Quantcast
Channel: Bayt al-Hikmah Institute
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300

BALI, Benteng terakhir Kearifan Dharma Nusantara

$
0
0
Gambar mungkin berisi: langit dan luar ruangan

Santo Saba 

BALI

Bali bukan india,Ajaran dan Palsafah peradaban maju terdahulu yang kini tersimpan di Bali yang mewarnai tanah india,Tidak sebalik nya

Udvayam tamasaspari jyotis pasyanta uttaram,devam devatra suryamaganma jyotiruttamam

Artinya:
lihatlah menjulang tinggi di angkasa, cahaya yang terang
benderang mengatasi kegelapan telah datang, ia adalah Dewa Surya, dewa dari seluruh dewata, cahaya nya yg terang itu betapa
indahnya

Perhatikan budaya Bali menyimpan tentang falsafah Matahari lengkap dan masih terawat hingga kini,Indonesia harus menjaga Bali.

“Bali”,Bukti Peradaban awal dan maju di muka bumi terdahulu pernah ada di Nusantara terekam sempurna pada budaya Bali,Ajaran “Dharma”,leluhur kita kaum Schytia adalah Çaka,Ras Arya dengan symbol Su-Astika-nya.

Peradaban maju “Dinasty Surya” telah mempunyai ajaran dan palsafah yg di cirikan dengan penghormatan kepada sang Surya Matahari,Bukan menyembah Matahari.

Di era Majapahit para Rshi menyelamatkan ajaran asli Nusantara ke Bali,Para Raja mufakat untuk tidak menarik pajak di tanah ini.

Dewa tertinggi,Pada dasarnya adalah Surya yang memancarkan cahanya TUHAN,Lebih lengkapnya Hyang Surya Raditya Ra Aditya.

Disamping Dewa Surya dengan berbagai aspek, dewa lainnya yang
dominan adalah Agni dewa api, Indra dewa hujan, raja para dewa penguasa surga Vayu,Dewa Angin, juga dewi-dewi yang kerap dipuja atau disebutkan dalam mantra-mantra diantaranya Saraswati, Savitri, Aditi, Suryaputri.

Dewa-Dewi tersebut pada umumnya digambarkan secara anthrophomorphic, berwujud seperti manusia dengan keunggulan dan kelebihannya dengan senjata dan kendaraannya.

Dewa Agni Dewa Brahma, Dewa Indra dan Varuna diidentikan dengan Dewa Wisnu, yang merupakan nama lain dari  Surya.

Di Bali, Dewa dan Dewi juga sering disebut dengan Bhatara dan Bhatari.

Dalam tradisi Jawa umumnya, dan pada tradisi pewayangan, istilah Bhatara dipakai untuk merujuk kepada Dewa.

Ajaran terdahulu asli Nusantara Indonesia terekam pada budaya Sunda Wiwitan, Baduy, Malim, Marapu, Kapitayan, Kaharingan, Tengger, Bali, Tolotang, Aluk todolo ini semua bukan dari india

Dalam tradisi Agama Dharma di Bali, istilah Bhatara diucapkan
“Bêtarə (betare)”, dan disamakan atau bahkan diidentikkan dengan
Dewa.

Penyebutan Bhatara,Hampir sama dan ada pada budaya asli lain nya di Nusantara Indonesia,Nama nama Dewa ini asli Nusantara,Bukan india.

Dewa merupakan sinar suci atau manifestasi dari Brahman, atau Tuhan yang Maha pencipta,Masyarakat di Bali sangat menekankan ritual-ritual perdamaian yang dramatis dan estetis terhadap “Hyang”

“Hyang Widhi Tunggal”,Tuhan yg Maha Esa

Agama Masyarakat Bali disebut pula Agama “Dharma” atau Agama Tirtha “Agama Air Suci”,Para sejarawan luar mencatat nya ajaran “Dharmic” ini sebagai dasar konsep agama agama timur bersumber dari peradaban maju kaum Schytia,Çaka

Di masa lalu..

Dalam perkembangan nya ajaran “Dharmic” yg di bawa kaum Çaka berkembang di dataran India,mendasari 2 ajaran utama salah satu nya “Jainsm” dengan tokoh nya “Mahavira” pada 5 SM,Pada 9 M lahir agama baru untuk membedakan tidak keduanya dan bukan Islam.

Di tanah kaum Çaka ini,pada era sebelum orba “Agama” tersebut di atas harus menjadi pilihan alternatif “Agama Resmi” Negara….

Borobudur adalah kiblat dunia pada masa itu bernama “Bhwana Sakha Phala”,ber palsafah ajaran asli Nusantara,tidak di bangun abad 8 M,Sailendra merawat bukan membangun

Palsafah tentang “Dharma” terekam pada dinding relief nya,juga prosesi kontemplasi spiritual,”Topobroto”,”Laku”, Samadhi, berbentuk arca posisi duduk bersila

Di relief bagian dasar yg kini tidak dapat di lihat karena tertutup batu ada di antara nya 12 teks literasi kata “Svargga” bukan “Nirvana”.

Dan prasasti dengan angka tahun Çaka di tanah ini negri kaum Çaka tidak di hitung dari 78 Masehi,itu adalah angka tahun saat kaum Çaka leluhur kita menaklukan Raja Salivahana di india

Maka sudah saat nya sejarah benar kembali…bangkit nya percaya diri anak bangsa yang di darah nya masih mengalir DNA kaum “Garuda Çaka”…

Rahayu …

KAJIANUSANTA RA
Oleh : Santosaba
santosaba234@gmail.com

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1300