KOTA BOGOR – Pementasan Komunitas Taman Kencana (KoTK) kali ke dua digelar di Taman Kencana Bogor Minggu (21/10/2012).
Kali ini tidak saja menyuguhkan seni tradisi namun diisi dengan paparan sejarah Atlantis Nusantara oleh Ahmad Yanuana Samantho, pengarang buku Atlantis Nusantara.
Dalam kesempatan itu, ia menerangkan bahwa mother land yang saat ini menjadi obyek penelitian para ahli dari berbagai bidang ilmu dari dunia Barat. Atlantis yang hilang seperti yang diceritakan Plato jadi obyek penelitian yang sangat menarik dan mereka berbondong-bondong datang ke Indonesia.
Menurut Samantho yang juga magister filsafat Islam, Nabi Idris yang mempunyai berbagai nama sebutan di berbagai negara itu ternyata berdasarkan beberapa penelitian dan pendekatan ilmiah, bisa jadi asalnya orang Sunda.
“Bahkan, perahu Nabi Nuh yang menurut penelitian sisa-sisa peninggalannya ada di Turki, sangat dimungkinkan diberangkatkan dari Nusantara, karena bahan perahunya dari jati kapur dan hanya ada di Pulau Jawa,”kata pengarang buku dan Dosen Universitas Paramadina yang juga tergabung sebagai peneliti dengan DR. Andi Arief ini.
Fakta mengejutkan, urainya, justru datangnya dari Prof. Aryo De Santos, seorang peneliti dari Brasil yang telah melakukan penelitian selama 30 tahun dan secara tegas menyimpulkan dalam bukunya bahwa Altalantis yang hilang itu adalah Indonesia.
Sedangkan ketika diminta pendapatnya tentang kegiatan yang digagas oleh Kmonitas Taman Kencana menurutnya. kegiatan seperti itu perlu diapresiasi dan disupport agar lebih
maju lagi. “Terus terang saya bangga dengan apa yang disuguhkan disini, para penonton selain bisa melihat langsung seni tradisi serta mendengar langsung tentang kehebatan budaya leluhurnya. Ternyata para leluhur kita dahulu sudah mempunyai peradaban dan teknologi yang sangat tinggi,” paparnya.
Ketika dia sedang menerangkan tentang peradaban Atlantis tersebut, seorang pengunjung dari Sindangbarang Kota Bogor, yakni Andreas Sondakh menyodorkan buku Peradaban Atlantis Nusantara hasil karanganya, untuk minta tandatangannya.“Saya termasuk penggemar berat Pak Ahmad, makanya ketika mendengar beliau mau datang ke Taman Kencana, saya sengaja datang bersama anak saya,”ujar Andre yang ternyata lulusan SPMA Negeri Bogor tahun 1988.
Kalau sebelumnya penampilan KoTK tidak dilengkapi dengan sound system pada penampilan yang kedua tersebut terasa lebih meriah karena sudah dilengkapi alat pengeras suara. “Ini pinjaman dari Bapak H. Tarwono Ketua PWI Perwakilan Kota Bogor,”ungkap Erwan Herawan, Ketua KoTK.
Selain dihadiri para seniman dan tokoh dari organisasi seperti KWB (Karukunan Wargi Bogor), Damas, tampak juga Lurah Gudang Kota Bogor, Anda Suhanda. (dhp/yan)
Sumber:
http://www.beritabogor.com/2012/10/seni-tradisi-bernuansa-atlantis.html
