bahu-membahu membangun negaranya dibawah naungan wilayatulfaqih (Rahbar / Pemimpin Spiritual) Islam Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariah. Iran ketika paska revolusi, belum pernah terjadi gesekan antar agama, baik agama Majusi, Yahudi, Nasrani, Baha’i maupun Islam Sunni dan Syi’ah. Inspirasi Pancasila yang diterapkan di Iran, mendapat sambutan dari pemimpin-pemimpin Iran dan disambut oleh rakyat Iran paska revolusi dan dipidatokan oleh Bapak Revolusi Iran Ayattullah Ruhullah Khomeini RA.
(Book Art of Humanism Religius Iran).

Selamat Hari Lahirnya PANCASILA.

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300