Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

CATATAN BAHWA PRABU SILIWANGI RADEN PAMANAHRASA TELAH MEMELUK AGAMA ISLAM

$
0
0

CATATAN BAHWA

PRABU SILIWANGI RADEN PAMANAHRASA

TELAH MEMELUK AGAMA ISLAM

Catatan Editor Bayt al-Hikmah

(Ahmad Yanuana Samantho, S.IP, MA. M.Ud):

“Mengapa demikian? hipotesisnya (kemungkinannya), Eyang Prabu Siliwangi telah sampai kepada inti pokok ajaran Sunda Buhun/Sunda Wiwitan dan Hindu Weda Sanatha Dharma dan Siwa Budha, sehingga ketika ia menemukan ajaran Islamnya Rasulullah Muhammad SAW yang disampaikan Syeikh Quro, ia merasa dan memahami bahwa hakikat Dienul Islam adalah kelanjutan dan pelengkapan atau penyempurnaan semata daripada ageman sebelumnya itu. Bhineka Tunggal Ika, Tan Hanna Dharma Mangrwa”

Bukti-bukti keislaman Raden Pamanah Rasa (Prabu Siliwangi) dapat dilihat di dalam Naskah Kitab Cerita Purwaka Caruban nagari” yang ditulis oleh Pangeran Arya Carbon pada tahun 1720 Masehi, yang menyatakan bahwa:”Sebenarnya pada saat Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Mas Subang Larang, beliau telah masuk Islam sebagai salah satu persyaratannya. Hanya saja sebagai muallaf yang diangkat sebagai raja.

Buku Pakuan Pajajaran Dalam Pusaran Sejarah Dunia

Gambar mungkin berisi: teks

Hal ini dibuktikan dengan adanya isi tulisan di prasasti batu tulis Bogor yang ditulis pada Batu oleh putera Raden Pamanahrasa (Prabu Siliwangi) yakni yang ditulis oleh Pangeran Sanghiyang alias Prabu Surawisesa yang telah menganut agama Islam pula, ia telah mengabadikan gelar ayahnya dalam batu tulis itu dengan tulisan:”

“Di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu hajji di pakwan pajajaran”
Artinya:”dinobatkan dia (Raden Pamanahrasa) dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu HAJJI di Pakuan Pajajaran.

Gelar Hajji ini adalah suatu gelar dalam keislaman.

Dalam “Seminar sejarah Jawa Barat tanggal 2 s/d 23 Maret 1974 di Sumedang” menyatakan bahwa:”Sebenarnya pada saat Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Mas Subang Larang, beliau telah masuk Islam sebagai salah satu persyaratannya. Hanya saja sebagai muallaf yang diangkat sebagai raja.

Dalam “Pangeran Cakrabuana: sang perintis Kerajaan Cirebon – Hal 24: menerangkan bahwa:”Sebenarnya pada saat Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Mas Subang Larang, beliau telah masuk Islam sebagai salah satu persyaratannya. Hanya saja sebagai muallaf yang diangkat sebagai raja dan tinggal di lingkungan istana .

Gambar mungkin berisi: teks

Dalam “Selayang pandang sejarah masa kejayaan Kerajaan Cirebon”: kajian dari aspek politik dan pemerintahan” hal.22 Raden H. Unang Sunardjo penerbit Yayasan Keraton Kasepuhan Cirebon, 1996 dan “ Pangeran Cakrabuana”: sang perintis Kerajaan Cirebon” – Hal. 24, menerangkan bahwa:”Nyai Mas Ratu Subang Larang ini sebelum menikah dengan Pamanahrasa Putera Mahkota Galuh, sudah beragama Islam.

Dalam “ Proceedings Seminar Nasional Sastra dan Sejarah Pakuan Pajajaran” hal. 48 terbitan Universitas Pakuan Bogor, 1993, menerangkan bahwa:” Prabu Siliwangi beragama Islam.

Dalam “ Sunan Gunung Jati antara fiksi dan fakta”: pembumian Islam dengan pendekatan struktural dan kultural “ hal.48 menerangkan bahwa:”Raja Sengara (Prabu Keyan Santang) dan Prabu Siliwangi (Raden Pamanahrasa) bersedia memeluk lslam.

Dalam “Wawacan Sama’un”:- Halaman 398 menerangkan bahwa:”Kedua putranya walangsungsang dan Rara santang diberi tahu bahwa ayahandanya (Prabu Siliwangi Raden Pamanahrasa) kini memeluk agama Islam.

Dalam “Kumpulan makalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi ke-X”, penerbit Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, hal.288,: menerangkan bahwa:”Raden Pamanah rasa masuk Islam sekitar tahun 1418 Masehi. Pada tahun 1422 Masehi Nyai Subanglarang menikah dengan Raden Pamanah Rasa secara adat Islam.

