Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

SAUDI WAHHABI & TERRORISM CONNECTION

$
0
0

SAUDI WAHHABI & TERRORISM CONNECTION

Menurut Michael R. Dillon, dalam Abstrak Thesis Masternya yang berjudul: “: Wahabism: It is Factor in The Spread of Global Terrorism?” Apakah Saudi Arabia dan Ideologi Wahhabi-nya merupakan faktor pendukung dalam penyebaran Kekerasan Radikalis di Dunia Muslim? Apa yang menjadi mekanisme rangkaian sebab-akibat Wahhabisme dengan kekerasan? Apakah mungkin untuk memastikan mekanisme tersebut dan menguraikan nya dari sumber kekerasan lainnya dalam dunia Muslim?

Foto Diar Anwar.Ada tiga hipotesis potensial yang mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut: (1) Wahabisme menyediakan dukungan pasif ideologis bagi ekstrimisme, tetapi ini bukan merupakan penyebab yang cukup kuat untuk kekerasan radikalisasi, (2) Wahabisme menyedian dukungan secara tak langsung melalui jaringan yang mapan yang memberikan fasilitas material bagi kelompok-kelompok radikal, dan (3). Wahabisme menyediakan dukungan secara langsung kepada kelompok ektrimis dengan persetujuan pemeritah kerajaan Saudi Arabia.

Temuan utama dari kajian ini adalah bahwa hipotesis pertama –Wahhabism adalah fasilitator bagi terorisme, namun bukan satu-satunya kontributor langsung kekerasan ekstrimisme — adalah yang terbaik didukung oleh bukti-bukti. Bagi mereka yang mengklaim bahwa Wahhabisme tidak ada kaitannya dengan Terorisme, sebenarnya mereka underestimate (terlalu ceroboh) terhadap perluasan efek di mana prinsip-prinsip utama wahabisme itu saling kait-berkelindan dengan ideologi takfiri (pengkafiran orang lain) dan intoleransi terhadap kelompok lain yang inheren dalam kredo tersebut, dapat menjadi pemikiran yang subur dalam mengutuk orang selainnya dan bahkan sesama Muslim yang bukan pengikut Wahabisme. …..

 

 Foto Diar Anwar.

 

Dominggus Koro bersama Demang Paijo dan 68 lainnya.

TAK BERTEMU BUKAN BERARTI TAK BERKOMUNIKASI

(kopas renungan Kang Hendra Hendarin)

Wahabbisme, yakni Islam radikal yang intoleran, berasal dari Saudi. Paham ini sudah menyebar di Indonesia secara sistematis dan mulai mengakar melalui berbagai aspek kemasyarakatan, dari mulai sekolah dan kampus hingga masjid, partai dan pemerintahan.

Gerakan ini kuat dan cukup berdampak secara destruktif di dunia internasional karena mendapatkan dukungan politik dari beberapa negara kuat.

Di Tanah Air kemarin, Raja Saudi tentu tak akan memaparkan dengan gamblang ke dunia luar bahwa beliau memiliki jalur keterkaitan dengan tokoh elemen Wahabbi di Indonesia, sehingga beliau tak mengagendakan untuk bertemu mereka. Jalur ini japri, bukan umum.

Namun tak bertemu mereka bukan berarti tak berkomunikasi dan tak memiliki agenda dengan mereka. Selalu tak keliru untuk waspada, sedang zamannya.

