PA RA HYANG AN
Pertanyaan :
Jika pada budaya Sunda Wiwitan di bumi Parahyangan ada kata “Dharma” Siwa Brahma dan Wisnu…. apakah ini ajaran di import dari luar Nusantara,Indonesia….?
Kapan “Misionaris” dari daratan itu datang dan menyebarkan ajaran nya di bumi Priangan…?
Mari kita cermati..
Dalam kesatuan kalimat, SUNDA mengandung arti :
Sejati Api Besar atau Api Besar yang Sejati
Maksud makna lain nya adalah Pa Ra Hyang ,Matahari “Ra” atau Sang Surya,Karena sesungguhnya “Sunda” adalah nama pada peradaban tertua di muka Bumi
“Dharma” Keberadaannya jauh sebelum ada agama yang dikenal pada saat sekarang,Ajaran Sunda merupakan cikal-bakal ajaran tentang cara hidup sebagai manusia beradab hingga mencapai puncak kemanusiaan yg tertinggi Adi Luhung. Selain itu ajaran Sunda juga yg mengawali lahirnya sistem pemerintahan dengan pola Karatuan Kerajaan yang pertama di dunia “Dinasti Surya”
Konsep SITUMANG,Rasi-Ratu-Rama-Hyang dengan perlambangan anjing ,sebagai tanda kesetiaan.
Sang Sri Rama Mahaguru Ratu Rasi Prabhu Shindu La-Hyang ,Sang Hyang Tambleg meneng,Putra dari Sang Hyang Watu Gunung Ratu Agung Manikmaya yang lebih dikenal sebagai Aji Tirem ,Aki Tirem,Aji Saka Purwawisesa
Ajaran Dharma “Sundayana” disampaikan secara turun-temurun dan menyebar ke seluruh dunia melalui para Guru Agung Guru Besar,Batara Guru
Masyarakat Jawa-Barat lebih mengenalnya dengan sebutan Sang Guru Hyang atau Sangkuriang,Sebagian lagi memanggilnya dengan sebutan,Guriang yang artinya,Guru Hyang
istilah Sinar adalah,Astra/Ra/Matahari, Cahaya (Dewa) dan Terang
Dharma,Sundayana terbagi dalam tiga bidang ajaran dalam satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah,Kemanunggalannya yaitu; Tata-Salira/Kemanunggalan Diri, berisi tentang pembentukan kualitas manusia meleburkan diri
Dalam ketunggalan agar menjadi diri sendiri (si Swa) yang beradab,merdeka dan berdaulat atau menjadi seseorang yang tidak tergantung kepada apapun dan siapapun selain kepada diri sendiri
Para sejarawan luar mencatat “Dharmic” sebagai dasar konsep agama agama timur bersumber dari peradaban maju kaum Schytia,Çaka sub ras ke 4 bangsa “Jawi” (ini bukan suku jawa)
Kaum Çaka pada thn 78 M menaklukan Raja Salivahana india,dan tahun ini yg di salah artikan sebagai awal tahun Çaka di seluruh prasasti,sehingga sejarah negri ini se olah baru ada setelah nya
Dalam perkembangan nya ajaran “Dharmic” berkembang di dataran India,mendasari 2 ajaran utama salah satu nya “Jainsm” dengan tokoh nya “Mahavira” pada 5 SM,Pada 9 M lahir agama baru untuk membedakan tdk kedua nya dan bukan Islam
Di tanah kaum Çaka ini,pada era sebelum orba tersebut di atas harus menjadi pilihan alternatif “Agama Resmi” Negara….
Sesuai dengan bentuk dasar ajaran “Matahari” sebagai sumber cahaya maka,Terdapat 5 warna cahaya utama Pancawarna yang menjadi landasan filosofi kehidupan penganut ajaran Sunda
Cahaya Putih di timur disebut Purwa, tempat “Hyang Iswara”
Cahaya Merah di selatan disebut Daksina, tempat “Hyang Brahma”
Cahaya Kuning di barat disebut Pasima, tempat “Hyang Mahadewa”
Cahaya Hitam di utara disebut Utara, tempat “Hyang Wisnu”
Segala Warna Cahaya di pusat disebut Madya, tempat “Hyang Siwa”
Lima kualitas Cahaya tersebut sesungguhnya merupakan nilai waktu dalam hitungan “wuku”,Kelima wuku, tidak ada yang buruk dan semuanya baik, Sang Hyang Siwa,dewa pelebur segala cahaya/warna
Dewa Siwa “Pelebur” cahaya saat ini telah disalah artikan menjadi Dewa Perusak
Ajaran Sunda dalam cerita pewayangan dilambangkan dengan “Jamparing Panah Chakra”
Kesimpulan :
Budaya asli Nusantara maju terekam sempurna pada budaya Bali SundaWiwitan,Tengger,Malim,Marapu,Tolotang dll
Ketahuilah bahwa leluhur kita kaum Çaka membawa ajaran “Dharma” mewarnai 3/4 muka bumi,Tumbuh di luar Indonesia pada abad 5 SM menjadi ajaran yang kini di labelkan di Borobudur
Sejatinya berpalsafah ajaran asli Nusantara….
KAJIANUSANTA RA
Oleh : santosaba
santosaba234@gmail.com
