Akhirnya kami ketemu juga “Juru Pelihara’ (=“Kuncen”, yang dengan rendah hati beliau cuma mengaku kuncen yg ketitipan amanah untuk memeliharanya dan memberikannya kepada yang berhak suatu saat nanti.)”
Ini baru sebagian kecil saja Warisan Aset Kerajaan Pakuan Pajajaran yang sebenarnya, yang ada padannya, yang belum (masih berpeti-peti kemas container besar) semuanya dipindahkan ke Bogor, (bekas kota Pakuan Pajajaran), yang bukan cuma ngaku-ngaku, tapi ada bukti asetnya dan sangat shaleh (beriman dan bertaqwa) serta berilmu kehidupan yang dalam dan luas), Beliau menurut saya adalah salah satu Pandita/Reshi/Rama-Pesuluk/Arifin-Sufi sejati. Insya-Allah.Wallahu alam bishawab.)
IKUTI JUGA REKAMAN AUDIONYA DISKUSINYA DI AKUN SOUNDCLOUD Ahmad Yanuana Samantho
https://soundcloud.com/…/diskusi-ttrg-warisan-prabu-suliwan…:
https://soundcloud.com/…/diskusi-ngadu-bakottg-warisan-prab…
https://soundcloud.com/…/diskusi-ttg-warisan-prabu-siliwang…
https://soundcloud.com/…/diskusi-tentang-warisan-prabu-sili…
https://soundcloud.com/…/diskusi-ttg-warisan-prabu-siliwang…
Gambar Kiri: Pusaka Prabu Siliwangi Keris dan Kujang seberat hampir 15 Kg dan Makhota/Peci Reshi (model imperium Turki Ustmani atau Mataram Jawa?, Kata Kang Leuit Pakuan Jaya/ Raden TB Syani, itu makhkotanya Raja Amangkurat 1 / Raja Mataram Islam?), Entah terbuat dari logam apa? Beratnya hampir 2 kiloghram? Berhiaskan tempelan emas dipakaikan kepada al-faqir AYS oleh Mama Ajengan KH Mukawwa Ali, tadi malam di Bogor Selatan Ciawi-Gadog, di Galery/Museum Pakuan Pajajaran Heritage. Subhanallah, Kersaning Gusti Allah.
Gambar Kanan : Sahabatku dan sekaligus saudaraku: Kang Karyawan Faturahman dan Raden TB Syani, maybe mereka adalah keturunan Prabu Siliwangi langsung, kalau menyaksikan karakter, “silsilah bibit-bebet-bobotnya. Wallahu alam Bi shawab”.
Gedung pendopo pertama ini berisi penuh sesak warisan benda seni budaya dan artefak bersejarah warisan kerajaan Pakuan Pajajaran di Bogor hasil hadiah dari hubungan baiknya (Diplomasi dan kerjasama internasiona) l dengan berbagai Kekaisaran China, Mongol, Vietmam, Thailand, India, Batak. Bali, dll. Makna nama Pakuan Pajajaran itu sendiri adalah Pakuwuan (=Sesepuh Suci / The Elders of Spiritual Leaders) United Kingdoms of the world.
Benda-benda Pusaka Kerajaan Warisan tutun-temurun dari Salakanagara-JayasIngapura-Tarumanagara-Sunda-Galuh-Pakuan, termasuk berbagai mummi para Raja dan Paditha/Reshi Sakti yang lalu mengecil (elmu Batara Karang dgn seiijin Gusti Allah SWT) yang akhirnya bermuara di Sri Baduga Prabu Siliwangi Pakuan Pajajaran yang masih bisa diselamatkan dan diamankan oleh para keturunannya, alhamdulillah kersaning Gusti Allah, tidak berhasil semua dirampok oleh elit politik dan militer kerajaan lain, baik dari Nusantara sendiri maupun Kolonial Barat (Banten-“Demak-Bintoro”, Portugis-Belanda-Inggris dan Jepang).
Semoga para keturunan ningrat Pakuan Pajajaran dan Kerajaan kerajaan Sunda-Galuh, Salakanagara lainnya bisa bersama-sama bergotong royong memelihara dan membangun Museumnya serta Pusat Penelitian Sejarahnya dan Pusat Produksi Media Komunikasi Publiknya (PR+PH), untuk memicu kebangkitan Budaya dan Revolusi Mental-Budaya-Peradaban Nusantara dan Dunia ( Sunda Saampareun Jagat).
Bismillahi tawakatu Allalah Laa Hauwa wa laa Quwwata illa bilahi Aaliiyil Adzim, Ya Qohar, Ya Qowwiyu ya Matin, Ya Jabbar. Astagfirullah, Punten paralun nu kasuhun ka para pinisepuh, para Karuhun sareng Para Hyang, para Pupuhu Sunda Wiwitan, Sunda Buhun. Sampurasun, “Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, wa Ajjil Farojahum”. Bismillah, nantikan segera buku saya terbaru dan video dokumenter ttg sejarah IMPERIUM PAKUAN PAJAJARAN DALAM KANCAH
SEJARAH DUNI
A.
