Oleh Redaksi –
PRIBUMINEWS – Memburuknya ekonomi Indonesia, dimulai dari krisis ekonomi tahun 1998 yang hingga kini belum juga bisa pulih tidaklah bisa dilihat secara simplistik; menyimpulkan secara sederhana bahwa belum bangkitnya perekonomian Indonesia adalah dikarenakan memang belum berhasil. Lebih dari itu, bangkrutnya perekonomian Indonesia haruslah dilihat lebih dalam lagi apa penyebabnya, sehingga akan lebih mudah mencarikan jalan keluarnya.
Pada 8 April 2006 lalu, Sekjen Cendekiawan Demokrat Indonesia 45, DR Ir Pandji R. Hadinoto, MH pernah menyatakan bahwa dibalik kekacauan Indonesia saat itu, terdapat kekuatan rahasia (secret power) yang sengaja melakukan rekayasa kerusakan bagi Negara Indonesia.
Menurutnya, dalam sejarah dunia, “reformasi” sebagaimana yang pernah terjadi di Indonesia 1998 lalu, adalah sama dengan reformasi yang sudah sering terjadi dalam runtutan sejarah dunia. Reformasi-reformasi yang dalam sejarahnya tidak pernah menghasilkan apapun, kecuali chaos dan perpecahan. Reformasi seringkali ditunggangi oleh kekuatan rahasia yang menginginkan suatu entitas yang direformasi untuk pecah-belah.
Reformasi hanya menghasilkan liberalisasi dan demokratisasi yang sesungguhnya hanyalah skenario global dari kekuatan rahasia yang telah ada jauh hari sejak Revolusi Perancis untuk menguasai dunia.
Sebagaimana terlihat di Indonesia saat ini, reformasi hanya menghasilkan keterpurukan ekonomi yang tidak juga kunjung sembuh. Munculnya pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten. Isu Hak Asasi Manusia yang menghancurkan kedaulatan dan kepribadian bangsa. Liberalisasi ekonomi, sehingga asing lebih mudah untuk menyedot sumber daya alam Indonesia.
Reformasi juga telah melemahkan stabilitas politik Indonesia, sehingga makin mudah ditekan asing. Terlalu banyaknya perdebatan-perdebatan tak berguna dalam pengelolaan negara, makin memudahkan asing untuk numpang kepentingan ditengah kelompok-kelompok yang bersitegang. Dengan begitu akan lebih mudah menguasai Indonesia, dan kemudian memecah belahnya.
Rencana memecah belah Indonesia sudah ada sejak lama. Asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan mengambil setiap kesempatan yang ada untuk mengeksekusi rencana tersebut. Hingga kemudian ketika negara telah terpecah belah, maka akan lebih mudah lagi untuk menguasai sumber dayanya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, alias memperbudaknya dengan pola perbudakan modern.
Rencana pecah belah Indonesia dikenal sebagai Doktrin McArthur-Churchill yang merencanakan penguasaan Asia Pasifik paska Perang Dunia II. Dan dalam rancangan ini, Kepulauan di Negara Indonesia akan dipecah menjadi tiga kawasan, yaitu; (1) Kawasan Malesia (Sumatera dan Kalimantan), (2) Kawasan Melanesia (Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua) dan (3) Pusat Layanan (Jawa dan Bali).
Kawasan Malesia akan masuk dalam wilayah kekuasaan yang lebih besar yaitu Semenanjung Malaysia dan Daratan Asia Tenggara, menjadi Great Malesian Region. Adapun untuk kawasan Melanesia akan masuk dalam wilayah Kepulauan Philipina. Sedangkan negara-negara Pasifik akan menjadi Great Melano-Polinesian Region.
Dan ketika itu semua benar terjadi, maka negara Indonesia sudah tidak lagi ada.(ABP/ARB/MNA
