September 3, 2016 Berita


Sebagaimana kita ketahui, hari ini, Bank Indonesia telah lepas dari pemerintah RI. Pengelolaannya tidak dapat diintervensi oleh kepentingan rakyat Indonesia, yang diwakili oleh Presiden dan DPR, melainkan sepenuhnya di bawah IMF dan bank internasional.
Salamuddin Daeng, seorang akademisi dan aktivis dari Universitas Bung Karno, dan peneliti di Indonesian Global Justice (IGJ) menyatakan bahwa du alembaga moneter di Indonesia, yakni Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai lembaga yang “memakan sendiri dan tidak berkontribusi ke negara”. Dia menyerukan agar hal dan kondisi ini diubah.
“OJK dan BI harus di bawah presiden langsung. OjJK memegang aset semua bank dan lembaga keuangan, memakan sendiri uangnya. BI utang sendiri, spekulasi sendiri, makan sendiri,” demikian Salamuddin dalam pernyataannya baru-baru ini.
Salamuddin menyerukan bahwa dua lembaga tersebut harus diambil alih keuangannya oleh pemerintah. Saat ini OJK dan BI berada di luar mekanisme pemerintahan RI. Selain itu, aktivis ini juga mengatakan, ratusan triliun rupiah uang-uang yang dipegang oleh SJSN-BPJS, lembaga asuransi pemungut uang rakyta, Jamsostek, TASPEN, ASABRI, ASKES, dan Dana haji, harus semuanya taruh dalam kas negara, dimasukkan ke dalam APBN, dan agar jangan dimakan sendiri oleh lembaga-lembaga tersebut, termasuk kelembagaan yang mengurus ibadah haji.
http://zaimsaidi.com/kembalikan-bi-dan-ojk-ke-tangan-pemerintah/
