Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

MUI, Gerakan Islamis, dan Umat Mengambang, oleh: Moch Nur Ichwan

$
0
0

oleh: Moch Nur Ichwan

Abstrak

Artikel ini memfokuskan diri pada posisi MUI dalam gerakan Aksi Bela Islam (ABI), dan berargumen bahwa periode pasca-2015 adalah masa “bulan madu” MUI dengan gerakan-gerakan Islamis, dan gerakan ABI adalah bukti permulaan kemesraan hubungan mereka yang saling menguatkan (mutual empowering). Namun dalam konteks gerakan ABI, penulis melihat bahwa gerakan-gerakan Islamis lebih merupakan aktor utama, walaupun mereka mendasarkan gerakannya pada “fatwa” MUI itu. “Pendapat dan posisi keagamaan MUI” tidak dapat dibayangkan pengaruhnya yang luas tanpa adanya peran GNPFMUI dan segala unsur pendukungnya yang meningkatkannya menjadi “fatwa MUI” dan mengadvokasinya melalu berbagai media, forum dan jaringan. Tanpa legitimasi “fatwa MUI”, gerakan ABI tidak dapat dibayangkan juga akan mendapatkan simpati dan dukungan dari umat Islam secara luas, terutama “umat mengambang” (floating ummah) dan “umat terambang” (floated ummah). Dalam penutup tulisan ini penulis melihat bagaimana prospek MUI pasca-ABI. Kata Kunci: MUI, Gerakan Islamis, Aksi Bela Islam Pada akhir 2016 Indonesia diwarnai dengan adanya gerakan Aksi Bela Islam (ABI) pada 14 Oktober 2016, 4 November, dan 2 Desember–kedua yang terakhir dikenal dengan gerakan “411” dan “212”. Aksi ini dipicu oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), di Pulau Seribu pada 27 September 2016 yang dianggap sebagai “penodaan al-Qur’an”, “penghinaan terhadap ulama” dan bahkan “penghinaan terhadap umat Islam sedunia”. Gerakan ini menuntut agar Ahok segera diadili dan dipenjarakan.

Baca  Selanjutnya di:

MUI_Gerakan_Islamis_dan_Umat_Mengambang (1)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300