35 Komentar
Komentar
Winda MartinaMartina Aku juga berpikiran begitu…
Tak bertemu bukan berarti tak berkomunikasi….
Persis yg aku bcrkn dg suamiku wktu kmrn….
Suka · Balas · 4 · 19 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani betul, presiden Jokowi tetep kudu waspada, saya pernah dengar juga, konon wahabi itu bentukan kerajaan juga, entah yang benar yang mana…???
Suka · Balas · 7 · 19 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani Nahhh….benar kan, saya agak gimana waktu mereka memutuskan untuk berlibur di Bali …jangan2 mereka ingin membaca situasi pulau Bali, maka itu Bali dan pemerintah Indonesia tetep, musti kudu bener2 meWaspadai bro Salman and his gank ini
Paul AndyPaul Andy Artinya ada agenda lain dlm lawatan ini
Suka · Balas · 2 · 19 jam
Dominggus KoroDominggus Koro Kita tidak tahu pasti, tapi Presiden dan segenap rakyat Indonesia pancasilais mesti tetap waspada. Jangan sampai terlampau kagum pada Raja Salman yang tak bertemu si A B C yang terkenal sektarian dan anti Pancasila.
Suka · Balas · 6 · 19 jam
Dewa Putu KesumaDewa Putu Kesuma Kewaspadaan itu penting tapi jangan was was. Seperti ungkapan mengatakan dalam laut dapat diduga dalam hati siapa tahu. Jangan sampai terlena hanya karena kata2 manis dan senym manis.
Arifin Siregar TanjungArifin Siregar Tanjung Saya tidak bertemu lgsung jadi tidak tua
Suka · Balas · 1 · 18 jam
Chris LayChris Lay Yang manis jangan cepat ditelan…
Suka · Balas · 1 · 16 jam
Paul Andy
Paul Andy Nilai investasi yg bgtu banyak dan besar yg jls hrs ada efek yg manfaat yg besar utk yg punya modal.
Iin IndrayatiIin Indrayati Ya sih slama ini isiu arab saudi mendanai klompok radikal udah sring dibritain .. waspada hrs tetap ada
Suka · Balas · 4 · 19 jam
Lili ChoedoriLili Choedori Coba ya org2 yg mendukung gerakan destruktif ini masih kita anggap org baik2, bukannya mrk lbh jahat dr koruptor sekalipun? Kenapa? Koruptor sendiri maupun masy tahu korupsi perbuatan jahat dan akan mendpt hukuman formal maupun moral? Lha mereka malah dipuja2 sbg org2 yg agamis!
Suka · Balas · 8 · 19 jam
Ariana Dewa ToetAriana Dewa Toet Mati ngebom disambut yel2 dan spanduk jihadis
Arifin Siregar TanjungArifin Siregar Tanjung Saya juga jihadis,
Ahmad Yanuana Samantho
Tulis balasan…
Winda MartinaWinda Martina Jgn kwtr….
Presiden kita orgnya WASKITHA….
Kita dukung dg doa agar Ind tetap aman….
Suka · Balas · 2 · 19 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani apakah presiden jokowi “kecolongan”, atau kena sihir, katanya di sana itu engkongnya sihir …wkwkwkkkk..
Suka · Balas · 1 · 19 jam
Dominggus KoroDominggus Koro Presiden yang undang, Bu. Saya sih yakin Presiden kita ini intuitif.
Suka · Balas · 3 · 19 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani ya semoga demikian ya pak Dominggus Koro, tapi waspada tetep kan ya pak?
Suka · Balas · 1 · 18 jam
Dominggus KoroDominggus Koro Ya, selalu berkarya dan berdoa bagi kebaikan dan kejayaan negeri tercinta.
Suka · Balas · 2 · 18 jam
Suka · Balas · 1 · 18 jam
Richardus SarengRichardus Sareng Ada beberapa pejabat dan juga reporter tv terkenal ketika kunjungan ini sering menyebut indonesia adalah negara islam terbesar didunia bukan negara dng penduduk islam terbesar didunia.. Apakah sengaja . keseleo atau sinyal ..
Suka · Balas · 1 · 18 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani Pak Richardus Sareng, yg betul negara dengan penduduk muslim terbesar ya pak, bukan negara islam, kalo reporter tv nya ngomong negara islam, itu pasti se gank sm Sumarno 😃😃😃