Keterangan foto tidak tersedia.

Dalam” Sejarah Sunan Cipancar Limbangan” hal. 11, menerangkan bahwa:”Sepulangnya berguru kepada Syeikh Qura’, Nyi Subang Larang pernah mendirikan pesantren besar bernama “Kobong Amparan Alit” di kawasan Teluk Agung yang kini berada dilingkungan Desa Nanggerang Kecamatan Binong Kab. Subang. Belakangan nama “Kobong Amparan Alit” berubah menjadi “Babakan Alit” yang juga berada di sekitar kawasan Teluk Agung Desa Nanggerang. Meskipun tinggal di Bogor bersama suaminya Sri Baduga Maharaja (Raja Pajajaran), Subang Larang kerap mengunjungi pesantrennya itu. Subang Larang merupakan satu dari dua tokoh srikandi atau pejuang (pahlawan) wanita Tatar Sunda pada masa itu dimana beliau merupakan figur seorang muslimah. Beliau merupakan murid Syeikh Qura’ yang juga tokoh penyebar Islam setingkat wali yang menyebarkan Islam di wilayah Karawang.
Dan masih banyak lagi bukti-bukti lainnya bahwa Raden Pamanahsari (Prabu Siliwangi) telah menganut agama islam. Seperti halnya Padepokan MandeJajar atau Padepokan Pajajaran yang di hadiahkan kepada cucunya yang bernama Raden Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Caruban sewaktu Sunan Gunung Jati menjadi Sultan Cirebon kedua meneruskan tahta Kesultanan uwaknya Syekh Abdullah Iman (Raden Walangsungsang) di Keraton Pakungwati Caruban.

Paguyuban Seuweu Siwi Siliwangi

CATATAN BAHWA PUTRA-PUTRI NYIMAS SUBANG LARANG TELAH MEMELUK ISLAM SEJAK LAHIR

Dalam “Catatan-catatan tercecer mengenai kerajaan-kerajaan dan raja-raja pra Islam di Jawa Barat” hal.30 karya Raden Endang Sulaeman Kartasumitra menerangkan bahwa:”Subanglarang dan putranya yang bungsu, raja Sangara (Prabu Keyan Santang) sebagai murid dari Syeh Quro menjadi pengikut Madzhab Hanafi sedangkan Walangsungsang dan adiknya, Larasantang sebagai murid Syeh Datuk Kanfi menjadi penganut Madzab Syafi`i.

Dalam “Simpay: kalawarta Paguyuban Pasundan,” hal.46, menerangkan bahwa:”Putri Subanglarang nu ngalahirkeun Walangsungsang, Lara santang jeung Sangara nu ngagem agama Islam.

Dalam “Kumpulan makalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi ke-X, penerbit Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia”, hal.288, menerangkan bahwa:”Raden Sangara (Prabu Keyan Santang) sejak tinggal bersama Pangeran Cakrabuwana sudah menganut agama Islam.

Dalam “Sejarah Kuningan”: dari masa prasejarah hingga terbentuknya kabupaten hal.52, menerangkan bahwa:” Raden Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana) dan Nyimas Larasantang mesantren selama 2 tahun di Pondok Quro Amparan Jati, mereka belajar kepada Syekh Datuk Kahfi yang bermazhab Syafi’i.

Raden Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang disamping berguru Agama Islam kepada Syekh Datuk Kahfi di Amparan Jati , ternyata ia berguru pula ke Syekh Quro di Karawang, sebagaimana dalam “Sejarah kerajaan tradisional Cirebon” – Halaman 20 yang menerangkan bahwa:” Pada waktu itu kedua putra dan putri raja tersebut sedang belajar di Pangguron Islam Syekh Quro Karawang.

Dalam “Raden Pangeran Cakrabuana: sang perintis Kerajaan Cirebon” – Halaman 24, menerangkan bahwa:” Walangsungsang pergi merantau untuk mendalami ilmu agama Islam pada tahun 1442 Masehi.

Dan Menurut sejarawan indonesia yang berasal dari Garut Bpk. Aan Merdeka permana menyatakan bahwa:”Raja Sangara adalah dari Putri Subanglarang, santri dari Pesantren Quro, Karawang. Dan banyak lagi yang menerangkan bahwa kedua putra dan satu putri Nyimas Subang Larang telah menganut agama Islam.

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

Trending Articles


Girasoles para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Tagalog Quotes To Move on and More Love Love Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


Best Crush Tagalog Quotes And Sayings 2017


Re:Mutton Pies (lleechef)


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Sapos para colorear


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Break up Quotes Tagalog Love Quote – Broken Hearted Quotes Tagalog


Patama Quotes : Tagalog Inspirational Quotes


Pamatay na Banat and Mga Patama Love Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


BARKADA TAGALOG QUOTES


“BAHAY KUBO HUGOT”


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.