PUSAT CAHAYA KESADARAN PUTRA-PUTRI MATAHARI
Suryaning Dewanti bersama Hendra Hendarin dan 40 lainnya.
Nenek moyang Bangsa Indonesia adalah golongan manusia yang SUPER JENIUS yang tidak dibandingkan nenek moyang bangsa lain. Hasil Kejeniusan mereka, apabila harus di “pas-pas”kan apalagi “dipaksakan” dengan PSEUDO KNOWLEDGE pasti tidak akan pernah bisa ketemu kebenarannya dan semakin jauh dari fungsinya, dan itu sudah terbukti malah menjadi bahan tertawaan.
Bangunan-bangunan kuno, yang terkait dengan kebudayaan setempat, pasti sangat berhubungan dengan alam semesta dan biasanya terkait dengan unsur-unsur pengamatan langit. baik itu Stonehenge ataupun piramid of Giza.
Terkait dengan hal ini, INDONESIA punya bangunan yang jauh lebih spektakular dibandingkan dengan bangunan kuno yang lainnya, Salah Satu bukti KE-JENIUS-AN itu adalah pada bangunan Candi Borobudur.
Candi Borobudur tidak hanya memuat perjalanan kesadaran manusia mencapai ke-BUDDHA-an, (pencerahan-kesadaran), tidak hanya menyangkut unsur-unsur matematis dan rasio geomteris saja, atau sebagai ketepatan penunjuk arah saja, tetapi disitu ada perihal yang sangat menyangkut kehidupan masyarakat luas, khususnya di sekitarnya, yaitu perihal yang menyangkut ke TATA-SURYA an.
Tim Arkeoastronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung (Kompas, 19/5/2011), meneliti dan menyatakan bahwa STUPA INDUK Candi Borobudur berfungsi sebagai GNOMON (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari.
Pengaturan jumlah dan jarak antar stupa yang dibuat tidak sama persis, diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.
Jatuhnya bayangan stupa induk pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa).
Salah satu bintang yang menjadi penunjuk arah pada masyarakat Nusantara adalah bintang Polaris, yaitu bintang yang terletak tepat di atas kutub utara Bumi hingga disebut sebagai Bintang Utara. Polaris menjadi acuan arah utara bangsa-bangsa di belahan Bumi utara. Nama bintang ini banyak disebut dalam sejumlah manuskrip umat Buddha.
Sebelum tahun 800, Polaris dapat dilihat dari Nusantara di sekitar Borobudur. Bintang terang ini mudah diamati karena hanya bergerak di sekitar horizon (ufuk langit). Namun, sejak tahun 800 hingga kini, posisi Polaris semakin di bawah horizon akibat gerak presesi (gerak Bumi pada sumbunya sambil beredar mengelilingi Matahari) sehingga Bintang Utara tidak mungkin lagi dilihat dari Nusantara.
Karena Polaris menjadi sulit diamati, pelaut mencari bintang penanda utara lain, yaitu rasi Ursa Mayor (Beruang Besar) Jika dua bintang paling terang dalam rasi Ursa Mayor ini, ditarik garis lurus, akan mengarah ke Polaris. Hal ini membuat Ursa Mayor menjadi penanda arah utara lain.
Pentingnya rasi Ursa Mayor bagi masyarakat saat itu ditunjukkan oleh gambar relief bulatan-bulatan kecil pada tingkat ke-4 Borobudur di sisi utara. Tujuh bulatan kecil itu diapit oleh lingkaran besar yang diduga Matahari dan bulan sabit yang dipastikan simbol bulan.
Dari Bumi, Ursa Mayor terlihat sebagai tujuh bintang terang.Tujuh bulatan daalam relief tingkat ke-4 Borobudur, di sisi utara itu diduga sebagai Pleiades (tujuh bidadari). Masyarakat Jawa mengenal kumpulanr bintang ini sebagai Lintang Kartika. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta krttikã yang menunjuk pada bintang yang sama. Kumpulan bintang ini populer di Jawa karena kemunculannya menjadi penanda dimulainya WAKTU TANAM.
Selain dari pada temuan arkeoastronomi diatas, Apabila Candi Boroudur ini dikaitkan posisinya dengan beberapa candi lainnya, akan berada pada satu garis lurus dengan candi Mendut dan Candi Pawon. Borobudur adalah sebagai Pusat TATA SURYA, yaitu MATAHARI (RA)
Pada mulanya BOROBUDUR bernama Bhūmi Sambhāra Bhudhāra, yang dalam bahasa Sanskerta yang berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa (Prasasti Çrī Kahulunan).