Suka · Balas · 1 · 16 jam
Ahmad Yanuana Samantho
Tulis balasan…
Awaludin IndependenAwaludin Independen Presiden Joko Widodo sudah perhitungkan semua gerakan masiv oleh kelompok garis keras ini,dan saya yakin dan percaya Jokowi sudah mempercantik langkah2nya untuk menepis seluruh gerakan kelompok2 garis keras di Republik ini.(:;;)
Suka · Balas · 5 · 19 jam
Richardus Sareng Saya kira betul kita perlu waspada. Tuk mengetahui benar tdk nya the hiden agenda ini perlu diliat dan dipelajari dari sektor dan skema investasinya. Pasti bisa dibaca .
Suka · Balas · 3 · 18 jam
Toddi Yulianto KurniawanToddi Yulianto Kurniawan Untuk saat ini peperangan yang terjadi di Indonesia baru terbatas di Medsos …… saya sengaja tanpa tanda petik di kata peperangan karena pemantik peperangan lapangan bisa dari mana saja datangnya… (tidak bermaksud mjd bensin dimusim panas)
Suka · Balas · 3 · 18 jam
Basri HasanBasri Hasan Harus diwaspadai angin perubahan KSA.
Suka · Balas · 3 · 18 jam
Efratha SimanjuntakEfratha Simanjuntak Sy kira tadinya Muhammadiyah yg lebih moderat katimbang NU, akan berperan untuk menangkal gerakan radikalisme. Eh malah ikut ke aliran radikal.
Suka · Balas · 4 · 18 jam
Josh Angga SarengJosh Angga Sareng Tenang saudara sebangsa dan setanah air.Tidak ada hiden agenda.Sekian
Edmond LalangEdmond Lalang Kelihatannya bahwa Raja Salman ini berbeda jauh dengan Raja sebelum-sebelumnya yang aktif menyebarkan ajaran Wahabi ke seluruh dunia dengan berbagai dukungan Dana Besar dan lainnya sebagai sebuah agenda mendukung kekuatan Barat untuk menguasai dunia melawan munculnya Kekuatan Dunia Baru yaitu The BRICS, khususnya China, Rusia dan India. Nah kebetulan bahwa Raja Salman ini justru mulai Merapat ke China dan Rusia (The BRICS), sehingga aliran Wahabi juga mulai ditinggalkannya dan merubah Diplomasinya lebih baik, akrab, ramah dan damai tanpa sebuah provokasi agamis yang militan, ekstrimis dan fanatik. Makanya beliau tak mau memanggil para ulama wahabi disini, tetapi ulama moderat bahkan para tokoh agama lainnya (Kristen, Buddha, Katholik, Hindu, Kong Fhu Tzu) selain Islam serta berlibur ke Pulau Bali yang dianggap Kafir oleh kelompok garis keras wahabi. Karena Raja Salman juga akan ke China (jual Saham Aramco dan seabrek Rencana Bisnis lainnya serta untuk membalas Kunjungan Presiden Xi Ping ke Arab Saudi seperti juga Kunjungan Presiden Jokowi sebelumnya), setelah setahun lalu mengirim Putra Mahkota II ke Rusia untuk menunjukkan sikap bersahabat, meski ada kelompok Pangeran Arab faksi wahabi yang tak suka Putin dan mendukung Barat yang benci dan memboikot Putin bahkan China. Ini yang harus kita pahami akan Strategi Geo-Politik dan Ekonomi-Bisnis dari sang Raja Salman ini untuk merubah kutubnya dari Barat (Atlantik + NATO) menuju kutub baru yang mulai Menanjak yaitu Pan Asianis (pimpinan China) dan Eurasia (pimpinan Rusia). Makanya faksi Wahabi ini sangatlah rajin mengutuk dan mengecam China, Komunis, PKI, Kafir karena merunut kelompok utama Wahabi yang didukung barat untuk menjatuhkan kutub Pan Asianis + Eurasia yang Pasifis itu, termasuk Jokowi dan Ahok yang terus merapat ke China (dituduh jadi antek China, padahal justru merekalah/wahabi adalah antek dan bonekanya barat, termasuk kelompok terorris ISIS, Al Qaeda yang juga didukung oleh fpi dan riziek ini) dan Rusia serta India….. Apalagi Media Main Stream Barat menuduh bahwa Raja Salman agak Gila, termasuk Presiden Trumph yang bergejala adanya Kelainan Mental. Tetapi tentu saja kita tetap harus mewaspadainya, karena angin Geopolitik sering berubah-ubah tergantung Kepentingan Negaranya masing-masing. Layaknya Turki dulunya akrab dengan AS, sekarang beralih ke Rusia dan China, biasalah yang namanya Kepentingan Geopolitik dan Ekonominya, hehehe……
Winda Martina membalas · 5 Balasan · 19 menit
Chay ShenChay Shen tetap Eling lan Waspodo.
Suka · Balas · 3 · 17 jam
Chay ShenChay Shen SEEING AT THE SAME TIME “LOOKING”–
Suka · Balas · 3 · 17 jam
Chay ShenChay Shen sekarang sudah bukan Era nya Amerika dan Barat—lagi–abad ini mulai Eranya China,Rusia, India,Pakistan, Indonesia. plus Singapore dan macan Asia lainnya. Indonesia perlu merapatkan dan membenahi diri cepat2 kalau nggak mau ketinggalan. Issue2 yg tak berguna dan mengerdilkan bangsa perlu cepat2 di benahi tanpa tiding aling. Arab saudi sedang kedodoran dalam masalh keuangan,karena harga minyak menurun–lagian ada masanya.Suka nggak suka Arab Saudi perlu merapat ke Blok Timur.–Asia–Brics dll. Trump sendiri sudah tahu kebangkrutan system Economy Barat. Australia yg dulu beraliansi terus dng Amerika juga sudha mulai goncang karena Trump.
Suka · Balas · 3 · 17 jam
Dyah Lestari Arie MulyaniDyah Lestari Arie Mulyani Pakistan atau Iran pak?
Suka · Balas · 2 · 15 jam
Chay ShenChay Shen ke dua2 nya. Pakistan sudah punya Bom Atom menyaingi India, Iran masih dalam taraf belajar dan sempat terhenti oleh Obama, Pakistan adalah negeri Muslim yg kuat,dekat dengan China. Iran juga membuat aliansi dng China baik dalam angkatan perangnya maupun pembangunan..
Winda MartinaWinda Martina Ttpi hati hati dan waspada tak kalah penting bagi Indonesia kan ???
Ahmad Yanuana Samantho
Tulis balasan…
John BalaJohn Bala Makanya…. sehebat apa-pun acara penyambutan sang Raja.. lalu agenda-agendanya… saya kancing keterlibatan saya untuk koment…. menghindari menjadi opornunistis sempit.
Leonardus JawaLeonardus Jawa Semoga dijauhkan…..khusus di flores dan maumere…..
Suka · Balas · 1 · 16 jam
Chris LayChris Lay Dikadalin walau tak mau dibilang GOBLOK…
Suka · Balas · 1 · 16 jam
Agustinus LeoniansAgustinus Leonians Ya, bisa jadi begitu. Segalanya mungkin saja. Itu sebabnya, sya pun tak mau berkomentar bnyak mngenai kedatangan salman.
Sujianto TotokSujianto Totok Saran: jangan nambah beban negara. Sebab ngak ada indikasi apapun! mana BIN mana Kemenag mana TNI & POLRI kok ngak ada temuan, jadi sekedar kunjungan Hari Tua Yangmulia Raja 84th dan hanya investasi Saham ARAMCO ya cuma itu aja!
Suka · Balas · 1 · 16 jam
Winda MartinaWinda Martina Smg hanya itu….
Jgn kwtr Ind skrg sdh pandai kok….
Suka · Balas · 2 · 16 jam
Peter LiwuPeter Liwu I guess so Mr, Paul…
Suka · Balas · 1 · 15 jam
Fery MulyadiFery Mulyadi Sok tahu dominggus doro
Anton KrismanantoAnton Krismananto Orang suci bersabda:
“Raja Salman jika di bandingkan kesuciannya, dia hanya seujung kuku saya, dia hanya raja arab, sedangkan saya langsung keturunan nabi, berdarah nabi, dan garis keturunan nabi jelas saya lebih suci dari Salman” ujar rizieq kepada wartawan.