Banyaknya kecerdasan yang tertuang dalam satu bangunan membuktikan bahwa, kejeniusan nenek moyang kita bukan kecerdasan biasa. HANYA ORANG BODOH yang menganggap NENEK MOYANG KITA SEBAGAI ORANG PRIMITIF. Senyatanya, kitalah yang tidak pernah bisa membaca kecerdasan mereka dalam karya-karyanya.
SEMOGA BERGUNA _/I\_ Rahayu
literature:
*arkeoastronomi
*Borobudur

Komentar
-
Rukmi Indrawati Sudharmadi Waduuh ..ora mudhenk blas…nDuk Suryaning Dewanti..karena bukan bidang nya…
Yen bangsane bumbu dapur njur dadi masakkan khas .la itu.mantab . ya.hehehehe…Lihat Lainnya
Sembunyikan atau laporkan iniRukmi Indrawati Sudharmadi membalas
2 Balasan
-
Hermawaty Susanto Woooww luar biasa…Sembunyikan atau laporkan iniSembunyikan 11 Balasan
-
Suryaning Dewanti kaya begini kok bisa dituduh PRIMITIF hahaha…Sembunyikan atau laporkan ini
-
Hermawaty Susanto Ha ha kalau tidak klaim sbg peninggalan sulaimanSembunyikan atau laporkan ini
-
Suryaning Dewanti hahahha, setelah diklaim ternyata nggak cocok sama fungsinya, gaswaaattttSembunyikan atau laporkan ini
-
Hermawaty Susanto Mmg kekanak2anSembunyikan atau laporkan ini
-
Widayati Suwarno Bukan ke kanak2an ,tapi cara berpikir nya yang extreem .
Semua dianggap belum benar kalau belum mau tunduk pada ajarannya.Peninggalan sejarah dianggap berhala,harus dimusnahkan .Seperti yang sudah terjadi di Timteng .Sembunyikan atau laporkan ini -
Suryaning Dewanti Mereka memang sableng mbakSembunyikan atau laporkan ini
-
Husni Thamrin Suryaning Dewanti, please add Aku dong.
Kita ada group yg memperjuangkan agama dan budaya lokal.Sembunyikan atau laporkan ini -
Hermawaty Susanto Suryaning Dewanti pak Husni Thamrinini teman fb ku sdh lama.. di add yahSembunyikan atau laporkan ini
-
Suryaning Dewanti Siap pakSembunyikan atau laporkan ini
-
Husni Thamrin Thanks ya Mbak Suryaning DewantiSembunyikan atau laporkan ini
-
Suryaning Dewanti Sama2 pak Husni Thamrin, rahayuSembunyikan atau laporkan ini
Tulis balasan… -
-
Langgeng Wibisono Nanti akan dibuka rahasianya oleh pembuat nya ..dimasa kelahiran kembali jaman kedepan..RahayuSembunyikan atau laporkan ini
-
Widayati Suwarno Setelah membaca sekelumit sejarah nenek moyang bangsa kita yang sudah sangat mumpuni memanfaatkan petunjuk alam dalam beraktifitas dalam kehidupan mereka ,maupun peninggalan mereka ysng menunjukkan bahwa sang pendiri sudah mempunyai tehnologi yang cukup mumpuni ,maka saya jadi berpikir apakah kita2 sebagai penerusnya ini makin hari makin bodoh ,sehingga kita tidak mengargai nenek moyang kita lagi ,malah mengatakan mereka primitif .
Sehingga kita perlu mengimport kebudayaan dari lain negara ???Sembunyikan atau laporkan iniSuryaning Dewanti membalas
1 balasan
-
Mindraweni Adi Cahyono Kejeniusan Nenek Moyang kita memang tidak diragukan lagi Diajeng Suryaning Dewanti.
Cara pembangunan Candi Borobudur pun sangat mengagumkan tanpa alat2 berat sebangsa Crain atau apalah. juga bahan2 bangunannya yg tanpa semen.
Tulisan yg sangat bermanfaat Diajeng.
Maturnuwun sanget…
♡♡♡♡♡♡♡
☆☆☆☆☆☆Sembunyikan atau laporkan ini -
Taufik Hermawan Karya seni yg sanggat mengagumkan jg sumber ilmu pengetahuan budaya juga kehidupanSembunyikan atau laporkan ini
-
LQ Hendrawan …sayang sudah terlalu banyak yang hilang, termasuk puncak candinya… hilang di perancis… benda segede gitu kok bisa hilang ya…Sembunyikan atau laporkan ini
-
Arayata Nu Maha Susi mungkin dipake ngarendos,mas…Sembunyikan atau laporkan ini
-
Suryaning Dewanti Hah??! Hilang di PERANCIS, kang??? SEGEDE ITU???