Yance PaulEdmond Lalang Habib ini sok suci, padahal menurut Kedutaan Besar Arab Saudi, si Habib palsu ini tak masuk dalam silsilah keturunan nabi, termasuk novel pake habib palsu. Kita dapat melihat bahwa jika seseorang selalu meninggikan dirinya sendiri akan direndahkan Tuhan di bumi dan akhirat, ngaku-ngaku dewe. Kan harusnya dia mempunyai Silsilah yang benar dalam sebuah sertifikat atau Primbon seperti silsilah para Raja Jawa di Jogya dan Solo, apa Buku Pohon Silsilahnya bahkan sejak zaman sebelum Majapahit dan munculnya Islam. Kalau dia merasa benar tunjukkan dong ke publik dan klaim pernyataan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Lha sama saja dia ngeles bahwa video yang menuduh bahwa dalam uang baru ada lambang palu arit, katanya lha itu bukan saya, padahal jelas-jelas gambarnya dia dan suaranya dia, Namanya juga manusia bebal dan kepala batu, ya semuanya pastilah diklaim tanpa dasar data dan fakta yang sebenarnya, wkwkwk……..
Muhamad Ansori
Muhamad Ansori coba tayakan dia baik2 nabi yang mana… nabi banyakloh…
Menurut Michael R. Dillon, dalam Abstrak Thesis Masternya yang berjudul: “: Wahabism: It is Factor in The Spread of Global Terrorism?” Apakah Saudi Arabia dan Ideologi Wahhabi-nya merupakan faktor pendukung dalam penyebaran Kekerasan Radikalisasi di Dunia Muslim? Apa yang menjadi mekanisme rangkaian sebab-akibat wahabisme dengan kekerasan? Apakah mungkin untuk memastikan mekanisme tersebut dan menguraikan nnya dsari sumber kekerasan lainnya dalam dunia Muslim?
Ada tiga hipotesis potensial yang mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut: (1) Wahabisme menyediakan dukungan pasif ideologis bagi ekstrimisme, tetapi ini bukan merupakan penyebab yang cukup kuat untuk kekerasan radikalisasi, (2) Wahabisme menyedian dukungan secara tak langsung melalui jaringan yang mapan yang memberikan fasilitas material bagi kelompok-kelompok radikal, dan (3). Wahabisme menyediakan dukungan secara langsung kepada kelompok ektrimis dengan persetujuan pemeritah kerajaan Saudi Arabia.
Temuan utma dari kajian ini adalah bahwa hipotesis pertama –Wahhabism adalah fasilitator namun bukan satu-satunya kontributor langsung kekerasan ekstrimisme — adalah yang terbaik dikukung oleh bukti-bukti. Bagi mereka yang mengklaim bahwa Wahhabisme tidak ada kaitannya dengan Terorisme, sebenarnya mereka underestimate (terlalu ceroboh) terhapad perluasan efek di mana prinsip-prinsip utama wahabisme itu saling kait-berkelindan dengan ideologi takfiri (pengkafiran orang lain) dan intoleransi yang inheren dalam kredo tersebut terhadap kelompok lain dapat menjadi pemikiran yang subur dalam mengutuk oarang selannya dan bahkan sesama Muslim yang bukan pengikut Wahabisme. …..
Edmond LalangEdmond Lalang Menurut beberapa kalangan bahwa Arab Saudi terlibat bersama insider job dalam pemerintahan Bush untuk meruntuhkan gedung WTC di NY pada 911 lalu dan bukan terorris Al Qaeda yang justru adalah bagian dari jaringannya Arab Saudi dan dilatih dan didanai oleh AS sendiri. Jadi taktiknya adalah membuat aksi palsu (false flg) dengan menuduh Al Qaeda yang jadi anteknya, lalu Osama belagak ngajak perang AS agar ada legitimasi untuk serang Afganistan dan akhirnya Irak untuk menggerakkan mesin perang AS yang sangat menguntungkan Kompleks Industri Senjata AS dan mengorbankan Uang Pajak Rakyat AS untuk membiayai perang itu, sambil menegakkan kekuasaannnya di Timteng dan mengarah ke Federasi Rusia di Asia Kecil dan Asia Tengah dalam Strategi Geopolitik untuk menaklukkan Federasi Rusia, dan juga China, hehehe……
Muhamad AnsoriMuhamad Ansori mas coba agendanya ketemu dengan kita2 pasti lebih heboh… sukurlah bukan ketemu kita ya mas koro… bisa susah tidur nanti… kwkwkw…. canda


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300