Dipakai apaan ya??? Teknologi???Sembunyikan atau laporkan ini -
LQ Hendrawan sepertinya memang hilang dipake ngulek sambel…Sembunyikan atau laporkan ini
-
-
Suryaning Dewanti Aku padahal serius menyimax lhohSembunyikan atau laporkan ini
Tulis balasan… -
-
IA Sri Sundari Maaf…Borobudur kan peninggalan seorang nabi? *siap2 digetok rame2 hihihiSembunyikan atau laporkan ini
Arya Jaya membalas
14 Balasan
-
Helmidar Darwis Knapa harus jauh2 ya bikin candi di tanah Jawa ini… bikin saja yg nuuuun jauuuh ditimur sana…Sembunyikan atau laporkan ini
-
Hermawaty Susanto membalas
36 Balasan
-
Tude Murtiawan kapan bisa ke Borobudur..hihiSembunyikan atau laporkan ini
-
Sembunyikan atau laporkan ini
I Putu Sunartha membalas
11 Balasan
-
Lucky Oktaviyanto Setuju ibu Widayati SuwarnoSembunyikan atau laporkan ini
-
Lucky Oktaviyanto Pendidikan budi pekerti di sekolah lbh universal bisa diterima siapapun tidak ada sekat ketimbang agama.Sembunyikan atau laporkan ini
-
Widayati Suwarno Seandainya banyak yang mengusulkan kepada pemerintah dan didukung alasan yang tepat,mungkin kah pemerintah setuju seperti yang saya usulkan tadi ?Sembunyikan atau laporkan ini
-
Ani Widyastuti Pelajaran budi pekerti luhur tsb justru lbh mengena dan sbg landasan dasar …bs dimulai dr TK sampai kuliahSembunyikan atau laporkan ini
Tulis balasan… -
-
LQ Hendrawan Borobudur merupakan buku batu yang melingkupi persoalan tata-sarira, tata nagara, tata buana, hingga tata surya…. kelakuan leluhur bangsa kita itu nggak kira-kira… mereka iseng banget…Sembunyikan atau laporkan ini
Mang Asep Kabayan membalas
29 Balasan
-
Supandi Syahrul Khasanah informasi baru bagi saya. Pak, sy sering tanya ke sejumlah teman diskusi. Misalnya, kenapa ya kita (sjk jaman kerajaan sd skrg) kok tdk bisa lagi membangun karya spt Candi Borobudur atau Prambanan? Pasti ada ilmunya. Kemana ilmu itu skrg? Sdh lama sy penasaran trhdp ilmu atau teknologi pembangunan candi-candi itu. Di masa nabi Ibrahim, kan hanya bisa bikin bangunan Kakbah itu. Di jaman Firaun, mrk hanya bisa bikin piramida. Sjk dulu sy sdh kagum kpd “arsitek” yg mendesain dan membangun Borobudur. Juga Prambanan Pak.Sembunyikan atau laporkan ini
I Putu Sunartha membalas
1 balasan
-
Vasude Krishna kami keluarga matahari :pSembunyikan atau laporkan ini
-
Yatin Wachyono Izin share kangSembunyikan atau laporkan ini
-
Sembunyikan atau laporkan ini
-
Yakob Utomo Ijin share..Sembunyikan atau laporkan ini
-
J Hendrawan Sukma Borobudur adalah sebagai Pusat Tata Surya yaitu Matahari (RA) Pas banget bu ning … konon Matahari itu sendiri ada nilai filosofisnya juga sebagai bangsa pencerah …Sembunyikan atau laporkan ini
-
I Putu Sunartha RakaiKayuwangi Tp di nusantara skrg sdh banyak matahari..hampir setiap kota besar ada matahari..
Makanya spt kebingungan mencari arah..krn..…Lihat Lainnya
Sembunyikan atau laporkan ini -
Cipta Sihite Yg kembali menjadi pertanyaan, masa dalam waktu 1000thn lebih dimasa itu hanya mampu membangun candi Borobudur dan Prambanan yg bisa di katakan bangunan2 besar…. apakah hanya ada dua bangunan megah itu saja di bangsa ini? Seharusnya pasti banyak bangunan2 besar lain nya?Sembunyikan atau laporkan ini
-
Hamid Assegaf membalas
1 balasan 8 jam
-
Sudjiman Jim se7…. muatan2 makna relief dri Borobudhur yg blm semua terbacaSembunyikan atau laporkan ini